Dyana hanya duduk saja selama beberapa saat, tapi kemudian Jason datang. Membuka jas mahalnya dan kemudian telanjang."Kau tahu kan apa yang harus kau lakukan?""Tidak, aku tidak tahu. Tuan kau sepertinya salah, dengar aku bukanlah wanita murahan dan kau harus tahu itu. Aku tidak suka melayani pria seperti mu atau bahkan bercinta dengan orang seperti mu karena aku bukan pelacur!"Jason mendekati Dyana mencengkram rambutnya dan tiba-tiba menyuruhnya duduk, Dyana dengan paksa disuruh membuka mulutnya dan mengambil milik Jason ke mulutnya.Tentu saja Dyana tersedak saat pria itu memaksanya, Jason tidak peduli dengan suara gerakan dari Dyana dan terus memaksanya untuk melakukan pekerjaan kotor itu.Jason sendiri mengambil tubuh Dyana dan secara mengejutkan memaksa jarinya untuk masuk ke dalam tubuh Dyana. Dyana tercekat dan bahwa berteriak."Jadi kau masih perawan huh?"Dyana tidak bisa menjawab apapun dan hanya bisa menggumamkan kata-kata aneh meminta Jason untuk berhenti.Namun Jason sep
"Jika kesalahan terbesar ku adalah karena mencintaimu, maka biarkan aku masuk neraka karenanya.""Hei! Kau baik-baik saja?" Orlan bertanya pada Rene ketika Rene hanya terdiam sepanjang perjalanan mereka."Ya, aku.""Mengapa kau hanya diam? Kucing menangkap lidah mu huh?""Aku baru menelepon Shelly, aku hanya mengkhawatirkan dirinya. Kau tahu kan terkadang aku berpikir, bahwa aku belum bisa memberikan apapun untuknya. Dia sudah berusaha keras berjuang membesarkan ku, tapi apa yang telah ku berikan padanya adalah rasa kurang hormat." Ucap Rene sambil membuka botol minumnya dan mencoba untuk menenangkan dirinya sendiri."Kita akan bertemu dengannya kurang lebih enam jam lagi. Jadi mengapa kau terlalu khawatir akan hal itu? Lagipula bibi mu adalah wanita paling baik di dunia ini. Kita tahu bahwa apa yang dilakukannya adalah karena dia berusaha membayar hutang budi atas ayahmu. Kau sama sekali tidak melakukan kesalahan apapun dengan sikap acuh tak acuh mu, kita semua melakukan kesalahan, o
Anthony merokok dan menatap gedung sekelilingnya, beberapa jam lagi menuju keberhasilan misinya.Dia agak santai dan merasakan kebebasan hidupnya sebelum Bruno membuatnya kehilangan itu semua.Wajah Bruno terlihat merah padam dan sepertinya dia baru saja bertengkar dengan Nathasya."Apa yang terjadi pada wajah mu bung? Kau bertengkar lagi dengan kekasih mu itu?""Bukan urusanmu!" Desis Bruno."Itu urusan ku jika kau mengganggu istirahat santai ku dengan wajah penuh raut menyedihkan.""Aku tidak tahu apa yang salah dari wanita-wanita itu. Sialan Ant, aku bahkan tidak mengerti makhluk seperti apa mereka.""Dari awal kau harus memahami konsep wanita jika kau ingin berkencan dengan salah satu dari mereka."Anthony menatap Bruno dengan tatapan iba, "tapi memang aneh bukan, jatuh cinta dan ingin hidup bersama seorang wanita untuk selamanya?"Bruno mengangkat alisnya ke arah Anthony."Jujur padaku Ant, apakah pernah terbesit dalam pikiran mu untuk menikah dengan seseorang suatu saat nanti?"
Rene merasa kurang nyaman berada di dalam gedung museum itu, dia mengatakannya pada Orlan sehingga Orlan akhirnya menyuruhnya untuk duduk saja di luar gedung.Akhirnya Rene keluar dari gedung itu, duduk di sebelah pintu masuk dan menunggu kedatangan Kate yang sudah lama tidak kembali.Bosan menunggu dan hanya duduk, Rene bangkit dari kursinya dan mulai mengitari sudut-sudut halaman depan museum, sedikit kesal karena tidak adanya sesuatu yang membuatnya sibuk akhirnya Rene pergi ke tempat bus sekolahnya yang terparkir di halaman depan.Sebenarnya itu cukup jauh dan membuat Rene memerah karena panas kota Scotland yang membakar pipinya.Ketika dia sudah berada di samping bus, dia menyadari adanya teriakan dari suatu gang di dekatnya.Teriakan itu melengking dan Rene sangat mengenal nada suara itu."Kate?!" Rene berteriak memanggil Kate dan kemudian berlari ke arah gang yang gelap itu."Katryn!"Usahanya membuahkan hasil, suara Kate yang memanggilnya membuat Rene bisa mencari dimana asal
Kerumunan jelas langsung memadati area itu, begitu juga dengan guru, teman-teman Orlan dan Carrick.Mereka mendekati tempat kejadian, begitu melihat siapa yang tergeletak di tanah.Jantung Orlan berhenti berdetak.Kate terbujur di tanah dengan luka tembak di punggungnya.Orlan berhenti bernapas dan merasa bahwa dunianya terhempas. Dia makin mendekat takut bahwa Rene ada di dekat Kate.Tapi nihil, hanya ada Kate dan tidak ada Rene sama sekali.Untuk sesaat napas Orlan kembali normal tapi dia tidak bisa menahan rasa sedihnya atas hal yang menimpa Kate.Para polisi datang dan ambulans juga langsung membawa Kate ke rumah sakit.Orlan dan Carrick beserta tiga gurunya di mintai keterangan.Orlan mengamuk karena dia tidak ingin mengungkapkan apapun sebelum kekasihnya di temukan.Para guru berusaha menenangkannya, mengatakan bahwa apapun yang terjadi Orlan harus bersikap kooperatif terhadap apapun yang berkaitan dengan kasus yang menimpa Kate.Guru Orlan, sir William mengatakan pada polisi bah
Anthony yang sedang menghisap rokoknya dikejutkan dengan dering telepon yang terus menerus berbunyi nyaring dan itu mengganggu.Anthony tidak mengangkatnya sama sekali, cenderung abai karena menganggap bahwa itu tidak penting.Sampai pada saat Jason dan Bruno menghampirinya dengan tergesa-gesa."Apa kau tidak mau mengangkat telepon dariku sama sekali?" Jason terlihat kesal dan marah."Kau pasti membawa berita yang tidak penting jadi untuk apa aku mengangkatnya?""Sialan! Kau harus melihatnya sendiri!"Bruno menengahi pertengkaran itu, "Ant, misi berhasil.""Lalu?""Tapi mereka tidak melakukannya dengan baik."Anthony mendongak menatap Bruno."Ada korban lain dan mereka menculik orang..."Anthony langsung berdiri dan segera pergi dari ruangan itu diikuti Jason dan Bruno.*****"Hei! Apa yang akan kita lakukan dengan gadis ini?" Suara pria yang sama dengan pria yang menembak Kate terdengar di telinga Rene."Entahlah, aku tidak tahu... Bos akan segera kesini, kita serahkan saja semuanya
Lima bulan yang lalu.Leonard adalah seorang dosen dan seorang pengacara handal di kota Las Vegas. Dia pria yang tertutup, tidak terlalu suka kegiatan sosial. Hari ini kakaknya, Anthony menghubunginya untuk segera pulang ke La Feera.Anthony mengatakan padanya bahwa sudah saatnya dia ikut dalam organisasi kakaknya itu. Tapi Leonard membencinya, dia benci harus berkubang dalam masalah setiap harinya.Leonard lebih menyukai hidup yang apa adanya, tidak ada aturan yang mengikat, tidak ada orang yang mengganggunya dan tentunya tidak ada tanggung jawab dan perintah yang membebaninya.Hubungannya dengan Anthony sebenarnya tidak terlalu baik, Anthony adalah kakak kandungnya, kakak tertua dari tiga bersaudara dan Leo sangat menghormatinya. Baginya Anthony adalah kakak yang sangat bertanggung jawab, pembunuhan ibu mereka oleh ayah mereka dan kematian adik kandungnya Jezelle telah membuat keluarga Anthony dan Leonard hancur. Tapi Anthony tidak tinggal diam.Di umurnya yang baru sembilan belas
Valeyrie menatap wajah ayahnya yang saat ini tengah tertidur, kondisi ayahnya saat ini semakin memburuk. Dia bukan hanya tidak bisa mengingat Vale tapi dia juga terus menerus memanggil ibu Vale.Dulu sebelum ibu Vale meninggal, ayahnya adalah pria yang luar biasa. Dia sangat mencintai istri dan juga anaknya. Walaupun penyakit skizofrenia yang dimilikinya mengikis semua ingatannya, ayah Vale tidak pernah menyerah.Ibu Vale juga menjadi cerminan cinta sehidup semati, dia rela menghabiskan waktunya hanya untuk menyembuhkan ayah Vale, mereka saling mencintai.Dan Vale sangat iri pada kisah cinta kedua orang tuanya.Keyakinan untuk pergi dari sisi Andreas semakin kuat, dia tidak ingin menghabiskan waktunya hanya untuk pria yang tidak akan pernah bisa mencintainya.Hidupnya sangat berharga, lebih dari apapun dan pria seperti kekasihnya tidak pantas merusak hidup yang dimiliki olehnya.Jika dia terus menerus bertahan maka Vale akan menderita, tekanan batin dan rasa sedih karena cintanya tida