Share

Bab 52 Pernyataan Cinta

last update Last Updated: 2024-07-12 13:36:48
Amira menghela napas dengan berat dan terdengar oleh Wijaya. Pria itu segera melepaskan tanganya dari sekretaris yang tampak kesal padanya.

“Apa kamu membenciku?” tanya Wijaya.

“Apa yang Anda inginkan? Perjanjian kita bahwa aku hanya menjadi ibu susu Keano dengan syarat menikah dengan Anda dan tidak aka nada hubungan lebih dari itu. Anda berjanji tidak akan menyentuh saya,” jelas Amira merapikan bajunya.

“Saya mulai khawatir. Anda akan mengingkar janji dengan mudah karena Keputusan dan kekuasaan berada pada tangan Anda,” ucap Amira.

“Aku mulai tidak leluasa berjalan dan keluar. Aku merasa bersalah ketika bertemu dengan ibu Luna karena sudah menikah dengan Anda. Andai tidak ada pernikahan aku akan baik-baik saja.” Amira melihat pada Wijaya yang juga menatapnya.

“Ada rasa takut ketika aku bertemu dengan ibu Luna di mall siang tadi,” ucap Amira mendorong tubuh Wijaya menjauh darinya. Dia ingin pergi ke sofa, tetapi kembali pria itu tidak melepaskannya.

“Kenapa takut?” Wijaya menari ping
Fit Tree Fitri

Terima kasih atas dukungannya. Semoga suka dengan karya Kakak ini. Muaach

| 98
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Nur Yati
siap" la kami kena hukum amira
goodnovel comment avatar
Verly Tamar
koinx smakin tggi kl baca 1 bab, jdi mls lgi bscax,,,,
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 53 Rencana Amira

    Wijaya melihat laporan pesanan kamar hotel atas nama dirinya di ponsel. Amira benar-benar memanfaatkan fasilitas yang diberikan papa Keano padanya dengan baik. Dia tidak akan pernah menggunakan uang pribadi dalam bekerja.“Pemesanan kamar hotel?” Wijaya yang duduk di balkon kamar menaikkan alisnya. Dia tidak akan menebak orang lain yang bisa melakukan itu kecuali sekretaris tersayangnya. “Apa Amira lebih tertarik di hotel dari pada di rumah ini?” Wijaya tersenyum. Pria benar-benar tidak tahu bahwa sekretarisnya merencanakan sesuatu yang tidak akan dia sukai.“Baiklah. Mari kita bermain di hotel, benar-benar nakal,” ucap Wijaya menyimpan ponsel di saku celananya. Dia bersiap untuk makan malam dan bicara langsung dengan Amira tentang pemesanan kamar hotel.“Bagaimana caranya agar kami pergi dengan mobil berbeda?” tanya Amira di dalam kamar. Dia sudah berdandan rapi dan cantik agar bisa pergi ke hotel agar Wijaya percaya padanya akan bercinta di sana.“Tidak apa. Aku bisa pulang dengan t

    Last Updated : 2024-07-12
  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 54 Hukuman Manis

    Wijaya masih mencurigai Amira yang merencanakan kedatangan Luna di kamar hotel. Pria itu tidak akan mudah dibodohi atau ditipu oleh siapa pun. Orang terdekat yang bisa masuk akun dan ponselnya hanya sang sekretaris. “Apa sudah kenyang?” tanya Wijaya. “Ya. Pak Jaya tidak mau coba?” Amira sangat senang malam yang semakin larut karena pria itu tidak akan mengganggu dirinya tidur lagi. Dia juga sudah berhasil mengambil hari bos yang pemarah dan posesif.“Tidak. Aku tidak terbiasa jajan di pinggir jalan,” ucap Wijaya.“Kamu juga tidak boleh lagi jajan sembarangan. Makanan dan minuman harus sesuai dengan standar kesehatan agar menghasilkan asi terbaik untuk Keano,” tegas Wijaya.“Aku akan membayar,” ucap Amira beranjak dari kursi.“Pakai kartu yang tadi siang.” Wijaya pun berdiri.“Uang cash.” Amira memberikan uang lima puluh ribu kepada penjual.“Pesan jus jeruk, tetapi tidak diminum.” Amira melihat jus jeruk Wijaya yang tidak disentuh sama sekali.“Terima kasih, Non.” Penjual memberikan

    Last Updated : 2024-07-13
  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 55 Gairah yang Tertahan

    Wijaya menatap Amira yang benar-benar telah bergairah. Tubuh wanita itu bergetar. Dia tidak bisa lagi menahan diri. Jari-jarinya mencengkram sepray.“Aku akan menunggu kamu memintanya sendiri.” Wijaya mengambil kemeja dan mengenakan kembali. Menutup tubuh Amira dengan selimut. Wanita itu menggeliat di atas kasur. “Ada apa, Bi?:” Wijaya membuka pintu.“Sarapan sudah siap,” ucap bibi.“Apa Keano sudah bangun dan lapar?” tanya Wijaya.“Belum, Tuan. Masih ada asi Cadangan,” jawab bibi.“Bagus. Aku pinjam ibu Keano.” Wijaya menutup dan mengunci pintu. “Apa Keano akan punya adik?” Bibi tersenyum.“Ah, aku sudah mengganggu.” Bibi segera kembali ke kamar Keano. Wijaya kembali melepas kemeja dan membuang sembarangan. Dia tersenyum melihat Amira yang tersiksa karena ransangan yang diciptakan pria itu.“Apak amu mau melanjutkannya?” tanya Wijaya tersenyum.“Kamu jahat!” bentak Amira menggigit bibir. Dia benar-benar heran dengan Wijaya yang berani bermain langsung ke bawah dengan menggunakan mu

    Last Updated : 2024-07-13
  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 56 Masuk Rumah Sakit

    Amira tidak tahu bahwa Keano dan bibi sudah pulang ke rumah utama. Dia tidur seharian setelah minum obat. Wanita itu benar-benar terkena flu dan masuk angin.“Hm.” Amira membuka mata dan melihat Wijaya sibuk bekerja. Pria itu duduk di sofa dengan fokus menatap computer lipatnya.“Pukul berapa sekarang?” tanya Amira duduk. Dia tidak sadara dress tidur yang panjang yang dikenakan memiliki model terbuka di bagian dada. Itu benar-benar memperlihatkan tempat susu milik Keano menonjol dan menggoda. “Apak amu sudah lapar?” Wijaya memperhatikan dada Amira. “Ch. Menggoda tanpa sengaja. Benar-benar terlihat polos.” Wijaya mengalihkan pandangan.“Ya. Apa aku sudah boleh bertemu dengan Keano?” Amira kembali merebahkan tubuh ke kasur. Dia benar-benar lemas. Kepala pusing dan hidung yang masih meler. Ada rasa ingin terus bersin.“Pusing sekali,” ucap Amira memegang kepalanya.“Apa kamu mau menularkan sakit kepada Keano?” Wijaya beranjak dari sofa dan mendekati tempat tidur. Dia menyentuh dahi Amir

    Last Updated : 2024-07-14
  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 57 Memompa ASI

    Wijaya meminta sopir untuk membelikan pompa asi satu set dengan botol dan tas penyimpanan. Dia hanya menunggu di pintu utama. Pria yang selalu menjadi pusat perhatia, tetapi lelaki itu tidak peduli.“Ini, Pak.” Sopir kembali dengan cepat.“Ya.” Wijaya masuk ke dalam lift dan kembali ke kamar Amira.“Kenapa kamu duduk?” tanya Wijaya melihat Amira yang sudah membuka kancing bajunya. Pria itu segera menutup dan mengunci pintu.“Karena sudah sesak dan sakit,” jawab Amira.“Walaupun sedang sakit. Kamu tetap menghasilkan banyak asi,” ucap Wijaya duduk di samping Amira. Pria itu menyiapkan tisu. Mereka benar-benar bekerja dengan baik.“Kenapa?” Wijaya menatap Amira yang masih belum memompa susunya.“Kamu tidak pergi?” Amira membalas tatapan Wijaya.“Setiap kamu memberi asi untuk Keano juga aku melihatnya,” tegas Wijaya.“Aku tahu kamu butuh bantuan untuk memegangnya,” ucap Wijaya membongkar isi tas.“Semua ini harus dicuci bersih dulu dan dimasak,” jelas Amira.“Ah, benar. Aku akan meminta pe

    Last Updated : 2024-07-15
  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 58 Perhatian, tetapi Arogan

    Wijaya benar-benar membuat dokter Ibra heran karena itu sangat betah di dalam kamar Amira. Pria itu bahkan tidak keluar sama sekali.“Pak,” sapa Amira.“Aku tidak mau dipanggil Pak ketika kita hanya berdua saja,” tegas Wijaya yang duduk di sofa. Dia melihat pada Amira yang sudah menghadap dirinya.“Lalu aku harus panggil apa?” tanya Amira.“Apa kamu yakin bertanya padaku?” Wijaya beranjak dari sofa dan mendekati Amira.“Mm.” Amira menatap Wijaya.“Panggil aku Sayang,” bisik Wijaya di telinga Amira.“Apa?” Amira cemberut.“Tidak bisa,” tegas Amira.“Kenapa?” Wijaya menatap Amira dengan sorot matanya yang selalu tajam.“Itu tidak mungkin. Aku panggil Anda Pak Wijaya saja. Tidak usah diubah. Aku akan kesulitan,” jelas Amira.“Malam ketika kamu membohongiku. Lidah kamu sangat lancar memanggilku Sayang.” Wijaya sangat ingin marah karena berhasil ditipu oleh Amira.“Aku tidak membohongi Anda. Kalian memang pasangan suami istri. Sudah sepantasnya tidur berdua di hotel,” ucap Amira.“Kamu tida

    Last Updated : 2024-07-16
  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 59 Kegelisahan yang Mencurigakan

    Wijaya keluar dari kamar mandi hanya mengenakan handuk putih yang melingkar di pinggangnya dan digulung hingga menjadi pendek di atas lutut. Pria itu berjalan mendekati Amira.“Kenapa tidak berpakain dulu? Bagaimana jika ada yang datang dan melihat kamu?” Amira menatap tajam pada Wijaya.“Pakaianku masih ada di koper.” Wijaya mengambil koper yang diletakkan di samping sofa.“Tidak usah khawatir. Pintu sudah aku kunci. Tidak akan ada yang datang karena tidak ada lagi jadwal kunjungan dokter dan perawat.” Wijaya tersenyum. “Hah! Pria ini benar-benar aneh. Dia berubah dengan cepat. Membingungkan.”Amira memperhatikan Wijaya yang pergi membawa koper ke samping lemari. Pria itu berganti pakaian.“Dia sangat harus,” ucap Amira merebahkan tubuhnya ke sofa.“Apa bisa pulang malam ini? Aku sudah pulih.” Amira menunggu Wijaya selesai ganti pakain.“Apa yang kamu pikirkan?” tanya Wijaya kembali pada Amira.“Apa bisa pulang malam ini?” Amira balik bertanya.“Kenapa mau pulang mala mini?” Dua orang

    Last Updated : 2024-07-17
  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 60 Diantara Luna dan Amira

    Amira menepuk tangan Wijaya yang terus berada di atas perutnya. Pria itu benar-benar tidur dengan nyenyak tanpa bergerak sedikit pun. Dia bahkan mampu tidak mengubah posisinya dari awal hingga pagi hari.“Pak, bangun. Sudah pagi.” Amira mengangkat tangan kekar dari atas perutnya.“Panggil sayang baru aku bangau.” Wijaya kembali memeluk Amira.“Sayang, bangun dan pulang,” tegas Amira kesal. Dia sudah lelah berbagi tempat tidur yang sempit.“Apa kamu mengusirku?” bisik Wijaya di telinga Amira.“Hari sudah pagi. Anda akan terlambat pergi ke kantor,” tegas Amira.“Mm.” Wijaya mencium pipi Amira dan turun dari kasur.“Aku akan langsung pulang. Tidak bisa menemani kamu sarapan. Perawat akan datang untuk menjaga dan merawat kamu.” Wijaya masuk ke kamar mandi untuk mandi. Bibi sudah mempersiapkan baju kerja unutk pria itu sehingga dia bisa bersiap lebih cepat.“Hm.” Amira duduk di tepi kasur. Dia menunggu Wijaya selesai mandi.“Aku akan langsung ke kantor dan tidak pulang ke rumah,” ucap Wijay

    Last Updated : 2024-07-18

Latest chapter

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 274 Perkelahian Dua Wanita

    Dena telah mempersiapkan makan malam untuk Andika. Wanita itu masih berharap dinikahi Andika, tetapi belum juga ada kepastian. “Kenapa Pak Andika masih belum menikahiku?” tanya Dena pada diri sendiri. Dia berdiri di depan cermin melihat tubuhnya yang seksi.“Tubuhku jauh lebih seksi dari pada wanita tadi yang kurus krempeng.” Dena tersenyum menganggumi tubuh sendiri.“Tidak mungkin Pak Andika tergoda dengan sekretarisnya. Tubuhku lebih mirip dengan ibu Amira. Montok dan padat berisi.” Dena berputar di depan cermin.“Aku mendapatkan gaji yang cukup tinggi selama di rumah ini. Tidak masalah hanya menjadi teman tidur Pak Andika. Aku tidak rugi juga. Dia tampandan kaya.” Dena benar-benar menikmati hidup sebagai simpanan Andika.“Kenapa Pak Andika belum juga pulang?” Dena melihat ke luar jendela dan belum ada mobil Andika. “Apa Pak Andika membohongiku.” Dena menerima pesan dari nomor ponsel Andika. “Pak Andika.” Dena sangat senang dan segera membuka pesan.“Apa?” Dena terkejut karena pe

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 273 Siasat Wijaya

    Amira duduk santai memperhatikan dua putranya yang sedang belajar banyak hal di taman. Wijaya memanggil pengajar dalam segala bidang untuk melihat minat dan bakat dua anaknya agar bisa diarahkan.“Nyonya, apa Anda butuh sesuatu?” tanya bibi.“Ya. Aku mau jus Alpukat,” jawab Amira.“Apa?” Bibi terkejut karena Amira sudah minum tiga gelas besar jus buah bergantian.“Nyonya, apa perut Anda tidak apa-apa?” Bibi memperhatikan Amira.“Kenapa dengan perutku?” Amira mengusap perutnya yang rata.“Aku tidak sedang sakit atau pun gembung.” Amira tersenyum dan menatap bibi.“Anda minum jus buah dan makan banyak buah.” Bibi melihat piring buah yang telah kosong.“Akhir-akhir ini aku suka sekali buah-buahan dan daging. Ah ya. Menu makan malam harus sea food.” Amira tersenyum lebar.“Aku sudah mencatatnya.” Amira memberikan selembar kertas kepada bibi.“Ini makanan yang mau aku makan,” ucap Amira.“Baik, Nyonya.” Bibi membaca kertas dengan tulisan tangan yang sangat rapi.“Ini masakan restaurant. Tid

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 272 Masa Depan Anak-anak

    Amira masih berada di atas kasur dalam pelukan Wijaya. Wanita itu sangat lelah setelah bercinta cukup panjang dan penuh gairah bersama sang suami. “Pukul berapa sekarang?” tanya Amira membuka mata dan melihat ruang kamar yang masih gelap karena semua gorden tertutup rapat.“Tidak usah tanyakan waktu. Tidurlah. Tidak ada yang melarang atau menganggu kamu,” bisik Wijaya memeluk erat tubuh Amira. “Sayang, anak-anak pasti sudah bangun,” ucap Amira mendongak. “Istriku tercinta. Apa kamu lupa? Devano dan Keano harus mulai mandiri. Mereka sudah dipersiapkan untuk menjadi pemimpin Perusahaan. Kamu harus mulai belajar melepaskan mereka,” jelas Wijaya.“Apa?” Amira terkejut dengan ucapan Wijaya.“Kita tidak boleh memanjakan mereka lagi. Seseorang yang sukses harus dimulai dengan hidup disiplin dan mandiri. Ingat, kamu sedang program hamil. Kita akan memiliki sepasang bayi kembar.” Wijaya tersenyum. “Sayang, anak-anak masih kecil. Mereka termasuk bayi.” Amira menatap Wijaya. “Susah di waktu

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 271 Kebahagiaan Andika

    Andika mencoba menghubungi orang tua Cantika, tetapi gagal. Pria itu ingin menanyakan kabar istrinya.“Kenapa nomor mereka tidak aktif? Aku pergi ke rumah pun kosong.” Andika tampak gelisah. Dia berada di kantor dan akan mengadakan rapat rutin akhir tahun. Pria itu butuh istrinya untuk memberikan tanda tangan dan cap jari.“Kemana mereka pergi? Apa keluar negeri?” Pria itu hanya bisa bertanya kepada diri sendiri. Dia benar-benar kehilangan Cantika dan keluarga.“Bagaimana mereka bisa menghilang dan tidak bisa aku temukan? Siapa yang melindungi?” Andika duduk di sofa. Pria itu tampak melamun dan berpikir keras.“Padahal dunia ini terasa tenang,” ucap Andika.“Permisi, Pak. Semua orang sudah menunggu di ruang rapat.” Sekretaris Andika mengetuk pintu yang terbuka.“Aku akan segera datang. Apa semua berkas sudah siap?” tanya Andika beranjak dari sofa. Dia merapikan diri.“Sudah, Pak. Tanda tangan Ibu Cantika pun telah diselesaikan,” jawab sekretaris.“Benarkah?” Andika menatap pada sekrert

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 270 Posisi Paling Nikmat

    Warning 21+Wijaya menggendong Amira ke kamar mereka. Para pelayan segera merapikan dan membersihkan taman dengan cepat. Bibi memiliki tugas menjaga dua bayi yang sudah tidur.“Apa malam ini kita bisa bercinta?” tanya Wijaya.“Tentu saja.” Amira tersenyum. Dia melingkarkan tangan di leher Wijaya dengan tatapan yang menggoda.“Jangan berteriak.” Wijaya melepaskan Amira di kasur. Dia mulai menyerang leher istrinya yang putih. “Hahaha.” Amira tertawa geli. Wanita itu benar-benar menjadi manja dan menikmati setiap sentuhan Wijaya.“Aaahhh!” Jari-jari Amira mengacak rambut Wijaya. Ciuman kuat dan gigitan pria itu membuat sang istri berteriak menahan hasrat yang terus bangkit. Leher dan lengan yang putih telah menjadi merah.“Hhhhhh!” Wijaya benar-benar sangat liar. Dia menjelajahi tubuh istrinya dengan lidahnya yang hangat. Menghisap putting susu yang masih memiliki asi walaupun tidak banyak lagi. Ada sisa-sisa dari dua putranya yang sudah minum susu formula sehingga cairan putih itu mulai

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 269 Kejutan Makan Malam

    Wijaya melihat jam yang telah menunjukkan pukul enam sore. Pria itu segera beranjak dari kursi dan mengambil jas. “Kita pulang sekarang,” ucap Wijaya.“Baik, Pak.” Jack mengambil berkas yang tersisa dan memasukan ke dalam tas. Pria itu dengan cepat menyusul Wijaya yang sudah lebih dulu keluar dari ruang kerja.Wijaya meninggalkan kantor yang sudah sepi karena para pegawa telah pulang di pukul empat. Pria itu benar-benar lembur untuk menyelesaikan banyak berkas yang harus di tanda tangan segera.“Kita sampai, Pak. Saya akan membawa berkas ke ruang kerja Anda,” ucap Jack.“Ya.” Wijaya keluar dari mobil dan masuk ke dalam rumah. Pria itu dengan cepat menaiki tangga menuju kamarnya. Dia harus membersihkan diri dan berganti pakaian. Bersiap untuk makan malam berdua dengan sang istri.“Sayang.” Amira tersenyum. “Sayang.” Wijaya tidak menyangka sang istri telah menunggu di kamar mereka.“Aku pikir kamu di kamar anak-anak.” Wijaya segera mencium bibir istrinya. Dia sangat merindukan Amira ka

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 268 Bermain-main

    Wijaya tidak pernah datang ke Perusahaan orang lain, tetapi mereka yang membutuhkan pria itulah yang akan merendahkan diri untuk mendapatkan bantuan.“Pak, ada Pak Radit di ruang tunggu.” Jack melaporkan. Pria itu menggantikan posisi Dody dan Amira karena Wijaya tidak mudah mempercayai orang lain untuk menjadi sekretaris pribadinya. Dia bisa menilai seseorang dengan satu kali tatap. Itu juga yang membuat jatuh cinta kepada istrinya. “Aku akan menemuinya,” ucap Wijaya yang sedang bermain-main dengan kehidupan orang lain. Dia mengganti cara kejamnya untuk balas dendam. Tidak lagi menyiksa secara langsung karena dirinya telah bahagia bersama sang istri dan anak-anak. “Baik, Pak.” Jack mengikuti Wijaya keluar dari ruang kerja untuk menemui Radit.“Pak Wijaya.” Radit yang sedang duduk segera berdiri ketika melihat Wijaya masuk. “Duduklah,” ucap Wijaya yang juga menghempaskan tubuhnya di sofa.“Terima kasih, Pak.” Radit tersenyum.Wijaya memang masih muda, tetapi harta dan tahta yang dimi

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 267 Bahagianya Amira

    Wijaya merasa rumahnya begitu sepi. Sang istri hampir tidak pernah lagi menghampirinya. Dia merasa ada sesuatu yang hilang. “Ada apa, Bos?” tanya Jack bingung dengan Wijaya yang menghentikan langkah kaki di ruang tengah.“Aku merasa ada yang hilang,” jawab Wijaya menatap pada Jack. “Apa?” Jack mengerutkan dahinya.“Aku merasa istriku tidak pernah lagi menghampiri dan mengganggu diriku di ruang kerja. Dia tidak mendatangiku di jam-jam tertentu.” Wijaya menghela napasnya dengan berat.“Apa cinta dia sudah berkurang?” tanya Wijaya.“Maaf, Bos. Nyonya punya dua putra. Jadi, dia pasti sangat sibuk.” Jack tersenyum.“Hah! Dua anak itu telah merebut istriku.” Wijaya menggelengkan kepalanya.“Bukankah Anda masih mau menambah anak?” Jack menahan senyum. “Aarggh! Ini benar-benar mengacaukan. Aku mau punya anak bersama Amira. Tidak bisa ditunda lagi. Aku rela harus mengalah.” Wijaya berjalan cepat pergi ke kamar anaknya.“Bos. Kita mau ke kantor.” Jack tertawa melihat Wijaya menjadi bingung ka

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir    Bab 266 Adu Domba

    Cantika telah berada di rumah baru mereka. Wanita itu menangis karena menjadi lumpuh.“Cantika, kenapa kamu bisa begini?” Ranika memeluk putrinya yang hanya bisa meneteskan air matannya. “Pa, kita harus membawa Cantika berobat ke luar negeri.” Ranita menghapus air mata Cantika. Sang ibu pun ikut menangis. Dia tidak sanggup melihat kondisi putrinya.“Kita tidak bisa melakukan apa pun tanpa izin Wijaya. Ini pun kita tahu dari dia,” ucap Raditya.“Benar. Kita harus meminta bantuan Wijaya. Aku rela melakukan apa pun agar Cantika bisa sembuh. Wijaya memiliki banyak dokter hebat. Baik di dalam maupun luar negeri.” Ranika memegang tangan suaminya.“Aku akan mencoba menghubungi Wijaya.” Raditya mengeluarkan ponsel dari saku celananya. Dia terhubung langsung dengan Jack.“Selamat pagi.” Jack menerima panggilan dengan ramah.“Halo, Pak. Apa saya bisa bicara dengan Pak Wijaya,” ucap Raditya.“Anda bisa langsung mengatakan kepada saya,” tegas Jack.“Apa Pak Wijaya bisa membantu pengobatan Cantika

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status