Share

Bab 266 Adu Domba

Penulis: Fit Tree Fitri
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-18 20:24:44
Cantika telah berada di rumah baru mereka. Wanita itu menangis karena menjadi lumpuh.

“Cantika, kenapa kamu bisa begini?” Ranika memeluk putrinya yang hanya bisa meneteskan air matannya.

“Pa, kita harus membawa Cantika berobat ke luar negeri.” Ranita menghapus air mata Cantika. Sang ibu pun ikut menangis. Dia tidak sanggup melihat kondisi putrinya.

“Kita tidak bisa melakukan apa pun tanpa izin Wijaya. Ini pun kita tahu dari dia,” ucap Raditya.

“Benar. Kita harus meminta bantuan Wijaya. Aku rela melakukan apa pun agar Cantika bisa sembuh. Wijaya memiliki banyak dokter hebat. Baik di dalam maupun luar negeri.” Ranika memegang tangan suaminya.

“Aku akan mencoba menghubungi Wijaya.” Raditya mengeluarkan ponsel dari saku celananya. Dia terhubung langsung dengan Jack.

“Selamat pagi.” Jack menerima panggilan dengan ramah.

“Halo, Pak. Apa saya bisa bicara dengan Pak Wijaya,” ucap Raditya.

“Anda bisa langsung mengatakan kepada saya,” tegas Jack.

“Apa Pak Wijaya bisa membantu pengobatan Cantika
Fit Tree Fitri

Terima kasih banyak ya. Jangan lupa mampir ke karya Akak yang berjudul "TUAN MENJADI GILA SETELAH NYONYA PERGI" Terima kasih lagi. Hehehe.

| 45
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Milaekawati
lanjut lagi
goodnovel comment avatar
Fit Tree Fitri
Terima kasih komentarnya
goodnovel comment avatar
Fit Tree Fitri
Terima kasih kehadirannya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 267 Bahagianya Amira

    Wijaya merasa rumahnya begitu sepi. Sang istri hampir tidak pernah lagi menghampirinya. Dia merasa ada sesuatu yang hilang. “Ada apa, Bos?” tanya Jack bingung dengan Wijaya yang menghentikan langkah kaki di ruang tengah.“Aku merasa ada yang hilang,” jawab Wijaya menatap pada Jack. “Apa?” Jack mengerutkan dahinya.“Aku merasa istriku tidak pernah lagi menghampiri dan mengganggu diriku di ruang kerja. Dia tidak mendatangiku di jam-jam tertentu.” Wijaya menghela napasnya dengan berat.“Apa cinta dia sudah berkurang?” tanya Wijaya.“Maaf, Bos. Nyonya punya dua putra. Jadi, dia pasti sangat sibuk.” Jack tersenyum.“Hah! Dua anak itu telah merebut istriku.” Wijaya menggelengkan kepalanya.“Bukankah Anda masih mau menambah anak?” Jack menahan senyum. “Aarggh! Ini benar-benar mengacaukan. Aku mau punya anak bersama Amira. Tidak bisa ditunda lagi. Aku rela harus mengalah.” Wijaya berjalan cepat pergi ke kamar anaknya.“Bos. Kita mau ke kantor.” Jack tertawa melihat Wijaya menjadi bingung ka

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-19
  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Kehilangan Bayi

    Amira masih berada di atas ranjang pasien. Wanita itu baru saja melahirkan seorang bayi laki-laki yang sangat tampan mirip dengan dirinya secara normal. Dia baru sadarkan diri dan langsung mencari bayinya.“Suster di mana bayiku?” tanya Amira.“Ah, Anda sudah bangun, Nyonya.” Perawat mendekati Amira yang ditinggalkan sendiri di rumah sakit. Semua anggota keluarga suaminya sudah pulang dan tidak menunggu dirinya hingga siuman.“Ya. Di mana suamiku juga?” Amira mulai merasakan dirinya tidak nyaman. Tidak biasanya Andika meninggalkan dia begitu saja.“Kami benar-benar minta maaf, Nyonya.” Perawat memegang tangan Amira dengan lembut. Dia ingin memberikan kekuatan kepada wanita yang masih lemah karena baru saja melahirkan itu.“Minta maaf untuk apa?” Amira memaksakan dirinya untuk tersenyum. Dia benar-benar sudah ketakutan.“Anda kehilangan putra yang baru saja dilahirkan,” ucap perawat merapikan rambut Amira yang berantakan. “Apa? Tidak!” Amira segera duduk.“Aku susah payah untuk bisa h

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-18
  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Hati yang Hancur

    Bibi memperhatikan Amira yang masih duduk diam di kursi. Wanita itu ragu untuk pergi ke kamar dan menemui suaminya. Dia benar-benar tidak punya apa pun lagi.“Mari saya antar ke kamar Anda, Bu.” Bibi mengulurkan tangan pada Amira.“Terima kasih. Aku bisa sendiri.” Amira beranjak dari tangan. Dia mengenakan tas di atas pundak kiri.“Ahh.” Amira hampir saja jatuh karena kelelahan dan kakinya lemah.“Hati-hati, Bu.” Bibi memegang tangan Amira.“Ada apa ribut-ribut?” Marni menuruni tangga. Wanita paruh baya yang tidak lain adalah mertua Amira. “Mama,” sapa Amira.“Kenapa kamu pulang ke rumah ini?” tanya Marni mendekati Amira. Wanita itu menatap tajam pada menantunya.“Karena ini rumah kita,” jawab Amira bingung. Dia memaksa diri tersenyum.“Ini bukan lagi rumah kamu,” tegas Marni.“Apa? Kenapa?” tanya Amira gemetar.“Karena kamu dan Andika akan segera bercerai,” jawab Marni tersenyum sinis.“Apa? Kenapa kamu bercerai?” tanya Amira dengan mata yang mulai basah. “Karena kamu sudah membuat

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-19
  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Diusir dari Rumah

    Amira yang lelah dan lemah benar-benar tidur dengan pulas. Dia tidak terbangun meskipun hari sudah terang. Bibi yang sibuk di dapur pun tidak membangunkan wanita yang baru saja selesai melahirkan itu.Semua anggota keluarga sudah berada di ruang makan untuk menikmati sarapan. Tidak ada yang ingat apalagi peduli pada Amira yang memamg sudah diusir dari rumah mereka.“Dika, apa berkas untuk perceraian sudah siap?” tanya Marni.“Sudah, Ma,” jawab Andika.“Apa kita bisa makan dengan tenang dan tidak membahas apa pun?” Handoko menatap tajam pada Marni.“Aku hanya mengingatkan Andika agar dia mempercepat proses perceraian dengan wanita lemah itu. Melahirkan satu bayi saja tidak mampu. Menghabiskan uang selama program,” kesal Marni.“Ah, Ibu pasti masih tidur.” Bibi ragu untuk pergi ke kamar Amira karena dia masih harus menunggu semua orang selesai makan.“Semalam aku mendengar keributan. Apa yang terjadi?” Handoko menyelesaikan sarapannya. Pria itu mengeringkan mulutnya dengan tisu.“Menant

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-19
  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Kelahiran Putra Wijaya Kusuma

    Seorang pria terlihat duduk di depan ruangan operasi. Wijaya Kususma menunggu istrinya Luna Margareta yang sedang melahirkan bayi pertama hasil buah cinta yang sudah lama diharapkan. Seorang model yang awalnya menolak untuk hamil dan melahirkan, tetapi diancam akan dihancurkan kariernya membuat wanita itu tidak bisa menolak permintaan suaminya yang berkuas.“Selamat, Pak. Bayi Anda sudah lahir dengan jenis kelamin laki-laki.” Dokter keluar dari ruangan dan mengucapkan selamat kepada Wijaya Kusuma dengan rasa hormat dan bangga.“Terima kasih. Kapan saya bisa bertemu dengan putra saya?” tanya Wijaya.“Anda bisa menunggu di rungan bayi yang sudah kami siapkan,” jawab dokter.“Suster, tolong antarkan Pak Wijaya ke ruangan,” uca[ dokter pada perawat.“Baik, Dok. Mari, Pak.” Suster tersenyum. Wanita muda itu mencuri pandang untuk bisa melihat wajah tampan dari Wijaya Kusuma.Wijaya mengikuti suster menuju ruang VIP khusus untuk ditempati putra selama berada di rumah sakit. Pria itu melihat

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-20
  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Pulang ke Rumah

    Wijaya Kusuma terkejut melihat Luna yang duduk di sofa. Wanita itu terlihat sehat dengan cepat. Dia merapikan rambut dan bajunya. Berdandan dengan perlengkapan make yang ada di tas. Di sampingnya telah berdiri seorang asisten.“Apa yang kamu lakukan?” Wijaya Kusuma melihat pada ranjang bayinya. Putra kecil yang masih terlelap dalam tidur.“Aku sudah melaksanakan perintah kamu. Hamil dan melahirkan,” jawab Luna.“Kamu masih harus memberi asi untuk putra kita,” tegas Wijaya Kusuma.“Asi aku tidak keluar. Lihatlah dadaku yang hampir kempis ini. Aku benar-benar harus melakukan perawatan segera. Aku juga sudah menghubungi dokter kecantikan langgananku,” jelas Luna.“Hah! Aku benar-benar harus membuat perut ini kembali rata.” Luna berdiri di depan cermin.“Kapan kita pulang?” tanya Luna.“Kamu bisa pulang sekarang,” jawab Wijaya berjalan mendekati putranya.“Benarkah?” Luna melihat pada asisten pribadinya yang siap sedia membantu wanita itu dalam segala hal.“Pulanglah,” tegas Wijaya.“Baik

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-21
  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Pertemu Pertama

    Amira benar-benar harus menguatkan diri. Dia tidak tahu dimana makan putranya. Air mata terus mengalir ketika mengingat nasib yang dijalaninya. “Anakku. Devano. Nama yang sudah Mama siapkan untuk kamu.” Amira duduk di lantai. Wanita itu hanya mengenakan dress pendek sebatas paha dengan lengan pendek di rumah kosan yang minimalis.“Mama bahkan belum melihat makam kamu. Mama harus sehat dulu.” Amira menangis sendirian di dalam rumah yang terkunci rapat.“Aku harus keluar untuk mencari bahan makanan.” Amira beranjak dari lantai. Dia menghapus air mata dan merapikan diri. Masuk ke kamar untuk berganti dengan pakaian yang lebih sopan.Amira memang cantik. Tubuhnya tinggi semampai dan padat terisi. Rambut hitam panjang dan bergelombang berkilau sehat terawat. Bola matanya besar dengan warna hitam pekat. Alis rapi asli dengan bulu mata lentik dan panjang. Bibirnya kecil, tetapi penuh dan seksi. Hidung mancung dengan dagu lancip dan berbelah. Dia masih memiliki satu gigi gisul yang manis keti

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-30
  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Kesedihan Amira

    Dodi memperhatikan Amira yang sedang kebingungan. Wanita itu bahkan sudah melupakan rasa sakit pada kakinya yang masih berdarah. Dia sadar tidak akan mampu mengganti rugi pintu yang tergores dan jari pria yang juga terluka.“Nama dan tempat tinggal Anda serta pekerjaan, Nona?” tanya Dodi.“Amira. Aku baru saja pindah ke sini dan belum punya perkejaan. Rencanaku baru akan melamar di Perusahaan ini,” jelas Amira putus asa.“Kenapa aku sangat sial?” Amira mulai menangis. Dia kembali terduduk di jalanan. Memijit kaki yang terluka.“Apa aku benar-benar perempuan pembawa sial sehingga dibuang begitu saja? Aku kehilangan bayi, rumah dan diceraikan suami. Sekarang harus mengganti rugi mobil dan motor orang yang baru pertama kali aku pinjamkan untuk membeli kebutuhan sehari-hariku dari warung depan..” Amira menatap dengan mata basah pada Dodi yang memperhatikannya. Pria tua itu dengan sabar mendengarkan curahan isi hati Amira yang seusia dengan anaknya bahkan lebih muda.“Kenapa Tuhan begitu ja

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-31

Bab terbaru

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 267 Bahagianya Amira

    Wijaya merasa rumahnya begitu sepi. Sang istri hampir tidak pernah lagi menghampirinya. Dia merasa ada sesuatu yang hilang. “Ada apa, Bos?” tanya Jack bingung dengan Wijaya yang menghentikan langkah kaki di ruang tengah.“Aku merasa ada yang hilang,” jawab Wijaya menatap pada Jack. “Apa?” Jack mengerutkan dahinya.“Aku merasa istriku tidak pernah lagi menghampiri dan mengganggu diriku di ruang kerja. Dia tidak mendatangiku di jam-jam tertentu.” Wijaya menghela napasnya dengan berat.“Apa cinta dia sudah berkurang?” tanya Wijaya.“Maaf, Bos. Nyonya punya dua putra. Jadi, dia pasti sangat sibuk.” Jack tersenyum.“Hah! Dua anak itu telah merebut istriku.” Wijaya menggelengkan kepalanya.“Bukankah Anda masih mau menambah anak?” Jack menahan senyum. “Aarggh! Ini benar-benar mengacaukan. Aku mau punya anak bersama Amira. Tidak bisa ditunda lagi. Aku rela harus mengalah.” Wijaya berjalan cepat pergi ke kamar anaknya.“Bos. Kita mau ke kantor.” Jack tertawa melihat Wijaya menjadi bingung ka

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir    Bab 266 Adu Domba

    Cantika telah berada di rumah baru mereka. Wanita itu menangis karena menjadi lumpuh.“Cantika, kenapa kamu bisa begini?” Ranika memeluk putrinya yang hanya bisa meneteskan air matannya. “Pa, kita harus membawa Cantika berobat ke luar negeri.” Ranita menghapus air mata Cantika. Sang ibu pun ikut menangis. Dia tidak sanggup melihat kondisi putrinya.“Kita tidak bisa melakukan apa pun tanpa izin Wijaya. Ini pun kita tahu dari dia,” ucap Raditya.“Benar. Kita harus meminta bantuan Wijaya. Aku rela melakukan apa pun agar Cantika bisa sembuh. Wijaya memiliki banyak dokter hebat. Baik di dalam maupun luar negeri.” Ranika memegang tangan suaminya.“Aku akan mencoba menghubungi Wijaya.” Raditya mengeluarkan ponsel dari saku celananya. Dia terhubung langsung dengan Jack.“Selamat pagi.” Jack menerima panggilan dengan ramah.“Halo, Pak. Apa saya bisa bicara dengan Pak Wijaya,” ucap Raditya.“Anda bisa langsung mengatakan kepada saya,” tegas Jack.“Apa Pak Wijaya bisa membantu pengobatan Cantika

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 265 Dilepaskan Wijaya

    Wijaya masih duduk di sofa. Dia terlihat melamun. Pria itu memikirkan perasaan Amira kepada Andika.“Apa yang Amira pikirkan tentang Andika? Benci atau masih ada cinta?” tanya Wijaya. Dia melihat jam yang melingkar di pergelangan kiri yang telah menujukkan pukul sepuluh malam. “Aku akan bertanya pada Amira.” Wijaya menghubungi Amira. Dia berharap sang istri masih belum tidur.“Tidak aktif lagi. Aku memang memintanya untuk mematikan ponsel ketika tidur bersama anak-anak. Benar-benar penurut.” Wijaya tersennyum. Dia beranjak dari sofa.“Aku akan pulang,” ucap Wijaya.“Baik, Bos.” Wijaya meninggalkan hotel. Dia selalu pergi tanpa ada yang tahu. Tiba-tiba telah hilang dan tidak terlihat lagi.Wijaya mengendarai mobil pulang ke rumah. Dia segera pergi ke kamar untuk membersihkan diri dan berganti pakaian. Pria itu tahu bahwa Amira bersama anak-anaknya. “Sekarang dia jauh lebih tenang.” Wijaya melihat Amira yang tidur dalam senyuman. Wanita itu memeluk dua putranya. “Dulu tidak bisa tidur

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 264 Masih Cemburu

    Setelah makan malam. Wijaya pamit kepada Amira dan anak-anaknya. Pria itu pergi dengan alasan kembali ke hotel untuk bertemu dengan relasi dari luar negeri. “Sayang, Maaf. Aku harus pergi lagi.” Wijaya melingkarkan tangannya di pinggang Amira.“Tidak apa, Sayang. Aku di rumah saja.” Amira menggantungkan kedua tangannya di leher Wijaya. Wanita itu mengecup bibir tipis.“Tidur cukup.” Wijaya tersenyum dan melahap bibir Amira dengan kuar. Ciuman panjang dan hangat berlangsung cukup lama. Seakan tidak ingin dilepaskan.“Pergilah. Nanti, mau lebih.” Amira menutup mulut Wijaya.“Baiklah, Sayang.” Wijaya mencium tangan Amira.“Aku pergi dulu.” Pria itu masih mencium dahi dan pipi istrinya.“Hati-hati.” Amira melambaikan tangan. Dia mengantarkan sang suami hingga ke depan pintu mobil.“Kita akan kemana, Pak?” tanya Jack.“Ke hotel sebentar,” jawab Wijaya.“Baik.” Jack memberitahu sopir tujuan mereka.“Saya tidak ingin berbohong pada Amira karena itu tidak baik.” Wijaya tersenyum.Wijaya benar

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 263 Selalu Berhati-hati

    Andika tersenyum. Dia menunggu penuh harap agar dapat menarik Amira ke dalam pelukannya. “Sedikit lagi, Amira.” Andika menatap Amira dari tempat tersembunyi.“Amira.” Andika mengulurkan tangannya dengan senyuman lebar.“Sayang,” sapa Wijaya berjalan cepat ke arah Amira.“Sayang.” Amira berlari dan memeluk Wijaya.“Kenapa keluar sendiri?” tanya Wijaya mencium dahi Amira.“Sial,” ucap Andika sembunyi. Dia benar-benar tidak berani memperlihatkan dirinya.“Tidak apa. Aku hanya mau memberikan kejutan untuk mendampingi suamiku,” jawab Amira.“Aku tidak suka kejutan,” bisik Wijaya. Dia sadar benar bahwa setiap kali Amira akan memberikan kejutan kepadanya selalu ada saja kejadian yang menyakitkan. Kejutan itu menjadi mengerikan karena meninggalkan trauma.“Kenapa?” tanya Amira menatap Wijaya.“Karena kejutan yang kamu buat selalu membuat diriku khawatir. Apa kamu tidak ingat dengan banyak kejadian buruk yang kamu alami?” Wijaya membalas tatapan Amira.“Kejutan kali ini pun membuatku khawatir.

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 262 Keamanan Keluarga

    Dena berdiri di depan cemin. Wanita itu telah mengenakan pakaian pelayan dan terlihat seksi.“Aku harus mengambil satu bayi dan tidak boleh salah. Setelah itu aku menjadi istri dari Pak Andika.” Dena tersenyum melihat bayangan dirinya dari pantulan cermin.“Apa sudah siap?” tanya Andika yang duduk di sofa.“Sudah, Pak.” Dena berdiri di depan Andika. Wanita itu benar-benar bersemangat.“Pergi ke kamar paling ujung. Kamu bawa cemilan ini. Amira sangat suka. Katakan kiriman dari Pak Wijaya.” Andika beranjak dari sofa dan memberikan meja dorong berisi kue cokelat dan salad buah serta sayuran.“Saya pergi sekarang.” Dena tersenyum.“Hati-hati.” Andika mengecup bibir Dena.“Ingat. Jangan ada yang tahu bahwa kamu adalah orang ku,” bisik Andika di telinga Dena.“Baik, Pak.” Dena mendorong meja menuju kamar paling ujung.“Aku berharap dia berhasil.” Andika tersenyum. Pria itu keluar dari kamar. Dia telah membuat janji temu di tempat yang berbeda untuk mengantisipasi ketahuan Wijaya Kusuma.Dena

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 261 Rencana Andika

    Wijaya dan Amira selesai mandi. Dua orang itu keluar dari kamar mandi bersama dengan hanya mengenakan handuk saja.“Apa kamu lelah berdiri?” tanya Wijaya. “Sedikit,” jawab Mahira duduk di tepi kasur. Dia memijit betisnya.“Apa kita masih harus menyambut tamu?” Amira menatap Wjiaya.“Tidak perlu, Sayang. Aku hanya ingin memamerkan pakaian indah dan mewah yang kamu kenakan kepada semua orang. Istri Wijaya Kusuma sangat cantik dan istimewa.” Wijaya duduk di samping Amira. Dia mengangkat kaki sang istri dan meletakkan di atas pahanya. Pria itu memijit dengan lembut.“Ahhh.” Amira tersenyum lembut. Dia menatap Wijaya penuh cinta. “Kamu istirahatlah di kamar. Aku akan keluar untuk bertemu dengan para tamu penting.” Wijaya beranjak dari kasur.“Apa perlu aku temani?” tanya Amira.“Tidak, Sayang. Aku tidak mau kamu lelah. Anak-anak lebih butuh ibu mereka.” Wijaya mencium dahi Amira.“Aku ganti pakain dulu.” Wijaya berjalan menuju lemari. Pria itu berganti pakaian.“Aku bantu,” ucap Amira ber

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 260 Tidak Mengenali

    Semua wanita pasti iri akan posisi Amira. Istri dari Wijaya Kusuma yang kaya raya dan memiliki dua anak kembar. Wanita itu pun dicintai sepenuh hati sehingga dijadikan ratu di rumah yang mewah.“Amira benar-benar beruntung. Semua orang pasti mau menjadi dirinya. Luna yang seorang model yang sangat terkenal saja tidak mampu menaklukkan hati Wijaya Kusuma.” Berita tentang anak dan istri Wijaya tersebar keseluruh dunia. Ada banyak orang yang bingung dengan usia anak yang sama dengan waktu perceraian Amira dengan Andika bagi mereka yang mengetahui.“Wijaya yang beruntung. Amira adalah wanita sempurna. Aku saja yang bodoh sehingga terlambat menyadarinya. Dia telah memberikan segalanya kepadaku.” Andika duduk di sudut ruangan. Pria itu meneguk minuman dengan kadar alcohol cukup tinggi. Dia kesal karena tidak bisa mendekati anak dan istrinya yang berada di atas podium.“Pak Dika. Anda sudah mabuk.” Dena berjongkok di depan Andika.“Amira. Kembalilah kepadaku.” Andika memegang kedua pipi Dena.

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 259 Pesta Penyambutan

    Amira tampil cantik dengan gaun birunya. Pilihan Wijaya tidak pernah salah. Pria itu selalu memberi yang terbaik untuk istrinya. Gaun dengan edisi terbatas dan belum dipublikasinya.“Sayang, kamu selalu cantik.” Wijaya memeluk Amira dari belakang. Dia meletakkan dagunya di pundak sang istri yang terbuka.“Terima kasih untuk gaun yang mewah ini,” ucap Amira mencium pipi Wijaya.“Apa kamu suka?” Wijaya memutar tubuh Amira menghadap dirinya.“Tentu saja. Aku sangat suka,” jawab Amira mengecup bibir suaminya. Itu adalah caranya berterima kasih kepada sang suami.“Ada tiga gaun kan?” tanya Wijaya.“Ya. Aku pilih gaun biru di pagi hari dan siang adalah waktu tidur anak-anak,” jelas Amira.“Tidak masalah, Sayang. Ketika anak-anak tidur. Kamu bisa menemaniku,” ucap Wijaya.“Aku harus menemani anak-anak,” tegas Amira.“Sayang, ada bibi dan para pelayan. Kamu tidak usah khawatir. Aku akan meletakkan para penjaga di sekitar mereka,” jelas Wijaya.“Aku butuh kamu terus di sisiku. Apa bisa?” tanya

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status