Share

Bab 148 Masalah Berat Badan

Penulis: Fit Tree Fitri
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-18 16:08:48
Wijaya kembali ke perusahaan untuk menyelesaikan pekerjaannya. Dia harus membubuhkan tanda tangan pada laporan dan kontrak kerja yang sudah berjalan. Pria itu pulang ke rumah di pukul enam sore. Di mana anak dan istrinya sudah selesai mandi.

“Maaf, Pak.” Bibi menyambut kedatangan Wijaya di dalam garasi. Pria itu baru turun dari mobil.

“Ada apa?” tanya Wijaya menatap bibi.

“Maaf, Pak. Hari ini Non Amira menonton televisi di dapur,” jawab bibi menunduk.

“Apa yang dia tonton?” Wijaya memicingkan matanya.

“Berita tentang Ibu Luna dan pembatalan film,” ucap bibi.

“Apa?” Wijaya harus mempersiapkan diri untuk memberikan jawaban ketika wanita itu bertanya.

“Bagaimana reaksi Amira?” tanya Wijaya.

“Non Amira terlihat biasa saja,” jawab bibi.

“Ya. Dia memang terlihat tenang di depan kita, tetapi aku tahu. Amira berpikir lebih dari yang dibayangkan.” Wijaya tahu Amira ada di kamar Keano. Pria itu pergi ke kamarnya. Dia mandi dengan cepat dan berganti pakaian.

“Kalian sedang apa?” tanya Wijaya yang
Fit Tree Fitri

Terima kasih hadiahnya. Jangan lupa komentar ya. See soon. Sudah 2x update ya

| 93
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (18)
goodnovel comment avatar
Fit Tree Fitri
Hahaha ... Dah update
goodnovel comment avatar
Alee
sepi banget udah siang belum up
goodnovel comment avatar
Fit Tree Fitri
Terima kasih
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 149 Bayi Ditukar

    Wijaya dan Amira sudah berada di tempat tidur dengan berpelukan. Pria itu tidak akan pernah melepaskan istrinya. Dia ingin segera pergi ketika sang kekasih terlelap.“Kenapa belum tidur?” Wijaya melihat pada Amira.“Aku ingin bertanya,” ucap Amira.“Apa?” tanya Wijaya.“Mmm.” Amira ragu untuk bertanya karena dia khawatir Wijaya akan marah, tetapi ada rasa penasaran yang hanya pria itu bisa berikan jawaban serta perjelasan.“Tidak ada.” Amira memutar tubuh dengan cepat membelakangi Wijaya. Dia ingat benar bahwa pria itu tidak mengizinkannya menyenbutkan nama Luna diantara mereka.“Ada apa, Amira? Apa yang ingin kamu tanyakan?” tanya Wijaya mencium punggung leher Amira.“Tidak jadi. Aku tidak mau kamu marah,” jawab Amira.“Baiklah. Tidah usah ditanyakan. Aku juga tidak mau marah kepada kamu,” ucap Wijaya memeluk erat tubuh Amira.“Aku sudah mau kerja,” ucap Amira. “Aku senang, tetapi lebih baik kamu tetap istirahat di rumah dan bersama Keano. Pulihkan diri hingga benar-benar sehat,” bis

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-19
  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 150 Ciuman di Pagi Hari

    Wijaya masuk ke rumah. Dia mandi dan membersihkan diri di kamar bawah. Berjalan menuju ruang baca dan memeriksa semua hal yang berhubungan dengan Amira.“Aku tahu Andika dan Amira saling mencintai.” Wijaya menatap layar computer.“Cantika benar-benar sabar menunggu hingga beberapa tahun untuk mendapatkan Andika. Dia rela memisahkan anak dan ibu dengan cara yang kejam.” Wijaya menyenderkan tubuh ke dinding kursi. Pria itu terlihat berpikir keras.“Aku harus berterima kasih kepada Cantika karena telah berhasil membuat mereka berpisah sehingga aku bisa bertemu dengan Amira yang juga berhasil menyelamatkan hidup Keano dari kematian.” Wijaya tersenyum tipis.“Jika anak Amira benar-benar masih hidup.” Senyuman di bibi Wijaya hilang.“Maafkan aku, Amira. Aku tidak akan pernah memberitahu kepada kamu. Aku tidak ingin kehilangan kamu untuk selamanya. Aku juga tidak mau Keano harus berbagi ibu dengan anak Andika itu.” Wijaya mengepalkan tangannya.“Ketika aku menemukan anak kamu. Aku akan membia

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-19
  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 151 Mitra Baru

    Cantika duduk di kursi kerjanya di Perusahaan orang tuanya. Wanita itu memikirkan rencana untuk menyingkirkan Amira.“Dulu, aku tidak membunuhmu karena ingin melihat kamu hancur, Amira.” Cantika tersenyum.“Diusir dan diceraikan pria yang dicintai benar-benar membuat aku puas. Cinta pertama yang begitu kamu banggakan dan agungkan akan hilang begitu saja.” Cantika memutar ponsel yang ada di tangannya.“Tetapi, kamu sangat beruntung. Bisa-bisanya Wijaya datang dan menjadikannya sekretaris pribadi dengan gaji yang tinggi. Memberikan perhatian lebih hingga mampu menyingkirkan Luna.” Senyuman di bibir Cantika hilang begitu saja. Dia benar-benar benci dengan keberuntungan Amira. Wanita miskin yang tidak punya apa-apa dan lahir tanpa orang tua disukai dan dicintai banyak pria.“Apa para pria itu tergoda pada kecantikan dan keseksian Amira? Benar-benar membuat kesal,” ucap Cantika.“Kemana Jurik? Aku akan membuat Amira hilang dari dunia ini.” Cantika mencoba menghubungi kaki tangannya.“Apa si

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-20
  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 152 Kemesraan di Dapur

    Wijaya benar-benar gelisah dengan kabar tentang anak Amira yang mungkin masih hidup. Pria itu takut kehilangan Amira yang telah menjadi istrinya dan ibu susu Kenao. Wanita yang telah menyelamatkan putranya dari kematian karena keracunan susu formula dan kelaparan.“Ada apa, Pak? Apa Anda merindukan Nona Amira yang sudah beberapa hari tidak mendampingi Anda?” tanya Dody memperhatikan Wijaya yang melamun.“Ya,” jawab Wijaya asal. Pikiran pria itu kacau. Dia harus merencanakan banyak hal untuk masa depan keluarganya. Pria itu menginginkan anaknya yang dilahirkan dari rahim Amira.“Bukankah Anda satu rumah dengannya?” Dody tersenyum pada Wijaya yang tidak bisa menutupi kegelisahannya. Pria yang tenang itu benar-benar bisa dikacaukan oleh seorang Amira,“Hm.” Apa yang dilakukan Amira sekarang?” Wijaya menghubungkan ponselnya dengan kamera yang ada di rumah.“Di mana dia?” Wijaya mencari Amira karena tidak terlihat di layar computer. “Apa dia di taman?” Wijaya benar-benar mudah khawatir ket

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-21
  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 153 Orang Tua Luna

    Wijaya malas untuk kembali ke Perusahaan, tetapi dia sudah mendapatkan laporan dari Dody tentang Cantika yang memang dicurigai memiliki saham di rumah sakit sehingga bisa melakukan kejahatan untuk memisahkan Amira dari bayinya.“Sayang, aku akan kembali ke Perusahaan. Ada banyak berkas yang harus ditanda tangan.” Wijaya memeluk Amira cukup lama. Dia mencium dahi dan kepala wanita itu dengan lembut.“Maaf, pasti itu karena aku tidak masuk kantor,” ucap Amira menatap Wijata.“Tidak. Itu salahku sendiri yang memang terlalu sibuk dengan hal yang lain.” Wijaya tersenyum. Pria itu seakan tidak ingin melepaskan pelukan istrinya.“Hati-hati,” ucap Amira melambaikan tangan kepada Wijaya yang berjalan menuju mobil yang parkir di halaman rumah. Wanita itu mengantarkan suaminya hingga ke halaman depan rumah.“Hm.” Wijaya benar-benar mempunyai banyak musuh dna dia menambahkan lagi dengan mencari orang-orang yang menyakiti Amira.Mobil hitam dan kecil meninggalkan halaman rumah dan menuju Kawasan pe

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-22
  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 154 Kegelisahan Cantika

    Cantika terkejut ketika menerima laporan dari orang tuanya bahwa Wijaya mengundang para pemilik saham dan juga semua rekan bisnis untuk melakukan pertemuan. Mereka juga cukup khawatir karena sang penguasa akan melakukan pembersihan.“Ada apa ini, Pa?” tanya Cantika kepada papanya. “Papa juga tidak tahu. Sepertinya Wijaya sedang tidak baik-baik saja. Setelah pembatalan pembuatan film. Pria itu juga mengakuisi beberapa Perusahaan,” jelas Raditya pada putrinya.“Apa dia tahu tentang masalah rumah sakit?” Cantika tampak berpikir.“Apa kamu menyinggung Wijaya?” Raditya menatap Cantika.“Tidak, Pak. Aku mana berani,” ucap Cantika tersenyum.“Ya. Papa juga khawatir jika sudah bermasalah dengan Wijaya Kusuma. Dia itu pria yang mengerikan. Istrinya saja bisa dituntut untuk membayar kerugian ketika melakukan kesalahan,” jelas Raditya.“Apa ada seperti itu?” tanya Cantika. “Ya. Orang tua Luna harus memberikan satu Perusahaan kepada Wijaya agar karier putri mereka tidak hancur,” jawab Raditya.

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-23
  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 155 Kegelisahan

    Amira melihat ponsel kerjanya yang tertinggal di atas meja kerja Wijaya. Wanita itu tersenyum karena ada data dan akunnya di sana. Dia segera mengambil alat komunikasi dan duduk di sofa.“Tidak disangka Wijaya melupakan ponselku.” Amira mengaktifkan ponsel. Dia menunggu beberapa saat hingga ponselnya.“Hah!” Amira terkejut dengan banyaknya notifikasi pesan dan panggilan yang masuk.“Siapa saja ini?” Amira membuka dan memeriksa semua pesan dan nomor serta akunnya.“Andika.” Amira membuka pesan dari Andika yang memberitahu tentang penyelidikan kematian bayi mereka yang memang mengalami kejanggalan. Dia mencurigai Cantika yang memang dulu pernah melakukan manipulasi ketika mereka masih berpacaran. “Cantika. Aku memang mencurigainya, tetapi apa pun itu tetap saja kamu sudah menceraikan aku, Andika. Aku membenci kamu,” ucap Amira.“Tidak akan bisa kembali lagi seperti dulu. Rasa cintaku telah berubah menjadi benci. Kamu membuangku. Aku terpuruk dan hancur sendirian. Tidak ada dirimu.” Ami

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-24
  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 156 Kebohongan

    Wijaya dan Amira berdiri di depan dua mobil berpasangan. Pria itu menadahkan tangan kepada istrinya. “Apa?” tanya Amira.“Kunci mobil ini,” jawab Wijaya. “Ada di dalam mobil,” ucap Amira.“Hah!” Wijaya menggelengkan kepalanya dan membuka pintu mobil berwarna merah terang itu.“Untung saja di rumah.” Wijaya tersenyum.“Masuklah!” Wijaya membuka pintu untuk Amira.“Terima kasih.” Amira duduk di samping pengemudi. Dia memasang sabuh pengaman dan duduk dengan tenang. Wanita itu terlihat bersemangat karena akan mengetahui tentang putranya.“Aku harap kamu bukan bersemangat bertemu dengan Andika.” Wijaya yang sudah duduk di balik kemudi menatap Amira. “Aku bersemangat bertemu dengan putraku. Jika bukan karena ingin tahu tentang Devano, Aku tidak sudi melihat wajah pria itu,” tegas Amira.“Itu bagus, Sayang.” Wijaya tersenyum dan mencium pipi Amira. Dia menyalakan mesin mobil dan meninggalkan halaman rumah yang hijau.Andika terlihat gelisah menunggu kedatangan Amira. Dia tidak tahu bahwa

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-24

Bab terbaru

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 252 Ketahuan Amira

    Wijaya berada di ruang kerja yang ada di rumahnya. Pria itu tertidur di sofa hingga Amira pun datang menyusul.“Kenapa belum kembali?” Amira membuka pintu dengan perlahan dan melihat Wijaya rebahan di sofa dengan laptop masih menyala.“Pasti sangat sibuk. Kenapa tidak minta bantuanku?” Amira mengambil laptop Wijaya dan berniat untuk menutupnya.“Apa?” Amira hampir menjatuhkan laptop karena terkejut dengan apa yang dilihatnya. Tayangan video penyiksaan Luna yang berada di luar negeri.“Tidak.” Amira menggeleng dan terduduk di sofa hingga membangunkan Wijaya.“Sayang, ada apa?” tanya Wijaya melihat computer lipatnya yang berada di pangkuan Amira. Mata wanita itu melotot.“Sayang.” Wijaya segera menarik dan menutup laptop. Meletakakn di atas meja.“Apa itu Luna?” tanya Amira.“Apa kamu melihatnya?” Wijaya balik bertanya. Pria itu segera memeluk Amira.“Kenapa? Kenapa dia begitu? Luna kesakitan.” Amira menangis. Tubuh wanita itu menggigil ketakutan karena Luna digauli dan disiksa oleh ban

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 251 Keinginan di Masa Depan

    Wijaya berada di perusahaannya. Dia sudah tenang karena telah mendapatkan dan menghancurkan dalang di balik kecelakaan malam itu yang membahayakan nyawa dia dan istrinya.“Selama Amira dan anak-anak tetap di rumah. Mereka pasti aman.” Wijaya menatap layar computer yang memperhatikan aktivitas Amira dan anak-anak mereka.“Permisi, Pak.” Dody masuk ke dalam ruangan Wijaya.“Ada apa?” tanya Wijaya tanpa melihat pada Dody.“Di depan ada Pak Andika dan keluarga,” ucap Dody.“Apa?” Wijaya langsung menutup layar computer dan menatap pada Dody. Dia cukup terkejut mendengarkan nama Andika.“Ya. Pak Andika dan kedua orang tuanya,” ucap Dody.“Kenapa mereka datang ke kantorku?” tanya Wijaya.“Mau bertemu Anda. Apa Anda mau menemui mereka?” Dody tersenyum.“Tentu saja. Aku penasaran. Kenapa datang satu keluarga?” Wijaya seakan bisa menebak tujuan Andika dan pria itu ingin melihat wajah putus asa dari manta suami istri.“Aku akan menemui mereka.” Wijaya beranjak dari kursi kerja dan keluar dari ru

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 250 Hukuman untuk Kesalahan

    Luwiq mencoba menghubungi nomor anak buah Wijaya. Dia harus bertemu dengan pria itu untuk berdiskusi dan menemukan Solusi.“Halo. Ada apa, Pak Luwiq?” Jack menerima panggilan Luwiq.“Aku mau berbicara dengan Wijaya,” ucap Luwiq.“Urusan Anda dengan Pak Wijaya sudah selesai. Sekarang hanya perlu mengakhiri permainan yang telah dimulai hingga game over.” Jack tersenyum.“Aku mohon. Katakan apa yang harus dilakukan agar dia melepaskan keluargaku?” tanya Luwiq.“Tidak ada yang perlu Anda lakukan. Selamat menikmati pembalasan Tuan Wijaya. Tunggu giliran Anda yang akan diberikan hadiah di akhir babak.” Jack memutuskan panggilan.“Apa? Halo!” Luwiq melihat layar ponsel yang telah mati.“Aku benar-benar telah terjebak di sini. Siapa yang bisa membantuku? Apa masih ada musuh Wijaya yang lain?” tanya Luwiq pada anak buahnya.“Pak Wijaya punya banyak musuh, tetapi mereka tidak akan berani melawan karena sadar diri tidak mampu bersaing dengan Wijaya Kusuma,” jawab asisten Luwiq.“Apa kamu sedang m

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 249 Cara Balas Dendam Wijaya

    Luwiq benar-benar tidak bisa berbuat apa-apa. Pria itu mendapatkan kiriman video Luna yang dilecehkan dengan paksa. Adik perempuannya sudah tidak ada harga dirinya lagi. Menjadi mainan dan budak sex para Black Mamba. “Kak Luwiq. Apa yang kamu lakukan? Kenapa aku harus dihukum seperti ini?” Itu adalah kalimat terakhir dari rekaman video Luna. Dia telah diberitahu bahwa apa yang terjadi padanya adalah akibat dari Luwiq yang menyerang Wijaya.“Wijaya telah melepaskanku, tetapi kenapa Kak Luwiq hadir untuk merusak semuanya? Wijaya pasti akan menjadikan mama dan papa target selanjutnya. Dia selalu membalas musuhnya dengan berlipat lebih sakit.” Luna berada di dalam kamar yang mewah dan bersih. “Aku mau bertemu papa dan mama.” Luna melihat botol kaca berisi minuman mahal.“Aku lelah. Haruskah aku mengakhiri hidup ini dengan bunuh diri?” Luna meringkuk di atas kasur. Tubuhnya sakit dan lelah. Dia bahkan kesulitan untuk bergerak setelah dirajam oleh empat pria sekaligus.“Luna, maafkan aku.

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 248 Menghancurkan Musuh

    Wijaya pamit pada istrinya yang mengantarkan hingga ke mobil. Pria itu memberikan pelukan dan ciuman di dahi serta mengusap kepala Amira dengan lembut.“Tidak usah menungguku. Tidurlah dengan nyenyak karena anak-anak akan bangun ketika lapar.” Wijaya tersenyum pada Amira. Pria itu cukup tenang karena istrinya sangat betah di rumah bersama anak-anak dan tidak pernah menuntut apa pun. Walaupun dia seorang wanita karier, tetapi rela meninggalkan semua demi keluarga dan sang suami yang mampu memenuhi segalanya.“Aku tidak mau melihat wajah kusam hingga mata panda. Walaupun punya bayi kamu tetap harus cantik dan terawatl, Sayang.” Wijaya memeluk Amira.“Ya. Aku tidak mau kamu melihat wanita lain,” ucap Amira.“Itu tidak mungkin, Sayang. Aku hanya mau istri Wijaya Kusuma semakin cantik dan menawan. Tidak ada wanita lain yang mampu menandinginya,” tegas Wijaya.“Hahaha.” Amira tertawa lepas.“Masuklah,” ucap Wijaya. “Kamu masuk duluan.” Amira membukakan pintu mobil untuk Wijaya.“Jangan laku

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 247 Rebutan Amira

    Luwiq yang baru tiba di markas benar-benar semakin gelisah karena Wijaya terus mengirimkan foto dan video tentang keluarganya. Pria itu menghancurkan Perusahaan Lucas dengan mudahnya.“Pria ini benar-benar mengerikan. Padahal aku sudah merencanakan ini cukup lama dengan terus mengumpulkan informasi. Ternyata Wijaya sangat misterius dan penuh rahasia.” Luwiq mengepalkan tangannya.“Bos, kita tidak punya kesempatan untuk menculik Non Amira. Wanita itu tidak pernah keluar dari rumahnya,” ucap seorang pria.“Wijaya tahu bahwa dirinya sedang dalam bahaya.” Luwiq menatap pada pria di depannya.“Apa Anda akan datang bertemu dengan Pak Wijaya?” tanya pria itu.“Bertemu atau tidaknya. Dia akan tetap mendapatkan diriku,” jawab Luwiq.“Anda benar. Ini adalah catatan orang-orang yang berurusan dengannya. Mereka hilang tanpa jejak.” Pria itu memberikan berkas kepada Luwiq.“Para wanita itu pernah menyakiti Non Amira,” ucap pria itu lagi.“Wijaya menginginkan aku. Dia bahkan menjadikan orang tua dan

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 246 Wijaya dan Luwiq

    Luwiq tiba di Indonesia. Pria itu menginap di apartemen. Dia merebahkan tubuh di kasur dan mengaktifkan ponsel. “Hah!” Luwiq yang rebahan segera duduk. Dia terkejut mendapatkan foto dan video Luna serta kedua orang tuanya.“Apa yang terjadi?” Luwiq melotot menatap layar ponselnya.“Wijaya!” Luwiq sangat marah. Dia bisa menebak orang yang telah menculik orang tuanya.“Bagaimana dia bisa tahu kalau aku berhubungan dengan papa?” tanya Luwiq pada dirinya sendiri.“Sial!” Luwiq mendapatkan pesan dari Lucas.“Apa yang harus aku lakukan? Dia bahkan telah mengambil Perusahaan papaku. Wijaya ini benar-benar tidak berperasaan. Pria itu bahkan tega menyiksa wanita yang pernah menjadi istrinya.” Luwiq benar-benar gelisah. Dia berani melawan Wijaya, tetapi tidak tahu kemampuan suami dari Amira. Pria kejam yang tidak berperasaan. Balas dendam harus berlipat ganda lebih menyakitkan.“Aku baru saja sampai dan dia hanya memberi waktu satu hari untukku.” Luwiq masih sangat lelah, tetapi dia tidak punya

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 245 Ada Dendam

    Wijaya memperhatikan ekspresi terkejut dari Lucas dan Mariama. Anak pertama Lucas dengan istri yang sudah meninggal dan dirahasiakan. “Apa Anda tidak mengenal Luwiq?” tanya Wijaya. “Aku tidak punya masalah dengan Luwiq, tetapi kenapa dia menargetkan aku dan Amira? Pria itu mau membunuhku,” tegas Wijaya.“Siapa Luwiq?” Wijaya menatap Lucas dan Mariama. “Kami tidak tahu siapa Luwiq. Kamu saja yang punya banyak musuh,” ucap Mariama menatap penuh kebencian kepada Wijaya karena telah membuang putrinya.“Anda tidak kenal. Bagaimana dengan Lucas? Apa dia juga tidak kenal?” tanya Wijaya.“Sepertinya, dia anak yang berbakti yang menyayangi saudarinya sehingga melakukan pembalasan dendam padaku. Dia benar-benar tidak mengenal diriku.” Wijaya menarik kursi dan duduk. Dia memperhatikan Lucas dan Mariama yang tergeletak di lantai dengan kaki yang diborgol dengan besi.“Bagaimana kamu bisa tahu tentang Luwiq?” tanya Lucas.“Tentu saja aku mencarinya hingga ke ujung dunia karena dia membahayakan a

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 244 Kehidupan Pernikahan

    Amira selalu bangun lebih awal agar bisa mengurus sendiri suami dan bayinya. Dia membuka mata dan mencium tiga lelakinya. Beranjak dari kasur dan masuk ke kamar mandi. Wijaya dengan mudat terbangun setiap ada pergerakan. Pria itu melihat sang istri yang sudah hilang di balik pintu.“Mm.” Wijaya tersenyum. Dia pun menyusul istrinya yang tidak pernah mengunci pintu kamar mandi.“Aaahh!” Amira terkejut hingga memegang dadanya dan bersender di dinding. Wanita itu menatap pada Wijaya yang tersenyum.“Sayang, kamu mengejutkanku.” Amira menenangkan dirinya.“Kenapa bangun sangat awal?” tanya Wijaya mencuci muka dan menggosok giginya.“Karena aku mau mengurus anak-anak dan suamiku,” jawab Amira yang sudah membasahi diri di bawah shower.“Apa tidak dingin?” Wijaya memeluk Amira dari belakang.“Tidak, Sayang. Suhu airnya tepat.” Amira memutar tubuh dan menghadap Wijaya. Dia mengecup bibir suaminya yang masih terasa mint dari pasta gigi. Wajah pria itu pun harum karena mendapatkan pembersih denga

DMCA.com Protection Status