Share

Bab 140 Pria Kejam

Penulis: Fit Tree Fitri
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-14 23:00:16
Wijaya keluar dari kamar mandi dengan hanya mengenakan handuk putih sebatas paha. Rambutnya masih basah. Dia melihat Amira masih duduk di sofa dan melamun. Pria itu tidak bisa menebak apa yang dipikitkan istrinya tercinta.

“Apa yang kamu lamunkan, Amira?” tanya Wijaya berdiri di depan Amira.

“Tidak ada.” Amira mendongak dan melihat rambut serta tubuh Wijaya yang masih basah. Pria itu memegang handuk lain untuk mengeringkan rambutnya.

“Kemarilah!” Amira menarik tangan Wijaya dan mengambil handuk.

“Mandi terlalu malam.” Amira mengeringkan rambut Wijaya dengan lembut. Dia bahkan mengusap leher dan tubuh pria itu.

“Apa yang kamu lakukan?” Wijaya memegang tangan Amira.

“Membantu mengeringkan rambut dan tubuh kamu agar tidak masuk angin. Setelah ini aku akan membungkus luka kamu,” ucap Amira menatan Wijaya.

“Kamu sedang tidak berencana untuk melarikan diri kan?” Wijaya memicingkan matanya.

“Apa?” Amira terkejut dengan ucapan Wijaya.

“Aku mau lari kemana?” tanya Amira melepaskan tangan Wij
Fit Tree Fitri

Terima kasih atas hadiahnya. Jangan Lupa tinggalkan jejak ya. Udah 2x Updete ni. See soon.

| 99+
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (24)
goodnovel comment avatar
Eli Mirza
good job wijaya i like it
goodnovel comment avatar
Susilawati 17
mksh kak,semangaaat
goodnovel comment avatar
Yurnawati
Wajaya manusia yang sadis . Wanita manapun akan takut berada di sisinya Walaupun saat ini Wijaya cinta mati sama Amira . Namun hati manusia gampang berubah . Saat dia tak lagi mencintai Amira . Dia akan menyiksanya . Seperti yang dia lakukan pada orang lain
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 141 Cinta Buta Wijaya

    Amira membuka mata dan Wijaya tidak lagi di sisinya. Wanita itu segera duduk. Dia melihat segelas susu dan roti bakar di atas meja. Kamar begitu tenang dan sepi. Tidak seorang pun membangunkannya.“Apa dia sudah pergi bekerja?” Amira melihat jam yang sudah menunjukkan pukul setengah Sembilan pagi. Wanita itu segera turun dari tempat tidur dan masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri dengan air hangat.“Aku sudah berapa hari tidak kerja. Benar-benar wanita pembawa siap.” Amira mengupat dirinya sendiri. Dia berganti pakaian dan sarapan. Wanita itu minum obat khusus yang diberikan dokter agar tidak tetap bisa memberi asi untuk Keano.“Non mau kemana?” tanya bibi.“Keano di mana, Bu?” Amira balik bertanya.“Di taman dengan Pak Wijaya,” jawab bibi.“Pak Wijaya tidak kerja,” ucap Amira.“Sepertinya diserahkan kepada Pak Dody.” Bibi melihat Amira yang sudah pergi ke taman samping.“Kenapa tidak ke kantor?” tanya Amira melihat Wijaya menggendong Keano.“Kamu sudah bangun. Keano belum asi p

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-15
  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 142 Ketakutan

    “Brak!” Luna melempar makanan yang disajikan oleh pihak rumah sakit untuknya.“Aku tidak mau makan-makanan murahan!” teriak Luna para perawat.“Itu adalah menu dari Pak Wijaya. Jika Anda tidak makan, makan ada lagi yang lain,” ucap perawat. “Apa?” Luna terkejut.“Kami akan membersihkannnya.” Perawat mengambil nampan dan piring yang berserakan di lantai. Seorang lain membersihkan dengan pel. Mereka keluar begitu saja dari kamar Luna. “Wijaya!” Luna berteriak. Wanita itu tidak bisa melakukan apa pun. Bella tidak memiliki izin masuk dan Dira telah dikurung di dalam gudang. “Siapa yang akan menolongku? Mereka hanya memberi aku makan sama dengan pasien biasa. Merawat luka saja.” Luna menghadap ke dinding. Dia benar-benar tidak punya siapa pun yang bisa membantunya keluar dari hukuman Wijaya Kusuma yang sedang marah.“Permisi, ibu Luna.” Seorang pria masuk ke dalam kamar Luna. “Siapa Anda?” tanya Luna.“Saya pengacara. Jika Anda mau bebas hanya ada satu jalan. Menggungat cerai Wijaya.” P

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-15
  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 143 Kegelisahan

    Amira duduk di sofa. Dia menatap layar ponsel tanpa data. Wijaya hanya memberikan alat komunikas dengan panggilan biasa agar istirnya tidak bisa berselancar di dunia maya dan mendengar berita yang mungkin akan mengganggu pikiran istrinya. “Untuk apa ponsel mahal? Tidak ada data dan pulsa. Hanya panggilan dan pesan saja.” Amira menghela napas dengan berat. Wanita itu benar-benar tidak bisa melakukan apa pun. Dia bahkan tidak bisa memeriksa pekerjaan di akunnya.“Hanya ada dua nomor yaitu bibi dan Wijaya.” Amira memegang ponsel dan memutarnya dengan jari.“Rumah ini kan ada wifi. Apa sandinya? Aku ke kamar mandi dulu.” Amira beranjak dari sofa dan masuk ke kamar mandi. Dia melihat jas dan kemeja Wijaya dengan noda darah yang telah mongering. Pakaian kotor itu belum diambil bibi karena tergeletak di samping tempat sampah.“Kenapa aku tidak memperhatikan pakaian ini tadi pagi?” Amira mencium bau anyir dari kemeja dan jas serta celana panjang milik Wijaya.“Mmm.” Amira mual mencium aroma t

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-16
  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 144 Gairah Pria

    Amira adalah wanita yang polos, tetapi dia tidak bodoh. Tidak dengan mudah percaya bahwa darah pada baju Wijaya adalah milik kucing.“Apa yang dilakukan Wijaya? Darah kucing tidak akan sebanyak itu. Wijaya tidak akan mau menyentuh hewan yang sudah mati apalagi berdarah. Aku sudah cukup mengenal sedikit kepribadiannya yang tidak peduli dengan hal-hal sepele.” Amira memperhatikan Wijaya yang duduk di sofa dan sedang bekerja.“Kenapa terus melihatku?” Wijaya mengangkat kepala dan menatap pada Amira.“Tidak apa. Aku akan tidur duluan.” Amira segera merebahkan tubuhnya ke kasur.“Apa kamu sudah minum obat?” tanya Wijaya.“Sudah,” jawab Amira tanpa melihat lagi pada Amira.“Apa dia membunuh orang? Tidak mungkin.” Amira masih memikirkan dan mengingat tentang darah pada pakaian Wijaya. Wanita itu merasa khawatir dan takut dengan apa yang ada di benaknya.“Mm.” Amira mengintip Wijaya dari balik selimut. Dia benar-benar gelisah. Bayangan darah masih sangat mengganggu dirinya.“Wijaya bahkan tid

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-16
  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 145 Mendapatakan Dokter Wulan

    Leon yang bertugas mencari dokter dan perawat di masa kematian Devano cukup mengalami kesulitan. Dia hanya mendapatkan informasi tentang dokter Wulan yang telah dipecat dari rumah sakit milik Wijaya dan tidak bisa mendapatkan pekerjaan lagi di kota.“Aku sangat ingin kembali lagi ke kota.” Dokter Wulan menghela napas dengan berat.“Permisi, Dok. Ada tamu yang mau bertemu dengan Anda.” Seorang perawat mengetuk pintu ruangan dokter Wulan.“Siapa?” tanya dokter Wulan.“Saya tidak tahu. Seorang pria. Dia menunggu di ruang depan,” jawab perawat pergi begitu saja.“Siapa? Kalau pasien kan bisa langsung mendaftar saja.” Dokter Wulan keluar dari ruang kerjanya.“Tidak ada siapa-siapa.” Dokter Wulan melihat sekeliling dan tamu yang disebutkan oleh suster enar-benar tidak ada. “Sus. Suster,” sapa dokter Wulan.“Ada apa, Dok?” Suster menghampiri dokter Wulan.“Di mana tamunya?” tanya dokter Wulan.“Sepertinya sudah pergi, Dok. Mungkin dia buru-buru karena memang sudah menunggu dari tadi,” jawab

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-17
  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 146 Kesibukan Wijaya

    Wijaya menatap Amira yang lebih banyak diam. Wanita itu hanya berbicara ketika ditanya saja. Dia juga tidak melakukan apa pun selain mengasuh dan menyusui Keano. “Ada apa, Amira?” Wijaya memperhatikan Amira yang duduk di depan cermin. Wanita itu sedang memberikan perawatan pada wajahnya.“Apa?” tanya Amira.“Kenapa kamu diam?” Wijaya memicingkan matanya.“Apa ada yang bisa dibicarakan? Aku tidak bekerja. Tidak ada yang bisa dibahas,” ucap Amira.“Aku merasa aneh ketika kamu tidak membuatku marah,” gumam Wijaya.“Hah!” Amira menoleh pada Wijaya.“Kamu yang aneh,” gerutu Amira.“Aku pergi ke kantor dulu. Kamu di rumah saja dengan Keano.” Wijaya memeluk Amira dari belakang. Dia mencium leher dan pipi Amira.“Tidak usah mencium di bagian sensitive,” ucap Amira kesal.“Aku tahu.” Wijaya mengecup bibir Amira dan dahi wanita itu.“Masih juga.” Amira cemberut karena Wijaya menciumnya setiap waktu.“Aku ke kamar Kenao dan langsung berangkat. Jangan lupa minum obat.” Wijaya keluar dari kamar.“

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-17
  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 147 Sang Penakluk

    Amira makan siang seorang diri hingga selesai. Dia memperhatikan sekeliling dan tidak menemukan bibi. Wanita itu pergi ke ruangan taman dekat dapur dan melihat televisi kecil.“Ada tv.” Amira menyalakan televisi dan duduk dengan tenang. Dia sengaja memindahkan chanel karena bosan. Tidak ada ponsel dan laptop serta jaringan.“Hah!” Amira terdiam. Dia terkejut mendengarkan berita tentang Luna yang hilang setelah kecelakaan dan pembatalan syuting film. Para wartawan sedang mencari keberadaan tim dan juga Wijaya. Mereka butuh jawaban dan penjelasan.“Kenapa?” tanya Amira menatap layar televisi.“Dipastikan Wijaya Kusuma mengalami kerugian cukup besar atas pembatalan pembuatan film karena perusahaan telah banyak mengeluarkan dana. Dia juga menggantikan biaya kepada beberapa sponsor,” ucap pembawa berita di televisi.“Setelah kecelakaan Luna. Ada beberapa orang hilang dari lokasi syuting. Mereka diperkirakan mengundurkan diri karena ada pemecataan karyawan, tetapi ini terlalu mencurigakan,”

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-18
  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 148 Masalah Berat Badan

    Wijaya kembali ke perusahaan untuk menyelesaikan pekerjaannya. Dia harus membubuhkan tanda tangan pada laporan dan kontrak kerja yang sudah berjalan. Pria itu pulang ke rumah di pukul enam sore. Di mana anak dan istrinya sudah selesai mandi.“Maaf, Pak.” Bibi menyambut kedatangan Wijaya di dalam garasi. Pria itu baru turun dari mobil.“Ada apa?” tanya Wijaya menatap bibi.“Maaf, Pak. Hari ini Non Amira menonton televisi di dapur,” jawab bibi menunduk.“Apa yang dia tonton?” Wijaya memicingkan matanya.“Berita tentang Ibu Luna dan pembatalan film,” ucap bibi.“Apa?” Wijaya harus mempersiapkan diri untuk memberikan jawaban ketika wanita itu bertanya.“Bagaimana reaksi Amira?” tanya Wijaya.“Non Amira terlihat biasa saja,” jawab bibi.“Ya. Dia memang terlihat tenang di depan kita, tetapi aku tahu. Amira berpikir lebih dari yang dibayangkan.” Wijaya tahu Amira ada di kamar Keano. Pria itu pergi ke kamarnya. Dia mandi dengan cepat dan berganti pakaian.“Kalian sedang apa?” tanya Wijaya yang

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-18

Bab terbaru

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 296 Saingan Wijaya di Rumah

    Semua anggota keluarga sudah berada di ruang makan. Mereka bersiap untuk makan malam bersama. Waktu berkumpul yang tidak boleh diganggu.“Ma, apa malam ini bisa tidur di kamar kami?” tanya Keano mengejutkan Wijaya. Pria itu pun ingin istrinya tidur dengannya.“Kenapa mau tidur dengan Mama? Kalian sudah besar,” ucap Wijaya sebelum Amira sempat menjawab pertanyaan putranya.“Devano rindu dengan mama.” Devano tersenyum dan Keano tidak menjawab lagi. “Malam ini, Mama akan tidur di kamar kalian.” Amira tersenyum. “Hm.” Wijaya menghela napas dengan berat.“Terima kasih, Ma.” Keano tersenyum puas. Dia melirik Wijaya yang tampak kecewa.“Kenapa anak-anak memperebutkan Amira? Jika tidak dua kembar. Maka, Keano yang akan mengmbilnya.” Wijaya melihat pada Amira yang tampak tenang menikmati makan malam mereka.“Papa sudah tua. Tidak perlu ditemani mama lagi.” Devano menepuk pundak Wijaya dengan senyuman manisnya.“Benar-benar. Devano paling mengerti. Kalian berdua juga beranjak besar. Kenapa mas

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 295 Waktu Cepat Berlalu

    Cantika yang baru kembali dari luar negeri untuk perawatan kecantikan mendengar kabara bahwa Amira dan Wijaya telah memiliki bayi kembar yang tampan dan cantik. Mereka sudah berusia satu tahun.“Tidak terasa sudah lama aku bekerja dan luar negeri dan kini baru bisa kembali lagi.” Cantika mengambil cuti setelah satu tahun berada di luar negeri.“Kenapa Amira sangat beruntung? Dia mendapatkan apa pun yang diinginkan semua wanita.” Cantika masuk ke dalam mobil yang membawanya pulang ke rumah.“Aku harus membeli hadiah untuk anak-anak Wijaya.” Cantika tersenyum. Wanita itu semakin cantik dan seksi dengan perawatan mahal di luar negeri. Dari atas hingga bawah tidak asli lagi. Dia benar-benar ketagihan dengan operasi untuk mendapatkan kesempurnaan.“Ini bisa dijadikan alasan untuk diriku bertemu dengan Wijaya. Dia pasti akan terpesona dengan kecantikan ku saat ini.” Cantika benar-benar berharap akan perhatian dari Wijaya hingga jatuh cinta padanya.“Kita mampir ke super market,” ucap Cantika

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 294 Keluarga

    Wijaya melupakan semua musuhnya, tetapi tidak dengan Leon. Pria itu bekerja tanpa diperintah. Dia memastikan keluarga majikannya aman tanpa ada gangguan. “Leon, kenapa kamu masih sibuk dengan computer? Siapa yang kamu awasi?” tanya Jack. “Semua orang yang pernah menjadi muluh Bos. Aku tidak percaya mereka akan melupakan rasa sakit yang telah bos berikan. Banyak manusia yang ingin balas dendam ketika ada kesempatan,” jelas Leon.“Bos membebaskan Andika dan Luna. Aku yakin dua orang itu tidak akan menyerah. Apalagi mereka punya hubungan dengan putra-putra bos kita,” lanjut Leon.“Benar. Apa yang kamu dapatkan? Apa ada pergerakan?” tanya Jack.“Ya. Andika mengunjungi Luna. Pria itu berpergian dengan uang orang tua. Dia menjadi pengangguran,” jawab Leon.“Luwiq kembali ke Italia. Pria itu juga belum melakukan aktivitas apa pun,” lanjut Leon. “Aku harus memastikan mereka tidak akan kembali ke Indonesia,” tegas Leon.“Ya.” Jack menepuk pundak Leon. “Apa yang kalian bicarakan?” Wijaya mas

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 293 Kebahagiaan yang Sempurna

    Wijaya benar-benar fokus pada keluarganya. Dia hidup begitu tenang dan bahagia hingga melupakan musuh-musuh yang sudah dilepaskannya. Pria itu berpikir terlalu banyak dosa sehingga membuat istrinya dalam bahaya karena karmanya di masa lalu.“Aku sudah memaafkan semua orang. Aku juga membebaskan musuh-musuh yang aku penjara.” Wijaya menatap Amira yang sedang terlelap di dalam tidurnya. Mereka sudah pulang ke rumah.Dua bayi kembar berada di dalam keranjang bayi. Keano dan Devano pun berada di atas kasur mereka yang telah disiapkan. Ruangan kamar yang luas itu cukup menampung banyak orang.“Apa yang aku inginkan sudah menjadi nyata. Dua putra yang cerdas dari kami berdua dan sepasang bayi kembar.” Wijaya melihat anak-anaknya.“Aku sudah memiliki segalanya. Tidak kekurangan apa pun. Aku benar-benar bahagia.” Wijaya mencium dahi anak-anaknya dan mematikan lampu. Dia naik ke tempat tidur dan memeluk Amira.“Sayang.” Amira merasakan tangan yang memeluk pinggangnya.“Ya. Tidurlah,” bisik Wija

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 292 Terbangun dari Mimpi

    Keano dan Devano berlari masuk ke dalam kamar Amira. Dua anak kecil itu berteriak menyapa ibu mereka. “Mama!” Keano naik ke tempat tidur dan mencium pipi Amira. “Mama, bangun!” Devano menangis. Dia memeluk tubuh Amira.Tangis bayi kembar pun semakin kuat. Dokter dan tim memberikan ruang untuk anak-anak Amira dan suaminya.“Amira! Bangun!” Wijaya mengusap tangan Amira. “Mama! Bangun! Aku akan membenci adik!” teriak Keano.“Mama. Aku sayang Mama. Bangunlah!” Devano menggoyang tubuh Amira.Amira melihat Keano dan Devano berlari kepadanya. Dua anak lelaki itu menarik tangan dengan kuat dan terus berteriak.“Keano. Devano.” Amira tersenyum melihat dua putra yang telah dia besarkan dengan penuh cinta dan kasih sayang.“Mama kembali!” Keano dan Devano sekuat tenaga menarik tangan Amira menjauh dari gadis kecil yang berusaha membawa ibunya pergi bersamanya.“Kamu menjauh!” Keano mendorong gadis kecil hingga terjatuh dan menghilang.“Tidak!” Amira berteriak dan terbangun dari tidurnya.“Hah!

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 291 Berusaha Membangunkan Amira

    Andika benar-benar tidak bisa masuk rumah sakit. Apalagi mendekati ruangan Amira. Sasarannya adalah anak-anak yang sudah pergi ke sekolah. Pria itu memiliki kesempatan ke tempat belajar Devano dan Keano.“Aku tahu. Keano dan Devano sekolah di sini.” Andika telah mengirim orang untuk menyelidiki dan mencari tahu putranya. Dia benar-benar menjadi gembel di jalanan. Berpindah tempat untuk bersembunyi. Pria itu tidak punya apa-apa lagi selain harta orang tuanya. “Apa yang Anda lakukan di sini?” tanya petugas keamanan kepada Andika yang menunnggu di depan gerbang sekolah. “Aku mau melihat anakku,” jawab Andika.“Siapa anak kamu? Semua yang sekolah di sini adalah orang kaya dari kalangan atas. Tidak mungkin kamu mampu,” ucap petugas.“Anakku ikut mantan istriku yang kaya sehingga bisa sekolah di sini,” tegas Andika.“Artinya kamu tidak ada hubungan lagi dengan anak yang ikut mantan istri. Sebaiknya pergi!” Petugas mendorong tubuh Andika hingga jatuh ke rumput.Mobil mewah yang membawa Kean

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 290 Merasa Bersalah

    Keano berada di ruang kerja Wijaya. Anak kecil itu membongkar computer kerja papanya. Dia memeriksa semua untuk mendapatkan semua informasi tentang kehidupan mamanya.“Apa yang kamu cari?” tanya Devano. “Aku selesai.” Keano turun dari kursi milik Wijaya dan keluar dari ruang kerja dengan tidak lupa menutup serta mengunci pintu.“Kamu tidak akan membuat papa bangkrut kan?” tanya Devano mengikuti Keano ke kamar mereka.“Itu tidak mungkin.” Keano memidah data ke komputernya.“Aku hanya mau melihat catatan kesehatan mama,” ucap Keano.“Ini jadwal dari dokter. Program hamil yang sudah direncanakan, tetapi mama masih menolak,” jelas Keano.“Mama pernah keguguran,” ucap Keano. “Apa kamu mengerti?” Keano menoleh pada Devano yang hanya diam saja.“Tentu saja, tetapi untuk apa kamu mencari tahu tentang kesehatan mama?” tanya Devano.“Papa sudah lama ingin mama hamil lagi, tetapi ditolak mama dan menunggu kita lebih besar sehingga program pun ditunda. Aku tahu, mama takut untuk hamil dan melahi

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 289 Marahnya Keano

    Dua bayi kembar berada di dalam tabung kaca. Amira di ruang ICU. Wanita itu masih belum sadarkan diri. Dia mendapatkan tranfusi darah dari sang suami dan orang-orang pilihan. “Amira, kenapa kamu belum bangun?” Wijaya menggenggam tangan Amira. Wanita itu terlelap dalam tidur yang panjang. “Amira, kita punya putri kecil yang cantik dan putra tampa. Sekarang anak kita sudah empat. Kamu tidak usah hamil lagi. Ini yang terakhir.” Wijaya tampak kesal sehingga dia tidak juga menggendong sepasang bayi kembarnya. “Aku yang terus memaksa kamu untuk hamil dan melahirkan. Aku tidak tahu bahwa ini yang akan terjadi. Maafkan aku Amira. Aku salah. Tidak seharusnya aku meminta kamu hamil anak kita. Devano dan Keano sudah cukup.” Wijaya mencium tangan Amira. Pria itu sangat ingin anak dari mereka berdua karena Devano dan Keano berbeda. Mereka saudara beda ibu dan ayah. “Tuk tuk.” Pintu kaca diketuk jari-jari kecil sehingga Wijaya segera menoleh. Dia mendapatkan tatapan tajam dari Keano dan raut sed

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 288 Kelahiran Bayi Kembar

    Wijaya yang duduk di sudut ruangan mendengarkan tangis bayi yang cukup kuat. Pria yang tampak gugup itu tersenyum tipis. Dia melihat sepasang tangan dan kaki yang telanjang bergerak-gerak.“Kenapa situasi ini sangat menyakitkan? Aku harus bahagia, tetapi juga sedih. Rasanya dadaku sakit sekali. Ini tidak sama ketika Luna melahirkan Keano.” Wijaya meremas dadanya. Dia tidak berani mendekat. Tubuh pria itu terasa sangat lemas dan tidak bertenaga. Dia ingin hanya bisa melihat Amira yang diam dan membeku. “Wijaya, selamat. Kamu punya sepasang bayi kembar yang sehat.” Dokter Ibra mendekati Wijaya. “Apa?” Wijaya tersenyum. Dia melihat bayi yang digendong Ibra dan perawat.“Ya.” Wijaya mengangguk.“Kami akan membersihkannya,” ucap perawat.“Bagaimana dengan Amira?” tanya Wijaya.“Dok, jantung pasien tidak stabil. Dia mengalami pendarahan hebat,” ucap dokter yang sedang menutup perut Amira.Tempat tidur dan sepray telah dibasahi oleh darah Amira yang terus keluar dengan derasnya. Tubuhnya be

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status