Beranda / Urban / Terperangkap Gairah Suami Butaku / (S3) - Bab 70 • Pagi Hari Ini ....

Share

(S3) - Bab 70 • Pagi Hari Ini ....

Penulis: Rae_1243
last update Terakhir Diperbarui: 2022-01-15 22:30:46

Aila terbangun keesokan pagi harinya.

Berbeda dengan hari-hari sebelumnya, kali ini dia bangun sendirian saja. Biasanya selalu ada Killian yang tidur disamping dan memeluknya.

Semisal kalau lelaki itu bangun terlebih dulu pun, suaminya tersebut selalu menunggu sampai dia bangun untuk mencium dahi Aila, lalu mengucapkan selamat pagi disertai dengan senyuman hangat.

Namun ternyata, pagi hari ini dia tidak lagi mendapatkan itu semua.

"Tubuhku rasanya ... sakit semua."

Masih merasakan pegal dan nyeri di sekujur tubuh, meski setelah beberapa saat berlalu pun perempuan cantik itu masih terus berbaring diam.

Sekedar mengangkat satu tangannya saja sudah terasa begitu berat, apalagi kalau Aila ingin beranjak bangun?

"Sak—kit," keluhnya, ketika mencoba sedikit bergerak dan langsung saja merasakan sengatan nyeri di bagian intimnya. "Aduh!"

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (7)
goodnovel comment avatar
Sasika Rani
buket ceritanya..bolak balik kayak setrikaan
goodnovel comment avatar
NURUL LAILI MUFIDA
krn gak ada yg mau bicara ini, killian juga harusnya tdk main kasar kasihan aila iya jangan konflik kekerasan yg diulang buat aja killian berubah pendiam krn kecewa gitu aja thor
goodnovel comment avatar
Sury yani
Bicaralh dari hati kehati kills .nanti kamu akn menyesali semua tindakanmu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Terperangkap Gairah Suami Butaku   (S3) - Bab 71 • Dua Sisi

    Hari ini, pagi pun datang kembali.Aila kembali terbangun sendirian di tempat tidurnya dalam kondisi yang sama. Tubuhnya telanjang dan tertutup selimut, sementara bercak merah pun terlihat semakin banyak memenuhi permukaan kulit.Seperti biasa, perempuan cantik itu bangun lebih siang dari waktu yang biasa. Sekujur tubuhnya terasa pegal, dan Aila pun belajar menyesuaikan diri dengan sengatan nyeri yang dia rasakan di pangkal paha dan juga perut bagian bawahnya.Terdiam beberapa saat sambil tetap berbaring, perempuan bermata abu itu berusaha mengumpulkan tenaga agar bisa sedikit bergerak."Kenapa ... rasanya badanku capek sekali, ya?" gumamnya dengan nada lesu. "Padahal sepertinya jam tidurku sudah bertambah, tapi kenapa rasanya masih begitu lemas?"Haa ... aneh sekali. Bukankah seharusnya setelah bangun tidur, badan terasa jadi lebih segar? Tapi nyatanya Aila masih saja merasa lemas."Silakan masuk," ujarnya, ketika suara ketukan di pintu kam

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-16
  • Terperangkap Gairah Suami Butaku   (S3) - Bab 72 • Pengakuan Dosa

    Malam itu, Killian pulang dengan perasaan marah.Kali ini Erick bahkan tidak sempat memberikan ucapan selamat datang karena sebelum mobil berhenti sempurna pun, lelaki berambut hitam itu sudah langsung membuka pintu dan meloncat keluar."Di mana istriku?" —adalah pertanyaan yang langsung dia lontarkan sambil bergegas memasuki rumah."Apakah ada sesuatu yang terjadi, Tuan Muda?" Erick memburu pertanyaan. Dalam hati lelaki separuh baya itu jelas merasa cemas. Dia khawatir kalau Killian akan berbuat kasar lagi terhadap Aila."Aku bertanya, di mana istriku, Erick?""Mohon jawab pertanyaan saya terlebih dulu, Tuan Muda." Dengan tabah, Erick pun bersikukuh. "Kali ini apa lagi yang akan Anda lakukan terhadap beliau?""Sejak kapan hal itu menjadi urusanmu?" bentak Killian, semakin merasa emosi. "Dia istriku! Terserah aku mau melakukan apa pun terhadapnya, itu h

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-17
  • Terperangkap Gairah Suami Butaku   (S3) - Bab 73 • Kesalahpahaman

    Di antara angka satu sampai seratus, mungkin tingkat keterkejutan yang Aila alami saat ini sudah menembus angka seribu."Ap— apa, yang—""Tunggu, tunggu dulu." Bagai tersengat listrik, Hugo pun langsung meloncat dari tempat tidur dan menjauh dari Aila. "Tolong jangan salah paham. Aku— maksudnya, saya— saya kira tadi Anda adalah orang lain."Sepasang alis Aila mencuram.Salah paham? Salah paham yang bagaimana? Lagi pula, apa maksudnya dengan orang lain? Memang, siapa sebenarnya yang tadi Hugo kira?Sebuah pemikiran nyaris saja menyapa benak Aila, ketika pintu kamar kembali terbuka dan muncul dari baliknya adalah Ansia yang datang sambil membawa satu nampan penuh berisi makanan ringan dan minuman."Kak, lihat apa yang sekarang aku bawa buat Ka—" Ansia langsung terdiam. Menatap bergantian antara Aila dan Hugo, lalu seakan tanpa dosa

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-18
  • Terperangkap Gairah Suami Butaku   S3) - Bab 74 • (Bukan) Hari yang Indah

    Lima belas menit sebelumnya.Lagi-lagi Charlotte meninggalkan tempat kerjanya.Bukan hal yang mengagetkan sebenarnya, sebab sejak awal mulai bekerja di Ardhana Corporation pun putri keluarga Harron itu tidak pernah bisa betah untuk tetap berada terlalu lama di tempat kerjanya yang berbentuk kubikel.Selalu ada saja yang menjadi alasan. Kali ini, Charlotte memasang aksen seolah sedang sakit perut sehingga dia harus bolak-balik pergi ke kamar mandi."Kalau memang tidak enak badan, silakan pulang saja," ujar atasannya, ketika untuk yang kelima kali dalam tiga puluh menit terakhir Charlotte mengatakan kalau dia perlu keluar ruangan. "Daripada kamu bolak-balik seperti ini, malah mengganggu yang lain. Lagi pula, bagaimana dengan revisi dokumen yang aku minta untuk kamu kerjakan? Ini sudah hari kelima jadi, jangan katakan kalau kamu masih belum juga selesai mengerjakannya."Oh, God! And

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-19
  • Terperangkap Gairah Suami Butaku   (S3) - Bab 75 • Pergi

    "Selamat siang, Nona Harron," sapa Aila dengan nada dingin. Wajahnya yang selalu terlihat ramah kini terlihat sedikit kaku, meski telah dihiasi oleh segaris senyuman. "Apa kabar? Ada keperluan apa sampai Anda berkunjung ke sini?""Wah! Bisakah seorang Aila Roxanne bersikap sedikit saja lebih ramah untuk menyambut tamunya?" balas Charlotte Harron, menyunggingkan senyumannya dengan penuh percaya diri. "Jadi, begini rupanya standar keluarga sekelas Roxanne. Rendah sekali!""Ada yang salah dengan ucapan Anda barusan." Berusaha tetap bersikap tenang, Aila diam-diam meremas roknya. "Saya sekarang adalah Aila Ardhana, istri dari Killian Ardhana Putra. Jadi, bisakah saya menerima jawaban, untuk apa putri dari keluarga Harron tiba-tiba datang berkunjung ke kediaman saya?"Charlotte terkekeh menjengkelkan menimpali. "Memang, apa salahnya? Aku hanya ingin melihat kediaman yang akan segera aku tempati. Saat ini aku mungkin masih men

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-22
  • Terperangkap Gairah Suami Butaku   (S3) - Bab 76 • Pulang

    "Kenapa Anda pergi?" Erick bertanya kepada seseorang yang kini malah memilih untuk berdiam diri. "Sampai kapan Anda akan bersikap kekanakan seperti ini?""Diam, Erick!""Saya sudah cukup berdiam diri," bantahnya. "Dan saya tidak bisa lagi bersikap seperti itu.""Ini bukan urusanmu.""Memang bukan urusan saya, tapi bagaimana lagi kalau orang yang bersangkutan malah memutuskan untuk melarikan diri seperti seorang pengecut."Ada suara keras yang terdengar ketika Killian menggebrak kuat-kuat meja kerjanya, tapi, lelaki separuh baya itu tidak terlihat gentar sedikit pun. Erick tetap berdiri di tempatnya semula dan memandang lurus-lurus lelaki muda yang saat ini tengah ditemuinya.Tadi Erick memang nekat memutuskan untuk menemui Killian dan demi niatnya kepala pengawal keluarga Ardhana itu bahkan sampai harus menumbangkan dua orang penjaga yang bertugas di depan li

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-22
  • Terperangkap Gairah Suami Butaku   (S3) - Bab 77 • Sesuatu yang Sempurna

    Sementara itu, di Ardhana Corporation"Eh? Apa? Nyonya Muda tadi sempat datang ke sini?""Iya.""Ah, kenapa Anda tidak memberi tahu saya, Nyonya Alda?" tanya Ashin dengan nada mengerang. "Padahal saya ingin sekali bertemu dengan beliau."Alda yang saat ini sedang menikmati secangkir teh hijau yang masih mengepulkan uap, mengerutkan dahi dan memandang heran rekan juniornya tersebut."Memangnya, kenapa aku harus memberi tahumu, Ashin?" tanyanya sembari perlahan menyesap teh yang sudah kini sudah cukup hangat. "Beliau datang ke sini karena ingin menemui Tuan Muda, bukan untuk menemuimu."Menggerutu panjang, Ashin bergumam sendiri dan membuat Alda memutar bola mata."Lagi pula," ujar perempuan berusia baya itu lagi. "Beliau tidak terlalu lama berada di sini karena langsung menyusul Tuan Muda ke area parkiran mobil, kok. Ah, kalau teringat soa

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-24
  • Terperangkap Gairah Suami Butaku   (S3) - Bab 78 • Terkadang Tidak Sempurna

    Satu jam kemudian, di kediaman utama keluarga Ardhana.Killian sedang menuruni anak tangga dengan bersemangat karena hendak berangkat ke kediaman Roxanne, ketika suara bernada ceria itu terdengar."Kakak! Lihat, apa yang aku bawakan untukmu."Ansia Roxanne berseru dengan senyuman yang begitu lebar. Perempuan cantik berambut hitam itu berlari-lari, terlihat ceria ketika memasuki ruang utama kediaman Ardhana.Sementara itu yang mengikuti di belakangnya adalah Hugo. Lelaki itu membawa sebuah kotak berukuran cukup besar, sambil memasang ekspresi ragu seolah merasa tidak yakin, apakah dia boleh berada di sini atau tidak?"Mango mousse cheese cake," lanjut Ansia lagi, terlihat begitu riang dan bersemangat. "Cake kesukaan kakak, lho!""Apa yang kamu lakukan di sini, Ans?" tanya Killian, terbelah antara rasa heran karena kedatangan Ansia yang tiba-tiba, dan juga rasa kesal ketika menyadari kehadiran Hugo."Sedang apa si berengsek itu di sini?

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-25

Bab terbaru

  • Terperangkap Gairah Suami Butaku   See You Again

    Halo, Semua. Apa kabar? Semoga semua dalam keadaan sehat & bahagia. Hari ini, akhirnya cerita Aila dan Killian pun berakhir. Terima kasih atas satu tahun yang begitu mengagumkan. Terima kasih juga karena sudah berkenan mengikuti cerita ini sampai akhir. Saya menyadari bahwa novel ini masih sangat jauh dari kata sempurna dan saya meminta maaf atas segala hal yang tidak memuaskan. Semoga kita bisa bertemu lagi!

  • Terperangkap Gairah Suami Butaku   (S4) - End • Still, Not The End

    Orion menoleh. Bocah lelaki yang biasanya begitu pendiam itu pun seketika memasang wajah ceria, lantas berlari-lari sambil berseru riang, "Mom!" "Halo, Sayang," sahut Aila, yang juga memburu menyambut putranya dengan kedua tangan terkembang, lalu memeluknya. "Maaf karena Mommy terlambat." "Tidak apa-apa, Mom. Oh, apa Mom tahu kalau Rigel tadi terjatuh dari pohon?" Sepertinya predikat pendiam Orion pun menghilang seketika, sebab anak itu sekarang berceloteh dengan begitu bersemangat. "Oh, ya? Benarkah? Kenapa sampai bisa begit—" "Itu karena tadi ada anak kucing, lalu dia—" "Mommy!" Tidak mau berlama-lama sampai Aila mengomelinya, Rigel langsung memeluk Aila dan sengaja sedikit menggeser posisi Orion agar sedikit menjauh. "Kenapa Mommy lama sekali, sih? Apa Mommy tahu, kalau sewaktu tidak ada Mommy, Kak Lills selalu mengomeliku habis-habisan?" Tersenyum, Aila lantas menepuk-nepuk kepala kedua putra kembarnya. Setelah itu, dia mengulurkan tangan, meminta agar Liliana mendekat. Se

  • Terperangkap Gairah Suami Butaku   (S4) - End • Orion and Rigel

    "Kills, apa yang kamu lakukan?""Sst, Queen. Aku sedang berusaha mendengarkan anak kita. Kira-kira mereka sedang apa, ya, di dalam perutmu?"Aila tertawa. Lelaki itu bisa menghabiskan waktu bermenit-menit hanya untuk menempelkan telinga di perut Aila. Sambil mengelus-elus dan menciumi perut istrinya, Killian terus saja berbisik dan tertawa bahagia ketika mendapatkan tendangan kecil sebagai balasan."Kills, sudah dong.""Sebentar lagi saja, Queen. Lihat, anak kita gerakannya begitu aktif.""Kamu, sih, senang melihatnya, tapi aku yang merasakan nyeri."Killian terdiam seketika, lalu buru-buru berbisik, "Sayang, kalian kalau menendang jangan terlalu kuat. Kasihan Mommy. Tuh, lihat. Kalau nanti Mommy sampai ngambek terus Daddy tidak diberi jatah, bagaimana?"Aila membelalak. Dengan wajah memerah dia lantas menjewer suaminya itu."Queen, aduh. Sakit. Lepaskan, Queen. Memangnya, aku salah apa?""Salah apa, katamu? Ya Tuhan, Kills. Apa yang baru saja kamu katakan kepada anak-anak kita, ha?"

  • Terperangkap Gairah Suami Butaku   (S4) - Bab 99 • If You're Leaving ....

    Bukankah kehamilan Aila masih menginjak usia tujuh bulan? Killian memang bukan seorang dokter, tapi dia tahu betapa seriusnya situasi saat ini. "Dokter Aiden!" seru seorang dokter laki-laki yang datang berlari-lari menyambut, sesampainya mereka di bagian IRD (Instalasi Rawat Darurat). "Bagaimana status pasien?" "Dokter Cedric, selamat malam! Pasien mengalami preterm PROM (Premature Rupture of Membrane)." "Berapa usia kandungannya?" "Tiga puluh satu minggu." Killian masih sempat menangkap ekspresi tegang yang sekilas melintas di wajah dokter Cedric dan ada perasaan tidak enak yang seketika dia rasakan. "Aiden! Katakan padaku. Apakah ini buruk?" tanyanya, dengan nada panik yang bisa tertangkap jelas dalam suaranya. Dia mencengkeram kemeja Aiden dan menahan dokter muda itu ketika akan menyusul Aila, yang sudah dibawa masuk ke ruang perawatan terlebih dulu oleh dokter Cedric. Ada beberapa detik yang dilewatkan Aiden untuk terdiam. "Begini, Ian. Akan ada beberapa prosedur yang tid

  • Terperangkap Gairah Suami Butaku   (S4) - Bab 98 • Not Today

    Keadaan menjadi semakin baik. Mereka mungkin saja menggerutu, merasa kesal dan kalau bisa, maka akan memilih untuk pergi saja. Namun, nyatanya tidak. Meski dengan perasaan tidak puas, nyatanya tidak ada seorang pun yang beranjak dari tempat duduknya. Entah mengapa, seolah ada sesuatu yang membuat mereka untuk tetap bertahan di tempatnya masing-masing. Ah, bukan. Bukan sesuatu, tapi lebih tepatnya mungkin adalah ... seseorang. "Lihat. Bukankah kalau begini, jadi lebih menyenangkan?" ujar Aila dengan wajah ceria, seolah tidak menyadari apa pun. "Lills, kamu juga suka kan?" Liliana segera mengangguk-angguk, membuat kedua pipinya yang menggemaskan pun terlihat naik turun dengan lucunya. Lalu, dengan penuh semangat dia berseru, "Suka, Mommy! Kalau Mommy suka, Lills juga suka!" Berakhir sudah. Meski masih belum yakin sepenuhnya, tapi mereka seolah memiliki perasaan bahwa dengan ucapan kedua Ibu dan anak itu maka sebuah keputusan telah diambil. Mereka akan makan malam bersama dalam sa

  • Terperangkap Gairah Suami Butaku   (S4) - Bab 97 • Sister

    Ada berbagai macam hal tidak jelas yang silih berganti mengisi mimpi Aila.Seorang perempuan yang berbalik lantas keluar dari sebuah tempat yang seperti ruang kantor; seorang lelaki yang tengah dipeluk oleh perempuan lain, tapi sepasang mata birunya terus memandang ke arah perempuan pertama yang tadi pergi; selembar kertas yang sepertinya berisi hasil pemeriksaan rumah sakit yang disertai oleh sebuah testpack; sebuah tempat yang begitu ramai yang tampaknya adalah bandara dan perempuan yang pertama tadi tengah berjalan menyeret sebuah koper, sembari menunduk dan mengelus-elus perutnya.Tunggu, apakah dia sedang menangis? Ah, iya. Perempuan itu memang sedang menangis.Sebab, kemudian ada sepasang lelaki dan perempuan berusia separuh baya yang lantas menghampiri dan memeluknya, berusaha menenangkan serta menghiburnya. Ketiga orang tersebut lantas berjalan di garbarata, menuju pintu sebuah pesawat dengan posisi perempuan tadi berjalan paling akhir.Lalu, sesaat sebelum melewati kedua pram

  • Terperangkap Gairah Suami Butaku   (S4) - Bab 96 • Two of Three

    Ada begitu banyak hal yang terjadi sejak keributan di pusat perbelanjaan waktu itu.Yang pertama adalah Killian yang segera memburu Aiden dan membuat dokter muda itu uring-uringan nyaris sepanjang hari."Demi Tuhan, Ian! Harus berapa kali lagi aku harus memberi tahumu? Sudah kukatakan bahwa hal itu tidak bisa!"Aiden bahkan harus mencengkeram stetoskopnya erat-erat. Kalau saja tidak ingat bahwa alat medisnya itu keluaran Littmann, pasti dia sudah akan menyumpalkannya ke mulut Killian."Kalau begitu, setidaknya beri aku solusi Aiden! Aku ingin pergi berlibur bersama Queen dan Princess, tapi terkendala dengan paspor dan visa yang Queen miliki."Permasalahan yang dimaksud Killian adalah perbedaan antara wajah dan foto di dokumen perjalanan yang Aila miliki, sehingga jelas tidak memungkinkan bagi perempuan itu untuk bepergian ke luar negeri dengan menggunakan identitas miliknya.Satu-satunya hal yang memungkinkan adalah apabila Aila menggunakan dokumen identitas milik Selena Hills. Namun

  • Terperangkap Gairah Suami Butaku   (S4) - Bab 95 • Surprise Not Surprise

    "Kami pulang!"Ansia berseru gembira, dengan senyuman lebar di wajah dan kedua tangan yang terentang lebar. Baik dia maupun Hugo mengira bahwa akan ada banyak orang yang menyambut kepulangan mereka yang lebih awal ini dengan bahagia.Namun, nyatanya tidak."Ke mana semua orang?" tanya Hugo, memeluk pinggang istrinya, memberi kecupan sekilas di pipi, sebelum akhirnya menjatuhkan diri ke atas sofa. Tampak jelas kalau lelaki itu merasa sangat lelah. "Jam berapa sekarang? Apakah Lexis dan Alden masih belum pulang sekolah?"Istrinya hanya menggeleng kecil dan menaikkan bahu sekilas, terlihat sedikit muram. Syukurlah tidak lama kemudian kepala pelayan datang dan menyambut mereka, serta memberi tahu di mana Risa dan kedua anak kembar mereka berada."Kediaman Ardhana?" Ansia balik bertanya sekedar untuk memastikan. "Jadi, mereka bertiga pergi ke sana?""Betul, Nyonya. Tadi Nyonya Risa memang mengatakan begitu."Bahkan tanpa mau membuang waktu meski sekedar untuk beristirahat sejenak, Ansia d

  • Terperangkap Gairah Suami Butaku   (S4) - Bab 94 • Lost You

    "Lills, hati-hati." Ivona berseru, memandang khawatir ke arah cucu perempuannya. "Jangan lari-lari, Sayang.""Jangan terlalu khawatir," ujar Risa, sembari tersenyum menenangkan. "Lexis dan Alden bersamanya, mereka pasti akan menjaga Lills. Lagi pula, juga ada beberapa pengawal yang sekarang sedang menyertai kita."Ivona tersenyum balik dan mengangguk. "Anda benar, Nyonya Roxanne. Sepertinya memang saya saja yang terlalu khawatir.""Tidak apa-apa. Hal yang wajar, sebab itu berarti Anda sangat menyayangi Lills. Ngomong-ngomong, bagaimana kalau mulai sekarang Anda memanggil saya 'Risa' saja? Yah, agar tidak terlalu kaku."Sekali lagi, Ivona tersenyum dan mengangguk. "Ah, iya. Tentu saja. Kalau begitu, panggil saya dengan 'Ivona' saja. Bagaimana, Risa?"Kali ini, Risa tertawa kecil dan bersambut dengan tawa dari Ivona. Sejak lebih sering menghabiskan waktu dengan makan malam bersama nyaris setiap hari, kedua perempuan baya itu menjadi jauh lebih dekat dibanding sebelumnya.Tentu saja tida

DMCA.com Protection Status