Share

80. Salah Paham

Author: Lil Seven
last update Last Updated: 2024-02-20 18:42:43

"Haaa. Setidaknya nyonya jarang keluar kamar, aku hanya harus menghindari berinteraksi dengannya sesering mungkin dan mengawasi dari jauh saja, kan? Dengan begini, karir dan leherku akan aman," ucap Dave, mengambil keputusan.

Dia bertekad untuk menjauh sejauh mungkin dari Jeany kecuali di saat-saat penting seperti yang disebutkan Richard, di mana ketika ada Raisa di dekat Jeany, sehingga dia akan aman selama seminggu ini.

Dia hanya akan mengawasi Jeany dari jauh dan meminimalisir keterlibatan dengan wanita itu.

Dengan begitu, dia yakin nyawanya akan aman.

"Ide yang sangat bagus. Aku pasti bisa melewati semua ini," ujar Dave.

Pada hari pertama bekerja, Dave merasa cukup tenang dan menghabiskan hari dengan nyaman. Dia yakin akan berhasil menjalankan misi yang super berbahaya ini.

"Yang perlu kuperhatikan hanya ketika nyonya bersama wanita bernama Raisa dan melaporkan semuanya kepada bos besar. Selain itu, aku akan menjauh dari nyonya sejauh mungkin."

Dave yakin cara itu akan ber
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   81. Aku Bukan Anak-anak

    Dave yang menutupi wajahnya dengan masker dan kaca mata hitam, akhirnya sukses mengantarkan Jeany jalan-jalan. Raisa tiba-tiba tidak bisa menemani sehingga Jeany pun akhirnya hanya jalan-jalan bersama Dave saja. Setidaknya untuk sekarang Dave merasa aman. Dia kini bisa duduk dengan aman di belakang kemudi, sedangkan Jeany duduk santai di kursi belakang. Dave merasa tenang karena wajahnya tertutup masker dan kacamata hitam, sehingga tidak akan dipergoki Jeany saat dia melirik wanita cantik yang mencuri hatinya pada pandangan pertama itu lewat kaca spion depan. Setelah beberapa menit berdua di mobil, Dave mulai bisa mengendalikan dirinya dan mengemudi dengan tenang. Dia hanya sesekali melirik ke arah Jeany untuk memastikan keadaannya. Wanita cantik yang memiliki tubuh teramat seksi itu, anehnya terlihat sangat lesu di kursi belakang. Hal itu membuat Dave yang polos mulai berpikir macam-macam, dia sangat khawatir dengan keadaan Jeany yang lesu, berpikir bahwa wanita cantik yang di

    Last Updated : 2024-02-20
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   82. Terancam Bahaya

    Meski ada sedikit kekeliruan di awal, Dave untungnya bisa sukses menemani Jeany jalan-jalan saat ini. Richard juga tampak senang saat diberitahu bahwa Jeany tak jadi bertemu Raisa, dan mempercayakan Dave menemani Jeany. Semua memang berjalan lancar awalnya, tapi.... "Nyonya, apa yang Anda lakukan?"Dave yang sudah tak tahan lagi, akhirnya memberanikan diri bersuara. Dia sudah menahannya sejak tadi, tapi Dave merasa ini sudah batasnya. Dia tak tahan lagi untuk berbicara. "Hm? Kenapa, Davina?"Jeany yang berdiri di depannya sambil makan sebuah sosis panggang besar, menoleh ke arah Dave dengan wajah polos. "Maaf sebelumnya jika saya lancang. Tapi, Nyonya. Anda sudah sangat keterlaluan," ucap Dave dengan ekspresi serius. Tatapannya semakin serius saat melihat Jeany yang dengan santainya membuang sosis besar yang tadi dia makan ke tempat sampah, padahal makanan itu tidak ada setengahnya di makan oleh Jeany. "Maksud kamu?"Jeany yang tak mengerti arah pembicaraan Dave, bertanya lag

    Last Updated : 2024-02-23
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   83. Mimpi Yang Berbahaya

    Wajah wanita cantik yang asalnya cemberut itu, tiba-tiba langsung cerah ceria. "Serius?! Kamu mau, Davina?" tanya Jeany dengan penuh semangat. Dave yang tak mengira idenya yang ini akan diterima dengan mudah oleh Jeany, menjawab gugup. "Saya... saya bersedia, Nyonya."Senyum Jeany semakin lebar mendengar itu, dengan lebih bersemangat dia pun berkata. "Baiklah! Kalo gitu aku akan keliling sepuasnya!" ujar Jeany, tertawa lebar. Dave yang masih terkejut dengan betapa mudahnya mood seorang perempuan berubah-ubah, hanya bisa mengikuti langkah Jeany dengan kebingungan. Jeany bbenar-benar tampak bersemangat lagi, dia berkeliling di sekitar stand penjual makanan dengan gembira, membuat Dave yang tadi panik, kini merasa sedikit lega. Setidaknya nyawanya selamat untuk kali ini. Dave tersenyum lega dan mengikuti langkah Jeany dengan hati ringan. Sayangnya, kelegaan itu hanya bertahan sebentar, karena siksaan sebenarnya baru saja datang. "Davina, habiskan eskrim ini. Aku sudah tidak mau

    Last Updated : 2024-02-23
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   84. Diancam Richard

    "U-ughh?"Saat merasakan tubuh lembut Jeany dalam pelukannya, Dave hanya bisa menelan ludah tapi tak mampu mendorong wanita cantik di depannya itu menjauh, seperti dengan sengaja semakin menggodanya, Jeany merespons dengan menahan tubuh Dave dengan ringan, memutar wajah pria muda itu kembali menghadap ke arahnya, dan melanjutkan ciuman panas dan basah mereka. "Hah, hahh, hah..."Sementara Dave berusaha mengatur napas karena ini merupakan pengalaman pertamanya, wanita cantik di depannya itu dengan terampil memimpin pertemuan intim mereka.Bibir mereka kembali bertemu, dan celah kecil di antara keduanya memungkinkan sepotong daging meluncur masuk, menciptakan hubungan yang intens."Aku tidak tahu gimana sebuah mimpi bisa sedetail dan senyata ini. Tapi, meski ini hanya mimpi, aku ingin menikmatinya," gumam Dave, sembari memejamkan mata dan memutuskan dengan suka rela membiarkan dirinya semakin terjatuh ke dalam mimpi anehnya ini. Tangannya dengan kuat menggenggam pinggang Jeany, memb

    Last Updated : 2024-02-23
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   85. Tidak Bisa Mundur

    "Dave, apa kamu tidak tahu betapa tidak sopannya telepon bosmu tengah malam seperti ini?" tegur Kyle, yang suaranya seperti orang baru bangun tidur. "M-maafkan saya, Tuan! Tapi, tapi saya benar-benar ingin mengundurkan diri dari misi ini! Saya akan menerima konsekuensinya bahkan jika Anda mengirim saya ke daerah konflik!" seru Dave dengan suara bergetar karena masih ada sisa-sisa ketakutan yang tertinggal dari mimpinya di mana dia bermimpi kepalanya diledakkan oleh Dante Richardo tanpa ampun. "Haaa, Dave. Baru berapa hari kamu bekerja di sana?"Kyle bertanya dengan nada menegur yang sama, sehingga Dave dengan gugup menjawab. "Satu... ehm, dua hari, Tuan."Mendengar jawaban Dave, Kyle menghela napas panjang. "Baru dua hari dan kamu minta mundur? Apa seperti ini mental seorang pasukan khusus?""B-bukan seperti itu, Tuan! Tapi, tapi saya sayang nyawa saya! Saya... saya masih sangat muda, Tuan," jawab Dave dengan putus asa, sembari meraba kepalanya untuk memastikan anggota tubuhnya it

    Last Updated : 2024-02-23
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   86. Dipuji Jeany

    "Itu semata demi kerahasiaan informasi, Dave. Aku sangat terpaksa melakukan itu, maafkan aku."Jawaban Kyle tak membuat Dave puas sama sekali, tapi hanya semakin membuat dadanya jadi semakin sesak. "Tuan .... ""Sudahlah. Lanjutkan saja misimu. Hari ini aku dan tuan Dante mengevaluasi hasil kerjamu dan cukup memuaskan. Jadi kenapa kamu mundur?" tanya Kyle dengan suara enteng. "Mengevaluasi?"Dave bertanya dengan kebingungan. Bagaimana cara Kyle dan bos besarnya mengevaluasi pekerjaan Dave padahal mereka berada di luar negeri? Dave benar-benar tak mengerti. "Ya. CCTV ada di mana-mana, Dave. Sangat mudah memantau pergerakanmu," jawab Kyle, yang membuat Dave semakin ketakutan. "Ya Tuhan...."Kalau begitu itu artinya... Bosnya memantau Dave setiap saat? Apakah dia akan benar-benar aman? Mereka, mereka tidak melihat adik kecil Dave yang membengkak tiap dekat Jeany, kan?Ya Tuhan, semoga tidak! Dave berteriak dalam hati. Dave, yang mendengar pengakuan Kyle, diam-diam berkeringat dera

    Last Updated : 2024-02-23
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   87. Penyamaran Terbongkar

    Setelah melepaskan masker dan kaca mata hitamnya lalu memperbaiki riasan agar tetap terlihat seperti wanita, Dave pun perlahan menaiki tangga menuju kamar Jeany. Saat dia tadi dipuji oleh Jeany cantik, dia merasa bangga karena mendapat pujian. Namun, saat dia melihat wajahnya sendiri dicermin saat memakai riasan, Dave hanya bisa menghela napas panjang. "Hah, aku benar-benar terlihat cantik dengan make up seperti ini, menyedihkan. Ternyata wanita yang ku cintai tidak melihat diriku sebagai laki-laki," ucapnya, menyadari fakta bahwa selama ini mungkin dari hanya jatuh cinta dan bahagia sendirian. Dave akhirnya menyingkirkan sedikit imajinasinya tentang disukai Jeany dan berjalan ke kamar wanita itu karena Mayes mengatakan jika Dave sudah siap, dia harus memberi tahu Jeany yang sekarang berada di kamar. "Ini pertama kali aku naik ke lantai ini, lantai di mana kamar nyonya berada... "Pria muda itu bergumam dengan perasaan campur aduk. Hari ini dia melihat begitu banyak ekspresi Jeany

    Last Updated : 2024-02-26
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   88. Menculik Jeany

    Raisa yang berdiri di samping Dave, menarik napas panjang dan berbicara serius ke arah pria di sampingnya itu saat melihat reaksi Dave. "Makanya kamu harus hati-hati menyembunyikan perasaan kamu karena sekarang semakin banyak mata yang akan mengawasi kamu."Dave yang masih pura-pura tak mengerti apa yang dimaksud Raisa, bertanya dengan wajah bodoh. "Apa maksudmu? Aku benar-benar tidak mengerti apa yang kamu bicarakan sejak tadi," elak Dave. Raisa tersenyum dengan ekspresi sedikit sinis bercampur kasihan kepada Dave, lalu berkata dengan nada yang cukup tajam. "Aku sudah memperhatikan dirimu sejak tadi, jadi aku tahu kalau kamu selalu memandang Jeany diam-diam, lalu berpaling sambil menghela napas. Kamu suka dia, kan?"Ditanya secara langsung seperti itu, muka Dave tentu saja langsung kembali memerah. "Hey, itu, itu.... "Dave tergagap, tak bisa menjawab. Raisa yang tak berniat melihat atau mendengar pernyataan cinta dari Dave untuk Jeany, mengibaskan tangannya dengan malas. "Sud

    Last Updated : 2024-02-26

Latest chapter

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   582. Dipindahtugaskan?

    "Tapi... untuk mengembalikan nama baik Lilu, apa Anda punya usul? Kita berdua tahu dia masuk kerja di sini karena hasil gemblengan saya yang menyiapkan dirinya secara khusus sebagai sekretaris Anda. Tapi orang-orang di luar tentu saja nggak tahu hal itu. Saya nggak ingin Lilu terus disalahpahami seperti ini," keluh Luke, wajahnya diliputi kekhawatiran yang tak bisa ia sembunyikan. Jamie menyandarkan punggungnya ke kursi, menyilangkan tangan di dada. Tatapannya lurus menatap Luke. "Hmm, oke. Apa kamu ada ide?" Luke mengangguk mantap. "Saya kepikiran... bagaimana kalau mengirim dia ke salah satu cabang bisnis perusahaan ini yang mengalami kerugian, lalu membiarkan dia memperbaiki hal itu? Kalau seperti itu, kan, dia akhirnya diakui prestasinya oleh semua orang. Ya kan, Tuan?" Jamie mengernyit. "Menurutmu begitu?" "Iya, Tuan. Ini bukan hanya untuk membersihkan namanya, tapi juga menunjukkan kalau dia memang layak ada di posisi sekarang." Jamie terdiam, pikirannya melayang. Usulan it

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   581. Menyelidiki Luna

    "Tuan, apa ada sesuatu yang terjadi antara Anda dan Lilu saat Anda menyuruh saya keluar beli kopi tadi?" cecar Luke, wajahnya penuh curiga.Sementara itu, Jamie yang sudah duduk tenang di balik meja kerjanya hanya mengangkat bahu, santai."Nggak ada hal kayak gitu. Kenapa kamu sangat kritis hari ini, Luke?" balas Jamie."Hmm, saya yakin sekali. Ada sesuatu. Tapi karena Anda tidak mau cerita, saya akan diam," sahut Luke, meski sorot matanya menunjukkan rasa penasaran yang belum padam.Jamie hanya tersenyum tipis, lalu menyilangkan tangan di depan dada. "Ya. Itu lebih baik buat dirimu, Luke. Daripada sibuk menebak yang nggak penting, lebih baik kamu fokus ke pekerjaan." Ia melambaikan tangan, menyuruh Luke mendekat ke meja."Pekerjaan apa, Tuan?"Jamie menatap Luke dengan ekspresi lebih serius. "Kamu tahu staff bernama Luna?"Kening Luke berkerut. Ia menarik kursi di depannya dan duduk perlahan. "Oh, tentu saja. Dia salah satu staff marketing. Lumayan senior, kontribusinya juga bagus. K

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   580. Mau Cium Pipi Apa Bibir?

    Jamie mengelus rambut Lyodra, lalu balik bertanya dengan tenang. "Menurut kamu, kamu cantik nggak?" "Ih." Lyodra yang membenamkan wajahnya di dada Jamie hanya bersungut-sungut karena pria itu malah balik bertanya dan tak menghibur dirinya. "Jadi menurut Anda, Anda setuju dengan omongan para staff kalo Anda mengangkat saya sebagai sekertaris memang karena wajah saya, iya?" gerutu Lyodra dengan ekspresi merajuk, menatap Jamie dengan bibir cemberut. "Memangnya kamu berpikir kalo kamu cantik nggak?" Jamie malah dengan sengaja membuat gadis itu semakin kesal. "Menurut saya, sih. Saya imut," jawab Lyodra dengan bibir mengerucut karena kesal bos-nya tersebut tak pernah serius menanggapi perkataannya. Jamie tertawa pelan, tapi juga mengangguk. "Yah, kamu cukup imut," jawabnya, yang membuat pipi Lyodra memerah karena malu sebab tak menyangka mendapat pujian seperti itu dari mulut Jamie. "Meski saya imut, Anda nyatanya tidak tertarik pada saya, kan? Anda... Anda pasti masi

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   579. Sekretaris Plus-plus?

    "Tuan...." Lyodra memandang Jamie dengan mata berkaca-kaca. Kini hilang sudah rasa sedih, rendah diri dan merasa tak berharga yang melanda Lyodra beberapa saat lalu, setelah mendapat pelukan dari Jamie. Namun, dia masih bingung, kenapa Jamie memeluk dirinya saat masih jam kerja? Bolehkah? Jamie bahkan menawarkan diri untuk menciumnya, siapa yang akan menolak! Tapi... tapi sekali lagi, Lyodra yang tak pernah melihat Jamie yang berinisiatif lebih dulu kepada dirinya, dilanda kebingungan setengah mati. "Tuan, apa ini?" tanya Lyodra pelan. Jantungnya berdetak kencang, membalas pelukan Jamie dan menyandarkan kepala di dadanya, meski dalam hati merasa was-was jika tiba-tiba Luke muncul di hadapan mereka. Ngomong-ngomong Jamie mengusir Luke ke mana, ya? Dia tidak akan kembali dalam waktu singkat, kan? "Jangan GR," jawab Jamie dengan suara tenang, tapi semakin mengeratkan pelukan dan membelai lembut kepala Lyodra. "Kalo gitu saya harus gimana?" Lyodra bertanya pelan seraya

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   578. Dipeluk Jamie

    Luna yang senang melihat shock di wajah Lyodra, melanjutkan ucapannya. "Hm, kalo dilihat-lihat, emang mencurigakan banget, sih. Kamu baru umur berapa? Masih muda banget, kan? Kok bisa langsung keterima jadi sekretaris beliau? Apa jangan-jangan kamu gunain tubuh kamu buat ngerayu bos? Iya?" tuduh Luna dengan senyum sinis. Sebenarnya Lyodra tak dekat sama sekali dengan gadis ini, Luna tiba-tiba bergabung bersama dirinya, Derryl dan Andin saat makan siang, dan mereka semua menerima kedatangan gadis yang katanya fans nomor satu Jamie tersebut. Lyodra tak menyangka, saat Derryl dan Andin tak ada di sini, Luna akan mengatakan hal-hal kejam seperti ini padanya. "Hey, Lun. Jaga ucapan kamu!" geram Lyodra, mengepalkan kedua tangan. Lyodra tiba-tiba menyesal kenapa kemarin tidak menyebutkan saja nama Luna kepada Jamie, sebagai penyebar gosip bahwa Jamie ciuman dengan Shane! "Kenapa aku harus ngejaga ucapan aku di depan pegawai baru kayak kamu? Nyatanya gosip itu mungkin aja benar,

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   577. Boleh Cium?

    "Ly, ayo pulang. Kamu bilang sedang sakit, kan?" Lyodra yang tadinya mengira Jamie akan mengatakan hal romantis, langsung cemberut dan berteriak protes. "Ihh, Ooomm!" Jamie tertawa, mengacak pelan puncak rambut Lyodra dan bertanya dengan nada menggoda. "Memangnya kamu berpikir aku akan ngomong apa?" "Ahh, nggak tahulah! Ya sudah ayo pulang!" seru Lyodra, memegang lengan Jamie dan menyeretnya pulang. Lalu keduanya pun berjalan meninggalkan ruangan Jamie sambil bertukar tawa. "Om, om beneran udah nggak punya perasaan sama cewek itu? Dia cantik banget loh!" ucap Lyodra, setelah mereka berdua berada di mobil Jamie, menuju perjalanan pulang. Jamie yang sedang mengemudi, menoleh ke arah Lyodra dan bertanya dengan sedikit menggoda. "Kenapa? Kamu cemburu?" Ditodong secara langsung seperti itu, wajah putih Lyodra seketika memerah seperti kepiting rebus, gadis itu sibuk mengelak dengan suara gugup. "Ah, enggak. Itu... maksudnya..." "Cemburu aja, aku suka lihat kamu yan

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   576. Mengusir Shane!

    Dengan langkah penuh tekad, Lyodra membuka pintu ruang kerja Jamie tanpa mengetuk.Begitu pintu terbuka, dia melihat Jamie sedang duduk di sofa panjang, sementara Shane duduk sangat dekat di sebelahnya, tangannya menggantung manja di lengan Jamie.Mata Jamie langsung bergerak cepat, menangkap sosok kecil Lyodra yang berdiri di ambang pintu. Tatapan mereka bertemu. Ada percikan emosi di mata Jamie, campuran terkejut dan... protektif."Lyodra?" suara Jamie terdengar sedikit lebih berat dari biasanya.Shane yang melihat itu, mendengus kecil dan mengeraskan suaranya, seolah ingin menegaskan posisi."Ini ruang pribadi, *anak kecil.* Belajar sopan, ya? Orang dewasa lagi bicara."Lyodra mengangkat dagunya. Dengan langkah santai tapi penuh kepercayaan diri, dia masuk ke dalam ruangan dan menutup pintu di belakangnya, *klik*—sebuah gerakan yang membuat suasana mendadak lebih tegang."Aku tahu ini ruang pribadi," jawab Lyodra, tersenyum manis namun matanya dingin. "Makanya aku ke sini. Mau ngin

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   575. Berhadapan Dengan Shane

    Lyodra tentu saja langsung bereaksi mendengar ancaman Jamie."Hah? Jangan! Jangan, Om. Mereka nggak salah. Jangan pecat mereka...."Dengan panik, Lyodra melepaskan pelukannya dan menyatukan kedua tangan di depan Jamie, memohon-mohon dengan mata memelas.Jamie, yang melihat tingkah menggemaskan sekretarisnya itu, hanya melipat tangan di dada. Suaranya dibuat setenang mungkin, namun ada nada menggoda di dalamnya."Mereka salah karena udah berani ngomongin aku di belakang. Udah gitu, nyebarin gosip nggak jelas lagi. Jadi, dipecat itu hukuman yang pas."Wajah Lyodra langsung pucat. Dengan cepat dia membela teman-temannya."Tapi, tapi bukan mereka semua, kok! Cuman satu orang! Terus... jangan pecat dia, nanti kalau aku dibilang cepu gimana?" keluhnya dengan suara lirih.Jamie hanya menghela napas."Hmmm."Takut Jamie benar-benar marah, Lyodra buru-buru merajuk, bibirnya mengerucut manja."Om, jangan marah, ya? Ish."Jamie menatap Lyodra, kemudian mengulurkan tangannya dan menyentil kening

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   574. Aku Pecat Saja Mereka, Bagaimana?

    Tubuh Jamie adalah satu-satunya tubuh pria yang pernah dia peluk dan akan selamanya menjadi satu-satunya orang yang dipeluk olehnya. Berada di pelukan pria tegap ini selalu nyaman, Lyodra juga merasa begitu tenang dengan aroma harum dari tubuh Jamie yang terus menemani dirinya sejak masa sulit sampai sekarang. Jadi, setelah berhasil memeluknya lagi, sungguh sangat disayangkan kalau langsung melepaskannya begitu saja, kan? "Terus?" Jamie bertanya lagi, kali ini sambil membenahi rambut Lyodra yang jatuh menutupi pipi gadis itu, lalu menyelipkan nya ke belakang telinga. Sikap yang sangat manis, membuat jantung Lyodra berdebar kencang. "Hati aku. Sakit banget," keluh Lyodra dengan bibir cemberut dan suara manja, masih memeluk Jamie meski sedikit melonggarkan pelukan sehingga bisa menatap wajah tampan Jamie. "Kenapa?" Jamie bertanya dengan suara lembut, yang membuat Lyodra menghela napas panjang dan mengeratkan pelukan. "Om, peluknya lamaan dikit, ya? Kan aku masih sak

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status