Share

178. Kelicikan Claude.

Penulis: Lil Seven
last update Terakhir Diperbarui: 2024-04-27 19:19:53

Saat itu bukan musim hujan, tapi hujan terus turun sejak Jeany kembali ke kampung halaman.

Untungnya menjelang tengah hari, hujan akhirnya berhenti.

Jeany membuka tirai dan membuka jendela.

Udara segar setelah hujan meresap ke dalam lubang hidungnya. Awan telah cerah dan langit cerah karenasinar matahari. Itu adalah hari tercerah yang pernah dilihatnya.

Merasa terkurung di dalam kamarnya sepanjang hari, Jeany memutuskan untuk berjalan jalan.

Ini sudah seminggu sejak dia pulang ke rumah lamanya. Rumah yang dia miliki sebelum sang ibu menikah dengan orang-tua Damien.

Rumah itu tidak begitu jauh dari rumah sang bibi yang beberapa waktu lalu dia gunakan untuk menginap saat melarikan diri dari Richard.

Rumah yang sekarang dia tinggali cukup kecil, tapi Jeany merasakan ketenangan saat tinggal di sini, satu-satunya tempat yang merupakan miliknya secara pribadi tanpa ada campuran milik siapa pun.

Claude, pengacara Damien sudah berkali-kali menawarkan kepada Jeany untuk menempati rumah D
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   178. Perdebatan

    "Rich, ayo masuk."Jeany berkata lagi, sedangkan Richard tersenyum sinis menatap Claude yang berdiri di depan Jeany, menghalangi dirinya. "Tentu, sebagai pasangan ada banyak hal yang perlu kita bicarakan. Pembahasan yang tidak akan bisa dipahami oleh orang yang belum menikah."Richard mengatakan itu sambil menekankan kata pasangan dan berjalan maju untuk menarik pinggang Jeany.Saat Claude menatap tajam ke arah lengan Richard yang tengah melingkari pinggang Jeany, Richard dengan halus menariknya mendekat, seolah menegaskan kepemilikannya.Tidak nyaman terjebak di tengah-tengah. Jeany berharap Claude minggir dulu karena Richard tidak berniat melakukannya."Berapa lama kamu akan berdiri di sana?" tanya Richard dengan terganggu saat Claude belum juga menyingkir. Claude tidak menjawab, hanya menatap Jeany dan bertanya."Apakah kamu akan baik-baik saja?"Jeany mengangguk. Wajah Richard menjadi semakin bermusuhan mendengar suaranya yang penuh kasih sayang."Apakah menurutmu aku akan menya

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-27
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   179. Hukuman

    "Bukankah itu maksudmu dengan membahas pengeluaran di saat seperti ini?" sahut Jeany, dengan wajah tersinggung. "Kalau kedengarannya seperti itu, mungkin memang begitu. Aku hanya menyatakan faktanya."Sebenarnya, Richard melakukan itu karena dia ingin meredakan kegelisahan dalam dirinya. Selama ini istrinya tidak pernah nmenolak untuk berbagi ranjang dengannya. Jadi, tadi dia sungguh-sungguh berharap bahwa Jeany tidak akan mendorongnya menjauh, seperti yang selalu dia lakukan selama ini. "Kalau begitu, aku akan melakukan penebusan hutangnya sekarang."Jeany menatap Richard dengan tatapan menantang, mengatakan dia akan bersedia melakukan penebusan hutang atas uang yang dia habiskan selama menjadi istri Richard."Berapa kali kamu ingin aku melakukan ini? Melayanimu sampai hutangku lunas?" tanya Jeany lagi dengan suara sinis, tanpa menyadari kesedihan yang terpancar di mata suaminya. "Apakah kamu akan bersikap seperti orang bodoh sekarang?""Kamu yang lebih dulu memperlakukanku seper

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-27
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   180. Kebuasan

    "A-apa katamu?"Jeany merasa shock dengan ucapan Richard. Sulit dipercaya. Dia saja sudah hampir pingsan hari itu. Lalu sekarang suaminya dengan enteng mengatakan mereka tidakmengakhirinya dengan tergesa-gesa. Berapa banyak lagi rasa sakit, berapa banyak lagi klimaks yang harus dia tanggung hari ini? Jeany bahkan tidak bisa membayangkannya."Kamu bisa menantikannya. Akan sangat seru," ucap Richard dengan seringai jahat. "Aku ingin berhenti."Jeany berteriak mendesak."Kamu berbohong, Jeany," sahut Richard. Senyuman aneh tersungging di sudut mulutnya saat dia berbicara. Jeany nmembeku ketika mata mereka bertemu. Kebohongan tidak ada gunanya di hadapan mata yang tajam itu.Sudah jelas betapa sebenarnya Jeany juga menginginkannya, betapa dia sebenarnya ingin memiliki p*nis suaminya di dalam dirinya.Seakan-akan mengetahui isi pikiran Jeany, Richard menyeringai, bibirnya melengkung membentuk cibiran.Richard menelusurkan jari-jarinya di sepanjang tulang selangka lurus Jeany dan dengan

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-28
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   181. Kamu Suka Diperlakukan Kasar

    "Mmm, hah."Erangan Jeany terdengar tanpa henti. Ketika Richard sudah cukup lama membelai p'ssy nya, pria itu pun menurunkan celananya. Dia menggosokkan pilarnya dengan malas di antara l*bia istrinya, lalu memasukkannya ke dalam lubang sang istri yang memerah. Itu adalah penetrasi yang dalam, ujungnya menyentuh pintu masuk rahimnya.Pukulan keras dan panas menghantam, menyebabkan Jeany mengerang keras dan pahanya bergetar."Hmph, kumohon."Permohonannya tidak didengarkan saat Richard tanpa henti terus bergerak di dalam dirinya. "Tolong, lakukan lebih keras? Apakah itu maksudnya, Jeany?"Richard membalas ucapan Jeany dengan suara sinis tapi menggoda. Jeany tentu saja segera menggeleng. "Mmm, tidak, kumohon.""Jangan khawatir. Aku akan melanjutkannya sampai kamu mau tidak mau memohon," jawab Richard, yang benar-benar berniat membuat istrinya menderita malam ini. "Hmph, ahhhh!!""Menangislah lagi, Jeany. Terus dan teruslah menangis."Jeany terisak. Sedangkan Richard semakin bergembira

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-28
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   182. Misi Tersembunyi Richard

    "Tidak, aku tidak pernah suka diperlakukan kasar," sanggah Jeany, cepat. "Kapan kamu akan jujur padaku? Hmm?"Richard menggerakkan tangannya lebih rendah dan menggigit lebih keras. Jeany merasa terpelintir dan mengerang kesakitan."Jangan terlalu dekat dengan pengacara bajingan itu."Richard tib-tiba berkata sambil menggigit putingnya dan Jeany terkejut dengan penyebutan Claude yang tiba-tiba ini."Jawab aku, Jeany."Richard menggeram dengan nada tegas. Ketika Jeany masih tidak merespons, dia menarik puting wanita itu lebih keras, meregangkan dan memelintirnya dengan menyakitkan seperti adonan."Hmph, ah, oke. Oke!"Jeany akhirnya berhasil berbicara, merasa malu dan tidak nyaman.Hanya ketika Richard akhirnya berhasil membuat Jeany melontarkan kata-kata yang dia inginkan, barulah pria itu melepaskan putingnya yang merah dan bengkak. Area yang dicengkeram terasa mati rasa dan dingin. Dia pria yang mesum.Di punggung Jeany, p*nis Richard kembali mengeras. Jeany mencoba mengabaikannya

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-28
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   183. Berhasil Hamil?

    "Main-mainnya aku rasa cukup sampai sini, Dante. Sampai kapan kamu terus menerus jadi bodoh karena wanita rendahan itu?"Suatu pagi, nyonya Rosalie tiba-tiba muncul di depan rumah Jeany saat Richard hendak pergi keluar. Mengatakan itu dengan sinis dan tangan terlipat di dada. Sudah sebulan sejak Richard tinggal bersama Jeany di rumah kecil ini, hubungan keduanya mulai membaik meski Jeany kadang-kadang menyebutkan perceraian mereka. Richard segera menutup pintu depan begitu melihat ibunya datang, menghalangi wanita itu bertemu Jeany. Untuk melindungi istrinya. Saat ini Jeany sedang berada di dalam kamarnya, tertidur pulas. Jadi Richard merasa aman saat harus berkonfrontasi dengan ibunya di sini. "Wanita bodoh? Justru di mataku ibulah yang wanita bodoh di sini," balas Richard dengan senyuman dingin. Ekspresinya yang begitu dingin mengejutkan nyonya Rosalie, pasalnya, selama ini sang putra tak pernah memperlihatkan sikap tak sopan seperti itu padanya. "Kamu...!"Tangan nyonya Rosal

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-29
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   184. Kebahagiaan

    "Richard.... "Jeany yang akhirnya bangun dari pingsan, menatap suaminya yang sedang tertidur sambil memegangi tangannya, dengan ekspresi bersalah.Dia tadi tidak sengaja mendengarkan percakapan Richard dengan ibunya, Jeany merasa sangat terharu saat mendengar bahwa Richard sudah mengetahui semuanya dan di saat seperti itu, Richard bahkan masih berpihak padanya. Meski dalam sebulan ini Richard kadang-kadang bermain kasar dengannya saat bercinta, Jeany kini menyadari perasaan tulus laki-laki tersebut. Jeany merasa perasaannya begitu campur aduk saat mendengar bahwa Richard bahkan rela dicoret dari ahli waris ibunya dengan mempertahankan Jeany, sehingga wanita itu pun jatuh pingsan. Lalu saat mendapati suaminya yang kini juga menunggu dirinya di sini, Jeany merasa sangat terharu sampai matanya berkaca-kaca. "Jeany?"Richard rupanya sadar bahwa istrinya sudah bangun, sehingga membuka mata. Jeany memegang tangan Richard, menatap suaminya dengan mata basah dan membisikkan kata maaf.

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-29
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   185. Kelakuan Orang Ngidam

    "Please, carikan. Ya? Ya, Rich? Kamu kan sanggup melakukan apa pun, masa membawakan harimau padaku saja tidak bisa?"Jeany menyatukan kedua tangannya dengan ekspresi meminta tolong, bibirnya yang sedang cemberut itu sangat lucu sehingga membuat Richard gemas. "Hmm, bagaimana kalau besok kita mencarinya di kebun binatang?" tawar Richard, yang langsung dijawab Jeany dengan gelengan. "Hah? Kebun binatang? Tidak mau, bau," tolak Jeany, seraya menutup hidungnya. Semenjak hamil, indra penciuman Jeany benar-benar luar biasa, dia sangat sensitif dengan aroma apa pun. Bahkan aroma irisan buncis di dapur yang jaraknya jauh dari kamar Jeany pun bisa membuat Jeany muntah-muntah. "Lalu bagaimana? Haruskah kita ke taman Safari? Aku akan menyewa taman itu sehari hanya khusus untukmu sehingga kamu bisa dengan puas melihat harimau yang mengaum," tawar Richard lagi. Namun, tawaran itu segera dibalas Jeany dengan gelengan. "Tidak, tidak. Aku tidak mau ke mana-mana. Aku hanya ingin berbaring santa

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-29

Bab terbaru

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   429. Apa Arti Hubungan Kita?

    Kyle masih belum puas meski melihat Luana sepertinya patuh dengan titahnya tersebut sehingga dia mengatakannya sekali lagi. "Apa pun yang mengganggu kamu, kamu harus menceritakan semuanya padaku. Kamu anggap apa aku ini, Luana? Hah?" Kyle mengatakan hal itu dengan ekspresi tersinggung. "M-maafkan saya. Tapi ...." Luana menggigit bibir bawahnya dan tidak meneruskan ucapan. 'Memangnya hubungan apa di antara kita?' Gadis itu hanya berani bertanya dalam hati. Mereka tidak pacaran. Juga belum bertunangan. Sekali-kali membicarakan pernikahan, itu pun kalau tidak dalam bercanda atau karena hutang. Namun, mereka sedekat jarak antara jari tengah dan jari telunjuk. "Ada apa? Kenapa tiba-tiba diam?" Kyle bertanya dengan curiga, sedangkan Luana segera menggeleng dan tersenyum, menyingkirkan kabut di wajah saat memikirkan status hubungan mereka. "Tidak ada apa-apa, Tuan," jawabnya. "Baiklah. Lalu kapan dia menghisap darah kamu untuk kedua kalinya?" Kyle kembali ke topik tentang kapa

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   428. Kamu Prioritas Utamaku

    Saat ini, hatinya sudah sepenuhnya tercuri oleh Kyle, bagaimana bisa dia menjalani sisa hidupnya dengan orang lain? Kyle segera mengulurkan tangan dan membelai sisi kiri pipi gadis itu, lalu menggeleng pelan. "Dengarkan aku dulu, Luna. Pengantin vampir itu cuma istilah, dengarkan penjelasan aku dulu," hibur Kyle sambil membujuk gadis itu agar berhenti menangis. "M-memangnya bagaimana? Apakah masih ada kesempatan untuk kita ...saling bersama, Tuan?" Luana bertanya dengan suara gemetar. Kyle tidak segera menjawab karena dia sendiri tidak berani memberikan kepastian sebelum tahu semua kebenarannya. Namun, pria itu berjanji akan menyelamatkan Luana dalam situasi ini. "Meskipun kesempatan itu cuma 0,00001 persen, aku tetap akan membuat kita menikah, Luana. Kamu harus percaya padaku," ucap Kyle penuh tekad. Melihat keyakinan di mata Kyle, Luana sedikit menarik napas lega. "B-baiklah. Lalu apa yang dimaksud dengan pengantin vampir itu jika itu bukan berarti saya menjadi pasangan

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   427. Pengantin Vampir?

    Kyle serta merta melepaskan pelukan gadis itu dan menatap Luana dengan kedua mata agak sipitnya itu membelalak lebar. "Tuan, sudah saya bilang jangan memarahi saya! Saya takut, Tuan ...." Luana malah merangsek masuk ke dalam pelukan Kyle dan menyembunyikan wajahnya di sana, dia mengeratkan pelukan karena takut disingkirkan oleh pria itu. "Ya ampun. Astaga.... ini gila." Kyle hanya bisa menghela napas panjang dan menyugar rambutnya sekali lagi melihat Luana yang meringkuk ketakutan dalam pelukannya. "Jangan marah ... saya, saya benar-benar tidak tahu ...." Luana kini terisak-isak pelan dalam pelukan Kyle, sepertinya gadis itu paling takut melihat Kyle marah. Melihat Luana yang menangis, Kyle akhirnya berhasil menahan amarahnya dan mengelus pelan punggung Luana. "Katakan padaku. Jadi dia sudah pernah dua kali menghisap darahmu, Luana?" "iya. Kenapa memangnya, Tuan?" "Bajingan!" desis Kyle dengan geram, tangannya terkepal erat. "Tuan, saya minta maaf!" seru Luana

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   426. Ini Gila!

    Luana yang ekspresinya melunak karena mendapat pelukan dari Kyle, mengangguk. Kini tak ada lagi keraguan dalam ekspresinya. "Anda tahu, kan, kalau dia itu vampir?" Gadis itu memulai ceritanya dengan pertanyaan. "Tentu saja aku tahu, Luna." Kyle mengangguk untuk mendukung gadis itu melanjutkan. "Dan dia itu vampir darah murni," lanjutnya yang dibalas Kyle dengan tatapan tertarik. "Yeah, sayang sekali sikap dia yang sangat pemalas dan aneh itu benar-benar mencoreng nama para vampir bangsawan." Kyle kembali membicarakan Gio yang benar-benar berbeda dengan vampir darah murni pada umumnya tersebut. Luana mengangguk-angguk. "Ah, dia memang aneh, sih. Bahkan sangat aneh," sahutnya setuju dengan ucapan pria yang sedang memeluknya ini. "Betul, bahkan orang tuanya sendiri juga sudah pasrah punya anak seperti dia," tukas Kyle dengan ekspresi prihatin, mengingat bagaimana ketua klan vampir yang hampir angkat tangan dengan kelakuan putranya tersebut. Ahh, Kyle tiba-tiba ingat sesuatu.

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   425. Kamu Berciuman Dengan Gio?!

    "Sekali lagi, itu tugasku, Luna. Kamu nggak usah memikirkan hal yang bukan bagianmu. Tugasmu hanya satu, yaitu selalu bahagia." Ucapan yang meski diucapkan dengan nada datar ala tanpa emosi Kyletersebut, membuat dada Luana rasanya mengembang bahagia. Mungkin karena cinta, sehingga hal biasa seperti itu terdengar luar biasa di telinga Luana, mungkin juga karena jarang sekali Kyle mengatakan hal seperti itu pada orang lain, sehingga Luana merasa istimewa. Kyle yang tidak sadar bahwa kata-katanya tersebut membuat hati seorang gadis meleleh, melanjutkan. "Sedang tugasku adalah membuatkamu bahagia, jadi masalah-masalah nggak penting seperti itu nggak usah kamu pikirkan lagi, mengerti, Luna?" Kyle mengatakan itu dengan suara tegas. "Ya ampun, Tuan...." Luana yang terharu, segera mermeluk erat bos-nya tersebut, tidak menyangka bahwa pria yang dulu saat SMA begitu menyebalkan dan terus mengganggu dirinya, kini tumbuh menjadi pria yang dapat dipercaya seperti ini. Benar-benar pertumb

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   424. Cintaku Hanya Kamu

    "Anda ini bicara apa, sih, Tuan?" Luana mencubit pelan punggung tangan Kyle yang melingkar di perutnya, memiringkan kepala untuk menatap bos-nya. Mendadak gadis itu kesal kepada sang bosyang terlalu mudah curiga dengannya,untuk mengungkapkan rasa kesalnyatersebut, Luana pun memukul pelan punggung tangan Kyle karena tidak puas hanya dengan mencubitnya saja. Sementara itu Kyle balas memandang dirinya dengan ekspresi muka ditekuk, membuat Luana menarik napas panjang dan turun dari pangkuannya. Dia kini duduk di samping sang bos dan memegang kedua tanganya, menggenggam telapak tangan yang besar dan hangat meski sedikit kepalan tersebut. "Tuan, Anda kenapa punya pikiran sesempit itu?" keluhnya sambil sekali lagi menghela napas panjang. "Pikiran sempit katamu?" bantah Kyle, tak terima. Luana menggeleng dengan ekspresi cemberut, menatap intens pria yang tampak tersinggung dengan ucapannya itu. "Tentu saja. Saya benar-benar kecewa saat tahu Anda ternyata mengukur perasaan saya seda

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   423. Mati Cemburu

    "A-apa, Tuan? Pernikahan?" Mulut Luana membulat dengan tatapan bingung saat Kyle menyebut kata pernikahan. Kyle yang berada di atasnya balas memandang gadis di bawahnya dengan bertanya-tanya. "Kenapa kamu seperti linglung begitu saat aku menyebut kata menikah, Luana?" Atas pertanyaan tersebut Luana mengulurkan tangannya dan membelai pipi Kyle yang mulus. Ah, tidak. Tidak mulus karena saat ini adalah satu jerawat kecil nakal berwarna merah muda yang berada di pipi dekat telinga pria itu. Hal itu serta merta membuat konsentrasi Luana buyar dan membuat bibir gadis mungil itu cemberut. "Ish, bagaimana bisa, sih, Anda sampai jerawatan seperti ini, Tuan?Tunggu sebentar, saya akan mengambilkan Anda salep. Saya tidak terima wajah Anda yang setampan dewa ini sampai ditumbuhi jerawat!" Dia melayangkan protes. Luana, dengan lihainya meloloskan diri dari kungkungan Kyle dan berjalan menuju meja rias tak jauh darinya. Kyle hanya mengendikkan bahu dan duduk di tepi ranjang, menunggu g

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   422. Ronde Kedua?

    Anehnya, hal itu tidak ada terjadi hari ini. Di bagian depan celana, hanya ada basah di bagian yang terletak di antara dua pahanya. Seperti normalnya orang yang baru saja mengeluarkan sperma. Sungguh aneh. Cairan itu seperti cairan pria pada umumnya sekarang. Apa yang membuatnya berbeda dengan kejadian ketika di ruangan kantor nya waktu itu? Apakah karena saat itu Kyle sedang berada diambang kehilangan kekuatan, sehingga cairannya juga berpengaruh? Hal ini harus ia bicarakan dengan Rion lagi. Setelah mencapai kesimpulan itu, Kyle bernapas lega dan memandang gadisnya dengan penuh cinta. "Kamu tadi mau melakukan apa sebelum aku ke sini, Luna?" Kyle bertanya kepada Luana yang masih betah memeluk dirinya. "Eummm, makan. Mau merebus mie tadi." Gadis itu menjawab malu-malu. "Ya sudah, sana ke kamar mandi, aku juga mau ambil celana dan baju bersih di mobil. Habis itu kita makan bersama, ya?" ucap Kyle. Luana mengangguk dan dibantu Kyle turun dari meja. Pria i

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   421. Digiring Menuju Puncak Kenikmatan

    Luana terengah-engah karena payudaranya terus dimainkan Kyle, sedangkan Kyle sibuk dengan semua ketegangan dalam dirinya. "Biarkan aku melakukan ini, Lun. Aku sangat merindukannya," ucap Kyle dengan nada tegas. Pria itu memandang payudara Luana dengan sikap menghamba. Di mata Kyle, milik Luana ini selalu yang terbaik. Kedua bulatan itu besar, bulat sempurna, segar, putih mulus dan penuh, seperti mengundang Kyle untuk melesak kan mulutnya di sana, sampai benda itu terhisap sepenuhnya di mulut Kyle. "Ah, aku nggak tahan," desahnya dengan ekspresi serius saat memandang payudara besar Luana, seakan-akan itu cobaan paling berat dalam hidupnya. Pria itu benar-benar tak sabar untuk menggigit bulatan besar milik Luana yang seperti bakpao baru matang tersebut, dengan puncak berwarna merah muda yang menggoda. Pria itu tak sabar untuk melakukan banyak hal di sana. Jadi, Kyle pun mendekatkan mulutnya ke payudara Luana yang terbuka, dan mulai menjilat serta menyedot putingnya y

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status