Share

39. Tarik-Menarik (2)

Author: sy
last update Last Updated: 2022-06-23 00:53:52

Dari semua tempat duduk yang telah disediakan, kenapa Biya harus duduk di samping Dalvin? Apakah para bridesmaid yang menuntun para tamu ke dalam ballroom tidak melihat betapa tegangnya suasana saat menuliskan kehadiran di buku tamu undangan? Apakah mereka sengaja agar ada keributan sehingga bisa menjadi bahan gosip satu Indonesia? Semua pikiran itu meledak-ledak dalam pikiran Biya, yang detik itu baru saja menjatuhkan pantatnya di atas kursi--tepat di samping Dalvin.

Biasanya, ketika datang ke pesta pernikahan orang, Biya akan terlebih dahulu mengevaluasi serta mengagumi dekorasi tempat tersebut. Namun, kali ini Biya terlalu sibuk bergelut dengan pikirannya sendiri di saat dekorasi ballroom hotel sungguh megah, indah, dan menyegarkan mata.Biasanya, ketika datang ke pesta pernikahan orang, Biya akan terlebih dahulu mengevaluasi serta mengagumi dekorasi tempat tersebut. Namun, kali ini Biya terlalu sibuk bergelut dengan pikirannya sendiri di saat dekorasi ballroom hotel sungguh megah,
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Terperangkap Dalam Hubungan Gelap   40. Tarik-Menarik (3)

    21.35Pesta pernikahan telah selesai.Dalvin hendak langsung pulang ke rumah untuk beristirahat, karena besok dia harus bekerja banting tulang dari pagi hingga sore. Sayang, tubuh dan otaknya tidak mau diajak kerja sama akibat sensasi membakar di dada. Bagaimana bisa Biya berpura-pura tidak mengenal sepanjang sesi pernikahan Hana dilaksanakan?Perempuan itu hanya bicara serta tertawa bersama Gama. Sedangkan Dalvin? Diacuhkan. Bicara seperlunya saja—menunjukkan seolah mereka tidak pernah melakukan sebuah dosa di atas ranjang atau tempat-tempat lain.“Ce Biya, mau diantar pulang sekarang?”“Iya, eh, tapi gue ke kamar mandi dulu ya. Lo nunggu di lobby aja nggak papa kok.”&ld

    Last Updated : 2022-06-23
  • Terperangkap Dalam Hubungan Gelap   41. Tarik-Menarik (4)

    21.55 Gama tidak bisa mengalihkan pandang dari ponsel barang sedetik. Biya hanya membaca pesan-pesan yang terkirim, tapi sama sekali tidak mengirimkan balasan apapun. Maya juga sudah membantu menelepon perempuan itu. Di lobby hotel, tamu-tamu hotel sudah beranjak pulang walau memang masih tersisa beberapa yang bercengkrama, tertawa, dan melepas rindu dengan keluarga. “Biya nggak jawab,” Maya bersuara di tengah keramaian lobby. Dia menatap Gama yang kelihatan cemas dan juga kebingungan. “Apa gue naik lagi ke lantai atas dan cek kamar mandinya ya?” Lelaki itu menggelengkan kepalanya pelan dan tangannya bersiap mencegah Maya. “No, no, kasihan lo mondar-mandir—” “Gama?” Ucapan Gama terpotong oleh suara perempuan dan disusul oleh sosok itu. Dia tampak menawan di balik balutan dress merah maroon pendek tanpa lengan dan rambut tergulung rapi ke atas. Menampilkan leher jenjang nan putih yang menyegarkan mata. “Joanna?” Gama bersuara tak percaya. Maya melirik Gama dan Joanna bergantian.

    Last Updated : 2022-07-04
  • Terperangkap Dalam Hubungan Gelap   42. Samar

    23.34 Sesampainya di rumah, Dalvin melepas pakaiannya asal-asalan sebelum melangkah masuk ke dalam kamar mandi guna membasuh tubuh. Lelaki itu memejamkan mata kala membiarkan tubuhnya berada di bawah guyuran shower. Air hangat menyapa dengan bersahabat—seluruh rasa lelah serta jenuh mendadak hilang—tapi, tidak dengan pikiran mengenai Biya. Percakapan mereka sewaktu ada di hotel tadi sungguh membuatnya malu sendiri sekarang. Kenapa sampai segitunya pada perempuan yang dulu selalu dia hindari? Dalvin mengacak rambut basahnya frustasi ketika mengingat bagaimana reaksi Biya. Suara perempuan itu masih terngiang di benaknya. “Maksud Bapak … saya selamanya harus sama Pak Dalvin?” Sekarang ekspresi, gerak tubuh, serta aroma tubuh Biya yang perlahan menyerang Dalvin. Dalvin ingat jelas semuanya. Bagaimana Biya menatapnya kebingungan dan berniat mengambil langkah mundur; juga aroma parfum manis yang menguar ketika tubuh mereka tak berjarak. Tadi Dalvin tidak bisa menjawab. Oleh karenanya,

    Last Updated : 2022-07-05
  • Terperangkap Dalam Hubungan Gelap   43. Momen dan Penjelasan (1)

    23 Februari 2019 Semua hal menjadi rumit dalam hitungan hari usai datang ke pernikahan Hana. Circle Evan yang hobi menyebarkan gosip dari bibir ke bibir beraksi tanpa henti—bicara ketika jam kerja, istirahat, atau ketika liburan berlangsung. Mereka asik sekali membicarakan orang lain sampai lupa bahwa perasaan orang yang dibicarakan tak kalah penting. Biya berusaha mengangkat kepalanya tinggi-tinggi saat melangkah masuk ke gedung tempat kerja; menunjukkan bahwa dia masih percaya diri dan tak terpengaruh rumor itu walau dalam hati rasanya mau kabur. Ada juga beberapa rumor aneh mengenai Dalvin dan Gama. Rumor itu dibuat langsung oleh para perempuan fujoshi, yang artinya perempuan penggemar hubungan antara lelaki dengan lelaki. Mereka menikmati momen yang tercipta antara Dalvin dan Gama. Ada yang bilang, “Ihh! Pak Dalvin sama Pak Gama tuh cocok banget gila! Lo lihat nggak sih kemarin pas di pernikahannya Hana? Buset, mereka berdua sama-sama ganteng!” Sejujurnya, Biya super terkejut k

    Last Updated : 2022-12-25
  • Terperangkap Dalam Hubungan Gelap   44. Momen dan Penjelasan (2)

    «warning»***“Saya kangen kamu.” Biya meremas bahu lebar Dalvin saat hisapan lembut pada bibirnya sukses meluluh-lantakkan tubuh. Sudah beberapa hari Biya tidak merasakan ciuman ini. Dalvin sangat lihai melumat bibir atas dan bawahnya bergantian dibarengi lidah yang ikut menyelip masuk ke dalam mulut. Menimbulkan bunyi kecipak yang memenuhi tiap sudut mobil. Biya membalas ciuman itu. Ikut menghisap bibir Dalvin sampai sang empunya melenguh tertahan dan menekan tengkuk Biya. Memperdalam ciuman liar mereka. Ciuman itu berlangsung selama beberapa menit sebelum akhirnya Biya mendorong dada Dalvin. Menciptakan jarak kala mereka berdua mengais rakus oksigen. Biya menggelengkan kepala pelan, “Pak, ini di tempat kerja. Bahaya kalau ketahuan.” Dalvin jelas langsung memasang wajah super memelas pada Biya. Dia kembali mengikis jarak. Tangan kanannya menggenggam paha Biya yang terbalut oleh celana panjang jeans berwarna hitam. “Nggak bakal,” Dalvin jelas berusaha meyakinkan. Dalvin menyala

    Last Updated : 2022-12-25
  • Terperangkap Dalam Hubungan Gelap   45. Momen dan Penjelasan (3)

    19.00Biya mengenakan pakaian casual—baju hitam polos yang dirangkap outer berwarna krem serta celana jeans panjang berwarna biru cerah. Dia membiarkan rambutnya terurai. Kelihatan sungguh cantik di mata Gama yang baru saja datang beberapa menit lalu.Mereka bertemu di lobby bioskop di dalam mall. Kelihatan ramai. Banyak orang datang berpasangan, entah itu dengan kekasih atau circle sahabat masing-masing. Biya melambaikan tangan pada Gama; Gama menyunggingkan senyum kecil dan menganggukkan kepala samar."Sudah nunggu dari tadi?" Biya bertanya ramah. Berusaha keras menyembunyikan fakta bahwa dia masih merasa bersalah. Sudah berulang kali dia mengkhianati Gama yang kelewat baik."Oh, enggak," Gama menyahut lembut. Dia sudah memberikan Biya kesempatan kedua. Dia percaya jika Biya tidak akan melakukan hal keji di belakangnya lagi. Gama tahu itu merupakan sebuah hal naif yang patut dibilang 'bodoh'. Tapi, Gama juga terlanjur jatuh cinta. Gama juga percaya bahwa loyalitasnya akan menyakiti

    Last Updated : 2022-12-26
  • Terperangkap Dalam Hubungan Gelap   46. Momen dan Penjelasan (4)

    28 Februari 2019Hari ini merupakan hari terima gaji, tapi tak ada sumringah penuh suka cita dari Biya yang biasanya selalu heboh untuk membeli sesuatu secara online. Biya masih menggigit kuku jari kanan, menatap layar ponsel, dan berulang kali mengetik lalu menghapus—kelewat ragu serta malu ketika ingin mengirimkan pesan pada Gama yang sampai hari ini tidak memberi kabar.'Jangan-jangan dia tahu soal insiden di mobil?' Biya tidak bisa berhenti overthinking. Kedua kakinya bergerak resah dibarengi ekspresi cemas luar biasa. Kedua mata Biya berkaca-kaca, karena terus memikirkan hal yang sama. 'Tapi kalaupun tahu, tahunya juga dari siapa? Di tempat kerja nggak ada yang tahu. Aduh, pusing!'Biya menyesal. 'Apa sebenarnya dia masih marah dan malah jijik sama gue karena gue ketahuan main di belakang dia? Aduh, sudah pasti iya, lah!'Biya mengacak rambutnya sendiri sebelum menumpu kepala menggunakan satu tangan. Memejamkan mata frustrasi, berusaha mencari jalam keluar. Sudah lima hari Biya ti

    Last Updated : 2022-12-26
  • Terperangkap Dalam Hubungan Gelap   47. Momen dan Penjelasan (5)

    Biya pikir, Gama akan mengajaknya bicara di luar lobby dan tidak sampai keluar ke tempat seperti ini. Biya mengedarkan pandang ke segala sudut ruang dalam kedai es krim itu. Setiap sudut dihiasi warna krem serta cokelat kayu yang menghibur mata. Ada beberapa quotes-quotes berukuran besar di tembok dan aroma manis khas es krim menguar memenuhi indra penciuman."Ce, maaf ya tiba-tiba gue ngajak keluar."Kedai es krim itu sepi. Tak banyak pengunjung yang terlihat. Hanya ada beberapa anak SMA yang nongkrong bersama circle mereka dan dua orang lain yang pergi berkencan."Nggak papa."Biya menautkan jemari kikuk di bawah meja kayu selagi menunggu es krim datang. Dia tidak kuasa mempertahankan kontak mata dengan Gama yang menatapnya kikuk. 'Aduh,' Biya menggigit bibir bawah bagian dalam saat tak berhenti merutuk dalam hati.Mereka lagi-lagi bungkam selama beberapa menit sebelum es krim datang. Biya yang awalnya lemas, kini menjadi cukup bersemangat setelah melihat betapa menggiurkannya es kr

    Last Updated : 2022-12-31

Latest chapter

  • Terperangkap Dalam Hubungan Gelap   Epilog

    Lima tahun kemudian.Biya beberapa kali melakukan switch career, dari staff purchasing, copywriter, hingga akhirnya memilih menjadi virtual assistant yang bisa bekerja secara remote di mana saja. Biya masih berusaha menjadi orang yang lebih baik setelah insiden beberapa tahun lalu. Sempat dekat dengan beberapa lelaki, namun tidak ada yang cocok secara emosional. Semakin hari, Biya sendiri semakin menghindari lawan jenis karena merasa semuanya berujung sia-sia—tidak ada yang jadi, katanya.Biya sudah putus hubungan dengan Maya. Beberapa kali Biya melihat sosial media sang mantan sahabat melalui akun lain. Maya tampak bahagia dan baik-baik saja. Sudah menikah; pindah ke luar negeri mengikuti suami yang merupakan orang Australia. Biya ingin mengirimkan pesan, tapi takut Maya mengabaikan atau mungkin malah belum memaafkan.“Ce, kabarnya gimana?” Biya mendongakkan kepala ketika melihat Odilia, salah satu teman yang diperoleh melalui komunitas virtual assistant di media sosial. Mereka serin

  • Terperangkap Dalam Hubungan Gelap   90. Berjumpa dan Berpisah Baik-Baik

    “Mbak Biya, sudah lama nggak ketemu. Mau ambil barang-barang di lantai atas, ya?”Sesuai ucapannya kemarin, Biya pergi ke perusahaan untuk mengambil barang-barang di mejanya pada sore hari. Biya terkejut, karena security yang dikenalnya tahu bahwa dia resign. Biya menganggukkan kepala, mengucapkan salam, sebelum beranjak ke tempat kerjanya yang ada di lantai lima.Perusahaan sudah sepi, hanya ada beberapa office boy dan office girl yang masih bekerja. Biya bersyukur, karena dia tidak perlu menemui rekan rekan kerja yang pasti akan kepo luar biasa mengenai setelah ini akan bekerja di mana, kabar setelah sembuh dari tipes, dan lain lain. Biya menarik napas dalam ketika sampai di lantai lima dan masuk ke ruang departemennya.Biya tak menemukan siapa pun selain Dalvin yang masih duduk di kursinya—memeriksa kembali laporan keuangan pada layar komputer. Dalvin menoleh ke arah Biya, tak terlihat kaget, dan kembali fokus pada layar komputer.“Ambil barang?” Dalvin bertanya tanpa melihat Biya

  • Terperangkap Dalam Hubungan Gelap   89. Perjumpaan

    [“Besok lo mau ambil barang-barang dari tempat kerja lo?”]Malam ini Biya dihubungi oleh Arsen yang tadi sempat menceritakan perjalanan selama berbulan madu di Bali. Tadi, Biya juga sempat berbincang sebentar dengan Airin melalui sambungan telepon. Biya senang, karena mereka bisa menikmati liburan selama seminggu dalam memulai perjalanan pernikahan yang akan dibina selama beberapa tahun ke depan.“Iya, besok mau gue ambil sendirian. Sebenarnya Ayah nawarin buat bantu, tapi gue tolak soalnya nggak mau ngerepotin,” Biya menjelaskan sambil mengambil tas kain yang biasanya digunakan untuk belanja, kunci sepeda motor serta mengenakan jaketnya yang berwarna hijau sage. Hendak pergi ke supermarket sebentar untuk membeli perlengkapan mandi yang sudah habis di rumah. “Gue besok rencana mau datang sore aja setelah semua orang pulang, biar nggak usah drama di tempat kerja orang gue juga cuma mau ambil barang.”[“Ohh, haha,”] Arsen sempat mengudarakan tawa pelan, karena pikirannya langsung tertuj

  • Terperangkap Dalam Hubungan Gelap   88. Berproses

    Butuh waktu hampir dua minggu bagi Biya untuk pulih dari tipes dan benar-benar diperbolehkan keluar dari rumah sakit. Proses pemulihannya lama, sebab Biya tak kooperatif—enggan makan dan minum obat—baru dikonsumsi apabila dipaksa oleh ayah atau Arsen yang bergantian berjaga. Keluar dari rumah sakit pun, kondisi fisiknya masih lemah.Biya sudah dinyatakan resign oleh HRD perusahaan dan diminta segera mengambil barang-barangnya. Biya menghela napas pelan, tidak menyangka jika dia jatuh sakit sampai melewati tanggal resign. Perempuan itu menatap langit-langit kamar ketika merebahkan diri; memikirkan apa yang harus dia lakukan setelah ini, karena belum menemukan tempat kerja yang pas di hati. Biya pun memikirkan semua orang yang selama ini berputar di sekitarnya—terutama Gama dan Maya, yang mendadak keluar dari kehidupannya.[“Gue sudah dengar semuanya dari kakak lo. Gue nggak akan balik dulu, jadi gue belum bisa jengukin lo. Gue bakal stay di sini sampai mama gue sembuh. Goodluck and get

  • Terperangkap Dalam Hubungan Gelap   87. Obrolan dan Kejujuran

    [+62 523 xxx xxxx: Pak, posisi di mana?][+62 523 xxx xxxx: Sebentar lagi saya ke sana.]Dalvin berada di lobby rumah sakit; duduk di depan instalasi farmasi, tempat biasanya orang mengambil obat yang sudah diresepkan oleh dokter. Beberapa kali perawat perempuan yang berjaga di balik meja instalasi farmasi tersebut mencuri pandang ke arah Dalvin yang berdiam diri sendirian di saat tak ada orang. Dalvin sengaja duduk di sana, bak pasien yang menunggu obat selesai dibuat, karena dia menghindari Arsen yang masih ada di dekat bagian administrasi.Dalvin tak mau apabila mencari keributan. Apalagi, Arsen telah memperingati agar tak perlu berlama-lama di rumah sakit dan segera pergi jika bisa. Dalvin berulang kali melirik ke arah ponsel, memperhatikan pesan terakhir yang dia kirim balik pada Gama. Memberitahukan posisinya pada sang lawan bicara.‘Lama banget,’ Dalvin menggerutu dalam hati. ‘Katanya nggak sampai sepuluh menit. Lah ini sudah mau dua puluh menit, tapi nggak muncul-muncul juga.

  • Terperangkap Dalam Hubungan Gelap   86. Perpisahan (4)

    Gama menarik lalu menghembuskan napas berulang kali ketika sampai di depan kamar rawat nomor 407. Kamar rawat Biya. Ada beberapa perawat berlalu-lalang, sesekali menanyakan apakah Gama membutuhkan bantuan. Gama jelas menggelengkan kepala dan menjawab, “Saya mau nengokin teman saya di kamar ini aja.” dia hanya belum siap melangkahkan kaki masuk untuk menemui Biya dan juga Dalvin.Namun, pada akhirnya dia memberanikan diri mengetuk pintu kamar rawat rumah sakit tersebut kemudian menggesernya ke samping. Gama tertegun—canggung setengah mati ketika pandang semua orang tertuju padanya. Jantung Gama pun sempat mencelus, karena melihat keadaan Biya yang sungguh mengkhawatirkan.“Emm..” Gama bergumam kikuk sembari menggaruk tengkuk kaku. Gama tahu ada banyak orang setelah tadi Arsen menginformasikan bahwa Dalvin tak datang sendirian. Gama meringis kecut, hendak melangkah keluar, namun para rekan kerja perempuan Biya buru-buru berdiri dari tempat duduk mereka masing-masing.“Pak Gama, Pak Gama

  • Terperangkap Dalam Hubungan Gelap   85. Perpisahan (3)

    “People will miss you the moment you stop caring. The moment you’ve moved on. Because that’s how it works, most people only want you the moment they realize you no longer belong to them at all.” -r. m. drake“Even the strongest feelings expire when ignored and taken for granted.” -poestcafe.“Absence will tell you the importance of presence.” -unknown.***[“What the fuck are you doing? Gue sudah bilang, jauhin Dalvin! Gue nggak enak ke Gama dan keluarganya!”][“Lo jahat banget ke Gama, tahu, nggak?!”][“Nak, ayah nggak nyangka kamu begitu … kasihan Gama. Biya, sudah minta maaf ke Gama dan keluarganya, kan? Kalau belum, segeralah minta maaf..”]Dua minggu lagi, Biya resign dari tempat kerja dan sekarang sibuk mencari lowongan di tempat kerja lain. Biya seharusnya bisa bertahan. Sayang, Biya jatuh sakit—stress; nge-down berat akibat menerima banyak serangan dari pihak terdekat karena sudah menyakiti Gama. Alhasil, Biya dirawat di rumah sakit karena tipes. Kemarin suhu tubuhnya mencapai

  • Terperangkap Dalam Hubungan Gelap   84. Perpisahan (2)

    “Lo mau bicarain apa sampai rela datang jauh-jauh ke sini?”Biya sudah tidak bisa mendapatkan kesempatan lagi untuk kali ke tiga, karena dia selalu membuang kesempatan yang lalu akibat nafsu semata. Biya sudah tidak punya ruang lagi di hati Gama, yang berulang kali memberi toleransi tanpa syarat dan sengaja menutup mata. Ketika kesempatan sudah habis, baru di sana manusia benar-benar mempertanyakan mengapa mereka tidak menggunakan kesempatan tersebut dengan baik.Tak jauh dari ambang pintu rumah Gama, Biya masih menangis sesenggukkan tanpa suara. Tidak mampu bicara. Air matanya tidak mau berhenti jatuh, karena nada bicara Gama sudah tak sehangat biasanya—seperti bicara pada orang asing. Hubungan memang mudah sekali untuk dihancurkan oleh nafsu sendiri, bukan? Biya menyesali semua itu.“Waktunya nggak banyak,” Gama membuka mulut lagi. Gama melipat kedua tangan di depan dada, menahan napas, dan menengadahkan kepala menatap langit yang tampak muram malam ini. Gama tidak tega melihat Biya

  • Terperangkap Dalam Hubungan Gelap   83. Perpisahan (1)

    [Gama: Ce Biya. Sorry. I don’t want to meet you anymore.Gama: Plan selama bulan ini di cancel aja.]Gama sudah enggan berekspektasi lebih jauh—semuanya sudah hilang ditebas realita tanpa ampun dan membuktikan bahwa firasat Celine benar adanya. Meski hatinya tidak baik-baik saja, tapi dunia tetap menuntut agar dia bekerja semaksimal mungkin. Gama tidak absen; memilih menghabiskan waktu bersama beberapa kolega sehabis kerja guna mengalihkan pikiran dari Biya yang sudah mematahkan hatinya.Gama hanya datang ke perusahaan saat ada proses rekrutmen, namun dia sangat menghindari Biya yang menuntut penjelasan. Meminta jawaban mengenai kenapa mereka tidak bisa bertemu lagi. Gama juga meminta maaf pada Arsen, karena tidak akan main ke rumah untuk sekadar mengobrol atau menjalin hubungan intens seperti layaknya sahabat. Gama ingin menghindari semua hal tentang Biya setelah melihat mama dan kakaknya yang ikut menangis.Gama berusaha berdamai dengan diri sendiri sesudah meminta maaf pada mama ket

DMCA.com Protection Status