Share

62. Haruskah Aku Percaya?

"Tapi kau tenang saja. Aku akan melupakan semua itu dan menganggap Tere seperti anak kandungku, asalkan kau mau pulang ke rumah kita. Ayo kita mulai semuanya dari awal!" Raut wajah Ze berubah melembut.

"Mas?" panggil Hely tidak menghiraukan ucapan suaminya.

"Tidak, jangan katakan apa pun!" seru Ze . Ia tahu pasti kalau sang istri akan menolak diajak pulang. Jadi lebih baik, ia tidak usah mendengarnya sama sekali.

"Mas Ze?" panggil Hely lagi.

Sayangnya, Zu bersikap seolah tidak pernah mendengar panggilannya. Pria itu melangkah masuk dan meninggalkannya begitu saja. Kemudian, duduk di samping putrinya dan mulai bermain. Sementara Hely, ia tidak bisa berbuat apa-apa. Merapikan ember bekas jemuran dan mengerjakan hal lain sampai waktu makan siang tiba.

"Sudah waktunya makan siang, Tere mau makan tidak?" tanya Hely.

"Tidak, Bunda. Tere masih kenyang dan Tere mengantuk," sahut gadis kecil itu sambil menguap.

"Ya sudah, kita ke kamar, yuk!" ajak Hely sambil mengulurkan tangannya.

"Iya, Bunda
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status