Share

61. Menempel Seperti Lem

"Mas?" rengek Hely.

Hely meremas tangan sang suami yang melingkar di perut. Ia benar-benar takut suaminya akan marah karena kedatangan Draka yang tiba-tiba. Namun, mengapa ia takut sang suami kan marah? Bukankah itu bagus? Bukankah itu sesuai dengan keinginannya?

Alih-alih menjawab, Ze justru melepaskan pelukannya dan melangkah ke arah pintu gerbang. Langkahnya terlihat sangat pasti, tatapan matanya pun terlihat sangat tajam. Namun tiba-tiba, seutas senyum terbit menghiasi wajah tampannya.

"Tere sudah pulang?" tanya Ze sambil mengambil alih putrinya dari dekapan Draka. Senyumnya mengembang ketika menatap putrinya, tetapi tanduknya langsung keluar ketika menatap Draka.

"Sudah, Ayah," balas Teressa.

"Kok, sudah pulang? Bukankah Tere pulangnya masih sekitar empat puluh menit lagi?" tanya Ze sambil menatap jam yang terlingkar di pergelangan tangan kirinya.

"Iya, Ayah. Soalnya guru ada rapat dadakan, jadi Tere bisa pulang cepat deh," sahut gadis kecil itu mengalungkan tangannya di leher sa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status