Sedetik. Dua detik. Tiga detik. Sepuluh detik.
Dan, ternyata ciuman yang dilakukan Rainer Griffin ke bibir Olivia Milan bertahan selama lima belas detik sebab tubuh Olivia Milan mulai menunjukkan pergerakan di detik ke lima belas. Buru-buru, Rainer Griffin kembali ke posisinya, memasang sabuk pengaman, kemudian mulai menginjak gas dengan kasar.
Tentu saja, hal itu membuat tubuh Olivia Milan terjungkal lagi ke depan. Gadis itu mengaduh sebab kesadarannya belum begitu pulih sementara tubuhnya terasa terbanting dan keningnya membentur dashbord mobil.
Tak ada respon apapun yang ditampilkan Rainer Griffin ketika gadis itu mengaduh kesakitan. Ia justru memilih untuk melaju dengan kecepatan tinggi. Bahkan, ketika tiba-tiba Olivia Milan menyentuh bagian bibirnya yang terasa aneh, Rainer Griffin tak memberi reaksi apa-apa. Pria itu tetap memasang wajah angkuh dan garang, tanpa memiliki niat sedikit pun untuk mengakui bahwa ia tengah mencuri sebuah sesi ciuman panjang
“Bosku ternyata gila!!!” pekik Olivia Milan dalam hati. Ketika napas Olivia Milan hampir putus di tengah jalan, ia memutuskan untuk menodai bibirnya dengan mengucapkan kalimat yang menurutnya sangat menjijikkan untuk didengar. “Baiklah! Itu adalah ciuman yang paling enak yang pernah saya terima! Tuan Griffin memberi saya ciuman yang sangat nikmat! Ya, itu benar. Sungguh sangat benar!” Seketika, setelah pekikan itu terdengar di telinganya sendiri, Olivia Milan sempat berharap ia segera hilang ingatan atau setidaknya Tuhan akan bersedia menghapus kenangan itu dari kepalanya. Tapi, harapan Olivia Milan sepertinya tak mungkin terkabul sebab di detik berikutnya Rainer Griffin mengucapkan kalimat yang sungguh ajaib. “Katakan lagi! Katakan lagi selama sepuluh menit. Sebentar, biar kupasang stopwatch. Nah, sudah… Ulangi kalimatmu barusan sampai stopwatch ini berbunyi!” ucap Rainer Griffin seraya menyalakan Stopwatch dari ponselnya. Stopwatch sudah ber
“Mengapa Tuan Griffin masih tega membuat saya terluka bahkan ketika saya sudah lelah menangis?” celetuk Olivia Milan di tengah isakannya. “Membuatmu terluka? Kapan? Di mana? Kau mengigau? Memangnya aku melakukan apa?” tanya Rainer Griffin yang justru membuat Olivia Milan semakin gatal batinnya. “Saya lelah menangis… Saya ingin makan saja, hiks…” ucap Olivia Milan cukup lirih. Ia berharap kalimat tersebut tak terdengar di telinga Rainer Griffin. Setelah ia pikir-pikir, ternyata tak ada gunanya ia menangisi kelakuan Rainer Griffin, toh lelaki tersebut sama sekali tak merasa telah melakukan kesalahan. “Diam jika memang lapar. Menangis justru akan membuatmu semakin kelaparan!” Ucapan Rainer Griffin dan sempat membuat Olivia kaget sebentar karena tak menyangka ucapannya yang lirih bisa terdengar oleh Rainer Griffin. Akhirnya, Olivia pun terpaksa mengangguk sebab bagaimana pun apa yang diucapkan Rainer Griffin ada benarnya. Terisak-isak menangis ternyata ju
Ketika Harry sedang menggandeng Olivia Milan dan berjalan masuk ke dalam restoran, terlihat Rainer Griffin tengah duduk di sebuah meja khusus yang merupakan meja bagi pengunjung-pengunjung spesial. Di tempat tersebut, Rainer Griffin sedang menunggu Olivia Milan mendatanginya. Ia pun sedikit heran ketika gadis yang ia tunggu tak juga menampakkan batang hidungnya. “Hai, Rain… Kebetulan sekali kita bertemu di sini!” ketika mengetahui lokasi Rainer Griffin berada, Harry langsung berjalan cepat dan menggandeng Olivia Milan dengan cara yang lebih erat dari sebelumnya. Olivia Milan merasa sedikit risi sebenarnya, tetapi bagaimana pun Harry adalah pria yang sedang mencoba menolongnya sehingga Olivia membiarkan saja pria itu mengapit tangannya erat, seolah mereka adalah sepasang kekasih. “Harry?! Via? Kalian?” Rainer Griffin berdiri seketika, ia menatap menyelidik ke arah Harry dan Olivia. Sorot matanya menghujam, tangannya mengepal geram seolah ia tengah menggenggam udara de
Drama menyebalkan yang dilakukan Rainer Griffin akhirnya terpaksa terhenti karena pramusaji tengah datang membawa beragam hidangan. Kekesalan yang ada di dada Olivia Milan mendadak luntur ketika ia melihat aneka rupa makanan yang tertata di meja. Ia pun dibimbing oleh pegawai Pinnacle at the Pier Restaurant untuk duduk di meja spesial. Hanya saja, Rainer Griffin justru pergi dari situ tanpa berpamitan pada Olivia Milan. Pria itu hanya berlalu pergi setelah memberi pesan singkat pada pramusaji. Pramusaji itu pun mengangguk mengerti, lalu kembali melayani Olivia Milan seolah gadis itu merupakan tamu penting di Pinnacle at the Pier Restaurant. Olivia Milan mencoba tak begitu terkejut dengan tindakan Rainer Griffin yang mendadak pergi meninggalkannya di tempat itu. Hanya saja, ada sesuatu yang mulai mengusik kepalanya, dan membuatnya cukup was-was. “Nona, selamat menikmati menu spesial dari Pinnacle at the Pier Restaurant. Jika ada yang kurang berkenan di hati No
Malam telah sangat larut ketika Olivia Milan duduk termangu di jok belakang sebuah mobil yang melaju menuju ke kediamannya. Bibir gadis itu mengatup rapat sementara tatapan matanya kosong. Gadis itu tiba-tiba menjadi sangat diam. Ia menciptakan sebuah kediaman yang ganjil hingga membuat driver yang mengantarnya pulang merasa sedikit risi dan tak nyaman. “Nona, apakah Nona yakin, Nona baik-baik saja?” tanya driver tersebut pada Olivia Milan yang duduk di belakang. “Ya.” “Apakah Nona membutuhkan sesuatu? Jika iya, Nona bisa mengatakannya pada saya.” “Tidak.” “Ah, ya, saya baru ingat, Tuan Sean memberikan sebuah titipan untuk Nona. Sepertinya itu adalah pakaian dan ponsel Nona yang tertinggal di Bluefin Seafood Restaurant.” Si driver mengambil sebuah paper bag yang berada di jok sebelahnya, mengulurkannya pada Olivia Milan sambil berharap gadis itu akan sedikit lebih ceria. “Terima kasih.” Hanya itu, lalu keheningan kembali
Sepuluh menit berselang, Olivia Milan mendapat panggilan untuk datang ke ruangan Rainer Griffin. Hanya saja, ketika Olivia Milan memasuki ruangan Rainer Griffin, ia tak menemukan sosok pria itu di dalam ruangannya. Hanya ada seorang pria berusia empat puluhan tahun entah dari divisi mana, yang saat itu sedang menunggu Olivia Milan di ruangan Rainer Griffin. “Nona Milan, Tuan Griffin menyetujui permohonan pengunduran diri Nona. Oh ya, Tuan Griffin juga meminta saya untuk memberikan berkas ini kepada Nona. Saya tak tahu isinya, tetapi Nona bisa membukanya setelah ini. Apakah ada hal lain yang perlu Nona tanyakan?” pria itu memberi penjelasan sebagaimana yang diperintahkan oleh Rainer Griffin kepadanya. Olivia Milan menerima berkas yang diulurkan kepadanya. Gadis itu memiliki banyak pertanyaan di kepala, tetapi karena pertanyaannya hanya tentang Rainer Griffin, ia merasa tak pantas untuk menyuarakan pertanyaan. “Saya kira, saya tak memiliki pertanyaan untuk diaj
“Bertemu dengan Rainer Griffin? Ah, Nona Milan jangan bermimpi.” ucapnya diakhiri dengan sebuah dengusan pelan seperti sedikit mengejek, “dia bahkan terus menolak telepon dariku.” “Saya kira, Nona membawa saya kemari untuk kemudian dipertemukan dengan Tuan Griffin,” lirih Olivia Milan menunduk lesu. Ia merasa bersalah sempat beranggapan jika bosnya itu merupakan pria yang kurang waras. Nyatanya, memang ada hal aneh yang masih belum terungkap seluk-beluknya. “Maaf, sepertinya Nona Milan mulai kelewat percaya diri.” gumam Sabrina datar, matanya kini menelisik tajam pada sosok gadis sederhana yang sedang bersamanya. “Maaf?” Melihat tatapan lugu Olivia Milan, keramahan yang tadinya sempat menghiasi wajah Sabrina Bullock perlahan-lahan memudar. “Aku membawamu ke sini, semata-mata demi membuka matamu, bahwa, jika memang ada perhatian-perhatian khusus yang Rain berikan kepadamu, itu semua semu! Rain belum bisa membedakan antara perempuan di mimpinya
Lampu mobil yang berlalu lalang terlihat bak kunang-kunang yang melesat berkejar-kejaran di mata Olivia Milan. Saat itu, ia tengah berdiri menyadarkan tubuhnya pada sebuah pagar di balkon apartemen milik Rainer Griffin. Satu fakta aneh yang sedang menimpa Rainer Griffin sedikit banyak juga membuat Olivia Milan penasaran dan tertarik untuk terlibat menyelidikinya. Atas sebab itulah Olivia Milan setuju untuk diajak mengobrol bersama dengan Rainer Griffin di apartemen pria itu. “Kau yakin tak pernah menyerahkan fotoku kepada paranormal, heh?” selidik Rainer Griffin yang saat itu sedang duduk menikmati teh hangat. Pria itu memandangi rambut Olivia Milan yang terbang disapu angin malam. Sejenak, pria itu tersenyum tipis. Bahkan, rambut si gadis di dalam mimpinya juga sama persis dengan rambut Olivia Milan di dunia nyata. “Tuan Griffin, saya sudah menjawab lebih dari sepuluh kali untuk pertanyaan yang sama. Dan, saya kira jawaban saya juga masih sama.” ucap gadis itu seray
Ketika lampu ruangan telah menyala kembali, beberapa pria berseragam POLICE tengah berada di ruangan. Mereka membawa surat tugas penangkapan Alice Winterbourne yang didakwa sebagai dalang dari beberapa kasus kriminal ringan dan juga berat. Penangkapan tersebut merupakan buntut dari pelaporan Madam O-Mee yang selama enam tahun terakhir mulai giat mengumpulkan para korban Alice Winterbourne dan secara bersama-sama membangun aliansi guna merobohkan organisasi kriminal berkonsep Butterfly Effect yang digawangi Alice Winterourne.Maka, penangkapan Alice di hari pernikahannya bersama Rainer Griffin itu telah menjadi kabar yang paling mengejutkan di dalam gedung Treasury Luxurious Palace hari itu.“Jadi, Madam O-Mee adalah sosok gadis yang dulunya menjadi karyawan Rainer Griffin? Gadis itu telah bermetamorforsis menjadi Perempuan Hebat dan memiliki banyak privilege akibat kekayaannya yang berlimpah. Sepertinya ia sedang berada dalam misi membalas dendam kepada Alice Win
Tak terasa, tiga puluh menit telah berlalu. Suasana di dalam gedung Treasury Luxurious Palace berubah drastis, dari yang awalnya para tamu undangan diajak tertawa renyah akan dongeng Madam O-Mee yang menarik, di menit ke tiga puluh suara isakan tangis terdengar nyaris di seluruh penjuru ruangan.Semua orang turut terbawa kesedihan tokoh utama dalam dongeng yang saat itu diceritakan tengah mengandung bayi sementara si ayah bayi justru mengusir si tokoh utama lantaran si ayah mengalami amnesia dan mendapat doktrin sesat dari teman wanitanya.“Apa-apaan ini?” Rainer Griffin mengusap air matanya yang terjatuh.“Madam O-Mee, cepat lanjutkan dongengnya! Di mana si ayah berengsek itu sekarang?!” Tiba-tiba, Rainer Griffi berteriak dengan suara lantang sambil melangkah maju mendekati posisi Madam O-Mee di sisi depan.Yang membuat para tamu undangan keheranan adalah, Rainer Griffin tiba-tiba berlutut beberapa meter dari Madam O
“Apa maksudmu?! Aku tak percaya! Madam O-Mee berasal dari negara Clarksville, tak ada alasan baginya untuk berada di kota ini! Kau mungkin hanya seorang pembual! Lagi pula, sosok Madam O-Mee masihlah sangat misterius, meski tercatat memiliki kekayaan yang berlimpah, ia tak pernah menampakkan diri di muka publik!” Alice Winterbourne berteriak marah-marah, ia lantas menjerit memanggil security dan memintanya untuk mengusir Madam O-Mee.Tetapi, begitu si security datang mendekat, security tersebut justru meminta maaf berulang kali kepada sosok Madam O-Mee.“Madam O-Mee, maafkan kekacauan yang terjadi di sini.” Security tersebut lantas menoleh ke arah Alice Winterbourne yang masih terlihat marah. “Nona, harap jaga bicara Nona, Madam O-Mee bisa saja mengusir semua yang ada di sini sebab dia adalah pemilik tunggal dari gedung ini…”Seketika, Alice Winterbourne disergap kegelisahan, kemarahan, dan juga rasa malu yang menggunun
Treasury Luxurious Palace yang berada di kota Gapi tengah dipenuhi oleh deretan tamu-tamu undangan pernikahan. Hari itu, adalah hari bersejarah di kota Gapi lantaran dua pemuda brilliant dari kota tersebut akan segera melangsungkan pernikahan. Setelah enam tahun berada dalam masa-masa terpuruk, Rainer Griffin akhirnya terpaksa menyetujui permintaan ayah dan ibunya untuk menikah dengan Alice Winterbourne.Kala itu, prosesi pernikahan telah usai dan Rainer Griffin terlihat tengah dengan malas meladeni tamu-tamu dan kolega kerjanya yang datang. Sementara itu, Alice Winterbourne sedang sangat gembira dan menempel lekat-lekat di tubuh Rainer Griffin, seolah gadis itu ingin menunjukkan pada dunia bahwa hari itu, Rainer Griffin telah resmi menjadi miliknya seorang.Suasana di dalam Treasury Luxurious Palace tiba-tiba bising sesaat setelah masuknya dua tamu yang tak terdaftar dalam deretan tamu undangan. Dua orang tamu itu adalah seorang perempuan bergaun putih layaknya mempel
“Alice berengsek sialan! Di mana gadis itu sekarang?! Bajingan, dia telah membuatku kehilangan kekasih dan juga darah dagingku sendiri!”Setiap hari sejak mendapatkan ingatannya kembali, tak ada hal yang dilakukan Rainer Griffin selain marah dan mengamuk. Sayangnya, sekuat apapun ia meminta orang-orang hebat untuk menyelidiki Alice Winterbourne, Rainer Griffin tak menemukan bukti apa-apa.“Sayangku, Rain… Sudah kukatakan bahwa Alice menceritakan tentang kisah Varen Omkara itu, lantaran ia khawatir jangan-jangan Olivia memang memanfaatkanmu gara-gara ada jantung suaminya di tubuhmu… Tenanglah…” lerai ibu Rainer Griffin kala anaknya mengamuk kembali.“Ibu, sedetik pun Olivia Milan tak pernah menuntutku atas kasus jantung suaminya. Ia sepertinya juga tak pernah tahu jika jantung suaminya ada di tubuhku! Ini adalah akal-akalan busuk dari Alice yang ingin memisahkan kami!”Begitulah, sepanjang hari kehid
Malam itu, Olivia Milan meninggalkan kota tempat Rainer Griffin berada. Ia bahkan diminta untuk membatalkan perjanjian kerjanya bersama Alexander Brown yang susah payah telah ia dapatkan. Tak hanya itu, Olivia Milan juga harus memutus kontak dari seluruh kenalannya di kota Gapi. Ia dituntut untuk menjadi manusia yang benar-benar baru, dan menjalani kehidupan yang baru di pulau Dewata, Bali, Indoensia.Jika ia melanggar, kemungkinan besar Alice Winterbourne akan menjalankan rencana Butterfly Effectnya lagi dan mengancam akan membuat tubuh Rainer Griffin cacat selama-lamanya. Setidaknya, itulah pesan yang dikatakan oleh bodyguard Alice kepada Olivia Milan.“Lalu, apa tujuan Alice melakukan semua ini? Kukira, ia mencintai Rainer Griffin. Bagaimana bisa ia berniat mencelakai orang yang ia cintai?!” Olivia Milan bertanya pada bodyguard Alice dalam perjalanan menuju ke bandara.“Butterfly Effect Project merupakan proyek underground yang melibatkan ba
“Alice!!! Aku ingin bertemu Rain sebelum berpisah sepuluh tahun! Aku ingin menemuinya! Kumohon! Kumohon!”Olivia Milan bersujud di kaki Alice Winterbourne, ia tahu setelah menandatangani surat perjanjian tertutup itu, seharusnya ia sudah tak boleh lagi berhubungan dengan Rainer Griffin selama sepuluh tahun ke depan. Tetapi, begitu ia tahu bahwa jantung Varen Omkara ada di tubuh Rainer Griffin dan Rainer Griffin tak pernah berbuat kejahatan apapun pada suaminya, Olivia Milan ingin memeluk tubuh yang berisi dua manusia yang paling ia cintai di dunia.“Kau tahu mengapa Rain mengalami hilang ingatan dan membencimu saat ini?”Alice menyingkrikan kakinya yang disembah oleh Olivia Milan, lantas mengangkat pundak Olivia untuk bangun dan sejajar dengannya.“Aku bekerja pada sebuah proyek Butterfly Effect, pekerjaan merencanakan dan mengeksekusi kejahatan menggunakan konsep Buttlerfly Effect, menjadikan tindak criminal seolah-olah hany
Plok Plok Plok!Alice Winterbourne memberi applause kepada Olivia Milan yang baru saja menandatangi surat perjanjian kontrak. “Kau telah mengambil pilihan yang bagus, Nona Manis! Baiklah, bersiap-siaplah untuk menerima kabar mengejutkan ini!”Alice Winterbourne menarik napas dalam, bersiap untuk memberi kejutan pada Olivia Milan yang duduk dengan tubuh sedikit gemetar. Akhirnya, ia berhasil menggiring pikiran Olivia Milan dengan cara terus menerus menghubungkan kematian Varen Omkara dengan Rainer Griffin, seolah orang yang mendengar statement Alice akan berpikir jika Rainer Griffin telah berbuat kejahatan pada Varen Omkara.“Suamimu saat ini hidup di tubuh Rainer Griffin, Nona Manis!”“A… Apa maksudmu?!”Alice Winterbourne mengambil sesuatu dari dalam saku pakaiannya, semacam member card yang berwarna merah. Ia lantas melemparkan member card tersebut pada Olivia Milan.“Suamiku menjadi anggota
“Ah… Aku lupa… Aku baru akan mengatakannya jika kau menandatangani surat perjanjian yang kubuat. Hihi, tentu saja, kau boleh menandatanganinya dan mengetahui bagaimana Rainer Griffin memanfaatkan suamimu. Atau, kau juga boleh untuk pergi begitu saja tanpa perlu tahu jika nyatanya sampai saat ini suamimu masih hidup!”“Cih! Ini pasti jebakan! Jika aku menandatanganinya, aku berarti setuju untuk pergi dari kota ini dan menetap di negara yang kau pilihkan, menghilang dari kehidupan Rainer Griffin selama sepuluh tahun dan sekaligus tak diberi izin untuk menggunakan nama asliku dalam kehidupan sehari-hari! Semua pasal ini berisi hal-hal yang memberatkan posisiku, itu sungguh harga yang terlalu mahal hanya demi sebuah informasi yang mungkin juga palsu! Kau bilang suamiku masih hidup, ah, aku bahkan menghadiri pemakamannya!”Sejenak setelah mengatakan kalimat terakhirnya, Olivia Milan tersentak kaget oleh ingatannya sendiri. Bahwa, ia seb