Share

Chapter 92

Penulis: Lapini
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

“Lanjut rencana dua hari ini?”

Argantara menatap Kendrick, Chandra dan Zaiden silih berganti. Mereka hari ini sedang berada di apartement milik Chandra, dan berencana untuk menjalankan rencana kedua nanti malam.

Tadi malam rencana mereka sukses, Diana masuk ke dalam perangkap, walaupun tidak banyak mendapatkan bukti, setidaknya mereka mendapatkan bukti yang nyata.

“Kalian yakin kalau Diana akan datang lagi ke caffe?” tanya Zaiden kepada ketiga pria dewasa yang usianya lebih tua darinya.

Kendrick dan Arga menganggukkan kepala. Mereka sangat tahu apa yang ada di pemikiran seorang Diana Danira. Bahkan, tadi malam sangat terlihat jelas bahwa Diana memperhatikan Zaiden, seolah Zaiden adalah target.

“Kau sudah menjadi target Diana,” ucap Kendrick, lalu tertawa pelan. Sedangkan Zaiden bergidik ngeri.

Chandra menepuk bahu Zaiiden, lalu berkata, “Kau jangan seperti itu, kan kau pernah tergila-gila dengannya.”

“Waktu itu, sebelum aku tahu sifatnya seperti apa,” ucap Zaiden, ditanggepi dengan t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Terpaksa Menikahi CEO Arogan   Chapter 93

    “Ku kira kau lupa jalan pulang.”Vindry mengisi gelas kosong dengan air mineral, lalu meneguknya, tanpa menatap suaminya yang berjalan mendekatinya.Kendrick memeluk Vindry dari belakang, dan mengecup pipi kanan sang istri. Ia sangat lelah, tadi malam tidak tidur sama sekali.“Rumahku kan kau, bagaimana bisa aku melupakan kau?” tanya Kendrick, hanya ditanggapi dengan bergumam dari Vindry.Pria itu membalikkan tubuh sang istri, membelai wajah cantik yang dimiliki Vindry, dan membuatnya jatuh cinta kembali untuk kesekian kalinya.“Aku hari ini tidak pergi ke kantor, ingin menghabiskan waktu denganmu.”Vindry menaikkan sebelah alisnya, lalu bertanya, “Kau pergi kemana tadi malam?”“Sore ada di apartement Chandra, malamnya di caffenya Zaiden,” jawab Kendrick dengan lancar, menatap kedua iris mata hazel sang istri yang menyipit.“Kau menginap di caffe?” tanya Vindry, diangguki oleh Kendrick. “Kau menjadi satpam satu malam di sana?” tanyanya, ditanggapi dengan bergumam dari sang suami.“Dia

  • Terpaksa Menikahi CEO Arogan   Chapter 94

    “Kendrick.”Kendrick yang sedang fokus dengan laptop pun menoleh, menaikkan sebelah alisnya, dan menatap sang istri yang bergumam.“Katakan,” ucap Kendrick, menunggu apa yang diinginkan oleh Vindry.“Aku ingin durian yang ada di dekat rumah orangtuaku,” ujar Vindry, mengerjapkan kedua matanya, menatap suaminya yang hanya bergeming.“Kau punya nomornya? Tinggal kau pesan, nanti aku bayar,” titah Kendrick, ditanggapi dengan gelengan kepala.“Aku maunya datang langsung ke sana,” ucap Vindry dengan lembut, mengerucutkann bibirnya, berharap suaminya itu menuruti apa yang ia inginkan.“Oke. Aku selesaikan dahulu pekerjaanku.”Vindry spontan memeluk suaminya, lalu mengecup pipi kiri Kendrick, dan tersenyum bahagia. Setidaknya, ia bisa refreshing sejenak, walaupun mungkin tidak lama.“Nanti mampir ke rumah Mamih sama Papih yaa,” ujar Vindry, ditanggapi dengan bergumam dari Kendrick, dan lagi-lagi membuatnya tersenyum menang.Vindry menghubungi kedua orangtuanya, dan Bettyana. Ia rindu dengan

  • Terpaksa Menikahi CEO Arogan   Chapter 95

    “Mamih fikir kalian tidak jadi ke sini.”Mamih tersenyum menatap kedatangan Vindry dan Kendrick di rumah. Ia membelai surai putri dengan lembut. Jujur saja, sangat rindu dengan putrinya.Vindry mengerucutkan bibir menatap Mamih, “Aku akan mengamuk kepada Kendrick jika tidak jadi ke rumah Mamih,” ucapnya, ditanggapi dengan tersenyum dari Mamih.Bettyana bergumam, berdiri dihadapan Vindry dan Kendrick. Sudah cukup lama dirinya tidak bertemu dengan sahabatnya, sejak masalah semakin rumit dan Vindry hamil.“Sepertinya kau bertambah berat badan,” ujar Bettyana setelah memperhatikan penampilan Vindry dari bawah hingga atas.“Ya. Kau tahu? Aku hanya makan dan tidur, sehingga aku naik lima kilo,” oceh Vindry dengan kesal.Papih dan Erlangga yang berdiri dibelakang Mamih pun saling menatap satu sama lain. Erlangga meneliti penampilan adiknya. Memang benar, sang adik lebih terlihat berisi.“Sepertinya kau harus berolahraga, Vindry,” ujar Erlangga, membuat Kendrick menatapnya.“Tidak aku ijinkan

  • Terpaksa Menikahi CEO Arogan   Chapter 96

    “Kau sudah menghabiskan tiga piring, Vindry. Sudah cukup.”Vindry menepuk tangan Kendrick yang ingin merebut piringnya, tatapannya tajam kepada suaminya yang memijat kening.“Aku masih lapar,” ucap Vindry, kembali melanjutkan aktifitasnya, menghabiskan nasi goreng yang dibuatkan oleh Kendrick dan Erlangga.Ya, kedua pria dewasa itu menuruti apa yang diinginkan oleh Vindry, setelah mendapat teguran dari Mamih. Mereka tidak diijinkan untuk menyicipi. Vindry melarangnya.“Kau jangan gila,” ucap Erlangga dengan kesal, ia tidak habis fikir dengan sang adik yang mengatakan masih lapar, sedangkan sudah menghabiskan tiga porsi nasi goreng.Vindry mendesis, menatap Kendrick dan Erlangga silih berganti. Ia kembali melahap nasi goreng yang dibuatkan oleh suaminya dan kakak laki-lakinya.“Sayang, kamu udah makan terlalu banyak. Nanti lagi ya kalau kau lapar,” ujar Mamih dengan lembut, mengusap surai anak perempuannya.Vindry mengerucutkan bibir, “Aku masih lapar, Mamih,” rengeknya. Mamih tersenyu

  • Terpaksa Menikahi CEO Arogan   Chapter 97

    “Bagaimana keadaan Vindry?”Kendrick menatap serius dokter yang baru saja selesai memeriksa keadaan sang istri. Dokter perempuan dihadapan Keendrick hanya tersenyum.“Dok,” panggil Kendrick dengan penuh penekanan, ia tidak butuh senyum tanpa penjelasan yang diberikan oleh Dokter.“Vindry hanya mengalami luka kening karena tergores pecahan kaca, selebihnya tidak perlu ada yang dikhawatirkan,” jelas Dokter, menatap Vindry yang terlelap.Kendrick dan yang lainnya sangat khawatir saat mendengar teriakan dari Mamih dan Vindry yang cukup keras dari dalam kamar.Mereka berfikiran bahwa ada sesuatu yang terjadi kepada janin yang ada di dalam kandungan Vindry, seperti pendarahan yang mungkin akan mengakibatkan keguguran.“Anaak saya bagaimana, Dok?” tanya Kendrick, menatap wajah Dokter yang sedang menatapnya.“Kalau itu harus dilakukan USG esok hari,” jawab Dokter dengan cepat, ia tersenyum kepada Kendrick yang sangat khawatir.“Kau bisa mendatangi bidan yang biasa kalian datangi, saya hany

  • Terpaksa Menikahi CEO Arogan   Chapter 98

    “Ingat, jangan buka tirainya tanpa aku izinkan.”Vindry bergumam, sudah satu minggu berlalu, dan suaminya semakin protektif. Ia hanya menuruti tanpa membantah.“Ya.”“Jangan menerima tamu jika Bibi tidak ada di sisimu. Aku akan memberitahu satpam untuk lebih berhati-hati menerima tamu.”“Ya.”“Good girl,” ucap Kendrick, mengecup puncak kepala sang istri. Ia membungkuk untuk berhadapan dengan perut Vindry yang membesar.“Halo, Baby. Baik-baik ya di sana, beberapa bulan lagi kau akan bertemu dengan Daddy dan Mommy,” monolognya, mengecup perut Vindry yang dibalut oleh dress berwarna merah muda polos.“Kau jangan menyusahkan Mommy, cukup Daddy saja yang kau buat susah,” imbuhnya.Vindry yang melihatnya hanya bergeming, benar-benar terpesona dengan suaminya saat ini. Sangat jauh dari awal pertemuannya dengan Kendrick.“Daddy pamit kerja ya, Baby. Nanti siang Daddy pulang,” ujar Kendrick dengan lembut, mengecup dan mengusap perut dihadapan saat ini.Pria dewasa itu berdiri tegak, pandangann

  • Terpaksa Menikahi CEO Arogan   Chapter 99

    “Dia udah dimana?”Kendrick bertanya kepada Arga, karena selama ini Diana berkomunikasi dengan Arga dan membuat perjanjian dengan Chandra.“Di jalan, sebentar lagi sampai katanya. Tadi aku ingin menjemputnya, tetapi dia tidak ingin aku jemput, bernafas lega lah aku,” ujar Arga, diakhiri dengan tertawa pelan.“Aku masih belum mengerti, mengapa Diana selalu memberitahumu?” tanya Zaiden, kepada kakak laki-lakinya.Argantara menaikkan kedua bahunya, “Tidak tahu, kau bisa tanyakan saja kepada Diana,” ujarnya, dan Zaiden menggeleng dengan cepat.“Tidak. Terimakasih. Aku saja tidak ingin berkomunikasi dengannya, dengan itu aku mengoper kepada Kak Chandra,” ucap Zaiden, menatap Chandra yang bergumam.“Aku saja yang baru beberapa minggu bertukar pesan dengan Diana, membuatku mual,” ucap Chandra dengan kesal, dan membuat Argantara tertawa.“Itu yang aku rasakan selama tiga tahun ini,” sahut Argantara, dirinya cukup senang karena mempunyai teman yang bisa merasakan apa yang ia rasakan.Kendrick

  • Terpaksa Menikahi CEO Arogan   Chapter 100

    “Apaa? Zaiden dan Diana menjalin hubungan? Kau akan lebih sering bertemu dengan Diana?”Kendrick menggelengkan kepala, menatap sang istri yang sedang menatapnya. Ia bergumam, mengaduk susu putih untuk Deandera.“Diana tidak tahu kalau aku dan Zaiden saling mengenal satu sama lain, jadi aku pastikan aku dan Diana tidak akan bertemu,” ujar Kendrick, lalu menaruh segelas susu dihadapan Vindry.Vindry bergumam, sedikit tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh suaminya. Sangat tidak bisa diterima oleh akalnya.“Lalu, bagaimana bisa Diana dan Zaiden menjalin hubungan?” tanya Vindry, memperhatikan Kendrick yang berjalan mendekatinya.Kendrick duduk di kursi bar sebelah Vindry, memperhatikan wajah istrinya yang semakin hari semakin cantik, dan membuatnya terpesona.“Bukankah aku sudah menceritakannya kepadamu? Diana dan Zaiden bertemu kembali di caffe milik Zaiden. Saat itu juga Diana mengetahui Zaiden adalah pemilik caffe,” jelas Kendrick dengan lembut.Pria dewasa itu menyelipkan helai

Bab terbaru

  • Terpaksa Menikahi CEO Arogan   Extra Chapter

    “Miquera, kau dengar Mommy?” Vindry menatap anak perempuannya yang bernama Miquera Milo Yumna, dan Miquera hanya terdiam dengan pandangan menunduk. “Terus, Mom. Miquera memang susah sekali diberitahu, kalau sudah kejadian saja baru menangis meraung-raung,” timpal anak laki-laki mengenakan T-shirt berwarna hitam dan celana selutut, Miqueza Milo Intezar. “Abang diam,” tegas Kendrick tanpa membentak, ia menatap Miqueza yang mengulum bibir di sisi kirinya. Vindry menghela nafas, memijat keningnya yang terasa pening. Anak perempuannya yang berusia 5 tahun telah melakukan kesalahan. “Coba jelaskan satu kali lagi kepada Mommy, supaya Mommy tidak salah mengambil sikap kepadamu,” ucap Vindry dengan lembut, membelai surai panjang milik Miquera. Miquera menatap Mommynya yang tersenyum kepadanya, ia bergumam dan memainkan jemarinya. “Aku sedang bermain di taman bersama dengan Abang, lalu Naira mendorongku sampai terjatuh. Aku tidak terima, aku mendorongnya kembali,” ucap Miquera, menatap

  • Terpaksa Menikahi CEO Arogan   Epilog

    “Tujuh tahun dan empat tahun? Jadi, sebelas tahun hukumannya?” Vindry menatap Kendrick yang duduk di sisi kanannya, dan sang suami menganggukkan kepala tanpa menoleh. “Ya, dia pantas mendapatkannya,” ucap Kendrick, menatap sang istri yang bergumam. Mereka berada di dalam ruang persidangan, dan keputusan hakim sudah ditetapkan. Pada persidangan saat ini, Zaiden sebagai pelapor dan Diana sebagai tersangka. Zaiden memenangkan persidangan pada pagi hari ini, Diana ditetapkan bersalah atas laporan yang dibuat oleh Zaiden dengan bukti yang valid. “TIDAK! AKU TIDAK BERSALAH! “ Vindry sedikit terkejut, ini bukan pertama kalinya ia mendengar Diana berteriak di ruang persidangan setelah hakim mengetuk palu. Kendrick merangkul Vindry, membantu istrinya untuk berdiri dan membawanya keluar. Tetapi belum sempat mereka melangkah, Diana kembali berteriak. “KENDRICK, INI SEMUA RENCANAMU UNTUK MENGHANCURKANKU, KAN?” “KAU MANUSIA TIDAK PUNYA HATI!” “ARGHH! LEPASKAN AKU! AKU TIDAK SALAH! AKU DIJ

  • Terpaksa Menikahi CEO Arogan   Chapter 119

    “Kau tidak tergoda dengan Diana, right?” Argantara menatap Zaiden yang menatapnya dengan sebelah alis yang terangkat. Mereka saat ini sedang berada di apartement milik Chandra, bersama dengan Kendrick. “Tidak, Kak Arga. Aku sudah lama juga tidak bertemu dengannya, mungkin sekitar satu bulan,” ujar Zaiden, diangguki oleh Argantara. Chandra menyimpan dua toples di meja, ia baru saja mengambilnya dari dapur. Memilih untuk duduk di sisi kanan Kendrick. “Jadwal sidang pertamamu itu besok, kan?” tanya Chandra, menatap Kendrick yang bergumam. “Besok siang,” jawab Kendrick, diangguki oleh Chandra. “Kau menjadi saksi, right?” tanyanya kepada Argantara. Argantara menganggukkan kepala, “Ya. Aku menjadi saksi dalam kasusmu dan Zaiden,” ujarnya dengan santai. Jangan bertanya ‘bagaimana perasaan Argantara saat ini’, karena jawabannya sangat bahagia. Argantara berhasil membuat Diana ditahan, dan wanita itu harus menghadapi dua kasus yang berbeda. “Kau benar-benar kejam,” celetuk Chandra, meng

  • Terpaksa Menikahi CEO Arogan   Chapter 118

    “Kau bertemu dengan Diana?”Chandra menatap Kendrick yang sedang menyeruput kopi di hadapannya, sahabatnya itu menggelengkan kepala.“Tidak. Aku malas bertemu dengannya jika bukan dipersidangan.”Chandra sangat mengerti, jika ia sedang dipoisisi Kendrick akan melakukan tindakan yang sama, tidak ingin bertemu dengan Diana.“Kau datang ke kantor polisi?” tanya Chandra, ditanggapi dengan bergumam dari Kendrick yang duduk santai di kursi kekuasaan.“Aku hanya mengantar Zaiden, karena Argantara sedang ada urusan ke luar kota. Zaiden bertemu dengan Diana, dan aku mengobrol dengan polisi disana,” jelas Kendrick, menatap Chandra yang sedang menatapnya.“Diana tidak melakukan kekerasan kepada Zaiden?”Kendrick menggelengkan kepala, “Diana memohon kepada Zaiden untuk Zaiden mencabut laporan, supaya dia bisa bebas.”“Masih bisa memohon? Tidak memiliki malu?” gerutu Chandra, ditanggapi dengan tertawa oleh Kendrick.“Diana sejak kapan memiliki urat malu? Dia mengatakan kepada Zaiden, tidak akan m

  • Terpaksa Menikahi CEO Arogan   Chapter 117

    “Kau bahagia?”Kendrick menatap Vindry yang menganggukkan kepala dengan cepat. Mereka saling beradu tatap, dan saling tersenyum manis.“Beberapa bulan cuma di rumah, terus sekarang bisa ada di sini tuh rasanya seperti keluar dari dalam goa,” oceh Vindry, terkekeh dan menatap hamparan laut di depan sana.Angin pada sore hari ini cukup kencang, menerpa surai panjang milik Vindry. Perempuan itu meluruskan kedua kaki, dan mengusap perutnya yang semakin membesar.“Kau baik-baik ya di dalam sana. Sehat terus anak, Mommy,” monolog Vindry, tersenyum manis dan menatap Kendrick yang sedang memperhatikannya.“Menurutmu, anak kita laki-laki atau perempuan?” tanya Kendrick, menatap Vindry yang menaikkan sebelah alis.“Tadi kata dokter kemungkinan laki-laki. Kau berharapnya perempuan pada saat lahir nanti?”Kendrick menggelengkan kepala, hanya memastikan bahwa apa yang ia dengar tadi tidak salah.Sebelum mereka pergi ke pantai, mereka pergi ke rumah sakit untuk check kandungan Vindry, karena sudah

  • Terpaksa Menikahi CEO Arogan   Chapter 116

    “Apakah kau sudah tenang? Dendam yang selama ini kau simpann, sudah terbalaskan?”Kendrick menatap Argantara yang menghela nafas. Sahabatnya itu mengangguk, dan menatapnya .“Sedikit, aku masih menunggu hasil putusan sidang. Aku harus memastikan bahwa Diana mendapatkan hukuman yang setimpal,” ujar Argantara, diangguki oleh Kendrick.“Kau tidak ada yang terluka?” tanya Kendrick, dijawab dengan gelengan kepala.“Tidak ada yang perlu dikhawatirkan, semua aman terkendali,” ucap Argantara, diakhiri dengan tertawa pelan.Rencana yang sudah disusun oleh Argantara selama beberapa tahun ini, berjalan lancar hari ini. Diana sudah ditangkap oleh Polisi, dan ditahan dengan bukti-bukti yang diberikan.“Kalian yakin kalau Bu Dewi tidak ada niatan jahat seperti Diana?” tanya Vindry yang duduk di sebelah Kendrick, menatap keempat pria dewasa didekatnya.Argantara menggeleng kepala, “Bu Dewi ini orang baik, beliau sudah memperingati Diana untuk berhenti dan mencari pekerjaan yang menghasilkan,” ujarn

  • Terpaksa Menikahi CEO Arogan   Chapter 115

    “Kau tidak bisa menyangkal, sudah terlihat jelas di rekaman tersebut, perempuan itu adalah kau.”Diana menggelengkan kepala, berusaha untuk meraih tangan Zaiden, tentu saja ditepis oleh laki-laki itu.“Itu bukan aku, badanku tidak sekurus itu,” ucap Diana, mencoba untuk tenang dan menatap Zaiden yang hanya menampilkan ekspresi datar.Zaiden menatap layar berwarna putih, memperlihatkan sebuah foto yang dimana dirinya dan Diana satu frame.Diana melebarkan kedua matanya, bodynya sangat mirip dengan perempuan yang ada di dalam rekaman CCTV.Wanita itu menelan air liurnya, panik dan takut menjadi satu. Ia terdiam sejenak, mengumpulkan keberanian untuk melawan Zaiden.“Body yang seperti aku itu memang banyak, bukan hanya aku,” ucap Diana setelah mendapatkan kembali keberaniannya.Zaiden menganggukkan kepala, lalu foto berganti menjadi plat mobil yang tertangkap pada rekaman CCTV dan surat dengan plat yang sama atas nama Diana Danira.“Aku tidak akan menuduhmu sebagai dalang jika aku tidak

  • Terpaksa Menikahi CEO Arogan   Chapter 114

    “Kau merindukanku?”Zaiden hanya terseenyum mendengarnya, fokusnya hanya kepada Diana yang baru saja duduk di kursi sebrangnya.“Jalanan macet?” tanya Zaiden, diangguki oleh Diana.“Benar, jamnya karyawan pulang kerja,” ucap Diana, tersenyum manis kepada Zaiden yang tersenyum tipis.“Aku tahu kau lelah, jadi silahkan pesan apapun yang kau inginkan. Aku yang akan membayarnya,” ujar Zaiden dengan serius, membuat Dianna berbinar.“Kau serius?”“Apakah wajahku terlihat bercanda?” tanya Zaiden, dijawab dengan gelengan kepala dari Diana.Diana mengangkat tangannya ke udara, memanggil waitress dan melihat buku menu yang diberikan oleh waitress.Diana dan Zaiden berada di sebuah restoran mewah. Zaiden booking ruang VVIP yang ada di restaurant tersebut.Hening, sepi, tidak ada orang lain selain mereka berdua.“Kau pesan apa, Baby?” tanya Diana, menatap Zaiden yang tersenyum manis.“Sama saja dengan pesananmu.”Diana mengangguk, lalu menatap waitress yang melihat kembali catatan kecil yang dib

  • Terpaksa Menikahi CEO Arogan   Chapter 113

    “Aku menyesali pernah terpesona dengan Diana.”Zaiden bergidik geli saat melihat dirinya dahulu, mengejar Diana sampai membuatnya harus terbaring di ranjang rumah sakit dengan waktu yang lama.Argantara tertawa mendengar apa yang dikatakan oleh adiknya, ia menepuk bahu Zaiden sebagai bentuk rasa prihatin.“Dia itu waras atau tidak?” tanya Zaiden, menatap ketiga pria dewasa yang saat ini sedang bersamanya.“Apakah harus dijawab?” tanya Chandra, menyeruput kopi susu yang ia buat pada pagi hari ini.“Tidak, aku hanya bertanya.”Kendrick duduk bersandar dengan santai, pandangannya fokus kepada Zaiden yang duduk di sebrangnya.“Pengakuan dari orang suruhan Diana, bisa kau gunakan sebagai barang bukti,” ujar Kendrick, membuat Zaiden menatapnya.“Kau memaksanya untuk berkata jujur?” tanya Zaiden, dijawab dengan gelengan kepala.“Aku tidak pernah memaksakan orang lain,” ucap Kendrick dengan bangga.“Masih satu minggu aku menjebaknya,” gumam Zaiden, menatap ketiga pria dewasa di satu ruangan y

DMCA.com Protection Status