Share

Siapa Cowok Itu

Author: YOSSYTA S
last update Last Updated: 2024-02-11 02:37:50
Di dalam mall.

Terlihat seorang pria tampan berbadan tinggi dan tegap, sedang berdiri di depan sebuah toilet. Sembari memainkan ponsel, punggung pria berambut coklat itu bersenden pada dinding depan toilet.

Pria bernama Aditya Sagara atau lebih akrab dipanggil dengan nama Aditya itu sedang menunggu ibunya yang sedang berada di dalam toilet yang ada di salah satu mall tempat mereka kunjungi sekarang.

Ya, pria berusia 26 tahunan itu kini tengah menemani ibunya berbelanja di sana. Namun, ketika mereke hendak pulang, sang ibu malah meminta ijin untuk pergi ke toilet sebentar.

Akan tetapi, setelah ia menunggu cukup lama, sang ibu belum keluar juga. Sehingga membuatnya mulai merasa bosan.

"Ih, lama banget sih, Mommy! Betah banget berada di dalam toilet!" gumamnya merasa sedikit kesal. Karena orang yang ditunggunya tak kunjung keluar dari toilet.

"Dari pada aku bosan, mending aku jalan-jalan di deket sini aja dulu?" ucapnya sembari mengedarkan pandangannya, kedua matanya kini tertuju pada seb
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Terpaksa Menikahi Anak Majikan   Dua Sahabat Langit

    "Hai, gaes! Maaf aku telat, nih!" Terlihat ada seorang gadis cantik menepuk pelan pundak Cahaya. Sontak Cahaya yang terjingkat kaget langsung menoleh ke arah sumber suara. Begitu juga dengan Novi yang ikut menoleh ke arahnya. Lalu mereka melihat ada seorang gadis cantik yang mengenakan atasan kaos putih lengan pendek dan rok coklat se-atas lutut sedang berdiri tepat di belakang mereka."Ih ... Thalita! Bikin kaget aja!" sungut Cahaya sedikit sewot dan sekaligus merasa lega karena ternyata bukan Sely-lah orang yang menepuk pundaknya tadi."Hehehe ... ya maaf, Kakak ipar!" Dengan memasang cengir kuda, gadis itu sengaja mengodanya. "Udah lama ya, nunggunya?""Udah lama tau! Sampai lumutan nih kaki gara-gara nungguin kamu di sini," jawab Cahaya yang pura-pura memasang wajah jutek."Ih, lebay banget deh! Emang udah berapa tahun semedi di sini? Sampai lumutan gitu?" Thalita balas bercanda."Sepuluh tahun!" sahut Cahaya lagi."Masa, sih?" Gadis muda yang kini telah berstatus sebagai adik ip

    Last Updated : 2024-02-13
  • Terpaksa Menikahi Anak Majikan    Pertemuan Tiga Pria

    "Hai, Bro! Lagi ngomongin apa'an, sih? Kelihatannya seru banget," ujar pria bertubuh jangkung dan berwajah kebule-bulean itu menepuk pundak Langit dari belakang. Seraya mengerutkan dahi, pria tersebut menatap kedua temannya dengan pandangan yang mencurigakan."Hay, Dit. Akhirnya kau datang juga." Langit yang terjingkat kaget langsung menoleh ke arahnya.Sambil terkekeh, Revan menjawab asal. "Biasa, lagi bahas cewek. Apa lagi kalau bukan itu? Iya 'kan, Lang?"Langit pun mengangguk, membenarkan ucapan Revan."Hah, cewek! Ceweknya siapa, kamu apa Langit?" Dengan sangat penasaran Aditya menatap ke arah mereka berdua secara bergantian."Udahlah, gak penting. Ga usah dibahas lagi! Sekarang kamu apa kabar, Bro? Dah lama gak jumpa. Sibuk terus, sampai gak sempet ngumpul bareng kita-kita. Ya gak, Lang?" Revan bangkit dari tempat duduknya dan segera memeluk pria itu.Kemudia Aditya beralih memeluk Langit juga."Yo'i. Sekarang dia, 'kan tambah sukses. Jadi lupa sama kita, Van," ejek Langit semba

    Last Updated : 2024-02-13
  • Terpaksa Menikahi Anak Majikan   Tangan Berdarah

    Cahaya langsung membelalakan mata, ketika melihat Langit yang hanya mengunakan handuk melilit di pinggangnya itu, sedang berdiri di depan cermin yang pecah, dengan tangan berdarah."Ya Allah, Kak! Kakak kenapa?" pekiknya merasa sangat panik dan juga kaget.Sudah dapat dipastikan kalau suara benda pecah tadi adalah ulah Langit yang memukul kaca tersebut. Pria itu tampak begitu kacau, ia sepertinya baru selesai mandi. Terlihat jelas dari rambutnya yang masih sedikit basah dan hanya menggunakan handuk saja.Dan, yang membuat Cahaya syok, adalah ketika ia melihat tangan suaminya yang berlumuran darah. Namun, sepertinya laki-laki itu seolah tidak merasakan apa-apa.Tanpa berfikir panjang lagi Cahaya langsung menerobos masuk kamar itu tanpa izin dari sang pemilik kamar tersebut.Sebenarnya ia merasa malu karena melihatnya bertelanjang dada seperti itu. Namun rasa khawatirnya lebih besar, sehingga ia mengbaikan rasa malunya itu. Lalu dengan sangat panik ia langsung mendekatinya.Untuk pertam

    Last Updated : 2024-02-13
  • Terpaksa Menikahi Anak Majikan   Peristiwa Yang Tak Terduga

    Tanpa berkata-kata lagi Cahaya hanya mendengus kesal. Ia langsung berdiri dan segera keluar dari kamar itu dengan perasaan dongkol."Huh, dasar aneh! Tadi aja keliatan lemes dan sedih gitu. Eh, sekarang berubah jadi dingin lagi. Terprametal banget sih dia!" gumamnya kesal."Ah, bodo amat! Mending sekarang aku tidur." Tak mau ambil pusing lagi, Cahaya segera masuk ke dalam kamar.Sementara Langit yang masih terduduk di sofa, hanya diam saja melihat kepergiannya. Kemudian ia menghela nafasnya dengan berat."Huff, dasar bodoh-bodoh-bodoh! Apa yang aku lakukan tadi? Sumpah malu banget aku, mana main peluk-peluk aja lagi. Pasti tuh cewek berpikiran macem-macem sama aku," umpatnya dalam hati merutuki dirinya sendiri."Aww ...." Tiba-tiba saja ia baru merasa kesakitan di telapak tangannya yang terluka tadi."Langit-langit, kenapa kamu bisa sebodoh ini, sih?" ujarnya lagi sambil tersenyum kecut memandangi tangannya yang terbalut oleh perban.Lalu ia teringat kembali saat Cahaya dengan begitu

    Last Updated : 2024-02-14
  • Terpaksa Menikahi Anak Majikan   Canggung

    "Aa ... !" Dengan wajah yang memerah menahan malu. Seketika itu Cahaya langsung berteriak sambil memungut handuk untuk menutupi tubuhnya."Ka-kak Langit ngapain di sini? Dan s-sejak kapan Kakak ada di sini?" teriaknya panik."Ekhem-hem!" Sembari memegangi tengkuk leher, lelaki itu terlihat sangat canggung. Ia kini sedang berusaha mengontrol diri, mencoba untuk menetralkan hawa panas tubuhnya yang sudah mulai terpancing gairah karena melihat tubuh polosnya tadi.Seketika itu Langit mengalihkan pandangannya ke arah samping. Sungguh dirinya jadi salah tingkah, gugup dan bingung harus bersikap bagaimana sekarang.Sedangkan Cahaya dengan terburu-buru segera memakai baju tidurnya. Sungguh ia tidak mengira kalau lelaki itu kini tengah berada di kamar ini. Sehingga membuatnya merasa sangat malu dan juga canggung padanya.Walaupun untuk sebelumnya lelaki itu sudah pernah melihat tubuhnya yang dalam keadaan polos. Akan tetapi dirinya masih saja akan tetap merasa sangat malu jika harus berhadap

    Last Updated : 2024-02-14
  • Terpaksa Menikahi Anak Majikan   Kotak Makan

    Tangan Cahaya masih menggantung di udara. "Ini bekel buat Kakak sarapan di kantor nanti. Karena Kakak terlambat, takutnya Kakak malah gak sempet sarapan. Ja-jadi --""Ah ... iya ya kelamaan. Udah sini!" Tanpa menunggu lama, dengan sedikit kasar lelaki itu langsung menyabar kotak nasi itu. Kemudian ia membalikan badan dan segera ingin melangkah pergi."Eh, tunggu, Kak!"Namun lagi-lagi suara cempreng Cahaya kembali memanggilnya. Sehingga membuatnya merasa sedikit jengkel padanya.Lalu dengan menggertakkan giginya ia berkata, "Ada apa lagi, Cahaya ...."Tanpa terduga gadis itu langsung menghampirinya dan mengulurkan tangan padanya. Sehingga membuat laki-laki itu hanya tertegun melihatnya.Karena melihat Langit yang hanya diam saja seperti patung. Cahaya langsung meraih tangan Langit dan mencium punggung tangan laki-laki itu.Deg!Langit masih sedikit kaget melihat sikap sopan santun gadis cantik tersebut."Hati-hati ya, Kak, di jalan! Pelan-pelan saja, jangan ngebut nyetirnya, ok?" uc

    Last Updated : 2024-02-15
  • Terpaksa Menikahi Anak Majikan   Foto Sang Mantan

    Dengan sedikit kasar, Langit langsung merebut kotak makan itu. "E-eh ... itu punyaku." Revan berpura-pura kaget. Tanpa mau menggubrisnya, lelaki berkemeja hitam itu mulai memakan nasi goreng tersebut. Sehingga membuat Revan hanya bisa mendengus kesal padanya."Katanya tadi gak mau. Eh, sekarang malah main nyerobot aja tuh nasi goreng," sungutnya merasa jengkel dengan Langit.Namun, lelaki berkulit putih itu tampak acuh. Ia terus saja melanjutkan makannya. "Em ... ternyata nasi goreng ini beneran enak banget." ujarnya membatin."E-eh, Lang! Itu jangan dihabisin dong! Aku juga masih mau." Dengan iseng Revan ingin mengambil kotak makan itu. Namun, dengan cepat Langit menghalanginya dengan sebelah tangan."Ih ... Lang! Kau ini gimana sih? Jadi orang jangan plin-plan dong! Itu tadi nasi goreng, 'kan udah kau kasih ke aku. Kok, malah kau minta lagi. Sini dong, Lang! Aku masih laper nih!" Tangan lelaki itu ingin menggapai kotak makan tersebut.Sudah layaknya anak kecil, dengan wajah memela

    Last Updated : 2024-02-15
  • Terpaksa Menikahi Anak Majikan   Memberikan Nasehat

    Dengan tanpa sisa, pada akhirnya pria berkemeja hitam dengan lengan yang digulung sebawah siku itu melahap habis semua nasi goreng buatan Cahaya. Sehingga membuat laki-laki yang duduk di sebelahnya itu menggelengkan kepala melihat temannya yang begitu lahap menyantap makanan tersebut.Namun, tiba-tiba saja pandangan matanya kini terpaku pada tangan Langit yang dibalut oleh perban. Ia baru menyadari kalau tangan lekaki itu sedang terluka. Sehingga membuatnya merasa keheranan. Lalu dengan mengerutkan dahi Ia pun bertanya, "Eh tunggu tunggu! Itu tanganmu kenapa?" Langit langsung melihat telapak tangannya sendiri. "Oh, nggak papa kok. Cuma kegores kaca dikit," jawabnya santai."Apa?! Kegores kaca? kok bisa?" sontak lelaki berkulit sawo matang itu merasa syok dan kebingungan. "Memangnya kau habis ngapain? Kok bisa sampai terluka kayak gitu?" Setelah menyelesaikan makannya, terlihat Langit menyapu bibirnya dengan tisu terlebih dahulu. Setelahnya ia pun menyambar gelas air putih yang ada

    Last Updated : 2024-02-16

Latest chapter

  • Terpaksa Menikahi Anak Majikan   Bagai Tersambar Petir

    Dengan sangat terburu-buru Cellina terlebih dahulu masuk ke dalam kantor dan ia ingin segera menuju ke ruang kerjanya Langit. Sementara Cahaya yang sedang berjalan ingin memasuki kantor. Tiba-tiba saja ada yang memanggilnya dari belakang. "Hay, Cahaya!" Panggil Revan yang kebetulan baru saja datang di kantor itu. Karena merasa ada yang memanggil, gadis itu pun menoleh ke arah sumber suara. "Eh, Revan! Kamu juga kerja di sini bareng Kak Langit, ya?" jawab Cahaya. "Enggak, kok. Kalau aku kerjanya di kantor cabang yang ada di Kebon Jeruk. Biasa aku ke sini karena ada meeting gitu. Nanti setelah meetingnya selesai aku balik lagi deh ke kantor cabang." "Kalau kamu kok tumben datang ke sini mau ketemu sama Langit, ya?" tebaknya. "Oh ini, tadi Kak Langit hp-nya ketinggalan. Jadi aku mau anterin HP ini ke dia." Gadis cantik bergaun putih tulang itu menunjukkan ponsel yang ada di tangan kanannya. "Oh gitu." Revan tampak manggut-mangut. "Ya udah, ayo biar aku antar ke ruangan Lan

  • Terpaksa Menikahi Anak Majikan   Rencana Licik Cellina

    Begitu mendengar ucapan Aditya tadi, dengan memasang wajah garang, Cahaya langsung melotot ke arah Langit. "Oh, jadi Kakak masih suka ketemuan sama Mbak Cellina?" tanyanya sewot. "E-eh ... enggak enggak kok!" Dengan gelagapan pria berkemeja hitam itu langsung menggelengkan kepala. "Itu tadi si Aditya berbohong, Sayang. Dia memang sengaja ingin ngerjain aku. Agar kamu marah sama aku. Jadi, jangan percaya ya sama dia! Dan lagi pula mana mungkin aku janjian sama Cellina, sementara ada kamu di sini," lanjutnya lagi. "Oh ... berarti kalau nggak ada aku di sini, Kakak masih suka ketemuan sama dia, gitu?" sahut Cahaya jutek. Lalu dengan terlihat sangat kesal, gadis itu langsung saja melangkah pergi meninggalkan lelaki tersebut. "Ya-ya ... bu-bukan begitu, Sayang. Kok kamu malah jadi marah begini, sih! Ah ... sialan! Ini gara-gara si Aditya rese nih. Eh, tunggu!" Dengan terlihat panik, lelaki itu gegas mengejarnya. "Aya, jangan marah begini, dong! Kan, kamu tahu sendiri. Semenjak

  • Terpaksa Menikahi Anak Majikan   Hampir Saja

    Dengan terus menatap tajam ke arah sepasang suami istri itu, tiba-tiba Cellina terdiam dan menghentikan langkahnya. Sehingga membuat kedua temannya merasa keheranan dan juga ikut menoleh ke arah Langit dan Cahaya. Dengan mata yang membola, kedua wanita itu cukup tercengang ketika melihat Langit yang sedang berjalan sambil bergandengan mesra dengan seorang wanita. "Loh, Itu bukanya si Langit? Kok malah lagi jalan sama si cewek kampungan itu, sih? Bukannya kamu bilang kalau dia masih cinta mati sama kamu. Tapi, kenapa dia malah terlihat sangat mesra dengan cewek udik itu?" ujar Alena merasa keheranan. "Diam! Aku juga kesel tau! Ternyata Langit benar-benar sudah terpikat dengan gadis kampungan itu. Sehingga dia rela meninggalkanku demi cewek murahan itu. Tapi, aku gak akan diam saja seperti ini. Lihat saja akan kuberi pelajaran dia nanti. Karena telah berani merebut Langit dariku," jawab Cellina dengan kesal terus menyorot tajam ke arah sepasang suami istri tersebut. "Terus sek

  • Terpaksa Menikahi Anak Majikan   Melihat Langit Di Mall

    "Em ... kira-kira siapa, ya? Orang yang aku sukai itu adalah ... Kakak," ucapnya sangat pelan dan nyaris tak terdengar. "Hah! Siapa tadi? Aku nggak dengar, Aya." Langit berpura-pura tidak mendengar. "Ah ... tau, ah!" Karena kesal, gadis itu ingin mendorong tubuh laki-laki itu untuk menjauh. Namun kedua tangannya itu langsung di tahan oleh Langit. "Ayo dong, Aya! Katakan sekali lagi. Aku nggak dengar tadi," bujuknya. Pada akhirnya dengan wajah yang bersemu merah, gadis cantik itu pun menjawab pertanyaannya lagi. "Aku ... sukanya ... sama Kak Langit." Lelaki itu langsung tersenyum sumringah ketika mendengar pengakuannya. Lalu sedetik kemudian pria tersebut menyambar bibir ranum gadis itu dan mulai mengechupnya dengan lembut. Cahaya hanya pasrah memejamkan mata dan membalas ciumannya juga. Dan tidak cukup sampai di situ saja. Sepasang suami istri itu pun melanjutkan aksinya hingga sampai tengah malam. Merasakan surga dunia sebagai sepasang suami istri. Dan itulah hal yang te

  • Terpaksa Menikahi Anak Majikan   Langit Mulai Kepo

    "Ya, nggak gimana-gimana dong, Sayang." Sembari tersenyum manis, lelaki itu menoel hidungnya gemas. Kemudian ia menakup kedua pipinya dan menatap dalam dua bola mata bening milik gadis itu. "Dengarkan aku, Aya! Yang terpenting, 'kan aku sekarang cuma cintanya sama kamu. Jadi, kamu nggak usah khawatir. Karena mau sampai kapanpun juga, aku berjanji nggak akan pernah mau tinggalin kamu," tukasnya terlihat dengan sangat sungguh-sungguh berusaha untuk meyakinkan sang istri. Sehingga membuat gadis itu tersenyum bahagia mendengar ucapannya. "Tapi ... seumpamanya Mbak Cellina masih pengen balik lagi sama Kakak gimana?" "Hahaha ...." Sontak saja Langit malah tertawa geli, karena nampaknya saat i i sedangmerasa cembur."Hem ... kelihatannya Istriku yang cantik ini lagi cemburu ya? Tapi nggak papa, aku malah seneng kok kalau kamu cemburu kayak gini, itu tandanya kamu cinta banget sama aku." Dengan terseyum tengil, ia malah mengejeknya. "Cih, siapa juga yang cemburu?" elak Cahaya. "Orang

  • Terpaksa Menikahi Anak Majikan   Mulai Berbaikan

    Setelah selesai sarapan, Langit pun kembali lagi masuk ke dalam kamar. Hari ini ia sengaja tidak masuk kerja. Karena ingin menunggu Cahaya yang sedang sakit dan sekaligus ingin segera menyelesaikan kesalah pahaman di antara mereka berdua. Lelaki bertubuh atletis itu membawa laptop ke dalam kamar. Ia ingin melanjutkan pekerjaannya dari rumah. Sembari menunggu istrinya yang masih tertidur karena pengaruh obat yang diminumnya tadi, jari-jemarinya terlihat sibuk mengotak-atik kaybort laptop yang ada di pangkuannya. Lelaki itu kini duduk di atas kasur bersebelahan dengan Cahaya. Dengan sesekali Ia melihat ke arah gadis itu untuk memastikan kalau istrinya itu dalam keadaan baik-baik saja. Lalu tak berapa lama wanita cantik yang ada di sebelahnya itu mulai terbangun. Ia mendapati kalau suaminya kini berada di sampingnya terlihat sedang sibuk dengan laptopnya. Sehingga membuatnya merasa sedikit senang dan terharu padanya. "Oh, ternyata sedari tadi dia nungguin aku, ya? Sampai nggak

  • Terpaksa Menikahi Anak Majikan   Coba Menjelaskan

    "Apaa?!" Sontak saja Langit langsung membelalakan mata menatap tidak percaya pada Cahaya. Sungguh ia sangat syok ketika mendengar kata cerai yang keluar dari bibir gadis itu. Lalu dengan segera lelaki itu kembali menggelengkan kepala. "Tidak, aku mohon jangan berkata seperti itu, Aya!" Kini pria itu memeluk erat tubuh gadis yang sedang terduduk di hadapannya kini. Sedangkan gadis itu hanya terdiam seperti patung tidak mau membalas pelukannya. "Aku mohon dengarkan penjelasanku dulu, Aya! Akan aku jelaskan dengan yang sejujur-jujurnya kalau semua ini hanyalah salah paham saja. Jadi, please jangan berburuk sangka dulu, ok?" Lelaki itu menengadahkan wajahnya menatap gadis itu dengan sayu. "Ya ya memang benar kalau selama ini aku sering pergi menemuinya. Akan tetapi kami tidak pernah melakukan apa pun juga, Aya. Ya, aku pun terpaksa melakukan ini, karena aku sudah terlanjur berjanji kepadanya kalau aku akan menemaninya dalam waktu sebulan ini saja." Dengan sangat gugup dan terbat

  • Terpaksa Menikahi Anak Majikan   Permintaan Maaf

    Pukul jam 03.00 dini hari, tiba-tiba saja Cahaya terbangun. Dengan perlahan gadis itu mulai mengerjapkan mata dan membukanya dengan lebar. Dirinya kini mulai mengingat-ingat kejadian yang semalam. Seketika itu ia pun menoleh ke arah samping dan mendapati tempat itu dalam keadaan kosong tanpa adanya sosok suaminya di sana. Kemudian ia menoleh ke arah jam dinding yang menunjukkan waktu masih jam 03.00 pagi. Lalu sembari tersenyum kecut ia berkata, "Ternyata ini semua bukanlah mimpi. Dan tidur di mana dia sekarang?" Raut wajah gadis itu kembali murung. Pada awalnya ia berharap semua kejadian tadi adalah hanya sebuah mimpi buruk saja. Namun, semua ini nyata. Lagi-lagi ia tertawa miris. "Hahaha ... bodoh sekali kamu, Cahaya! Palingan juga dia pergi ke tempatnya si Cellina. Mending sekarang aku sholat tahajud saja." Tanpa berpikir panjang lagi, kemudian gadis yang sedang dilanda kesedihan itu pun beranjak dari tempat tidurnya. Ia berniat untuk pergi ke kamar mandi dan akan mengamb

  • Terpaksa Menikahi Anak Majikan   Hancurnya Perasaan Cahaya

    "A-apa?! Ca-cahaya istri kamu?" Sontak saja Aditya terpekik kaget melotot ke arah Langit. "Kamu jangan bercanda deh, Lang!" lanjutnya sambil terkekeh canggung. "Siapa juga yang sedang bercanda? Kalau kamu tidak percaya tanyakan saja pada Cahaya," jawab Langit dingin. Pria berkemeja krem itu menoleh ke arah gadis yang sedang dicekal tangannya oleh Langit. "Apakah itu benar, Cahaya? Kalau kamu ini adalah istrinya Langit?" tanyanya merasa tak percaya. Cahaya yang masih tetap terdiam menganggukkan kepalanya dengan pelan. Sebagai tanda kalau apa yang diucapkan oleh sahabatnya itu adalah benar. Sehingga membuat Langit kini tersenyum sinis padanya. "Sudah jelas, 'kan? Jadi, mulai sekarang tolong jauhi Cahaya!" tukasnya tegas. Lalu sembari menarik tangan Cahaya, lelaki itu langsung meninggalkan Aditya yang masih diam mematung karena merasa sangat syok ketika mengetahui bahwa wanita yang ia sukai selama ini sudah mempunyai suami. Dan lebih parahnya lagi suaminya itu ternyata ada

DMCA.com Protection Status