Share

Bab 19. Si Tole yang Lesu

Author: Heavenly Key
last update Last Updated: 2023-10-02 09:00:16

Wajah Yuan terasa terbakar setelah mendengar ucapan Rian. Yuan menelan ludah kasar. Dia terdiam sejenak dengan tatapan yang terus terpaku pada manik mata Rian.

Rian berinisiatif untuk membalik posisi. Kini Yuan berada di bawah kungkungan sang suami. Dia seakan mati kutu.

Aura kedewasaan Rian seakan mendominasi sekarang. Suhu kamar yang dingin karena mesin pendingin ruangan, tetap saja membuat Yuan merasa gerah. Degup jantung Yuan semakin tak beraturan.

"Boleh sekarang?" tanya Rian dengan suara serak.

Yuan mengangguk karena sudah mengerti maksud dari arah pembicaraan sang suami. Rian pun bersorak dalam hati karena mendapatkan persetujuan dari sang istri. Lelaki itu mulai memangkas jarak dengan Yuan.

Rian mendaratkan ciuman ke dahi Yuan. Perlahan turun ke pipi, kemudian bibir Yuan. Keduanya saling melumat satu sama lain.

Getaran cinta menyelimuti keduanya. Yuan mulai menerima setiap sentuhan sang suami dengan rasa ikhla
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Terpaksa Menikah dengan Kakak Ipar   Bab 20. Mas Rian Jahat!

    "Halo," sapa seorang perempuan cantik dengan wajah penuh riasan.Bibir perempuan itu tampak penuh dan seksi karena pulasan lipstik. Wajahnya cantik mirip dengan bule Rusia. Melihat wajah perempuan cantik yang tampak pada layar ponsel sang suami membuat Yuan langsung minder.Namun di sisi lain, hati Yuan kini sedang bertanya-tanya mengenai siapa wanita yang mengangkat panggilan videonya itu. Akhirnya dia mencoba memberanikan diri untuk bertanya kepada wanita tersebut."Kamu siapa? Kenapa kamu pegang ponsel suamiku?" tanya Yuan dengan suara bergetar."Suamimu?" Perempuan itu mengerutkan dahi kemudian menoleh ke arah samping.Yuan bisa melihat kalau perempuan itu sedang merebahkan diri dengan bersandar pada perut seorang laki-laki. Jantungnya seakan berhenti berdetak setelah mendengar percakapan keduanya."Sayang, memangnya kamu sudah memiliki seorang istri?" tanya perempuan di ujung telepon."Tidak, apa kamu

    Last Updated : 2023-10-03
  • Terpaksa Menikah dengan Kakak Ipar   Bab 21. Tertampar

    Yuan terdiam seketika. Apa yang diucapkan oleh Riana memang benar adanya. Dia tidak boleh mengalah begitu saja kepada pelakor.Dia Yuan pun kembali ke kamarnya. Dia mengeluarkan koper dari lemari, lalu memasukkan hampir semua pakaiannya ke dalam sana. Setelah semua persiapan selesai Yuan masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri."Bunda, Sinta tunggu di luar sama Bunda Riana, ya?" pamit Sinta ketika melihat Yuan keluar dari kamar mandi."Iya, Sayang." Yuan tersenyum kepada Sinta melalui cermin yang ada di meja rias.Sinta pun turun dari ranjang. Dia menarik koper keluar kamar, lalu menutup kembali pintunya. Setelah pintu kembali tertutup, Yuan memutar tubuh menghadap ke arah cermin.Yuan bercermin, meneliti setiap detail wajahnya. Dia berusaha mengingat lagi bagaimana penampilan perempuan yang diduga sebagai perebut suaminya itu. Dia berusaha meniru riasan wajah wanita tersebut."Aku juga bisa lebih cantik dan seks

    Last Updated : 2023-10-03
  • Terpaksa Menikah dengan Kakak Ipar   Bab 22. Sebenarnya

    Yuan langsung menerobos masuk. Dia melihat ke sekeliling ruangan. Hidungnya tampak kembang-kempis karena mengendus aroma parfum wanita.Kecurigaannya kepada sang suami semakin kuat dan mulai terbukti. Air mata perempuan itu mulai berdesakan. Dia menoleh ke arah sang suami."Bau parfum wanita! Kamarmu di mana, Mas?" tanya Yuan dengan suara bergetar dan setengah berteriak.“Parfum itu, aku yang pakai. Aku sedang ....”“Di mana kamarmu, Mas?” Yuan melontarkan pertanyaan itu dengan gigi rapat.Rian pun menunjuk salah satu pintu kamar yang sedikit terbuka di lantai atas. Yuan bergegas menapaki satu per satu anak tangga. Setelah sampai di depan pintu, Yuan terdiam.Perempuan itu menarik napas panjang, lalu mengembuskannya perlahan. Tangannya gemetar ketika memegang kenop pintu. Dia mendorong benda itu dan kini terpampang sebuah pemandangan yang membuat hatinya hancur.Di atas ranjang Rian terdapat sebuah gaun mer

    Last Updated : 2023-10-03
  • Terpaksa Menikah dengan Kakak Ipar   Bab 23. Rahasia Parfum Wanita dan Gaun Merah Muda

    "Jawab, Mas!" seru Yuan dengan suara bergetar.Rian justru tersenyum canggung sambil mengusap tengkuknya. Dia menunduk sekilas, lalu kembali menatap sang istri. Wajah lelaki tersebut terlihat merah layaknya kepiting rebus."Itu ... sebenarnya aku sangat merindukanmu. Jadi, aku membeli parfum yang biasa kamu pakai untuk mengurangi rasa rinduku kepadamu. Lalu gaun merah muda itu sebenarnya untuk hadiah ulang tahunmu."Yuan terdiam mendengar pengakuan Rian. Dia kembali menajamkan penciumannya. Ternyata memang benar kalau sang suami sedang memakai parfum yang biasa dia pakai.Aroma mawar bercampur dengan vanila dan beberapa wewangian lain yang tercium begitu manis memasuki rongga hidung Yuan. Dia memejamkan mata lagi untuk menikmati aroma parfum dengan harga ratusan dolar itu.Sedetik kemudian, Yuan membuka mata. Dia baru ingat kalau besok adalah hari ulang tahunnya. Yuan menatap sendu penuh penyesalan kepada sang suami.

    Last Updated : 2023-10-04
  • Terpaksa Menikah dengan Kakak Ipar   Bab 24. Happy

    Peluh bercucuran membasahi hampir sekujur tubuh Yuan dan Rian. Kini keduanya saling berpelukan di atas ranjang setelah selesai melakukan pelepasan. Sebelum menyatukan raga, Yuan membersihkan tubuhnya dibantu oleh Rian.Bahkan Rian juga membantu sang istri untuk mengeringkan rambut. Setelah selesai, barulah keduanya melanjutkan aktivitas panas yang tertunda di atas ranjang.Yuan menyelusupkan wajah ke dada sang suami. Rian merelakan lengan atasnya dipakai Yuan sebagai bantalan. Lelaki tampan itu mengusap lembut puncak kepala Yuan."Yuan, terima kasih, ya. Kamu adalah wanita pertamaku.""Benarkah? Aku sangat terkejut!" Yuan mendongak menatap Rian dengan mata terbelalak."Menurutmu?" Rian tersenyum miring sambil mencubit ujung hidung sang istri.Yuan memegangi selimut yang menutupi dada. Dia perlahan bangkit dan menyandarkan punggung ke dasbor ranjang. Rian pun mengikuti posisi sang istri tanpa melepaskan pelukannya dari

    Last Updated : 2023-10-06
  • Terpaksa Menikah dengan Kakak Ipar   Bab 25. Selisih Pendapat

    "Nggak apa-apa, Mas. Aku juga kagetan. Kalau aku nggak kaget, kakiku juga nggak akan tersiram kuah sup yang masih panas." Yuan tersenyum tipis seraya mendesis karena masih menahan rasa panas pada kakinya. "Kamu nggak boleh ngapa-ngapain sebelum sembuh! Sekarang, kamu duduk saja di sini. Aku akan membersihkan semuanya untukmu!" Rian bergegas menuju dapur. Dia membersihkan pecahan kaca serta kuah sup yang berceceran di lantai. Setelah selesai membersihkan semua kekacauan akibat kejahilannya, Rian melongok ke dalam panci sup yang masih ada di atas kompor. Beruntungnya sup itu masih cukup untuk sarapan. Jadi, Rian tidak perlu membuat masakan lain. Lelaki itu langsung memindahkan sup ke dalam wadah dan menatanya di atas meja makan dengan cekatan. Yuan pun menatap sang suami yang sibuk sendiri sambil bertopang dagu. Sebuah senyum tipis terukir di bibir perempuan cantik tersebut. Yuan kembali teringat awal pernikahan menyakitkannya dengan Andri.

    Last Updated : 2023-10-06
  • Terpaksa Menikah dengan Kakak Ipar   Bab 26. Mendidik Bersama

    Yuan menunduk ketika mendengar nada bicara Rian yang terdengar murka. Dia menatap ujung kakinya yang terlihat merah karena luka bakar. Terdengar hela napas berat dari Rian.Lelaki itu mengusap wajah kasar kemudian menatap Yuan penuh rasa bersalah. Dia akhirnya duduk berjongkok di depan Yuan, lalu meraih jemari sang istri. Air mata Yuan langsung menetes karena dada yang terasa begitu sesak."Maaf, tapi tolong dengarkan aku dulu."Yuan perlahan memberanikan diri untuk menatap mata sang suami. Rian menyelipkan anak rambut Yuan ke belakang telinga. Dia terus menggenggam jemari Yuan dan berpindah ke samping Yuan."Aku nggak paham kenapa kamu marah dan terus mengoceh. Jadi, aku harap kamu mau membicarakannya dengan kepala dingin. Aku tidak mengerti bahasa kaum wanita yang terlalu rumit untuk dipahami. Jelaskan alasan kenapa kamu terlihat marah dalam satu kalimat. Mengerti?"Suara Rian kali ini terdengar sangat lembut. Yuan pun mengan

    Last Updated : 2023-10-07
  • Terpaksa Menikah dengan Kakak Ipar   Bab 27. Bersenang-senang Bersama

    Rian dan Riana saling menatap satu sama lain. Sedetik kemudian, keduanya langsung mengalihkan pandangan kepada Yuan. Rian menyikut lengan Riana agar adiknya itu menjawab lebih dulu."Sejujurnya aku nggak tahu, Mbak. Kamu memang terlihat tegas ketika Sinta melakukan kesalahan. Aku pernah melihat bagaimana caramu menegur Sinta dengan mengajaknya pergi menjauh dari orang lain lebih dulu." Riana tersenyum lebar."Mbak Yuan mengajak Sinta masuk ke kamar dan menasihatinya di belakang banyak orang. Kalau aku, sih nggak bisa seperti itu. Aku terlalu meledak-ledak dalam mengasuh Juna. Mungkin hal itu yang membuat Juna tumbuh menjadi anak yang penuh rasa takut dan sulit mengambil keputusan secara mandiri." Riana tersenyum kecut ketika mengingat bagaimana perilaku sang putra yang memang tidak memiliki pendirian dan kurang tegas.Rian yang tidak memiliki pengalaman sedikit pun mengenai mengasuh dan mendidik anak pun hanya bisa terdiam. Dua wanita hebat yang ada

    Last Updated : 2023-10-08

Latest chapter

  • Terpaksa Menikah dengan Kakak Ipar   Bab 35. Lelaki Berengsek

    Yuan menoleh ke arah jendela mobil. Seorang lelaki bertubuh tegap kini berdiri di samping mobilnya. Tak lama berselang lelaki itu membungkuk.Yuan dapat mengenali siapa orang yang ada di luar sana walau terlihat samar. Dia adalah Burhan, mantan kekasihnya. Bagaimana bisa Burhan mengetahui keberadaannya saat ini?Akhirnya Yuan memutuskan untuk keluar dari mobil. Saat dia kembali menutup pintu mobil, Burhan melepas kacamata hitam yang sejak tadi menyembunyikan sepasang mata lelaki tersebut."Apa kabar, Sayang?" tanya Burhan dengan senyum menyeringai.Yuan tidak menjawab. Dia terus mengepalkan jemari tangan seraya menatap sepasang mata Burhan penuh kebencian. Burhan memasukkan kacamatanya ke dalam saku kemeja dan mulai mendekati Yuan."Kenapa kamu semakin sombong, Yuan? Nyonya muda Ismoyo kita ternyata semakin menggoda!" seru Burhan sembari memindai tubuh Yuan dengan tatapan mesum."Mundur! Ada Sinta di dalam! Jangan sam

  • Terpaksa Menikah dengan Kakak Ipar   Bab 35. Sinta yang Mulai Protes

    Yuan menepuk dahinya. Dia tidak yakin sang putri akan sabar menunggu. Namun, Yuan akhirnya memaksakan senyum agar Sinta berhenti bertanya lagi soal adik."Baiklah! Sekarang main sama Juna dulu. Bunda mau kerja sama Bunda Riana." Yuan membelai lembut pipi putrinya.Sinta pun membereskan beberapa perlengkapan yang dia pakai untuk mengerjakan tugas sekolah. Begitu juga dengan Arjuna. Setelah itu, mereka berdua masuk ke kamar masing-masing."Aduh, jangan sampai Juna ikut-ikutan minta adik!" celetuk Riana tanpa mengalihkan tatapannya dari laptop.Yuan langsung menoleh ke arah Riana yang masih duduk rapi di sofa depan televisi. Dia berdiri dari atas karpet, lalu berjalan mendekati Riana. Yuan berkacak pinggang seraya menatap tajam adik iparnya itu.Merasa dirinya terus diperhatikan oleh Yuan, Riana pun mendongak. Dia menyengir kuda kemudian mengangkat lengan dengan jemari membentuk huruf 'v'. Tanpa basa-basi Yuan langsung mengimpit ke

  • Terpaksa Menikah dengan Kakak Ipar   Bab 34. Mulai Sibuk Masing-masing

    Rian melongo mendengar pertanyaan Yuan yang menurutnya tidak masuk akal. Di sisi lain, Yuan terlihat kesal karena pertanyaannya tidak kunjung dijawab oleh Rian. Perempuan tersebut langsung melipat lengan seraya mengerucutkan bibir.Sedetik kemudian, Rian tertawa terbahak-bahak. Dia memegangi perutnya yang terguncang akibat ledakan tawa. Kini Yuan mulai mendaratkan cubitan pada lengan sang suami karena merasa kesal."Aduh, ampun!" teriak Rian tanpa menghentikan tawanya.Yuan tidak segera melepaskan cubitan dari lengan Rian, sampai akhirnya sang suami menarik lengannya paksa, lalu membanting pelan tubuh Yuan hingga istrinya itu terlentang di atas ranjang. Tatapan keduanya saling bertemu, tetapi dada Yuan masih kembang kempis karena menahan amarah."Kamu ini lucu, Sayang. Tentu saja aku akan menuruti semua keinginanmu. Bahkan aku bisa membeli pabrik es krim kesukaanmu, kalau kamu menginginkannya!" seru Rian jemawa.Yuan hanya terse

  • Terpaksa Menikah dengan Kakak Ipar   Bab 33. Andai

    Rian dapat mendengar kalau Yuan menggumamkan sesuatu walau terdengar samar. Dia akhirnya menoleh dan menanyakan apa yang menjadi ganjalan hati sang istri. Namun, Yuan hanya menggeleng.Rian membuang napas kasar. Dia tidak mau memaksa sang istri mengatakan apa yang memang tidak dia ingin katakan. Akhirnya Rian memilih untuk tetap diam dan terus fokus mengendarai mobilnya."Mau makan di mana?" tanya Rian tanpa menoleh ke arah sang istri."Terserah," jawab Yuan singkat.Rian menelan ludah karena mendengar kata mematikan itu keluar dari bibir sang istri. Dia berpikir sejenak, berusaha mengingat beberapa makanan favorit sang istri.Setelah berpikir hampir 15 menit, akhirnya Rian memutuskan untuk berhenti di sebuah warung tegal. Yuan terdiam sesaat. Tak lama berselang, dia menoleh ke arah Rian."Mas Rian kok berhenti di sini?" tanya Yuan seraya memindai warung sederhana dengan etalase di bagian depannya."Kamu ri

  • Terpaksa Menikah dengan Kakak Ipar   Bab 32. Dia Suamiku!

    Rian dan Siti pun menoleh ke arah Yuan. Wajah perempuan tersebut tampak merah padam dengan jemari mengepal kuat di samping badan."Nggak boleh!" seru Yuan tegas.Rian dan Siti melongo melihat Yuan yang sedang marah. Perempuan itu kini melipat lengan di depan dada sambil menatap tajam Siti. Hilda ikut melongo melihat Yuan yang tampak emosi.Hilda memandang Yuan dengan tatapan polos. Hilda bergerak dan berdiri di atas kursi. Kini semua tatapan tertuju pada bocah mungil berambut ikal itu."No, no, no! Tante nggak boleh mayah-mayah! Nggak baik kata papa!" Hilda menggerakkan jari telunjuk di depan wajahnya.Yuan mengalihkan pandangannya kepada Hilda. Amarah Yuan padam seketika. Dia mulai berpikir kalau dirinya tidak lebih dewasa dari anak berusia tiga tahun.Yuan akhirnya menyandarkan punggung pada bantal sofa di belakangnya. Bahunya merosot dan tatapan Yuan masih tertuju pada Hilda yang kini mulai turun dari kursi.

  • Terpaksa Menikah dengan Kakak Ipar   Bab 31. Prahara Rumah Tangga

    Rian mengerutkan dahi ketika melihat Yuan kembali bersikap kekanakan. Dia menggendong Hilda, kemudian menyusul Yuan yang sudah ada di dalam mobil. Rian mengetuk kaca mobil karena melihat istrinya itu duduk di belakang roda kemudi.Di dalam mobil, Yuan berusaha menekan tombol starter. Dia berniat pulang dengan mengendarai mobil sang suami sendirian dan meninggalkan Rian bersama janda gatal bernama Siti itu.Perempuan tersebut sangat jengkel ketika melihat bagaimana Siti tersenyum kepada suaminya. Dia merasa hanya Rian yang dinanti dan disambut kedatangannya. Belum lagi ketika Hilda yang langsung naik ke pangkuan Rian seperti sudah kenal sejak lama."Ah, sial!" Yuan memukul roda kemudi ketika menyadari dia tidak membawa kunci mobil."Pantas saja! Mau aku starter sampai jempolku patah mesinnya nggak akan nyala!" gerutu Yuan, lalu menenggelamkan kepala di antara kedua lengan yang memegang roda kemudi.Sedetik kemudian, Yuan menyadari kalau Rian mengetuk kaca mobil. Dia akhirnya menurunkan

  • Terpaksa Menikah dengan Kakak Ipar   Bab 30. Cemburu

    Keduanya pun melanjutkan ciuman panas itu di atas ranjang. Keduanya saling menanggalkan pakaian satu per satu. Sekarang mereka terlihat polos dan terkena sorot lampu tidur yang tampak remang-remang.Dinginnya kamar karena mesin pendingin ruangan tidak serta membuat mereka kedinginan. Justru mereka merasa panas karena gairah yang menggelora. Keduanya menyatukan raga dan mencapai puncak kenikmatan secara bersamaan.Lelah dengan aktivitas panasnya bersama Yuan, Rian pun memejamkan mata. Dia memeluk tubuh Yuan yang masih polos, tetapi tertutup oleh selimut tebal. Mereka masih memejamkan mata untuk menikmati sisa-sisa pelepasan yang membuat adrenalin berpacu kuat."Yuan!" panggil Rian dengan suara lembut.Yuan pun membuka mata, lalu mendongak agar bisa menatap wajah tampan suaminya. Dia tersenyum lembut, mengangkat lengan, lalu memainkan jemarinya di atas dagu Rian yang mulai ditumbuhi rambut halus.Rian tersenyum tipis. Lelaki itu m

  • Terpaksa Menikah dengan Kakak Ipar   Bab 28. Menanggung Rasa Bersalah

    "Pak, Pak Ridwan meninggal."Kalimat yang keluar dari bibir sekretaris Rian mendadak membuat lidahnya kelu. Dia tidak menyangka manajer keuangan rumah sakit yang sedang diselidiki itu meninggal begitu cepat. Padahal Rian yakin kalau lelaki itu hanya dijadikan kambing hitam.Otot leher Rian tampak kaku dengan mata melotot ketika mendengarkan penjelasan Adnan. Lelaki berusia 30 tahun itu mengatakan bahwa Ridwan ditemukan tewas karena meminum racun serangga."Aku akan melayat ke rumahnya sekarang!" Rian akhirnya menutup sambungan telepon.Wajah Yuan ikut tegang ketika melihat ekspresi sang suami yang tidak santai. Dia perlahan mendekati Rian dan menyentuh lengan sang suami secara perlahan. Rian memaksakan senyumnya."Kamu bisa pulang dulu ke rumah. Aku mau melayat ke rumah Pak Ridwan. Beliau manajer keuangan yang sedang diselidiki.""Boleh aku ikut, Mas?" tanya Yuan seraya menggenggam jemari sang suami."Nggak

  • Terpaksa Menikah dengan Kakak Ipar   Bab 29. Sayangnya

    Siti menatap mata Rian yang terlihat begitu tegas. Tak lama kemudian, dia menunduk kemudian kembali menangis histeris. Rian memilih untuk diam sementara waktu.Lelaki itu tidak mau menekan mental Siti untuk sekarang ini. Dia menunggu Siti tenang dan mengatakan semuanya dengan sendirinya. Setelah menunggu hampir 30 menit, akhirnya Siti sedikit lebih tenang.Siti kembali menyeka air mata untuk sekian kalinya. Dia menatap Rian dengan mata yang sudah bengkak. Perempuan itu menggeleng sehingga membuat Rian mengerutkan dahi."Mas Ridwan belum sempat mengucapkan siapa nama orang itu, Pak!" Bahu Siti terguncang hebat dan tangis perempuan itu kembali pecah.Rian kembali menemui jalan buntu. Dia mengusap wajah kasar, kemudian menyandarkan punggung pada kepala sofa. Adnan pun terlihat sangat frustrasi."Gimana, Pak?" tanya Adnan dengan suara lemah."Kita harus cari tahu dan menggali semuanya lebih jauh." Rian menggerakkan kepala

DMCA.com Protection Status