Share

Mual yang Parah

Penulis: Chocoday
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-01 21:00:30

"Intinya, saya punya bukti bahwa hubungan kita berdua itu sudah tidak sehat. Saya juga tidak mau membeberkan sesuatu yang menjadi rahasia orang lain. Lebih baik kalian cari tau sendiri," jawab Jevano lalu masuk ke kantornya.

Siangnya, Bi Ani mengabarkan bahwa Anna sedang muntah-muntah parah sekarang. Hingga Jevano langsung pergi begitu saja dan menyerahkan kembali pekerjaannya pada sang ayah sementara waktu.

Dengan cepat ia kemudikan mobilnya menuju rumah yang memang tidak terlalu jauh jika tidak padat kendaraan.

Hanya dengan beberapa menit saja, Jevano sudah sampai ke rumah. Laki-laki itu berlari masuk, menghampiri sang istri yang sudah terkapar lemah di tempat tidur kamar bawah.

Kamar itu memang tidak terlalu besar dibandingkan dengan kamar Jevano yang berada di lantai atas. Hanya sana, laki-laki itu tidak ingin menanggung resiko dengan kehamilan istrinya.

Jevano duduk pada tepian kasur di samping
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Terpaksa Menikah Dengan CEO Dingin   Rujak Tengah Malam

    Jevano membaca berkas yang diberikan sekretarisnya, lalu menandatangani surat pengalihan nama itu. Gio memilih pamit setelah berbicara tentang pekerjaan di Perusahaan yang cukup teratasi oleh Ayah atasannya. Bahkan sang ayah juga berpesan untuk tidak mengkhawatirkan pekerjaan di kantor dan memintanya untuk fokus pada kehamilan sang istri yang memang sedikit sulit untuk ditinggal bepergian jauh dan lama. Walaupun ada Bi Ani yang menemaninya, tidak mungkin juga Jevano hanya mengandalkan tenaga wanita yang hampir sebaya dengan sang ayah untuk menangani Anna yang sedikit-sedikit merasa mual bahkan muntah berkali-kali. Malamnya, Jevano baru saja turun dari ruang kerjanya. Laki-laki itu langsung masuk ke kamar mencari sang istri yang sudah tidak ada di dapur maupun ruang tengah. Netranya mencari keberadaan wanita cantik itu. Ia bernapas lega ketika melihat sang istri yang terlihat

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-02
  • Terpaksa Menikah Dengan CEO Dingin   Perhatian Sang Suami

    Gadis itu langsung pamit setelah menyerahkan dokumen untuk Jevano. Apalagi setelah atasannya sudah memasang wajah sinisnya. Anna terkekeh ketika suaminya duduk kembali di sampingnya. Jevano sontak menoleh padanya lalu bertanya, "kenapa?" "Mas serem banget kalau sama karyawan, sama Aku malah kayak bayi," ledek Anna. "Kalau sama karyawan kayak begitu mereka gak bakal pernah bener kerjanya nanti. Atasan kan harus punya wibawa, Sayang," jelasnya. Anna manggut-manggut paham maksud suaminya, "bukan begitu Mas. Emang atasan itu harus punya wibawa tapi kan gak nyebelin gitu juga. Nanti kalau pada resign gimana?" tanyanya. "Buktinya mereka betah tuh," timpal Jevano. "Ya udah lah gimana Mas aja," ungkap Anna sudah lelah untuk berbicara dengan suaminya. Jevano menoleh pada istrinya yang kini terdiam dan tidak mau menyangkal lagi ucapannya. Laki-laki itu dengan man

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-03
  • Terpaksa Menikah Dengan CEO Dingin   Kembalinya Sang Ayah

    Anna menjawab kemauannya, sontak membuat Jevano terbelalak. Dia saja yang belajar memasak dan menyukai banyak masakan sudah kebingungan dengan masakan yang melibatkan banyak rempah itu. Bagaimana dengan sekretarisnya yang bahkan tidak menyukai banyak masakan, bahkan bumbu dapur saja sepertinya tidak tahu. Pasalnya Jevano tahu jika sekretarisnya itu sering kali dikirim masakan ibunya yang hanya berbeda kota saja. Tapi berhubung melihat sang istri yang terlihat begitu menginginkannya. Jevano mengiyakan kemauannya lalu menanyakannya pada Gio untuk ketersediaannya. Reaksi Gio pun tidak kalah terkejutnya dari Jevano tadi. Namun, laki-laki itu juga tidak tega ketika melihat Anna memohon padanya. Gio menghela napasnya lalu mengangguk setuju dengan syarat dia akan memasak dengan petunjuk dari Ibunya yang akan ia hubungi nanti. Kebetulan memang ibunya gio ini pem

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-04
  • Terpaksa Menikah Dengan CEO Dingin   Bersyukur

    "Beneran Mas?" tanya Anna dianggukinya dengan cepat. "Ya udah Mas hati-hati ya!" laki-laki itu kembali mengangguk lalu pamit pergi ke supermarket setelah mengecup pipi sang istri. Beberapa menit kemudian, Jevano baru saja kembali dari supermarket di dekat rumah. Laki-laki itu merogoh ponselnya setelah berdering cukup lama. "Kenapa Gi?" tanya Jevano setelah mengangkat panggilan dari sekretarisnya itu. "Pak untuk saat ini sepertinya lebih baik Bapak sama Mbak Anna jangan ke Perusahaan dulu," ungkapnya membuat Jevano menautkan alisnya heran. "Memang kenapa?" tanya Jevano. "Bapak bisa liat video yang sedang beredar di sosial media sekarang," jawab Gio lalu mengirimkan video singkat tentang ayah mertuanya. Jevano mengerutkan keningnya, tangannya mengepal kuat. Laki-laki itu langsung masuk ke rumah dengan wajah kesalnya. Anna yang sadar akan perubahan ekspresi

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-05
  • Terpaksa Menikah Dengan CEO Dingin   Suami yang Manja

    "Nahan biar gak nafsu sama kamu," jawab Jevano membuat Anna terkekeh di belakangnya. "Kenapa harus nahan?" tanya Anna, "kan Anna ini istri kamu, Mas." "Mas takut terjadi sesuatu Sayang," timpal sang suami membuat Anna mengulas senyumannya. Wanita itu memeluk suaminya dari belakang, "ya udah kalau gitu. Kita tidur aja." Jevano membalik tubuhnya lalu mengecup kening sang istri dan memeluknya dengan erat agar Anna merasakan kehangatannya. Keesokan paginya, Anna sudah kembali mual. Wanita itu sudah merasa tidak aneh lagi sekarang. Apalagi memang sang suami selalu menemaninya mengobati rasa mualnya itu. Jevano membawakan air hangat untuknya, sembari mengelus punggung sang istri dengan lembut, tatapannya terlihat sendu sekarang. "Ini masih lama kamu muntah-muntahnya ya?" tanya Jevano, "mas gak tega liat kamu muntah tiap pagi, belum lagi kalau siang ataupun malem."

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-06
  • Terpaksa Menikah Dengan CEO Dingin   Gara-gara Sang Ayah

    "Tadi di mimpi Mas kamu ninggalin Mas gitu aja sama cowok lain," ungkapnya membuat Anna terkekeh. Wanita itu mengelus kepala suaminya, "anna gak bakal tinggalin Mas. Tenang aja ya!" Jevano menatap istrinya dengan wajah yang begitu merah hingga Anna kembali terkekeh. Ia hapus sisa air mata suaminya, "mas kayak anak kecil tau gak. Mimpi aja pake nangis segala." "Ya kan Mas takut kamu tiba-tiba pergi dan hilang pas Mas bangun," ungkapnya. Bi Ani yang mendengarnya itu hanya menggelengkan kepalanya sembari menahan senyuman. Melihat atasannya itu yang kini bucin pada sang istri padahal dia begitu dingin ketika pertama kali menikah beberapa bulan lalu. Hari sudah mulai terang, Jevano juga akan bersiap pergi ke Perusahaan tanpa Anna lagi kali ini. Laki-laki itu melingkarkan tangannya pada pinggang sang istri yang sedang sibuk memasangkan dasi pada kerah kemeja miliknya. Anna mendongak, menatap netra sang suami y

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-07
  • Terpaksa Menikah Dengan CEO Dingin   Keguguran

    Jevano menggenggam erat tangan istrinya, "mas minta maaf Sayang." Anna mulai meluruhkan air matanya, ia elus perutnya yang masih terasa sedikit perih itu. "Baby gak bisa diselamatkan ya Mas?" Jevano mengangguk, "kamu sudah pendarahan dan banyak mengeluarkan darah hingga baby gak bisa bertahan." Anna melepaskan genggaman suaminya, "mas perjanjian apa yang kamu buat sama Ayah?" tanyanya membuat Jevano sempat terdiam lalu menunduk kebingungan menjawabnya. "Mas? Kenapa? Gak bisa jawab pertanyaan Anna?" tanya Anna lagi. Wanita itu menangkup pipi suaminya agar mendongak dan berhadapan dengannya, "perjanjian apa Mas?" "Tapi kamu gak akan tinggalin Mas setelah tau perjanjiannya?" tanya Jevano. Anna menggelengkan kepalanya, "anna gak bakalan tinggalin Mas. Anna cuman tau apa perjanjian yang dimaksudkan Ayah." Jevano kembali menggenggam tangan istrinya, "mas pernah berjanji kalau Mas akan kembalikan kamu

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-08
  • Terpaksa Menikah Dengan CEO Dingin   Gaun Pilihan Anna

    Jevano mengangguk, "setau Mas sih itu udah berlangsung beberapa tahun. Katanya istri keduanya bahkan udah punya anak lagi dari suaminya." "Suaminya ganteng? kaya?" tanya Anna. Jevano mencubit pipi istrinya, "masih ganteng-an Mas sih." Anna terkekeh mendengarnya. "Mas yang serius ih jawabnya," protes Anna. "Ya kan kita gak bisa nilai, menurut Mas sih biasa aja. Enggak kaya juga, kalau kaya Bi Ani gak bakalan kerja di sini," jawab Jevano. "Terus berani-beraninya mendua?" "Kenapa gak berani Sayang," "Mas juga berani?" tanya Anna mendongak pada suaminya. Jevano menunduk, menatap istrinya, "nah kamu mulai nih bahas hal yang sensitif yang nantinya kamu sendiri bakal kepikiran sama apapun jawaban dari Mas." Anna terkekeh mendengarnya, "enggak, Anna percaya sama Mas."

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-09

Bab terbaru

  • Terpaksa Menikah Dengan CEO Dingin   Laporan Keuangan 2

    Pria itu masih terdiam sembari menunduk merasa kebingungan. Jevano menggebrak mejanya hingga papan bundar itu bergetar dan menambah ketegangan. Ia dekati sang karyawan lalu duduk di dekatnya, "pak, kita sudah bekerja sama lumayan lama. Bahkan dari saat Ayah masih produktif bekerja dan sekarang dia sudah meninggal." "Saya percayakan kepada Bapak tentang keuangan perusahaan. Lalu apa yang bisa Bapak jelaskan tentang semua ini?" tanya Jevano sembari menunjuk berkas laporan keuangan. Keringat pria itu mulai bercucuran, rasanya bisa sampai membanjiri ruangan itu jika Jevano terus menatapnya dengan tajam. "Bapak masih mau bungkam?" tanya Jevano lagi. "Itu..... Untukkk-""Untuk keperluan Bapak sendiri?" tanya Jevano dengan tatapan tajamnya itu. Gio sebenarnya tidak tega jika rekannya sedang dimarahi oleh Jevano. Dia saja yang setiap harinya bersama dengan Jevano akan takut jika dia sudah memasang mata tajamnya itu. "Untuk keperluan berobat anak saya," jelas Bapak manajer keuangan itu.

  • Terpaksa Menikah Dengan CEO Dingin   Laporan Keuangan 1

    "Aku gak merubah Mas. Justru Mas yang berubah," jelas Anna. "Kan berkat kamu, Mas jadi berubah," timpa Jevano. Anna menggelengkan kepalanya, "mas.... Seseorang gak bakalan berubah kalau bukan dirinya sendiri yang mau berubah." Jevano tersenyum mendengar penuturan istrinya. Ia dekatkan wajahnya pada Anna. Namun Anna segera menahannya, apalagi Gio juga mengetuk pintu ruangan atasannya kembali. Jevano memasang wajah kesalnya sembari memangku sang anak yang kini tertidur. Tangan Gio begitu bergetar terlihat oleh Anna karena ditatap tajam oleh istrinya. Anna menyenggol lengan suaminya, hingga ia menoleh dan memberikan isyarat bahwa ekspresinya kini menyeramkan. "Ada apa Gi?" tanya Jevano. "Pak, ini laporan keuangan minggu lalu yang bapak minta," jawab Gio sembari menyerahkan berkas yang diminta atasannya tadi. "Oh ya sudah kamu simpan dulu saja di meja saya ya!" ucapnya, "makasih." Gio sempat terdiam mendengarnya. "Kenapa Gi?" tanya Anna merasa heran dengan ekspresi sek

  • Terpaksa Menikah Dengan CEO Dingin   Hal-hal Yang Berubah

    "Kata istri saya, kalau kamu suka sama dia atau mau memulai mengenal dia lebih dulu gak ada yang salah buat ketemu dulu, sekedar ngobrol dulu. Toh dia juga udah kenal kamu, jadi kayaknya gak masalah kalau kamu mau temuin dia dulu," jelas Jevano. Gio terdiam mendengarnya. "Gi kesempatan gak akan datang 2 kali. Setau saya dia juga baik dan ramah sama orang lain, bukannya kamu yang lebih berpengalaman sama dia dibanding saya? Kamu juga lebih banyak interaksi sama dia kan?" Gio mengangguk mengiyakan. Laki-laki itu juga mulai memikirkan pendapat dari istri atasannya ini. Selama dirinya mencoba aplikasi kencan ini, memang dia tidak pernah merespon wanita lain kecuali Intan ini. Siang harinya, Gio memutuskan untuk tidak makan siang bersama dengan sang atasan. Kebetulan juga, Jevano akan diantarkan makan siang oleh istrinya. Anna berjalan dengan santainya menuju ruangan sang suami. Wanita itu mendorong stroller dengan sang anak yang tertidur dan kotak bekal yang Anna simpan di bawahnya.

  • Terpaksa Menikah Dengan CEO Dingin   Suami Istri

    "Loh kenapa?" tanya Anna. Jevano kembali menceritakan kembali alasan mengapa sekretarisnya itu membatalkan janji kencannya. Anna terkekeh pelan, "dia batalin cuman karena temen sekantornya?" "Iya Sayang. Padahal anaknya ramah, terus kayak interaksi banyak banget sama Gio. Kalaupun udah merasa cocok menurut Mas pantes aja mereka kalau saling suka juga," jelas Jevano. "Cantik, mas?" tanya Anna. Jevano mengulas senyumannya, "lebih cantik kamu." Anna mendelik, "bohong banget." "Loh kok bohong?" tanya Jevano, "beneran loh Sayang." "Iya deh iya," timpal Anna dengan senyumannya. Setelah makan malam selesai, Anna dan Jevano memilih untuk masuk ke kamar. Sekalipun memang keduanya belum mengantuk setelah kenyang menyantap masakan Anna. Jevano merangkul pinggang sang istri yang sedang memainkan ponselnya di kasur, "sayang.""Iya Mas?" tanya Anna menoleh pada suaminya. "Kamu mau tas-nya?" tanya Jevano, "perasaan dari kemarin Mas liat kamu liatin tas itu terus." Anna tersenyum, "mau si

  • Terpaksa Menikah Dengan CEO Dingin   Makan Siang Sang Istri

    "Kenapa Pak?" tanya Gio. "Anna udah bilang kalau dia mau bawain makan siang tadi pagi. Tapi saya malah makan siang sama kamu," jawabnya. "Hayoh loh Pak! Mbak Anna pasti marah itu, kesel karena Bapak udah makan siang sendirian," ucapnya. Jevano mendelik pada sekretarisnya, ia menarik tangan Gio untuk ke ruangannya juga. Laki-laki itu berpura-pura belum mengetahui sang istri sudah berada di ruangannya. Jevano tersenyum ketika membuka pintu ruangannya. "Dikira Mas belum sampai," pungkas Jevano lalu duduk di samping istri dan anaknya. Rezkiano yang sudah mulai aktif itu sudah terlihat senang melihat Jevano yang baru saja duduk. Anak itu sudah merentangkan tangannya untuk dipangku oleh sang ayah. Jevano dengan senang hati memangkunya, Bercanda dengan sang anak memang waktunya yang paling berharga kali ini. Apalagi jika dirinya sedang merindukan sang ayah yang sudah meninggalkannya setahun yang lalu. Sekalipun semasa kecilnya, Jevano tidak pernah merasakan hal seperti ini. Setidakn

  • Terpaksa Menikah Dengan CEO Dingin   Kencan Buta 1

    Gio menggelengkan kepalanya. "Terus kenapa bisa gagal?" tanya Jevano lagi. "Saya kenal sama dia," jawab Gio. "Kenal? Siapa?" tanya Jevano beruntun. Gio sempat terdiam sebelumnya. Laki-laki itu menghela napasnya lalu menjawab, "Intan." "Intan yang kerja di sebelah kamu?" tanya Jevano. Gio mengangguk mengiyakan. "Kok bisa?" tanya Jevano, "emang sebelumnya gak pernah lihat foto atau apapun?" Gio menggelengkan kepalanya, "di aplikasinya gak nunjukin foto juga gak apa-apa Pak. Makanya saya awalnya tertarik karena emang gak harus keluarin foto saya," jelasnya. "Ya terus kenapa gak jadi kencannya?" tanya Jevano lagi, "kan bisa aja kalian pacaran nantinya karena nyambung dan cocok. Syukur-syukur kalau sampai menikah." Gio menggelengkan kepalanya, "enggak deh Pak. Mending saya cari yang lain aja." "Emangnya kenapa?" tanya Jevano heran. Intan kerjaannya baik kok." "Iya sih Pak. Cuman dia suka ngeselin aja," jawab Gio. Jevano terkekeh mendengarnya. Ia menggelengkan kepalanya heran p

  • Terpaksa Menikah Dengan CEO Dingin   MP-ASI Rezkiano

    "Ya enggak sih, cuman kadang suka gemes aja kalau kamu kelakuannya kayak bayi begini. Badan aja gede," jawab Anna sembari mencubit pipi suaminya. "Biarin yang penting Mas bisa manja sama kamu," timpal sang suami. Anna manggut-manggut, "ya udah awas dulu! Anna bawain dulu makanan buat Mas." "Makannya bareng aja," jawabnya. "Katanya tadi mau di kamar!" "Iya di kamar, maksudnya kamu sambil makan sambil suapin Mas," jelasnya.Anna mengangguk, "ya udah tunggu ya!" Jevano mengangguk dengan senyumannya. Dengan cepat Anna kembali ke kamar dengan masakan makan malam yang sudah dimasaknya tadi. Ia menyuapi suaminya dengan telaten hingga makanan yang ada di piring itu habis dimakan bersama. Jevano meminum obatnya kembali lalu mengganti pakaiannya dan segera beristirahat. Begitupun dengan Anna yang segera menidurkan sang anak yang mulai aktif itu, lalu tidur di samping suaminya. Keesokan paginya, syukurnya Jevano tidak sampai demam. Mungkin laki-laki itu pusing karena kerjaan yang selalu

  • Terpaksa Menikah Dengan CEO Dingin   manjanya sang suami

    "Bukan gitu Sayang," "maksudnya gimana dong Mas?" tanya Anna, "kan kamu yang bilang barusan kayak begitu." Jevano terus membujuk istrinya hingga Anna menahan senyuman melihat wajah suaminya yang menggemaskan itu. "Bukan maksud Mas begitu loh Sayang. Maafin ya!" pintanya. Anna mengangguk, "iya deh iya. Anna maafin." "Tapi kalau ada yang ngajakin kencan mau?" tanya Anna dengan gurauannya. "Kalau kamu yang ngajakin Mas terima," jawabnya membuat Anna terkekeh. Hari-hari berikutnya,Gio nampak terlihat biasa-biasanya sebelumnya, hingga akhirnya Anna dan Jevano mendapati laki-laki itu sedang berdandan seolah akan bertemu dengan seseorang yang penting. "kamu mau ketemu sama siapa Gi?" tanya Jevano, "perasaan sekarang gak ada jadwal ketemu client." "emang gak ada Pak. Saya cuman pengen rapih aja," jawab Gio membuat Jevano menatapnya curiga. Begitupun dengan Anna. "Ada apa Pak?" tanya Gio. Jevano menggelengkan kepalanya, "enggak deh. Yuk berangkat," ajaknya lalu masuk ke mobil dan m

  • Terpaksa Menikah Dengan CEO Dingin   Perihal Kencan Gio

    "Mungkin itu privasinya kali Mas," jawab Anna. "Tapi jangan lama-lama ya!" pinta Jevano. Anna mendecak lalu mengangguk mengiyakan. Setelah suaminya makan siang, Anna keluar untuk mengobrol dengan Gio, sedangkan anaknya dititipkan pada sang ayah. Gio mengajaknya untuk mengobrol di pantry sembari menyajikan teh hangat untuk Anna. "Makasih ya Gi," "Sama-sama Mbak," jawab Gio sembari terlihat gugup untuk berbicara. "Gak usah gugup sampe celingukan begitu, Mas Jevano jagain Rezky gak bakal ke sini," ucap Anna. Gio terkekeh, "bukan Mbak. Saya takut ada yang dengerin aja." "Emangnya mau ngobrol apa?" tanya Anna penasaran. Gio menjelaskan bahwa dirinya sedang mendekati seorang wanita dari aplikasi kencan. Namun dirinya sedikit kebingungan ketika sang pasangan memintanya untuk bertemu dan lebih dalam untuk berkomunikasi. Anna menautkan alisnya, mengapa hal ini saja Gio menanyakan padanya. Padahal Gio juga bukan lagi laki-laki yang baru saja menginjak usia remaja. "Menurut Mbak gima

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status