Share

Teror Ghaib 52

Jake, Tony dan Ethan berdiri lemas di depan toilet. Mereka bersandar pada tembok. Perut mereka masih terasa sakit karena habis bolak-balik dari toilet.

“Kayaknya minuman kita ada racunnya,” celetuk Ethan.

“Bukan racun,” sahut Tony, “kalau ada racunnya, kita udah mati.”

“Terus apa?” tanya Ethan.

“Semacam obat pencuci perut mungkin,” sahut Jake.

“Tapi kita nggak boleh berburuk sangka,” sahut Tony, “gimana kalau minumannya yang memang udah kadaluarsa.”

“Aku nggak bisa nggak berburuk sangka kalau yang ngasih minuman itu Sabrina dan teman-temannya,” kata Jake.

“Hah!” sahut Tony, “kenapa kamu nggak ngomong dari awal?”

“Aku haus dan lagi pengen minuman yang ada rasa-rasanya,” sahut Jake, “mau bagaimana lagi?”

Tony mendesah lemah. “Hei, di mana Emma?” katanya. Firasatnya tidak enak.

“Oh, iya,” sahut Jake, “ayo kita cari dia!”

Mereka bertiga lalu berjalan menyusuri setiap sudut kampus. Tak hanya itu mereka juga bertanya kepada setiap mahasiswa yang mereka jumpai. Namun, tak satu pun dari merek
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status