Cincin ini sudah dibeli oleh Andreas dengan harga satu triliun, tentu saja sudah jadi miliknya!Jawaban ini membuat Andreas mengangkat alisnya.Setelah itu, dia melihat ke wadah yang berisi magma itu. "Karena sudah jadi milikku, orang lain nggak bisa menentukan apa pun yang kulakukan padanya."Yang dimaksud dengan orang lain ini tentu saja adalah Carla.Carla juga merasa malu.Namun ....Takutnya hal yang akan Andreas lakukan selanjutnya akan membuatnya merasa semakin malu.Apa yang harus dia lakukan?Carla tidak menyangka Andreas bakal setega itu!Sementara dia ... sama sekali tidak bisa melakukan apa-apa.Tangan Carla masih terulur, ekspresi memohon masih terpasang di wajahnya. Andreas sama sekali tidak melihatnya dan langsung melempar cincin itu ke dalam magma.Ada cipratan api yang keluar.Orang-orang di bawah langsung mengerti apa yang terjadi."Itu ... magma ....""Suhu magma bisa melelehkan berlian. Tuan Andreas mau ...."Tuan Andreas mau memusnahkan cincin ini!"Tapi, kenapa?"
Andreas tersenyum.Dia kelihatan seperti sedang bercanda, tapi kata-katanya bagaikan petir menggelegar.Tuan Andreas bilang, keka ... orang yang dicintai!Jeda sejenak itu seakan-akan ingin bilang "kekasih", tapi tiba-tiba diganti.Lalu Tuan Andreas juga bilang pulangnya dia harus tidur di sofa!Apakah mereka salah dengar?Semua ini seperti kata-kata yang diucapkan orang yang sudah menikah, sedangkan Tuan Andreas ....Setelah tadi tebakan mereka salah, juga sudah berpengalaman dengan akibat dari salah tebak tadi, semua orang tidak berani menebak sembarangan lagi meski sekarang mereka sangat penasaran.Ada yang tidak tahan lagi."Tuan Andreas, ada sebuah pertanyaan yang entah boleh ditanyakan atau tidak."Andreas langsung menjawab, "Tanya saja!""Siapa keka ... orang yang dicintai Tuan Andreas?"Begitu pertanyaan ini ditanyakan, semua orang yang hadir berhenti bernapas.Pertanyaan langsung begitu, benar-benar ....Bagus!Semua orang melihat Andreas, menunggu jawaban darinya. Orang-orang
"Menurutmu, kalau di rumah tambah satu anak perempuan, orang tua di rumah bakal senang, nggak?"Meski Albert bertanya, jelas terilah kalau dia sebenarnya sudah ada jawaban.Vicky terdiam.Mereka berdua selama ini sangat kompak. Biasanya hanya dengan satu kalimat dari Albert, Vicky sudah bisa tahu apa yang mau dia lakukan.Namun sekarang ... apa maksudnya?Vicky tidak bisa menebak.Tepat ketika dia mau bertanya lebih lanjut, Albert malah mengangguk seakan-akan merasa sangat puas. "Oke, begitu saja."Vicky kembali terdiam.Apanya begitu saja?"Bos ...." ujar Vicky.Albert malah tidak berencana menjawabnya.Seketika, Vicky kebingungan.Lebih parahnya, sedetik kemudian, dia melihat Albert tiba-tiba berdiri.Plak plak plak ....Suara tepukan tangan yang nyaring terdengar di seluruh ruangan.Sementara orang yang bertepuk tangan itu ....Orang-orang masih belum keluar dari kekagetan dan ketidaknyamanan mereka dengan Andreas yang "takut istri". Saat ini, tepukan tangan itu langsung menarik per
Carla diam-diam mengepalkan tangannya, tatapannya diam-diam mengarah ke Celine. Melihat senyuman di wajah Celine, Carla tertegun.Kenapa?Dia sedang menyombongkan diri? Menunjukkan kesenangannya?Seketika, kebencian Carla semakin bertambah.Api amarahnya berkobar dengan dahsyat di dalam hatinya, tapi dia tidak tahu kalau Celine tersenyum bukan karena dirinya, melainkan karena sekarang Albert yang ada di atas panggung sedang melihatnya.Entah kenapa, dia selalu merasa akrab dengan Albert.Sejak mereka kenal, Albert dan Vicky sangat baik padanya. Kebaikan yang tulus tanpa tujuan itu membuatnya sangat menghargai pertemanan ini.Dia dan Albert bertatapan, meski lumayan jauh, Celine tetap bisa merasakan tawa di mata Albert.Sangat normal kalau dia membalasnya dengan senyuman.Setelah melihat Celine sekilas, Albert melirik Vicky yang memberinya tanda.Saat itu juga, Albert tahu kalau semuanya sudah selesai.Dia sama sekali tidak mengulur waktu lagi dan langsung berkata, "Tadi Nona Carla bole
Suara Albert bergema di dalam ruangan.Satu kalimatnya mengandung terlalu banyak informasi, membuat orang-orang kesusahan mencernanya.Orang yang dia sayangi?Siapa orang yang dia sayangi?Menghabiskan 600 miliar hanya untuk sebuah hadiah .... Sepertinya sangat berlebihan.Fokus semua orang tertuju pada keroyalan Albert.Namun, orang-orang yang tahu siapa yang dimaksud Albert fokus pada poin yang berbeda.Hadiah dari anggota keluarga baru?Apa maksud Albert?"Jangan-jangan dia mau ...." Vicky orang pertama yang menebak tujuan Albert. Meski dia memahami Albert, Vicky tetap sangat terkejut.Namun, selain tebakannya ini, dia tidak terpikirkan tebakan lain lagi.Tak lama kemudian, kata-kata Albert selanjutnya membuktikan kalau tebakannya benar."Aku dan dia kenal nggak lama, tapi langsung akrab, seakan-akan dia memang keluargaku. Hari ini kebetulan aku bisa meminjam acara Nona Carla ini. Aku harap saudara-saudara bisa menjadi saksi."Albert tersenyum lalu melihat ke bawah panggung. "Celine
Hal ini sangat simpel kalau dua belah pihak hanya orang biasa.Namun, menghadapi keluarga di balik Albert ... masih belum diketahui apa pengaruhnya terhadap keluarganya jika dia mengangkat seorang adik."Tuan Albert, Celly sudah menolak," ujar Carla tiba-tiba.Seakan-akan takut kalau dia tidak membantu Celine menolak, apa yang harus dia lakukan kalau Celine setuju?Namun, kata-katanya membuat ekspresi Albert berubah suram.Tatapannya yang tajam langsung tertuju ke Carla, "Kamu kenapa ikut campur?"Suara Albert yang tajam membuat Carla merinding, tapi dia tetap berusaha keras untuk menghentikan hal ini. "Celly adalah cucu angkat Keluarga Nadine. Sebelumnya cucu angkat Keluarga Nadine nggak pernah sembarangan mengakui kakak. Mungkin ... Celly, kamu mau putus hubungan dengan Keluarga Nadine lalu mengakui Tuan Albert sebagai keluargamu?"Carla tentu saja berniat buruk.Kalau tidak bisa menghentikan Albert mengangkat Celine sebagai adik, bagus juga kalau dia memanfaatkan kesempatan ini untu
"Pakaian Tuan Richard bisa aku ...."Karena panik, Hansen langsung menyela Andreas.Namun, dia tiba-tiba menyadari takutnya berapa pun harga yang dia tawarkan, Albert tidak akan menjual pakaian itu kepadanya!Albert Tjangnaka ....Dia sudah bayar dan tanda tangan kontrak untuk mendapatkan hak milik pakaian itu, sepertinya memang untuk menghentikan Hansen!Hansen merasa sangat marah di dalam hati.Saat ini dia sangat menyesal.Kalau bukan karena tadi dia melamun karena Lala, dia tidak akan membiarkan Albert mendapatkan pakaian itu!Namun sekarang ....Hansen melihat Albert, senyumannya sangat menusuk mata.Albert juga terkejut Andreas membantunya.Namun, setelah kekagetan itu hilang, dia segera memanfaatkan kesempatan ini. "Celly, nggak apa-apa, kalaupun kamu nggak setuju jadi adikku, aku tetap akan memberikan pakaian ini ke kamu!"Albert tersenyum tulus, sangat cocok dengan deskripsi Vicky tadi.Wajah tampan yang biasanya memasang ekspresi sombong sekarang terlihat sangat kasihan, memb
Tuan, kenapa aku lihat Nyonya dan Tuan Albert ... agak mirip?" Gian merasa tidak tahan dan mengungkapkan pendapatnya dengan suara rendah pada Andreas.Namun, tanpa menunggu Andreas memberi komentar, Gian sudah membuat kesimpulan sendiri. "Nyonya cantik, Tuan Albert juga tampan, normal kalau orang-orang cantik dan tampan terlihat mirip."Namun, apakah benar hanya karena alasan ini?Andreas menatap dua orang yang ada di atas panggung. Teringat dengan percakapan telepon semalam dengan James, dia tersenyum tanpa mengatakan apa-apa.Semua orang yang ada di ruanganfokus pada Celine dan Albert.Saat ini, Albert mengangkat tangannya lalu mengelus kepala Celine. "Kamu bersedia jadi adikku?"Celine tentu saja bersedia.Celine mengangguk sambil tersenyum.Dia sebenarnya memang merasa akrab dengan Albert, begitu mengangguk, Celine merasa ada sesuatu di hatinya yang seketika membuat dia lega.Dia tidak tahu apa itu.Dia hanya tahu dia pernah merasakan perasaan ini waktu melihat Kakek."Kak Albert