Celine mendongak ke atas dan melihat sebuah topeng hitam.Cahaya berkilauan dari kolam renang terpantul pada topengnya, Celine pun pikir dia melihat hantu.Celine pun tidak bersuara.Dia menahan napasnya, berpura-pura tenang berharap "hantu" itu tidak melihatnya.Namun tiba-tiba topeng hitam itu membesar di depannya. "Hantu" itu jongkok lalu mengulurkan tangannya ke arah Celine ....Andreas ingin menariknya keluar, jadi dia menggenggam lengan Celine.Namun, Celine seperti disetrum, seluruh kepura-puraannya langsung hilang.Di benaknya hanya ada satu kata, yaitu lari!Celine langsung berbalik dan menyepak kedua kakinya di dinding kolam renang. Tenaganya itu membuatnya terpisah dari Andreas, tapi juga membuat Andreas jatuh ke dalam kolam.Andreas yang basah kuyup di dalam kolam pun memasang ekspresi suram.Memangnya dia semenakutkan itu?Andreas berenang menghampiri Celine lalu kembali menggenggam lengannya.Celine refleks menendang-nendang, ada beberapa kali dia bahkan hampir menendang
Setelah Celine pergi, suasana di halaman belakang langsung berubah.Di paviliun, Andreas yang memakai jubah mandi sedang mengelap rambutnya yang basah dengan ekspresi suram, seakan-akan tidak melihat Hansen yang berdiri di depannya."Lama tak bertemu, nggak kusangka ketemu lagi akan di situasi seperti ini."Hansen berbicara duluan, merusak keheningan di antara mereka.Mereka berdua adalah orang terkenal di Mastika, tapi setelah kejadian tiga tahun lalu, mereka berdua kompak menghindari satu sama lain.Andreas memasang wajah datar, sama sekali tidak memberi reaksi apa pun terhadap kata-kata Hansen.Hansen tersenyum ringan lalu dia menatapi wajah Andreas, seakan-akan tidak ingin melewatkan sedikit pun reaksinya. "Kamu setuju jadi juri karena Celine?"Kali ini, kening Andreas berkerut."Mau memindahkan lokasi lomba juga demi dia, 'kan?"Hansen terdengar sangat yakin."Aku ingat di babak final pembawa acara bilang ada yang mengantar karya jadi Celine. Tapi aku sudah lihat CCTV, hari itu ng
"Bagus!"Hansen sangat puas dengan jawaban ini.Dia pun berdiri lalu jalan keluar dari paviliun tanpa melihat Andreas lagi.Saat ini, Celine masih memikirkan ucapan Andreas "hanya sementara" itu ketika tiba-tiba melihat Hansen berjalan ke arahnya.Celine langsung kaget.Namun, karena takut ketahuan menguping, dia bahkan tidak sempat meletakkan topeng di tangannya dan langsung pergi meninggalkan halaman belakang.Celine berhati-hati menghindar dari orang-orang menuju ke lantai dua untuk mengganti pakaiannya yang basah.Namun, dia kebetulan terlihat oleh Fiona.Fiona melirik sekilas ke Nicholas yang sedang mencari Celine di halaman depan.Awalnya Fiona tidak termasuk dalam daftar undangan acara hari ini, tapi karena tahu Nicholas akan datang, dia langsung meninggalkan pesta tunangan Lily.Fiona berpura-pura kebetulan bertemu dengan Nicholas, memakai segala cara dan bahkan menggunakan koneksi antara kedua orang tua mereka baru berhasil membuat Nicholas setuju membawanya kemari.Namun sela
Di vila Keluarga Linoa, Lily yang baru saja dikritik dan diberi pelajaran oleh Nyonya Ratna merasa sangat kesal.Tiba-tiba ponselnya berbunyi, di layar tertulis nama Fiona.Mereka berdua sangat jarang berhubungan. Selama ini Fiona selalu merendahkan nona kedua Keluarga Maira ini.Namun setelah berpikir sejenak, Lily mengangkat telepon itu."Lily, aku kasih tahu kabar baik. Kakakmu malam ini hebat sekali, bahkan tuan muda Keluarga Nadine juga berhasil dia goda.""Aku harus kasih selamat ke kalian berdua. Kamu baru saja tunangan sama Reza, kakakmu takutnya akan segera tunangan juga dengan Tuan Muda Hansen!"Fiona sengaja membuat Lily marah.Sebelumnya, meski Irina yang mengajukan acara kumpul-kumpul di Bar Artemis untuk mempermalukan Celine, di acara tunangan Lily hari ini, Fiona bisa lihat kalau Irina hanyalah seorang kacung Lily, musuh Celine yang sebenarnya adalah Lily.Seperti dugaannya, suara Lily langsung terdengar iri dan penuh kebencian. "Aku dan Reza saling mencintai, sedangkan
Di dalam kamar, Celine yang sudah ganti pakaian melamun melihat sebuah foto yang digantung di dinding kamar.Di foto itu, ada tiga orang berdiri berdampingan. Dua pria dan satu wanita, mereka memakai seragam sekolah.Hanya saja, wajah mereka bertiga sudah dicoret dengan cat hitam.Gadis ini seharusnya adalah "Carla" yang disebut-sebut Tuan Muda Hansen.Kalau begitu, siapa dua orang lainnya?Tuan Andreas? Tuan Muda Hansen?Celine tidak berpikir terlalu lama. Dia segera mengelap rambutnya lalu membiarkannya jatuh ke belakang dan bersiap-siap keluar.Begitu dia membuka pintu, dua orang langsung menatapnya secara bersamaan."Tuan Muda Hansen ... Kak ... Kak Nicholas ...." Muncul ekspresi kaget di wajah Celine.Dia pikir setelah mengantarnya kemari, Tuan Muda Hansen seharusnya sudah pergi.Ternyata dia menunggunya di sini.Tidak hanya itu, Kak Nicholas sejak kapan ada di sini?Saat ini, Hansen melihat Celine dengan tatapan terkejut dan tidak fokus."Car ...."Hansen refleks ingin memanggil
Celine sampai mengumpat saking terkejutnya.Meski suaranya sangat kecil, Hansen dan Nicholas yang ada di sampingnya bisa mendengarnya."Ehem ....""Ehem ...."Setelah tertegun sejenak, mereka berdua kompak berdeham untuk menutupi suara Celine.Saat ini, di mata Celine hanya ada nol beruntun di belakang angka satu itu.Meski dia adalah pewaris Perusahaan Perhiasan Aurora, tapi setelah tamat kuliah, dia tidak pernah mendapatkan sepeser pun dari rumahnya.Sebelumnya, setelah membayar suaminya, jumlah uang di rekeningnya selalu sisa sedikit.Saat ini, tiba-tiba mendapatkan satu triliun, Celine hampir saja bersorak sorai saking senangnya.Melihat ekspresi kecilnya itu, tatapan Hansen semakin lembut. "Apakah ada yang mau Nona Celine katakan?"Begitu dipanggil, Celine langsung sadar kembali kalau saat ini semua orang sedang melihatnya.Celine tertawa canggung lalu mengangkat ponsel di tangannya dan berkata, "Uangnya ... sangat banyak, aku ... suka sekali!"Semua orang terdiam.Siapa yang tida
"Sayangnya hanya aku yang menyukai Nona Celine, sedangkan Nona Celine ...." Hansen memasang ekspresi kecewa.Suasana di ruangan langsung heboh.Pantas saja tatapan Tuan Muda Hansen kepada Celine tadi penuh dengan rasa cinta.Ternyata Tuan Muda Hansen diam-diam mencintai Celine?"Astaga! Kisah cinta apa ini! Jangan-jangan Nona Celine dulunya pernah menyelamatkan dunia ....""Tuan Muda Hansen tampan dan kaya. Selain Tuan Andreas, siapa yang bisa dibandingkan dengannya? Masa Nona Celine nggak suka padanya?""Jangan-jangan Nona Celine sukanya sama Tuan Andreas?"Orang-orang di sekitar langsung sibuk bergosip.Di halaman belakang, Andreas yang bersembunyi di kegelapan tadinya menatap Hansen dengan tatapan tajam.Tiba-tiba mendengar ada yang mengatakan kalau Celine suka padanya, muncul kilatan senang di matanya.Namun seketika, Celine memadamkan api yang baru saja mau berkobar. "Nggak, nggak, aku nggak suka Tuan Andreas!" ujar Celine dengan ekspresi serius.Awalnya dia masih kewalahan mengha
Reza langsung kegirangan.Tak lama kemudian, dia dibawa ke halaman belakang.Wajah Andreas saat ini sangat suram.Reza pikir Andreas akhirnya sudah melihat sifat asli Celine, dia langsung kembali menjelek-jelekkan Celine. "Paman, kamu sudah lihat, Celine adalah wanita seperti itu, sama sekali nggak pantas disukai oleh Paman!""Memangnya dia wanita seperti apa?" tanya Andreas dengan nada dingin.Reza segera menjelek-jelekkan Celine separah mungkin."Dia dulunya adalah tunanganku, demi mencelakaiku, dia tidur dengan seorang gigolo dan bahkan menikah dengan gigolo itu. Dia mendekati Paman dan Tuan Muda Hansen demi mendapatkan uang untuk menghidupi gigolo itu!"Andreas terdiam.Gigolo?Dari sikap Celine yang terus memberinya uang, sepertinya Celine memang menganggapnya sebagai seorang pekerja khusus.Andreas tanpa sadar tersenyum.Namun, Reza tidak menyadari ekspresi Andreas.Begitu teringat dengan uang satu triliun yang didapatkan Celine, Reza merasa sangat iri."Paman jangan mau dibohong
Semua orang melihat ke arah "Lala".Lily melirik Hansen sekilas lalu berkata setelah diam sejenak, "Aku ... keberatan."Jessy langsung terkejut.Jessy memelototi "Lala", seakan-akan ada api berkobar di matanya.Carla juga terkejut.Dia keberatan? Dia merasa 10% terlalu sedikit?Namun, melihat Lily yang mengernyit dan ekspresinya yang baik hati dan tidak tegaan, Carla tahu Lily tetaplah Lily yang dulu.Dia pasti punya rencana lain.Hanya saat melihat "Lala", mata Hansen lebih lembut. "Lala, kamu ada ide apa?""Benar, Lala. Coba kamu bilang kenapa kamu keberatan." Jessy diam-diam menggerakkan jari-jarinya.Dia mau lihat si Lala ini keberatan apa."Celly baru saja pergi, kita sudah omongin masalah saham, aku merasa sangat kejam. Bibi dan Carla boleh terima saja, tapi aku ... punyaku nggak usah."Waktu Jessy mendengar kalimat pertamanya, tangannya sudah mengepal.Namun, kalimat kedua .... Untunglah, cuma dia yang tidak mau.Namun, dia mana mungkin tidak sadar apa yang dipikirkan Lala? Trik
Carla dan Nona Lala yang baru pulang mungkin akan dapat bagian, tapi harusnya tidak banyak.Ketika orang-orang sibuk menebak, Hansen masuk.Lala ikut di belakangnya, memakai kemeja hitam, jas hitam, celana hitam. Pakaiannya hitam dari atas sampai bawah, seakan-akan dia bukan datang untuk ikut rapat pemegang saham, melainkan untuk menghadiri pemakaman.Begitu dia muncul, dandanan Jessy yang sangat mencolok langsung dibandingkan dengannya.Tetap Nona Lala lebih pengertian.Nona Celine baru saja meninggal, apalagi meninggalnya mengenaskan di ledakan bom. Takutnya selain Tuan Muda Hansen, hanya Nona Lala yang sedih.Dia memakai pakaian hitam menunjukkan rasa hormatnya pada Celine.Lily jelas melihat tatapan para orang tua terhadapnya berubah jadi lebih lembut. Dia tahu, ini berkat pakaiannya hari ini.Dan memang ini tujuannya.Kalau mereka suka padanya, nanti waktu tahu dia akan mendapatkan sebagian besar saham Grup Nadine, mereka mungkin akan mendukungnya.Tidak hanya itu, dia ada maksud
Dua orang masing-masing punya rencana sendiri.Di kantor pusat Grup Nadine.Jessy orang pertama yang datang, dia sengaja membawa pengacara Keluarga Rasmi.Baru beberapa saat yang lalu, di dalam ruang rapat yang besar ini, orang-orang yang berkumpul di sini baru saja menyaksikan cucu kandung Richard mewariskan Grup Nadine.Baru lewat satu bulanan, dia malah ...."Celine benar-benar kasihan, Tuan Richard juga, kenapa nggak melindungi satu-satunya keturunannya ini? Sayang sekali, sayang ...."Para orang tua meski baru bertemu dua kali dengan Celine, mereka anehnya sangat suka padanya.Gadis itu punya mata yang jernih, hitam dan putihnya jelas. Dia pasti orangnya berhati polos, sangat mirip dengan Linda.Tidak seperti beberapa cucu perempuan yang diadopsi Tuan Richard ....Di antara anak-anak yang diadopsi Tuan Richard, Hansen tentu saja tidak perlu dikatakan lagi. Dia pintar, baik hati, juga sangat tulus menyayangi dan menghormati Tuan Richard.Namun cucu-cucu perempuan itu ....Para oran
Begitu teringat dengan Albert, dia menggertakkan giginya.Kalau bukan karena dia, sekarang dia pasti sedang mencium udara yang bercampur dengan aroma tubuh Celly, bukan aroma disinfektan ini."Tuan, kita dapat kabar dari Tuan Muda Hansen, katanya setelah lusa rapat pemegang saham Grup Nadine, semuanya akan kembali normal." Gian bisa melihat tuannya hampir darah tinggi gara-gara emosi.Beberapa hari ini, demi menipu seseorang, tuannya terpaksa akting.Namun, sepertinya akhirnya sudah terlihat."Lusa?" Ekspresi Andreas langsung jauh lebih membaik.Namun, matanya langsung terlihat serius. Setelah diam sesaat, dia berpesan pada Gian, "Suruh Owen siapkan lebih banyak orang untuk menjaga Nyonya lusa nanti."Hari diadakannya rapat pemegang saham Grup Nadine adalah hari mereka menangkap mangsa mereka.Di kediaman Nadine.Demi rapat pemegang saham kali ini, Lily memfokuskan diri.Beberapa hari ini, dia tidur dengan sangat cepat, berharap di hari H kondisinya optimal.Satu malam sebelum rapat pe
Sudah tiga hari Andreas tidak pulang ke tempat Celine.Dia terjebak.Entah kenapa, Yuni tiba-tiba memutuskan mau merawatnya secara pribadi.Meski bukan semua hal dia kerjakan sendiri, sebagian besar waktu Yuni ada di rumah sakit.Andreas seakan-akan diikat di kasur kamar ICU.Yuni sepertinya benar-benar mengkhawatirkan dia, sebelum waktu jengukan, dia sudah memakai pakaian steril dan berdiri di samping kasur sambil melihat Andreas yang tersambung dengan berbagai peralatan."Andreas, kamu harus sembuh. Grup Jayadi menunggumu, Nenek juga menunggumu ....""Hadeh .... Kalau tahu kamu secinta itu pada Celine, waktu dia datang, aku harusnya biarkan kalian bersama. Sekarang juga nggak bakal begini ....""Terpisah di dua alam, kamu pasti sangat menderita ....""Kamu secinta itu padanya, dia juga pasti mencintaimu. Dia juga berharap kamu hidup baik-baik, jangan malah melakukan hal bodoh demi dia."Suara Yuni awalnya membuat Andreas sakit kepala.Dia bicara panjang lebar, tapi hanya "dia juga pa
Ini setelan pertama yang dibuat putrinya khusus untuknya.Ini buatan putrinya!Dia teringat dengan Linda yang dulu sangat suka menggambar. Selain membuat perhiasan, hampir semua pakaian yang dia pakai adalah buatannya sendiri.Anaknya mewarisi keahlian ibunya!Donny melihat Celine, lalu tiba-tiba orang di benaknya dan putri di depannya seakan-akan menyatu. Donny pun tanpa sadar memanggil, "Linda ...."Begitu dia menyebut nama itu, dia langsung sadar kembali.Kemudian, dia berkata dengan canggung, "Maaf Celly, Ayah ....""Aku juga rindu Ibu." Celine tahu tadi itu Donny menganggapnya sebagai ibunya.Ayah merindukan Ibu, dia juga sama."Seandainya dia masih hidup ...." gumam Celine. Donny melihat kekecewaan di mata Celine, muncul kilatan aneh di mata Donny.Sejak tahu kalau Linda adalah Aurora Nadine,dia terus mencari tahu semuanya tentang Aurora Nadine. Dari pihak Binara, beberapa saat sekali akan ada kabar, belakangan ini dia juga mendapat kabar tentang kecelakaan itu.Semua catatan da
Nasi goreng telur di meja ini kelihatannya ... masih lumayan."Ayo, cepat duduk." Albert tidak sabar ingin mendapat pujian dari Celine.Dia mengambilkan sendok untuk Celine lalu menyaksikan Celine memasukkan sesuap nasi goreng ke mulutnya. "Bagaimana? Enak nggak?"Dia sudah menggunakan semua keahliannya.Cuma dia yang tahu selama satu jam di dalam dapur, dia sudah menghabiskan berapa banyak telur dan nasi. Sepiring ini adalah yang paling bagus, harusnya bisa dapat pujian dari Celine?Namun, baru saja Celine mengunyah, terdengar suara nyaring.Suara itu tidak keras, tapi Albert sangat dekat dengan Celine, jadi dia bisa mendengarnya.Bahkan Donny yang berdiri di samping juga bisa mendengarnya samar-samar.Semua orang pun terdiam.Suasana di ruang makan sangat hening.Celine mulai panik, untuk sesaat, dia tidak berani mengunyah, dia merasa seakan-akan tadi dia menggigit sebuah batu kecil. Namun, mana mungkin ada batu di nasi goreng ini?Celine berpikir sejenak, tadi itu harusnya cangkang
Akhirnya setelah entah berapa lama, pintu dapur akhirnya terbuka.Orang di dalam melewati ruang makan sambil memberi kode pada pembantu untuk membawa hidangan yang dia siapkan di dapur ke meja makan. Sementara dia sendiri sambil jalan sambil merapikan bajunya yang berantakan akibat peperangan di dapur.Setelah lengan bajunya diturunkan dan dia merasa sudah lumayan rapi, dia baru muncul di depan Celine.Dia tersenyum cerah sambil memanggil Celine, "Celly ...."Celine duduk membelakangi arah dia datang, begitu Celine berbalik dan melihat Albert, dia pun tertegun.Donny mendongak, dia juga tertegun sejenak.Albert tidak menyadari keanehan mereka. Teringat dengan kejutan yang dia siapkan untuk Celine, dia mendeham lalu mengulurkan tangannya dengan sangat formal ke Celine lalu membungkuk.Suaranya juga sangat merdu. "Nona Celly yang cantik, bolehkah aku mengundangmu makan?"Celine terdiam.Dia sangat sopan, seperti bangsawan Eropa zaman dulu yang mengajak wanita yang dicintai berdansa bersa
"Tiga hari lagi, semoga kamu berhasil, juga semoga aku ... berhasil!"Lily terdiam.Dia bisa mengerti kalau mendoakan dia berhasil, tapi Nyonya mendoakan dirinya sendiri ....Setelah sadar kembali, Lily tetap tidak mengerti, tapi dia menambahkan, "Semoga kita berhasil."Nyonya pasti merasa kalau dia berhasil, Nyonya juga berhasil.Fera tahu Lily tidak mengerti, dia tidak menjelaskan, juga tidak berharap Lily mengerti. Ini urusan dan rencananya sendiri ... masa depannya sendiri!Malam ini, Andreas tidak pulang.Celine yang awalnya menunggu Andreas menerima telepon dari Albert. Albert bilang Andreas ada urusan yang sangat penting, tidak bisa pulang, suruh Celine jangan menunggu Andreas.Sebelum menutup telepon, dia masih berkata dengan misterius, "Celly, besok aku dan Paman bakal mengunjungimu, aku ada kejutan untukmu."Kejutan?Kejutan apa?Celine tertawa, dia pun mulai menantikannya.Demi "kejutan" ini, Albert hampir semalaman tidak tidur. Sejak awalnya percaya diri, perlahan-lahan mul