"Bagus!"Hansen sangat puas dengan jawaban ini.Dia pun berdiri lalu jalan keluar dari paviliun tanpa melihat Andreas lagi.Saat ini, Celine masih memikirkan ucapan Andreas "hanya sementara" itu ketika tiba-tiba melihat Hansen berjalan ke arahnya.Celine langsung kaget.Namun, karena takut ketahuan menguping, dia bahkan tidak sempat meletakkan topeng di tangannya dan langsung pergi meninggalkan halaman belakang.Celine berhati-hati menghindar dari orang-orang menuju ke lantai dua untuk mengganti pakaiannya yang basah.Namun, dia kebetulan terlihat oleh Fiona.Fiona melirik sekilas ke Nicholas yang sedang mencari Celine di halaman depan.Awalnya Fiona tidak termasuk dalam daftar undangan acara hari ini, tapi karena tahu Nicholas akan datang, dia langsung meninggalkan pesta tunangan Lily.Fiona berpura-pura kebetulan bertemu dengan Nicholas, memakai segala cara dan bahkan menggunakan koneksi antara kedua orang tua mereka baru berhasil membuat Nicholas setuju membawanya kemari.Namun sela
Di vila Keluarga Linoa, Lily yang baru saja dikritik dan diberi pelajaran oleh Nyonya Ratna merasa sangat kesal.Tiba-tiba ponselnya berbunyi, di layar tertulis nama Fiona.Mereka berdua sangat jarang berhubungan. Selama ini Fiona selalu merendahkan nona kedua Keluarga Maira ini.Namun setelah berpikir sejenak, Lily mengangkat telepon itu."Lily, aku kasih tahu kabar baik. Kakakmu malam ini hebat sekali, bahkan tuan muda Keluarga Nadine juga berhasil dia goda.""Aku harus kasih selamat ke kalian berdua. Kamu baru saja tunangan sama Reza, kakakmu takutnya akan segera tunangan juga dengan Tuan Muda Hansen!"Fiona sengaja membuat Lily marah.Sebelumnya, meski Irina yang mengajukan acara kumpul-kumpul di Bar Artemis untuk mempermalukan Celine, di acara tunangan Lily hari ini, Fiona bisa lihat kalau Irina hanyalah seorang kacung Lily, musuh Celine yang sebenarnya adalah Lily.Seperti dugaannya, suara Lily langsung terdengar iri dan penuh kebencian. "Aku dan Reza saling mencintai, sedangkan
Di dalam kamar, Celine yang sudah ganti pakaian melamun melihat sebuah foto yang digantung di dinding kamar.Di foto itu, ada tiga orang berdiri berdampingan. Dua pria dan satu wanita, mereka memakai seragam sekolah.Hanya saja, wajah mereka bertiga sudah dicoret dengan cat hitam.Gadis ini seharusnya adalah "Carla" yang disebut-sebut Tuan Muda Hansen.Kalau begitu, siapa dua orang lainnya?Tuan Andreas? Tuan Muda Hansen?Celine tidak berpikir terlalu lama. Dia segera mengelap rambutnya lalu membiarkannya jatuh ke belakang dan bersiap-siap keluar.Begitu dia membuka pintu, dua orang langsung menatapnya secara bersamaan."Tuan Muda Hansen ... Kak ... Kak Nicholas ...." Muncul ekspresi kaget di wajah Celine.Dia pikir setelah mengantarnya kemari, Tuan Muda Hansen seharusnya sudah pergi.Ternyata dia menunggunya di sini.Tidak hanya itu, Kak Nicholas sejak kapan ada di sini?Saat ini, Hansen melihat Celine dengan tatapan terkejut dan tidak fokus."Car ...."Hansen refleks ingin memanggil
Celine sampai mengumpat saking terkejutnya.Meski suaranya sangat kecil, Hansen dan Nicholas yang ada di sampingnya bisa mendengarnya."Ehem ....""Ehem ...."Setelah tertegun sejenak, mereka berdua kompak berdeham untuk menutupi suara Celine.Saat ini, di mata Celine hanya ada nol beruntun di belakang angka satu itu.Meski dia adalah pewaris Perusahaan Perhiasan Aurora, tapi setelah tamat kuliah, dia tidak pernah mendapatkan sepeser pun dari rumahnya.Sebelumnya, setelah membayar suaminya, jumlah uang di rekeningnya selalu sisa sedikit.Saat ini, tiba-tiba mendapatkan satu triliun, Celine hampir saja bersorak sorai saking senangnya.Melihat ekspresi kecilnya itu, tatapan Hansen semakin lembut. "Apakah ada yang mau Nona Celine katakan?"Begitu dipanggil, Celine langsung sadar kembali kalau saat ini semua orang sedang melihatnya.Celine tertawa canggung lalu mengangkat ponsel di tangannya dan berkata, "Uangnya ... sangat banyak, aku ... suka sekali!"Semua orang terdiam.Siapa yang tida
"Sayangnya hanya aku yang menyukai Nona Celine, sedangkan Nona Celine ...." Hansen memasang ekspresi kecewa.Suasana di ruangan langsung heboh.Pantas saja tatapan Tuan Muda Hansen kepada Celine tadi penuh dengan rasa cinta.Ternyata Tuan Muda Hansen diam-diam mencintai Celine?"Astaga! Kisah cinta apa ini! Jangan-jangan Nona Celine dulunya pernah menyelamatkan dunia ....""Tuan Muda Hansen tampan dan kaya. Selain Tuan Andreas, siapa yang bisa dibandingkan dengannya? Masa Nona Celine nggak suka padanya?""Jangan-jangan Nona Celine sukanya sama Tuan Andreas?"Orang-orang di sekitar langsung sibuk bergosip.Di halaman belakang, Andreas yang bersembunyi di kegelapan tadinya menatap Hansen dengan tatapan tajam.Tiba-tiba mendengar ada yang mengatakan kalau Celine suka padanya, muncul kilatan senang di matanya.Namun seketika, Celine memadamkan api yang baru saja mau berkobar. "Nggak, nggak, aku nggak suka Tuan Andreas!" ujar Celine dengan ekspresi serius.Awalnya dia masih kewalahan mengha
Reza langsung kegirangan.Tak lama kemudian, dia dibawa ke halaman belakang.Wajah Andreas saat ini sangat suram.Reza pikir Andreas akhirnya sudah melihat sifat asli Celine, dia langsung kembali menjelek-jelekkan Celine. "Paman, kamu sudah lihat, Celine adalah wanita seperti itu, sama sekali nggak pantas disukai oleh Paman!""Memangnya dia wanita seperti apa?" tanya Andreas dengan nada dingin.Reza segera menjelek-jelekkan Celine separah mungkin."Dia dulunya adalah tunanganku, demi mencelakaiku, dia tidur dengan seorang gigolo dan bahkan menikah dengan gigolo itu. Dia mendekati Paman dan Tuan Muda Hansen demi mendapatkan uang untuk menghidupi gigolo itu!"Andreas terdiam.Gigolo?Dari sikap Celine yang terus memberinya uang, sepertinya Celine memang menganggapnya sebagai seorang pekerja khusus.Andreas tanpa sadar tersenyum.Namun, Reza tidak menyadari ekspresi Andreas.Begitu teringat dengan uang satu triliun yang didapatkan Celine, Reza merasa sangat iri."Paman jangan mau dibohong
Terhadap dia, Celine selalu menghindar seakan-akan dia adalah bencana.Sementara terhadap "suaminya", Celine malah tersenyum secerah itu!Muncul sedikit kekesalan di hati Andreas."Halo?" Celine melihat ponselnya.Teleponnya masih terhubung, kenapa suaminya ini tidak bersuara?Andreas sadar kembali lalu berkata dengan ketus, "Aku pergi jemput kamu, sepuluh menit lagi ketemu di pintu masuk!"Kemudian, telepon langsung ditutup.Celine terdiam.Cara bicara penuh amarah ini .... Dia buat salah apa?...Hansen saat ini sudah pergi karena ada urusan.Nicholas yang mengantar Celine keluar.Di luar vila, Andreas sedang berdiri di samping mobil sedan biasa dengan punggung menghadap ke vila.Begitu melihat punggung itu, jantung Celine langsung berdetak kencang.Tuan Andreas?Namun ketika pria itu berbalik dan Celine melihat wajah tampan suaminya, dia langsung menghela napas lega.Andreas melirik Nicholas yang ada di samping Celine lalu berjalan maju dan menggandeng tangan Celine."Kak Nicholas,
Lily terlihat sangat kasihan, tapi sengaja tidak mau mengatakan alasannya.Setelah Bastian dan Sarah bertanya terus, Lily baru berkata dengan tersedu-sedu, "Nenek Ratna kayaknya nggak suka aku. Semua ini salahku karena aku bukan Kakak, nggak bisa mewarisi Aurora. Kalaupun aku menikah dengan Kak Reza, aku nggak bisa membantu apa-apa!"Lily sangat sedih, seakan-akan dia menerima perlakuan yang sangat buruk di Keluarga Linoa.Sarah memeluk Lily dan ikut menangis."Semua ini karena aku, awalnya kamu adalah putri kandung ayahmu, tapi malah dianggap beban oleh semua orang. Bagaimana kalau sampai nanti setelah menikah kamu diperlakukan dengan buruk? Kalau nggak, nggak usah nikah lagi ....""Tapi ... tapi aku sudah tunangan sama Kak Reza. Kalau sampai batal nikah, nama baik Ayah dan Keluarga Maira pasti akan rusak."Lily terlihat semakin sedih.Bastian memasang ekspresi suram tanpa mengatakan apa-apa.Lily sangat menderita!Perusahaan Perhiasan Aurora adalah peninggalan Aurora, begitu Celine m