Tepat ketika dia mau mencari tahu, suaminya sudah menggendongnya masuk lift lalu keluar dari mal."Kenapa kamu bisa bersama dia?"Andreas meletakkan Celine ke kursi penumpang depan. Suaranya terdengar kesal.Celine terdiam.Siapa?Celine tiba-tiba teringat sesuatu dan langsung menjawab, "Malam ini ada acara perayaan Perlombaan Desain Perhiasan. Aku nggak punya baju yang cocok, pas waktunya cukup, jadi aku datang belanja. Sopir Kak Nicholas baik juga, mau membawakan tas belanjaku .... Gawat, tas belanjaku masih sama sopir itu!"Celine tiba-tiba ingat.Tepat ketika dia mau turun, Andreas menekan bahunya lalu berkata dengan lembut, "Aku pergi ambil."Setelah itu, Andreas menutup pintu mobil lalu masuk lagi ke mal dengan suasana hatinya yang sangat baik.Sopir ....Heh!Ternyata bagi Celine, Dylan hanyalah seorang sopir!Namun, dia tentu saja tidak boleh membiarkan Dylan mendekati Celine.Andreas menghampiri Dylan dengan langkah stabil lalu merampas tas belanja Celine dari tangan Dylan. Ke
Melihat bibirnya yang membengkak lewat cermin, Celine merasa otaknya berdengung.Pikirannya langsung kembali ke adegan ciumannya dengan suaminya di jalur darurat, lalu tatapan menggoda Owen dan "sopir" tadi ....Astaga!Sekarang saja masih bengkak, bukannya berarti tadi lebih jelas lagi?Kejadian memalukan apa ini!Dia mana berani ketemu mereka lagi!Celine menutupi wajahnya yang tersipu dengan tangannya, rasanya ingin sekali dia bersembunyi ke dalam sebuah lubang.Andreas terkekeh, suasana hatinya sangat bagus....Ketika hari sudah malam, Andreas mengantar Celine ke lokasi acara perayaan, lalu melihatnya turun."Kamu benar-benar nggak mau ikut?" Sebelum pergi, Celine memastikan lagi.Andreas tersenyum tipis.Di acara malam ini, pasti ada Nicholas, Dylan juga pasti datang, terus Hansen ....Di babak final Perlombaan Desain Perhiasan kemarin, Hansen membantu Celine. Lalu, saat kamera merekam Hansen, matanya penuh dengan kekaguman kepada Celine.Terlalu banyak orang yang mau mendekati C
"Nona Celine ...."Orang itu adalah Hansen.Dia memakai setelan jas hitam buatan tangan, berjalan ke hadapan Celine lalu berkata, "Kamu ini ... mau pergi?"Setelah canggung sesaat karena ketahuan, Celine langsung tersenyum anggun."Ng ... nggak, aku cuma ... lagi cari Kak Nicholas, dia sepertinya lagi ada urusan."Celine mencari alasan secara asal.Hansen mengangkat alisnya, dia tahu Celine berbohong, tapi tidak mengatakan apa-apa."Waktu itu situasinya berbeda, jadi mau nggak mau harus mengungkap identitasmu sebagai Nona C. Kamu nggak bakal menyalahkanku, 'kan?" Hansen menatap Celine dengan penuh semangat.Hari ini Celine datang memang untuk berterima kasih pada Hansen atas bantuannya hari itu."Mana mungkin? Aku justru harus bilang terima kasih! Kalau bukan karena bantuanmu dan Kak Nicholas, aku pasti jadi yang diblokir karena mencuri karya orang lain! Kalian itu membantuku!"Begitu Celine selesai berbicara, Hansen terkekeh dan berkata, "Kalau begitu, bagaimana kamu akan berterima ka
Celine mendongak ke atas dan melihat sebuah topeng hitam.Cahaya berkilauan dari kolam renang terpantul pada topengnya, Celine pun pikir dia melihat hantu.Celine pun tidak bersuara.Dia menahan napasnya, berpura-pura tenang berharap "hantu" itu tidak melihatnya.Namun tiba-tiba topeng hitam itu membesar di depannya. "Hantu" itu jongkok lalu mengulurkan tangannya ke arah Celine ....Andreas ingin menariknya keluar, jadi dia menggenggam lengan Celine.Namun, Celine seperti disetrum, seluruh kepura-puraannya langsung hilang.Di benaknya hanya ada satu kata, yaitu lari!Celine langsung berbalik dan menyepak kedua kakinya di dinding kolam renang. Tenaganya itu membuatnya terpisah dari Andreas, tapi juga membuat Andreas jatuh ke dalam kolam.Andreas yang basah kuyup di dalam kolam pun memasang ekspresi suram.Memangnya dia semenakutkan itu?Andreas berenang menghampiri Celine lalu kembali menggenggam lengannya.Celine refleks menendang-nendang, ada beberapa kali dia bahkan hampir menendang
Setelah Celine pergi, suasana di halaman belakang langsung berubah.Di paviliun, Andreas yang memakai jubah mandi sedang mengelap rambutnya yang basah dengan ekspresi suram, seakan-akan tidak melihat Hansen yang berdiri di depannya."Lama tak bertemu, nggak kusangka ketemu lagi akan di situasi seperti ini."Hansen berbicara duluan, merusak keheningan di antara mereka.Mereka berdua adalah orang terkenal di Mastika, tapi setelah kejadian tiga tahun lalu, mereka berdua kompak menghindari satu sama lain.Andreas memasang wajah datar, sama sekali tidak memberi reaksi apa pun terhadap kata-kata Hansen.Hansen tersenyum ringan lalu dia menatapi wajah Andreas, seakan-akan tidak ingin melewatkan sedikit pun reaksinya. "Kamu setuju jadi juri karena Celine?"Kali ini, kening Andreas berkerut."Mau memindahkan lokasi lomba juga demi dia, 'kan?"Hansen terdengar sangat yakin."Aku ingat di babak final pembawa acara bilang ada yang mengantar karya jadi Celine. Tapi aku sudah lihat CCTV, hari itu ng
"Bagus!"Hansen sangat puas dengan jawaban ini.Dia pun berdiri lalu jalan keluar dari paviliun tanpa melihat Andreas lagi.Saat ini, Celine masih memikirkan ucapan Andreas "hanya sementara" itu ketika tiba-tiba melihat Hansen berjalan ke arahnya.Celine langsung kaget.Namun, karena takut ketahuan menguping, dia bahkan tidak sempat meletakkan topeng di tangannya dan langsung pergi meninggalkan halaman belakang.Celine berhati-hati menghindar dari orang-orang menuju ke lantai dua untuk mengganti pakaiannya yang basah.Namun, dia kebetulan terlihat oleh Fiona.Fiona melirik sekilas ke Nicholas yang sedang mencari Celine di halaman depan.Awalnya Fiona tidak termasuk dalam daftar undangan acara hari ini, tapi karena tahu Nicholas akan datang, dia langsung meninggalkan pesta tunangan Lily.Fiona berpura-pura kebetulan bertemu dengan Nicholas, memakai segala cara dan bahkan menggunakan koneksi antara kedua orang tua mereka baru berhasil membuat Nicholas setuju membawanya kemari.Namun sela
Di vila Keluarga Linoa, Lily yang baru saja dikritik dan diberi pelajaran oleh Nyonya Ratna merasa sangat kesal.Tiba-tiba ponselnya berbunyi, di layar tertulis nama Fiona.Mereka berdua sangat jarang berhubungan. Selama ini Fiona selalu merendahkan nona kedua Keluarga Maira ini.Namun setelah berpikir sejenak, Lily mengangkat telepon itu."Lily, aku kasih tahu kabar baik. Kakakmu malam ini hebat sekali, bahkan tuan muda Keluarga Nadine juga berhasil dia goda.""Aku harus kasih selamat ke kalian berdua. Kamu baru saja tunangan sama Reza, kakakmu takutnya akan segera tunangan juga dengan Tuan Muda Hansen!"Fiona sengaja membuat Lily marah.Sebelumnya, meski Irina yang mengajukan acara kumpul-kumpul di Bar Artemis untuk mempermalukan Celine, di acara tunangan Lily hari ini, Fiona bisa lihat kalau Irina hanyalah seorang kacung Lily, musuh Celine yang sebenarnya adalah Lily.Seperti dugaannya, suara Lily langsung terdengar iri dan penuh kebencian. "Aku dan Reza saling mencintai, sedangkan
Di dalam kamar, Celine yang sudah ganti pakaian melamun melihat sebuah foto yang digantung di dinding kamar.Di foto itu, ada tiga orang berdiri berdampingan. Dua pria dan satu wanita, mereka memakai seragam sekolah.Hanya saja, wajah mereka bertiga sudah dicoret dengan cat hitam.Gadis ini seharusnya adalah "Carla" yang disebut-sebut Tuan Muda Hansen.Kalau begitu, siapa dua orang lainnya?Tuan Andreas? Tuan Muda Hansen?Celine tidak berpikir terlalu lama. Dia segera mengelap rambutnya lalu membiarkannya jatuh ke belakang dan bersiap-siap keluar.Begitu dia membuka pintu, dua orang langsung menatapnya secara bersamaan."Tuan Muda Hansen ... Kak ... Kak Nicholas ...." Muncul ekspresi kaget di wajah Celine.Dia pikir setelah mengantarnya kemari, Tuan Muda Hansen seharusnya sudah pergi.Ternyata dia menunggunya di sini.Tidak hanya itu, Kak Nicholas sejak kapan ada di sini?Saat ini, Hansen melihat Celine dengan tatapan terkejut dan tidak fokus."Car ...."Hansen refleks ingin memanggil