Nicholas mengernyit.Sebelum Sheryn selesai bicara, Nicholas sudah menyela, "Nggak usah dibicarakan lagi, aku sudah bilang akan tanggung jawab."Dia tidak ingin mengingat kembali kejadian malam itu, juga nggak ingin kejadian itu diungkit.Hanya tanggung jawab ....Sheryn sangat benci dua kata ini, tapi dia hanya bisa memanfaatkan dua kata ini untuk mengikat Nicholas.Sheryn menyeka air matanya dengan penuh rasa bersalah. "Tapi kalau nggak ada aku, kamu dan Kak Celly mungkin ....""Aku dan Celly ...."Jelas terdengar kekecewaan di suara Nicholas. Kalaupun tidak ada Sheryn dan tidak ada kejadian malam itu, dia dan Celine juga tidak mungkin.Mereka belum mulai, mana mungkin ada akhir?Kali ini, setelah bertemu Celine lagi, dia yakin ada orang yang sudah berakar di hati Celine.Bahkan orang itu bukan Hansen."Tapi ...." Sheryn masih ingin mengatakan sesuatu, tapi Nicholas malas melanjutkan topik ini, dia tetap mengatakan, "Aku akan bertanggung jawab.""Tanggung jawab" kali ini membuat hati
Seakan-akan semuanya menunjuk ke Andreas."Winny, aku akan membalaskan dendammu. Siapa pun pelakunya, orang yang melukaimu pasti akan membayar akibatnya," gumam Celine sambil menggenggam tangan Winny, seakan-akan sedang bersumpah.Perlahan-lahan, Winny menjadi tenang.Setelah menunggu Winny benar-benar tidur dengan tenang, Celine baru berjalan ke jendela.Sekarang sudah jam tiga subuh, melihat keluar dari bangunan ini, kebetulan bisa melihat sebuah jalanan di luar rumah sakit.Di jalan itu, sebuah mobil berhenti lalu ada seseorang turun dari mobil.Celine seakan-akan melihat sosok Andreas.Namun, bagaimana mungkin?Dari jarak sejauh ini, mana mungkin bisa melihat wajah seseorang dengan jelas? Dia kenapa bisa merasa kalau orang itu adalah Andreas?Celine menggelengkan kepalanya, memutuskan untuk pergi mencuci mukanya. Dia harus berpikir baik-baik bagaimana caranya menemukan orang yang melukai Winny itu.Namun, dia tidak menyangka begitu dia keluar dari kamar pasien, tangannya digenggam
Namun, dia tidak tahu kalau perasaan Celine sekarang bertolak belakang dengannya.Dia maju, Celine pun mundur. Dia terus melihat Andreas dengan tatapan waspada. "Lokasi acara penutupan hari itu juga punya Grup Jayadi?""Iya," jawab Andreas dengan bingung.Namun, dia segera tersenyum menyanjung. "Kamu suka tempat itu? Kalau kamu suka ....""Aku nggak suka!" Celine kembali menyela kata-kata Andreas.Kali ini, dia tiba-tiba meningkatkan suaranya, Andreas pun akhirnya menyadari emosi Celine yang agak aneh.Celine tidak suka gedung acara itu, tatapannya bahkan menunjukkan kebencian!"Sayang ...."Andreas ingin mencari tahu, Celine pun mengatakan alasannya, "Winny terluka di sana!"Tubuh Andreas membeku.Dia baru sadar setelah dia ditipu untuk pergi dari sana, pasti terjadi sesuatu di sana. Ekspresi Andreas langsung berubah suram.Celine masih terus menginterogasinya."Kamu yang mengganti lokasi acaranya ke gedung acara milik Grup Jayadi?""Bukan!"Selama ini dia mengira acara penutupannya m
"Tuan, malam itu selain Tuan, tidak ada anggota Keluarga Jayadi yang muncul di sana. Tapi ... Tuan Muda Timothy adalah pelanggan tempat itu."Timothy?Hari itu Timothy juga pergi melihat pertunjukan."Mana Timothy sekarang?" tanya Andreas dengan tatapan dingin.Gian sudah memeriksa lokasi Timothy beberapa hari ini."Dia naik kapal pesiar keluar negeri, kencan dengan artis dan influencer, sama seperti biasanya, nggak ada yang berbeda. Tapi setelah hari itu, dia nggak pernah ke gedung acara itu lagi. Ini nggak cocok dengan kebiasaannya."Kalau ada yang di luar dari biasanya, pasti ada alasannya.Andreas merenung sejenak lalu berkata, "Awasi dia baik-baik. Terus aku ingat gedung acara itu dulunya ditangani Renald."Ada hubungan dengan keluarga mereka.Takutnya kejadian Winny ada hubungannya dengan keluarga mereka.Apa pun yang terjadi, dia akan memberikan penjelasan pada Celine.Sementara Celine, setelah turun, dia langsung menghubungi Hansen dan meminta bantuannya mencari tahu orang dari
Orang Keluarga Bakri?Keluarga Bakri yang mendukung Nona Bella Bakri itu?Hansen tiba-tiba mengungkit hal ini apa karena seperti yang dia pikirkan?Namun, saat ini Celine tidak punya waktu untuk berpikir terlalu banyak."Celly, Andreas ....""Kak, apa ada kesempatan supaya aku bisa bertemu dengan orang Keluarga Jayadi?"Celine menyela Hansen, nadanya yang mendesak segera mendapatkan balasan."Besok ayahnya Andreas ulang tahun. Di acara seperti itu, orang-orang Keluarga Jayadi harusnya akan hadir semua."Selain Andreas dan adiknya!Selama ini, Omar tidak dekat dengan Andreas dan Dylan. Di acara ulang tahun sebelum-sebelumnya, Andreas tak pernah hadir. Tahun ini juga tak terkecuali."Besok kamu ikut aku ke acara ulang tahunnya."Karena Andreas tak ada, dia harus pergi sendiri untuk melindungi Celine.Keesokan paginya, waktu Celine meninggalkan rumah sakit, Winny masih belum bangun.Ketika dia bangun, di dalam kamar hanya ada Nicholas.Winny melihat sekeliling dan tidak melihat Celine, di
Saat ini, wanita itu baru sadar kalau Timothy benar-benar marah.Apa karena kalung ini?Ketika Timothy berpakaian dan memasukkan kalung itu ke dalam saku jasnya, wanita itu melihat jelas kalung itu dan akhirnya mengenalinya.Dia ingat, di acara penutupan waktu itu, Winny memakai kalung itu!Dalam hati Timothy masih ada Winny?"Tuan Muda ...." Wanita itu berkata dengan lemah lembut, lalu memeluk Timothy dari belakang, sengaja menempelkan dadanya di punggung Timothy. "Beberapa hari ini main-mainnya seru, nggak?"Setelah acara penutupan itu, Timothy membantunya masuk ke tim tari.Setelah itu, dengan bantuannya, Timothy dan beberapa wanita cantik di tim tari pun bermain dengan sangat panas.Wanita ini mengira Timothy sudah melupakan Winny."Tetap ada yang kurang." Muncul sosok Winny di benak Timothy, lalu akhirnya dia menghela napas.Sayang ....Dia masih belum mencoba rasanya.Setelah Hansen membawa Winny pergi, dia sudah tidak bisa mendapatkan informasi tentang Winny, dia juga tidak tahu
Fera sengaja berpesan jangan menghabiskan uang, tapi nanti seluruh lukisan di pameran pasti akan direbut sampai tak tersisa satu pun.Seperti yang sudah diduga, meski para nyonya kaya itu berkata tidak akan menghabiskan uang, begitu berbalik melihat pameran, mereka semua segera membeli setiap lukisan di pameran.Kurang dari setengah jam, seluruh lukisan di pameran sudah terjual lebih dari setengah."Lukisan itu sangat aneh ...."Melihat sebuah lukisan di sudut, ada orang yang terkejut dan melihatnya berulang kali.Celine dan Hansen tiba di pameran.Jumlah orang yang sangat banyak di pameran membuat Celine terkejut.Ini acara ulang tahun ayahnya Andreas? Kalau tidak tahu, dia pasti mengira ini adalah pameran lukisan seorang pelukis terkenal.Hansen melihat kebingungan di wajah Celine, jadi dia menjelaskan, "Istri baru Omar adalah seorang pelukis yang lumayan terkenal. Setelah pensiun, Omar sendiri jadi suka melukis."Ternyata begitu!Omar adalah ayahnya Andreas.Omar menikah lagi, berar
Dylan tidak menyangka bisa bertemu Celine di sini.Dia juga tidak menyangka kalau Celine mengenal tempat di lukisan ini.Apakah Andreas pernah membawanya ke sana?Sikap Andreas terhadapnya benar-benar spesial."Kita lagi-lagi bertemu!" ujar Dylan sambil tersenyum.Suara yang tiba-tiba itu membuat Celine langsung menoleh. Begitu melihat orang itu, Celine langsung mengenalinya.Dylan masih tetap memakai topi untuk menutupi sebagian wajahnya, lalu masker hitam yang menutupi hampir seluruh mukanya. Namun, matanya yang melengkung ke atas itu adalah ciri khasnya.Visual nomor satu di dunia hiburan, Dylan Retno!Teringat dengan wajah itu, muncul kekagetan di wajah Celine. "Kamu juga datang untuk melihat pameran?"Meski Celine tidak merasa Dylan punya jiwa yang suka menikmati seni, dia sama sekali tidak merasa Dylan datang untuk menghadiri acara ulang tahun Omar.Dylan mengangkat alisnya dan berkata, "Bisa dibilang begitu. Kamu sendirian?""Nggak."Dia datang bersama Hansen, tapi Dylan malah s