Share

Bab 600

Penulis: Matahari
Minta maaf?

Tadi dia sudah bersujud, minta maaf nggak ada apa-apanya.

Jessy pun menerima nasib.

Dia melihat ke foto dan kotak abu Richard lalu berkata, "Tuan Richard, maaf."

Sama sekali tidak terdengar ketulusannya.

Celine tidak puas. "Ulang!"

Jessy menggertakkan giginya lalu berkata lagi, "Tuan Richard, maaf!"

Tetap sama.

Celine mengernyit dan berseru, "Lagi!"

"Kamu ...."

Jessy tahu, kalau hari ini Celine tidak puas dengan permintaan maafnya, dia pasti akan terluka. Setelah menghirup napas dalam-dalam, Jessy menatap foto Richard.

Kali ini, dia bertatapan dengan mata Richard.

Di benaknya, tiba-tiba muncul ingatan waktu Richard membawanya pulang ke rumah Keluarga Nadine.

Waktu itu, suami istri Keluarga Nadine kehilangan anak mereka. Demi mengobati kesakitan Nyonya Keluarga Nadine, mereka mengadopsi dia.

Selama di rumah itu, kedua suami istri itu sangat menyayanginya. Mereka memberikan seluruh cinta mereka kepadanya dan Jessy pun merasa dia adalah anak yatim piatu yang paling beruntung.

Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (3)
goodnovel comment avatar
lukmann22572913
hanya 2 bab.5 bab lah min
goodnovel comment avatar
Gaishan Raffasya
lanjut thor
goodnovel comment avatar
Melly Anggreni
Next chapters please
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 601

    Abu Richard akhirnya dikirim kembali ke Mastika untuk dikubur.Celine mengantar sampai ke tujuan. Di saat pesawat yang dia naiki mendarat, pesawat pribadi Andreas juga mendarat di bandara."Tuan, pihak kediaman sana berpesan meminta Tuan segera pulang," ujar Owen sambil mengikuti Andreas.Kali ini, Andreas pulang untuk menemani Celine.Namun, tidak disangka informasi pihak Keluarga Jayadi sangat cepat. Baru saja Andreas turun pesawat, mereka sudah tahu lokasi Andreas.Andreas mengernyit. Tanpa mengatakan apa-apa, dia sudah menunjukkan kalau dia tidak berencana menuruti kata-kata keluarganya.Andreas bahkan tidak berhenti melangkah.Begitu naik mobil, Andreas langsung berkata pada Owen, "Ke rumah Keluarga Nadine."Celine datang ke Mastika untuk upacara penguburan Richard, jadi dia pasti ada di rumah Keluarga Nadine."Baik, Tuan," ujar Owen.Begitu mobil mereka keluar dari bandara, kumpulan mobil keluar dari berbagai arah dan mengelilingi mobil mewah Andreas.Kemudian, ponsel Andreas ber

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 602

    Andreas melihat jam tangannya dan berkata, "Paman kalau ada urusan cepat bilang."Akhiri sesegera mungkin!Yuni tentu saja sudah tahu karakter Andreas yang dingin dan tajam.Dia tahu Andreas marah karena orang-orang yang dikirim Alex ke bandara. Dia pun berkata marah, "Aku mencarimu memangnya nggak boleh karena aku merindukanmu? Nggak bilang apa-apa langsung ke Binara. Awalnya aku pikir kamu maksimal cuma dua bulan di Binara, tapi sekarang sudah berapa lama? Kamu sama sekali nggak peduli denganku yang masih di Mastika, kamu nggak merasa kamu keterlaluan?"Di seluruh Keluarga Jayadi, Yuni adalah orang yang paling dekat dengan Andreas.Dia sudah berumur 80 tahun, meski masih penuh semangat, tapi bagaimanapun juga dia sudah tua.Nada bicara Andreas langsung melembut, "Nenek, aku ke sana karena pekerjaan."Pekerjaan ....Andreas langsung merasa bersalah dan mengalihkan tatapannya.Hanya dia yang tahu alasannya tinggal di Binara bukan karena ada pekerjaan, melainkan karena Celine.Bahkan ka

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 603

    "Jangan pikir aku nggak tahu apa yang kamu pikirkan!" seru Yuni dingin sambil melirik Alex.Dia tahu jelas apa yang Alex rencanakan.Kalau Nona Keluarga Jayadi jadi istri Andreas, pasti akan membantu Alex agar bisa kembali mendapatkan kekuasaan di Perusahaan Jayadi.Alex tertegun sejenak lalu pura-pura bodoh. "Ibu ....""Jangan panggil-panggil aku! Sekarang Perusahaan Jayadi sudah diserahkan ke Andreas, kamu jangan macam-macam lagi. Tugasmu sekarang adalah membantu Andreas dengan melakukan pekerjaanmu baik-baik, bukan terus-terusan mengurus masalah pribadi Andreas."Yuni terus memarahi anaknya.Dia tidak akan membiarkan siapa pun melakukan hal-hal yang merugikan Keluarga Jayadi.Kemampuan Alex di bawah Andreas, tapi ambisinya sangat besar.Yuni diam saja bukan berarti dia tidak tahu.Setelah melirik Alex dengan datar, Yuni berdiri dan berencana naik ke atas.Namun, Alex tetap tidak menyerah. Tujuannya datang hari ini adalah untuk mendorong pernikahan antara Keluarga Jayadi dengan Kelua

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 604

    Naluri seorang wartawan sangat tajam, mereka langsung menyadari kalau orang yang memegang kotak abu Richard ini sudah pasti bukan orang biasa. Siapa pun yang bisa mencari tahu identitasnya pasti akan jadi berita besar.Seketika, semua wartawan mengangkat kamera dan mikrofon mereka sambil menerjang maju.Meski ada pengawal yang menjaga ketertiban, situasi di sana perlahan-lahan jadi heboh."Nona, apakah kamu anggota Keluarga Nadine? Kenapa kamu yang membawa kotak abunya?""Nona, Tuan Besar Richard sudah meninggal. Apakah kamu juga akan ikut memperebutkan harta Keluarga Jayadi? Kamu terang-terangan membawa kotak abu, apakah itu berarti kamu sudah mendapatkan pengakuan dari Keluarga Nadine? Apakah kamu sedang memberikan semacam tanda dengan perbuatanmu?"Pertanyaan demi pertanyaan diajukan tanpa henti.Celine memakai kacamata hitam. Dia tidak melihat siapa pun, juga tidak berencana menjawab siapa pun.Dia berjalan lurus ke gerbang kediaman Keluarga Nadine di bawah perlindungan ketat Hanse

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 605

    "Kakek bahkan mengorbankan nyawanya demi Celly, kalian jangan menyusahkan Celly!"Carla tampak seperti memberi para wartawan peringatan,tapi para wartawan yang ada di sana langsung menangkap inti dari kata-katanya."Nona Carla, maksudmu Tuan Richard meninggal karena cucu angkat barunya ini?""Sebenarnya apa yang terjadi? Apakah bisa disimpulkan kalau dia yang menyebabkan kematian Tuan Richard? Dia yang mencelakai Tuan Richard?"Para wartawan terus bertanya.Pertanyaan mereka juga semakin lama semakin tajam.Inilah efek yang ingin Carla lihat.Dia dengan mudah mendorong Celine ke tengah badai, tapi dia tahu tidak boleh ada yang tahu niat aslinya.Melihat para wartawan terus bertanya, Carla segera menjelaskan, "Bukan begitu, kalian jangan asal tebak."Carla memasang ekspresi khawatir terhadap Celine.Namun, para wartawan sudah mencium bau-bau yang aneh, mana mungkin puas hanya dengan satu kalimat asal itu?Apalagi orangnya ada di sini, mereka harus mendapatkan berita besar.Para wartawa

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 606

    Celine menaruh kotak abu di tangan Hansen. Kemudian, dia berbalik dan berjalan keluar dari gerbang lurus ke para wartawan.Aura yang dia pancarkan membuat para wartawan tanpa sadar tertegun, bahkan lampu flash juga berhenti.Setelah sadar kembali, kamera para wartawan kembali ditujukan pada Celine, seakan-akan tidak ingin melewatkan segala gerakan Celine.Di bawah tatapan semua orang, Celine menatap lurus ke seorang wartawan pria yang ada di antara kerumunan wartawan."Kamu yang menanyakan pertanyaan tadi?" tanya Celine.Hanya dengan satu tatapan, Celine yakin benar ini orangnya.Tanpa menunggu dia menjawab, Celine mengambil mikrofon dari pria itu lalu melihat logo di mikrofon itu."Starlet Media ...."Celine pernah mendengar Starlet Media ini.Media dengan paparazi yang paling tidak bermoral, suka mengarang tanpa bukti. Demi beritanya terkenal, sengaja melebih-lebihkan rumor tanpa tahu batas.Mereka adalah sampah di dunia jurnalisme."Heh ...." Celine mencibir, merendahkan Starlet Med

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 607

    Celine membuka matanya dan tiba-tiba melihat seseorang yang tidak seharusnya muncul di sini.Andreas ....Dia juga pulang ke Mastika?Celine menyadari kening Andreas yang berkerut, baru sadar mikrofon yang tadinya harusnya mengenai dia jadi mengenai Andreas."Kamu ... nggak apa-apa, 'kan?"Celine berdiri dengan bantuan Hansen lalu segera maju ingin memeriksa luka Andreas.Namun, sebelum dia sempat mendekat, Andreas sudah berbalik. Tubuhnya yang besar dan tinggi menutupi Celine dari para wartawan.Kemudian, Andreas menatap lurus ke wartawan yang tadi.Saat ini, wartawan itu sudah panik.Andreas Jayadi ....Meski media sangat jarang melaporkan tentang kepala Keluarga Jayadi baru ini, sebagai seorang wartawan, dia mana mungkin tidak mengenal Tuan Andreas Jayadi?Dia boleh tidak takut pada Keluarga Nadine, tapi dia tidak berani mencari masalah dengan Keluarga Jayadi, terutama Tuan Andreas.Begitu menyadari mikrofon yang dia lempar tadi mengenai kepala Andreas, wartawan tadi segera sibuk me

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 608

    "Sungguh?" tanya Celine curiga.Celine ingin memeriksa keadaan Andreas, tapi Hansen malah mendesaknya, "Celly, ayo kita masuk."Celine ragu-ragu sejenak.Hal paling penting sekarang adalah membawa Kakek pulang.Setelah melihat Andreas dengan tatapan penuh terima kasih, Celine tidak mengatakan apa-apa lagi lalu mengambil kembali kotak abu dari tangan Hansen.Sekumpulan orang pun siap-siap masuk ke kediaman.Andreas ingin ikut masuk, tapi ditahan oleh Hansen. "Andreas, hari ini sudah kemalaman. Keluarga Nadine masih ada urusan penting, jadi tidak bisa mengundangmu masuk."Andreas mengernyit.Bagaimanapun juga, dia sudah membantu mengusir para wartawan yang menyebalkan itu.Hansen malah mengusirnya seperti itu ....Andreas malas berbicara dengannya, dia pun melihat Celine lalu berkata dengan sedikit manja dan penuh harapan. "Celine ...."Celine berhenti melangkah.Kemudian, begitu dia berbalik melihat Andreas, dia langsung menyesal.Saat ini, sikap Andreas yang dingin saat menghadapi para

Bab terbaru

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 1215

    Manajer hotel itu pun menceritakan semua yang terjadi hari itu dengan sangat mendetail.Mendengar ceritanya, hati Celine sangat bergejolak."Berarti benar!"Malam itu bukan mimpi, melainkan Andreas yang asli!"Aku sudah pernah menemuinya."Celine bergumam, bibirnya membentuk sebuah senyuman yang paling tulus dalam dua bulan ini.Dia juga perlahan-lahan semakin bersemangat. Dia melihat ke Albert dan Dylan sambil berkata, "Hari itu aku bertemu dengannya!"Albert dan Dylan saling bertatapan.Meski mereka tidak tahu sebenarnya apa yang terjadi malam itu, mereka percaya dengan Celine.Atau mungkin, Celine dan Andreas tidak hanya pernah bertemu.Andreas bahkan sedang melindungi Celine.Melihat Celine tersenyum, Albert juga ikut tersenyum.Dylan juga menghela napas lega.Dari informasi-informasi ini, mereka sudah bisa membuktikan kalau Andreas baik-baik saja. Hanya masalah waktu ... sampai dia kembali.Sementara hal yang harus dia lakukan sebelum Andreas pulang adalah mengurus Grup Jayadi dan

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 1214

    Selama dua bulan ini, Celine sangat sering memimpikan Andreas.Namun, kebanyakan di mimpinya, sosok Andreas hanya terlihat bagian punggungnya secara samar-samar. Bagaimanapun Celine memanggil dan mengejar Andreas, dia tetap tidak bisa menyentuhnya.Kecuali satu kali itu.Dia memimpikan Albert, melihat wajahnya dengan jelas.Celine bisa merasakan sentuhan Andreas, bahkan detak jantung dan juga napasnya. Semuanya terasa sangat nyata, seakan-akan dia tidak sedang bermimpi, melainkan benar-benar terjadi.Bukan mimpi ....Celine terkejut dengan tebakannya ini.Saat ini, dia seakan-akan menangkap sesuatu, seperti tadi waktu dia berharap Tuvin adalah Andreas.Meski panggilan tadi sudah membuktikan kalau Tuvin bukan Andreas,Celine tetap ingin mencoba menangkap harapan dan petunjuk sekecil apa pun.Sementara mimpi dan juga tempat di mimpinya ada di Hotel Binara."Ke hotel, Hotel Binara." Celine tiba-tiba berdiri.Dia bahkan mau langsung keluar tanpa memakai sepatu.Albert dan Dylan tahu Celine

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 1213

    Semuanya tergantung pada kata-kata Lala.Lala sangat suka dengan rasa di mana semuanya ada di dalam kendalinya."Oh ... oh begitu?" Celine merasa hatinya terasa berat.Seakan-akan ditimpa oleh sesuatu.Sementara wanita di seberang telepon malah terdengar semakin senang. "Iya, kami sudah mau menikah, kamu bakal mendoakan kami, 'kan?"Mendoakan?Celine tidak pernah bertemu "Tuvin", juga tidak pernah bertemu tunangannya.Sepasang orang tidak dikenal akan segera menikah, dia seharusnya mengucapkan selamat.Namun, saat ini, begitu memikirkan mau "mendoakan" mereka, hatinya seakan-akan ditusuk-tusuk, membuatnya kesusahan bernapas."Nona, kamu masih mendengar?"Lala kembali berkata.Dia seakan-akan tidak akan menyerah kalau belum mendapatkan ucapan selamat dari Celine.Terdengar suara napas yang kurang stabil di seberang, Lala pun tersenyum semakin lebar. Dia semakin bertekad mau mendengar ucapan selamat dari Celine.Celine menghirup napas dalam-dalam, dia ingin mengucapkan selamat, tapi mulu

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 1212

    Melihat nomor telepon itu, Celine merasa sangat tegang.Dia tahu jelas apa yang dia nantikan.Namun, semakin dia menginginkannya, hatinya semakin gelisah.Pertanyaan di hatinya juga semakin banyak, dia ingin mendapatkan jawaban.Setelah menghirup napas dalam, Celine akhirnya menelepon "Tuvin Sarwen".Ketika sedang menunggu panggilan terhubung, jantung Celine berdetak sangat kencang, seolah-olah akan segera melompat keluar.Setelah panggilan terhubung, apa yang harus dia katakan?Kalau "Tuvin" bukan dia ....Berbagai macam pikiran melintas di benak Celine.Akhirnya, suara dering telepon berhenti, lalu terdengar suara napas."Halo?"Kemudian, terdengar suara seorang wanita.Celine tertegun sejenak, semua pikiran dan juga ketegangan tadi seakan-akan membeku."Halo, siapa ini?"Suara wanita itu membuat Celine seketika tersadar.Dia memastikan sekali lagi kalau ini nomor yang diberi Noni. Setelah itu, dia mencoba bertanya, "Apakah ini nomornya Tuvin Sarwen?"Orang di seberang telepon terdia

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 1211

    Owen mendongak melihat ke salah satu rumah.Ketika dia melihat Celine, dia menyadari Celine juga sedang melihat ke rumah itu.Hanya orang rumah ini yang belum mereka temui orangnya.Yang lainnya juga melihat tatapan Celine.Saat ini, fokus mereka semua tertuju pada satu-satunya rumah yang terkunci dan tidak ada orang ini.Mereka masih ingat jelas kata-kata tetangga tadi.Tetangga itu bilang orang yang tinggal di rumah ini adalah keluarga bermarga Sarwen. Cucu orang tua di rumah ini meski bentuk tubuhnya agak mirip dengan Andreas, wajahnya tidak mirip.Yang namanya tetangga tidak mungkin tidak kenal.Tetangga itu bilang bukan, harusnya benar bukan Andreas.Melihat mereka semua tidak berhasil menemukan orang yang ingin dicari, tetangga itu pun berkata, "Kalian lagi mencari orang yang sangat penting untuk kalian, ya? Pasti bakal ketemu, harus tetap berharap, pasti bisa ketemu. Seperti cucunya Gion ....""Tiga tahun lalu, kecelakaan itu parah sekali. Kami mengira Tuvin sudah pasti mati, ta

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 1210

    Di area yang ditentukan Owen ada banyak rumah kecil.Di sekitar tidak ada CCTV, jadi mereka hanya bisa bertanya ke satu-satu rumah.Begitu turun mobil, Celine langsung mengikuti nalurinya berjalan ke sebuah rumah lalu tidak bisa bergerak lagi."Celly, ada apa?" Albert mengikuti dia dari belakang.Dylan yang sedang menanyakan proses pencarian ke Owen juga segera menghampiri mereka waktu menyadari keadaan Celine."Kak Celine, ada apa?"Mereka berdua jelas terlihat khawatir.Celine melihat rumah di depannya dan berkata, "Dia ... ada di sini."Celine terdengar sangat yakin.Albert dan Dylan saling menatap lalu mengikuti arah pandang Celine.Mereka percaya dengan naluri Celine.Dylan langsung memanggil Owen dan berkata, "Kalian sudah cek rumah ini?""Waktu pagi-pagi tadi sudah ke sini, tapi pintunya tertutup. Jadi kita cuma coba panggil, seorang wanita bilang nggak bisa buka pintu. Kita juga nggak punya alasan untuk masuk.""Tadi waktu ke sini lagi, di dalam kayaknya nggak ada orang."Owen

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 1209

    ...Di Kompleks Tiara.Sejak semalam datang, Albert dan Dylan tetap di sini.Mereka terus melihat rekaman CCTV berulang kali.Celine sudah tidak tidur semalaman, mereka berdua juga sama.Setiap setengah jam, Owen menyampaikan informasi terbaru.Mereka menemukan sopir taksi yang dinaiki Andreas dari plat mobil yang tertangkap di CCTV.Menurut informasi yang diberikan sopir taksi, penumpangnya turun di depan jalan area perumahan di pinggiran kota.Waktu menyusuri jalan itu, mereka tiba di sebuah perumahan pribadi dengan halaman.Bawahan Owen hanya memeriksa setiap rumah secara kasar, tapi mereka tidak menemukan Andreas.Waktu Celine mendapat informasi ini, detak jantung Celine bertambah cepat."Di sana, dia pasti di sana." Celine tidak percaya orang sebesar itu bisa tiba-tiba hilang.Hanya ada satu kemungkinan, yaitu pencariannya tidak cukup teliti."Aku mau ke sana, aku mau mencarinya."Waktu Celine menyampaikan keputusannya ini pada Dylan dan Albert, tatapannya sangat penuh tekad.Seja

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 1208

    "Kamu masih ingat hal-hal aneh lainnya, nggak?"Hal-hal aneh?Andreas mengernyit, lalu berpikir sejenak dan akhirnya bertanya dengan ekspresi bingung, "Hal aneh apa?"Berarti dia sudah lupa!Bagus sekali!Lala sangat puas.Lala pun mencari alasan untuk menjawab kebingungan Andreas. "Nggak apa, cuma semalam pas demam, kamu mengatakan hal-hal nggak jelas. Kayaknya kamu mimpi buruk.""Tapi sekarang kamu sudah sembuh."Lala akhirnya lega.Namun tiba-tiba, Andreas menemukan sesuatu di sakunya.Waktu Lala melihat Andreas mengeluarkan kalung itu, ekspresinya langsung mengeras. Dia juga pernah belajar desain perhiasan.Selama ini, dia juga selalu mengawasi Grup Nadine dan juga Perusahaan Perhiasan Nadine.Hanya lihat sekilas saja dia sudah tahu kalau ini adalah karya jadi dari desain yang Andreas gambar kemarin.Ternyata kemarin Andreas buru-buru keluar untuk membuat kalung ini?Namun ....Lala melihat ukiran di liontin kalung itu. Bagaimana Andreas bisa tahu pola itu?Lala pernah melihat pola

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 1207

    Dalam beberapa saat, orang di atas kasur itu perlahan-lahan tidak memberontak lagi.Suara Gion bergema di dalam kamar dan masuk ke telinga Andreas."Tuvin, kamu itu Tuvin. Setelah bangun, kamu hanya Tuvin Sarwen. Orang yang kamu cintai adalah Lala, kamu bergantung padanya dan mencintainya. Tujuan hidupmu adalah membahagiakannya.""Di hidupmu hanya ada satu wanita, yaitu dia. Nggak ada orang lain."Orang di atas kasur sudah tidak memberontak, seperti sudah tertidur.Juga seperti sudah menerima setiap kata-kata.Gion mengulang kata-katanya berkali-kali sampai akhirnya berhenti.Lala tidak sabar ingin tahu hasilnya. "Begini saja ... sudah bisa?""Iya," jawab Gion datar.Lala pun tersenyum puas. Dia tahu kemampuan Gion, Gion bilang sudah, berarti sudah.Tiba-tiba, dia teringat sesuatu. "Dia ... bakal jadi gila?"Waktu menanyakan pertanyaan ini, di matanya terlihat kekhawatiran. Melihat ini, Gion pun mencibir di dalam hati.Sangat rendahan.Dia bukannya tidak peduli Andreas jadi gila atau t

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status