"Kakek bahkan mengorbankan nyawanya demi Celly, kalian jangan menyusahkan Celly!"Carla tampak seperti memberi para wartawan peringatan,tapi para wartawan yang ada di sana langsung menangkap inti dari kata-katanya."Nona Carla, maksudmu Tuan Richard meninggal karena cucu angkat barunya ini?""Sebenarnya apa yang terjadi? Apakah bisa disimpulkan kalau dia yang menyebabkan kematian Tuan Richard? Dia yang mencelakai Tuan Richard?"Para wartawan terus bertanya.Pertanyaan mereka juga semakin lama semakin tajam.Inilah efek yang ingin Carla lihat.Dia dengan mudah mendorong Celine ke tengah badai, tapi dia tahu tidak boleh ada yang tahu niat aslinya.Melihat para wartawan terus bertanya, Carla segera menjelaskan, "Bukan begitu, kalian jangan asal tebak."Carla memasang ekspresi khawatir terhadap Celine.Namun, para wartawan sudah mencium bau-bau yang aneh, mana mungkin puas hanya dengan satu kalimat asal itu?Apalagi orangnya ada di sini, mereka harus mendapatkan berita besar.Para wartawa
Celine menaruh kotak abu di tangan Hansen. Kemudian, dia berbalik dan berjalan keluar dari gerbang lurus ke para wartawan.Aura yang dia pancarkan membuat para wartawan tanpa sadar tertegun, bahkan lampu flash juga berhenti.Setelah sadar kembali, kamera para wartawan kembali ditujukan pada Celine, seakan-akan tidak ingin melewatkan segala gerakan Celine.Di bawah tatapan semua orang, Celine menatap lurus ke seorang wartawan pria yang ada di antara kerumunan wartawan."Kamu yang menanyakan pertanyaan tadi?" tanya Celine.Hanya dengan satu tatapan, Celine yakin benar ini orangnya.Tanpa menunggu dia menjawab, Celine mengambil mikrofon dari pria itu lalu melihat logo di mikrofon itu."Starlet Media ...."Celine pernah mendengar Starlet Media ini.Media dengan paparazi yang paling tidak bermoral, suka mengarang tanpa bukti. Demi beritanya terkenal, sengaja melebih-lebihkan rumor tanpa tahu batas.Mereka adalah sampah di dunia jurnalisme."Heh ...." Celine mencibir, merendahkan Starlet Med
Celine membuka matanya dan tiba-tiba melihat seseorang yang tidak seharusnya muncul di sini.Andreas ....Dia juga pulang ke Mastika?Celine menyadari kening Andreas yang berkerut, baru sadar mikrofon yang tadinya harusnya mengenai dia jadi mengenai Andreas."Kamu ... nggak apa-apa, 'kan?"Celine berdiri dengan bantuan Hansen lalu segera maju ingin memeriksa luka Andreas.Namun, sebelum dia sempat mendekat, Andreas sudah berbalik. Tubuhnya yang besar dan tinggi menutupi Celine dari para wartawan.Kemudian, Andreas menatap lurus ke wartawan yang tadi.Saat ini, wartawan itu sudah panik.Andreas Jayadi ....Meski media sangat jarang melaporkan tentang kepala Keluarga Jayadi baru ini, sebagai seorang wartawan, dia mana mungkin tidak mengenal Tuan Andreas Jayadi?Dia boleh tidak takut pada Keluarga Nadine, tapi dia tidak berani mencari masalah dengan Keluarga Jayadi, terutama Tuan Andreas.Begitu menyadari mikrofon yang dia lempar tadi mengenai kepala Andreas, wartawan tadi segera sibuk me
"Sungguh?" tanya Celine curiga.Celine ingin memeriksa keadaan Andreas, tapi Hansen malah mendesaknya, "Celly, ayo kita masuk."Celine ragu-ragu sejenak.Hal paling penting sekarang adalah membawa Kakek pulang.Setelah melihat Andreas dengan tatapan penuh terima kasih, Celine tidak mengatakan apa-apa lagi lalu mengambil kembali kotak abu dari tangan Hansen.Sekumpulan orang pun siap-siap masuk ke kediaman.Andreas ingin ikut masuk, tapi ditahan oleh Hansen. "Andreas, hari ini sudah kemalaman. Keluarga Nadine masih ada urusan penting, jadi tidak bisa mengundangmu masuk."Andreas mengernyit.Bagaimanapun juga, dia sudah membantu mengusir para wartawan yang menyebalkan itu.Hansen malah mengusirnya seperti itu ....Andreas malas berbicara dengannya, dia pun melihat Celine lalu berkata dengan sedikit manja dan penuh harapan. "Celine ...."Celine berhenti melangkah.Kemudian, begitu dia berbalik melihat Andreas, dia langsung menyesal.Saat ini, sikap Andreas yang dingin saat menghadapi para
Owen langsung menelepon Gian.Gian menjawab dengan agak ragu, "Di belakang Starlet Media adalah orang dari cabang kedua Keluarga Jayadi. Takutnya ...."Owen tidak peduli siapa orang yang ada di belakang Starlet Media.Orang dari cabang kedua adalah musuh bebuyutan Andreas. Ketika Andreas ada di Binara, mereka berulang kali mencoba membunuh Andreas. Memangnya kenapa kalau Andreas mau memusnahkan Starlet Media?Terlebih lagi ...."Wartawan mereka melukai Tuan, menurutmu mereka harus dimusnahkan, nggak?" ujar Owen datar.Gian tidak bisa berkata-kata saking kagetnya.Tuan ... dilukai seorang wartawan?Seorang wartawan bisa melukai Tuan?Pasti ada alasannya, 'kan?Tepat ketika Gian mau bertanya, suara Owen kembali terdengar."Heh, dia hampir saja melukai Nyonya. Menurutmu, mereka harus dimusnahkan, nggak?" Owen sudah bekerja di samping Andreas sangat lama. Ketika dia marah, aura dingin yang terpancar darinya membuat orang-orang merinding.Gian tertegun sejenak, lalu berkata, "Ternyata itu a
Wartawan itu tidak ingin mengakui kalau dia yang menimbulkan masalah sebesar ini.Namun, hanya terdiam sejenak saja sudah membuat Julian curiga. "Sudah kuduga kamu orangnya! Cepat bilang siapa yang kamu singgung!"Wartawan itu terdiam.Julian semakin yakin dengan perkiraannya. "Kalau kamu nggak mau mati, cepat bilang siapa orangnya!"Wartawan itu tentu saja tidak mau mati.Setelah berpikir sejenak, dia akhirnya berkata dengan terbata-bata, "Tu ... Tuan Andreas ...."Hati Julian langsung bergetar. Seluruh tenaga seakan-akan hilang dan dia langsung duduk lemas di sofa."Si ... siapa katamu?" Julian berdoa kalau dia salah dengar."Tu ... Tuan Andreas ...."Tuan Andreas ....Kalau tadi itu orang lain, Julian berencana menggunakan nama Perusahaan Jayadi, atau meminta bantuan Tuan Renald. Siapa pun lawan mereka, permasalahan ini pasti bisa selesai.Namun, orang itu adalah Tuan Andreas, pemimpin Perusahaan Jayadi. Kalau begitu, akhir mereka hanya ....Julian langsung merasa putus asa. Dia ber
Bella Bakri adalah nona pertama di Keluarga Bakri.Kata-kata Inez berhasil menenangkan Renald."Kamu benar, pernikahan antara Keluarga Bakri dan Jayadi harus berhasil. Andreas, baik kamu setuju atau nggak, hanya Bella Bakri yang bisa jadi istrimu," ujar Renald dengan penuh tekad.Inez sudah selesai membersihkan pecahan kaca di lantai. Dia agak tidak setuju dengan kata-kata Renald."Nggak setuju? Jangan meremehkan Bella. Dengan pesonanya, nggak banyak pria yang nggak mau menikahinya." Inez terlihat sangat bangga dengan keponakannya itu.Hanya saja Bella dari dulu sudah ke luar negeri, jadi tidak pernah berinteraksi dengan Andreas.Kalau tidak, takutnya Andreas sudah jadi salah satu penggemar Bella."Kita taruhan saja. Sekarang mereka berdua ada di Mastika. Tidak sampai satu bulan, Bella pasti bisa menjatuhkan Andreas!" ujar Inez dengan penuh percaya diri.Mendengar kata-kata Inez, harapan Renald jadi semakin besar. "Oke, kita taruhan satu bulan. Setelah satu bulan ...."Setelah satu bul
Jawabannya menjawab pertanyaan Bella tanpa menyerang kepercayaan diri Bella.Bella pernah mendengar rumor tentang Andreas.Rumor kalau dia memperlakukan semua orang dengan dingin.Namun tidak apa-apa, dia akan membuat Andreas jadi ramah.Sifat kompetitifnya pun terangsang. Sebelum Inez mengungkitnya, Bella sudah lebih dulu menyarankan batas waktu. "Bibi, satu bulan. Nggak, setengah bulan, aku hanya perlu setengah bulan untuk membuat tuan muda Keluarga Jayadi ini nggak bisa hidup tanpaku!"Bella yang sangat percaya diri tepat seperti keinginan Inez."Oke, oke. Bella, kamu pasti bisa. Kalau begitu, aku tunggu kabar baik darimu." Inez pun semakin menanti-nantikan hal ini.Mereka berdua mengakhiri panggilan setelah basa-basi sejenak.Dari awal sampai akhir, asisten Bella yang ada di samping sangat tegang. Teringat dengan kehebohan yang sedang terjadi di internet, asisten itu sangat tegang, jadi dia tidak mendengar Bella memanggilnya.Ketika asisten itu sadar kembali, dia melihat Bella yang
Suatu kali, waktu Bastian mabuk, Sarah mendengar Bastian berkata, "Aurora, betapa baiknya kalau kamu mati!"Heh, suami Aurora ingin Aurora mati!Ini lebih menyedihkan lagi.Oleh karena itu, Sarah merencanakan kecelakaan itu.Seperti rencananya, Aurora mati dan Bastian yang mengambil alih perusahaan.Dia pun menjadi istri Bastian. Selama ini, dia selalu merasa bangga dan hidup dengan menganggap dirinya pemenang.Namun, waktu tahu Aurora adalah putri Keluarga Nadine di Mastika, lalu sekarang tahu kalau ayah kandung Celine adalah orang sehebat itu,dia tiba-tiba merasakan sesuatu.Seakan-akan dia tidak pernah berhasil menyentuh Aurora.Cantik, berbakat, dari keluarga kaya, lalu pernah berhubungan dengan Keluarga Tjangnaka. Orang seperti itu mana mungkin tertarik dengan Bastian?Sarah bahkan punya sebuah dugaan.Aurora sama sekali tidak pernah dianggap oleh Aurora, apalagi dia.Seketika, Sarah merasa sangat kesal, dia pun menggumam, "Tapi dia sudah mati!""Benar! Celine juga harusnya sudah
Sebelum Sarah selesai bicara, Lily sudah memelototinya.Dia seakan-akan berkata, kenapa harus memilih di antara dua pilihan yang Celine berikan?Dia tidak mau pilih dua-duanya.Sarah semakin panik. "Kamu mau hidup kayak di neraka?"Hidup seperti di neraka ....Lily bertatapan dengan Celine dan tiba-tiba sesuatu di hatinya akhirnya runtuh.Hal-hal yang dia lakukan cukup untuk membuat Celine membencinya setengah mati. Kalau Celine yang menentukan hukumannya, dia mungkin akan hidup seperti di neraka.Namun ....Dia tetap tidak rela kalah dari Celine."Pergi!" ujar Celine ketus.Dia tidak mau melihat Lily lagi.Dia sudah merusak imajinasi Lily dengan tangannya sendiri. Awalnya dia juga ingin membuat Lily merasakan hukuman fisik, tapi begitu melihat Lily, kejijikan di hatinya membuatnya malas turun tangan sendiri.Lily ... hanya akan mengotori tangannya!Sarah sama sekali tidak berani berlama-lama lagi, dia langsung menarik Lily berdiri lalu menyeret Lily keluar seperti sedang kabur.Namun,
Namun ....Dia berhasil merebut Reza Linoa, tunangan Celine, tapi tidak bisa merebut Andreas.Awalnya dia bisa merebut identitas Celine, tapi ketahuan oleh Richard.Kali ini, dia bahkan merubah wajah dan identitasnya, mengorbankan begitu banyak, dia jelas-jelas sudah hampir berhasil, tapi baru tahu kalau dia dibohongi Celine!Lily memelototi Celine dengan penuh kebencian.Sementara Celine semakin marah mendengar kata-katanya.Dia menatap Lily dan berkata dengan tegas, "Jadi kamu membohongi kakekku, menyakiti kakekku dan bahkan ... membunuh kakekku?"Begitu teringat dengan hari itu, waktu kakeknya jatuh ke pelukannya, hatinya berdenyut kesakitan."Membunuh kakekmu?" Lily tidak setuju.Waktu itu, pas Richard tumbang, dia memang terkejut, juga merasa bersalah. Namun, rasa bersalah itu hanya sebentar, dia sudah melempar tanggung jawab itu ke orang lain."Yang mau aku bunuh itu kamu, bukan dia, dia sendiri yang mau melindungimu. Apa hubungannya denganku?""Celine, pada akhirnya, semuanya ga
Celine itu bukanlah orang lemah yang mudah ditindas.Namun Lily selalu mau mencari masalah dengannya!"Kamu ...." Lily semakin merasa tidak rela, berkali-kali dia mengerahkan tenaganya, ingin mencakar Celine, tapi dia tetap tidak bisa mengalahkan tenaga Celine.Sampai akhirnya, Celine sudah malas dan langsung mendorong Lily.Lily tersandung lalu mundur beberapa langkah, tapi tetap tidak bisa stabil dan jatuh terduduk di tanah."Lily ...."Sarah segera maju karena khawatir.Lily malah melampiaskan amarahnya ke Sarah. "Siapa Lily? Dasar bodoh!""Lily, sudah jadi begini, lebih baik kamu langsung mengaku saja kalau kamu itu Lily. Apanya yang susah?"Meski Sarah bukan orang baik, dia benar-benar menyayangi Lily.Celine tidak suka Sarah, tapi lebih tidak suka lagi melihat sikap Lily ke Sarah. Namun, dia juga tidak peduli, dia hanya tahu malam ini urusan ini harus selesai!Dia mau mengungkapkan wujud asli Lily.Seperti yang diduga, mendengar kata-kata Celine, Lily semakin mirip dengan dia yan
"Ce ... Ce ...."Mata Sarah membelalak, bahkan suaranya juga bergetar.Sarah setakut itu padanya?Celine tidak tahu apakah dia harus senang.Namun, sebagai orang yang hidup bersama selama bertahun-tahun, sekarang bertemu setelah berpisah sekian lama, Celine tersenyum sopan dan menyambutnya. "Aku Celine, kamu nggak salah lihat."Celine!Sarah menelan ludahnya tanpa sadar.Dia segera menunduk dengan panik, sama sekali tidak berani melihat Celine.Sebelumnya di Binara, Andreas menangkapnya lalu "menjaganya" selama beberapa saat. Setelah itu, setiap memikirkan pengalamannya itu, dia seakan-akan bermimpi buruk.Andreas sengaja "menjaganya" secara khusus karena Celine.Celine adalah wanita yang dicintai Andreas!Meski Sarah tidak rela putrinya Aurora mendapatkan cinta pria sehebat itu, Andreas orangnya terlalu kejam.Dia bahkan tidak berani merasa iri lagi terhadap Celine.Setelah Andreas pulang ke Mastika, Sarah tetap sangat hati-hati, selalu meringkuk di rumahnya, takut menarik perhatian A
Kalau Lily benar-benar ada kesempatan menyakiti Celine ....Beberapa saat ini, setiap kali terpikirkan hal ini, Hansen selalu merasa takut.Amarahnya terhadap Lala palsu pun semakin besar."Kamu sudah berusaha keras untuk wajah ini."Hansen menarik kembali pandangannya, waktu dia melihat Lily, tatapannya kembali dingin dan tajam, lalu dia memanggil sebuah nama. "Lily Maira!"Lily Maira ....Di saat dia kembali mendengar nama ini dari mulut orang lain, sebuah bagian di hati Lily seketika runtuh.Hansen ... sudah tahu.Mereka ... sudah tahu!Namun, dia tidak mau jadi Lily!"Aku bukan Lily." Mata Lily berkilau, perlahan-lahan muncul kegilaan di matanya yang menatap Hansen dengan tatapan memohon."Kakak, aku Lala, aku bukan Lily. Aku Lala!"Di akhir, nada suaranya sangat yakin.Seakan-akan kalau dia sendiri percaya dia itu Lala, berarti dia itu Lala.Saat ini, di benaknya hanya ada satu pikiran, yaitu dia tidak boleh mengaku kalau dia itu Lily, tidak boleh!Namun tiba-tiba, terdengar suara
Hansen kembali berkata.Berulang kali, hampir setiap tahun ada satu masalah.Lily tentu saja menjawab dia ingat, dia juga cuma bisa jawab ingat. Semakin lama, Lily bahkan tidak berani menjawab lebih dari satu kata.Karena setiap kali dia menjawab, Hansen selalu mencibir.Sampai akhirnya, Lily merasa dia hampir menggila, kepalanya sampai berkeringat.Bahkan dia sampai takut mendengar "kamu ingat, nggak?" dari mulut Hansen. Dia itu sebenarnya harusnya ingat atau tidak?Akhirnya, Hansen berhenti bertanya.Namun, dia melihat lurus ke Lily dengan tatapan yang membuat Lily gelisah."Kak, Kakak ...." Lily memanggilnya dengan canggung.Kebencian di mata Hansen sudah sangat jelas. "Aku bukan kakakmu, kalau aku itu kakakmu, kamu mana mungkin nggak ingat kalau aku sama sekali nggak pernah kasih Lala kalung mutiara. Pas dia umur sepuluh tahun, yang hilang itu adalah gelang mutiara."Wajah Lily langsung memucat, dia menghindari tatapan Hansen sambil sibuk menjelaskan, "Benar, itu gelang, aku salah
Tak lama kemudian, semua tamu sudah pergi.Seluruh vila ini hanya tersisa anggota Keluarga Nadine dan juga dua orang luar.Dua orang itu memakai topeng, tadi mereka bersembunyi di kerumunan. Lily ingat mereka, tapi dia tidak memperhatikan mereka. Namun sekarang, waktu melihat mereka, dia baru terkejut.Itu Donny dan Albert!Mereka bukannya sudah pergi membawa abu Celine ....Tidak, bukan.Celine saja masih hidup, mereka mana mungkin pergi membawa abu Celine?Meski Lily tidak ingin percaya apa yang ada di depannya, dia tetap harus menerima sebuah kenyataan.Ini hanyalah sebuah pertunjukan ....Sejak kapan pertunjukan ini dimulai?Lily teringat dengan ledakan di gudang rumah sakit jiwa itu, apakah dimulai dari waktu itu?Tidak, bukan.Mungkin lebih awal lagi."Kamu lagi berpikir kamu salahnya di bagian mana?" Celine menatap Lily dengan tatapan seolah-olah mau melihat pikirannya.Lily langsung sadar kembali lalu berusaha untuk tersenyum. "Apa maksudmu? Aku nggak mengerti. Celly, Kakak, ay
Semua orang yang hadir setuju dengan kata-kata Celine ini.Sebagai tokoh utama acara hari ini, semua orang memperhatikan Lala. Hari ini dia memang terlihat sangat senang, bahkan sampai rela mengeluarkan properti seharga 20 miliar sebagai hadiah.Namun sekarang, Bu Celine masih hidup, 69% saham itu sudah tidak ada. Entah properti 20 miliar itu jadi diberikan atau tidak.Tidak ada yang berani bertanya.Juga tidak ada yang tahu kalau saat ini Lily sangat marah.Dia menyesal.Dari kapan situasinya jadi makin parah begini? Sejak melepas topeng .... Nggak!Melihat gaun Celine yang sempurna, Lily baru sadar kalau dia ditipu. Dia ditipu oleh Celine dan Lina!Bahkan Hansen ....Lily tidak berani berpikir lebih panjang, karena dia tidak bisa menanggung akibatnya.Apa yang harus dia lakukan sekarang?Di benak Lily ada begitu banyak pertanyaan, banyak ketidakpastian, juga sangat banyak ketakutan yang terus bertambah. Dia ingin kabur, ingin segera meninggalkan situasi ini lalu menganalisa kondisiny