Andreas menunduk dan bertatapan dengan Celine.Dia terlihat sangat tegas, cengkeramannya juga semakin erat. Andreas masih tetap khawatir, tapi setelah bimbang sejenak, dia akhirnya kalah.Andreas menurunkan Celine, tapi lengannya tetap merangkul pinggang Celine. Sikapnya yang penuh perlindungan itu dilihat oleh semua orang di sana.Orang yang paling kaget adalah Jessy.Andreas Jayadi .... Jessy pernah melihat pemimpin baru Keluarga Jayadi ini.Cara-caranya yang kejam saat menghadapi anggota Keluarga Jayadi tersebar luas di Mastika. Hanya dengar saja sudah membuat Jessy merinding.Semua orang bilang Andreas dingin dan tidak berperasaan. Namun, pria di depan matanya ini memasang ekspresi yang lembut saat melihat wanita di sampingnya. Akan tetapi, saat melihat ke orang lain, tatapannya seketika jadi tajam.Sikap Andreas sangat berbeda terhadap wanita ini.Jessy pun mengamati wanita di samping Andreas dengan tatapan menyelidik sambil mengingat panggilan mereka ke wanita itu.Celly .... Cel
Kata-kata Lily bergema di udara.Orang yang melihatnya merasa dia sangat lucu."Memangnya kamu rasa Celine kenapa?" tanya Hansen dingin.Begitu selesai bicara, dia melihat ke arah Jeremy.Jeremy tahu, mulai sekarang dia sudah tidak perlu pura-pura di depan Lily lagi.Tatapan Jeremy pada Lily berubah jadi merendahkan, lalu dia melangkah maju di bawah tatapan bingung Lily.Ketika dia mau menyerahkan ponselnya ke Lily, dia ragu-ragu sejenak.Kemudian, dia mengambil ponsel seorang pembantu dan melemparnya ke Lily. Lalu berkata tanpa melihat Lily, "Kamu lihat saja sendiri!"Sikap Jeremy membuat Lily mengernyit.Video tadi masih berputar di ponsel itu.Lily tertegun sejenak lalu tanpa sengaja melihat sekilas layar ponsel itu dan melihat jelas orang di dalam video itu.Wanita di dalam video itu tenggelam dalam nafsu, menikmati kenikmatan yang dirasakannya. Namun, wanita itu bukan orang lain, melainkan dirinya sendiri!Ma ... mana mungkin?Kenapa jadi dia?Lily refleks menutup video itu dan wa
Ekspresi polos di wajah Lily langsung mengeras.Seakan-akan ada yang menghancurkan topengnya, ekspresi Lily langsung terlihat aneh. "Kak Jeremy, apa maksudmu?""Heh, apa maksudku? Lily, jangan-jangan kamu merasa semua orang itu bodoh? Sejak pertama kali melihatmu, aku sudah tahu kamu itu orang seperti apa. Di luar terlihat polos dan suci, tapi sebenarnya licik dan suka menjebak orang. Kamu suka membohongi orang, jadi aku juga ikutan pura-pura percaya dengan kebaikanmu."Suara Jeremy bergema di udara.Terdengar sangat menusuk telinga, terutama bagi Lily.Saat ini, muncul ekspresi marah di wajahnya yang sudah terbiasa berpura-pura polos.Maksud Jeremy, selama ini Jeremy selalu berpura-pura waktu menghadapinya?Kalau begitu, kenapa Jeremy setuju membantunya memanggil Pak Hasan kemari?Karena ada banyak orang lain di sini, Lily tidak bisa bertanya terlalu banyak.Namun, dari tatapannya, Jeremy langsung tahu apa yang Lily pikirkan dan apa yang ingin Lily tanyakan.Jeremy melihat ke arah pet
Dari semua orang di sini, Lily paling membenci Celine!Karena dia sudah mengungkap sikap aslinya, dia tidak perlu menahan diri lagi.Lily malas mengurus Jeremy dan Wahyu, dia melihat Celine dan mencibir,"Nona Celine, meski kakekku sudah mengangkatmu jadi cucunya, waktu itu di rumah sakit kamu sudah putus hubungan dengan Keluarga Nadine. Kamu datang hari ini jangan-jangan karena mengira bisa dapat sedikit harta Keluarga Nadine?"Setiap kata-katanya penuh dengan penghinaan terhadap Celine.Begitu dia selesai bicara, Hansen langsung menegurnya, "Lily!"Di saat yang bersamaan, tatapan tajam Andreas juga tertuju padanya.Kedua pria itu melindungi Celine.Kalau dulu, Lily pasti akan hati-hati.Namun, sekarang Keluarga Nadine sudah jadi miliknya. Hansen nantinya masih bisa tinggal di Keluarga Nadine atau tidak tergantung padanya.Sedangkan Andreas ....Meski Keluarga Nadine tidak lebih kuat dari Keluarga Jayadi, dengan asetnya sekarang, Andreas harus pikir panjang sebelum melakukan apa-apa p
Suara itu rendah, tapi penuh dengan amarah.Lily masih bingung apa yang terjadi, tapi orang-orang lain sudah mulai menunjukkan reaksi yang berbeda-beda.Suara apa tadi?Jessy minum seteguk air lalu melipat lengannya, seperti ingin mengusir rasa dingin yang tiba-tiba menyerang tubuhnya tadi.Apa dia salah dengar?Namun, tadi itu jelas adalah suara Richard!Akan tetapi, Richard jelas-jelas sudah mati dan sekarang sedang berbaring di peti mati. Mana mungkin bisa bersuara?Begitu memikirkan tentang "hantu", Jessy kembali meminum seteguk air dengan tangan gemetar.Sementara suara yang tiba-tiba terdengar itu membenarkan tebakan Carla tadi, juga membuatnya yakin kalau pertunjukan hari ini memang disiapkan untuk Lily!Carla pun diam-diam bersorak dalam hati. Dia melihat Hansen dan Jeremy tidak terlalu bereaksi terhadap suara Richard.Dia pun tahu kalau mereka berdua juga berpartisipasi dalam rencana kali ini.Sementara Lily ....Saat ini, benak Lily kosong.Dia juga mengenali suara itu adalah
"Celly, nggak apa-apa, biarkan dia mendekat." Celine mendengar suara Richard yang lembut dari belakang.Dia ragu-ragu sejenak lalu akhirnya melangkah selangkah ke samping.Namun, meski begitu, saat ini Celine tetap sangat waspada.Dia segera memikirkan apa yang terjadi tadi dan akhirnya mengerti situasi sekarang secara garis besar. Lily sudah mengungkap sikap aslinya, kemungkinan besar dia akan melakukan hal-hal gila.Dia tidak boleh membiarkan Lily mencelakai Kakek lagi.Setelah Celine menyingkir, Lily segera mengangkat tangannya dan menyentuh wajah Richard.Richard juga tidak menghindar.Ketika Lily menyentuh kehangatan di wajah Richard, dia jelas-jelas tersentak. Kemudian, dia menyentuh wajah Richard dengan ekspresi berharap.Daripada "menyentuh", lebih tepatnya memeriksa.Dia sedang memeriksa apakah ada yang aneh dengan wajah orang di depannya ini.Dia tetap tidak percaya kalau orang ini adalah Richard.Namun, setelah menyentuh beberapa kali, dia tetap tidak menemukan ada yang sala
Tidak perlu mengubah wasiat?Lily sangat senang dan langsung merasa tenang.Seperti dugaannya, asalkan dia itu anaknya Linda, Richard pasti akan memaafkan semua kelakuannya demi Linda.Kali ini, tidak peduli kenapa Richard tidak mati, tapi bagaimanapun wasiat Richard sudah diumumkan ke semua orang di sini.Richard mewariskan semuanya ke dia, kalaupun dia tidak menerimanya hari ini, dia tetap adalah pewaris satu-satunya Keluarga Nadine.Sedangkan orang-orang ini ....Lily tidak peduli.Teringat video tadi, Lily melirik Celine yang ada di samping Richard.Saat ini, dia malas memikirkan apa yang terjadi dengan video itu. Namun, hal yang paling penting sekarang adalah memanfaatkan kekuasaan Richard untuk menyangkal kalau wanita di video itu adalah dia.Apa pun yang terjadi, dia mau wanita itu jadi Celine.Oleh karena itu, Lily mengernyit sambil berkata, "Aku nggak peduli dengan barang-barang material, tapi kalau Ibu di surga tahu aku difitnah dengan video seperti itu, dia pasti nggak akan
Andreas, Henry dan bahkan Jeremy juga secara bersamaan mencari tempat duduk di samping Celine.Lily sangat kesal. Waktu dia sadar kembali, dia baru melihat semua tempat duduk sudah ditempati orang.Di ruangan, semua orang kecuali Wahyu, para pembantu dan para pengawal Andreas sudah duduk. Bahkan pengacara yang dibawa Jessy juga sudah duduk.Hanya dia yang berdiri, seperti seorang kriminal yang sedang dihakimi semua orang."Kakek!" Lily langsung merasa ditindas.Sementara orang yang menindasnya adalah beberapa pria yang duduk di samping Celine.Tepat ketika dia mau protes, terdengar suara seorang lelaki dari luar. "Tuan ...."Suara Owen sudah lebih dulu sampai daripada orangnya.Semua orang pun melihat ke asal suara. Hanya dalam beberapa saat, Owen sudah muncul di depan semua orang.Owen berjalan cepat ke arah Andreas dan berkata, "Tuan, orangnya sudah tiba. Apa mau dibawa masuk sekarang?"Orang? Siapa?Semua orang penasaran. Melihat Andreas mengangguk, semua orang langsung melihat ke a
Suatu kali, waktu Bastian mabuk, Sarah mendengar Bastian berkata, "Aurora, betapa baiknya kalau kamu mati!"Heh, suami Aurora ingin Aurora mati!Ini lebih menyedihkan lagi.Oleh karena itu, Sarah merencanakan kecelakaan itu.Seperti rencananya, Aurora mati dan Bastian yang mengambil alih perusahaan.Dia pun menjadi istri Bastian. Selama ini, dia selalu merasa bangga dan hidup dengan menganggap dirinya pemenang.Namun, waktu tahu Aurora adalah putri Keluarga Nadine di Mastika, lalu sekarang tahu kalau ayah kandung Celine adalah orang sehebat itu,dia tiba-tiba merasakan sesuatu.Seakan-akan dia tidak pernah berhasil menyentuh Aurora.Cantik, berbakat, dari keluarga kaya, lalu pernah berhubungan dengan Keluarga Tjangnaka. Orang seperti itu mana mungkin tertarik dengan Bastian?Sarah bahkan punya sebuah dugaan.Aurora sama sekali tidak pernah dianggap oleh Aurora, apalagi dia.Seketika, Sarah merasa sangat kesal, dia pun menggumam, "Tapi dia sudah mati!""Benar! Celine juga harusnya sudah
Sebelum Sarah selesai bicara, Lily sudah memelototinya.Dia seakan-akan berkata, kenapa harus memilih di antara dua pilihan yang Celine berikan?Dia tidak mau pilih dua-duanya.Sarah semakin panik. "Kamu mau hidup kayak di neraka?"Hidup seperti di neraka ....Lily bertatapan dengan Celine dan tiba-tiba sesuatu di hatinya akhirnya runtuh.Hal-hal yang dia lakukan cukup untuk membuat Celine membencinya setengah mati. Kalau Celine yang menentukan hukumannya, dia mungkin akan hidup seperti di neraka.Namun ....Dia tetap tidak rela kalah dari Celine."Pergi!" ujar Celine ketus.Dia tidak mau melihat Lily lagi.Dia sudah merusak imajinasi Lily dengan tangannya sendiri. Awalnya dia juga ingin membuat Lily merasakan hukuman fisik, tapi begitu melihat Lily, kejijikan di hatinya membuatnya malas turun tangan sendiri.Lily ... hanya akan mengotori tangannya!Sarah sama sekali tidak berani berlama-lama lagi, dia langsung menarik Lily berdiri lalu menyeret Lily keluar seperti sedang kabur.Namun,
Namun ....Dia berhasil merebut Reza Linoa, tunangan Celine, tapi tidak bisa merebut Andreas.Awalnya dia bisa merebut identitas Celine, tapi ketahuan oleh Richard.Kali ini, dia bahkan merubah wajah dan identitasnya, mengorbankan begitu banyak, dia jelas-jelas sudah hampir berhasil, tapi baru tahu kalau dia dibohongi Celine!Lily memelototi Celine dengan penuh kebencian.Sementara Celine semakin marah mendengar kata-katanya.Dia menatap Lily dan berkata dengan tegas, "Jadi kamu membohongi kakekku, menyakiti kakekku dan bahkan ... membunuh kakekku?"Begitu teringat dengan hari itu, waktu kakeknya jatuh ke pelukannya, hatinya berdenyut kesakitan."Membunuh kakekmu?" Lily tidak setuju.Waktu itu, pas Richard tumbang, dia memang terkejut, juga merasa bersalah. Namun, rasa bersalah itu hanya sebentar, dia sudah melempar tanggung jawab itu ke orang lain."Yang mau aku bunuh itu kamu, bukan dia, dia sendiri yang mau melindungimu. Apa hubungannya denganku?""Celine, pada akhirnya, semuanya ga
Celine itu bukanlah orang lemah yang mudah ditindas.Namun Lily selalu mau mencari masalah dengannya!"Kamu ...." Lily semakin merasa tidak rela, berkali-kali dia mengerahkan tenaganya, ingin mencakar Celine, tapi dia tetap tidak bisa mengalahkan tenaga Celine.Sampai akhirnya, Celine sudah malas dan langsung mendorong Lily.Lily tersandung lalu mundur beberapa langkah, tapi tetap tidak bisa stabil dan jatuh terduduk di tanah."Lily ...."Sarah segera maju karena khawatir.Lily malah melampiaskan amarahnya ke Sarah. "Siapa Lily? Dasar bodoh!""Lily, sudah jadi begini, lebih baik kamu langsung mengaku saja kalau kamu itu Lily. Apanya yang susah?"Meski Sarah bukan orang baik, dia benar-benar menyayangi Lily.Celine tidak suka Sarah, tapi lebih tidak suka lagi melihat sikap Lily ke Sarah. Namun, dia juga tidak peduli, dia hanya tahu malam ini urusan ini harus selesai!Dia mau mengungkapkan wujud asli Lily.Seperti yang diduga, mendengar kata-kata Celine, Lily semakin mirip dengan dia yan
"Ce ... Ce ...."Mata Sarah membelalak, bahkan suaranya juga bergetar.Sarah setakut itu padanya?Celine tidak tahu apakah dia harus senang.Namun, sebagai orang yang hidup bersama selama bertahun-tahun, sekarang bertemu setelah berpisah sekian lama, Celine tersenyum sopan dan menyambutnya. "Aku Celine, kamu nggak salah lihat."Celine!Sarah menelan ludahnya tanpa sadar.Dia segera menunduk dengan panik, sama sekali tidak berani melihat Celine.Sebelumnya di Binara, Andreas menangkapnya lalu "menjaganya" selama beberapa saat. Setelah itu, setiap memikirkan pengalamannya itu, dia seakan-akan bermimpi buruk.Andreas sengaja "menjaganya" secara khusus karena Celine.Celine adalah wanita yang dicintai Andreas!Meski Sarah tidak rela putrinya Aurora mendapatkan cinta pria sehebat itu, Andreas orangnya terlalu kejam.Dia bahkan tidak berani merasa iri lagi terhadap Celine.Setelah Andreas pulang ke Mastika, Sarah tetap sangat hati-hati, selalu meringkuk di rumahnya, takut menarik perhatian A
Kalau Lily benar-benar ada kesempatan menyakiti Celine ....Beberapa saat ini, setiap kali terpikirkan hal ini, Hansen selalu merasa takut.Amarahnya terhadap Lala palsu pun semakin besar."Kamu sudah berusaha keras untuk wajah ini."Hansen menarik kembali pandangannya, waktu dia melihat Lily, tatapannya kembali dingin dan tajam, lalu dia memanggil sebuah nama. "Lily Maira!"Lily Maira ....Di saat dia kembali mendengar nama ini dari mulut orang lain, sebuah bagian di hati Lily seketika runtuh.Hansen ... sudah tahu.Mereka ... sudah tahu!Namun, dia tidak mau jadi Lily!"Aku bukan Lily." Mata Lily berkilau, perlahan-lahan muncul kegilaan di matanya yang menatap Hansen dengan tatapan memohon."Kakak, aku Lala, aku bukan Lily. Aku Lala!"Di akhir, nada suaranya sangat yakin.Seakan-akan kalau dia sendiri percaya dia itu Lala, berarti dia itu Lala.Saat ini, di benaknya hanya ada satu pikiran, yaitu dia tidak boleh mengaku kalau dia itu Lily, tidak boleh!Namun tiba-tiba, terdengar suara
Hansen kembali berkata.Berulang kali, hampir setiap tahun ada satu masalah.Lily tentu saja menjawab dia ingat, dia juga cuma bisa jawab ingat. Semakin lama, Lily bahkan tidak berani menjawab lebih dari satu kata.Karena setiap kali dia menjawab, Hansen selalu mencibir.Sampai akhirnya, Lily merasa dia hampir menggila, kepalanya sampai berkeringat.Bahkan dia sampai takut mendengar "kamu ingat, nggak?" dari mulut Hansen. Dia itu sebenarnya harusnya ingat atau tidak?Akhirnya, Hansen berhenti bertanya.Namun, dia melihat lurus ke Lily dengan tatapan yang membuat Lily gelisah."Kak, Kakak ...." Lily memanggilnya dengan canggung.Kebencian di mata Hansen sudah sangat jelas. "Aku bukan kakakmu, kalau aku itu kakakmu, kamu mana mungkin nggak ingat kalau aku sama sekali nggak pernah kasih Lala kalung mutiara. Pas dia umur sepuluh tahun, yang hilang itu adalah gelang mutiara."Wajah Lily langsung memucat, dia menghindari tatapan Hansen sambil sibuk menjelaskan, "Benar, itu gelang, aku salah
Tak lama kemudian, semua tamu sudah pergi.Seluruh vila ini hanya tersisa anggota Keluarga Nadine dan juga dua orang luar.Dua orang itu memakai topeng, tadi mereka bersembunyi di kerumunan. Lily ingat mereka, tapi dia tidak memperhatikan mereka. Namun sekarang, waktu melihat mereka, dia baru terkejut.Itu Donny dan Albert!Mereka bukannya sudah pergi membawa abu Celine ....Tidak, bukan.Celine saja masih hidup, mereka mana mungkin pergi membawa abu Celine?Meski Lily tidak ingin percaya apa yang ada di depannya, dia tetap harus menerima sebuah kenyataan.Ini hanyalah sebuah pertunjukan ....Sejak kapan pertunjukan ini dimulai?Lily teringat dengan ledakan di gudang rumah sakit jiwa itu, apakah dimulai dari waktu itu?Tidak, bukan.Mungkin lebih awal lagi."Kamu lagi berpikir kamu salahnya di bagian mana?" Celine menatap Lily dengan tatapan seolah-olah mau melihat pikirannya.Lily langsung sadar kembali lalu berusaha untuk tersenyum. "Apa maksudmu? Aku nggak mengerti. Celly, Kakak, ay
Semua orang yang hadir setuju dengan kata-kata Celine ini.Sebagai tokoh utama acara hari ini, semua orang memperhatikan Lala. Hari ini dia memang terlihat sangat senang, bahkan sampai rela mengeluarkan properti seharga 20 miliar sebagai hadiah.Namun sekarang, Bu Celine masih hidup, 69% saham itu sudah tidak ada. Entah properti 20 miliar itu jadi diberikan atau tidak.Tidak ada yang berani bertanya.Juga tidak ada yang tahu kalau saat ini Lily sangat marah.Dia menyesal.Dari kapan situasinya jadi makin parah begini? Sejak melepas topeng .... Nggak!Melihat gaun Celine yang sempurna, Lily baru sadar kalau dia ditipu. Dia ditipu oleh Celine dan Lina!Bahkan Hansen ....Lily tidak berani berpikir lebih panjang, karena dia tidak bisa menanggung akibatnya.Apa yang harus dia lakukan sekarang?Di benak Lily ada begitu banyak pertanyaan, banyak ketidakpastian, juga sangat banyak ketakutan yang terus bertambah. Dia ingin kabur, ingin segera meninggalkan situasi ini lalu menganalisa kondisiny