Menurutnya, Hansen tetap lebih bisa diandalkan daripada Jeremy.Tepat ketika Lily masih merasa bangga pada dirinya dan mulai merencanakan masa depan seakan-akan sudah mendengar kalau seluruh harta Keluarga Nadine adalah miliknya, Hansen tiba-tiba berkata tegas,"Kalau tidak mau tetap ada di sini, boleh langsung pergi."Begitu dia selesai bicara, sekelompok pria berjas hitam bergegas masuk ruangan dan mengelilingi semua orang, seakan-akan berkata kalau ada yang berani membuat keributan, mereka akan melempar orang itu keluar.Sikap Jessy langsung berubah lunak.Dia tiba-tiba merasa suasana hari ini agak aneh.Jessy segera melihat ke orang-orang itu dan tiba-tiba tertegun saat melihat logo di tubuh mereka.Mereka adalah organisasi Swastamita milik Keluarga Jayadi!Kenapa orang Keluarga Jayadi ada di sini?Tidak hanya Jessy, Carla yang dari tadi hanya diam juga mengenali logo itu.Setelah tertegun sejenak, Carla tiba-tiba menyadari kalau situasi hari ini sangat aneh, terutama kedatangan Ha
"Apa yang mau kalian lakukan?"Carla berpikir keras, tapi tetap tidak bisa menebak seluruh kejadiannya.Namun, dia tahu jelas satu hal. Kalau Richard tidak mati, maka semua yang terjadi hari ini adalah jebakan.Jebakan ini disiapkan untuk siapa?Jessy? Dia? Atau ... Lily?Carla dalam hati merasa lega, untungnya dia sudah menyadarinya, jadi tidak ikut terjebak.Sementara Lily ....Muncul kebencian di mata Carla.Tidak peduli jebakan ini untuk siapa, hari ini adalah kesempatan yang sangat bagus.Carla langsung menelepon seseorang dan berpesan sesuatu pada orang di telepon lalu menutup telepon. Dia mulai menanti-nantikan apa yang akan terjadi nantinya....Sementara saat ini, Lily yang ada di ruang leluhur masih menanti-nantikan apa yang akan terjadi selanjutnya.Kejadian Carla pingsan membuatnya sangat kesal.Setelah Wahyu menyuruh orang membawa Carla pergi, Lily langsung melihat Hasan dengan tatapan tidak sabar. Namun, dia tetap takut orang-orang melihat kegelisahannya, jadi dia tidak m
Suara Lily sangat lembut, tetap berpura-pura polos dan suci seperti bunga putih.Carla mendengus dingin lalu menatap Lily. "Lily bukan orang yang gila harta. Kalaupun Kakek mau menebusmu, Lily juga nggak akan menerima pembagian aset seperti ini, 'kan?"Lily tersendat.Saat ini, semua orang memperhatikan dia, seakan-akan sangat menantikan jawabannya.Tidak menerima?Dia sudah merencanakan semua ini sangat lama, memangnya untuk menunjukkan kemurahan hatinya?Dia melakukan semua ini hanya untuk menggantikan Celine dan mendapatkan semua milik Keluarga Nadine.Namun, si Carla ini apa-apaan?Kenapa sengaja menyusahkan dia!"Lily, kalau kamu nggak terima, boleh mengusulkan tidak setuju dan menolak surat wasiat ini," desak Carla.Jessy juga senang melihat situasi ini. "Benar, lagi pula sekarang semuanya ada di sini. Pak Hasan bisa bantu urus."Saat ini, ekspresi Lily yang dia kendalikan dengan sangat baik akhirnya menunjukkan sedikit kebencian.Namun, dalam sekejap dia kembali lagi dan berkata
Semua orang langsung tertegun.Suara wanita itu sudah diubah sedikit.Meski tidak yakin itu suara siapa, tapi bisa terdengar kalau situasinya sangat panas.Di antara suara desahan, bisa terdengar kata-kata yang kurang sopan dari wanita itu. Hanya dengar suara saja, ekspresi orang-orang yang ada di sana sudah berubah.Lily agak kaget dan diam-diam memarahi Irina karena sudah mengubah suara Celine. Namun, dia juga tidak peduli. Kalaupun tidak terdengar kalau itu suara Celine, orang yang ada di video adalah Celine, jadi sama saja!Lily melirik Hansen sekilas.Dia paling penasaran dengan reaksi Hansen saat tahu kalau wanita yang ada di video itu adalah Celine. Namun, Hansen hanya mengernyit dan memasang ekspresi kesal, tapi tidak mengeluarkan ponselnya.Jessy seakan-akan juga tertegun melihat video itu dan hanya bisa diam saja.Suara wanita itu tetap terdengar di seluruh ruangan.Di situasi yang aneh ini, ada orang kedua yang mengeluarkan ponselnya dan membuka pesan yang dia terima tadi.A
Dia tidak sebut nama, tapi tatapannya tertuju pada Lily.Lily mengernyit dan baru menyadari ada yang aneh. "Apa ... apa maksudmu?""Kau sangat berbeda pas di video."Jessy tertawa di dalam hati. Kalau video ini tersebar, nama baik nona Keluarga Nadine ini pasti hancur. Mulai sekarang, jangankan di antara para konglomerat, bahkan di dalam Keluarga Nadine saja dia tidak mungkin bisa mengangkat kepalanya lagi.Video ini adalah aib yang sangat bagus.Jessy sama sekali tidak menutupi niatnya, dia langsung melihat Hansen."Aset Keluarga Nadine adalah hasil kerja keras Tuan Richard. Hansen, kamu itu orang yang realistis, juga orang yang dipercaya oleh Tuan Richard. Aku yakin kamu harusnya ingin menjaga nama baik Keluarga Nadine dan Tuan Richard, 'kan? Kalau sampai video ini tersebar keluar .... Heh!"Jessy tersenyum sinis, dia tidak memedulikan Lily, melainkan sibuk ingin bekerja sama dengan Hansen.Lily pun mengernyit.Rasa aneh yang dia rasakan tadi semakin jelas.Celine hanyalah seorang cu
Andreas menunduk dan bertatapan dengan Celine.Dia terlihat sangat tegas, cengkeramannya juga semakin erat. Andreas masih tetap khawatir, tapi setelah bimbang sejenak, dia akhirnya kalah.Andreas menurunkan Celine, tapi lengannya tetap merangkul pinggang Celine. Sikapnya yang penuh perlindungan itu dilihat oleh semua orang di sana.Orang yang paling kaget adalah Jessy.Andreas Jayadi .... Jessy pernah melihat pemimpin baru Keluarga Jayadi ini.Cara-caranya yang kejam saat menghadapi anggota Keluarga Jayadi tersebar luas di Mastika. Hanya dengar saja sudah membuat Jessy merinding.Semua orang bilang Andreas dingin dan tidak berperasaan. Namun, pria di depan matanya ini memasang ekspresi yang lembut saat melihat wanita di sampingnya. Akan tetapi, saat melihat ke orang lain, tatapannya seketika jadi tajam.Sikap Andreas sangat berbeda terhadap wanita ini.Jessy pun mengamati wanita di samping Andreas dengan tatapan menyelidik sambil mengingat panggilan mereka ke wanita itu.Celly .... Cel
Kata-kata Lily bergema di udara.Orang yang melihatnya merasa dia sangat lucu."Memangnya kamu rasa Celine kenapa?" tanya Hansen dingin.Begitu selesai bicara, dia melihat ke arah Jeremy.Jeremy tahu, mulai sekarang dia sudah tidak perlu pura-pura di depan Lily lagi.Tatapan Jeremy pada Lily berubah jadi merendahkan, lalu dia melangkah maju di bawah tatapan bingung Lily.Ketika dia mau menyerahkan ponselnya ke Lily, dia ragu-ragu sejenak.Kemudian, dia mengambil ponsel seorang pembantu dan melemparnya ke Lily. Lalu berkata tanpa melihat Lily, "Kamu lihat saja sendiri!"Sikap Jeremy membuat Lily mengernyit.Video tadi masih berputar di ponsel itu.Lily tertegun sejenak lalu tanpa sengaja melihat sekilas layar ponsel itu dan melihat jelas orang di dalam video itu.Wanita di dalam video itu tenggelam dalam nafsu, menikmati kenikmatan yang dirasakannya. Namun, wanita itu bukan orang lain, melainkan dirinya sendiri!Ma ... mana mungkin?Kenapa jadi dia?Lily refleks menutup video itu dan wa
Ekspresi polos di wajah Lily langsung mengeras.Seakan-akan ada yang menghancurkan topengnya, ekspresi Lily langsung terlihat aneh. "Kak Jeremy, apa maksudmu?""Heh, apa maksudku? Lily, jangan-jangan kamu merasa semua orang itu bodoh? Sejak pertama kali melihatmu, aku sudah tahu kamu itu orang seperti apa. Di luar terlihat polos dan suci, tapi sebenarnya licik dan suka menjebak orang. Kamu suka membohongi orang, jadi aku juga ikutan pura-pura percaya dengan kebaikanmu."Suara Jeremy bergema di udara.Terdengar sangat menusuk telinga, terutama bagi Lily.Saat ini, muncul ekspresi marah di wajahnya yang sudah terbiasa berpura-pura polos.Maksud Jeremy, selama ini Jeremy selalu berpura-pura waktu menghadapinya?Kalau begitu, kenapa Jeremy setuju membantunya memanggil Pak Hasan kemari?Karena ada banyak orang lain di sini, Lily tidak bisa bertanya terlalu banyak.Namun, dari tatapannya, Jeremy langsung tahu apa yang Lily pikirkan dan apa yang ingin Lily tanyakan.Jeremy melihat ke arah pet
Suatu kali, waktu Bastian mabuk, Sarah mendengar Bastian berkata, "Aurora, betapa baiknya kalau kamu mati!"Heh, suami Aurora ingin Aurora mati!Ini lebih menyedihkan lagi.Oleh karena itu, Sarah merencanakan kecelakaan itu.Seperti rencananya, Aurora mati dan Bastian yang mengambil alih perusahaan.Dia pun menjadi istri Bastian. Selama ini, dia selalu merasa bangga dan hidup dengan menganggap dirinya pemenang.Namun, waktu tahu Aurora adalah putri Keluarga Nadine di Mastika, lalu sekarang tahu kalau ayah kandung Celine adalah orang sehebat itu,dia tiba-tiba merasakan sesuatu.Seakan-akan dia tidak pernah berhasil menyentuh Aurora.Cantik, berbakat, dari keluarga kaya, lalu pernah berhubungan dengan Keluarga Tjangnaka. Orang seperti itu mana mungkin tertarik dengan Bastian?Sarah bahkan punya sebuah dugaan.Aurora sama sekali tidak pernah dianggap oleh Aurora, apalagi dia.Seketika, Sarah merasa sangat kesal, dia pun menggumam, "Tapi dia sudah mati!""Benar! Celine juga harusnya sudah
Sebelum Sarah selesai bicara, Lily sudah memelototinya.Dia seakan-akan berkata, kenapa harus memilih di antara dua pilihan yang Celine berikan?Dia tidak mau pilih dua-duanya.Sarah semakin panik. "Kamu mau hidup kayak di neraka?"Hidup seperti di neraka ....Lily bertatapan dengan Celine dan tiba-tiba sesuatu di hatinya akhirnya runtuh.Hal-hal yang dia lakukan cukup untuk membuat Celine membencinya setengah mati. Kalau Celine yang menentukan hukumannya, dia mungkin akan hidup seperti di neraka.Namun ....Dia tetap tidak rela kalah dari Celine."Pergi!" ujar Celine ketus.Dia tidak mau melihat Lily lagi.Dia sudah merusak imajinasi Lily dengan tangannya sendiri. Awalnya dia juga ingin membuat Lily merasakan hukuman fisik, tapi begitu melihat Lily, kejijikan di hatinya membuatnya malas turun tangan sendiri.Lily ... hanya akan mengotori tangannya!Sarah sama sekali tidak berani berlama-lama lagi, dia langsung menarik Lily berdiri lalu menyeret Lily keluar seperti sedang kabur.Namun,
Namun ....Dia berhasil merebut Reza Linoa, tunangan Celine, tapi tidak bisa merebut Andreas.Awalnya dia bisa merebut identitas Celine, tapi ketahuan oleh Richard.Kali ini, dia bahkan merubah wajah dan identitasnya, mengorbankan begitu banyak, dia jelas-jelas sudah hampir berhasil, tapi baru tahu kalau dia dibohongi Celine!Lily memelototi Celine dengan penuh kebencian.Sementara Celine semakin marah mendengar kata-katanya.Dia menatap Lily dan berkata dengan tegas, "Jadi kamu membohongi kakekku, menyakiti kakekku dan bahkan ... membunuh kakekku?"Begitu teringat dengan hari itu, waktu kakeknya jatuh ke pelukannya, hatinya berdenyut kesakitan."Membunuh kakekmu?" Lily tidak setuju.Waktu itu, pas Richard tumbang, dia memang terkejut, juga merasa bersalah. Namun, rasa bersalah itu hanya sebentar, dia sudah melempar tanggung jawab itu ke orang lain."Yang mau aku bunuh itu kamu, bukan dia, dia sendiri yang mau melindungimu. Apa hubungannya denganku?""Celine, pada akhirnya, semuanya ga
Celine itu bukanlah orang lemah yang mudah ditindas.Namun Lily selalu mau mencari masalah dengannya!"Kamu ...." Lily semakin merasa tidak rela, berkali-kali dia mengerahkan tenaganya, ingin mencakar Celine, tapi dia tetap tidak bisa mengalahkan tenaga Celine.Sampai akhirnya, Celine sudah malas dan langsung mendorong Lily.Lily tersandung lalu mundur beberapa langkah, tapi tetap tidak bisa stabil dan jatuh terduduk di tanah."Lily ...."Sarah segera maju karena khawatir.Lily malah melampiaskan amarahnya ke Sarah. "Siapa Lily? Dasar bodoh!""Lily, sudah jadi begini, lebih baik kamu langsung mengaku saja kalau kamu itu Lily. Apanya yang susah?"Meski Sarah bukan orang baik, dia benar-benar menyayangi Lily.Celine tidak suka Sarah, tapi lebih tidak suka lagi melihat sikap Lily ke Sarah. Namun, dia juga tidak peduli, dia hanya tahu malam ini urusan ini harus selesai!Dia mau mengungkapkan wujud asli Lily.Seperti yang diduga, mendengar kata-kata Celine, Lily semakin mirip dengan dia yan
"Ce ... Ce ...."Mata Sarah membelalak, bahkan suaranya juga bergetar.Sarah setakut itu padanya?Celine tidak tahu apakah dia harus senang.Namun, sebagai orang yang hidup bersama selama bertahun-tahun, sekarang bertemu setelah berpisah sekian lama, Celine tersenyum sopan dan menyambutnya. "Aku Celine, kamu nggak salah lihat."Celine!Sarah menelan ludahnya tanpa sadar.Dia segera menunduk dengan panik, sama sekali tidak berani melihat Celine.Sebelumnya di Binara, Andreas menangkapnya lalu "menjaganya" selama beberapa saat. Setelah itu, setiap memikirkan pengalamannya itu, dia seakan-akan bermimpi buruk.Andreas sengaja "menjaganya" secara khusus karena Celine.Celine adalah wanita yang dicintai Andreas!Meski Sarah tidak rela putrinya Aurora mendapatkan cinta pria sehebat itu, Andreas orangnya terlalu kejam.Dia bahkan tidak berani merasa iri lagi terhadap Celine.Setelah Andreas pulang ke Mastika, Sarah tetap sangat hati-hati, selalu meringkuk di rumahnya, takut menarik perhatian A
Kalau Lily benar-benar ada kesempatan menyakiti Celine ....Beberapa saat ini, setiap kali terpikirkan hal ini, Hansen selalu merasa takut.Amarahnya terhadap Lala palsu pun semakin besar."Kamu sudah berusaha keras untuk wajah ini."Hansen menarik kembali pandangannya, waktu dia melihat Lily, tatapannya kembali dingin dan tajam, lalu dia memanggil sebuah nama. "Lily Maira!"Lily Maira ....Di saat dia kembali mendengar nama ini dari mulut orang lain, sebuah bagian di hati Lily seketika runtuh.Hansen ... sudah tahu.Mereka ... sudah tahu!Namun, dia tidak mau jadi Lily!"Aku bukan Lily." Mata Lily berkilau, perlahan-lahan muncul kegilaan di matanya yang menatap Hansen dengan tatapan memohon."Kakak, aku Lala, aku bukan Lily. Aku Lala!"Di akhir, nada suaranya sangat yakin.Seakan-akan kalau dia sendiri percaya dia itu Lala, berarti dia itu Lala.Saat ini, di benaknya hanya ada satu pikiran, yaitu dia tidak boleh mengaku kalau dia itu Lily, tidak boleh!Namun tiba-tiba, terdengar suara
Hansen kembali berkata.Berulang kali, hampir setiap tahun ada satu masalah.Lily tentu saja menjawab dia ingat, dia juga cuma bisa jawab ingat. Semakin lama, Lily bahkan tidak berani menjawab lebih dari satu kata.Karena setiap kali dia menjawab, Hansen selalu mencibir.Sampai akhirnya, Lily merasa dia hampir menggila, kepalanya sampai berkeringat.Bahkan dia sampai takut mendengar "kamu ingat, nggak?" dari mulut Hansen. Dia itu sebenarnya harusnya ingat atau tidak?Akhirnya, Hansen berhenti bertanya.Namun, dia melihat lurus ke Lily dengan tatapan yang membuat Lily gelisah."Kak, Kakak ...." Lily memanggilnya dengan canggung.Kebencian di mata Hansen sudah sangat jelas. "Aku bukan kakakmu, kalau aku itu kakakmu, kamu mana mungkin nggak ingat kalau aku sama sekali nggak pernah kasih Lala kalung mutiara. Pas dia umur sepuluh tahun, yang hilang itu adalah gelang mutiara."Wajah Lily langsung memucat, dia menghindari tatapan Hansen sambil sibuk menjelaskan, "Benar, itu gelang, aku salah
Tak lama kemudian, semua tamu sudah pergi.Seluruh vila ini hanya tersisa anggota Keluarga Nadine dan juga dua orang luar.Dua orang itu memakai topeng, tadi mereka bersembunyi di kerumunan. Lily ingat mereka, tapi dia tidak memperhatikan mereka. Namun sekarang, waktu melihat mereka, dia baru terkejut.Itu Donny dan Albert!Mereka bukannya sudah pergi membawa abu Celine ....Tidak, bukan.Celine saja masih hidup, mereka mana mungkin pergi membawa abu Celine?Meski Lily tidak ingin percaya apa yang ada di depannya, dia tetap harus menerima sebuah kenyataan.Ini hanyalah sebuah pertunjukan ....Sejak kapan pertunjukan ini dimulai?Lily teringat dengan ledakan di gudang rumah sakit jiwa itu, apakah dimulai dari waktu itu?Tidak, bukan.Mungkin lebih awal lagi."Kamu lagi berpikir kamu salahnya di bagian mana?" Celine menatap Lily dengan tatapan seolah-olah mau melihat pikirannya.Lily langsung sadar kembali lalu berusaha untuk tersenyum. "Apa maksudmu? Aku nggak mengerti. Celly, Kakak, ay
Semua orang yang hadir setuju dengan kata-kata Celine ini.Sebagai tokoh utama acara hari ini, semua orang memperhatikan Lala. Hari ini dia memang terlihat sangat senang, bahkan sampai rela mengeluarkan properti seharga 20 miliar sebagai hadiah.Namun sekarang, Bu Celine masih hidup, 69% saham itu sudah tidak ada. Entah properti 20 miliar itu jadi diberikan atau tidak.Tidak ada yang berani bertanya.Juga tidak ada yang tahu kalau saat ini Lily sangat marah.Dia menyesal.Dari kapan situasinya jadi makin parah begini? Sejak melepas topeng .... Nggak!Melihat gaun Celine yang sempurna, Lily baru sadar kalau dia ditipu. Dia ditipu oleh Celine dan Lina!Bahkan Hansen ....Lily tidak berani berpikir lebih panjang, karena dia tidak bisa menanggung akibatnya.Apa yang harus dia lakukan sekarang?Di benak Lily ada begitu banyak pertanyaan, banyak ketidakpastian, juga sangat banyak ketakutan yang terus bertambah. Dia ingin kabur, ingin segera meninggalkan situasi ini lalu menganalisa kondisiny