Tadi Andreas menggendong Celine seperti sedang menggendong harta paling berharga di dunia.Namun, kenapa orang itu adalah Celine!!!Carla menggigit bibirnya, tiba-tiba mendengar suara langkah kaki di bawah. Dia refleks melihat ke arah suara dan kebetulan bertatapan dengan mata Hansen yang penuh peringatan.Carla langsung mengalihkan tatapannya lalu baru sadar Hansen sengaja mengeluarkan suara langkah kaki untuk menarik perhatiannya dan memberinya peringatan.Heh!Hansen ... Hansen!Jelas-jelas suka sama Celine ....Jelas-jelas melihat Celine di pelukan Andreas, melihat Andreas mengumumkan keberadaan Celine kepada semua orang dan mengumumkan rasa cintanya pada Celine,tapi Hansen masih sempat memperingatkan dia?Hansen bukannya seharusnya cemburu seperti dia?Carla terkekeh lalu merasa tadi dia mengalihkan tatapan seperti itu terasa sangat menyedihkan. Dia kembali melihat ke arah Hansen seperti ingin mengembalikan martabatnya.Dia kembali bertatapan dengan mata yang penuh dengan maksud
Hal ini yang paling Hansen khawatirkan.Dibandingkan Keluarga Nadine, hubungan di Keluarga Jayadi jauh lebih rumit.Kalaupun Hansen akhirnya berhasil jadi pemimpin Keluarga Jayadi setelah hibernasi puluhan tahun dan berhasil membuat para anggota Keluarga Jayadi takut dengannya setelah pertarungan perebutan kekuasaan yang terjadi tak lama ini,tapi para paman dan saudara Andreas mana mungkin menyerahkan Perusahaan Jayadi yang sangat besar ini ke orang lain?Kali ini, gantian mereka yang berhibernasi.Mereka di kegelapan, Andreas terang-terangan, Celine yang bersama dengan Andreas pasti akan menarik banyak bahaya yang tidak diketahui.Ketika Andreas menyadari dirinya mencintai Celine, dia sudah memikirkan semua ini."Aku nggak akan membiarkannya terkena bahaya apa pun!" ujar Andreas serius.Orang-orang Keluarga Jayadi tidak mungkin diam saja.Awal-awal dia datang ke Binara, sudah ada yang menyerangnya, tapi dia hanya menghancurkan pihak bantuan orang itu.Kalau belum ketemu Celine, tidak
Di bawah tatapan semua orang, Celine duduk di tempat duduknya lalu sarapan dengan santai.Setelah sekian lama, mereka jelas-jelas sudah selesai sarapan, tapi tidak ada maksud mau pergi.Celine akhirnya tidak tahan lagi. "Ada sesuatu di mukaku?"Setelah tertegun sejenak, mereka akhirnya mengalihkan tatapan mereka.Kalau biasanya, Carla dan Lily pasti akan mengatakan sesuatu, tapi hari ini mereka malah tersenyum secara bersamaan.Pertama Carla duluan yang pergi, lalu diikuti Lily.Mereka berdua takut kalau terus di sini, mereka bakal tidak tahan ingin menanyakan soal foto kemarin.Celine sudah tahu kalau orang yang dia nikahi adalah Tuan Andreas.Mereka tidak ingin melihat Celine menyombongkan diri.Jadi, mereka langsung pergi.Namun, Jeremy masih duduk di tempatnya. Setelah tidak ada orang lain, dia semakin leluasa menatap Celine. "Tampak sampingmu ... memang sangat cantik!"Orang aslinya lebih cantik dari di foto!Mendengar pujian yang sangat aneh ini, Celine langsung mengernyit.Celin
Foto yang hampir saja membuat media sosial eror itu akhirnya ditahan oleh entah siapa.Namun, kehebohan yang ditimbulkan dalam semalam sudah mencapai anggota Keluarga Jayadi di Mastika. Akan tetapi, orang yang paling terkejut tentu saja adalah Simon.Semalam, setelah melayani para tamu di acara anaknya, Simon langsung pulang dan tidur.Keesokan harinya sampai perusahaan, dia yang awalnya mau menenangkan para pegawainya dan membicarakan kompensasi setelah perusahaan ini bangkrut.Namun, begitu dia masuk perusahaan, seluruh pegawai berdiri di pintu perusahaan dan langsung memberinya tepuk tangan yang menggelegar.Semua orang tersenyum lebar sambil melihatnya dengan tatapan penuh harap.Simon tertegun bingung.Dia pun masuk ke ruang rapat dengan dikelilingi banyak orang. Sampai ketika dia mengungkit mau membubarkan tim mereka, semua orang tertegun."Kak Simon, kamu lagi bercanda?""Benar, Pak Simon, mana boleh bercanda gitu? Kita semua mau mengikutimu menyelesaikan proyek sekarang."Simon
Simon tidak tahu semalam ternyata dia bertemu dengan orang sehebat itu.Saat ini, dia merasa tubuhnya lemas tergeletak di kursi, mengingat apakah semalam ucapan dan perilakunya terhadap Tuan Andreas ada yang salah.Tiba-tiba ponselnya berbunyi.Masuk panggilan dari seorang bos besar di dunia investasi yang pernah ingin sekali dia hubungi.Simon menerima panggilan dan mendengar bos besar yang dulunya selalu memperlakukannya dengan dingin tertawa dengan sangat ramah."Simon, aku tahu kalau proyek perusahaanmu itu masa depannya sangat cerah. Investasi yang sudah kita bicarakan semalam kamu tenang saja, aku jamin dalam waktu sejam, nggak, dalam sepuluh menit pasti sudah masuk ke rekening perusahaanmu."Simon tiba-tiba merasa investasi ini jadi sangat berbahaya.Pasti mereka akan meminta sesuatu sebagai gantinya!Seperti dugaannya, orang di seberang telepon langsung berkata, "Simon, lain kali kita kumpul-kumpul, nanti kamu ajak Tuan Andreas ...."Simon mana mungkin berani terima?Dia mana s
Namun, Celine merasa aneh, dia coba memikirkannya, tapi tidak tahu mananya yang aneh.Cindy dan Melvin menelepon dia secara berurutan.Setelah mendapatkan kembali ingatannya, Celine langsung menghubungi mereka dan menyerahkan semua urusan Perusahaan Aurora ke mereka.Mereka berdua selalu melaporkan kondisi perusahaan secara berkala, yang mereka bicarakan selalu tentang pekerjaan.Namun kali ini, mereka berdua seperti sengaja mengungkit pria tampan yang dulu sering ke kantor dan memuji selera Celine serta memuji mereka berdua sangat cocok.Celine merasa semakin aneh.Dia ingin mencari jawaban untuk perasaan aneh ini.Jadi, saat Alvin menelepon mengajaknya keluar, Celine langsung setuju.Ketika Celine tiba di tempat yang sudah mereka tentukan, Alvin sudah ada di sana.Celine memesan secangkir kopi lalu duduk. Setelah sekian lama, Alvin masih tetap menatapnya dengan tatapan penuh makna."Kenapa? Di wajahku tertulis sesuatu?" Di depan Alvin, Celine tidak terlalu waspada.Mereka kenal tidak
Alvin pun membuka sebuah media sosial dan mencari unggahan di akun resmi Perusahaan Jayadi yang hampir saja membuat media sosial ini eror itu.Foto ini diunggah oleh akun resmi Perusahaan Jayadi?Sudah jelas apa maksudnya.Pasti Andreas yang melakukannya!"Oke, aku sudah tahu." Celine semakin tidak sabar mau pergi.Saat ini, seluruh kepala Celine penuh dengan foto itu. Dia bahkan lupa berpamitan dengan Alvin dan langsung pergi.Sampai ketika sosoknya sudah menghilang, senyum Alvin perlahan-lahan ikut menghilang.Dia mengagumi Celine, mungkin sedikit suka.Meski tahu Celine sudah menikah, pria yang punya kekayaan cukup untuk memberinya cincin itu pasti bukan pria biasa.Namun, hal ini tidak menghentikan dia diam-diam menyukai dan mengagumi Celine.Sekarang, setelah tahu pria itu adalah Andreas, apalagi Andreas benar-benar mencintai Celine,mungkin mulai sekarang dia harus lebih menyembunyikan perasaannya itu.Meski Keluarga Sugito berkecimpung di dunia politik, tapi mereka tetap tidak b
Di kaca spion, terpantul wajah yang ganas.Orang itu tidak lain adalah Reza.Dia berpaling melihat Celine berjalan masuk ke Hotel Binara. Reza menggenggam ponselnya yang menunjukkan foto Celine dan Andreas itu.Di foto itu, Celine berdiri di samping Andreas, terlihat sangat menonjol.Mereka foto bersama sepasang suami istri yang menggendong anak mereka. Apakah maksudnya ingin mengumumkan sesuatu?Saat ini, sosok Celine sudah menghilang di pintu Hotel Binara. Reza menatap perut Celine yang ada di foto dan tatapannya semakin ganas.Mungkin karena terlalu fokus, dia tidak menyadari kalau tidak jauh darinya ada orang yang sedang melihatnya dengan ekspresi kaget. Orang itu bahkan memotretnya karena ingin memastikan apakah dia salah lihat atau tidak.Irina tidak menyangka akan bertemu dengan Celine di sini.Dia juga tidak menyangka akan melihat Reza.Dia terus melihat foto yang dia ambil untuk memastikan siapa orang itu, tapi itu memang Reza.Tanpa ragu-ragu, Irina langsung menelepon Lily, t
Di pesta malam, nona-nona yang datang tidak berani mendekati Celine lagi selain untuk menyapanya. Mereka takut tidak sengaja melakukan sesuatu dan menyakiti Nyonya Jayadi ini.Mereka pun semakin kagum dengan Nyonya Jayadi dan semakin berusaha menyanjung Nyonya Yuni.Semua orang sibuk mengelilingi Nyonya Yuni, Gisela bahkan tidak bisa berbaur.Bertha juga berada di luar kerumunan itu, dia sama sekali tidak ada niat untuk menyanjung Nyonya Yuni.Di benaknya masih terus ada bayangan adegan yang terjadi di taman tadi, dia bahkan masih ingat jelas tekstur bibir pria itu.Bertha merasa otaknya sangat berantakan.Ada apa dengannya?Menyadari kondisinya yang aneh, Bertha berusaha untuk menyingkirkan pikiran-pikiran itu. Namun, ingatan itu seperti kutukan yang tertanam di benaknya.Semakin dia pikirkan, wajahnya semakin merah.Dia pun memutuskan untuk diam-diam pergi. Dia ingin mencari tempat yang lebih sepi untuk meredakan panas di wajahnya.Karena terlalu buru-buru, dia menabrak dada seseoran
Gisela mengalihkan pandangannya dan kebetulan melihat Bertha dan Alvin berdiri bersama, sedang membicarakan sesuatu.Bertha mau mendekati Alvin?Muncul tebakan ini di benak Gisela.Kalau Bertha berhasil mendekati Alvin ....Waktu dia sedang berpikir, Evan menghampirinya dengan terburu-buru, terdengar maksud menyalahkan di suaranya. "Tadi kamu kenapa? Kenapa kamu sampai melewatkan kesempatan sebagus itu?""Kamu tahu, nggak? Dia bukan hanya istri Tuan Andreas, dia itu pemegang saham terbesar di Grup Nadine, juga putri Keluarga Tjangnaka ....""Kalau bisa berteman dengannya, Keluarga Wisma pasti bakal sukses, tapi ...."Evan sangat kecewa. Semakin dia memikirkan manfaat yang bisa didapatkan kalau bisa membangun koneksi dengan Nyonya Jayadi, dia semakin merasa kalau Gisela telah melewatkan kesempatan yang sangat bagus."Kenapa kamu ...."Gisela memutar bola matanya di dalam hati.Kalau dia menunjukkan bakatnya di depan Nyonya Jayadi dan disukai Nyonya Jayadi, manfaatnya tentu saja jadi mil
Celine tersenyum ke Yuni untuk menenangkannya. "Nenek, aku benar-benar nggak apa-apa.""Nggak apa-apa juga harus diperiksa."Yuni sangat teguh.Namun, Celine tidak mungkin tenang membiarkan wanita licik seperti ini menyentuhnya. Dia akhirnya terpaksa melihat Gisela."Kamu profesional?""Iya, benar."Gisela segera mengangguk. Entah kenapa, Nyonya Jayadi di depannya ini jelas-jelas terlihat sangat lembut, tapi dia merasa tekanan yang membuatnya susah bernapas.Gisela tersenyum lembut, berusaha sekuat tenaga untuk menunjukkan niat baiknya pada Nyonya Jayadi.Sementara Celine juga bisa melihat "niat baik" Gisela.Dia hanyalah berpura-pura.Celine melihatnya dan berkata secara perlahan, "Kamu dokter?"Gisela tertegun sejenak lalu menggeleng. "Bukan."Celine bertanya lagi, "Perawat?"Gisela terdiam sejenak."Bukan, tapi aku ...."Sebelum Gisela selesai bicara, Celine tidak memberinya kesempatan lagi. "Kamu bukan dokter, juga bukan perawat, mananya yang profesional?"Celine berkata penuh makn
Yuni segera menyuruh orang memanggil dokter pribadi.Saat ini, Gisela juga langsung sadar kembali dan segera mengajukan diri. "Aku ... aku pernah belajar keperawatan ...."Hal yang terjadi tadi ....Gisela merasa dia sudah mau meledak saking kesalnya.Jelas-jelas dia melihat Bertha sudah mau menabrak Nyonya Jayadi, tapi di luar dugaannya .... Teringat dengan kejadian tadi, Gisela tidak hanya merasa kecewa karena rencananya gagal.Pria yang ditimpa Bertha tadi adalah tuan muda pertama Keluarga Sugito.Mereka ... berciuman.Namun, Bertha mana layak?Gisela tidak pernah menyangka akan jadi seperti ini. Mendengar Yuni meminta orang memanggil dokter pribadi, Gisela langsung sadar kembali.Rencananya mencelakai Bertha sudah gagal, dia tidak boleh melewatkan kesempatan untuk menunjukkan kehebatannya.Oleh karena itu, dia pun segera menawarkan diri.Baru saja dia selesai bicara, semua orang pun melihatnya.Termasuk Nyonya Yuni dan juga Nyonya Jayadi itu."Kamu bisa ilmu keperawatan?" Yuni meli
Melihat gadis baju hitam itu sudah mau menabraknya, Celine refleks berteriak, "Andreas ...."Saat ini, di bandara Kota Binara.Seorang pria memegang dadanya, keningnya juga berkerut. Kegelisahan yang tiba-tiba muncul di hatinya membuat kepalanya pusing."Tuan, kamu kenapa?"Orang yang lewat menyadari keanehannya dan segera bertanya.Pria itu berusaha untuk menenangkan dirinya, tapi hatinya seperti diremas oleh sebuah tangan. Dia tidak pernah merasakan rasa sakit seperti itu.Di hatinya bahkan muncul ketakutan, lalu perlahan-lahan ketakutan itu menyelimutinya.Dia bahkan bisa mendengar suara detak jantungnya."Tuan, kamu kenapa?"Melihat kondisinya, orang yang lewat tadi bertanya lagi.Pria itu menghirup napas dalam-dalam lalu mengibaskan tangannya, tapi ketakutan itu masih mengikutinya.Sebenarnya ... ada apa dengannya?Sementara saat ini, Celine menutup matanya, suasana sekitarnya seakan-akan menjadi hening. Dia berusaha melindungi perutnya, berdoa hal yang dia takutkan tidak akan ter
Semakin Evan menyukai rasa puas ini, dia semakin tidak menyukai Bertha yang angkuh."Kalau begitu, aku ke sana?"Gisela memasuki area dansa dengan hati-hati tapi semangat seakan-akan sudah mendapat dukungan.Dia mengikuti tempo dan irama lalu mulai membaur dengan orang-orang.Di tempat yang tidak diperhatikan orang, Gisela diam-diam mengamati sekelilingnya, mencari kesempatan. Akhirnya, dia melihat Bertha sedang berputar mendekati Celine.Gisela tahu kalau kesempatannya sudah datang."Siapa gadis baju hitam itu? Tariannya lumayan bagus ...."Yuni juga memerhatikan Bertha.Nada pujiannya kebetulan didengar oleh Gisela, Gisela pun semakin yakin dengan rencananya.Nyonya Yuni sedang memuji Bertha? Nanti, takutnya dia baru akan puas setelah membunuh Bertha!Gisela berpikir sambil menunggu waktu yang pas, kemudian dia diam-diam mendorong gadis yang sedang menari membelakanginya ...."Aduh ...."Seiring dengan seruan kaget, gadis itu menabrak orang di depannya."Ah ....""Aduh ...."Suara te
Alvin kenal dengan Nyonya Jayadi ini?Gisela melihat Alvin berjalan kemari bersama Celine, jarak di antara mereka seperti sengaja untuk menghindari rumor.Apakah hubungan mereka tidak biasa?Gisela memutar matanya, otaknya juga ikut berputar.Waktu melihat Nyonya Jayadi sudah mendekati kerumunan orang, Alvin berhenti mengikutinya, tapi matanya tetap tertuju pada Nyonya Jayadi.Gisela pun melihat wanita yang meski sedang hamil, tetap sangat cantik itu. Dalam hati muncul perasaan yang aneh, bahkan dia juga tidak bisa membedakan apakah itu kagum atau iri.Nyonya Jayadi ini benar-benar beruntung.Sedangkan dia ....Gisela mencari Bertha di sekitar, lalu segera menemukannya yang terlihat sangat mencolok di antara kerumunan.Bertha ada di antara kerumunan orang yang menari, sepertinya dia terbawa suasana, terlihat sangat gembira, sama sekali tidak sedih karena Evan mau membatalkan pernikahan mereka.Kenapa dia tidak sedih?Gisela merasa kesal.Bertha harusnya sedih, karena bagaimanapun juga
Celine terus menunggu Andreas, merindukannya setiap hari. Sejak babak final Kompetisi Desain Perhiasan Nasional di mana dia menerima cincin "Penantian", dia tidak menemukan petunjuk apa pun lagi tentang Andreas.Dia terjebak dalam penantian yang tidak terlihat ujungnya, seakan-akan mengerti maksud dari orang yang mengirim cincin itu.Penantian ....Orang itu memberi tahu dia kalau dia akan terus menunggu.Alvin bisa melihat kepahitan di mata Celine. Di kalangan para orang kaya di Binara ada sangat banyak rumor tentang Celine dan Andreas.Ada yang bilang Celine sedang hamil, tapi Tuan Andreas tidak pernah muncul di sisinya sekalipun, hubungan mereka sudah renggang.Ada yang bilang Celine hanya diakui karena hamil dengan keturunan Keluarga Jayadi, Yuni juga hanya mementingkan cicitnya yang ada di kandungan Celine.Di luar ada banyak rumor seperti ini, tapi karena identitas Celine yang merupakan pewaris Grup Nadine dan juga putri Keluarga Tjangnaka, tidak ada yang berani meremehkannya.Al
Di bawah tatapan semua orang, seorang wanita berpakaian putih memegang wajahnya, jelas terlihat dia baru saja ditampar.Wanita itu memasang ekspresi bingung, lalu sibuk meminta maaf pada orang yang menamparnya seakan-akan tidak peduli dengan rasa sakit di wajahnya. "Maaf, Kak, aku ...."Sebelum dia selesai, seorang pria maju dan melindungi wanita baju putih itu di belakangnya sambil memelototi wanita baju hitam di depan wanita baju putih itu. "Kenapa kamu memukulnya?""Kak Evan, jangan salahkan Kakak, aku yang salah, membuatnya marah."Wanita baju putih itu terlihat sangat lemah seperti bunga yang mudah rusak.Alasan dia terlihat lemah,adalah karena kekejaman "Kakak" yang disebut olehnya itu. Semakin dia terlihat lemah, semakin bisa merangsang keinginan pria untuk melindunginya.Namun, di mata wanita baju hitam itu ....Celine melihat wanita baju hitam itu dengan tatapan penasaran. Wanita itu terlihat sangat tenang, seakan-akan sudah biasa dengan kelemahan wanita baju putih dan juga s