Suasana di dalam kamar pasien sangat aneh.Hansen dan yang lainnya saling bertatapan, lalu dalam waktu yang sama, mereka menyadari satu hal.Richard sudah tidak ingat siapa-siapa, hanya menganggap Celine sebagai putrinya, Linda!"Loli, Ayah yang salah. Selama dua puluh tahun, kamu hidup sendiri di luar. Sekarang kamu sudah pulang, kamu hidup dengan Ayah, Ayah pasti melindungimu."Richard menggenggam tangan Celine, suaranya terdengar penuh tekad."Loli, boleh panggil aku Ayah?""Loli, kamu nggak mau memanggilku apa karena masih marah selama dua puluh tahun ini tidak menemukanmu dan malah menyayangi orang lain sebagai putriku? Kamu tenang saja, dengan kamu pulang, kamu nona asli di Keluarga Nadine ini, bukan dia. Kamu maafkan aku, ya?"Richard menatap Celine dengan tatapan tulus.Seakan-akan menantikan reaksi dari "Linda".Celine melihat ke Hansen dan Carla untuk meminta tolong.Namun, dia hanya melihat Carla mengernyit sambil melihat Celine dengan tatapan seperti melihat musuh.Kemudian
Dia selalu menjadi pengganti Linda karena matanya yang mirip.Dia sangat berharap di situasi seperti ini, dia yang dianggap pengganti Linda!Carla mengepalkan tangannya lalu berbalik melihat ke dalam kamar melalui jendela. Saat ini, Richard sedang menatap Celine dengan penuh kasih sayang seorang ayah. Kecemburuan di hati Carla semakin tumbuh.Seakan-akan kalau melihat lebih lama lagi, dia mungkin tidak bisa mengendalikan dirinya lagi.Carla mengalihkan tatapannya dan langsung berjalan keluar rumah sakit.Di dalam kamar pasien, Celine masih panik.Menghadapi Richard yang terus memanggilnya "Loli", dia tahu yang Richard panggil bukan dia, tapi Celine tetap tidak tega melihat ekspresi yang penuh harap itu berubah jadi kekecewaan.Namun, Celine merasa aneh memanggil Richard "ayah".Richard terus menggenggam tangannya sambil menceritakan hal-hal menarik sebelum "Linda" hilang.Namun nadanya selalu penuh dengan kerinduan dan rasa bersalahnya terhadap "Linda" yang kembali pergi dari rumah.Di
Celine sudah beberapa kali berusaha menjelaskan hubungannya dengan Hansen. Akan tetapi, Tuan Richard tetap memaksakan apa yang "dilihat olehnya".Celine merasa sangat sakit kepala.Jadi, wanita itu memutuskan untuk sekalian tidak perlu menjelaskannya lagi.Celine percaya asalkan Tuan Richard ingat siapa sebenarnya Hansen, pria itu akan mengerti kenapa Hansen begitu menjaga dan memperhatikan Celine. Hansen melakukannya bukan karena dia mencintai Celine.Hansen melakukannya karena dia merupakan senior yang paling dipedulikan Hansen.Pria itu bahkan sudah jarang ke kantor dan lebih banyak menghabiskan waktu di rumah sakit. Meskipun dia tidak berada di bangsal, pria itu tetap memperhatikan Tuan Richard dari tempat yang lain.Sementara itu, Carla masih tidak menunjukkan diri setelah tiba beberapa hari.Dalam beberapa hari ini, Carla selalu pergi ke bar dan setiap hari dia juga selalu dalam keadaan mabuk.Malam hari, di bar.Irina sudah kembali ke Kota Binara. Dia tahu bahwa dirinya sekarang
Lily pun mengerutkan dahinya.Entah kenapa setelah Tuan Richard datang ke Kota Binara, pria ini sama sekali tidak berencana untuk kembali ke Kota Mastika.Kalau Tuan Richard tidak kembali ke Kota Mastika, bagaimana dia bisa mendekati keluarga terpandang dari Kota Mastika?Selain Tuan Jayadi ....Di dalam matanya telah muncul sesuatu yang aneh. Lily pun merespons, "Aku adalah anggota Keluarga Nadine. Dengan status Keluarga Nadine di Kota Mastika, aku tentu saja bisa mendekati keluarga terpandang yang lain. Ada apa? Apa kamu ingin menikah dengan keluarga terpandang Kota Mastika?"Lily sudah langsung menebak isi hati Irina.Irina juga sama sekali tidak menyembunyikannya."Hahaha! Kak Lily, aku adalah adikmu. Tentu saja aku pantas, bukan? Tenang saja! Aku bisa melakukan apa pun demi dirimu. Aku akan melakukan apa pun yang kamu perintahkan padaku."Mereka berdua memiliki isi hati yang berbeda.Lily bisa menyuruhnya kembali pasti karena ada sesuatu.Sementara itu, karena dia bekerja untuk Li
Akan tetapi, Perusahaan Jayadi berada di Kota Mastika. Perusahaan Nadine juga berada di Kota Mastika.Celine memiliki hubungan dengan Tuan Jayadi. Apalagi sekarang, sang kakek sudah menganggap Celine sebagai Linda.Kalau terus seperti ini, jangankan pergi ke Kota Mastika. Wanita ini mungkin bisa mendapatkan semua harta Keluarga Nadine. Pada saat itu, Celine akan memiliki Keluarga Nadine dan Keluarga Jayadi sehingga Celine menjadi pemenang yang sesungguhnya.Di dalam hatinya, Carla merasa tidak rela.Bukan hanya karena Tuan Jayadi. Carla sudah bertahun-tahun menjadi pengganti Linda. Pada akhirnya, kakek tidak mengingat Carla, tapi langsung menganggap Celine sebagai Linda."Kalau dia sudah kehilangan kebebasan dan bukan cucu angkat Keluarga Nadine ...."Di dalam benak Carla terus terngiang-ngiang kalimat tersebut seolah-olah dia sudah terhipnotis.Irina yang berada di depan sudah naik taksi dan meninggalkan tempat itu. Carla sadar dan berjalan ke depan. Tiba-tiba saja, wanita ini terliha
Hati Jessy seperti mencelus. Matanya juga bercahaya dan terlihat agak panik.Selama beberapa tahun ini, Tuan Richard memang seperti tidak menganggap keberadaannya dan membiarkan dia melakukan apa pun di Perusahaan Nadine.Akan tetapi, ketidakpuasan dari kejadian tersebut masih ada di dalam hati pria tua itu.Andaikan saja dia benar-benar mengingatnya kembali, meskipun Jessy sudah berakar di Perusahaan Nadine, Jessy tetap tidak bisa mengalahkan satu kalimat dari Tuan Richard.Jessy lantas menarik napas. Setelah menenangkan dirinya, Jessy pun berkata, "Dia ... bernama Celine, bukan? Seperti apa asal-usulnya?""Asal-usulnya? Kalau Bibi memeriksanya, Bibi bisa mengetahuinya, bukan?"Setelah Carla mengatakannya, wanita itu pun mengakhiri panggilan tersebut.Jessy tetap tidak bisa merasa tenang."Ibu, kamu kenapa?"Jeremy baru kembali dari bersenang-senang dengan sekelompok anak orang kaya dari Kota Mastika. Saat tiba di rumah tengah malam, pria itu menemukan ibunya masih belum tidur. Wajahn
Lily juga baru mengakhiri pembicaraannya dengan Irina. Wanita itu kaget sekali ketika melihat nama yang muncul di layar."Carla? Hahaha!"Sejak dirinya diusir oleh Tuan Jayadi dari rumah sakit, Lily tidak pernah pergi ke rumah sakit lagi. Dia juga tidak melihat berita kematian Tuan Richard. Lily tidak tahu apakah Tuan Richard sudah sadar atau belum.Carla bisa menghubunginya mungkin karena telah terjadi sesuatu di rumah sakit.Lily pun segera menerima panggilan tersebut dan berkata, "Kak Carla, kamu mencariku? Apakah telah terjadi sesuatu pada kakek? Aku bukan nggak mau pergi melihat kakek, hanya saja Kak Hansen dan Kak Celine ...."Lily terdengar sangat sedih.Namun sebelum dia menyelesaikan perkataannya, Carla langsung memotong sandiwaranya dan berkata, "Kakek sudah bangun.""Benarkah?"Lily berteriak kegirangan seperti tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya.Akan tetapi, Carla sepertinya tidak peduli pada reaksi wanita itu. Dia hanya ingin agar Lily pergi ke rumah sakit dan memeri
Hati Lily seperti terjatuh ke dalam dasar jurang.Dia tiba-tiba merasa bahwa pria ini sangat membencinya dan sengaja ingin menyiksanya."Di jalan seberang ada hotel, kamar 403. Aku akan menunggumu di sana. Kalau kamu nggak datang, aku pasti ....""Aku akan ke sana."Sebelum pria ini menyelesaikan perkataannya, Lily sudah memberikan jawabannya.Kalau Lily tidak pergi, pria ini pasti akan membongkar video tersebut.Andaikan hal itu terjadi, dia tidak akan punya jalan keluar dan bahkan tidak bisa mundur lagi."Bagus! Kamu harus patuh. Hari ini kamu memakai gaun berwarna putih dan memang terlihat seperti gadis yang patuh."Setelah orang itu mengakhiri panggilan tersebut, kalimat itu terus terngiang di dalam benak Lily.Dia tahu bahwa sosok itu sedang melihatnya.Apakah gaun putih ini yang sudah menarik perhatian pria itu?Apa mungkin dia memang sudah menunggu Lily di sini. Begitu Lily muncul, dia langsung menghubunginya?Apa sebenarnya yang dia inginkan?Semakin memikirkannya, Lily semakin
Namun ....Dia berhasil merebut Reza Linoa, tunangan Celine, tapi tidak bisa merebut Andreas.Awalnya dia bisa merebut identitas Celine, tapi ketahuan oleh Richard.Kali ini, dia bahkan merubah wajah dan identitasnya, mengorbankan begitu banyak, dia jelas-jelas sudah hampir berhasil, tapi baru tahu kalau dia dibohongi Celine!Lily memelototi Celine dengan penuh kebencian.Sementara Celine semakin marah mendengar kata-katanya.Dia menatap Lily dan berkata dengan tegas, "Jadi kamu membohongi kakekku, menyakiti kakekku dan bahkan ... membunuh kakekku?"Begitu teringat dengan hari itu, waktu kakeknya jatuh ke pelukannya, hatinya berdenyut kesakitan."Membunuh kakekmu?" Lily tidak setuju.Waktu itu, pas Richard tumbang, dia memang terkejut, juga merasa bersalah. Namun, rasa bersalah itu hanya sebentar, dia sudah melempar tanggung jawab itu ke orang lain."Yang mau aku bunuh itu kamu, bukan dia, dia sendiri yang mau melindungimu. Apa hubungannya denganku?""Celine, pada akhirnya, semuanya ga
Celine itu bukanlah orang lemah yang mudah ditindas.Namun Lily selalu mau mencari masalah dengannya!"Kamu ...." Lily semakin merasa tidak rela, berkali-kali dia mengerahkan tenaganya, ingin mencakar Celine, tapi dia tetap tidak bisa mengalahkan tenaga Celine.Sampai akhirnya, Celine sudah malas dan langsung mendorong Lily.Lily tersandung lalu mundur beberapa langkah, tapi tetap tidak bisa stabil dan jatuh terduduk di tanah."Lily ...."Sarah segera maju karena khawatir.Lily malah melampiaskan amarahnya ke Sarah. "Siapa Lily? Dasar bodoh!""Lily, sudah jadi begini, lebih baik kamu langsung mengaku saja kalau kamu itu Lily. Apanya yang susah?"Meski Sarah bukan orang baik, dia benar-benar menyayangi Lily.Celine tidak suka Sarah, tapi lebih tidak suka lagi melihat sikap Lily ke Sarah. Namun, dia juga tidak peduli, dia hanya tahu malam ini urusan ini harus selesai!Dia mau mengungkapkan wujud asli Lily.Seperti yang diduga, mendengar kata-kata Celine, Lily semakin mirip dengan dia yan
"Ce ... Ce ...."Mata Sarah membelalak, bahkan suaranya juga bergetar.Sarah setakut itu padanya?Celine tidak tahu apakah dia harus senang.Namun, sebagai orang yang hidup bersama selama bertahun-tahun, sekarang bertemu setelah berpisah sekian lama, Celine tersenyum sopan dan menyambutnya. "Aku Celine, kamu nggak salah lihat."Celine!Sarah menelan ludahnya tanpa sadar.Dia segera menunduk dengan panik, sama sekali tidak berani melihat Celine.Sebelumnya di Binara, Andreas menangkapnya lalu "menjaganya" selama beberapa saat. Setelah itu, setiap memikirkan pengalamannya itu, dia seakan-akan bermimpi buruk.Andreas sengaja "menjaganya" secara khusus karena Celine.Celine adalah wanita yang dicintai Andreas!Meski Sarah tidak rela putrinya Aurora mendapatkan cinta pria sehebat itu, Andreas orangnya terlalu kejam.Dia bahkan tidak berani merasa iri lagi terhadap Celine.Setelah Andreas pulang ke Mastika, Sarah tetap sangat hati-hati, selalu meringkuk di rumahnya, takut menarik perhatian A
Kalau Lily benar-benar ada kesempatan menyakiti Celine ....Beberapa saat ini, setiap kali terpikirkan hal ini, Hansen selalu merasa takut.Amarahnya terhadap Lala palsu pun semakin besar."Kamu sudah berusaha keras untuk wajah ini."Hansen menarik kembali pandangannya, waktu dia melihat Lily, tatapannya kembali dingin dan tajam, lalu dia memanggil sebuah nama. "Lily Maira!"Lily Maira ....Di saat dia kembali mendengar nama ini dari mulut orang lain, sebuah bagian di hati Lily seketika runtuh.Hansen ... sudah tahu.Mereka ... sudah tahu!Namun, dia tidak mau jadi Lily!"Aku bukan Lily." Mata Lily berkilau, perlahan-lahan muncul kegilaan di matanya yang menatap Hansen dengan tatapan memohon."Kakak, aku Lala, aku bukan Lily. Aku Lala!"Di akhir, nada suaranya sangat yakin.Seakan-akan kalau dia sendiri percaya dia itu Lala, berarti dia itu Lala.Saat ini, di benaknya hanya ada satu pikiran, yaitu dia tidak boleh mengaku kalau dia itu Lily, tidak boleh!Namun tiba-tiba, terdengar suara
Hansen kembali berkata.Berulang kali, hampir setiap tahun ada satu masalah.Lily tentu saja menjawab dia ingat, dia juga cuma bisa jawab ingat. Semakin lama, Lily bahkan tidak berani menjawab lebih dari satu kata.Karena setiap kali dia menjawab, Hansen selalu mencibir.Sampai akhirnya, Lily merasa dia hampir menggila, kepalanya sampai berkeringat.Bahkan dia sampai takut mendengar "kamu ingat, nggak?" dari mulut Hansen. Dia itu sebenarnya harusnya ingat atau tidak?Akhirnya, Hansen berhenti bertanya.Namun, dia melihat lurus ke Lily dengan tatapan yang membuat Lily gelisah."Kak, Kakak ...." Lily memanggilnya dengan canggung.Kebencian di mata Hansen sudah sangat jelas. "Aku bukan kakakmu, kalau aku itu kakakmu, kamu mana mungkin nggak ingat kalau aku sama sekali nggak pernah kasih Lala kalung mutiara. Pas dia umur sepuluh tahun, yang hilang itu adalah gelang mutiara."Wajah Lily langsung memucat, dia menghindari tatapan Hansen sambil sibuk menjelaskan, "Benar, itu gelang, aku salah
Tak lama kemudian, semua tamu sudah pergi.Seluruh vila ini hanya tersisa anggota Keluarga Nadine dan juga dua orang luar.Dua orang itu memakai topeng, tadi mereka bersembunyi di kerumunan. Lily ingat mereka, tapi dia tidak memperhatikan mereka. Namun sekarang, waktu melihat mereka, dia baru terkejut.Itu Donny dan Albert!Mereka bukannya sudah pergi membawa abu Celine ....Tidak, bukan.Celine saja masih hidup, mereka mana mungkin pergi membawa abu Celine?Meski Lily tidak ingin percaya apa yang ada di depannya, dia tetap harus menerima sebuah kenyataan.Ini hanyalah sebuah pertunjukan ....Sejak kapan pertunjukan ini dimulai?Lily teringat dengan ledakan di gudang rumah sakit jiwa itu, apakah dimulai dari waktu itu?Tidak, bukan.Mungkin lebih awal lagi."Kamu lagi berpikir kamu salahnya di bagian mana?" Celine menatap Lily dengan tatapan seolah-olah mau melihat pikirannya.Lily langsung sadar kembali lalu berusaha untuk tersenyum. "Apa maksudmu? Aku nggak mengerti. Celly, Kakak, ay
Semua orang yang hadir setuju dengan kata-kata Celine ini.Sebagai tokoh utama acara hari ini, semua orang memperhatikan Lala. Hari ini dia memang terlihat sangat senang, bahkan sampai rela mengeluarkan properti seharga 20 miliar sebagai hadiah.Namun sekarang, Bu Celine masih hidup, 69% saham itu sudah tidak ada. Entah properti 20 miliar itu jadi diberikan atau tidak.Tidak ada yang berani bertanya.Juga tidak ada yang tahu kalau saat ini Lily sangat marah.Dia menyesal.Dari kapan situasinya jadi makin parah begini? Sejak melepas topeng .... Nggak!Melihat gaun Celine yang sempurna, Lily baru sadar kalau dia ditipu. Dia ditipu oleh Celine dan Lina!Bahkan Hansen ....Lily tidak berani berpikir lebih panjang, karena dia tidak bisa menanggung akibatnya.Apa yang harus dia lakukan sekarang?Di benak Lily ada begitu banyak pertanyaan, banyak ketidakpastian, juga sangat banyak ketakutan yang terus bertambah. Dia ingin kabur, ingin segera meninggalkan situasi ini lalu menganalisa kondisiny
Bu Celine ... sepertinya tidak tahu tentang ini?Tadi meski memakai topeng, mereka sepertinya pernah melihat wanita yang memakai gaun merah ini. Kalau dia adalah Bu Celine, berarti dari tadi sudah ada di sini.Di acara ini, ada begitu banyak orang yang membicarakan pembagian saham hari ini, kalaupun tadinya tidak tahu, sekarang juga harusnya sudah tahu!Seketika, suasananya sangat aneh.Semua orang hening, mereka melihat Celine lalu melihat Lala yang masih duduk di tanah dengan wajah pucat. Akhirnya, mereka melihat Hansen yang dari tadi tidak bersuara.Saat ini, Hansen yang sudah melihat Celine tetap tenang.Sama sekali tidak seperti orang yang baru tahu kalau Celine masih hidup, malah seperti orang yang sudah tahu dari awal.Kemudian, Hansen tersenyum tipis dan berkata, "Pembagian saham apa?"Beberapa kata itu membuat semua orang tertegun.Terutama Lily.Dia yang pikirannya sangat berantakan tiba-tiba jernih gara-gara kata-kata Hansen itu."Kak, hari ini di kantor, kamu memimpin rapat
Lily benar-benar panik, juga benar-benar takut.Kalaupun sudah melepas tangan Celine, dia tetap bisa merasakan suhu badan Celine. Wajah Lily pun sangat pucat."Kamu ... kenapa?" tanya Celine sambil tersenyum, seperti sedang mengkhawatirkannya.Namun saat ini, Lily tidak bisa mendengar suara apa pun. Dia hanya bisa melihat senyuman di wajah Celine, dan dia semakin yakin kalau itu adalah Celine! Celine yang masih hidup!Namun ... kenapa Celine masih hidup?Dia lihat dengan mata kepalanya sendiri gudang itu meledak, dia sendiri yang menekan tombol bomnya. Saat ini, dia masih ingat kekuatan ledakan itu, satu bom diikuti dengan satu bom, meledak secara berurutan. Kekuatan ledakan itu sudah cukup untuk membuat tubuh orang meledak berkeping-keping.Dia juga melihat sendiri sisa mayat Celine yang bahkan wajahnya tidak terlihat.Lalu kalung itu ....Celine jelas-jelas sudah mati, kenapa bisa masih hidup?Di benak Lily, berbagai ingatan muncul, dia sedang mencari petunjuk.Sementara saat ini, ad