Share

Bab 430

Author: Matahari
"Heh, sekarang sudah mengaku? Tadi kenapa malah cari alasan?"

"Benar, Kak Celly, kalau sampai Kakek kenapa-kenapa, kami nggak bakal mengampunimu."

Carla menyalahkan dengan marah, sedangkan Lily tetap menangis.

Namun, saat ini suara apa pun seakan-akan tidak bisa masuk ke telinga Celine. Seluruh tubuhnya meringkuk bersandar di dalam pelukan Andreas. Saat ini, ada banyak hal yang lewat di benaknya.

"Ini adalah cucu yang baru saja aku angkat .... Nak, siapa namamu?"

"Celly ...."

"Celly ...."

Suara orang tua terus bergema di dalam benaknya, diikuti dengan adegan-adegan yang terus berkelebat.

Di dalam adegan itu, senyuman dan mata orang tua itu penuh dengan kasih sayang.

Semakin banyak adegan yang lewat, kepala Celine juga semakin lama semakin sakit.

Bahkan tubuhnya juga terus berkeringat dingin.

Andreas adalah orang pertama yang menyadari keanehan kondisi Celine.

Dia menyentuh kening Celine dan terkejut sampai menarik kembali tangannya karena suhu yang sangat tinggi. "Celly, kamu kenapa?"

Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 431

    Tanpa menunggu Andreas dan Albert yang terlihat sangat khawatir bertanya, dokter sudah menggeleng dan berkata, "Hanya pingsan saja, alasannya masih tidak ditemukan. Tapi kalian tenang saja, semua indeks di tubuhnya sangat normal, sama sekali nggak ada masalah."Tubuhnya tidak kenapa-kenapa, hanya pingsan.Andreas menggenggam tangan Celine.Mungkin karena terlalu kaget dengan kejadian Tuan Richard tadi?Namun bagi Celine, Tuan Richard hanya mengangkatnya sebagai cucu, Celine juga sudah melupakan ingatan tentang itu. Andreas merasa reaksi Celine kali ini terlalu berlebihan.Dia terus menatap Celine.Namun, dia tidak tahu saat ini Celine seperti terjebak dalam mimpinya.Mimpi yang terus berlanjut ....Lampu ruang operasi yang menyala tadi akhirnya mati.Pintu ruang operasi dibuka dan Hansen langsung menyambut dokter yang keluar. "Bagaimana kondisi kakekku?""Masih hidup, hanya saja masih tidak sadarkan diri. Kapan dia akan sadar, atau apakah masih bisa sadar masih perlu diperhatikan."Hat

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 432

    "Kamu di mana?"Lily tidak berani berlama-lama, dia ingin memastikan sendiri apa sebenarnya yang mau dilakukan orang ini."Di seberang Rumah Sakit Gladius. Begitu keluar, kamu sudah bisa melihatku."Orang ini seakan-akan sudah menebak Lily akan mengikuti kata-katanya.Begitu meninggalkan satu kalimat ini, orang itu langsung mengakhiri panggilan.Lily tertegun sekian lama, kegelisahan di hatinya semakin kuat.Dia segera mengendalikan ekspresi di wajahnya. Waktu dia kembali ke kamar, dia berkata dengan ekspresi lelah, "Aku lapar, aku pergi makan bentar."Tidak ada yang menjawabnya.Lily melihat dua orang yang ada di dalam kamar lalu menggigit bibirnya dan pergi.Begitu berjalan keluar dari rumah sakit, Lily mengikuti kata-kata orang tadi dan melihat ke seberang.Dia pun langsung melihat seorang pria yang memakai pakaian hitam sedang melambai ke arahnya. Kemudian, pria itu sepertinya yakin Lily sudah melihatnya, dia berbalik dan berjalan masuk ke gang di belakangnya.Lily segera mengejarn

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 433

    Ekspresi Lily semakin jelek. "Apa maksudmu?"Muncul sebuah tebakan di dalam hatinya, apa dia melihatnya?Tidak, tidak mungkin!Orang ini tidak seperti orang yang akan diundang ke acara ulang tahun Keluarga Nadine, dia mana mungkin melihatnya?Baru saja Lily berpikir seperti itu, pria itu mengeluarkan ponselnya dan membuka sebuah video lalu menunjukkannya ke Lily.Meski video itu direkam dari jarak yang sangat jauh, tapi tetap terlihat jelas. Awalnya hanya ada Tuan Richard di atas jembatan, lalu tiba-tiba ada seseorang yang mendekat.Kemudian, tanpa tanda-tanda, dia menendang kursi roda Tuan Richard dengan sekuat tenaga.Setelah itu, kursi roda dan orang di atasnya pun guling-guling jatuh dari jembatan.Sementara orang yang menendang kursi roda itu ... terlihat sangat jelas di rekaman video.Orang itu adalah Lily!"Mana mungkin ...."Saat ini, Lily benar-benar panik.Kenapa bisa terekam?Orang ini bagaimana bisa masuk ke vila?"Kamu ... adalah tamu semalam?"Lily memikirkan tamu-tamu ke

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 434

    Tangan dan kaki Lily yang tadinya diikat sudah dilepas.Dalam sekejap, dia sudah mulai melepaskan pakaiannya sendiri."Lily, kamu yang sekarang sangat semangat."Pria itu melepaskan topengnya dan menunjukkan mukanya. Meski sudah lebih kurus dan tua dari yang dulu, tapi masih tetap bisa dikenal.Reza Linoa!Dia menatap Lily yang tadinya penuh waspada dan jijik terhadapnya sekarang terus menggodanya dengan tubuhnya.Cibiran di mulut Reza semakin jelas.Dulu Lily waktu bersamanya, meski sangat semangat, tapi selalu terlihat malu dan polos, membuat Reza tanpa sadar bersikap lembut dengannya.Namun, sekarang seakan-akan dia baru benar-benar mengenal wanita yang dulunya pernah dia anggap sebagai cinta sejati dan selalu dia lindungi ini."Lily, kamu kenapa memperlakukanku seperti itu?"Reza teringat dengan semua yang baru dia sadari, hatinya langsung dipenuhi dengan kebencian.Tiba-tiba dia menggenggam pergelangan tangan Lily lalu seakan-akan ingin melampiaskan kebenciannya atas penipuan Lily

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 435

    Setelah memeriksa kondisinya, dokter memberikan kesimpulan, "Baguslah kalau sudah bangun, sudah tidak apa-apa."Andreas menghela napas lega, dari awal sampai akhir, dia terus menggenggam tangan Celine, sama sekali tidak pernah dia lepas.Celine membuka mulutnya, sebelum dia bersuara, Andreas seakan-akan sudah tahu apa yang mau dia tanyakan. "Tuan Richard sudah keluar dari ruang operasi, tapi ... dia masih belum sadar. Menurut kondisi saat ini, nggak tahu bisa bangun apa nggak."Celine merasa hatinya berdenyut sakit."Aku mau pergi melihatnya.""Oke."Andreas awalnya ingin menggendong Celine ke sana, tapi setelah berpikir sesaat, dia akhirnya menaruh Celine ke kursi roda.Kamar Richard tidak jauh dari kamar Celine.Tak lama kemudian, Andreas mendorong Celine masuk kamar Richard.Melihat Celine, kekhawatiran di dalam hati Hansen akhirnya berkurang banyak.Sementara Carla malah menatap Celine dengan tatapan dingin, jelas terlihat dia tidak menyambut kedatangan Celine.Namun, dia tahu deng

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 436

    Sebelum Carla menyelesaikan kata-katanya, Celine tiba-tiba menyela.Carla mengernyit sambil melihat Celine.Celine menghentikan apa yang dia lakukan lalu berjalan ke hadapan Carla. Kemudian, dia berkata dengan jelas seperti sedang memperingatkan Carla, "Kakek pasti bangun, jadi kamu jangan asal bicara."Jelas-jelas suaranya sangat kecil, tapi Carla mendengar kebencian di dalamnya.Seakan-akan kalau dia berani mengatakan hal-hal sial seperti tadi, Celine bakal menamparnya agar dia tahu rasa.Rasa ditekan seperti itu membuat Carla merasa sangat kesal.Semakin Celine menyuruhnya jangan asal bicara, Carla semakin mau mengatakannya.Oleh karena itu, Carla menatap mata Celine dan berkata, "Yang aku bilang itu kenyataan. Dia sudah seperti itu, kalau nggak bangun, nggak ada bedanya dengan mati ...."Tanpa menunggu dia selesai, Celine langsung mengangkat tangannya dan menampar wajah Carla.Suara tamparan yang kencang terdengar di seluruh ruangan.Carla sama sekali tidak menyangka.Rasa sakit da

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 437

    Namun, meski ingatannya kabur, semua yang terjadi sangat jelas.Rasa malu perlahan-lahan memenuhi hatinya.Lily menggertakkan giginya lalu mengepal erat tangannya, matanya juga memerah.Dia seorang Nona Keluarga Nadine bisa-bisanya ... diperlakukan seperti ini!Siapa itu?Siapa sebenarnya pria itu?Lily berusaha mengingat kembali, tapi sama sekali tidak ada petunjuk.Tiba-tiba, dia melihat di meja ada secarik kertas dan di atasnya tertulis beberapa kata dengan tulisan miring."Kamu semangat sekali, aku sangat puas. Sampai jumpa lain kali!"Di bawah ada gambar emotikon senyum."Ah!"Lily langsung merobek-robek kertas itu.Orang itu tidak mengungkit video itu, hanya berkata sampai jumpa, jelas terlihat apa maksudnya.Lily ditipu!Pria itu mau menggunakan video itu untuk terus mengancamnya, membuatnya melakukan lebih banyak hal-hal yang tidak dia inginkan.Lily sangat kesal.Dia langsung berlari ke kamar mandi untuk mandi, lalu memakai bajunya yang sebelumnya dan langsung lari meninggalka

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 438

    Lily refleks menolak.Begitu Carla menggenggam pergelangan tangannya, Lily langsung mengibaskan tangan Carla seperti kesetrum."Lily?"Reaksi ini semakin membuat Carla curiga.Lily menggigit bibirnya, sekarang dia sudah tidak bisa berpikir terlalu banyak. Takut Carla menyadari memar di tubuhnya, dia langsung berlari ke atas.Begitu masuk kamar, Lily mandi lagi.Kemudian, dia menggunakan penyamar wajah untuk menutupi memar-memar di tubuhnya. Selapis demi selapis sampai akhirnya tidak terlihat lagi, dia baru memakai bajunya dan keluar.Lily berdiri di depan tangga.Dia awalnya tidak ingin muncul di hadapan Carla di saat seperti ini.Namun, dilihat dari kehebohan di hall tadi, semua pembantu di vila ada di sana, bahkan ada staf yang sengaja dipekerjakan untuk hari itu saja.Kalau dia mau menemukan orang yang mengancamnya, dia harus mencari petunjuk dari mereka."Lily? Kenapa kamu berdiri di sana? Cepat turun!" Carla masih tetap melihat Lily dengan tatapan bingung.Lily tidak bisa menolak,

Latest chapter

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 1206

    Kemudian, Andreas mulai merasa pusing.Sebelum kesadarannya hilang, dia mendengar suara Gion yang penuh dengan rasa bersalah. "Maaf, Tuvin ...."Tuvin ....Bukan, namanya bukan Tuvin!Namun, kalau bukan Tuvin, siapa namanya?Dia berusaha mengingat, tapi seakan-akan ada sebuah rantai yang melilitnya, membuatnya tidak bisa bergerak.Tiba-tiba, di benaknya ada suara seseorang.Suara seorang wanita.Suara itu terus memanggil sebuah nama, awalnya terdengar tidak nyata, tapi dia berusaha mendengar dan akhirnya mendengar nama itu dengan jelas."Andreas ...."Suara wanita itu terus memanggil "Andreas" berulang kali.Siapa itu Andreas?"Tuvin, Tuvin, namamu Tuvin. Kamu itu teman sejak kecilnya Lala, Lala sangat mencintaimu, kamu juga mencintai Lala.""Kalian segera keluar negeri bersama lalu menikah dan hidup bersama selamanya.""Hal lain yang ada di ingatanmu hanyalah mimpi. Setelah kamu bangun, mimpimu akan berakhir, nggak akan meninggalkan jejak apa pun ...."Suara orang tua terdengar di ata

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 1205

    Setelah mengakhiri panggilan, dia menyuruh sopir taksi untuk mengemudi lebih cepat ke rumah."Nggak tahu, dia masih pingsan, aku hanya bisa membawanya ke kasur. Kakek ...."Sebelum Lala selesai bicara, Andreas sudah berlari kecil ke kamar Gion.Di dalam kamar, Gion berbaring di kasur seperti orang yang sedang tidur.Lala yang ikut di belakang tiba-tiba mendengar Andreas berkata,"Cepat telepon ambulans, bawa dia ke rumah sakit."Muncul kepanikan di mata Lala yang seketika langsung menghilang.Dia mana mungkin membawa Gion ke rumah sakit?Gion "pingsan" hanya sebagai alasan untuk menyuruh Andreas pulang.Hari ini, setelah Andreas keluar, Lala awalnya tidak takut. Namun, seiring dengan berlalunya waktu dan langit yang menggelap, Andreas yang belum pulang juga membuatnya tidak tahan lagi.Rencana malam ini harus dijalankan.Dia tidak mau menunggu lagi, jadi dia pun membuat pertunjukan ini.Melihat Andreas mengeluarkan ponsel, Lala langsung berkata, "Aku saja yang telepon, kamu awasi Kakek

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 1204

    "Iya aku yakin."Melvin mengangguk yakin.Setelah itu, dia memanggil satpam yang tadi untuk membuktikan kalau dia tidak salah lihat.Celine mengeluarkan ponselnya untuk menunjukkan foto Andreas. Ketika melihat fotonya, satpam itu langsung mengangguk. "Benar, dia orangnya!"Celine pun menghela napas panjang.Benar itu Andreas!Dia ada di Binara! Dia masih hidup!Asalkan dia masih hidup, Celine sudah lega.Tiba-tiba, Celine terpikirkan sesuatu. "CCTV! Aku mau lihat apa yang dia lakukan tadi!"Melvin pun langsung pergi menyiapkan.Tidak lama kemudian, mereka pun sampai di ruang pengawasan CCTV.Satpam tadi pun menjelaskan semua dari awal tuan itu datang sampai dia pergi lagi. "Dia bilang mau buat perhiasan, oh, mau buat kalung. Aku pun membawanya masuk .... Di sini, ini dia."Celine melihat ke arah yang ditunjuk satpam itu ke sebuah layar.Melvin mengatur waktu rekaman CCTV dan akhirnya terlihat sebuah sosok di layar."Di sini, Bu Celine. Itu Tuan Andreas!"Celine melihat rekaman CCTV itu

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 1203

    Tidak, dia juga tidak terlalu yakin.Melihat ekspresi Celine yang semakin menggebu-gebu dan tubuhnya yang gemetar, Cindy menyadari pentingnya hal ini. "Bu Celine, aku telepon Melvin sekarang juga, minta lokasinya.""Oke, oke ...."Celine berusaha untuk menahan diri lalu melepaskan Cindy.Ini pertama kalinya dia mendapatkan kabar Andreas.Dia akhirnya tetap tidak bisa tetap tenang. Saat ini, dia buru-buru ingin memastikan kalau yang Melvin lihat memang benar Andreas.Dia berharap yang Melvin lihat itu Andreas!Andreas ....Ketika menunggu Cindy menelepon, Celine terus memanggil nama Andreas di dalam hati.Sementara saat ini, di dalam taksi,entah kenapa Andreas merasa hatinya seperti diremas, seketika merasa kesulitan bernapas."Tuan, kamu nggak enak badan?" Sopir taksi menyadari keanehan Andreas."Nggak, aku nggak apa ...."Tidak enak badan?Tidak, itu bukan tidak enak badan, tapi suatu perasaan yang aneh.Tadi untuk sesaat, dia seakan-akan mendengar ada yang sedang memanggilnya.Dia t

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 1202

    Misalnya, Nona Celine adalah cucu kandung dari Tuan Richard Nadine dan mewarisi Grup Nadine.Misalnya, Nona Celine menemukan ayah kandungnya. Dia adalah putri dari Keluarga Tjangnaka, pemilik Grup Angkasa.Lalu ... Tuan Andreas ...."Kamu jangan mengambil waktu Bu Celine terlalu banyak, Tuan Andreas bakal cemburu. Kita taruhan saja, dalam kurang dari satu jam, nggak, setengah jam, kamu pasti bakal diusir."Melvin semakin yakin kalau orang yang dia lihat tadi adalah Tuan Andreas.Dia seburu-buru itu pasti mau jemput Bu Celine."Kamu kok bisa tahu!"Cindy sudah sangat lama tidak bertemu Celine, ada banyak hal yang ingin dia bicarakan dengan Celine.Begitu mendengar kata-kata Melvin, Cindy segera mengakhiri panggilan.Dia ingin memberi tahu Celine, sejak Celine menyerahkan Aurora ke mereka, mereka menjalankan perusahaan dengan sangat baik.Sedangkan Tuan Andreas ....Setiap hari selalu menempel dengan Bu Celine, dia cuma mau sedikit waktu Bu Celine, Tuan Andreas harusnya tidak sepelit itu

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 1201

    Namun, melihat ekspresi Andreas yang agak mengeras, satpam itu pun menebak, "Kamu jangan-jangan bikin dia marah? Dengar kataku, dia marah, kamu harus bujuk.""Kalungmu ini untuk membujuk dia ya?""Sudah bagus kalau begitu, kamu buatkan kalung untuknya jauh lebih berguna daripada cuma bicara. Kamu tenang saja, dia pasti bakal memaafkanmu.""Cepat pulang, dia pasti lagi menunggumu pulang."Dia pasti sedang menunggumu pulang ....Beberapa kata ini masuk ke benak Andreas, seketika dia merasa seperti ada gejolak di hatinya.Aku menunggumu pulang ....Benaknya perlahan-lahan dipenuhi dengan kalimat ini.Seakan-akan ada suara yang terus bergumam di telinganya, "Aku menunggumu pulang."Suara itu sangat familier ...."Penantian," ujar Andreas tiba-tiba.Begitu menyadari kata yang dia ucapkan, Andreas terkejut.Dia merasa kata "penantian" ini sangat familier. Tadi waktu dia mengucapkan kata ini, hatinya seperti ditusuk sesuatu.Samar-samar terasa sakit.Namun, apa makna dari kata ini?Andreas se

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 1200

    Di gambar desain itu, terlihat kalung yang sangat bagus.Di bagian liontinnya ada sebuah pola yang rumit dan misterius. Waktu dia menggambar pola ini, dia hanya mengikuti hatinya.Namun, waktu sudah digambar, entah kenapa dia sangat suka.Dia bahkan tidak tahu apa arti gambar ini, tapi dia sangat puas dengan desain ini.Sangat suka!Suka sampai tidak sabar ingin merealisasikan desain ini.Melihat gambar desain di depannya, meski jelas-jelas adalah sebuah kalung, dia tiba-tiba seperti bisa melihat sepasang cincin.Andreas seakan-akan ingin menangkap sesuatu, tapi gambar itu hanya muncul sesaat lalu menghilang.Semakin dia berusaha ingin "mengingat" lebih banyak, dia semakin tidak bisa menangkap hal itu.Andreas menghirup napas dalam-dalam.Dia merilekskan diri untuk melanjutkan langkah selanjutnya.Selanjutnya, apa yang harus dia lakukan?Di ingatannya, dia tidak pernah membuat perhiasan, tapi dia bisa-bisanya tahu setiap langkah, seakan-akan ada suatu kekuatan sedang menuntunnya melaku

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 1199

    Satpam itu membuka pintu membiarkannya masuk.Andreas mengernyit lalu berkata, "Kamu ... kenal aku?"Seakan-akan karena mendekati kenyataan, jantung Andreas berdetak cepat."Kenal." Setelah selesai bicara, satpam itu mengernyit lalu terkekeh dan berkata, "Tapi nggak juga."Andreas bingung. "Apa maksudnya?"Satpam itu melihatnya dengan tatapan aneh. "Kamu sudah lupa? Benar juga, kamu kelihatannya seperti orang penting, orang penting mana mungkin ingat denganku?""Kamu juga harusnya sudah lupa di mana mesin itu, ayo aku bawa kamu ke sana."Satpam itu menuntun Andreas, Andreas juga mengikutinya."Malam itu sudah sangat gelap, mungkin kamu juga nggak melihatku dengan jelas. Tapi aku melihatmu dengan jelas.""Wajahmu ini .... Hehe, nggak ada maksud mau menyinggung. Wajahmu ini sangat mencolok, nggak mungkin lupa.""Nggak hanya itu, waktu itu auramu ...."Satpam itu pun berbalik melihat Andreas.Aneh sekali!Malam itu, pria ini jelas-jelas terlihat seperti seorang pemimpin yang berada tinggi

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 1198

    Sampai siang hari, Andreas tidak keluar kamar.Di siang hari, waktu Lala mengantarkan makan siang ke kamarnya, Andreas sedang menyiapkan karya yang mau dia sertakan di babak final.Kalau dulu, Lala pasti akan merasa gelisah.Namun sekarang, dia tahu kalaupun Andreas sudah membuat karyanya, setelah malam ini Andreas tetap tidak akan bisa ikut serta babak final ini lagi.Teringat rencananya malam ini, Lala tersenyum lalu maju melihat desain Andreas dengan rasa penasaran.Ketika dia melihat gambar kalung di kertas, Lala langsung tertegun."Ini .... Kamu yang gambar?"Begitu selesai bicara, Lala baru sadar kalau suaranya bergetar.Dia menyadari sesuatu lalu segera menutupinya, tapi Andreas menangkap keanehannya ini."Iya, ada yang salah?"Andreas berhenti menggambar lalu melihat Lala."Nggak, nggak ada."Lala berpura-pura tersenyum sealami mungkin. "Aku merasa gambarmu bagus sekali, desain kalung ini juga bagus.""Oh ya?"Andreas tidak percaya dengannya.Namun, sekarang dia juga tidak ingi

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status