Setelah punya uang, Celine langsung mencari sebuah hotel.Jam 12 tengah malam, waktu Andreas pulang ke Kompleks Tiara, dia melihat tidak ada orang di rumahnya.Celine belum pulang!Karena khawatir Celine kenapa-kenapa, Andreas langsung menelepon dia.Setelah berdering beberapa kali, akhirnya terdengar suara Celine yang sepertinya sedang tidur. "Halo? Siapa ini? Halo?"Suara Andreas sangat berat saat dia berkata, "Kamu di mana?"Otak Celine yang tadinya sedang tidur masih belum bisa berputar, setelah sekian lama dia masih tidak tahu apa yang terjadi. "Aku di hotel, kamu siapa?"Setelah itu, Celine menutup telepon dan kembali tidur.Andreas pun menatap layar ponsel dengan ekspresi suram.Dia baru sadar, baru tidur semalam dia sudah menganggap tempat ini sebagai rumah mereka!Namun, kata-kata Celine benar, kamu siapa?Hanya pernikahan kontrak, satu bulan kemudian mereka bakal pisah dan tidak berhubungan lagi. Namun dia malah ... serius menjalaninya?Andreas menertawai dirinya sendiri lalu
Tadi, saat dia di luar ruangan, dia sudah mendengar semuanya!Ternyata Celine dan pria itu hanya menikah kontrak dan bakal cerai pas waktunya tiba!Dia masih ada kesempatan!Nicholas suka Celine. Dari dulu waktu Celine dan Winny masih kelas tiga SMA, saat Celine pertama kali datang ke rumah, Nicholas sudah menyukainya.Namun, waktu itu Celine masih terlalu kecil.Nicholas terus menunggu Celine tumbuh dewasa, tapi setelah dia pergi ke luar negeri, tiba-tiba muncul Reza Linoa.Ketika dia melihat yang dikatakan Irina di grup alumni sekolah, dia tidak percaya kalau Celine bisa main-main dengan pria, dia yakin pasti telah terjadi sesuatu. Jadi, dia langsung meninggalkan pekerjaannya di sana dan segera pulang.Bahkan pertemuan malam itu juga bukan kebetulan.Nicholas menghela napas panjang.Karena Celine dan pria itu hanya menikah kontrak, dia tinggal tunggu sampai pernikahan itu berakhir!...Keesokan paginya, begitu bangun Celine langsung menerima pesan tentang waktu dan lokasi "acara cewe
Irina tidak sabar lagi.Dia melihat ke gigolo-gigolo yang mengelilingi mereka dan tidak menemukan suami Celine. Dia pun berkata, "Kak Celine, mana suamimu? Kenapa nggak ada dia? Kamu cepat panggil dia, bonus ini pasti harus kasih dia juga!"Kata-kata Irina ini seperti sebuah batu yang jatuh ke air, seketika menimbulkan riak-riak air.Para nona kaya langsung meledak."Apa maksudnya?""Apanya yang bonus ini harus kasih dia juga?"Irina berpura-pura terkejut dan berkata, "Hah? Kalian nggak tahu? Suaminya Kak Celine kerjanya di sini!"Mereka semua langsung heboh."Yang benar? Hahaha ....""Ternyata suamimu gigolo di sini? Hehe .... Celine, seleramu benar-benar unik!"Seketika, semua orang menyindir Celine.Pantas saja Irina bersikeras membujuk semua orang untuk mengadakan acara kumpul-kumpul ini dan sengaja memilih tempat ini. Ternyata demi mempermalukan Celine.Kemudian, Fiona berkata dengan sangat bersemangat, "Mana suamimu?"Dulu dia sangat iri dengan Celine karena Celine cantik dan ber
"Nona Celine, maafkan aku, semua salahku .... Bukan, semuanya salah Irina, aku nggak melakukan apa-apa. Aku mohon tolong bantu aku bicara, aku nggak bisa kehilangan pekerjaanku di Perusahaan Jayadi. Keluargaku juga nggak bisa kehilangan kerja sama dengan Perusahaan Rianto!"Begitu kata-kata ini diucapkan, Irina langsung tertegun.Dia baru sadar kalau Garry berlutut bukan untuk melamarnya, melainkan untuk meminta ampun!Apalagi meminta ampunnya ke Celine!Irina tidak ingin mengakui apa yang dia lihat, apalagi mengakui apa yang dia dengar. "Kak Garry, apa katamu?"Apa maksudnya kehilangan pekerjaan di Perusahaan Jayadi dan kerja sama dengan Perusahaan Rianto?Begitu mendengar suara Irina, Garry semakin marah. "Kamu masih berani tanya! Semua ini gara-gara kamu, aku sampai dibenci oleh Tuan Muda James!""Nona Celine, semua ini salah Irina. Mulai sekarang, aku nggak ada hubungan apa-apa dengannya! Tolong kamu bicara dengan Tuan Muda James dan juga Tuan Jayadi. Aku sudah tahu kalau Tuan Jaya
"Siapa dia? Apa hubungannya denganku? Kenapa aku mau menolongnya?" cibir Andreas.Namun, tubuhnya tanpa sadar sudah siap-siap berdiri.James yang menyadari sikapnya pun memutar bola matanya. Jelas-jelas khawatir sekali, tapi pura-pura tidak peduli. Ini pertama kalinya dia melihat Andreas seperti ini.Sikap jail James mendadak muncul."Sebelumnya kamu menyuruhku menyelidiki dia, aku pikir kamu suka sama dia, kelihatannya aku salah paham. Karena kamu nggak suka, aku nggak usah khawatir lagi."Mata Andreas langsung menyipit. "Kamu mau melakukan apa?""Apa lagi kalau bukan menjadi pahlawan dan menyelamatkan dia. Mana tahu bisa mendapatkan hati si cantik itu ...." James tersenyum nakal lalu bangkit berdiri hendak turun.Namun, begitu dia melangkah, Andreas sudah berdiri di depannya dan berkata, "Kamu nggak perlu repot-repot!"Setelah itu, Andreas langsung turun.Namun, saat dia sampai di bawah, Nicholas juga sudah tiba di pintu depan.Nicholas melihat Irina yang berada di belakang Celine da
Di sebuah meja yang ada di sudut, Lily duduk diam-diam dan menonton pertunjukan ini. Melihat Andreas pergi, Lily terkejut.Itu suaminya Celine!Dia bisa-bisanya datang bersama James, apalagi sikap James terhadapnya tidak seperti menghadapi pegawai, tapi seperti teman.Suaminya Celine adalah temannya James Rianto?Lily samar-samar merasa identitas suaminya Celine ini tidak sesimpel yang dia kira!Dia segera mengeluarkan foto yang diambil paparazi di Hotel Binara lalu mengirimnya ke paparazi itu lagi. "Bantu aku selidiki orang ini, kalau berhasil, aku bakal kasih bayaran yang tinggi."...Di luar bar, saat Andreas melihat Celine, dia sudah naik ke mobil Nicholas.Tanpa ragu-ragu, dia langsung naik ke mobilnya dan mengejar mereka.Mobil Nicholas berhenti di luar sebuah hotel. Celine turun dari mobil dan masuk ke hotel itu. Melihat Nicholas tidak ikut masuk, ekspresi Andreas akhirnya membaik.Beberapa hari ini Celine tinggal di sini?Heh, sudah menikah tapi masih tinggal di luar setiap mal
Andreas terdiam.Dia merasa hatinya seakan bergetar, keningnya berkerut lalu dia menekan klakson.Celine melihat Andreas yang duduk di mobil dan berkata, "Kamu kenapa ada di sini?""Jalan pulang, kebetulan lewat." Andreas merasa agak bersalah, tapi ekspresinya tetap seperti biasa.Mata Celine langsung berbinar.Setiap masalah pasti ada solusinya!Suaminya benar-benar adalah malaikat dari surga!Celine tersenyum berseri-seri lalu mengedipkan matanya dengan penuh harap. "Aku boleh tinggal semalam, nggak? Semalam doang, besok pagi-pagi aku bakal pergi!"Melihat Andreas mengernyit, Celine segera berkata, "Aku bakal bayar ...."Celine tidak tahu alasan Andreas mengernyit adalah karena dia bilang besok pagi-pagi akan pergi.Namun, untungnya Celine yang berinisiatif minta tinggal!Andreas pun menjawab dengan ekspresi datar, "Naik!"Celine takut Andreas tiba-tiba berubah pikiran, dia pun langsung naik ke kursi penumpan depan.Selama perjalanan, Celine mengagumi wajah suaminya yang sempurna sam
Setelah ragu-ragu sejenak, Andreas menyuruh Owen kembali bekerja lalu menerima panggilan itu.Begitu panggilan terhubung, orang di ujung telepon sana juga terdiam sejenak. Kemudian, terdengar suara lembut berkata, "Andreas, nggak kusangka kamu akan mengangkat teleponku. Andreas, bagaimana kabarmu beberapa tahun ini?"Andreas tidak menjawab.Setelah berhenti sejenak, Carla kembali berkata, "Aku tahu, kamu harusnya masih membenciku. Tapi waktu itu aku juga nggak punya pilihan lain .... Biarkan yang sudah berlalu, berlalu saja, ya? Seenggaknya keluarga kita adalah keluarga bangsawan, kita juga pernah ...."Andreas sepertinya tidak ingin mendengar Carla mengenang masa lalu, dia pun langsung menyela dengan dingin, "Ada urusan apa?"Carla tersenyum pahit lalu menghirup napas dalam-dalam dan berkata, "Kakek menyuruhku ikut mengurus penyelenggaraan Perlombaan Desain Perhiasan kali ini. Aku ingin mengundangmu jadi juri khusus. Kamu tenang saja, kamu hanya perlu datang sebentar pas final, nggak
Melihat gadis baju hitam itu sudah mau menabraknya, Celine refleks berteriak, "Andreas ...."Saat ini, di bandara Kota Binara.Seorang pria memegang dadanya, keningnya juga berkerut. Kegelisahan yang tiba-tiba muncul di hatinya membuat kepalanya pusing."Tuan, kamu kenapa?"Orang yang lewat menyadari keanehannya dan segera bertanya.Pria itu berusaha untuk menenangkan dirinya, tapi hatinya seperti diremas oleh sebuah tangan. Dia tidak pernah merasakan rasa sakit seperti itu.Di hatinya bahkan muncul ketakutan, lalu perlahan-lahan ketakutan itu menyelimutinya.Dia bahkan bisa mendengar suara detak jantungnya."Tuan, kamu kenapa?"Melihat kondisinya, orang yang lewat tadi bertanya lagi.Pria itu menghirup napas dalam-dalam lalu mengibaskan tangannya, tapi ketakutan itu masih mengikutinya.Sebenarnya ... ada apa dengannya?Sementara saat ini, Celine menutup matanya, suasana sekitarnya seakan-akan menjadi hening. Dia berusaha melindungi perutnya, berdoa hal yang dia takutkan tidak akan ter
Semakin Evan menyukai rasa puas ini, dia semakin tidak menyukai Bertha yang angkuh."Kalau begitu, aku ke sana?"Gisela memasuki area dansa dengan hati-hati tapi semangat seakan-akan sudah mendapat dukungan.Dia mengikuti tempo dan irama lalu mulai membaur dengan orang-orang.Di tempat yang tidak diperhatikan orang, Gisela diam-diam mengamati sekelilingnya, mencari kesempatan. Akhirnya, dia melihat Bertha sedang berputar mendekati Celine.Gisela tahu kalau kesempatannya sudah datang."Siapa gadis baju hitam itu? Tariannya lumayan bagus ...."Yuni juga memerhatikan Bertha.Nada pujiannya kebetulan didengar oleh Gisela, Gisela pun semakin yakin dengan rencananya.Nyonya Yuni sedang memuji Bertha? Nanti, takutnya dia baru akan puas setelah membunuh Bertha!Gisela berpikir sambil menunggu waktu yang pas, kemudian dia diam-diam mendorong gadis yang sedang menari membelakanginya ...."Aduh ...."Seiring dengan seruan kaget, gadis itu menabrak orang di depannya."Ah ....""Aduh ...."Suara te
Alvin kenal dengan Nyonya Jayadi ini?Gisela melihat Alvin berjalan kemari bersama Celine, jarak di antara mereka seperti sengaja untuk menghindari rumor.Apakah hubungan mereka tidak biasa?Gisela memutar matanya, otaknya juga ikut berputar.Waktu melihat Nyonya Jayadi sudah mendekati kerumunan orang, Alvin berhenti mengikutinya, tapi matanya tetap tertuju pada Nyonya Jayadi.Gisela pun melihat wanita yang meski sedang hamil, tetap sangat cantik itu. Dalam hati muncul perasaan yang aneh, bahkan dia juga tidak bisa membedakan apakah itu kagum atau iri.Nyonya Jayadi ini benar-benar beruntung.Sedangkan dia ....Gisela mencari Bertha di sekitar, lalu segera menemukannya yang terlihat sangat mencolok di antara kerumunan.Bertha ada di antara kerumunan orang yang menari, sepertinya dia terbawa suasana, terlihat sangat gembira, sama sekali tidak sedih karena Evan mau membatalkan pernikahan mereka.Kenapa dia tidak sedih?Gisela merasa kesal.Bertha harusnya sedih, karena bagaimanapun juga
Celine terus menunggu Andreas, merindukannya setiap hari. Sejak babak final Kompetisi Desain Perhiasan Nasional di mana dia menerima cincin "Penantian", dia tidak menemukan petunjuk apa pun lagi tentang Andreas.Dia terjebak dalam penantian yang tidak terlihat ujungnya, seakan-akan mengerti maksud dari orang yang mengirim cincin itu.Penantian ....Orang itu memberi tahu dia kalau dia akan terus menunggu.Alvin bisa melihat kepahitan di mata Celine. Di kalangan para orang kaya di Binara ada sangat banyak rumor tentang Celine dan Andreas.Ada yang bilang Celine sedang hamil, tapi Tuan Andreas tidak pernah muncul di sisinya sekalipun, hubungan mereka sudah renggang.Ada yang bilang Celine hanya diakui karena hamil dengan keturunan Keluarga Jayadi, Yuni juga hanya mementingkan cicitnya yang ada di kandungan Celine.Di luar ada banyak rumor seperti ini, tapi karena identitas Celine yang merupakan pewaris Grup Nadine dan juga putri Keluarga Tjangnaka, tidak ada yang berani meremehkannya.Al
Di bawah tatapan semua orang, seorang wanita berpakaian putih memegang wajahnya, jelas terlihat dia baru saja ditampar.Wanita itu memasang ekspresi bingung, lalu sibuk meminta maaf pada orang yang menamparnya seakan-akan tidak peduli dengan rasa sakit di wajahnya. "Maaf, Kak, aku ...."Sebelum dia selesai, seorang pria maju dan melindungi wanita baju putih itu di belakangnya sambil memelototi wanita baju hitam di depan wanita baju putih itu. "Kenapa kamu memukulnya?""Kak Evan, jangan salahkan Kakak, aku yang salah, membuatnya marah."Wanita baju putih itu terlihat sangat lemah seperti bunga yang mudah rusak.Alasan dia terlihat lemah,adalah karena kekejaman "Kakak" yang disebut olehnya itu. Semakin dia terlihat lemah, semakin bisa merangsang keinginan pria untuk melindunginya.Namun, di mata wanita baju hitam itu ....Celine melihat wanita baju hitam itu dengan tatapan penasaran. Wanita itu terlihat sangat tenang, seakan-akan sudah biasa dengan kelemahan wanita baju putih dan juga s
Dia pernah membayangkan berbagai macam skenario waktu mereka bertemu, tapi dia tetap tidak berani.Asistennya seakan-akan bisa menebak apa yang dia pikirkan. "Nyonya mau bertemu Nona?"Nyonya kalau mau bertemu Nona, dia akan segera mengaturnya.Namun, setelah merenung sekian lama, wanita itu akhirnya menggeleng. "Nggak, nanti saja ...."Nanti saja ....Jelas-jelas baik di Mastika maupun di Binara, Nyonya selalu diam-diam melihat Nona. Namun, setiap kali selalu hanya melihat dari jauh, tidak berani mendekat.Dia sepertinya takut mendekati Nona.Asisten itu tidak bertanya lagi.Suasana di dalam kamar hening sampai wanita itu tiba-tiba berkata, "Bagaimana dengan dia?"Waktu mengucapkan kata "dia", mata wanita itu terlihat dingin, sampai-sampai membuat asistennya merinding."Dia ada di Asia." Asisten terus mengikuti lokasi terbaru "dia"."Sudah di Asia?" ujar wanita itu sambil mengangkat alisnya.Dia seperti orang yang sedang bermain dengan kucing peliharaannya, sangat menikmati kesenangan
Sebenarnya mananya yang salah?Celine terus berpikir, tapi tetap tidak mendapatkan jawaban.Albert dan Dylan bertatapan, menunjukkan ekspresi tidak berdaya. Mereka tidak tahu harus bagaimana menghibur Celine.Beberapa hari ini, waktu mereka sedang mencari Andreas, mereka selalu merasa ada sepasang tangan tidak terlihat yang terus menghalangi mereka.Sebenarnya masalahnya di mana?Mereka juga ingin tahu.Sementara saat ini, di suatu tempat di Binara.Di sebuah ruangan yang sangat luas, di depan jendela panorama, seorang wanita duduk di sofa sambil memegang segelas arak.Dia mengaduk anggur merah di tangannya, membentuk lengkungan yang indah di gelasnya, tapi wanita itu tidak meminumnya.Dia melihat ke luar jendela dengan ekspresi serius, seperti sedang memikirkan sesuatu.Asisten wanita di sebelahnya tiba-tiba menerima sebuah panggilan, lalu berkata pada wanita di sebelahnya, "Nyonya, mereka sudah mau naik pesawat, apakah mau dihentikan?"Mereka yang dia maksud adalah Andreas dan Lala y
"Siapa itu?" Tiba-tiba terdengar suara seseorang.Lala langsung tersentak dan menoleh melihat Andreas di sampingnya.Tadi Andreas mendengar gumaman Lala yang meminta maaf pada kakaknya. Dia pun mengikuti arah pandang Lala dan melihat sosok itu.Sosok itu ....Andreas mengernyit.Lala menyadari sesuatu dan langsung menjelaskan, "Orang itu dari belakang mirip kakakku, tapi cuma mirip, bukan dia.""Oh ya?"Di ingatan Andreas sepertinya tidak ada informasi tentang kakaknya Lala.Dia tidak tertarik dengan kakaknya Lala, tapi sosok itu ...."Aku kenal dia?" ujar Andreas tiba-tiba. Dia merasa sosok itu agak familier.Lala terkejut di dalam hati. "Kamu mana mungkin bisa kenal dia? Kamu nggak kenal dia!"Tidak kenal?Muncul kekecewaan di mata Andreas. Kemudian, dia melihat sosok yang tadinya buru-buru pergi itu tiba-tiba berhenti.Lala juga melihatnya.Menyadari sesuatu, Lala langsung merangkul lengan Andreas dan menariknya ke samping.Ketika Hansen berbalik, sebuah tiang kebetulan menutupi mer
Dua pertanyaan ini terus berputar di benak Celine.Semakin dia pikirkan, hatinya semakin gelisah.Dari telepon saja Hansen bisa merasakan suasana hati Celine saat ini."Celly, dengarkan aku, jangan memikirkan ini lagi. Kamu tunggu aku, aku ...." Saat berbicara sampai sini, Hansen tiba-tiba melihat sosok yang familier di antara kerumunan orang.Hanya dalam sekilas, dia sudah mengenali orang itu."Andreas ... " gumam Hansen.Dia seketika lupa kalau dia sedang berbicara dengan Celine di telepon, dia langsung berlari ke arah sosok itu."Kak, kamu bilang apa?" Celine menyadari keanehan Hansen.Namun, pertanyaannya ini tidak mendapatkan jawaban.Saat ini di benak Hansen hanya ada sosok itu, dia pun berlari ke kerumunan. Jelas-jelas dia terus menatap sosok itu, sama sekali tidak melepaskannya,tapi waktu dia tiba di tempat dia melihat sosok itu, orang itu sudah hilang.Hansen segera melihat sekeliling, dia melihat setiap orang yang berlalu lalang secara saksama. Waktu melihat sosok yang mirip