"Bagaimana dia bisa mengancammu dengan menggunakan ibumu?" Kelihatan jelas sekali bahwa Tuan Richard sudah sangat marah.Ibu Celine dan putrinya memiliki tanggal lahir yang sama. Dia dan Celine bisa memiliki hubungan seperti ini juga karena ibu Celine. Jadi, Tuan Richard tentu ingin mengetahui kejelasannya.Celine tersenyum datar dan membalas, "Dia memberitahuku bahwa dia akan merusak makam ibuku kalau aku nggak memberinya satu triliun ....""Benar-benar nggak punya malu! Dia bahkan tega menyentuh orang yang sudah meninggal.""Nona Celine, aku rasa meskipun orang seperti ini meminta maaf padamu, kamu juga nggak perlu menerima maafnya.""Benar! Tuan Bastian, kalau aku adalah kamu, aku nggak punya muka untuk menemui putriku lagi."Orang-orang yang ada di sana semuanya adalah orang-orang yang sangat pintar melihat peluang. Mereka bisa menggunakan berbagai macam cara untuk mencemooh Bastian.Wajah Bastian juga terlihat sangat masam.Kalau di hari biasa, Bastian pasti langsung melancarkan s
Bahkan dia mungkin bisa meminta Tuan Richard untuk menghancurkan Perusahaan Perhiasan Aurora milik Celine.Begitu membayangkan hal tersebut, Lily menjadi sangat emosional.Wanita itu kembali menghibur Bastian. Selanjutnya, dia pun mematikan teleponnya. Setelah keluar dari toilet, dia mendengar suara keributan di tempat jamuan.Beberapa saat kemudian, dia mendengar suara Hansen yang berkata,"Kakek, kamu pergi istirahat dulu. Aku bisa menjaga Celine dengan baik!""Aku sudah tua dan tubuh ini benar-benar .... Hansen, aku rasa Celine persis seperti bibimu. Kamu harus membantuku untuk melindunginya dengan baik. Jangan biarkan siapa pun mengganggunya!"Tuan Richard sampai sengaja berpesan seperti itu.Ketika mengungkit Celine, nada suaranya bahkan terdengar jauh lebih lembut. Jelas kalau dia sangat menyayangi Celine.Maksud menjaga yang dilontarkannya juga bukan hanya berlaku untuk malam ini.Hansen tentu memahami maksudnya. Pria itu pun berjanji, "Kakek tenang saja, aku pasti akan menjagan
Dia perlahan-lahan menarik tatapannya dan berhenti di tubuh Alvin. Setelah ekspresi kaget melintas di dalam mata Celine, sorot matanya memperlihatkan ketidakpuasan.Alvin pun bertanya, "Apa maksud tatapan matamu itu?""Maksudku adalah mereka. Kamu jangan salah paham! Aku sama sekali nggak memiliki niat untuk merekomendasikan diriku sendiri."Alvin seperti takut Celine malah salah paham dan segera memberikan penjelasan.Hanya saja Celine sama sekali tidak berpikir seperti itu. Seorang pewaris Keluarga Sugito tidak mungkin bisa punya maksud untuk mendapatkan seorang wanita yang sudah menikah sepertinya.Hanya saja ...."Apa kamu tahu?"Celine berbicara tiba-tiba dengan sorot mata yang sangat aneh.Wanita itu tiba-tiba berdiam diri. Saat itu, Alvin jadi tertarik untuk mendengar lanjutannya."Tahu apa?" Alvin memperhatikan Celine. Matanya seperti sedang mengatakan "Cepat katakan!"."Kamu benar-benar persis seperti germo!"Alvin, "..."Germo ....Sudut bibir Alvin pun berkedut. Melihat ejek
"Naik mobil!"Suara suami nomor satunya itu sudah terdengar.Setelah itu, Owen juga sudah membuka pintu mobil. Celine langsung masuk ke tempat yang ada di sebelah kemudi. Begitu pintu mobil ditutup, mobil itu langsung melesat pergi.Meskipun mobil itu bergerak sangat cepat, Albert juga sudah mengenali mobil tersebut. Mobil itu adalah mobil yang tadi dinaiki oleh Tuan Jayadi.Bukan hanya dia yang sudah melihatnya.Orang-orang yang mengikuti Celine karena penasaran juga sudah melihatnya."Siapa yang berada di dalam mobil tadi?""Mobil itu bergerak sangat cepat. Aku nggak bisa melihatnya dengan jelas. Tapi aku sepertinya mengenal orang itu."Mereka lantas melihat Owen yang sudah ditinggalkan di pinggir jalan."Dia sepertinya adalah ketua dari Organisasi Swastamita .... benar! Ketua Organisasi Swastamita.""Ketua dari Organisasi Swastamita? Ketua Organisasi Swastamita Perusahaan Jayadi. Selama ini, dia yang selalu memberikan perlindungan kepada penguasa Perusahaan Jayadi. Kalau dia berada
Dia ingin orang menganggapnya bisa pingsan karena gula darahnya rendah.Bahkan sebelumnya dia sudah menggunakan riasan agar terlihat seperti wanita yang sedang sakit dan mencobanya selama beberapa hari."Kakak?" Tuan Richard lantas mengerutkan dahinya.Lily segera menjelaskan, "Kakakku adalah Celine. Hari ini dia mengadakan pesta bergabung dengan perusahaan. Aku tadi sudah melihatmu. Kamu adalah kakeknya kakak, bukan?""Benar! Aku adalah kakeknya." Saat mengungkit Celine, sorot mata pria itu terlihat sangat lembut.Akan tetapi, dia terus memperhatikan Lily. Meskipun sikapnya sangat lembut, pria itu seperti berusaha mencari tahu, "Nggak kusangka kamu dan Celine adalah kakak beradik."Lily tahu bahwa dia tidak bisa menyembunyikan hubungannya dengan Celine.Oleh karena itu, dia akhirnya mengungkitnya sendiri. Setidaknya, dia bisa menceritakan semuanya sebelum Celine memberi tahu Tuan Richard."Aku dan Celine bukan saudara kandung. Ibuku mengadopsi aku dari panti asuhan. Setelah itu, ibuku
Celine pun tertegun dan wajahnya langsung berubah merah.Wajah tampan suami nomor satunya itu begitu dekat dengan wajahnya. Ketika dipandang oleh pria itu, tindakannya ketika menutup mulutnya terlihat sangat tidak jujur.Celine batuk dan menyingkirkan tangannya.Setelah memasang ekspresi serius, dia pun berkata, "Kalau begitu kenapa kamu tiba-tiba mendekat?"Mata Andreas pun melihat ke arah bibir merah Celine. Hatinya sedikit mengembang dan dia langsung mencium bibir itu tanpa bisa menahan diri."Uhm ...."Celine kaget sekali sampai sepasang matanya melotot lebar.Setelah dia tidak bisa memikirkan apa pun, Celine tiba-tiba saja bereaksi kembali. Pria ini berani menciumnya.Tadi Andreas sudah bilang kalau dia tidak ingin menciumnya, tapi sekarang Andreas malah ....Celine membuka lebar matanya dan lupa memejamkannya. Dia seperti sangat fokus melihat wajah tampan itu.Wajah ini benar-benar bisa mendatangkan bencana!Ketika berpikir seperti itu, sepasang telapak tangan besar telah menutup
Sebelum Tuan Richard mengatakan sesuatu.Terdengar sebuah suara lain."Kakek, ini adalah ...."Pemilik suara itu bukan orang lain, melainkan Carla.Semalam dia sama sekali tidak tinggal di vila. Sebelum pesta jamuan berakhir, Carla pun meninggalkan jamuan ketika melihat Albert meninggalkan jamuan tersebut.Carla tinggal di hotel dan pagi-pagi sengaja pergi untuk menemui Albert.Albert berjanji akan mengirimkan berlian merah itu dalam waktu tiga hari menggunakan pesawat dan bertransaksi dengan Carla.Carla pun merasa sangat puas.Dia bermaksud untuk membuat cincin menggunakan berlian merah tersebut. Dengan kemampuannya dan sketsa rancangan Celine, dia pasti bisa membuat cincin yang sama persis dengan cincin Celine.Hanya saja dia tidak menyangka bahwa begitu tiba di manson, dia malah bertemu dengan Lily.Carla tentu saja mengenal Lily.Hanya saja, dia tetap pura-pura tidak kenal Lily. Sorot matanya ketika melihat Lily juga penuh tatapan curiga."Dia adalah Lily adiknya Celine. Untuk sel
Lily hanya menunduk. Dia seperti tidak berani macam-macam di hadapan Carla.Hanya saja, Carla tetap merasa sangat tidak puas terhadap usulan Lily.Alasannya karena hal yang dilakukan oleh Lily hanya bisa membuat Celine sedikit tersandung.Kenyataannya, dia sama sekali tidak bisa mengguncang Celine sedikit pun.Hal yang akan dilakukan oleh Carla adalah sesuatu yang berbeda.Karena berpikir seperti itu, suasana hati Carla pun berubah menjadi lebih baik. "Karena kamu akan tinggal di sini, kalau begitu nikmatilah. Orang biasa nggak akan bisa keluar masuk seenaknya di manor Keluarga Nadine."Setelah mengatakan kalimat tersebut Carla bermaksud untuk meninggalkan tempat itu.Hanya saja ketika berada di depan pintu, Carla seperti teringat pada sesuatu. Wanita itu tiba-tiba saja berbalik ke arah Lily dan berkata, "Apa kamu ingin aku memanggil Celine pulang dan memberinya kejutan gembira?"Kira-kira seperti apa reaksi Celine ketika melihat Lily tinggal di manor Keluarga Nadine?Carla tiba-tiba j
Matanya yang melihat Donny berbinar-binar, membuat Donny merasa sangat bangga."Ayah ternyata ...."Begitu Celine berbicara, Donny akhirnya tidak tahan lagi. "Waktu merindukan ibumu, aku melatih tulisanku, membayangkan sosoknya waktu menulis ...."Saat berbicara, wajah Donny penuh dengan senyuman yang bangga dan juga lembut.Celine merasa kehangatan di hatinya.Dia membayangkan sepasang pria dan wanita muda. Wanita itu menulis dengan serius, lalu pria itu melihat wanita itu dengan mata penuh cinta. Celine pun tanpa sadar berkata, "Seandainya Ibu masih ada."Kalau Ibu masih ada, mereka bisa bertemu kembali, pasti sangat bahagia.Donny tertegun sejenak, lalu di matanya terlihat kekecewaan.Mereka berdua berbicara dengan suara kecil, ditutupi oleh suara-suara pujian. Senyuman terpaksa di wajah Yuni akhirnya tidak bisa dipertahankan lagi.Tulisan Donny sebagus ini, membuatnya tidak bisa menyerahkan karya asli yang sudah dia siapkan itu.Namun, hadiah yang sudah disiapkan mana bisa tidak di
Senyuman di wajah Andreas membuat orang-orang tidak bisa menebak tujuan dari kata-katanya itu.Namun, setelah berpikir sejenak, semuanya mengerti.Orang Keluarga Jayadi tentu saja membantu Keluarga Jayadi.Seketika, semua orang di sana menahan napas, tapi dalam hati mereka sangat semangat.Situasi apa ini?Keluarga Jayadi dan Keluarga Tjangnaka yang merupakan dua keluarga terbesar ... bermusuhan?Mereka mengira hari ini datang untuk menghadiri pesta ulang tahun, tapi ternyata mau menyaksikan permusuhan antara dua keluarga besar.Begitu Andreas membuka mulut, bahkan "sikap baik" Yuni terhadap Keluarga Tjangnaka tadi seketika dilupakan semua orang.Tuan Andreas mewakili seluruh Grup Jayadi!Namun, senyuman Andreas itu malah membuat Omar dan Fera gelisah.Andreas memang anggota Keluarga Jayadi, tapi dia tidak pernah suka dengan Fera, juga tidak pernah menganggap Fera sebagai keluarganya. Dia mana mungkin melindungi Fera?"Andreas ... " panggil Omar.Namun, suaranya yang memanggil Andreas
Tapi?Bagus ya bagus saja, kenapa masih ada tapi?Yuni berusaha sekuat tenaga untuk mempertahankan senyumannya. Dia mendongak dan melihat wajah Donny yang tadinya tersenyum sekarang sudah mengernyit.Yuni semakin berusaha untuk mempertahankan senyumannya.Kemudian, dia mendengar Donny berkata, "Nyonya Yuni memang ahli, tulisannya memang biasa saja, sayang sekali. Tulisannya nggak pantas untuk menulis "Seri Lastu"!"Setelah itu, Donny tidak melihat karya Fera lagi, seakan-akan sangat tidak suka dengan karya itu.Para tamu langsung membelalak.Sebentar, kalau begitu, bagaimana dengan mereka yang tadi memuji?Semua orang melihat Donny, lalu melihat tulisan kaligrafi itu, seketika merasa pujian mereka tadi hanyalah pujian terhadap status Keluarga Jayadi.Memang benar mereka terlalu mementingkan kekuasaan dan status.Bos Keluarga Tjangnaka memang pemberani.Albert juga menambahkan di saat yang tepat. "Tulisan ini memang biasa saja, kalian semua hebat bisa memuji sampai seperti itu!"Orang-o
Fera diam-diam melirik Celine sekilas dengan ekspresi sombong seorang pemenang.Dalam sedetik, dia sudah mengalihkan tatapannya. Ekspresi sombong itu juga tidak terlihat lama, tapi Celine tetap menangkapnya.Celine kebingungan.Tatapan Nyonya Fera terhadapnya ini sangat aneh.Tepat ketika Celine mau memikirkan makna dari tatapan itu, Fera sudah berdiri tegak.Dia sudah selesai menulis!Menghadapi karya lengkap yang sudah selesai ditulis, semua orang menjadi semakin rajin memuji.Mereka semua saling bergantian, pujian terus terdengar, seakan-akan ini adalah karya seorang master."Terima kasih, terima kasih atas pujian kalian terhadap menantuku, maaf kalau ada yang kurang." Yuni tersenyum berseri-seri.Meski dia suka melihat kaligrafi, tapi kalau diteliti lagi, dia sebenarnya tidak mengerti apa-apa.Dia pernah melihat "Seri Lastu" yang asli, dibandingkan dengan tulisan Fera ini, sepertinya tidak jauh berbeda.Mendengar begitu banyak pujian, Yuni juga merasa tulisan ini pasti bagus.Namun
Saat ini, Ayah, Kakak selalu memanjakannya, ingin sekali setiap saat bisa melihatnya.Kalau tahu hari ini dia akan datang ke kediaman Jayadi, mereka pasti akan datang.Inilah yang Yuni inginkan.Celine merasa sedikit bersalah.Yuni mencari kesempatan menyanjung Donny, maka permintaan yang datang bersamanya pasti akan semakin besar.Donny tahu apa maksud Celine.Dia tidak peduli dengan permintaan Yuni, dia cuma mau melihat putrinya. Donny pun menepuk tangan Celine dan menenangkannya. "Nggak apa-apa, nggak repot."Melihat mereka berdua terus mengobrol dengan kepala menunduk, Yuni jadi gelisah.Dia mau Donny melihat ke sini! Melihat Fera menulis!"Fera, sudah siap? Tulis baik-baik!" ujar Yuni dengan suara keras.Suara ini menarik kembali perhatian Celine dan Donny. Mereka berdua bertatapan lalu melihat ke pusat kerumunan. Di depan meja, ada Fera yang sudah siap memulai karyanya.Memang terlihat pernah berlatih dalam seni.Fera pada dasarnya sudah punya aura yang lembut. Saat ini, sosoknya
Master Yasha adalah ahli kaligrafi yang paling terkenal di Mastika.Pencapaiannya dalam kaligrafi sangat tinggi. Sebelum meninggal, karya kaligrafi yang dia tinggalkan sangat sedikit, tapi semuanya adalah mahakarya, harganya sangat tinggi.Tidak disangka, nyonya Keluarga Jayadi ini adalah muridnya Master Yasha. Asal tahu saja, Master Yasha tidak menerima murid sembarangan, kecuali kalau orang itu sangat berbakat.Seketika, semua orang yang ada di sana melihat Fera dengan tatapan kagum.Bagaimanapun juga, Fera adalah Nyonya Keluarga Jayadi, juga tokoh utama dari pesta ulang tahun hari ini. Meski dia menjadi tidak terlalu penting karena ada Celine yang belakangan ini sangat mencolok dan juga ada orang Grup Angkasa,orang-orang tetap harus menunjukkan sikap yang sopan terhadap anggota Keluarga Jayadi.Semua tamu yang datang hari ini adalah orang-orang pintar, Yuni sengaja mengungkit hal ini pasti ada alasannya.Ada beberapa orang yang terlihat menanti-nanti."Nggak kusangka ternyata Nyony
Kalaupun dia ganti gaun, atau menambah syal di lehernya untuk menutupinya, malamnya tetap akan ketahuan Omar.Oleh karena itu, Fera menahan sakit dan sengaja menggores tempat itu dengan ranting pohon.Meski hanya luka kecil, Lucen tetap merasa sakit hati."Fera, semua ini salahku, nggak berhasil meminta Nona C dari K&K untuk mendesain sebuah gaun untukmu." Omar merasa sangat bersalah.Fera suka desain Nona C itu.Omar sudah mencari bos K&K, bahkan meminta bos itu yang mengajukannya, tapi tetap tidak berhasil mendapat persetujuan dari Nona C itu.Dia hanya mendapat satu balasan. "Nona C sedang sibuk, tidak ada waktu untuk mendesain gaun."Sibuk?Seorang desainer baju memangnya bisa sesibuk apa?Omar bahkan sudah menunjukkan identitasnya, tapi jawabannya tetap sama, yaitu "Nona C sibuk."Waktu tahu hal ini, Fera terlihat sedikit kecewa.Untungnya Fera orangnya pengertian, kalaupun kecewa, dia tidak akan menunjukkannya, malah menghibur Omar. "Nggak apa-apa, aku pakai gaun yang dulu didesa
Orang yang berbicara itu adalah tukang kebun di kediaman Jayadi.Gedung medis?Gedung medis lumayan jauh dari sini, untuk apa Fera ke sana?Omar tersenyum pada para tamu lalu segera pergi ke gedung medis.Langit sudah gelap.Saat ini, para tamu sudah berkumpul di dalam hall utama, jadi meski di luar ada lampu jalan, tapi kosong, tidak ada orang.Semakin mendekati gedung medis, jantung Omar berdetak semakin kencang, seakan-akan firasatnya mengatakan akan terjadi hal buruk.Ketika masuk ke gedung medis, dia melihat seseorang."Tuan Omar." Lucen berdiri di depan pintu gedung medis, memakai jas hitam, kacamata hitam. Tubuhnya tegap dan berotot.Meski anggota Swastamita sangat banyak,sebagai mantan kepala keluarga, seluruh anggota Swastamita pernah ada di bawah perintahnya.Omar mengenali Lucen.Sangat kompeten, keahlian bela dirinya bagus, pintar membaca suasana, setia, pendiam, ada banyak kelebihan yang disukai Omar di Lucen.Hanya saja ...."Kamu nggak menjaga keamanan di gedung utama,
Lucen ingin memastikan maksud Fera. "Maksudmu biarkan dia menikah dengan Tuan Muda Dylan?"Fera berpikir sejenak lalu berkata, "Kalau dia menikah dengan Dylan, ancamannya memang jauh lebih kecil. Tapi ... dia dan Andreas saling mencintai, mana mungkin mau menikah dengan Dylan?"Fera mengernyit.Lucen tidak ingin melihat wanita yang dia cintai mengernyit, juga tidak ingin kedudukan Fera di keluarga Jayadi terancam.Oleh karena itu, dia tidak peduli Celine adalah kekasihnya Andreas dan langsung berkata dengan gegabah, "Aku ... mungkin punya cara.""Cara apa?"Mata Fera langsung berbinar.Lucen menggenggam tangan Fera. "Aku lihat Tuan Omar pergi, katanya mau menjemput Tuan Muda Dylan, berarti Tuan Muda Dylan akan pulang hari ini, jadi aku mungkin bisa ...."Lucen menceritakan rencananya.Mendengar rencana Lucen, Fera sangat puas.Namun, meski begitu, dia tetap merasa khawatir. "Celine itu putrinya Keluarga Tjangnaka, juga penanggung jawab Grup Nadine yang sekarang, terus Andreas .... Kala