Setelah keluar dari rumah sakit, tatapan suaminya masih tetap terbayang-bayang di benak Celine.Tiba-tiba, bunyi teleponnya menyadarkannya dari lamunan.Telepon dari Cindy.Celine pikir ada urusan darurat di perusahaan dan langsung menerima panggilan. Namun, tiba-tiba terdengar suara Cindy yang penuh semangat."Bu Celine, selamat ...."Selamat apanya?Celine merasa aneh, sementara saat ini Cindy sedang melihat pengumuman itu.Di samping Cindy, ada Melvin dan yang lainnya."Direktur bagian desain di Perusahaan Perhiasan Nadine, Bu Celine, aku umumkan kalau kamu adalah idolaku .... Bukan, salah, sebelumnya juga kamu sudah jadi idolaku. Aku sekarang semakin kagum denganmu."Alis Celine semakin berkerut.Apa maksudnya direktur bagian desain?"Bu Celine, kalau gitu, berarti mulai sekarang Aurora sudah bisa bergantung pada Perusahaan Perhiasan Nadine?""Bu Celine ...."Mereka seakan-akan punya ribuan pertanyaan.Tepat ketika mereka masih mau melanjutkan pertanyaan mereka, Celine langsung men
Celine tidak mau orang-orang salah paham padanya dan menganggapnya memiliki ambisi terhadap perusahaan Keluarga Nadine.Hansen juga bisa memahami maksud wanita itu.Bagaimanapun juga, bisnis yang dimiliki oleh Keluarga Nadine sangatlah besar. Celine sama sekali tidak berpikir untuk mendapatkan bagian apa pun dari bisnis mereka.Hansen jadi teringat pada perkataan Carla waktu itu dan merasa Celine benar-benar luar biasa.Dia jadi sangat berharap agar Celine bisa menjadi direktur perancang mereka."Kakek yang memutuskan untuk mengangkat kamu menjadi direktur perancang. Beliau mengakui kemampuanmu dalam membuat rancangan perhiasan." Hansen pun berusaha untuk membujuk wanita itu.Akan tetapi, Celine malah sangat merasa tertekan.Karena kakek yang membuat keputusan, kalau begitu dia akan mencari kakek supaya kakek menarik keputusan tersebut.Celine pun kembali ke mansion ke Keluarga Nadine.Tuan Richard sudah bangun. Pengurus rumah mendorongnya untuk berjalan-jalan di taman. Hari ini, sang
Muncul kekecewaan dan kesepian di dalam sorot mata Richard.Setelah tiba di Kota Binara, Richard lebih banyak dirawat di manson Keluarga Nadine.Celine bisa melihat bahwa pria tua itu merasa bosan dan tidak ada kerjaan.Kalau sang kakek menginginkan keramaian ...."Kakek, aku bukan nggak suka. Aku hanya ingin bertanya kapan pestanya akan dibuat?" Celine tidak tahan melihat kakeknya bersedih.Biarkan saja kalau dia menjadi pusat perhatian. Hari ini dia sudah viral di Instagram. Kalaupun dia tidak ingin menjadi pusat perhatian, sepertinya tidak mungkin lagi."Kalau Celine menyukainya, semakin cepat tentu semakin baik. Tenang saja! Aku akan meminta Hansen untuk mengaturnya." Sang kakek gembira sekali.Setelah Celine pergi.Pengurus rumah yang berada di belakang Richard langsung tersenyum penuh arti, "Di dalam hati Nona Celine jelas ada posisi Tuan. Nggak sia-sia Tuan sudah berusaha untuknya."Richard lantas mendengus dan berkata, "Bagaimana kamu bisa tahu kalau aku sudah berusaha keras un
Rumah sakit?Albert jadi bersemangat dan bertanya, "Bantu aku untuk mempersiapkan hadiah untuk menjenguk orang sakit. Aku ingin menjenguknya."Sang asisten merasa agak kaget, tapi dia sama sekali tidak mengatakan apa pun dan segera menyiapkan sebuah hadiah untuk menjenguk orang sakit.Rumah Sakit Gladius.Sebelum Celine pergi, wanita itu meletakkan sebuah undangan di atas meja.Celine sebenarnya tidak bermaksud untuk memberi tahu Andreas. Hanya saja, dia ingin memperkenalkan suami nomor satunya ini kepada sang kakek di pesta tersebut.Akan tetapi, dia merasa sungkan jika dia harus mengundang pria itu.Jadi, kalau Celine meninggalkan undangan tersebut, Andreas tentu sudah paham akan maksudnya, bukan?Apakah Andreas akan pergi ke pesta itu?Celine berpikir sejenak dan merasa bahwa pria ini pasti akan pergi ke pesta tersebut.Celine meninggalkan rumah sakit, lalu Albert turun dari sebuah mobil mewah. Pria itu kebetulan tidak bertemu dengan Celine.Andreas melihat surat undangan itu sampai
Hati sang asisten pun mencelus. Surat undangan itu masih ada di atas meja. Untung saja tadi dia belum sempat membuangnya.Hanya saja sebelum datang ke rumah sakit ini, sang CEO jelas-jelas tidak tertarik untuk menghadiri pesta tersebut. Kenapa sekarang beliau jadi begitu tertarik?Asisten itu pun melihat ke arah rumah sakit.Dia menebak bahwa semua ini pasti ada hubungannya dengan sosok yang berada di dalam rumah sakit itu....Setelah meninggalkan rumah sakit, Celine langsung pergi ke kantor cabang Perusahaan Perhiasan Nadine yang ada di Kota Binara.Hanya saja begitu dia tiba di lantai bawah, dia pun mendengar suara keributan.Ada sekelompok orang yang berkerumun dan seperti ingin melihat keramaian.Celine sama sekali tidak ingin ikut-ikutan. Hanya saja, ada sebuah suara di dalam kerumunan yang berkata, "Aku adalah ayah Celine. Berani sekali kalian menghentikanku. Apa kalian nggak takut kehilangan pekerjaan kalian?"Langkah kaki Celine langsung berhenti.Suara ini ....Pemiliknya ada
Bastian meledak marah.Celine sama sekali tidak memberi muka padanya. Pria itu merasa tidak rela tidak bisa mengecap kekayaan Keluarga Nadine yang sangat fantastis."Dasar Celine berengsek!" Bastian tidak tahan dan kembali mengumpat.Tidak bisa! Dia tidak boleh menyerah begitu saja.Bastian kembali ingin menyentuh Aurora. Dia merasa bahwa Celine bisa menyerahkan satu triliun untuk Aurora yang sudah mati. Kalau begitu, Celine akan kembali mengabulkan permintaannya demi Aurora.Hanya saja, apa yang bisa dia gunakan untuk mengancam Celine?Bastian sedang berpikir dan tiba-tiba saja terdengar suara teriakan di belakangnya, "Kamu memarahi adikku!"Suara wanita itu terdengar agak marah.Bastian langsung menoleh dan mengenal sosok tersebut, "Nona Carla ....""Kamu mengenalku?" Carla merasa agak kaget.Bastian langsung tersenyum dan berkata, "Tahu. Tentu saja tahu! Bisnis Perusahaan Perhiasan Nadine adalah bisnis yang sangat terkenal. Kamu dan Tuan Hansen adalah petinggi perusahaan tersebut. A
Meskipun dia memiliki Perusahaan Perhiasan Lily, pesta yang diselenggarakan oleh Perusahaan Perhiasan Nadine tetap berada di luar jangkauannya.Di pesta itu ada begitu banyak sumber daya dan uang.Bukan hanya demikian, kalau dia muncul di pesta itu dengan mendompleng status sebagai ayah Celine, bukankah kelak dia akan terkenal di dunia bisnis perhiasan?Bastian masih menyusun siasat di dalam hati dan kembali ke rumah dengan gembira.Begitu tiba di rumah, dia segera berpesan pada Sarah untuk mempersiapkan baju pestanya.Dia pasti akan pergi ke pesta itu untuk mendapatkan pamor.Lily turun dari lantai atas. Dia merasa kesal karena tidak bisa menemukan cara untuk bisa menghadiri pesta Celine. Hatinya benar-benar kacau. Begitu melihat benda yang ada di tangan Bastian, wanita itu pun tertegun."Benda apa ini?"Lily segera mendekati Bastian.Begitu melihat tulisan undangan di benda itu, mata Lily langsung bersinar ketika berkata, "Dari mana Ayah mendapatkannya?"Kemarin dia bisa pergi mengha
Pesta itu akan diadakan di vila Keluarga Nadine yang berada di kota.Celine baru datang ke tempat ini untuk pertama kalinya.Sebagai tokoh utama dalam pesta tersebut, Tuan Richard sudah mendatangkan tim untuk merias Celine.Gaun pesta Celine hari ini adalah edisi terbatas dari desainer terkenal sebuah negara. Gaun itu akan dipadu dengan beberapa koleksi perhiasan yang sengaja didatangkan Tuan Richard dari Kota Mastika dalam waktu satu malam.Celine melihat beberapa set perhiasan tersebut merupakan koleksi barang antik."Semua ini terlalu mahal." Celine langsung bisa mengetahui harga dari perhiasan-perhiasan tersebut.Ada dua set perhiasan yang harganya bisa dideskripsikan dengan "Sangat fantastis".Kalau Celine memakainya dan rusak atau andaikan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, Celine tidak akan mungkin bisa menggantinya meskipun harus menjual diri.Hansen melihat wanita itu seperti takut bisa merusak koleksi perhiasan itu hanya dengan melihatnya. Pria itu pun tersenyum dan berka
Matanya yang melihat Donny berbinar-binar, membuat Donny merasa sangat bangga."Ayah ternyata ...."Begitu Celine berbicara, Donny akhirnya tidak tahan lagi. "Waktu merindukan ibumu, aku melatih tulisanku, membayangkan sosoknya waktu menulis ...."Saat berbicara, wajah Donny penuh dengan senyuman yang bangga dan juga lembut.Celine merasa kehangatan di hatinya.Dia membayangkan sepasang pria dan wanita muda. Wanita itu menulis dengan serius, lalu pria itu melihat wanita itu dengan mata penuh cinta. Celine pun tanpa sadar berkata, "Seandainya Ibu masih ada."Kalau Ibu masih ada, mereka bisa bertemu kembali, pasti sangat bahagia.Donny tertegun sejenak, lalu di matanya terlihat kekecewaan.Mereka berdua berbicara dengan suara kecil, ditutupi oleh suara-suara pujian. Senyuman terpaksa di wajah Yuni akhirnya tidak bisa dipertahankan lagi.Tulisan Donny sebagus ini, membuatnya tidak bisa menyerahkan karya asli yang sudah dia siapkan itu.Namun, hadiah yang sudah disiapkan mana bisa tidak di
Senyuman di wajah Andreas membuat orang-orang tidak bisa menebak tujuan dari kata-katanya itu.Namun, setelah berpikir sejenak, semuanya mengerti.Orang Keluarga Jayadi tentu saja membantu Keluarga Jayadi.Seketika, semua orang di sana menahan napas, tapi dalam hati mereka sangat semangat.Situasi apa ini?Keluarga Jayadi dan Keluarga Tjangnaka yang merupakan dua keluarga terbesar ... bermusuhan?Mereka mengira hari ini datang untuk menghadiri pesta ulang tahun, tapi ternyata mau menyaksikan permusuhan antara dua keluarga besar.Begitu Andreas membuka mulut, bahkan "sikap baik" Yuni terhadap Keluarga Tjangnaka tadi seketika dilupakan semua orang.Tuan Andreas mewakili seluruh Grup Jayadi!Namun, senyuman Andreas itu malah membuat Omar dan Fera gelisah.Andreas memang anggota Keluarga Jayadi, tapi dia tidak pernah suka dengan Fera, juga tidak pernah menganggap Fera sebagai keluarganya. Dia mana mungkin melindungi Fera?"Andreas ... " panggil Omar.Namun, suaranya yang memanggil Andreas
Tapi?Bagus ya bagus saja, kenapa masih ada tapi?Yuni berusaha sekuat tenaga untuk mempertahankan senyumannya. Dia mendongak dan melihat wajah Donny yang tadinya tersenyum sekarang sudah mengernyit.Yuni semakin berusaha untuk mempertahankan senyumannya.Kemudian, dia mendengar Donny berkata, "Nyonya Yuni memang ahli, tulisannya memang biasa saja, sayang sekali. Tulisannya nggak pantas untuk menulis "Seri Lastu"!"Setelah itu, Donny tidak melihat karya Fera lagi, seakan-akan sangat tidak suka dengan karya itu.Para tamu langsung membelalak.Sebentar, kalau begitu, bagaimana dengan mereka yang tadi memuji?Semua orang melihat Donny, lalu melihat tulisan kaligrafi itu, seketika merasa pujian mereka tadi hanyalah pujian terhadap status Keluarga Jayadi.Memang benar mereka terlalu mementingkan kekuasaan dan status.Bos Keluarga Tjangnaka memang pemberani.Albert juga menambahkan di saat yang tepat. "Tulisan ini memang biasa saja, kalian semua hebat bisa memuji sampai seperti itu!"Orang-o
Fera diam-diam melirik Celine sekilas dengan ekspresi sombong seorang pemenang.Dalam sedetik, dia sudah mengalihkan tatapannya. Ekspresi sombong itu juga tidak terlihat lama, tapi Celine tetap menangkapnya.Celine kebingungan.Tatapan Nyonya Fera terhadapnya ini sangat aneh.Tepat ketika Celine mau memikirkan makna dari tatapan itu, Fera sudah berdiri tegak.Dia sudah selesai menulis!Menghadapi karya lengkap yang sudah selesai ditulis, semua orang menjadi semakin rajin memuji.Mereka semua saling bergantian, pujian terus terdengar, seakan-akan ini adalah karya seorang master."Terima kasih, terima kasih atas pujian kalian terhadap menantuku, maaf kalau ada yang kurang." Yuni tersenyum berseri-seri.Meski dia suka melihat kaligrafi, tapi kalau diteliti lagi, dia sebenarnya tidak mengerti apa-apa.Dia pernah melihat "Seri Lastu" yang asli, dibandingkan dengan tulisan Fera ini, sepertinya tidak jauh berbeda.Mendengar begitu banyak pujian, Yuni juga merasa tulisan ini pasti bagus.Namun
Saat ini, Ayah, Kakak selalu memanjakannya, ingin sekali setiap saat bisa melihatnya.Kalau tahu hari ini dia akan datang ke kediaman Jayadi, mereka pasti akan datang.Inilah yang Yuni inginkan.Celine merasa sedikit bersalah.Yuni mencari kesempatan menyanjung Donny, maka permintaan yang datang bersamanya pasti akan semakin besar.Donny tahu apa maksud Celine.Dia tidak peduli dengan permintaan Yuni, dia cuma mau melihat putrinya. Donny pun menepuk tangan Celine dan menenangkannya. "Nggak apa-apa, nggak repot."Melihat mereka berdua terus mengobrol dengan kepala menunduk, Yuni jadi gelisah.Dia mau Donny melihat ke sini! Melihat Fera menulis!"Fera, sudah siap? Tulis baik-baik!" ujar Yuni dengan suara keras.Suara ini menarik kembali perhatian Celine dan Donny. Mereka berdua bertatapan lalu melihat ke pusat kerumunan. Di depan meja, ada Fera yang sudah siap memulai karyanya.Memang terlihat pernah berlatih dalam seni.Fera pada dasarnya sudah punya aura yang lembut. Saat ini, sosoknya
Master Yasha adalah ahli kaligrafi yang paling terkenal di Mastika.Pencapaiannya dalam kaligrafi sangat tinggi. Sebelum meninggal, karya kaligrafi yang dia tinggalkan sangat sedikit, tapi semuanya adalah mahakarya, harganya sangat tinggi.Tidak disangka, nyonya Keluarga Jayadi ini adalah muridnya Master Yasha. Asal tahu saja, Master Yasha tidak menerima murid sembarangan, kecuali kalau orang itu sangat berbakat.Seketika, semua orang yang ada di sana melihat Fera dengan tatapan kagum.Bagaimanapun juga, Fera adalah Nyonya Keluarga Jayadi, juga tokoh utama dari pesta ulang tahun hari ini. Meski dia menjadi tidak terlalu penting karena ada Celine yang belakangan ini sangat mencolok dan juga ada orang Grup Angkasa,orang-orang tetap harus menunjukkan sikap yang sopan terhadap anggota Keluarga Jayadi.Semua tamu yang datang hari ini adalah orang-orang pintar, Yuni sengaja mengungkit hal ini pasti ada alasannya.Ada beberapa orang yang terlihat menanti-nanti."Nggak kusangka ternyata Nyony
Kalaupun dia ganti gaun, atau menambah syal di lehernya untuk menutupinya, malamnya tetap akan ketahuan Omar.Oleh karena itu, Fera menahan sakit dan sengaja menggores tempat itu dengan ranting pohon.Meski hanya luka kecil, Lucen tetap merasa sakit hati."Fera, semua ini salahku, nggak berhasil meminta Nona C dari K&K untuk mendesain sebuah gaun untukmu." Omar merasa sangat bersalah.Fera suka desain Nona C itu.Omar sudah mencari bos K&K, bahkan meminta bos itu yang mengajukannya, tapi tetap tidak berhasil mendapat persetujuan dari Nona C itu.Dia hanya mendapat satu balasan. "Nona C sedang sibuk, tidak ada waktu untuk mendesain gaun."Sibuk?Seorang desainer baju memangnya bisa sesibuk apa?Omar bahkan sudah menunjukkan identitasnya, tapi jawabannya tetap sama, yaitu "Nona C sibuk."Waktu tahu hal ini, Fera terlihat sedikit kecewa.Untungnya Fera orangnya pengertian, kalaupun kecewa, dia tidak akan menunjukkannya, malah menghibur Omar. "Nggak apa-apa, aku pakai gaun yang dulu didesa
Orang yang berbicara itu adalah tukang kebun di kediaman Jayadi.Gedung medis?Gedung medis lumayan jauh dari sini, untuk apa Fera ke sana?Omar tersenyum pada para tamu lalu segera pergi ke gedung medis.Langit sudah gelap.Saat ini, para tamu sudah berkumpul di dalam hall utama, jadi meski di luar ada lampu jalan, tapi kosong, tidak ada orang.Semakin mendekati gedung medis, jantung Omar berdetak semakin kencang, seakan-akan firasatnya mengatakan akan terjadi hal buruk.Ketika masuk ke gedung medis, dia melihat seseorang."Tuan Omar." Lucen berdiri di depan pintu gedung medis, memakai jas hitam, kacamata hitam. Tubuhnya tegap dan berotot.Meski anggota Swastamita sangat banyak,sebagai mantan kepala keluarga, seluruh anggota Swastamita pernah ada di bawah perintahnya.Omar mengenali Lucen.Sangat kompeten, keahlian bela dirinya bagus, pintar membaca suasana, setia, pendiam, ada banyak kelebihan yang disukai Omar di Lucen.Hanya saja ...."Kamu nggak menjaga keamanan di gedung utama,
Lucen ingin memastikan maksud Fera. "Maksudmu biarkan dia menikah dengan Tuan Muda Dylan?"Fera berpikir sejenak lalu berkata, "Kalau dia menikah dengan Dylan, ancamannya memang jauh lebih kecil. Tapi ... dia dan Andreas saling mencintai, mana mungkin mau menikah dengan Dylan?"Fera mengernyit.Lucen tidak ingin melihat wanita yang dia cintai mengernyit, juga tidak ingin kedudukan Fera di keluarga Jayadi terancam.Oleh karena itu, dia tidak peduli Celine adalah kekasihnya Andreas dan langsung berkata dengan gegabah, "Aku ... mungkin punya cara.""Cara apa?"Mata Fera langsung berbinar.Lucen menggenggam tangan Fera. "Aku lihat Tuan Omar pergi, katanya mau menjemput Tuan Muda Dylan, berarti Tuan Muda Dylan akan pulang hari ini, jadi aku mungkin bisa ...."Lucen menceritakan rencananya.Mendengar rencana Lucen, Fera sangat puas.Namun, meski begitu, dia tetap merasa khawatir. "Celine itu putrinya Keluarga Tjangnaka, juga penanggung jawab Grup Nadine yang sekarang, terus Andreas .... Kala