Beranda / Romansa / Ternyata Suamiku Bukan Pria Biasa / BAB 235 : Tidak Ada Tempat Lari

Share

BAB 235 : Tidak Ada Tempat Lari

Penulis: reefisme
last update Terakhir Diperbarui: 2024-08-14 20:01:36

Sementara sosok bertubuh tinggi dan kekar itu berjalan lurus menuju Nyonya Stewart, tiga orang di belakangnya terlihat mengambil tempat di kursi yang kosong dengan tatapan waspada.

“Mrs Stewart,” sapa pria tinggi kekar bersetelan formal itu sambil mengangguk sopan. Ia terlihat melirik sekilas pada Elara, lalu kembali pada Nyonya Stewart.

“Aku diutus pimpinan tempat Mr. Stewart bekerja untuk menyampaikan belasungkawa kami.”

“Pimpinan?” Nyonya Stewart terlihat linglung.

Sosok itu mengeluarkan satu amplop dari saku di dalam jas dan memberikannya pada Nyonya Stewart.

“Aku menyampaikan titipan dari pimpinan kami. Mr. Stewart bekerja dengan baik selama ini, kami kehilangan salah satu pegawai yang loyal dan berdedikasi seperti Mr. Stewart,” ujar sosok itu lagi.

Nyonya Stewart tidak mampu berkata-kata dan menerima amplop dari tangan sosok tersebut.

“Sekali lagi, turut berduka atas kehilang

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Mini
awokaowowoql rasakan kau ISA
goodnovel comment avatar
Zhen Zhen
hadir lqgi,, ×__×
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Ternyata Suamiku Bukan Pria Biasa   BAB 236 : Hadiah Untuk Ratu Drama

    Pintu besar di ujung ruangan terdengar membuka. Suara langkah pelan tapi tegas terdengar mendekat. Itu adalah seorang pria.Cahaya dari lampu di luar ruangan menyinari siluetnya yang tinggi dan berwibawa.Wajahnya tampan, namun begitu dingin, seolah-olah seluruh perasaan telah terhapus dari jiwanya. Iris matanya yang berwarna kelabu, seperti badai yang mengancam di tengah lautan.Isabelle, yang biasanya begitu arogan dan percaya diri, merasakan keterkejutan. Rasa takutnya berubah penuh harapan saat ia berseru lantang, “Arion! Syukurlah kau datang! Mereka penjahat! Tolong bebaskan aku! Hukum mereka seberat-beratnya!”Arion menatap Isabelle dengan tatapan yang lebih dingin dari es di musim dingin. Hatinya tak lagi mampu merasakan apa-apa selain kebencian yang mendalam pada wanita yang pernah dianggapnya sebagai seseorang yang harus ia lindungi.Melihat tatapan membekukan dan menusuk itu, Isabelle seketika terbungkam. Hatinya diliputi dengan rasa cemas yang menjalar cepat di dalam diriny

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-14
  • Ternyata Suamiku Bukan Pria Biasa   BAB 237 : Mereka Benar-Benar Tamat

    Isabelle tetap terbaring di lantai, menangis dengan tubuh yang lemah dengan tatapan nanar mengarah pada pintu di mana Arion menghilang di baliknya.Keadaan yang ia ciptakan sendiri akhirnya menjeratnya dalam keputusasaan yang tak terhindarkan.Di belakangnya, Byron hanya tersenyum tipis, menikmati kekalahan wanita yang pernah menjadi sekutu juga teman bercinta-nya.Isabelle merasakan jantungnya seakan berhenti ketika pintu ruangan terbuka perlahan.Sekelebat harapan tiba-tiba muncul kembali.Arion mungkin berubah pikiran dan memaafkan dirinya. Tentu saja! Bagaimana pun selama dua tahun ini Arion selalu lemah dan bersikap lunak padanya, kan?Arion pasti tidak tega, kan?Namun harapan itu hancur berkeping saat ia melihat tiga lelaki muncul dari balik pintu.“Whoa! Byron! Kau mendapatkan wanita cantik ini untuk kita semua?” seru salah satu dari tiga lelaki tersebut.Wajah-wajahnya terlihat lapar dengan tatapan mesum memindai Isabelle dari atas hingga ke bawah.Isabelle membeku di tempat,

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-14
  • Ternyata Suamiku Bukan Pria Biasa   Catatan Author

    Dear ReeFellows!Satu penjahat telah menikmati badai yang ia tanam. Yang lainnya akan menyusul.Apakah saat ini kalian merasa lebih baik? Author harap demikian.Btw.... Author ingin mengucapkan terima kasih lagi dan lagi, untuk teman-teman setia yang menghujani Author dengan Hadiah... (Speechless!)Author nulis tentang CEO kaya, ternyata kalian adalah para Real Sultan berkedok pembaca, yah? Hayo ngaku!Begitu pula teman-teman yang dengan setia terus melimpahi buku ini dengan Gems, juga selalu menyempatkan memberi komentar yang menyemangati atau bahkan ngomelin Author. Wkwkwkw!It's Okay! Buku ini terasa menjadi lebih hidup, berkat kalian semua!Author sangat enjoy dengan karya pertama Author ini, ya karena kalian.Terima kasih yaaa...Oiyaa maafin Author, beberapa bab kemarin Author beneran ngga sempat balasin komen-komen kalian, saking minim waktu luang. Maaf ya... T,TSatu lagi, sekalian Author izin random memakai nama kalian ya... tentunya setelah disesuaikan dengan latar belakang

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-14
  • Ternyata Suamiku Bukan Pria Biasa   BAB 238 : Berita Panas

    Publik California dikejutkan oleh sebuah skandal yang mengguncang media sosial dan berita utama, dengan tersebarnya video asusila yang diduga menampilkan Isabelle, seorang sosialita terkenal dan putri keluarga terpandang di Sacramento dengan reputasi tak bercela.Video tersebut dengan cepat menyebar, memicu perbincangan panas di antara masyarakat.Nama Isabelle menjadi trending di berbagai platform, dan spekulasi liar bermunculan tentang siapa yang menyebarkan video tersebut dan apa motifnya.Media tidak berhenti menggali informasi tentang latar belakang Isabelle, mencari tahu bagaimana video itu bisa beredar dan dampaknya terhadap status sosialnya.Sementara itu.Elara telah kembali di villa Arion sejak malam sebelumnya, dan kini berada di ruang tengah.Ruang tengah di villa Arion di Billionaire Rows, San Francisco adalah epitome dari kemewahan modern.Ruangan ini luas dengan langit-langit tinggi dan dinding kaca yang menawarkan pema

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-15
  • Ternyata Suamiku Bukan Pria Biasa   BAB 239 : Kejarlah Kembali

    Elara termangu."Isabelle... bagaimana ini bisa terjadi? Aku memang merasa dia punya rahasia, tapi video itu... dan sekarang dia ditangkap karena percobaan pembunuhan nenek? Jadi dia yang menjebakku?!” Elara bergumam, suaranya bergetar.Ada amarah menggelegak tiba-tiba saat membayangkan nenek Arion ternyata dicelakai Isabelle.“Isabelle Goldwin, apa yang telah kau lakukan?!" Elara sampai berdiri dari duduknya, dengan kedua tangan mengepal di sisi tubuh. “Teganya wanita itu! Teganya terhadap wanita tak berdaya seperti nenek! Teganya dia lakukan itu pada nenek Arion!!”Airmata yang tadi sempat menggenang, kini meluruh.Rasa pedih dan sakit berselimut amarah, jelas kini terasa berkecamuk did alam dadanya. Meskipun hanya hitungan hari ia bersama Nyonya Besar Young, Elara sudah menganggap nenek Arion itu seperti neneknya sendiri.Sebagai pengganti keluarga yang memang tidak kunjung ia miliki.Dengan gerakan gusar, E

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-15
  • Ternyata Suamiku Bukan Pria Biasa   BAB 240 : Kau Minum?

    Arion menatap Zhenzhen dengan sklera mata yang nyaris memerah seluruhnya. "Aku tidak tahu bagaimana bisa memperbaikinya, Zhen. Bagaimana aku bisa membuatnya memaafkanku setelah semua ini?"Zhenzhen menatap sahabatnya itu dengan seksama. "Pertama, kau harus berhenti menghukum dirimu sendiri seperti ini. Minum sampai mabuk tidak akan mengubah apa pun, Arion. Kau harus hadapi masalah ini dengan kepala jernih. Dan kedua, jika kau benar-benar mencintai Elara, kau tidak boleh menyerah. Kau telah membuatnya patah hati, kau telah menghancurkan kepercayaannya, tapi itu tidak berarti kau tidak bisa mendapatkannya kembali."Arion menggelengkan kepalanya, merasa putus asa. "Bagaimana? Dia tidak mau berbicara denganku, dia bahkan tidak mau melihatku. Setiap kali aku mencoba mendekatinya, dia menjauh.”Pria itu mengesah frustrasi. “Baru kali ini, Zhen. Baru kali ini, aku tidak bisa menanggung melihat kebencian di mata seseorang. Dan itu adalah kebencian darinya."Zhenzhen menepuk tangan Arion, lalu

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-15
  • Ternyata Suamiku Bukan Pria Biasa   BAB 241 : Dia Hanya Boneka

    Arion segera merespons, tahu bahwa dia harus menjelaskan. “Aku... ya, aku minum sedikit. Aku baru dari tempat Zhenzhen.” Pria itu memandang Elara dengan lekat. “Aku butuh bicara dengan seseorang.”Elara mengangguk pelan, tanda bahwa dia mengerti.Dia jelas tahu siapa Zhenzhen—mereka sudah lama bersahabat, dan Elara tidak pernah mempermasalahkan hubungan mereka.Tetapi ada kelelahan yang terpancar dari wajahnya. “Arion, aku tahu kau ingin bicara. Tapi tidak sekarang. Kau tidak benar-benar dalam keadaan sadar, dan aku tidak ingin pembicaraan ini dilakukan ketika kau masih di bawah pengaruh alkohol.”Arion mencoba berkata lagi, ingin sekali mengungkapkan semua yang dia rasakan, namun Elara mengangkat tangannya, menghentikan setiap kata yang hendak keluar dari mulutnya.“Besok, Arion. Kita bicara besok.”Elara berbalik, hendak pergi meninggalkan ruangan.Tetapi Arion tidak bisa membiar

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-16
  • Ternyata Suamiku Bukan Pria Biasa   BAB 242 : Sun Prairie

    “Ya. Perempuan itu bahkan tidak menyadari sepenuhnya perannya dan siapa sebenarnya yang menarik benang-benang dari belakang layar.”Arion meremas rahangnya, lalu berkata lagi dengan suara dalam yang dingin. “Seperti kataku tadi, kita mulai dari Paul. Gali lebih dalam tentangnya.”“Dimengerti, Tuan.”Begitu Max pergi, Arion kembali termenung.Banyaknya masalah membuat kepalanya terasa mulai berat.Andai dia sejak awal jujur pada Elara, mungkin kini ia memiliki tempat untuk pulang dan bersandar di pangkuan Elara.Andai dia tidak menutupi siapa dirinya, Elara masih akan ada di tempat kemana Arion pulang dan menyambutnya dengan hangat.Andai ia lebih mempercayai Elara, Elara tidak akan pergi.Ya. Wanita bermanik zamrud yang ia cintai itu telah pergi. Terngiang pembicaraan mereka tadi pagi.“Jadi, itu keputusanmu setelah semalam memikirkannya?” Suara Arion terdengar begitu berat dan tersendat.Dadanya berdentum kecewa dan sakit, mengkhianati usaha pria itu untuk tetap tenang menghadapi wa

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-16

Bab terbaru

  • Ternyata Suamiku Bukan Pria Biasa   Catatan Author

    Aveline menjerit keras, suaranya memenuhi lorong sempit yang hanya diterangi lampu jalanan buram.Tubuhnya gemetar saat sebuah tangan kuat tiba-tiba meraih pinggangnya."Apa maksudnya ini?!" Aveline berteriak lagi, mencoba melawan, tapi tak ada yang mendengarnya.Udara malam yang dingin membuatnya semakin waspada, namun pria di depannya begitu cepat.Sebelum ia bisa bereaksi lebih jauh, bibirnya langsung tertutup oleh sesuatu yang hangat dan mendesak—bibir pria yang kini mencengkeramnya erat.Aveline meronta-ronta, hatinya dipenuhi kepanikan.Tubuhnya kaku saat pria itu memeluknya dengan kuat, membuka jaket kulit hitamnya seolah bersiap melakukan sesuatu yang lebih buruk.Mata Aveline melebar ketakutan.‘Tidak mungkin,’ pikirnya, ‘Apakah dia akan memperkosaku?’Ia semakin panik, berusaha membebaskan diri dari genggaman pria itu.Namun, pria itu begitu kuat.Semua tenaga Aveline seolah menguap, terjebak dalam dekapannya yang erat.Lalu, suara langkah kaki terdengar dari kejauhan.Sekelo

  • Ternyata Suamiku Bukan Pria Biasa   S2 BAB 94 : Cinta Sesungguhnya

    Langit sore yang kemerahan menyelimuti San Francisco Bay, tempat di mana sebagian besar kehidupan cinta sepasang insan berkisah.Suara ombak yang berdeburan pelan di pantai menciptakan melodi yang damai, selaras dengan angin sepoi-sepoi yang menyapu lembut permukaan laut.Elara berdiri di ujung dermaga kayu, menatap cakrawala yang tampak tanpa batas, tempat di mana langit bertemu lautan.Matanya menerawang, namun wajahnya kini memancarkan ketenangan yang baru.Dalam dekapan hangatnya, bayi kecil mereka terlelap, wajahnya damai seperti ibunya.Sudah lama sejak pertarungan hidup dan mati di acara peresmian Imera Sky Tower, dan sejak saat itu, kehidupan Elara dan Arion berubah drastis.Banyak hal yang telah dilalui—pengkhianatan, luka, cinta yang terlupakan dan kemudian dipulihkan.Namun hari ini, di bawah cahaya senja yang lembut, semuanya terasa sempurna.Tiba-tiba, langkah kaki yang berat namun mantap terdengar dari belakangnya.Elara tidak perlu menoleh untuk tahu siapa yang datang.A

  • Ternyata Suamiku Bukan Pria Biasa   S2 BAB 93 : Seorang Ellworth Junior

    Arion duduk di ujung ranjang, pandangannya terpaku pada sosok mungil yang ada dalam dekapannya.Bayi perempuan itu terlelap dengan tenang, tubuhnya begitu kecil dan lembut seperti boneka porselen.Pipinya yang kemerahan tampak menggemaskan, kulitnya sehalus sutra dengan bulu-bulu halus yang masih tersisa di atas kepalanya.Mata bayi itu masih tertutup, namun ketika sempat terbuka sesaat, Arion melihat dengan jelas iris matanya yang kelabu, warna yang sama seperti miliknya—sebuah tanda tak terbantahkan bahwa bayi itu adalah darah dagingnya.Bibir kecilnya bergerak perlahan, seakan sedang menghisap udara, dan tangannya yang mungil mengepal erat, menggenggam sepotong kain selimut.Arion tersenyum kecil, hatinya penuh dengan rasa takjub yang tak pernah ia sanggup perkirakan sebelumnya.Di dalam ruangan itu, hanya suara napas lembut bayi perempuannya yang terdengar, membuatnya seperti terhanyut dalam keajaiban kecil yang ia pegang.Sudah lebih dari setengah jam, namun Arion tak bisa melepa

  • Ternyata Suamiku Bukan Pria Biasa   S2 BAB 92 : Imera Sky Tower Grand Inauguration

    Arion mengangguk pelan, melanjutkan penjelasannya. “Selama aku menjalankan peranku sebagai The Draven, orang itu mengambil peran menjadi diriku, Arion Ellworth. Sehingga tidak ada yang curiga. Kecelakaan di Sunol itu terjadi pada doppelganger-ku.”Elara terdiam sejenak, mencoba mencerna informasi yang baru saja diterimanya. “Jadi... orang itu? Apakah dia tewas dalam kecelakaan itu? Bagaimana aku bisa membedakan kalian? Bagaimana jika suatu saat aku salah mengenali orang itu sebagai dirimu?”Arion tersenyum melihat kepanikan sang istri. “Jangan khawatir, Honey. Orang itu berhasil selamat oleh orang-orangku. Wajahnya tidak sepenuhnya mirip denganku. Hanya postur tubuh dan perilakunya yang serupa. Aku membuatnya menjalani operasi plastik untuk mengubah beberapa bagian, seperti rahang dan hidung saja. Namun, saat dia menjalankan peran sebagai aku, dia menggunakan prosthetic mask yang dibuat menyerupai wajahku.”Elara memandang Arion, dengan sorot kompleks. “Astaga… sampai seperti itu kau m

  • Ternyata Suamiku Bukan Pria Biasa   S2 BAB 91 : Menemui Imelda

    Elara dan Arion berdiri di tengah keheningan, menghadap sebuah makam dengan batu nisan marmer yang megah. Di atasnya terukir dengan indah: Imelda Ellworth. Satu buket mawar putih mewah yang segar ditempatkan rapi di atas pusara, memberikan sentuhan penuh penghormatan. Pemakaman ini, yang terletak di Cypress Lawn Memorial Park, San Francisco—tempat peristirahatan terakhir para keluarga kaya dan terpandang—dikelilingi oleh pohon-pohon ek yang menjulang tinggi. Jalanan berkerikil putih menghubungkan setiap makam, dan di kejauhan terlihat pemandangan laut yang tenang, menambah suasana damai nan elegan. Udara pagi terasa sejuk, disertai suara angin yang membelai lembut pepohonan. Elara memandang ke sekeliling area pemakaman yang tampak megah, penuh dengan nisan-nisan yang terbuat dari batu marmer putih dan hitam. Di antara semua itu, nisan Imelda berdiri sebagai salah satu yang paling indah, seperti sebuah karya seni yang mencerminkan kehidupan seseorang yang telah meninggalkan jejak

  • Ternyata Suamiku Bukan Pria Biasa   S2 BAB 90 : Hukuman Untuknya

    Arthur Ellworth, atau Clay Mallory, kini duduk di sudut sel gelap penjara federal, matanya kosong menatap dinding dingin yang tak lagi bergema dengan wibawa yang pernah ia miliki.Hanya bayangan suram yang tersisa, menggantung di antara kesadaran dan kehancuran. Di penjara ini, waktu seolah-olah melambat, setiap detik menjadi siksaan yang tidak berujung.Hari ini, seorang penjaga penjara menghampiri pintu selnya.Wajah penjaga itu datar, tidak ada belas kasihan, tidak ada penghormatan.Hanya secarik kertas yang dilempar ke lantai di depan Arthur, yang langsung mengenal lambang Ellworth di atasnya.Tangannya yang dulu perkasa sekarang gemetar ketika meraih kertas itu.Di dalamnya, satu pesan singkat yang menghantamnya dengan kejam: "Semua aset, kekayaan, dan perusahaan yang pernah kau curi telah dikembalikan kepada pemiliknya yang sah—Aiden Ellworth."Arthur meremas kertas itu dengan tangannya yang gemetar, rasa panas menjalar da

  • Ternyata Suamiku Bukan Pria Biasa   S2 BAB 89 : Mundurnya The Draven

    Markas utama di San Bernardino tampak penuh ketegangan. Di ruang pertemuan besar, cahaya lampu gantung memantul di atas meja panjang tempat para eksekutif utama The Draven berkumpul. Ketiga Executor—Albert, Isaac, dan Samuel—duduk di posisi masing-masing, menatap sosok Arion Ellworth, pria yang selama ini mereka kenal sebagai The Draven, pemimpin mereka yang tak terbantahkan. Samuel, Executor wilayah San Jose, adalah pria bertubuh tegap dengan garis wajah tegas. Rambutnya mulai memutih, namun sorot matanya masih tajam, mencerminkan kekuatan dan ketenangan yang ia bawa selama bertahun-tahun memimpin wilayahnya. Isaac, Executor wilayah Mount Horeb, Wisconsin, berbeda. Tubuhnya ramping, wajahnya lebih halus, tetapi matanya menyiratkan kejeniusan yang sering kali tersembunyi di balik sikapnya yang tenang. Ia terkenal sebagai ‘otak cadangan’ di balik banyak rencana besar yang berhasil dijalankan The Draven. Albert, Executor wilayah San Bernardino, adalah yang termuda. Dengan rahang pers

  • Ternyata Suamiku Bukan Pria Biasa   S2 BAB 88 : Mereka Sungguh Ayah Dan Anak

    Aiden tersenyum tipis, sebuah senyuman yang mengandung ketegasan, bahkan ancaman halus di baliknya.“The Orcus bukan ancaman bagi pemerintah. Kami tidak pernah bergerak melawan kalian, Donovan. Jika ada yang perlu kau pahami, ketahuilah ini: The Orcus hanya berurusan dengan mereka yang mengincar kami atau mereka yang berada dalam wilayah kami. Kami adalah perisai, bukan pedang.”Donovan menatapnya, tak sepenuhnya yakin apakah pernyataan itu adalah bentuk pembelaan atau manipulasi.Aiden melanjutkan, kali ini dengan suara yang lebih dalam dan penuh makna. “The Orcus tidak akan pernah menjadi ancaman bagi pemerintah Amerika Serikat… kecuali, jika pemerintah membuat kami tidak punya pilihan lain.”Kalimat itu menggantung di udara, begitu dingin dan tajam seperti bilah pedang yang tersembunyi di balik kata-kata.Donovan tahu, ini bukan ancaman langsung, tapi sebuah peringatan yang tak bisa diabaikan.Aiden sangat c

  • Ternyata Suamiku Bukan Pria Biasa   S2 BAB 87 : Kembali Lagi

    Matahari pagi yang hangat menyinari kamar tidur mewah di mana Elara sedang berdiri, merapikan dasi Arion dengan penuh perhatian.Arion Ellworth, dengan tubuh tegapnya dan postur sempurna, tampak gagah dalam setelan formal berwarna gelap yang membingkai fisiknya dengan sempurna.Mata kelabu pria itu berkilauan, menambah kesan misterius sekaligus memikat.Ketampanannya terasa tak terbantahkan, membuat Elara sejenak terpana, seperti kembali mengenang saat pertama kali bertemu dengannya.Arion telah kembali ke wujud lamanya—kuat, berwibawa, dan penuh energi—setelah beberapa bulan melemah akibat Couvade Syndrome.Selama sekitar 4 bulan, pria yang biasanya tegas dan tak tergoyahkan ini harus terkapar karena gejala kehamilan palsu yang dialaminya.Namun, kini di bulan kelima kehamilan Elara, semua gejala itu telah sirna.Tidak ada lagi mual, muntah, atau kelelahan yang membebani Arion. Dia kembali pada dirinya yang dulu, dengan e

DMCA.com Protection Status