Share

Part 71B

Author: TrianaR
last update Last Updated: 2023-05-13 18:52:15

Bagaikan angin segar, pak sekdes dan pria tadi saling berpandangan akhirnya pun menyetujui ucapan Reyhan.

"Mas gak keberatan?" tanya Pak Sekdes seraya mengerutkan keningnya.

"Tentu tidak."

"Kalau begitu mari ikut kami ke aula desa," ajaknya yang dijawab anggukkan kepala Reyhan.

"Baiklah."

Reyhan pun pamit pada Abah untuk ikut dengan Pak Sekdes selama dua jam untuk memberi pengarahan pada warganya. Abah Husein mengangguk dan tersenyum senang. Bila pekerjaannya yang selesai lebih dulu, maka dia akan melihat Reyhan di aula.

Benar saja, di aula sudah berkumpul banyak orang. Materi sebelumnya sudah di siapkan oleh pihak desa. Untung saja, Reyhan menguasai hal itu. Karena sudah terbiasa bicara di depan umum, ia pun tak grogi sama sekali. Rupanya diadakannya acara ini adalah untuk membangun desa agar lebih maju lagi dan agar para warganya lebih melek informasi dan teknologi.

"Terima kasih ya, Mas Reyhan, berkat mas acara ini berjalan dengan baik. Kami juga tak jadi menanggung malu. Bahkan ka
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
mudah2an ada yg nganterin k rmh abah tukang urut dn cpt ketemu pk kamal juga Dewangga dn semoga Zahra gpp .takut d tangkep juragan yg abah punya utang ..
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Ternyata Suami Mendua Ketika Kami Tak Bersama   Part 72A

    Part 72Zahra berkeliling menjajakan jualannya ke rumah-rumah warga. Ada yang menyambut antusias dan membelinya langsung banyak buat cemilan atau lauk nanti malam.Menjelang magrib, dagangan Zahra sudah habis, ia pun melangkah pulang ke rumahnya. Meski letih, tapi hatinya senang."Hei, Zahra!" Langkah perempuan muda itu terhenti sejenak. Melihat juragan Andi dan Bang Lemu berjalan mendekatinya."Hei gadis cantik, kalau kau menerima tawaranku. Kau tidak akan kesusahan seperti ini! Jualan gorengan dengan upah yang tak seberapa!" serunya menyeringai. Dada Zahra sudah berdebar tak karuan. Ia takut apalagi perilaku mereka yang kejam. "Ayolah manis, menikah denganku. Aku akan menganggap hutang keluargamu lunas. Aku juga akan memenuhi semua kebutuhanmu. Baju, tas, sepatu, bedak, apa saja yang kau butuhkan aku siap menanggungnya!"Zahra menggeleng, ia mundur perlahan kemudian berbalik dan berlari menjauh dari mereka. Bang Lemu mengejarnya, membuat Zahra makin ketar-ketir. Ia tak boleh terta

    Last Updated : 2023-05-14
  • Ternyata Suami Mendua Ketika Kami Tak Bersama   Part 72B

    "Hei Zahra! Harusnya kamu malu! Kamu ini anaknya abah Husein, pakaianmu juga tertutup terus begitu! Kenapa bisa-bisanya melakukan hal terlarang dan memalukan seperti ini! Tau gak, zina itu bawa sial!""Pak, sungguh, bukan kami pelakunya, kalian salah paham. Tolong dengarkan penjelasan kami, Pak!" Reyhan masih mencoba membela diri."Kamu itu kan sudah sehat, kenapa masih tinggal serumah dengan Zahra! Harusnya kamu punya malu! Jangan mentang-mentang wajah kamu tampan jadi seenaknya sendiri bersikap seperti ini."Para warga makin bertambah berang. Apalagi ada provokasi yang makin menyudutkan mereka. "Pantas saja dia gak pergi-pergi ternyata ada maunya! Kamu sudah menodai gadis di desa ini!"Bang Lemu justru ikut memfitnah mereka membuat suasana malam itu makin panas. "Udah, lucuti mereka sekarang aja! Lalu arak.keliling desa! Biar tau rasaa! Biar gak ada lagi yang nekat berbuat mesum dan zina seperti ini! Sungguh menjijikan!""Arak mereka keliling desa!! Ayo hukum mereka!""Hukum merek

    Last Updated : 2023-05-14
  • Ternyata Suami Mendua Ketika Kami Tak Bersama   Part 73A

    Part 73Dewangga masih menyetir mobilnya dengan fokus. Beberapa kali ia berhenti di rest area. Untuk sekedar meluruskan kaki dan juga ishoma. Beruntung perjalanan panjang kali ini tak ada hambatan. Sebelum keluar jauh dari kota Jakarta dia mampir ke bengkel. Mengecek kembali kondisi mobilnya agar tak ada hambatan maupun rintangan.Seringkali ia juga mengecek handphonenya. Melihat pesan-pesan dari sang istri.[Sudah sampai mana, Mas? Apa kau baik-baik saja?]Dewangga selalu tersenyum kala mendapatkan perhatian dari istrinya. Tanpa menunggu lama, ia mengshare lokasi terkini. Lalu menulis pesan balasan [Alhamdulillah, baik-baik saja, Dek. Doakan selamat ya. Insyaallah sampai tujuan dan segera bertemu dengan kakakmu][Iya, Mas][Kamu juga baik-baik di sana, S mmuayang. Gak ada masalah lain kan?] [Gak ada, Mas. Kami juga baik-baik saja][Aku dapat laporan dari Arfan, Bu Martha bertemu dengan Karina di sebuah kafe. Entah masih belum jelas maksud dan tujuan mereka. Entah cuma bertemu kare

    Last Updated : 2023-05-15
  • Ternyata Suami Mendua Ketika Kami Tak Bersama   Part 73B

    "Baiklah saya akan menikahinya," sahut Reyhan.Suasana makin tegang apalagi saat Reyhan mengambil.keputusan. Abah Husein langsung berjalan menghampiri lelaki yang sudah ditolongnya."Nak, apa kamu serius dengan ucapanmu?" tanya Abah Husein tak percaya. Ia menatap ke arah Reyhan dan juga putrinya yang masih menunduk lesu. Zahra bahkan tak berani mendongakkan wajahnya."Iya, Bah. Hanya ini satu-satunya cara agar Zahra tidak dipermalukan di depan umum oleh para warga. Meski sungguh, kami bersumpah tidak melakukan hal yang tercela. Itu semua hanya fitnah belaka. Saya tidak ingin Zahra malu akibat fitnah keji ini, Bah. Dek Zahra perempuan yang terhormat dan juga santun.""Kau sudah mantap menikahi putri abah? Pernikahan bukan mainan, Nak. Abah takut nantinya kamu justru kecewa.""Ya, saya mantap akan menikahi putri abah. Saya juga tidak akan menganggap pernikahan ini sebagai mainan," sahut Reyhan tegas.Abah Husein langsung mendekati putrinya. "Apa kau sudah siap menikah, Nak? Ini satu-sat

    Last Updated : 2023-05-15
  • Ternyata Suami Mendua Ketika Kami Tak Bersama   Part 74

    Part 74"Insyaallah aku akan berusaha membuatmu bahagia, meskipun pernikahan kita sangat sederhana seperti ini."Zahra menggeleng. "Aku tahu, Mas Reyhan melakukannya karena ingin menyelamatkan rasa maluku. Tapi sekarang, di sini tak ada siapapun lagi. Warga sudah berada di rumahnya masing-masing. Kalau Mas Reyhan ingin menalakku, mas bisa melakukannya. Aku ikhlas.""Tidak akan dan tidak akan pernah terjadi. Bagiku menikah cukup sekali seumur hidup, meskipun dengan cara yang tak dimasuk akal seperti ini. Meskipun pernikahan kita mendadak tanpa persiapan apapun, tapi pernikahan kita, ikrarku di hadapan Allah dan juga abahmu itu suci. Aku akan mempertahankannya sekuat jiwa dan ragaku. Sekarang kamu istriku, tanggung jawabku. Maafkan kalau aku sudah egois, Dek Zahra. Tapi aku tidak mungkin melepasmu begitu saja."Mendengar pernyataan Reyhan, kembali membuat Zahra terisak.Reyhan masih memandang wanita itu dengan perasaan iba. Ia sungguh tak bisa membayangkan akan menjemput jodohnya dengan

    Last Updated : 2023-05-16
  • Ternyata Suami Mendua Ketika Kami Tak Bersama   Part 75A

    Part 75"Hah? Istri?" sahut Risna masih tak percaya."Iya," jawab Reyhan sambil tersenyum."Sejak kapan kakak menikah?""Tadi.""Kak, kakak kan gak kenal siapa-siapa di sana, kok mendadak sudah menikah?""Akan kakak ceritakan nanti setelah kakak kembali.""Aku memang masih gak percaya, Kak. Kakak kan baru mengalami kecelakaan. Tapi kenapa tiba-tiba menikah?""Iya, ceritanya panjang, Dek. Nanti setelah kakak kembali, kakak akan menceritakan semuanya padamu.""Lalu dimana istri kakak? Aku ingin berbicara dengannya," ucap Risna lagi."Iya, tunggu sebentar. Kakak panggilkan dulu."Reyhan bangkit menuju kamarnya. Ia melihat sang istri tengah berbaring memunggunginya. Reyhan memanggil sang istri dengan lembut. "Dek Zahra, kamu masih belum tidur kan? Ini adikku mau bicara. Dia katanya ingin melihat kakak iparnya," kata Reyhan. Zahra yang memang belum memejamkan mata pun berbalik. Ia segera bangkit duduk. Reyhan mendekat ke arahnya hingga layar ponselnya dipenuhi gambar mereka berdua."Ini

    Last Updated : 2023-05-17
  • Ternyata Suami Mendua Ketika Kami Tak Bersama   Part 75B

    Sepeninggalnya mereka, Reyhan pun mengutarakan maksudnya pada Abah Husein."Abah, sepertinya besok saudaraku akan kembali ke sini dan menjemput. Kami akan kembali ke Jakarta sama-sama. Makanya, saya mau minta izin sama Abah, untuk membawa Zahra turut serta.""Tentu saja, Nak. Zahra sudah menjadi istrimu. Bawalah dia kemanapun kamu pergi," jawab Abah Husein tanpa rasa keberatan."Apakah Abah akan ikut dengan kami?" tanya Reyhan kembali."Tidak, Nak, biarkan abah tetap di desa ini. Kalau di kota abah pasti tidak akan betah. Abah tidak terbiasa dengan lingkungan kota.""Baiklah, Bah. Saya akan bicarakan ini pada Zahra.""Iya, Nak. Nanti abah juga akan kasih nasehat padanya, dia pasti akan mengikutimu."Reyhan pun pamit menuju kamarnya. Ia ingin istirahat karena badannya terasa begitu letih. Reyhan masuk ke dalam kamar. Zahra masih duduk di bibir ranjang dengan perasaan bimbang."Kenapa? Sepertinya ada yang mengganjal pikiranmu?"Zahra mengangguk. "Apa aku harus ikut denganmu, Mas?" tan

    Last Updated : 2023-05-17
  • Ternyata Suami Mendua Ketika Kami Tak Bersama   Part 76A

    Part 76"Tante? Ada apa datang kesini? Apa terjadi sesuatu pada paoa?" tanya Risna.Bu Martha hanya tersenyum simpul. Dengan angkuh dan sombongnya, wanita itu langsung duduk di sofa di hadapan Bu Salamah.Lalu menyodorkan sebuah map padanya."Saya cuma ingin ngasih ini pada kalian," ucap Martha. Wanita itu terlihat begitu angkuh.Risna mengerutkan kening lalu meraih map yang ada di meja itu. "Papamu sudah menandatangani semuanya, surat pernyataan pengalihan harta Hadiwilaga. Asal kalian tahu papamu lebih sayang pada kami dari pada kalian. Dan ini cukup adil buat kalian berdua, kamu dan mamamu, kalau Reyhan kan tidak tahu rimbanya dimana, mungkin sudah mati!" ujar Martha lagi dengan santai seraya memainkan kuku jari tangannya yang dikutek."Jangan sembarangan kalau ngomong. Anakku masih hi--"Risna langsung menggenggam erat tangan ibundanya agar tak meneruskan ucapannya itu.Wanita itu beralih menatap sang ibu tiri dengan tajam. Map yang tadi ditaruh di pangkuannya kini mulai ia buka

    Last Updated : 2023-05-18

Latest chapter

  • Ternyata Suami Mendua Ketika Kami Tak Bersama   Part 83. END

    Part 83Dua tahun berlalu... Ini hari yang paling membahagiakan untuk Risna, karena dia berhasil menyelesaikan pendidikannya sebagai seorang mahasiswi. Hari ini adalah hari kelulusan alias hari wisuda di perguruan tinggi tempatnya menuntut ilmu. Gadis kecil mungil itu berlarian kecil menuju Risna. "Ate ate ate...." ocehnya dengan lucu. Risna yang tengah dirias dan memakai kebaya dan rok dari kain jarik menoleh ke arah bocah mungil itu. Dewangga tersenyum, langsung menggendong gadis mungil itu dan menciuminya. "Ate..." Ia terlihat berontak tak ingin digendong oleh Dewangga, tangan gadis kecil itu terulur padanya. "Sini, Mas, Rina sepertinya ingin digendong olehku," sahut Risna sambil senyum. Risna menciuminya dan menjawil pipinya yang chubby. "Keponakan ante udah wangi nih, udah siap mau ikut tante?" tanya Risna dengan lembut.Arina manggut-manggut sambil mengoceh tak jelas lagi. Ya, dia Arina, putri mungil kakaknya, Reyhan dan Zahra. Umurnya satu tahun lebih beberapa bulan, h

  • Ternyata Suami Mendua Ketika Kami Tak Bersama   Part 82

    Part 82Risna melambaikan tangan saat mengantar kepergian sang kakak dan istrinya di Bandara."Semoga sukses bulan madunya, Kak dan cepat dapat momongan!" seru Risna sambil tertawa renyah. Reyhan mengusap lembut kepala adiknya sambil tersenyum. Begitu pula dengan Zahra, dia yang sedari tadi berdiri di samping suaminya, merasa agak gugup karena ini pengalaman pertamanya untuk naik pesawat."Kamu juga ya, Dek. Pokoknya kita harus berikan kebahagiaan untuk papa dan mama. Dewa, kupercayakan sepenuhnya padamu. Jaga adikku dengan baik," sahut Reyhan."Tentu, Bang. Risna sudah jadi tanggung jawabku.""Aku juga titip papa dan mama ya. Kabari kalau ada apa-apa.""Iya, Bang, pasti. Abang gak perlu khawatir. Bersenang-senanglah bersama istri dan jangan pikirkan kami. Semoga honeymoonya sukses."Reyhan dan Zahra tersenyum, kemudian ia segera menuju ke pesawat setelah ada pengumuman, pesawat akan take off.Dewangga dan Risna saling berpandangan sejenak lalu melempar senyum. Mereka pulang setelah

  • Ternyata Suami Mendua Ketika Kami Tak Bersama   Part 81

    Part 81Kini Pak Hadiwilaga bisa bernapas dengan lega. Sungguh, ia tak menyangka, ternyata selama ini ia memelihara dua penjahat sekaligus selama puluhan tahun! Miris bukan?Bahkan Derry masih satu kerabat dengan istrinya itu. Maksudnya sang mantan istri.Reyhan dan yang lain pun baru tahu kalau dalang dibalik hilangnya Risna dulu adalah Bu Martha. Semua bukti dia dapatkan saat orang suruhannya melakukan penggeledahan di rumah terbengkalai milik Martha. Ia menemukan sebuah catatan diantara tumpukan buku yang sudah usang. Catatan yang menjelaskan dimana saja ia harus beraksi bersama.Saat pertama mengetahuinya, dadanya berdebar sangat kencang, jadi Martha memang sudah mengincar keluarganya dari dulu. Dia benar-benar tak kenal lelah untuk mendapatkan papanya. Obsesinya karena ingin jadi orang kaya hingga melemahkan akal pikirannya. *** Tiga wanita itu tengah berkumpul di ruang tamu, mereka tengah membicarakan pesta syukuran untuk pernikahan Reyhan dan Zahra. Mereka melihat-lihat foto

  • Ternyata Suami Mendua Ketika Kami Tak Bersama   Part 80B

    Tak ingin membuang-buang waktu dan berkonsultasi dengan dokter yang merawat ayahnya, Reyhan meminta surat pengantar agar bisa membawa ayahnya ke rumah sakit lain yang lebih besar dan lengkap peralatan medisnya. Hal itu disetujui oleh pihak RS. Agar Pak Hadiwilaga mendapatkan perawatan semaksimal mungkin tanpa gangguan dari siapapun lagi.Setelah mengurus berkas-berkas sekaligus administrasinya, Pak Hadiwilaga langsung dibawa pergi dengan ambulance. Disusul oleh Reyhan dan juga Zahra di mobil belakang.Reyhan bertindak cepat agar tak keduluan oleh sang ibu tirinya. Ia mendapatkan laporan dari Arfan dan Zhafi mengenai rencana licik Martha ingin membuat kondisi Pak Hadiwilaga makin memburuk. Meskipun kemarin Pak Hadiwilaga terlihat lebih baik dari pada biasanya, tapi sebentar-sebentar terbangun dan merasakan dadanya yang begitu sesak."Dek Zahra, aku mau minta satu permohonan padamu," ujar Reyhan saat berjaga dalam ruang perawatan ayahnya di rumah sakit yang baru."Katakan, Mas.""Tolong

  • Ternyata Suami Mendua Ketika Kami Tak Bersama   Part 80A

    Part 80Beberapa waktu sebelumnya ... Setelah Ramdan pergi dan tak kembali lagi. Dia menghubungi lelaki itu berkali-kali tapi tak kunjung direspon. Ia juga tetap menunggunya pulang, tapi sampai sekarang, Ramdan tak pernah kembali. Alya bingung dan frustasi. Apa yang harus ia lakukan sekarang, tak ada lagi yang menanggung biaya hidupnya.Hingga akhirnya tiba waktunya bayar kontrakan, tapi Alya tak sanggup membayarnya karena uangnya sudah habis, habis untuk makan, dia dan anak-anak."Maaf ya, Mbak. Tidak ada toleransi. Bukan karena saya manusia yang tidak punya hati, bisnis tetaplah bisnis. Jadi lebih baik sekarang mbaknya dan anak-anak pergi dari kontrakan saya," tukas pemilik kontrakan yang sudah memberi waktu lewat dua hari dari jatuh tempo."Pak, saya mohon, tunggu sampai suami saya pulang!" Alya memohon dengan mata berkaca-kaca. Tapi pemilik kontrakan itu tak menggubrisnya. Hidup Alya makin kacau."Maaf ya, Mbak, penghuni baru akan segera datang, jadi tolong kosongkan kontrakan

  • Ternyata Suami Mendua Ketika Kami Tak Bersama   Part 79

    Part 79Saat wanita itu mendongak, baik Dewangga dan Risna sangat terkejut saat melihatnya dengan penampilan yang awut-awutan tak karuan."Ka-kamu?"Alya terperanjat kaget melihat mereka kini ada di dekatnya. "Alya, apa yang sedang kau lakukan?" tanya Dewangga tak habis pikir, pada wanita yang suka sekali bersandiwara."Kamu sengaja ya melakukan ini? Kamu ingin mencelakakan dirimu sendiri dan bayimu itu?"Alya bangkit seraya mendekap bayinya yang masih terus menangis. Dia menggeleng pelan lalu beringsut mundur ke pinggir jalan. Badannya sudah tak terurus, wajah kusut dan kumal, begitu pula dengan bajunya yang tampak kotor dan dekil. Dia tak menanggapi ucapan dari Dewangga maupun pandangan menuntut dari Risna yang seolah ingin tahu apa yang terjadi pada dirinya. Dia berlari-lari kecil sambil terus menggendong bayinya yang kelaparan."Mas, apa yang sebenarnya terjadi padanya?" tanya Risna sambil terus memandang wanita itu yang berjalan terus tanpa menoleh lagi. Ia berjalan tanpa alas

  • Ternyata Suami Mendua Ketika Kami Tak Bersama   Part 78

    Part 78"Kau sudah pulang rupanya, lalu siapa wanita di sampingmu?" Bu Martha berjalan menghampirinya begitu pula dengan Karina. Ia tersenyum penuh kepalsuan."Mas, aku senang sekali kamu akhirnya pulang juga. Aku kangen sekali sama kamu. Aku ikut khawatir saat tante bilang kalau kamu hilang kontak dan gak ada kabar berhari-hari. Aku cemas sekali, Mas," ucap Karina. Ia hendak memeluk Reyhan tapi langsung ditepis lelaki itu.Karina tersenyum dan melirik ke arah wanita di samping Reyhan dengan tatapan sinis. Dadanya sudah berdesir rasa cemburu ketika melihat tangan Reyhan menggenggam erat wanita di sampingnya."Dia istriku," sahut Reyhan kemudian. Tampak keterkejutan yang begitu kentara di wajah keduanya."Istri? Sejak kapan kamu menikah? Memangnya kamu kenal dengan dia?" tanya Bu Martha penasaran. "Makanya kedatanganku kesini karena ingin mengenalkan istriku pada kalian. Namanya Zahra, aku menikah dengannya dua hari yang lalu.""Mas Reyhan, kamu serius menikah dengannya?" Karina tamp

  • Ternyata Suami Mendua Ketika Kami Tak Bersama   Part 77B

    Ia menoleh ke arah sang suami, Reyhan sudah memejamkan matanya, sepertinya ia sudah sangat kelelahan, hingga tertidur tanpa sadar. Zahra tersenyum memandang wajah tampan di hadapannya. Reyhan benar-benar pria yang baik. Sikapnya sangat dewasa kala menghadapi masalah, meski terkesan cuek dan dingin tapi nyatanya dia sangat peduli.*** Pagi harinya, 5 orang pekerja di rumah Reyhan dikumpulkan jadi satu di halaman belakang. Mereka saling pandang karena tak tahu menahu apa yang akan dilakukan sang majikan pada mereka. Bik Sawi, Bik Marni, Pak Herman, Pak Doni dan Pak Agus berdiri dengan raut wajah bingung.Reyhan dan Pak Kamal menghampiri mereka. "Bapak dan bibi sekalian, apa kalian tahu kenapa kalian dikumpulkan di sini?" tanya Reyhan dengan tatapan tajam. Ia memabdang para pekerja di rumahnya satu per satu."Tidak, Pak," sahut mereka serempak. Kali ini mereka saling tertunduk."Saya ingin bertanya pada kalian, apa gaji yang selama ini saya berikan itu kurang?""Ti-tidak, Pak.""Apa b

  • Ternyata Suami Mendua Ketika Kami Tak Bersama   Part 77A

    Part 77Semua sudah berkumpul di meja makan. Zahra tampak kikuk dan hanya diam melihat aneka makanan yang terhidang di meja. Baginya ini begitu mewah."Kenapa diam saja kakak ipar? Apa kakak tidak suka dengan menu ini?" tanya Risna heran. Yang ditanya justru terisak. Ia sangat terharu. "Bukan, bukan itu. Tapi ... terima kasih banyak, terima kasih kalian sudah menerimaku," ujar Zahra lagi.Reyhan hanya tersenyum. Begitu pula dengan Bu Salamah serta anggota keluarga yang lain."Kamu adalah menantuku, Nak. Itu artinya kamu adalah bagian keluarga kami, jangan merasa sungkan begitu."Zahra mengangguk pelan meski ragu."Iya kakak ipar, kamu adalah istri kakakku berarti kakakku juga.""Ehemmm ...! Kalau begitu Risna, panggil dia dengan panggilan yang lebih akrab lagi, biar dia terbiasa dan terkesan dengan kita semua," pungkas Reyhan."Baiklah, aku akan memanggilmu, Mbak Zahra. Ayo mbak, dimakan. Ini semua masakan Bik Marni dan juga aku," jawab Risna.Zahra tersenyum. "Terima kasih, Dek. Ter

DMCA.com Protection Status