Share

Part 64A

Penulis: TrianaR
last update Terakhir Diperbarui: 2023-05-01 20:34:11

Part 64

"Mas... Tunggu mas, jangan pergi! Maafin aku, Mas! Aku minta maaaaffff ...!"

Alya berteriak memanggil sang suami yang melesat pergi dengan mobilnya. Dadanya berdebar dengan kencang, karena Ramdan sudah tak menghiraukannya lagi. Mau pergi kemana dia tengah malam begini?

Sekarang sudah tak ada lagi harapan untuknya kembali bersama Ramdan.

Lelaki itu sudah sangat kecewa padanya. Ia benar-benar tak tahu lagi harus bagaimana.

Kesalahannya hanyalah satu, mau meladeni sang mantan suami, karena sebuah ancaman. Ia tak menyangka, hanya satu kali berhubungan dengannya tapi justru menjadi benih baby Raya, karena dia pikir Raya memang anak Ramdan.

Alya benar-benar shock dengan semua itu. Rasanya hidup di dunia ini sungguh tidak adil untuknya. Sial bertubi-tubi yang selalu ia rasakan.

"Mas Ramdan, jangan pergi, Mas. Kalau kamu pergi, kami sama siapa?" ratap Alya menangis pilu. Ia masih menangis sesenggukkan seraya terkulai lemah di depan pintu. Tengah malam menjadi saksi luruhnya air mata
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
rasain kmu Alya wanita licik jahat dn mulut kotor .itu karma mu yg telah jadi pelakor ngambil suami orang yg punya istri tapi ttp bermain dgn mantan nya ..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Ternyata Suami Mendua Ketika Kami Tak Bersama   Part 64B

    Ponsel Risna berdering dengan nyaring, si empunya tengah tertidur dengan lelap. Dewangga mulai membukakan mata karena berisik mendengar suara ponsel istrinya.Ia mengerjapkan pelan, menatap jam bundar yang bertengger di dinding, waktu menunjukkan pukul 01.36 dini hari.Lelaki itu mengucek matanya. Lalu bangkit. Tangannya menggapai ke meja, mengambil ponsel Risna."Siapa ini malam-malam yang telepon?"Dewangga hanya mengerutkan kening saat melihat nomor Ramdan yang menelepon"Hallo, selamat malam Bu Risna," ujar suara di seberang telpon sangat asing di telinga."Iya, malam. Saya suaminya. Ini siapa?""Oh baik, dengan Pak siapa ini?""Saya Dewangga.""Baik, Pak Dewangga. Kami dari kepolisian, ingin mengabarkan kalau pemilik ponsel ini mengalami kecelakaan.""Apa? Kecelakaan?""Ya, identitas atas nama Ramdan Hadiwinata. Mengalami kecelakaan di jalan Pemuda KM 205.""Sekarang bagaimana keadaannya, Pak?""Korban dirujuk ke rumah sakit terdekat, Rumah Sakit Medika. Kami menghubungi ibu Risn

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-01
  • Ternyata Suami Mendua Ketika Kami Tak Bersama   Part 65A

    Part 65Ramdan membukakan matanya pelan, memutar bola matanya ke atas memperhatikan sekeliling. Sebuah ruangan yang begitu sunyi dan serba putih.Ia mencoba menggerakkan tubuhnya, tapi rasanya begitu remuk redam. Nyeri dan berdenyut di sekujur tubuh. Ia mencoba mengingat kembali sekelebat cahaya silau kembali menghantuinya.Aaarrrgggghhh! Teriaknya sama seperti waktu itu. Ramdan tersadar ia mengalami kecelakaan tapi apakah saat ini dia sudah meninggal?Pria yang tertidur menelungkup di bibir ranjang pasien itu seketika terbangun. Ia terkejut mendengar teriakan Ramdan. Saking kelelahannya, tanpa sadar Dewangga ketiduran saat menunggui adiknya. Sebuah senyum mengembang di bibirnya."Alhamdulillah kamu sudah sadar, Ramdan, selama dua hari kamu tidak sadarkan diri," ujar Dewangga. Ia bangkit dan berusaha menenangkan Ramdan."M-mas De-wa?" lirihnya dengan mata berkaca-kaca seolah tak percaya apa yang dilihatnya saat ini."Mas, aku belum mati kan? Aku belum mati?" tanya Ramdan shock dan ta

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-02
  • Ternyata Suami Mendua Ketika Kami Tak Bersama   Part 65B

    "Sebenarnya apa yang sudah terjadi dengan kalian. Aku menghubungi nomor istrimu tapi sudah tidak aktif lagi."Ramdan menggeleng pelan. "Seperti katamu, Mas, aku melakukan tes DNA pada baby Raya, dan ternyata hasilnya ... bayi itu bukan anakku, Mas. Bayi itu anak orang lain. Sungguh aku tak percaya, Alya sudah menikah denganku tapi dia berhubungan dengan laki-laki lain."Dewangga menghela napas. "Harusnya kamu terima semua apa yang sudah menjadi pilihanmu, Ramdan. Ya setiap pilihan kan ada resikonya, ada baik buruknya, ada manis dan pahitnya. Jangan hanya diambil bagian yang manisnya saja lalu kau buang yang pahit. Itu tidak benar, kamu telah salah langkah.""Iya, dari awal aku memang salah, Mas. Tapi aku benar-benar sudah emosi pada Alya, dia memang-- ah sudahlah, aku tak ingin membicarakan tentang dia lagi. Aku sudah kecewa olehnya, anak yang kuimpi-impikan ternyata justru anak pria lain.""Lebih baik kamu sekarang istirahat lagi, Ramdan. Kesehatanmu biar cepat pulih," ujar Dewangga b

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-02
  • Ternyata Suami Mendua Ketika Kami Tak Bersama   Part 66A

    Part 66"Kamu marah, Dek?" tanya Dewangga sesampainya di rumah. Ia merasa istrinya lebih pendiam dari biasanya."Marah kenapa, Mas?""Ya karena aku nungguin Ramdan di Rumah Sakit. Dua malam gak pulang ke sini.""Hmmm, enggak, Mas, aku cuma capek aja tadi di kantor banyak pekerjaan yang harus diurus."Dewangga tersenyum, lalu mengecup kening istrinya. "Maaf ya, aku sudah berpikir yang tidak-tidak. Ya sudah, kamu mandi dulu gih. Nanti aku pijitin kamu biar rileks."Risna tersenyum. "Aku ke kamar mama dulu ya, Mas. Mau nengokin sedang apa, baru nanti aku mandi," sahut Risna. Ia membuka blazzer yang dikenakannya dan mencuci tangan."Iya, Dek."Risna membuka pintu kamar sang mama yang tidak dikunci. Ibunya tengah terdiam di atas ranjang dengan pandangan mata menerawang jauh."Ma ...""Eh, Risna," sahut Bu Salamah sambil tersenyum."Kenapa mama melamun?"Bu Salamah menggeleng pelan. "Tidak ada, cuma--""Kenapa, Ma? Mama mikirin Kak Reyhan?""Iya, apa dia menghubungimu?"Risna membuang napas

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-04
  • Ternyata Suami Mendua Ketika Kami Tak Bersama   Part 66B

    Di sela-sela jam istirahat kantor, Dewangga menyempatkan diri datang menjenguk adiknya. Kini perlahan kondisinya mulai membaik. Dewangga mulai berkonsultasi dengan dokter yang merawat adiknya. “Pak Ramdan sudah diperbolehkan pulang besok, Tapi dia harus tetap kontrol dan rawat jalan, akan saya siapkan jadwalnya.”“Baik, Pak dokter. Terima kasih banyak.”“Sama-sama ya, Pak.”Setelah berkonsultasi dengan dokter, Dewangga kembali menemui adiknya.“Mas, kondisiku kan sekarang begini, sepertinya aku juga takkan mungkin dapat bekerja di kantor lagi. Aku ingin pulang kampung saja, Mas. Dan melanjutkan hidupku di sana.”“Kau tidak akan pulang sebelum kamu sembuh. Siapa yang akan merawatmu kalau kau pulang?”“Tapi, di sini juga—““Aku akan menyewakan rumah dan perawat untukmu.”Ramdan tertunduk. Ia merasa tak enak hati pada kakaknya. “Tapi, bagaimana dengan Risna? Aku takut aku justru jadi beban dan penghalang kalian.”“Kalau kau berpikir seperti itu, berarti kamu belum mengenal Risna sepenu

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-04
  • Ternyata Suami Mendua Ketika Kami Tak Bersama   Part 67A

    Part 67Dewangga membawa Risna duduk sejenak dan mencoba menenangkan hatinya.“Kamu dapat kabar dari siapa?” tanya Dewangga.“Pak Kamal, tadi Pak Kamal yang memberi tahu, Mas.” Risna menangis lagi. Dadanya berdebar sangat kencang, seketika ia takut terjadi sesuatu pada kakaknya itu.“Sabar, kamu tenang dulu.”“Aku gak bisa sabar, Mas. Ini mengenai kondisi kakakku. Aku takut kalau kabar ini sampai ke telinga Mama, aku takut beliau shock dan depresinya kumat lagi, Mas,” ujar Risna lagi. Dewangga merasa tak tega dengan Risna yang terus menerus menangis. “Kita akan cari kebenarannya dulu. Untuk sementara, jangan katakan apapun pada Mama.”Risna mengangguk, ia tak kuasa menahan air matanya. Ramdan yang melihat Risna menangis pun ikut merasa sedih dan juga ibu.“Jadi ini nomor yang menghubungimu?” tanya Dewangga saat memeriksa log panggilan terakhir.Risna mengangguk.“Ini nomor asing, Dek, siapa tahu ini hanya orang yang mengaku-ngaku dan ingin memanfaatkan kamu.”“Tapi tadi itu benar-ben

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-06
  • Ternyata Suami Mendua Ketika Kami Tak Bersama   Part 67B

    Mereka langsung menaiki mobil menuju ke rumah utama. Sepanjang perjalanan, lagi-lagi hanya diam, hanya ketegangan yang tersisa di wajah masing-masing.Kedatangan mereka disambut oleh istri papanya.“Tumben kalian datang, kirain sudah gak ingat sama keluarga sendiri,” ujar Bu Martha menyindirnya. Wajahnya tampak tak bersahabat.Risna ingat betul, bahkan saat pernikahannya, istri papanya itu tak datang. Entah kenapa dia terlihat sewot sekali.“Kami ingin bertemu Papa.”“Papamu sedang tidak enak badan, beliau tidur di kamarnya.”Risna langsung melangkah masuk, tapi Bu Martha justru menghalangi. “Kamu tidak boleh bertemu dengannya. Jangan ganggu waktunya istirahat.”“Kenapa tidak boleh? Beliau papaku! Ada yang ingin kami bicarakan dengannya,” sahut Risna. Padahal ia tahu benar, dua hari lalu Papanya tidak apa-apa, bahkan berangkat ke kantor dalam kondisi sehat, lalu kenapa tiba-tiba dia sakit?Risna menatap manik mata ibu tirinya, hingga tatapan mereka beradu. Tak peduli dengan kesinisan

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-06
  • Ternyata Suami Mendua Ketika Kami Tak Bersama   Part 68A

    Part 68Uhuk-uhuk...! Lelaki yang terbaring di ranjang itu terbatuk-batuk. Ia mulai membukakan matanya perlahan, mengerjap sembari mengambil napas yang masih terasa berat. Kepalanya masih terasa berat dan juga pusing. Badannya sangat sakit, bahkan untuk bergerak sedikit saja badannya berasa remuk redam. Nyeri terasa di sekujur tubuhnya. Reyhan memicingkan matanya, berusaha mengingat apa yang sudah terjadi sebelum ini. Ia mengedarkan pandangannya ke sekitar, merasa berada di tempat yang begitu asing.Ini dimana? tanyanya dalam hati. Suaranya tak mampu keluar. Sembari menahan rasa sakit, lelaki itu berusaha bangkit duduk dan mengamati sekitar. Sebuah kamar sederhana tampak begitu asing baginya. Tiba-tiba seorang perempuan mudamasuk. Ia sangat terkejut saat melihat lelaki yang ditolongnya sudah sadarkan diri. Perempuan itu mengenakan kerudung yang terjulur hingga menutupi dada berwarna hitam dengan gamis warna abu tua. Penampilannya memang sangat sederhana tapi tampak menyejukkan m

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-10

Bab terbaru

  • Ternyata Suami Mendua Ketika Kami Tak Bersama   Part 83. END

    Part 83Dua tahun berlalu... Ini hari yang paling membahagiakan untuk Risna, karena dia berhasil menyelesaikan pendidikannya sebagai seorang mahasiswi. Hari ini adalah hari kelulusan alias hari wisuda di perguruan tinggi tempatnya menuntut ilmu. Gadis kecil mungil itu berlarian kecil menuju Risna. "Ate ate ate...." ocehnya dengan lucu. Risna yang tengah dirias dan memakai kebaya dan rok dari kain jarik menoleh ke arah bocah mungil itu. Dewangga tersenyum, langsung menggendong gadis mungil itu dan menciuminya. "Ate..." Ia terlihat berontak tak ingin digendong oleh Dewangga, tangan gadis kecil itu terulur padanya. "Sini, Mas, Rina sepertinya ingin digendong olehku," sahut Risna sambil senyum. Risna menciuminya dan menjawil pipinya yang chubby. "Keponakan ante udah wangi nih, udah siap mau ikut tante?" tanya Risna dengan lembut.Arina manggut-manggut sambil mengoceh tak jelas lagi. Ya, dia Arina, putri mungil kakaknya, Reyhan dan Zahra. Umurnya satu tahun lebih beberapa bulan, h

  • Ternyata Suami Mendua Ketika Kami Tak Bersama   Part 82

    Part 82Risna melambaikan tangan saat mengantar kepergian sang kakak dan istrinya di Bandara."Semoga sukses bulan madunya, Kak dan cepat dapat momongan!" seru Risna sambil tertawa renyah. Reyhan mengusap lembut kepala adiknya sambil tersenyum. Begitu pula dengan Zahra, dia yang sedari tadi berdiri di samping suaminya, merasa agak gugup karena ini pengalaman pertamanya untuk naik pesawat."Kamu juga ya, Dek. Pokoknya kita harus berikan kebahagiaan untuk papa dan mama. Dewa, kupercayakan sepenuhnya padamu. Jaga adikku dengan baik," sahut Reyhan."Tentu, Bang. Risna sudah jadi tanggung jawabku.""Aku juga titip papa dan mama ya. Kabari kalau ada apa-apa.""Iya, Bang, pasti. Abang gak perlu khawatir. Bersenang-senanglah bersama istri dan jangan pikirkan kami. Semoga honeymoonya sukses."Reyhan dan Zahra tersenyum, kemudian ia segera menuju ke pesawat setelah ada pengumuman, pesawat akan take off.Dewangga dan Risna saling berpandangan sejenak lalu melempar senyum. Mereka pulang setelah

  • Ternyata Suami Mendua Ketika Kami Tak Bersama   Part 81

    Part 81Kini Pak Hadiwilaga bisa bernapas dengan lega. Sungguh, ia tak menyangka, ternyata selama ini ia memelihara dua penjahat sekaligus selama puluhan tahun! Miris bukan?Bahkan Derry masih satu kerabat dengan istrinya itu. Maksudnya sang mantan istri.Reyhan dan yang lain pun baru tahu kalau dalang dibalik hilangnya Risna dulu adalah Bu Martha. Semua bukti dia dapatkan saat orang suruhannya melakukan penggeledahan di rumah terbengkalai milik Martha. Ia menemukan sebuah catatan diantara tumpukan buku yang sudah usang. Catatan yang menjelaskan dimana saja ia harus beraksi bersama.Saat pertama mengetahuinya, dadanya berdebar sangat kencang, jadi Martha memang sudah mengincar keluarganya dari dulu. Dia benar-benar tak kenal lelah untuk mendapatkan papanya. Obsesinya karena ingin jadi orang kaya hingga melemahkan akal pikirannya. *** Tiga wanita itu tengah berkumpul di ruang tamu, mereka tengah membicarakan pesta syukuran untuk pernikahan Reyhan dan Zahra. Mereka melihat-lihat foto

  • Ternyata Suami Mendua Ketika Kami Tak Bersama   Part 80B

    Tak ingin membuang-buang waktu dan berkonsultasi dengan dokter yang merawat ayahnya, Reyhan meminta surat pengantar agar bisa membawa ayahnya ke rumah sakit lain yang lebih besar dan lengkap peralatan medisnya. Hal itu disetujui oleh pihak RS. Agar Pak Hadiwilaga mendapatkan perawatan semaksimal mungkin tanpa gangguan dari siapapun lagi.Setelah mengurus berkas-berkas sekaligus administrasinya, Pak Hadiwilaga langsung dibawa pergi dengan ambulance. Disusul oleh Reyhan dan juga Zahra di mobil belakang.Reyhan bertindak cepat agar tak keduluan oleh sang ibu tirinya. Ia mendapatkan laporan dari Arfan dan Zhafi mengenai rencana licik Martha ingin membuat kondisi Pak Hadiwilaga makin memburuk. Meskipun kemarin Pak Hadiwilaga terlihat lebih baik dari pada biasanya, tapi sebentar-sebentar terbangun dan merasakan dadanya yang begitu sesak."Dek Zahra, aku mau minta satu permohonan padamu," ujar Reyhan saat berjaga dalam ruang perawatan ayahnya di rumah sakit yang baru."Katakan, Mas.""Tolong

  • Ternyata Suami Mendua Ketika Kami Tak Bersama   Part 80A

    Part 80Beberapa waktu sebelumnya ... Setelah Ramdan pergi dan tak kembali lagi. Dia menghubungi lelaki itu berkali-kali tapi tak kunjung direspon. Ia juga tetap menunggunya pulang, tapi sampai sekarang, Ramdan tak pernah kembali. Alya bingung dan frustasi. Apa yang harus ia lakukan sekarang, tak ada lagi yang menanggung biaya hidupnya.Hingga akhirnya tiba waktunya bayar kontrakan, tapi Alya tak sanggup membayarnya karena uangnya sudah habis, habis untuk makan, dia dan anak-anak."Maaf ya, Mbak. Tidak ada toleransi. Bukan karena saya manusia yang tidak punya hati, bisnis tetaplah bisnis. Jadi lebih baik sekarang mbaknya dan anak-anak pergi dari kontrakan saya," tukas pemilik kontrakan yang sudah memberi waktu lewat dua hari dari jatuh tempo."Pak, saya mohon, tunggu sampai suami saya pulang!" Alya memohon dengan mata berkaca-kaca. Tapi pemilik kontrakan itu tak menggubrisnya. Hidup Alya makin kacau."Maaf ya, Mbak, penghuni baru akan segera datang, jadi tolong kosongkan kontrakan

  • Ternyata Suami Mendua Ketika Kami Tak Bersama   Part 79

    Part 79Saat wanita itu mendongak, baik Dewangga dan Risna sangat terkejut saat melihatnya dengan penampilan yang awut-awutan tak karuan."Ka-kamu?"Alya terperanjat kaget melihat mereka kini ada di dekatnya. "Alya, apa yang sedang kau lakukan?" tanya Dewangga tak habis pikir, pada wanita yang suka sekali bersandiwara."Kamu sengaja ya melakukan ini? Kamu ingin mencelakakan dirimu sendiri dan bayimu itu?"Alya bangkit seraya mendekap bayinya yang masih terus menangis. Dia menggeleng pelan lalu beringsut mundur ke pinggir jalan. Badannya sudah tak terurus, wajah kusut dan kumal, begitu pula dengan bajunya yang tampak kotor dan dekil. Dia tak menanggapi ucapan dari Dewangga maupun pandangan menuntut dari Risna yang seolah ingin tahu apa yang terjadi pada dirinya. Dia berlari-lari kecil sambil terus menggendong bayinya yang kelaparan."Mas, apa yang sebenarnya terjadi padanya?" tanya Risna sambil terus memandang wanita itu yang berjalan terus tanpa menoleh lagi. Ia berjalan tanpa alas

  • Ternyata Suami Mendua Ketika Kami Tak Bersama   Part 78

    Part 78"Kau sudah pulang rupanya, lalu siapa wanita di sampingmu?" Bu Martha berjalan menghampirinya begitu pula dengan Karina. Ia tersenyum penuh kepalsuan."Mas, aku senang sekali kamu akhirnya pulang juga. Aku kangen sekali sama kamu. Aku ikut khawatir saat tante bilang kalau kamu hilang kontak dan gak ada kabar berhari-hari. Aku cemas sekali, Mas," ucap Karina. Ia hendak memeluk Reyhan tapi langsung ditepis lelaki itu.Karina tersenyum dan melirik ke arah wanita di samping Reyhan dengan tatapan sinis. Dadanya sudah berdesir rasa cemburu ketika melihat tangan Reyhan menggenggam erat wanita di sampingnya."Dia istriku," sahut Reyhan kemudian. Tampak keterkejutan yang begitu kentara di wajah keduanya."Istri? Sejak kapan kamu menikah? Memangnya kamu kenal dengan dia?" tanya Bu Martha penasaran. "Makanya kedatanganku kesini karena ingin mengenalkan istriku pada kalian. Namanya Zahra, aku menikah dengannya dua hari yang lalu.""Mas Reyhan, kamu serius menikah dengannya?" Karina tamp

  • Ternyata Suami Mendua Ketika Kami Tak Bersama   Part 77B

    Ia menoleh ke arah sang suami, Reyhan sudah memejamkan matanya, sepertinya ia sudah sangat kelelahan, hingga tertidur tanpa sadar. Zahra tersenyum memandang wajah tampan di hadapannya. Reyhan benar-benar pria yang baik. Sikapnya sangat dewasa kala menghadapi masalah, meski terkesan cuek dan dingin tapi nyatanya dia sangat peduli.*** Pagi harinya, 5 orang pekerja di rumah Reyhan dikumpulkan jadi satu di halaman belakang. Mereka saling pandang karena tak tahu menahu apa yang akan dilakukan sang majikan pada mereka. Bik Sawi, Bik Marni, Pak Herman, Pak Doni dan Pak Agus berdiri dengan raut wajah bingung.Reyhan dan Pak Kamal menghampiri mereka. "Bapak dan bibi sekalian, apa kalian tahu kenapa kalian dikumpulkan di sini?" tanya Reyhan dengan tatapan tajam. Ia memabdang para pekerja di rumahnya satu per satu."Tidak, Pak," sahut mereka serempak. Kali ini mereka saling tertunduk."Saya ingin bertanya pada kalian, apa gaji yang selama ini saya berikan itu kurang?""Ti-tidak, Pak.""Apa b

  • Ternyata Suami Mendua Ketika Kami Tak Bersama   Part 77A

    Part 77Semua sudah berkumpul di meja makan. Zahra tampak kikuk dan hanya diam melihat aneka makanan yang terhidang di meja. Baginya ini begitu mewah."Kenapa diam saja kakak ipar? Apa kakak tidak suka dengan menu ini?" tanya Risna heran. Yang ditanya justru terisak. Ia sangat terharu. "Bukan, bukan itu. Tapi ... terima kasih banyak, terima kasih kalian sudah menerimaku," ujar Zahra lagi.Reyhan hanya tersenyum. Begitu pula dengan Bu Salamah serta anggota keluarga yang lain."Kamu adalah menantuku, Nak. Itu artinya kamu adalah bagian keluarga kami, jangan merasa sungkan begitu."Zahra mengangguk pelan meski ragu."Iya kakak ipar, kamu adalah istri kakakku berarti kakakku juga.""Ehemmm ...! Kalau begitu Risna, panggil dia dengan panggilan yang lebih akrab lagi, biar dia terbiasa dan terkesan dengan kita semua," pungkas Reyhan."Baiklah, aku akan memanggilmu, Mbak Zahra. Ayo mbak, dimakan. Ini semua masakan Bik Marni dan juga aku," jawab Risna.Zahra tersenyum. "Terima kasih, Dek. Ter

DMCA.com Protection Status