Kenzo sudah terlalu sering ke tempat-tempat seperti bar. Sudah hampir ratusan atau ribuan orang yang dia bunuh di bar.
Tapi, karena dia telah kehilangan ingatan, dia tidak pernah ke sana lagi. Dia hendak pergi ke sana untuk mencari tahu bagaimana pengalaman dulunya.
Toh, datang ke bar, bukan pilihan buruk, kan? Kenzo bisa perlahan mencari puzzle ingatannya yang belum sepenuhnya tersusun.
Wendy bersorak, “Oke! Kalau begitu, kita akan bertemu di bar jam sepuluh malam! Aku, aku akan mentraktirmu!”
Setelah selesai berbicara, dia menutup telepon dan bersorak-sorak di rumah.
Wendy percaya bahwa selama dia perlahan mendekati Kenzo, suatu hari pria itu pasti akan mengungkap rahasianya!
Pada pukul sepuluh malam, Wendy tiba di bar tepat waktu, lalu dia menelepon semua temannya.
Donnie, bodyguard pribadi kaluarga, juga datang. Barry secara khusus memClaudiaya untuk melindungi putrinya secara diam-diam.
Zachery, teman
Wajah Zachery sangat mengerikan, dia mengancamnya, “Kenzo, aku beri kesempatan padamu untuk keluar dari Kota JC, dan pergi jauh dari Wendy. Kalau tidak, aku akan memotong kaki dan tanganmu!”Stevedan Claudiasedikit tertegun, awalnya mereka mengira Zachery hanya ingin memberi pelajaran pada Kenzosaja. Tidak menyangka Zachery akan melakukan seperti itu.Lalu, mereka menjadi bersemangat, mereka senang melihat Kenzomenjadi cacat.Kenzotertawa mendengar ancamannya. Bagi Kenzo, perkataan Zachery sama saja dengan ancaman dari anak TK, sungguh lucu!Dia tidak peduli lalu duduk dan menyilang kakinya. Dia memandangnya dan bertanya, “Bagaimana kalau aku mengatakan tidak?”“Tidak? Kamu ingin mencari mati! Jangan meminta ampun, semuanya, cepat pertahankan dia!”Tepat detik ini, sebuah teriak terdengar dari belakang mereka, “Hentikan!”Yang berbicara adalah Donnie.
“Sella, jangan bicara sembarangan,” Wendy melototinya, lalu dia berbisik padanya, “Jangan banyak omong lagi, cepat membuatnya mabuk.”Sella tersenyum pada Kenzo, dia menuangkan segelas anggur dan berkata, “Ini adalah pertama kalinya kita bertemu, mari kita bersulang.”Kenzosedikit terkejut. Sebagian besar dari minuman yang Wendy pesan adalah anggur dengan kadar alkohol yang relatif tinggi.Secangkir anggur ini dihabiskan olehnya secara langsung. Gadis ini memiliki potensi yang besar!***Di pintu belakang Puri Santrian Bar, Donnie menendang Stevedan Zachery dengan keras. Dia meludahi mereka berdua dan berkata, “Dua orang bodoh! Siapa pun berani menyinggungnya! Cepat pergi dari sini!”Claudiadan Yuna berdiri di belakang para pria itu. Wajah mereka berdua terlihat pucat dan mereka tidak bisa berhenti gemetar.Donnie melirik pada kedua wanita itu, lalu berbalik dan memimpi
Di kalangan para miliarder, Stella dikenal arrogan, namun jujur dan berdedikasi tinggi. Kemungkinan Stella bohong adalah nol koma. Tapi, kali ini, Amelia tidak memercayai ucapan Stella barusan.Amelia memandang Stelladengan bingung, lalu berkata dengan remeh, “Tidak mungkin, memangnya kita tidak mengenal si Kenzo?”Wanita itu berkata lagi, “Kalau dia mampu membeli perusahaan tempat kamu kerja, tidak mungkin dia akan bekerja di bidang konstruksi. Dan anakku, Claudiapun tidak akan menceraikannya, pasti mereka sudah hidup bahagia.”“Benaran, aku tidak membohongimu,” kata Stella. “Aku tidak tahu bagaimana dia bisa jadi bos perusahaan. Tapi, ada kemungkinan, dia benci aku. Kemarinjuga,bosku dipecat tanpa alasan yang jelas, mungkin karena bosku menyinggungnya di depan pintu.”“Pasti kamu yang terlalu banyak berpikir, mungkin hanya namanya sama. Tidak usah mencari masalah,” kata
Tentu saja, jumlah uang ini bukan apa-apa bagi keluarga Kang.Mobil perlahan melaju ke dalam kompleks vila, dan ketika sampai di lokasi, pengemudi berkata, “Sudah sampai.”“Baik, terima kasih.”Elisaduduk di kursi belakang, dia merangkul Wendy, lalu membuka pintu mobil dan berkata kepada Kenzo, “Tolong bantu aku.”Kenzotidak bergerak sama sekali. Dia duduk di kursi penumpang dan menatap kaca spion terus.“Black Mamba, kah?” kata Kenzosambil menjilat bibirnya.Kenzosudah tahu bahwa orang-orang Black Mambaingin membunuh Wendyyang ternyata merupakan adik tiri Kristal, satu ayah beda ibu.Dahulu, Tuan Bram sempat menikah lagi setelah ibu Kristal hamil. Tapi, tidak berselang lama, istri keduanya meninggal dalam kecelakaan pesawat pasca melahirkan Wendy.Dan, karena itu, Wendy dan Kristal sangat akrab satu sama lain.Kenyataan ini tidak semata
Laki-laki dari Red Cardtiba-tiba melayang dari tanah, tetapi saat berikutnya, dia merasa seseorang mencengkeram pergelangan kakinya. Dan kemudian dia terlempar ke tanah lagi, ubin lantai di rumah Wendy hancur berkeping-keping.Pemuda ini masih tidak ada kesempatan untuk melawan, dia merasakan tangannya kosong. Tidak tahu kapan belatinya telah diambil oleh pria itu.Seketika, belati dingin diletakkan dekat lehernya.Pemuda ini merinding dalam sekejap, dan semburan udara dingin naik dari punggung dan langsung menuju ke dahi.Dia selalu percaya bahwa dia adalah seorang jenius di Black Mambadan pembunuh Red Card termuda. Dia hampir tidak ada catatan meleset.Tetapi ketika menghadapi Kenzo, dia bahkan tidak punya kesempatan untuk melawan.Perbedaan antara mereka jauh sekali.“Aku ... aku adalah Colin Steffano, kakekku adalah bos Black Mamba, Jason Steffano. Kamu tidak boleh membunuhku,” katanya dengan suara rendah.
Elisa terpaksa bungkam, untuk sementara waktu.“Sebaiknya Nona Wendy istirahat dulu. Biar aku yang membereskan semuanya. Masalah nanti Paman Barry Bramasta bertanya padamu, jangan khawatir, aku siap menceritakan kejadian tadi malam.”Tuan Barry Bramasta, atau biasa dipanggil Tuan Bram, ayah Wendy, adalah orang yang paham betul cara kerja pembunuh bayaran.Dia sudah mengira ini akan terjadi.Sementara itu, di pagi buta, Kenzo masih dalam suasana hati yang baik.Dia memberi tugas pada Boris dan Jessica untuk menangani kejadian tadi malam. Dia pulang dengan santai dan tidur nyenyak. Dia tidur sampai pukul sepuluh pagi, lalu dia bangun perlahan.Setelah mandi, dia turun ke bawah untuk sarapan.Begitu dia sampai di gerbang kompleks, seorang wanita mendekatinya dan berkata, “Kenzo, kamu benar-benar tidak tahu malu! Apakah kamu benar-benar meminjam uang untuk menyewa rumah di kompleks kami?”Kenzo tidak asing dengan suara ini, itu adalah suara Amelia.Amelia baru saja selesai membeli daging
Setelah mendapatkan kembali ingatannya, Kenzo merasa pandangannya terhadap dunia sedikit berubah.Gabungan ingatan masa lalunya dengan ingatan tiga tahun belakangan ini membuatnya sadar bahwa dirinya … memang tak seharusnya berada di sini sejak awal.“Lebih baik kamu pergi kerja. Meskipun aku adalah pemilik perusahaan sekarang, tapi tidak baik jika kamu bolos setiap saat,” Kenzo memperingatkan.“Selagi kamu bekerja, ambil kesempatan untuk belajar keahlian yang diperlukan. Walau aku tak akan memecatmu, tapi bila orang lain menudingmu karena aku terlalu memanjakanmu, kamu sendiri yang akan kerepotan.”Gaga menyeringai mendengar ucapan Kenzo. “Aku tahu. Tentu saja aku tidak dengan sengaja bolos dari kantor. Aku sudah mengambil cuti,” ucapnya.“Perusahaan sudah mencairkan gajiku sebesar satu miliar.” Gaga menyisir rambut, sedikit tak percaya dalam hidupnya dia akan menerima uang sebanyak itu.“Aku sudah menyelesaikan prosedur penanganan medis untuk Jimmy, teman kita dulu yang mengidap tum
Stella berkata, “Menurutku, salah bila Om kemari untuk minta tolong denganku. Akan lebih baik bila Om minta tolong ke Tante Madame Anneth atau Kak Claudia. Ya, walau menurutku itu juga nggak akan berguna banyak mengingat perlakuan kita ke Kenzo dulu.”Kenyataan yang begitu pahit.Gerald Herianto langsung memutar kilas balik bagaimana keluarganya memperlakukan Kenzo saat masih jadi suami kontrak keluarga Latusia. Sangat tidak berperikemanusiaan!“I-ini ….” Heri memucat. “Dia jelas sengaja membalas dendam!”Faktanya, masalah ini tidak ada hubungannya dengan Kenzo.Pria itu tidak peduli dengan kecemasan yang melanda seluruh anggota keluarga Latusia, lebih-lebih Stella dan Heri yang syok berat mendengar kabar itu.Kemarin, Kenzo sempat berbicara dengan Bramasta Barry dan meminta pria itu untuk mengurus Lithon Group.Tentu, Barry langsung menerimanya karena dia tahu Kenzo bukan orang sembarangan sampai-sampai bisa membeli perusahaan berkembang itu tanpa negosiasi harga lebih dulu.Barry ke
Kenzo berpura-pura tidak mengenal Red Rose. Dia pun berkata dengan antusias, “Kota JC memiliki banyak tempat menarik yang banyak dikunjungi turis. Kalau kamu ke kota JC, maka harus pergi ke ….” Kenzo menyebutkan berbagai tempat.Setelah mengobrol sebentar, Red Rose tiba-tiba berkata, “Kamu tahu banyak juga! Kalau tidak, kamu jadi tour guide-ku saja!” Dia tersenyum lebar. “Kamu tidak boleh menolaknya!”Alis Kenzo bergerak sedikit, dan dia melihat ke arah Red Rose. “Tour guide?” Dia terdiam sebentar. “Apa ada bayarannya?”Red Rose membeku sesaat. Dia kira meminta Kenzo jadi pemandunya akan sangat mudah. Biasanya, orang akan langsung setuju tanpa syarat. Namun, Kenzo malah meminta bayaran!Red Rose tersenyum. “Kalau mau uang, bisa saja. Tapi, bukannya ada kompensasi lebih baik?”Kenzo membeku di tempat. Tak perlu orang cerdas untuk tahu apa maksud Red Rose. Hal itu membuat Kenzo sedikit kaget.Namun, di otak Kenzo, dia menganggap ini adalah kesempatan terbaik untuk dapatkan informasi men
Saat masih menjadi mahasiswa, karena Gladis dan Kenzo dekat, Diska tak pernah suka dengan Kenzo.Bahkan ketika kuliah, dia terus menemukan seseorang untuk menindas Kenzo. Saat itu, Kenzo belum diangkat jadi Zero Daidalos, jadi dia tidak ada seni bela diri. Ketika Diska menyuruh orang untuk menindasnya, Kenzo hanya bisa menerima dengan lapang dada.Saat itu, Gladis tidak tertarik dengan Diska. Lucu bagaimana sembilan tahun kemudian, keduanya benar-benar muncul bersama di Kota JC.Dulu, Gladis adalah wanita pujaan Kenzo juga. Lagi pula, gadis itu memang sangat cantik dan menawan. Keduanya juga sudah saling kenal sejak SMP, tapi Kenzo tidak pernah mengungkapkan perasaannya.Latar belakang Gladis sangat bagus. Ditambah dengan sifatnya yang dingin dan sombong, sungguh berkah dari langit karena Kenzo sempat dekat dengannya.Ekspresi Kenzo kembali tenang setelah keheranan singkat. Namun, Wendy masih ingin tahu lebih banyak.“Terkenal bagaimana?” tanya Wendy.“Keluarga Ardiansyah adalah kelua
Pada pukul empat sore, Wendy meninggalkan kantor lebih awal untuk pergi dengan Kenzo. Mengenai pulang lebih awal dari kantor, dia tak peduli sama sekali. Bagaimanapun, kantor tempatnya bekerja adalah perusahaannya sendiri.Entah kenapa, Wendy membawa Kenzo ke bandara. Sesampainya di pintu kedatangan bandara, Wendy terlihat sedang menunggu dengan bersemangat.Wendy tertawa ke arah Kenzo yang terlihat malas dan bosan. “Jangan khawatir, kamu tidak akan kecewa ikut denganku hari ini. Yang kita jemput sekarang adalah kakak senior di kuliahku dulu. Kami berdua disebut sebagai dua wanita tercantik sekolah, loh!”Kenzo mengabaikan kalimat terakhir Wendy dan berkata, “Kamu belajar di Universitas LH?”“Hmm?” Wendy merasa aneh dengan pertanyaan Kenzo. “Jangan bilang, kamu juga begitu?” Namun, dia menggelengkan kepalanya. “Tidak, kalau kamu lulus dari sana, tak mungkin kamu berakhir jadi pekerja konstruksi.”Sudut mulut Kenzo berkedut, merasa gemas dengan iblis kecil di hadapannya itu. Namun, dia
Di lobi kantor, Barry memandang keduanya dan berkata, “Ehem, aku tidak menyangka kalian begitu cepat menjalin hubungan. Aku kira, prosesnya sedikit lama. Tapi ternyata...”Mendengar hal ini wajah Wendy sedikit memerah. Antara malu, senang, atau bahkan segan karena papanya tahu dia mengucapkan hal seperti itu tadi pada Kenzo.Baru akan menjelaskan, Barry berkata lagi, “Kenzo, jangan khawatir. Aku jelas menerimamu. Kalau tidak, aku masabodoh dengan Erlangga dan tidak mengajak kalian naik. Berhubung sekarang kalian sedang duduk berdampingan, aku harap, kalian segera cari waktu untuk tentukan hari pernikahan!”Mulut Kenzo berkedut, pria tua ini sudah jelas kehilangan kewarasannya! Betapa besar keinginan Barry untuk menikahkan putrinya?!“Ayah!” Wendy memerah, dan dengan cepat melepaskan lengan Kenzo.“Apa yang Ayah bicarakan? Hanya karena Erlangga datang untuk menggangguku barulah aku minta Kenzo membantu sedikit. Aku belum siap menikah. Aku juga belum sepenuhnya kenal sama Kenzo. Ayolah,
Semenjak Kenzo minta tolong pada Clara untuk menyelesaikan beberapa masalah seputar bisnis dan perekonomian Daidalos, mereka berdua mulai akrab.Sampai pada akhirnya, Clara meminta Kenzo datang ke apartemennya, lalu ganti pakaian bagus karena mereka berdua akan menghadiri sebuah pesta yang juga dihadiri beberapa miliarder terkemuka negeri ini.Zachery yakin, Kenzo melakukan ini semua bukan tanpa sebab. Mengingat, Kenzo bukan orang sembarangan yang mau begitu saja diajak keluar oleh seorang gadis cantik.Lalu, matanya berbinar. “Ya, dia orang yang diakui Clara sebagai pacarnya, baru beberapa hari lalu saat mereka berdua nampak mesra di sebuah pesta. Kenapa sekarang dia jadi pacar Wendy Kang?! Apa hubungannya dengan Barry Kang?!”Banyak pertanyaan muncul di benak Zachery, tapi dia tidak mengatakan apa pun. Kebetulan dalam hal ini, lawan utama Kenzo bukanlah dirinya, melainkan Erlangga Dirga!Di sisi lain, Kenzo sedang berusaha membebaskan diri, tetapi Wendy menggenggamnya erat-erat. Pad
Terlihat wajah Wendy sedikit merah saat ini. Terlihat sekali bahwa gadis itu malu diperhatikan begitu banyak orang. Lebih-lebih, ketika dia akan dilamar di hadapan publik.Ekspresi di wajah Wendy begitu dingin, tidak ramah seperti ketika dirinya bertemu dengan Kenzo. Ini jelas adalah Wendy yang dulu pertama kali Kenzo lihat di Hotel Marriot, angkuh dan dingin.Terlihat Wendy melirik ke kanan dan ke kiri, mencari seseorang.Alih-alih tersadar bahwa orang yang Wendy cari adalah dirinya, Kenzo malah terkekeh.“Wah, menarik, menarik! Aku bantu rekam video untuknya saja!” batin Kenzo sembari mengeluarkan ponselnya.Kenzo kemudian berusaha untuk maju ke barisan paling depan. Lalu, dia ikut berseru mengikuti orang-orang lainnya sembari merekam video.Karena dirinya sekarang di barisan depan, Kenzo dapat dengan mudah terlihat oleh Wendy. Gadis itu segera memutar bola matanya ketika dia melihat wajah antusias Kenzo saat merekam dengan ponselnya.Pada saat ini, pintu mobil tiba-tiba terbuka. Se
Kenzo lanjut berbaris menunggu busnya datang. Dia tidak terlalu peduli. Kalau kedua orang itu berani macam-macam, tidak sulit baginya untuk menangani keduanya.Sampai di tujuannya, Kenzo sedikit terkejut. Sebuah gedung perkantoran yang menjulang tinggi berdiri di hadapannya. Di depan gedung tersebut, terlihat palang yang menunjukkan nama perusahaan itu.“Grup Panorama,” ucap Kenzo sembari membaca. “Hah ….” Kenzo menghela napas.Grup Panorama adalah salah satu perusahaan Barry. Ternyata, Wendy, gadis kecil itu, menyuruhnya bermain ke perusahaan mereka!“Apa aku boleh membatalkan pertemuan ini?” gumam Kenzo dalam hati.Pada akhirnya, Kenzo melangkahkan kakinya maju untuk menghampiri pintu masuk kantor. Tak berapa lama, dia sadar bahwa di depan pintu masuk gedung, terdapat sekelompok orang yang sedang menyiapkan sesuatu. Di luar area perusahaan, ada begitu banyak orang yang juga menonton.“Oh?! Pengakuan cinta?!” Kenzo menyeringai, sedikit tertawa.Terlihat di depan lobi terdapat sebuah
Kenzo merasa sangat senang setelah berhasil membungkam seluruh anggota keluarga Latusia.Kemenangan sudah ada di tangannya. Dia tidak lagi takut jika berhadapan dengan mereka. Rasa percaya dirinya perlahan bangkit, apalagi ketika melihat Stella mengemis agar Lithon Group mau bekerja sama dengan perusahaan logistik milik Heri.Perlahan, Dia merasa beban di hatinya terangkat dan tubuhnya terasa ringan, bahkan udara yang dia hirup terasa lebih baik!Tiba-tiba, Kenzo terbatuk. “Lupakan, udara masih saja buruk. Banyak polusi,” batinnya.Dari awal sampai akhir, Kenzo tidak pernah menyebutkan dari mana uangnya berasal. Dia sama sekali tidak peduli mengenai apa yang dipikirkan keluarga Claudia. Selagi Kenzo punya uang, keluarga wanita itu hanya bisa menyesalinya!Seperti yang dipikirkan Kenzo, saat ini di rumah Claudia, semua orang sedang terdiam. Terlihat sosok Martha memegangi wajahnya, ekspresinya sangat jelek.“Dia benar-benar berani memukulku! Aku tak akan melupakan dendam ini!” Martha m
“Kamu—!”“Hampir sebelas bulan terakhir, aku selalu pergi pagi pulang malam membanting tulang untuk bekerja. Memang, penghasilanku tak banyak, tapi paling tidak cukup untuk menghidupi kalian! Mobil, cicilan rumah dan villa, perhiasan, kurang apalagi?”Kenzo menumpahkan emosinya. “Setiap bulan aku bawa pulang kurang lebih dua puluh lima juta, kalian kira itu mudah dengan hanya bekerja di konstruksi saja?” Dia tertawa mengejek. “Lalu, kalian melakukan apa? Merendahkanku saja! Kalian pernah kerja sedikit pun? Tidak!”“Selama Hampir sebelas bulan kalian menghinaku selagi aku menafkahi kalian, tapi aku tak pernah mengatakan apa pun. Segala kerja kerasku tak pernah mendapatkan satu pun kalimat terima kasih. Kamu anggap Claudia cantik dan harusnya dapat orang kaya, bukan seorang pekerja kasar. Hampir sebelas bulan ini, apa kebaikan yang kalian berikan padaku?!” teriak Kenzo.Selagi Kenzo meluapkan kebenciannya, semua orang terdiam dan membeku di tempat. Namun, Kenzo sama sekali belum selesai