Share

Ruang Hampa Di Hati

Penulis: Serenity
last update Terakhir Diperbarui: 2022-02-10 21:52:27

"CUT!" Kenny berteriak frustasi.

Untuk kesekian kali dia berteriak "cut" karena Agnia tidak mampu berakting dengan baik. Sebenarnya bagi sutradara lain akting Agnia akan dipuji tanpa cela tetapi itu tidak cukup untuk Kenny. Dia tidak hanya menuntut para aktor dan aktris untuk berakting baik, Kenny menuntut mereka untuk memberikan jiwa dalam karakter yang mereka perankan. Dan hari ini Agnia kehilangan itu. Perannya tidak berjiwa.

"Maaf, Bang," hanya itu yang mampu diucapkan Agnia. Tanpa perlu diberitahukan dia tahu salahnya apa.

Sejak memperlihatkan foto masa kecilnya kepada Kenny dan pria itu tidak menunjukkan reaksi kalau dia mengenal Gayatri, Agnia seakan kehilangan fokus. Sejak kematian ibunya hatinya memang tidak lagi sempurna. Ada luka yang tidak pernah dapat disembuhkannya. Sekarang bertambah, tidak hanya luka tetapi juga ruang hampa.

Gadis itu seakan hilang harapan tentang siapa orang tuanya. Dia tidak lagi memiliki petunjuk. Seseorang di

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
YtCrash Chennel
nanggung anjir
goodnovel comment avatar
M Syaifuddin Zuhri
lanjutkan Thor updatenya
goodnovel comment avatar
Mr.BootMan
tamboh thorrrr
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Ternyata Kaya Tujuh Turunan   Katakan Atau Tidak

    "Kita break dulu!" Kenny berteriak sambil melempar papan slate ke kursi yang didudukinya selama proses syuting berlangsung."Tapi Bang ...""Aku bilang break. Kita break satu jam," dia berjalan meninggalkan asisten yang sudah menemaninya selama bertahun-tahun. Saat ini dia membutuhkan bantuan nikotin.Setelah menemukan ruang terbuka yang cukup jauh dari keramaian, Kenny bersandar ke pohon besar sebelum mengeluarkan rokok dan pematik api. Dengan cepat dia sudah menyulut rokok dan menghisapnya dalam. Dia melakukan itu berulang kali sampai merasa kalau akal sehatnya sudah kembali.Sejak Agnia meninggalkan lokasi syuting untuk beristirahat di hotel yang menjadi kediaman mereka selama syuting di kota ini, Kenny gelisah. Bayangan ekspresi wajah Agnia malam itu terus bergantung dalam pikirannya. Dan itu membebani hatinya. Sebuah beban yang sangat besar.Kenny kalut. Dia masih belum memutuskan apakah dia harus mengaku kalau dia merupakan ayah kand

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-11
  • Ternyata Kaya Tujuh Turunan   Seseorang yang Masih Mencoba

    "Agnia," panggilan itu terdengar bersama suara ketukan, "Gue tahu lo di dalam."Agnia yang sedang berbaring di tempat tidur langsung bangkit. Dia langsung mengenali suara itu. Reizi."Agnia, buka. Ini gue dititipin pesan sama Bang Kenny," pria itu masih belum menyerah.Dengan malas Agnia beringsut turun dari tempat tidurnya. Dia merapikan penampilannya yang agak berantakan akibat berbaring di tempat tidur. Gadis itu tidak dapat memejamkan mata hingga dia hanya berguling-guling saja."Apa, sih? Aku udah minta break ke Bang Kenny," dia membuka pintu kamar dengan bersungut-sungut. Sama sekali tidak bermaksud menutupi ekspresinya. Agnia ingin Reizi tahu kalau kehadirannya di sini sama sekali tidak diharapkan."Gue tahu," Reizi tersenyum tanpa merasa bersalah, "Kan, gue juga kena imbasnya. Lumayan, sih, bisa istirahat. Udah capek banget gue karena jadwal syuting kita super padat.""Terus ngapain kamu ganggu aku?" Agnia pura-pura menguap, "Aku nga

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-11
  • Ternyata Kaya Tujuh Turunan   Apakah Dia Mendengarnya?

    "Ja-jangan!" Agnia berteriak sambil terus berusaha melawan.Dia tidak berhenti menggerakkan lengan dan kakinya. Tidak peduli mereka menahannya seperti apa, dia terus berusaha untuk bergerak. Agnia tahu kalau cepat atau lambat dia akan kehabisan energi. Gadis itu tahu kalau energinya tidak ada arti dibandingkan energi ketiga pria yang saat ini sibuk menggeranyangi tubuhnya. Tapi dia tidak ingin menyerah."Ugh!" Gadis itu berusaha untuk menggerakkan kaki dan menendang ke arah alat vital Reizi yang saat ini berada di atas tubuhnya."Tahan yang bener, Goblok!" Reizi memaki kedua temannya sambil berusaha menahan dan melebarkan kaki Agnia."Brengsek!!" Agnia berusaha untuk menjerit sebelum salah seorang teman Reizi membekap mulutnya. Tidak kehilangan akal, gadis itu langsung mengigit tangan yang membekap mulutnya. Dia mengigit sekuat mungkin dengan seluruh tenaganya."AARGGHHH!" Pria itu berteriak dan langsung refleks melepaskan bekapannya. Tidak hanya i

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-11
  • Ternyata Kaya Tujuh Turunan   Ketakutan Yang Tersisa

    "Nggak maauu!! Toloooong!!!"Agnia terbangun dan langsung berteriak histeris. Dia refleks meremas bagian depan kemeja yang dikenakannya dengan satu tangan sementara tangannya yang lain meremas selimut begitu kuat hingga buku tanganny amemutih."Agnia, Agnia," Kenny yang duduk di samping tempat tidur langsung menepuk punggung tangan gadis itu meremas seprai,"Tenang. Hei ... tenang, kamu udah aman.""A-aman ...?" Suaranya terdengar begitu lirih dan ketakutan."Ya, kamu udah aman," pria paruh baya itu kembali berujar lembut, "Nggak ada yang perlu kamu takutin lagi. Aku yakin bajingan itu udah jera. Kamu aman, Agnia."Gadis itu langsung menghela napas panjang. Sulit untuk menjelaskan apa yang dirasakannya saat ini. Yang jelas dia sangat lega. Walau masih jauh dari merasa aman."Apa yang terjadi? Aku cuma ingat ada yang nolongin terus ... blank," Agnia kembali memejamkan mata. Tidak lama karena kenangan menakutkan itu segera kembali hingga dia la

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-12
  • Ternyata Kaya Tujuh Turunan   Apa yang Sebenarnya Terjadi?!

    Narendra menekan pedal gas sedalam mungkin. Entah sudah berapa kali dia membunyikan klakson mobilnya setiap ada kendaraan di depannya. Dia tidak peduli kalau tindakannya mengundang sumpah serapah dari pengguna jalan lain. Tidak ada yang dipedulikannya saat ini kecuali satu hal, secepat mungkin tiba di rumah keluarga Widjaja.Beberapa saat lalu ketika Narendra baru kembali ke kantor dari makan siang, Asija menghubunginya. Dari nomor ponsel yang hanya diketahui oleh para anggota keluarga. Detik itu juga dia tahu kalau ada sesuatu yang terjadi. Keyakinannya semakin membesar ketika mendengar suara Asija bergetar. Sepanjang usianya dia tidak pernah mendengar suara ayahnya separau ini.Ada apa?Sayangnya ketika Narendra bertanya, sang ayah hanya memintanya untuk segera ke rumah keluarga Widjaja. Informasi lain akan disampaikan nanti setelah pria itu tiba di sana. Perasaan Narendra semakin tidak tenang. Dia langsung menyambar jas dan bergegas turun menuju lobi tempat m

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-13
  • Ternyata Kaya Tujuh Turunan   Tetap Pada Rencana

    "Mbak, aku minta maaf," Narendra berdiri di ambang pintu kamar Rajasena yang ada di kediaman keluarga Widjaja.Sejak Rajasena dan Bimasakti menikah, orang tua mereka mengubah kamar mereka agar lebih nyaman digunakan saat menginap. Sebenarnya itu tindakan yang sia-sia. Mereka masih tinggal sekota sehingga jarang sekali menginap hingga kedua kamar itu menganggur. Begitu juga dengan kamar Narendra sejak pria itu lebih sering tinggal di penthouse-nya. Tetapi orang tua mereka selalu memastikan anak-anak mereka nyaman setiap berkunjung karena memiliki kamar masing-masing."Bukan salah kamu," Masyha berpaling ke arah Narendra sambil terus menepuk lembut paha Elena yang sudah tertidur."Ini salahku," pria itu berjalan masuk kemudian berhenti di kaki tempat tidur. Dia memperhatikan wajah keponakannya yang begitu tenang. Perasaannya kembali campur aduk, "Ini rencanaku.""Bukan, Dra," Masyha masih tersenyum walau tatapannya berkata lain, "Ini rencana kalian. Mas Raj

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-13
  • Ternyata Kaya Tujuh Turunan   Masalah Adalah Teman Baiknya Hari Ini

    "Apa lagi?"Itu yang keluar dari mulut Narendra ketika dia mendengar suara pintu penthouse-nya terbuka. Tidak mungkin Badi karena pria itu sudah berada di kamarnya sejak beberapa jam lalu. Hanya ada satu kemungkinan, Abimana. Kunjungan sepupunya di jam seperti ini berarti kabar buruk."Sorry, Dra," Abimana duduk di sampingnya. Tanpa meminta izin dia langsung meneguk habis apapun yang sedang diminum oleh Narendra, "Tapi ini nggak bisa nunggu sampai besok.Narendra menghela napas panjang, "Spill it out."Abimana berdeham sebelum buka suara, "Ini tentang Agnia.""Agnia? Ada apa?" Pengaruh alkoholl yang sempat dirasakannya seketika menghilang ketika mendengar nama kekasihnya disebutkan, "Proses syutingnya ada kendala?""Bisa dikatakan seperti itu," Abimana berhati-hati memilih kata dan cara untuk menyampaikannya.Sebagai tangan kanan Narendra juga sebagai sepupunya, tentu dia sudah mendengar k

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-13
  • Ternyata Kaya Tujuh Turunan   Memutuskan Untuk Percaya

    "Masih berani berani kamu hubungin saya?"Narendra terkejut mendengar ucapan Kenny ketika sutradara itu menerima panggilan teleponnya. Dia sama sekali tidak menduga ini. Seingatnya dia tidak memiliki masalah dengan Kenny."Apa kita punya masalah?" Seperti kebiasaannya, daripada berspekulasi dengan pikirannya, pria itu memilih untuk mendapatkan jawaban langsung dengan bertanya."Kita? Nggak ada. Tapi saya tahu kalau kamu udah nggak ngehubungin Agnia sejak dia di sini. Agnia juga bilang kalau dia nggak bisa ngehubungin kamu. Seharusnya kamu ...""Hubungannya dengan pertanyaan Anda sebelumnya?" Narendra melihat ke luar jendela mobil.Saat ini pria itu sedang dalam perjalanan menuju gedung Widjaja Group. Biasanya dia menggunakan waktu dalam perjalanan untuk memeriksa email atau membuat daftaran pekerjaan. Kali ini dia memutuskan untuk menghubungi Kenny dan membicarakan masalah terkait foto yang dikirimkan seseorang ke email media. Mobil adalah tempat p

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-14

Bab terbaru

  • Ternyata Kaya Tujuh Turunan   Akhir Merupakan Awal untuk yang Baru

    "Nia, kamu sudah selesai berganti pakaian?"Suara Narendra membuat Agnia yang sedang berada di kamar mandi segera melepas kimono sutra yang dikenakan ketika dia membersihkan riasan wajah dengan bantuan seorang asisten MUA yang diminta oleh Reinya untuk tinggal sampai setelah acara selesai. Gadis itu mengambil piyama yang diberikan oleh Calya khusus untuk Agnia dan Narendra. Piyama berbahan sutra itu merupakan salah satu brand mewah dan salah satu yang tertua di Inggris. Kualitasnya sudah tidak perlu dipertanyakan karena sekelas Ratu Elizabeth II saja mempercayakan pakaian tidurnya kepada mereka.Agnia tidak pernah menduga kalau hal tersulit yang harus dilakukannya setelah memutuskan menikah dengan Narendra adalah beradaptasi dengan begitu banyak priviledge yang tiba-tiba dimilikinya. Semua serba dapat dimiliki. Tidak hanya sekadar memiliki tetapi selalu yang terbaik. Apapun itu."Nia?" Terdengar ketukan pelan di pintu kamar mandi."Sebentar," tergesa gadis itu menggelung rambut kemudi

  • Ternyata Kaya Tujuh Turunan   Selamat Bergabung

    "Macam inilah! Sah udah kalian sekarang," Bang Ucok langsung menyapa ketika seluru prosesi akad nikah selesai. Penampilan pria berbadan besar itu terlihat berbeda hari ini. Seperti seluruh undangan pria, Bang Ucok juga mengenakan three piece suit. Amelia turut hadir juga terlihat menawan dengan whimsical garden-inspired maxi dress. Penampilan disempurnakan dengan rambut tergelung model french twist yang memamerkan leher jenjangnya."Akhirnya, Bang," Agnia tertawa kecil, "Sekarang Bang Ucok udah nggak perlu khawatir lagi sama aku, kan? Aku udah nggak sendiri lagi.""He! Macam manaa... tak mungkin aku tak khawatir sama kau. Adik akunya kau ini," Bang Ucok berpura-pura bersungut kesal, "Jangan sementang kau sudah nikah terus kau anggap tak peduli lagi aku sama kau, ya!"Narendra terkekeh memperhatikan interaksi antara Agnia dan Bang Ucok. Walau mereka sudah tidak lagi di kontrakan petak tetapi tidak ada yang berubah. Semuanya masih sama seperti dulu."Maaf, Bang," Narendra menyela percak

  • Ternyata Kaya Tujuh Turunan   Dia yang Diantarkan Sang Ayah

    "Kamu yakin?""Ayah," Agnia hanya berpaling karena hiasan kepalanya cukup berat, "Ayah sudah berulang kali nanyain itu, lho. Mau Ayah tanya sampai seratus bahkan ribuan kali, jawaban Agnia tetap sama. Agnia yakin.""Tapi gimana kalau sampai tersebar? Memang pernikahan kamu private tapi tetap aja, di depan venue itu wartawan udah ngumpul kayak mau demo.""Memangnya kenapa kalau sampai nyebar?" Agnia menatap Kenny melalui cermin, "Ayah malu kalau sampai publik tahu aku ini anak ayah?""Bukan gitu," Kenny membalas tatapan Agnia, "Ayah bertanya karena Ayah nggak mau kamu menyesali kepuutusanmu.""Aku nggak akan nyesal, Yah," Agnia menjawab dengan yakin, "Percaya sama aku. Ini bukan keputusan impulsif. Aku udah mikirin ini dari lama. Dan itu keinginan aku. Pertanyaannya sekarang, apa Ayah mau ngelakuinnya atau nggak?""Tentu saja Ayah mau, Nia," Kenny menghampiri anak semata wayangnya dan meletakkan kedua tangan di bahu Agnia yang terbuka karena kebaya pernikahannya memiliki leher yang cuk

  • Ternyata Kaya Tujuh Turunan   Dia yang Akan Menjadi Pemimpin

    Narendra menatap pantulan diri pada cermin sambil menghembuskan napas dengan pelan. Dirinya terlihat sempurna dengann three pieces suit warna kelabu yang dipilihkan Agnia untuk hari istimewa ini. Kekasih yang akan segera menjadi istrinya itu mengatakan kalau kelabu merupakan warna yang hangat, dan itu sesuai dengan apa yang dirasakannya setiap kali berada di dekat Narendra. Sebagai seorang pria, Narendra menyerahkan sepenuhnya kepada Agnia.Ketika gadis itu meminta agar pernikahan mereka dilakukan secara private dan hanya mengundang keluarga dekat serta sahabat, Narendra juga dengan segera menyetujuinya. Beruntung keluarga besar mereka mau berkompromi. Walau pernikahan akan dirayakan secara sederhana tetapi resepsi akan diselenggarakan besar-besaran dan mengundang seluruh kenalan mereka. Agnia yang menyadari posisi mereka, Narendra merupakan pewaris keluarga Widjaja dan dirinya yang merupakan selebritas, setuju dengan itu."Narendra," Asija bersama dengan Reinya memasuki ruangan yang

  • Ternyata Kaya Tujuh Turunan   Cerita untuk Media

    "Lo gila," Abimana masuk ke ruang kerja Narendra sambil menggulirkan jari di tablet."Ada apa?" Narendra masih sibuk memperhatikan layar ponselnya. Dia sedang memeriksa portofolio saham miliknya sambil beristirahat dari memeriksa berbagai dokumen pekerjaan.Ketika Narendra kembali dari Seoul kemarin, dia disambut dengan tumpukan dokumen di meja kerja. Hanya dua hari tetapi tumpukan dokumen itu seakan Narendra sudah tidak mengantor selama berbulan-bulan. Seandainya bisa, dia ingin mengabaikan dokumen-dokumen itu. Tetapi tentu saja dia tidak dapat melakukannya karena ada tanggung jawab yang dipikul di bahunya.Asija menanggapi keputusan Narendra yang akhirnya setuju untuk menjadi pewaris Widjaja Group dengan serius. Walau pria itu mengatakan akan menggantikan Asija beberapa tahun lagi, pria paruh baya itu dengan cerdik mulai mengalihkan pekerjaan dan tanggung jawabnya kepada Narendra. Tentu saja Narendra tahu apa yang dilakukan oleh ayahnya tetapi dia tidak merasa keberatan dengan itu.

  • Ternyata Kaya Tujuh Turunan   Sebuah Awal untuk Hubungan Mereka

    "Woaa!" Lee Jieun, aktris yang menjadi salah seorang lawan main Agnia di serial yang bekerja sama dengan Netflix itu memasuk lobi sambil berseru tidak percaya, "Mereka penasaran sekali sama kalian, ya!"Setelah Agnia, aktris berikutnya yang tidak di red carpet adalah Lee Jieun. Sayangnya, beberapa pewarta masih penasaran mengapa Agnia ditemani oleh Narendra sehingga mereka masih melontarkan pertanyaan itu berulang kali. Berkat pengalaman panjang menjadi aktris dan penyanyi, dengan cepat Lee Jieun dapat mengendalikan suasana dan menarik perhatian para pewarta. Setelah meladeni permintaan untuk berfoto dan menjawab pertanyaan yang dilontarkan serta berbincang dengan MC, gadis itu memasuki lobi gedung tempat acara digelar dan segera menyapa Agnia yang kebetulan masih belum memasuki ruangan tempat acara akan berlangsung."Eonnie," Agnia tertawa penuh rasa bersalah. Seharusnya spotlight hari ini milik Lee Jieun yang merupakan aktris utama di serial yang mereka bintangi. Tetapi karena kehad

  • Ternyata Kaya Tujuh Turunan   Lagi, Kejutan yang Menyenangkan

    "Surprise!" Narendra tertawa kecil sambil menjawil hidung kekasihnya, "May I be you plus one?""Ren... dra?" Agnia masih tidak percaya kalau pria yang sudah menunggu di mobil adalah kekasihnya, "Kamu ngapain di sini?""Jadi plus one kamu. Boleh?" Narendra masih menatap kekasihnya sambil tersenyum, "Shit! I really want to kiss you but it will ruins your lipstick."Sisa kebingungan Agnia menghilang dan berganti dengan tawa, "Kamu udah nggak ketemu aku lama terus itu kalimat pertama kamu?"Narendra masih tersenyum tanpa rasa bersalah sama sekali, "Seaneh itu? Bagian mana yang aneh dari seorang pria yang ingin mencium kekasihnya?""Bukan aneh," Agnia masih tertawa, "Tapi aku nggak nyangka kalau itu yang bakalan kamu ucapin setelah kita nggak ketemu selama beberapa minggu.""Beberapa minggu?" Senyuman masih tersisa walau sekarang pria itu mengernyit bingung, "Bukannya beberapa hari lalu kita baru bertemu, ya?""Beberapa hari?" Agnia berpiki selama beberapa saat, "Aaah! Aku ingat! Astagaa,

  • Ternyata Kaya Tujuh Turunan   Bersiap Untuk Acara Istimewa

    Suara ketukan disusul dengan seseorang gadis membuka pintu kamar hotel yang digunakan Agnia sejak beberapa malam lalu. Gadis berheadset dan memeluk clipboard berdiri di ambang pintu."Selamat siang Nona Agnia," senyumnya merekah sempurna, "Kita sesuai dengan jadwal. Lima menit lagi Anda sudah harus turun. Mobil yang akan mengantarkan Anda ke lokasi sudah siap."Agnia yang berdiri di tengah ruangan dan dikelilingi oleh begitu banyak orang dengan kesibukan masing-masing hanya dapat menoleh sambil tersenyum kemudian menganggukkan kepala. Dia tidak dapat melakukan lebih dari itu. Penata busana sedang memastikan seluruh lekuk tubuh artisnya menonjol dengan tepat tanpa ada kerutan atau lipatan yang merusaknya. Asisten penata busana sudah menyodorkan entah pasangan sepatu ke berapa untuk dicobanya. Hairdresser sejak tadi memastikan kalau rambut Agnia sempurna sesuai dengan keinginannya sementara make up artist yang dipercaya oleh artis muda itu sedang melakukan retouch pada beberapa bagian w

  • Ternyata Kaya Tujuh Turunan   Pembicaraan Di Sela Pengukuran

    "Paman Leo," Narendra tersenyum ketika melihat pria paruh baya yang sudah berpuluh tahun bekerja di tailor yang sudah menjadi langganan keluarga besar Widjaja. "Saya tidak pernah menyangka kalau saya masih diberi kesempatan untuk mengukur dan menyiapkan suits untuk pernikahan Anda," Leo menyapa dengan ramah. "Paman pasti masih menganggapku anak kecil," Narendra terkekeh. "Kebiasaan orang tua," dengan hati-hati Leo mengarahkan Narendra yang ditemani Abimana dan Badi untuk berjalan ke bagian belakang yang lebih tertutup, "Rasanya baru kemarin Anda ke sini untuk pengukuran suits pertama. Bahan wol, warna kelabu. Three pieces dengan celana pendek." "Untuk ulang tahun pernikahan Papa dan Mama," Narendra menyambung, "Saya juga masih mengingatnya dengan baik, Paman." Selama beberapa saat Leo berdiri sambil menatap Narendra. Tatapannya penuh dengan kenangan bercampur kebanggaan. Dia sempat larut sebelum menyadari kalau ada pekerjaan yang harus diselesaikan. Dengan cepat dia mengeluarkan

DMCA.com Protection Status