Share

Fanpage dan Giveaway

Penulis: Serenity
last update Terakhir Diperbarui: 2022-01-04 22:14:40

Hai pembaca Narendra dan genk kontrakan kesayangan aku~

Aku mau ngasih beberapa pengumuman, nih!

Pertama~ Ternyata Kaya Tujuh Turunan ada fanpage-nya, lho! Please pada join, dong.

Yang join nanti akan dapat koin bonus. Masa, sih nggak mau ikutan?

Selain itu nanti aku bakalan share-share banyak hal terkait Narendra dan genk kontrakan. Misalnya kayak visualnya Narendra dan tokoh lainnya hehe. Juga hal-hal kecil yang mungkin nggak ada di cerita^^

Aku juga akan up extra part di sana juga, lho!

Kedua~ Aku mau ngadain GA, nih.

Caranya gampang banget, kok. Kalian cukup ninggalin review/ulasan, kasih gems dan share tentang “Ternyata Kaya Tujuh Turunan” ke teman-teman kalian. Setelah itu tinggalkan komentar kalian di sini, aku akan memilih secara random 10 orang yang akan mendapatkan masing-masing 100 koin, lho!

Aku akan memilih pemenang di hari Minggu, 9 Januari 2022, yaaa~

Good luck!

Komen (73)
goodnovel comment avatar
Dikri Maruf
bagus ceritanya
goodnovel comment avatar
Irfan Maulana
Sejauh ini, ini jd salah satu cerita yg paling menarik di apps ini. Keep up the good work ya
goodnovel comment avatar
GusTavo Ryo LoPez
Suka dg ceritanya.. Bisa menggiring imajinasi pembaca apalagi pas diselingi kekocakan ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Ternyata Kaya Tujuh Turunan   Tawaran Menginap dari Agnia

    “Lho? Kak Agnia belum tidur?” Calya yang pertama kali buka suara sementara Narendra masih mematung.“Belum. Aku baru selesai ngeringin rambut,” Agnia masuk dengan santai kemudian langsung menepuk kaki Narendra yang sedang selonjoran di sofa. Seakan menegrti maksud Agnia, pria itu langsung melipat kaki, memberikan ruang bagi gadis itu untuk duduk. Tidak hanya itu, Narendra bahkan berputas dan mengubah posisi dengan menyandarkan kepala di pangkuan kekasihnya.“Kalian belum mandi, ya?”“Aku sudah. Calya katanya selesai makan baru mandi,” Narendra menatap Agnia. Ekspresi gadis itu terlihat biasa saja.Apa dia tidak mendengar percakapan mereka?“Nanggung, sih, ya, kalau mandi dulu baru makan. Jadi harus bolak-balik buat sikat gigi, kan?” Agnia tertawa kecil, “Kamu senang di sini, Calya?”Calya yang sedang menghabiskan nasi gorengnya langsung mengangguk, “Seneng

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-08
  • Ternyata Kaya Tujuh Turunan   Percakapan dari Hati ke Hati

    “Kakak ngajak aku nginap di sini karena ada yang mau Kakak tanyain, kan?” Itu pertanyaan pertama yang diajukan Calya ketika mereka sudah bersiap tidur di kamar Agnia.Setengah jam lalu, selesai Calya mandi dan bersiap, mereka kembali ke kontrakan petak milik Agnia. Setelah memastikan pintu kontrakan petaknya terkunci dan seluruh jendela tertutup rapat mereka pindah ke kamar Agnia. Sambil menunggu Agnia menyelesaikan rangkaian skincare-nya, Calya memperhatikan interior kamar kekasih kakanya.Dia suka dengan apa yang dilihatnya. Kamar Agnia sangat Agnia sekali. Rapi dengan beberapa dekorasi menarik dan artsy menghias sudut ruangan. Di nakas samping tempat tidur Calya menemukan foto masa kecil Agnia. Kekasih kakaknya ketika berusia lima tahu berpose dengan seorang wanita yang jika diperhatikan memiliki garis wajah yang sama dengan Agnia sekarang. Mungkin ibunya. Calya ingin bertanya tetapi karena dia ingat cerita keluarga Agnia yang pernah di

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-08
  • Ternyata Kaya Tujuh Turunan   Ini Waktunya Kamu Bersinar

    “Mau berangkat bersama?”Agnia terkejut ketika dia keluar dari kontrakan petak pagi ini, Narendra sudah menunggu di teras. Pria itu juga sudah terlihat rapi dan siap untuk berangkat meski Agnia tidak tahu ke mana tujuan pria itu.“Kamu mau jalan juga?” Agnia duduk dan mengenakan sneaker-nya.“Iya,” Narendra tersenyum, “Ada kerjaan yang harus aku selesaikan. Tadi malam Papa menghubungiku.”“Oh,” gadis itu mengangguk. Ingin rasanya dia bertanya pekerjaan apa tetapi entah mengapa sulit sekali rasanya menanyakan hal tersebut hingga dia memilih untuk tersenyum sambil bangkit dari duduk, “Bareng sama Badi?”“Iya. Badi sudah menunggu di depan jalan.”“Di depan?”“Aku pinjam mobil Papa jadi bisa sekalian mengantarmu ke lokasi syuting,” Narendra ikut berdiri dari duduknya, “Sudah mau berangkat sekarang?”Agnia

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-08
  • Ternyata Kaya Tujuh Turunan   Yang Bernama Sabda Narendra Widjaja

    “Saya bilang pukul berapa meeting di mulai?”Narendra bangkit dan berdiri sambil mengetuk jari ke meja berulang. Siapa pun yang melihatnya saat ini, tidak peduli pegawai senior atau pegawai baru akan merasa sangat terintimidasi. Terlebih Narendra menatap seluruh orang yang ada di ruang pertemuan dengan tatapan tajam.“Pukul sepuluh,” seorang pegawai memberanikan diri untuk menjawab.“Sekarang pukul berapa?” Diucapkan dengan nada datar tetapi seorang orang di ruangan ini tahu kalau mereka harus bersiaga. Sesuatu akan terjadi.“Pukul sepuluh lewat lima menit.”“Lalu?” Suara Narendra kembali terdengar.“Maaf, Pak Sabda,” pegawai yang sama kembali bersuara. Sepertinya dia satu-satunya yang masih memiliki sedikit keberanian di ruangan pertemuan itu, “Tetapi Bu Celia belum bergabung bersama kita.”“Urusannya apa? Kalian harus mempresentasikan

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-08
  • Ternyata Kaya Tujuh Turunan   Bertemu Orang Menyebalkan

    “Narendra, tumben sekali kamu mengantor?”Tanpa direncanakan, Narendra yang baru kembali dari kafetaria bertemu dengan Bira. Sudah terlambat ketika pria itu ingin berbalik arah agar tidak terpaksa harus berbasa-basi dengan pria paruh baya itu. Abimana yang saat itu bersama Narendra juga terlambat menyadari kehadiran ayahnya karena terlalu asyik mengobrol dengan sepupunya.“Biasa, Om,” Narendra memasang senyum palsunya, “Harus setor muka kalau tidak uang saku saya akan diberhentikan oleh Papa.”“Ck,” pria baruh baya itu langsung berdecak merendahkan, “Ingat umur kamu. Mau sampai kapan kamu main-main seperti sekarang? Masih belum puas kamu bertahun-tahun tinggal nyaman di luar negeri dan nggak peduli dengan perusahaan?”Bira selalu menganggap Narendra memilih untuk tinggal di luar negeri karena ingin menghindar dari tanggung jawab untuk mengelola perusahaan. Pria itu sama sekali menutup mata dari k

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-09
  • Ternyata Kaya Tujuh Turunan   Membaca Rencana Bira

    “Bagaimana dengan orang suruhan yang mengawasi kontrakan petakku?”Pertanyaan itu terlontar setelah Narendra menyelesaikan seluruh pekerjaannya. Saat ini mereka sedang melepas penat dengan menikmati kopi dan kudapan pilihan Abimana.“Gue masih belum yakin seratus persen. Tapi kemungkinan besar itu orang suruhan bokap gue. Masalahnya gue udah minta Badi untuk ngecek di pusat pelatihan tapi masih belum nemuin data mereka.”“Apa ada kemungkinan kalau Bira menggunakan jasa dari perusahaan lain?”“Kemungkinan itu ada,” Abimana mengangguk, “Salah satu teman dekat bokap punya perusahaan keamanan walau tidak sebaik kita,” pria itu melemparkan tatapan serius ke arah sepupunya, “Kalau benar bokap pakai mereka lo harus ekstra hati-hati. Mereka nggak sebagus tenaga keamanan kita tapi berani untuk main kasar.”“Sial,” Narendra segera menyambar ponselnya, “Calya sendirian d

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-09
  • Ternyata Kaya Tujuh Turunan   Pillow Talk Sepasang Kekasih

    “Are you okay?” Rania mendongak menatap tunangannya sambil mengeratkan pelukan, “Kamu kayak lagi banyak pikiran, Hon.”Abimana menarik napas panjang. Dia membelai rambut tunangannya dengan lembut sebelum akhirnya menunduk dan mencium bibir tunangannya yang entah bagaimana selalu menyisakan rasa manis, “Maaf, aku bikin kamu khawatir.”“It’s okay,” Rania menyelipkan kakinya diantara kaki Abimana. Dia selalu menikmati kehangatan tubuh kekasihnya setiap kali mereka selesai berhubungan intim, “Aku malah kecewa kalau kamu nyembunyiin perasaan kamu ke aku. Mau cerita?”“Aku bingung,” Abimana memainkan jemari diantara rambut kekasihnya, “Papa mungkin sedang merencanakan hal bodoh.”“Maksud kamu?” Rania kembali menatap kekasihnya. Kali ini dengan penasaran bercampur khawatir.Sudah menjadi rahasia umum kalau Abimana dan Bira tidak

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-09
  • Ternyata Kaya Tujuh Turunan   Bukan Lamaran Tetapi Ajakan

    “Will you marry me?”Ketika Abimana mengajaknya berlibur, Rania sama sekali tidak pernah menduga kalau kekasihnya itu akan melamarnya. Mereka memang sudah berpacaran selama beberapa tahun. Tetapi tidak sekalipun mereka pernah membahas tentang pernikahan. Rani juga tidak pernah menuntut.Dia gadis mandiri. Terbiasa hidup dengan kedua kakinya sendiri. Sebagai wanita tentu dia ingin menikah. Dia amakn menikah jika bertemu dengan seorang pria yang membuatnya yakin untuk berbagi kehidupan bersama. Setelah berpacaran selama beberapa waktu dia yakin kalau pria itu adalah Abimana tetapi dia tidak akan pernah mengiba. Jika Abimana tidak menginginkan pernikahan maka hubungan yang mereka miliki sekarang cukup baginya.“Are you…sure? Bi, ini bukan prank, kan?” Entah kenapa pertanyaan itu yang terlontar dari mulut Rania.Abimana menatap kekasihnya tidak percaya, “Sejak kapan…Bae, pleas

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-09

Bab terbaru

  • Ternyata Kaya Tujuh Turunan   Akhir Merupakan Awal untuk yang Baru

    "Nia, kamu sudah selesai berganti pakaian?"Suara Narendra membuat Agnia yang sedang berada di kamar mandi segera melepas kimono sutra yang dikenakan ketika dia membersihkan riasan wajah dengan bantuan seorang asisten MUA yang diminta oleh Reinya untuk tinggal sampai setelah acara selesai. Gadis itu mengambil piyama yang diberikan oleh Calya khusus untuk Agnia dan Narendra. Piyama berbahan sutra itu merupakan salah satu brand mewah dan salah satu yang tertua di Inggris. Kualitasnya sudah tidak perlu dipertanyakan karena sekelas Ratu Elizabeth II saja mempercayakan pakaian tidurnya kepada mereka.Agnia tidak pernah menduga kalau hal tersulit yang harus dilakukannya setelah memutuskan menikah dengan Narendra adalah beradaptasi dengan begitu banyak priviledge yang tiba-tiba dimilikinya. Semua serba dapat dimiliki. Tidak hanya sekadar memiliki tetapi selalu yang terbaik. Apapun itu."Nia?" Terdengar ketukan pelan di pintu kamar mandi."Sebentar," tergesa gadis itu menggelung rambut kemudi

  • Ternyata Kaya Tujuh Turunan   Selamat Bergabung

    "Macam inilah! Sah udah kalian sekarang," Bang Ucok langsung menyapa ketika seluru prosesi akad nikah selesai. Penampilan pria berbadan besar itu terlihat berbeda hari ini. Seperti seluruh undangan pria, Bang Ucok juga mengenakan three piece suit. Amelia turut hadir juga terlihat menawan dengan whimsical garden-inspired maxi dress. Penampilan disempurnakan dengan rambut tergelung model french twist yang memamerkan leher jenjangnya."Akhirnya, Bang," Agnia tertawa kecil, "Sekarang Bang Ucok udah nggak perlu khawatir lagi sama aku, kan? Aku udah nggak sendiri lagi.""He! Macam manaa... tak mungkin aku tak khawatir sama kau. Adik akunya kau ini," Bang Ucok berpura-pura bersungut kesal, "Jangan sementang kau sudah nikah terus kau anggap tak peduli lagi aku sama kau, ya!"Narendra terkekeh memperhatikan interaksi antara Agnia dan Bang Ucok. Walau mereka sudah tidak lagi di kontrakan petak tetapi tidak ada yang berubah. Semuanya masih sama seperti dulu."Maaf, Bang," Narendra menyela percak

  • Ternyata Kaya Tujuh Turunan   Dia yang Diantarkan Sang Ayah

    "Kamu yakin?""Ayah," Agnia hanya berpaling karena hiasan kepalanya cukup berat, "Ayah sudah berulang kali nanyain itu, lho. Mau Ayah tanya sampai seratus bahkan ribuan kali, jawaban Agnia tetap sama. Agnia yakin.""Tapi gimana kalau sampai tersebar? Memang pernikahan kamu private tapi tetap aja, di depan venue itu wartawan udah ngumpul kayak mau demo.""Memangnya kenapa kalau sampai nyebar?" Agnia menatap Kenny melalui cermin, "Ayah malu kalau sampai publik tahu aku ini anak ayah?""Bukan gitu," Kenny membalas tatapan Agnia, "Ayah bertanya karena Ayah nggak mau kamu menyesali kepuutusanmu.""Aku nggak akan nyesal, Yah," Agnia menjawab dengan yakin, "Percaya sama aku. Ini bukan keputusan impulsif. Aku udah mikirin ini dari lama. Dan itu keinginan aku. Pertanyaannya sekarang, apa Ayah mau ngelakuinnya atau nggak?""Tentu saja Ayah mau, Nia," Kenny menghampiri anak semata wayangnya dan meletakkan kedua tangan di bahu Agnia yang terbuka karena kebaya pernikahannya memiliki leher yang cuk

  • Ternyata Kaya Tujuh Turunan   Dia yang Akan Menjadi Pemimpin

    Narendra menatap pantulan diri pada cermin sambil menghembuskan napas dengan pelan. Dirinya terlihat sempurna dengann three pieces suit warna kelabu yang dipilihkan Agnia untuk hari istimewa ini. Kekasih yang akan segera menjadi istrinya itu mengatakan kalau kelabu merupakan warna yang hangat, dan itu sesuai dengan apa yang dirasakannya setiap kali berada di dekat Narendra. Sebagai seorang pria, Narendra menyerahkan sepenuhnya kepada Agnia.Ketika gadis itu meminta agar pernikahan mereka dilakukan secara private dan hanya mengundang keluarga dekat serta sahabat, Narendra juga dengan segera menyetujuinya. Beruntung keluarga besar mereka mau berkompromi. Walau pernikahan akan dirayakan secara sederhana tetapi resepsi akan diselenggarakan besar-besaran dan mengundang seluruh kenalan mereka. Agnia yang menyadari posisi mereka, Narendra merupakan pewaris keluarga Widjaja dan dirinya yang merupakan selebritas, setuju dengan itu."Narendra," Asija bersama dengan Reinya memasuki ruangan yang

  • Ternyata Kaya Tujuh Turunan   Cerita untuk Media

    "Lo gila," Abimana masuk ke ruang kerja Narendra sambil menggulirkan jari di tablet."Ada apa?" Narendra masih sibuk memperhatikan layar ponselnya. Dia sedang memeriksa portofolio saham miliknya sambil beristirahat dari memeriksa berbagai dokumen pekerjaan.Ketika Narendra kembali dari Seoul kemarin, dia disambut dengan tumpukan dokumen di meja kerja. Hanya dua hari tetapi tumpukan dokumen itu seakan Narendra sudah tidak mengantor selama berbulan-bulan. Seandainya bisa, dia ingin mengabaikan dokumen-dokumen itu. Tetapi tentu saja dia tidak dapat melakukannya karena ada tanggung jawab yang dipikul di bahunya.Asija menanggapi keputusan Narendra yang akhirnya setuju untuk menjadi pewaris Widjaja Group dengan serius. Walau pria itu mengatakan akan menggantikan Asija beberapa tahun lagi, pria paruh baya itu dengan cerdik mulai mengalihkan pekerjaan dan tanggung jawabnya kepada Narendra. Tentu saja Narendra tahu apa yang dilakukan oleh ayahnya tetapi dia tidak merasa keberatan dengan itu.

  • Ternyata Kaya Tujuh Turunan   Sebuah Awal untuk Hubungan Mereka

    "Woaa!" Lee Jieun, aktris yang menjadi salah seorang lawan main Agnia di serial yang bekerja sama dengan Netflix itu memasuk lobi sambil berseru tidak percaya, "Mereka penasaran sekali sama kalian, ya!"Setelah Agnia, aktris berikutnya yang tidak di red carpet adalah Lee Jieun. Sayangnya, beberapa pewarta masih penasaran mengapa Agnia ditemani oleh Narendra sehingga mereka masih melontarkan pertanyaan itu berulang kali. Berkat pengalaman panjang menjadi aktris dan penyanyi, dengan cepat Lee Jieun dapat mengendalikan suasana dan menarik perhatian para pewarta. Setelah meladeni permintaan untuk berfoto dan menjawab pertanyaan yang dilontarkan serta berbincang dengan MC, gadis itu memasuki lobi gedung tempat acara digelar dan segera menyapa Agnia yang kebetulan masih belum memasuki ruangan tempat acara akan berlangsung."Eonnie," Agnia tertawa penuh rasa bersalah. Seharusnya spotlight hari ini milik Lee Jieun yang merupakan aktris utama di serial yang mereka bintangi. Tetapi karena kehad

  • Ternyata Kaya Tujuh Turunan   Lagi, Kejutan yang Menyenangkan

    "Surprise!" Narendra tertawa kecil sambil menjawil hidung kekasihnya, "May I be you plus one?""Ren... dra?" Agnia masih tidak percaya kalau pria yang sudah menunggu di mobil adalah kekasihnya, "Kamu ngapain di sini?""Jadi plus one kamu. Boleh?" Narendra masih menatap kekasihnya sambil tersenyum, "Shit! I really want to kiss you but it will ruins your lipstick."Sisa kebingungan Agnia menghilang dan berganti dengan tawa, "Kamu udah nggak ketemu aku lama terus itu kalimat pertama kamu?"Narendra masih tersenyum tanpa rasa bersalah sama sekali, "Seaneh itu? Bagian mana yang aneh dari seorang pria yang ingin mencium kekasihnya?""Bukan aneh," Agnia masih tertawa, "Tapi aku nggak nyangka kalau itu yang bakalan kamu ucapin setelah kita nggak ketemu selama beberapa minggu.""Beberapa minggu?" Senyuman masih tersisa walau sekarang pria itu mengernyit bingung, "Bukannya beberapa hari lalu kita baru bertemu, ya?""Beberapa hari?" Agnia berpiki selama beberapa saat, "Aaah! Aku ingat! Astagaa,

  • Ternyata Kaya Tujuh Turunan   Bersiap Untuk Acara Istimewa

    Suara ketukan disusul dengan seseorang gadis membuka pintu kamar hotel yang digunakan Agnia sejak beberapa malam lalu. Gadis berheadset dan memeluk clipboard berdiri di ambang pintu."Selamat siang Nona Agnia," senyumnya merekah sempurna, "Kita sesuai dengan jadwal. Lima menit lagi Anda sudah harus turun. Mobil yang akan mengantarkan Anda ke lokasi sudah siap."Agnia yang berdiri di tengah ruangan dan dikelilingi oleh begitu banyak orang dengan kesibukan masing-masing hanya dapat menoleh sambil tersenyum kemudian menganggukkan kepala. Dia tidak dapat melakukan lebih dari itu. Penata busana sedang memastikan seluruh lekuk tubuh artisnya menonjol dengan tepat tanpa ada kerutan atau lipatan yang merusaknya. Asisten penata busana sudah menyodorkan entah pasangan sepatu ke berapa untuk dicobanya. Hairdresser sejak tadi memastikan kalau rambut Agnia sempurna sesuai dengan keinginannya sementara make up artist yang dipercaya oleh artis muda itu sedang melakukan retouch pada beberapa bagian w

  • Ternyata Kaya Tujuh Turunan   Pembicaraan Di Sela Pengukuran

    "Paman Leo," Narendra tersenyum ketika melihat pria paruh baya yang sudah berpuluh tahun bekerja di tailor yang sudah menjadi langganan keluarga besar Widjaja. "Saya tidak pernah menyangka kalau saya masih diberi kesempatan untuk mengukur dan menyiapkan suits untuk pernikahan Anda," Leo menyapa dengan ramah. "Paman pasti masih menganggapku anak kecil," Narendra terkekeh. "Kebiasaan orang tua," dengan hati-hati Leo mengarahkan Narendra yang ditemani Abimana dan Badi untuk berjalan ke bagian belakang yang lebih tertutup, "Rasanya baru kemarin Anda ke sini untuk pengukuran suits pertama. Bahan wol, warna kelabu. Three pieces dengan celana pendek." "Untuk ulang tahun pernikahan Papa dan Mama," Narendra menyambung, "Saya juga masih mengingatnya dengan baik, Paman." Selama beberapa saat Leo berdiri sambil menatap Narendra. Tatapannya penuh dengan kenangan bercampur kebanggaan. Dia sempat larut sebelum menyadari kalau ada pekerjaan yang harus diselesaikan. Dengan cepat dia mengeluarkan

DMCA.com Protection Status