Beranda / Urban / Ternyata Kaya Tujuh Turunan / Bisa Jelaskan Apa Yang Terjadi?

Share

Bisa Jelaskan Apa Yang Terjadi?

Penulis: Serenity
last update Terakhir Diperbarui: 2021-09-19 16:48:40

What is going on?” Abimana tidak mampu menahan diri untuk bertanya.

Narendra dengan santai kembali menyimpan ponsel di saku celana, “You pass.”

“Lolos? Lolos dari apa?” Dia terdengar bingung, “Narendra, ini ada apa sebenarnya?”

“Itu kerjaan Calya. Aku minta dia untuk menyebarkan isu dan pastiin sampai ke kamu.”

“Lo ngetes gue?” Abimana tidak berusaha menutupi kekecewaannya, “Lo nggak percaya sama gue? Setelah semua yang gue lakuin ke lo?!”

“Aku percaya. Aku percaya seratus persen. Tapi saudara aku, nggak.”

“Apa hubungannya sama saudara lo?” Kecewa mulai menjelma menjadi amarah.

“Dari tahun lalu kita udah tahu kalau Om Bira udah mulai gerak. Sama kayak lo, Kak Raja dan Kak Bima juga nempatin orang mereka di sana dan di sini. Termasuk di sekitar Om Bira.”

“Dari tahun lalu kita udah mula

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Ternyata Kaya Tujuh Turunan   Brunch Bareng Mama Dan…

    “Sayang, maaf, ya, Mama telat,” Reinya yang terlihat cantik mengenakan summer dress salah satu koleksi desainer kesukaannya menyapa Narendra yang sudah terlebih dulu datang.Dengan kondisi kurang tidur, Narendra berusaha memenuhi janji brunch dengan Reinya, Sang mama. Pukul enam pagi dia sudah diantar Badi menuju apartemen untuk bersiap. Bertemu dengan mama berarti ada standar yang harus dipenuhi. Mulai dari penampilan sampai pilihan tempat. Dia tidak ingin mengecewakan mamanya.“Aku juga baru datang, Ma. You look gorgeous like always,” dia mengecup ringan kedua pipi Reinya.“Kamu juga ganteng banget. Itu suits yang Mama beliin, ya?”Narendra tertawa kecil, “Mama ingat aja.”“Ingat, dong! Kamu itu kalau nggak Mama atau Calya yang beliin baju nggak bakalan ingat buat beli-beli. Sepatu juga itu udah lama, kan? Udah nggak in lagi sekarang. Nanti se

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-19
  • Ternyata Kaya Tujuh Turunan   Belum Tertarik, Next Please!

    “Narendra,” Reinya menggunakan nada yang selalu digunakannya setiap ingin mengingatkan anak-anaknya di depan umum. “Maaf, saya lagi brunch dengan orang tua saya. Tidak mudah mengatur jadwal kami. Jadi saya mohon pengerian Anda,” lugas dan tanpa ruang untuk bantahan. “Tapi Tante Reinya…” “Seperti kebanyakan orang tua, ibu saya lupa meminta persetujuan saya,” Narendra tersenyum, “Saya mohon pengertian Anda.” “Mas Narendraaa…” telinga Narendra tidak nyaman mendengar nada suara yang digunakan Cyhara. Manja dan kenes, sama sekali bukan tipe Narendra. “Saya mohon pengertian Anda.” Gadis itu mencebik kesal sebelum merapikan helaian rambut yang menyentuh mukanya, ,”Tante, gimana? Chyara udah dandan dari pagi dan jauh-jauh ke sini, lho!” “Mama mau brunch sama dia? Narendra bisa pergi sekarang. Kebetulan ada pekerjaan yang harus diberesin juga.” Reinya terlihat bingung. Dia masih ingin menghabiskan waktu dengan

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-19
  • Ternyata Kaya Tujuh Turunan   Tenang, Masih Banyak Itu Huruf

    “Hah! Hah! Dari mana kau? Pagi-pagi udah hilang. Masih kurang itu martabak tadi malam?”Bang Ucok yang sedang asyik mengurus koleksi tanamannya yang memenuhi teras kontrakan petaknya menyapa Narendra yang baru saja memasuki halaman sambil berkacak pinggang.“Masih kusut pula itu muka kau! Masih sedih?”Narendra tersenyum, “Nggak, Bang. Siapa yang sedih?”“Kau lah! Mana mungkin aku. Itu Si Badi nyariin kau udah kayak induk ayam kehilangan anaknya. Bekotek saja dari tadi.”Tawa Narendra pecah tidak tertahan. Reaksi Bang Ucok benar-benar lucu dan di luar dugaan. Sama seperti hobinya. Siapapun yang melihat pria itu akan bermikir kalau dia memiliki hobi yang sangat maskulin. Touring dengan motor atau mungkin olahraga berat. Tetapi itu salah. Hobi pria berbadan besar dan penampilan gahar itu adalah mengoleksi tanaman.Setiap pagi dia akan menyempatkan waktu untuk mengurus semua tanamannya de

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-20
  • Ternyata Kaya Tujuh Turunan   Kenyataan Baru Bagi Narendra

    “Dra, Rendra!”Narendra yang sedang membayar hutang tidur karena semalaman tidak tidur dan pagi langsung bersiap untuk brunch dengan orang tuanya terbangun ketika ada yang memanggilnya. Dengan malas dan tidak rela karena tidurnya harus terganggu pria itu menggeliat.Setelah mengerjapkan mata beberapa kali, pria itu turun dari tempat tidur. Sambir menyugar rambut dia berjalan keluar dari kamar.“Ya?” Suaranya parau khas seseorang yang baru bangun tidur.“Kamu bisa nyetir, kan?” Agnia berdiri di depan pintu sambil tersenyum lebar.Gadis itu terlihat sedikit berkeringat. Entah baru selesai berolahraga atau bermain dengan anak-anak sekitar karena samar terdengar keriuhan canda dari halaman kontrakan petak, Narendra tidak tahu dengan pasti. Yang dia tahu, gadis itu terlihat bersinar.Tanpa berpikir dia menganggukkan kepala.Tentu saja. Sejak remaja dia sudah bisa menyetir. Mobil klasik milik eya

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-21
  • Ternyata Kaya Tujuh Turunan   Saatnya Kembali Semangat

    “Jadi gimana, Bos?”Badi kembali bertanya karena Narendra tidak mengucapkan apa pun setelah mendengar informasi yang disampaikannya. Dia mendapatkan informasi dari salah seorang tetangga kontrakan petak mereka kalau salah satu minimarket yang terkenal di negara ini sedang membuka lowongan. Ketika tahu kalau persyaratannya hanya lulus SMA, dia langsung bersemangat menyampaikan kepada Narendra.“Apanya?”“Mau dicoba nggak?”“Ngapain ditanya, kamu udah kirim lamaran ke sana.”“Iya, sih,” Badi mengangguk, “Tapi Bos nggak marah, kan? Kemarin aku langsung apply karena takut nggak keburu.”“Marah kenapa?”“Karena aku nggak izin.”“Kamu kenal aku berapa lama? Aku tidak pernah merah karena hal remeh.”Ada benarnya. Narendra memang tidak pernah marah karena sesuatu yang sepele. Pria itu akan memilih untuk diam hingg

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-23
  • Ternyata Kaya Tujuh Turunan   Abimana Yang Mulai Kepo

    “Lo udah selesai?”Seperti yang dikatakan Abimana, tidak ada yang urgent atau penting. Sejak tiba di kantor, pria itu hanya disibukkan dengan mengecek dan menandatangani dokumen yang sepertinya tidak ada habisnya. Bahkan dia baru sempat makan siang menjelang sore. Itu juga dibelikan oleh office boy kantor dan dihabiskannya sambil membaca proposal rencana dan laporan bisnis.“Sedikit lagi,” Narendra menandatangani dokumen yang sedang diperiksanya.“Kalau lo udah selesai kita makan. Gue udah booking restoran.”“Wuiih! Gitu, dong, bro!” Dia tersenyum lebar sebelum kembali menatap serius, “Sebentar. Kamu kalau baik ada maunya. Ada apa?”Abimana mengibaskan tangan berulang, “Nggak ada. Cuma mau ngobrolin masalah kemarin. Cari aman aja.”“Nice. Tidak percuma eyang milih kamu buat jadi tangan kanan aku.”“Kal

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-23
  • Ternyata Kaya Tujuh Turunan   Obrolan di Sela Makan Malam

    “Silakan,” seorang waitress meletakkan sepiring hidangan yang tertata estetik. Tidak hanya terlihat cantik tetapi juga menggugah selera.Narendra mengangguk setelah memastikan kalau makanan itu benar pesanannya sementara waitress menyajikan pesanan Abimana yang tidak kalah mewah dan estetiknya. Setelah memastikan kalau semua pesanan benar, waitress bersiap meninggalkan meja mereka.“Selamat menikmati. Jika membutuhkan bantuan Anda dapat memanggil saya.”“Terima kasih,” Narendra menjawab sambil mengangguk kecil.Gestur kecil. Waitress yang menghidangkan makanan sempat terkejut sebelum balas mengangguk sambil tersenyum. Langkah waitress itu terlihat lebih ringan ketika meninggalkan Narendra dan Abimana.“Tumben banget,” Abimana berkomentar setelah waitress cukup jauh dari meja mereka.“Apanya?” Narendra bertanya bingung sambi

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-26
  • Ternyata Kaya Tujuh Turunan   Giliran Narendra Banyak Tanya

    Abimana tersenyum sebelum menjawab pertanyaan sepupunya, “Raji.”“That piece of shit?!” Narendra harus menahan diri agar tidak berteriak, “Dengan track record-nya masih ada cewek yang deketin dia?”“Apalah arti track record selama dia masih punya duit? Lagian jenis cewek kayak gitu, kan, fokusnya ya uang. Lo pikir dia nyari cowok yang setia dan bakal bahagiain dia?”“Bener juga. Tapi tetap aja nggak masuk akal. Masalah, kok, dicari.”“Bukan masalah yang dicari tapi uang, Narendra,” Abimana terkekeh.Sepupunya boleh seorang genius yang mempu menggentarkan lawan bisnis, siapa pun mereka, tetapi untuk beberapa masalah entah kenapa pria itu bisa begitu polos. Tidak jauh beda dengan anak kecil yang belum pernah melihat dunia nyata.“Aku mau pakai data kita tentang dia.”“Untuk?” Kali ini giliran dahi Abimana yang berke

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-26

Bab terbaru

  • Ternyata Kaya Tujuh Turunan   Akhir Merupakan Awal untuk yang Baru

    "Nia, kamu sudah selesai berganti pakaian?"Suara Narendra membuat Agnia yang sedang berada di kamar mandi segera melepas kimono sutra yang dikenakan ketika dia membersihkan riasan wajah dengan bantuan seorang asisten MUA yang diminta oleh Reinya untuk tinggal sampai setelah acara selesai. Gadis itu mengambil piyama yang diberikan oleh Calya khusus untuk Agnia dan Narendra. Piyama berbahan sutra itu merupakan salah satu brand mewah dan salah satu yang tertua di Inggris. Kualitasnya sudah tidak perlu dipertanyakan karena sekelas Ratu Elizabeth II saja mempercayakan pakaian tidurnya kepada mereka.Agnia tidak pernah menduga kalau hal tersulit yang harus dilakukannya setelah memutuskan menikah dengan Narendra adalah beradaptasi dengan begitu banyak priviledge yang tiba-tiba dimilikinya. Semua serba dapat dimiliki. Tidak hanya sekadar memiliki tetapi selalu yang terbaik. Apapun itu."Nia?" Terdengar ketukan pelan di pintu kamar mandi."Sebentar," tergesa gadis itu menggelung rambut kemudi

  • Ternyata Kaya Tujuh Turunan   Selamat Bergabung

    "Macam inilah! Sah udah kalian sekarang," Bang Ucok langsung menyapa ketika seluru prosesi akad nikah selesai. Penampilan pria berbadan besar itu terlihat berbeda hari ini. Seperti seluruh undangan pria, Bang Ucok juga mengenakan three piece suit. Amelia turut hadir juga terlihat menawan dengan whimsical garden-inspired maxi dress. Penampilan disempurnakan dengan rambut tergelung model french twist yang memamerkan leher jenjangnya."Akhirnya, Bang," Agnia tertawa kecil, "Sekarang Bang Ucok udah nggak perlu khawatir lagi sama aku, kan? Aku udah nggak sendiri lagi.""He! Macam manaa... tak mungkin aku tak khawatir sama kau. Adik akunya kau ini," Bang Ucok berpura-pura bersungut kesal, "Jangan sementang kau sudah nikah terus kau anggap tak peduli lagi aku sama kau, ya!"Narendra terkekeh memperhatikan interaksi antara Agnia dan Bang Ucok. Walau mereka sudah tidak lagi di kontrakan petak tetapi tidak ada yang berubah. Semuanya masih sama seperti dulu."Maaf, Bang," Narendra menyela percak

  • Ternyata Kaya Tujuh Turunan   Dia yang Diantarkan Sang Ayah

    "Kamu yakin?""Ayah," Agnia hanya berpaling karena hiasan kepalanya cukup berat, "Ayah sudah berulang kali nanyain itu, lho. Mau Ayah tanya sampai seratus bahkan ribuan kali, jawaban Agnia tetap sama. Agnia yakin.""Tapi gimana kalau sampai tersebar? Memang pernikahan kamu private tapi tetap aja, di depan venue itu wartawan udah ngumpul kayak mau demo.""Memangnya kenapa kalau sampai nyebar?" Agnia menatap Kenny melalui cermin, "Ayah malu kalau sampai publik tahu aku ini anak ayah?""Bukan gitu," Kenny membalas tatapan Agnia, "Ayah bertanya karena Ayah nggak mau kamu menyesali kepuutusanmu.""Aku nggak akan nyesal, Yah," Agnia menjawab dengan yakin, "Percaya sama aku. Ini bukan keputusan impulsif. Aku udah mikirin ini dari lama. Dan itu keinginan aku. Pertanyaannya sekarang, apa Ayah mau ngelakuinnya atau nggak?""Tentu saja Ayah mau, Nia," Kenny menghampiri anak semata wayangnya dan meletakkan kedua tangan di bahu Agnia yang terbuka karena kebaya pernikahannya memiliki leher yang cuk

  • Ternyata Kaya Tujuh Turunan   Dia yang Akan Menjadi Pemimpin

    Narendra menatap pantulan diri pada cermin sambil menghembuskan napas dengan pelan. Dirinya terlihat sempurna dengann three pieces suit warna kelabu yang dipilihkan Agnia untuk hari istimewa ini. Kekasih yang akan segera menjadi istrinya itu mengatakan kalau kelabu merupakan warna yang hangat, dan itu sesuai dengan apa yang dirasakannya setiap kali berada di dekat Narendra. Sebagai seorang pria, Narendra menyerahkan sepenuhnya kepada Agnia.Ketika gadis itu meminta agar pernikahan mereka dilakukan secara private dan hanya mengundang keluarga dekat serta sahabat, Narendra juga dengan segera menyetujuinya. Beruntung keluarga besar mereka mau berkompromi. Walau pernikahan akan dirayakan secara sederhana tetapi resepsi akan diselenggarakan besar-besaran dan mengundang seluruh kenalan mereka. Agnia yang menyadari posisi mereka, Narendra merupakan pewaris keluarga Widjaja dan dirinya yang merupakan selebritas, setuju dengan itu."Narendra," Asija bersama dengan Reinya memasuki ruangan yang

  • Ternyata Kaya Tujuh Turunan   Cerita untuk Media

    "Lo gila," Abimana masuk ke ruang kerja Narendra sambil menggulirkan jari di tablet."Ada apa?" Narendra masih sibuk memperhatikan layar ponselnya. Dia sedang memeriksa portofolio saham miliknya sambil beristirahat dari memeriksa berbagai dokumen pekerjaan.Ketika Narendra kembali dari Seoul kemarin, dia disambut dengan tumpukan dokumen di meja kerja. Hanya dua hari tetapi tumpukan dokumen itu seakan Narendra sudah tidak mengantor selama berbulan-bulan. Seandainya bisa, dia ingin mengabaikan dokumen-dokumen itu. Tetapi tentu saja dia tidak dapat melakukannya karena ada tanggung jawab yang dipikul di bahunya.Asija menanggapi keputusan Narendra yang akhirnya setuju untuk menjadi pewaris Widjaja Group dengan serius. Walau pria itu mengatakan akan menggantikan Asija beberapa tahun lagi, pria paruh baya itu dengan cerdik mulai mengalihkan pekerjaan dan tanggung jawabnya kepada Narendra. Tentu saja Narendra tahu apa yang dilakukan oleh ayahnya tetapi dia tidak merasa keberatan dengan itu.

  • Ternyata Kaya Tujuh Turunan   Sebuah Awal untuk Hubungan Mereka

    "Woaa!" Lee Jieun, aktris yang menjadi salah seorang lawan main Agnia di serial yang bekerja sama dengan Netflix itu memasuk lobi sambil berseru tidak percaya, "Mereka penasaran sekali sama kalian, ya!"Setelah Agnia, aktris berikutnya yang tidak di red carpet adalah Lee Jieun. Sayangnya, beberapa pewarta masih penasaran mengapa Agnia ditemani oleh Narendra sehingga mereka masih melontarkan pertanyaan itu berulang kali. Berkat pengalaman panjang menjadi aktris dan penyanyi, dengan cepat Lee Jieun dapat mengendalikan suasana dan menarik perhatian para pewarta. Setelah meladeni permintaan untuk berfoto dan menjawab pertanyaan yang dilontarkan serta berbincang dengan MC, gadis itu memasuki lobi gedung tempat acara digelar dan segera menyapa Agnia yang kebetulan masih belum memasuki ruangan tempat acara akan berlangsung."Eonnie," Agnia tertawa penuh rasa bersalah. Seharusnya spotlight hari ini milik Lee Jieun yang merupakan aktris utama di serial yang mereka bintangi. Tetapi karena kehad

  • Ternyata Kaya Tujuh Turunan   Lagi, Kejutan yang Menyenangkan

    "Surprise!" Narendra tertawa kecil sambil menjawil hidung kekasihnya, "May I be you plus one?""Ren... dra?" Agnia masih tidak percaya kalau pria yang sudah menunggu di mobil adalah kekasihnya, "Kamu ngapain di sini?""Jadi plus one kamu. Boleh?" Narendra masih menatap kekasihnya sambil tersenyum, "Shit! I really want to kiss you but it will ruins your lipstick."Sisa kebingungan Agnia menghilang dan berganti dengan tawa, "Kamu udah nggak ketemu aku lama terus itu kalimat pertama kamu?"Narendra masih tersenyum tanpa rasa bersalah sama sekali, "Seaneh itu? Bagian mana yang aneh dari seorang pria yang ingin mencium kekasihnya?""Bukan aneh," Agnia masih tertawa, "Tapi aku nggak nyangka kalau itu yang bakalan kamu ucapin setelah kita nggak ketemu selama beberapa minggu.""Beberapa minggu?" Senyuman masih tersisa walau sekarang pria itu mengernyit bingung, "Bukannya beberapa hari lalu kita baru bertemu, ya?""Beberapa hari?" Agnia berpiki selama beberapa saat, "Aaah! Aku ingat! Astagaa,

  • Ternyata Kaya Tujuh Turunan   Bersiap Untuk Acara Istimewa

    Suara ketukan disusul dengan seseorang gadis membuka pintu kamar hotel yang digunakan Agnia sejak beberapa malam lalu. Gadis berheadset dan memeluk clipboard berdiri di ambang pintu."Selamat siang Nona Agnia," senyumnya merekah sempurna, "Kita sesuai dengan jadwal. Lima menit lagi Anda sudah harus turun. Mobil yang akan mengantarkan Anda ke lokasi sudah siap."Agnia yang berdiri di tengah ruangan dan dikelilingi oleh begitu banyak orang dengan kesibukan masing-masing hanya dapat menoleh sambil tersenyum kemudian menganggukkan kepala. Dia tidak dapat melakukan lebih dari itu. Penata busana sedang memastikan seluruh lekuk tubuh artisnya menonjol dengan tepat tanpa ada kerutan atau lipatan yang merusaknya. Asisten penata busana sudah menyodorkan entah pasangan sepatu ke berapa untuk dicobanya. Hairdresser sejak tadi memastikan kalau rambut Agnia sempurna sesuai dengan keinginannya sementara make up artist yang dipercaya oleh artis muda itu sedang melakukan retouch pada beberapa bagian w

  • Ternyata Kaya Tujuh Turunan   Pembicaraan Di Sela Pengukuran

    "Paman Leo," Narendra tersenyum ketika melihat pria paruh baya yang sudah berpuluh tahun bekerja di tailor yang sudah menjadi langganan keluarga besar Widjaja. "Saya tidak pernah menyangka kalau saya masih diberi kesempatan untuk mengukur dan menyiapkan suits untuk pernikahan Anda," Leo menyapa dengan ramah. "Paman pasti masih menganggapku anak kecil," Narendra terkekeh. "Kebiasaan orang tua," dengan hati-hati Leo mengarahkan Narendra yang ditemani Abimana dan Badi untuk berjalan ke bagian belakang yang lebih tertutup, "Rasanya baru kemarin Anda ke sini untuk pengukuran suits pertama. Bahan wol, warna kelabu. Three pieces dengan celana pendek." "Untuk ulang tahun pernikahan Papa dan Mama," Narendra menyambung, "Saya juga masih mengingatnya dengan baik, Paman." Selama beberapa saat Leo berdiri sambil menatap Narendra. Tatapannya penuh dengan kenangan bercampur kebanggaan. Dia sempat larut sebelum menyadari kalau ada pekerjaan yang harus diselesaikan. Dengan cepat dia mengeluarkan

DMCA.com Protection Status