Share

Tolong, Ikhlaskan Aku

Penulis: Aira Tsuraya
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-07 11:00:22

“Pingsan??!! Terus gimana sekarang?” tanya Emran.

Ia terlihat panik kali ini. Padahal beberapa saat lalu Emran baru saja melakukan panggilan dengan Ivan. Kenapa sekarang mendapat kabar seperti ini?

“Aku sudah di rumah sakit, Mas. Tadi habis menelepon dengan Mas Emran, dia ke kamar mandi. Aku pikir dia mau buang air, ternyata dia muntah darah lalu pingsan.”

Emran terdiam membisu, lagi-lagi kenangannya menghadapi penderita kanker terlintas di benak Emran. Memang kebanyakan penderita kanker tidak bisa bertahan hidup lebih lama. Namun, entah mengapa Emran sangat berharap Ivan tidak seperti itu.

“Oke, habis ini aku ke sana, Nin. Minta tolong kirim alamat rumah sakitnya, ya?”

Emran mengakhiri panggilannya usai mendapat jawaban dari Nina. Tak lama Nina sudah mengirim alamat rumah sakit tempat Ivan dirawat.

“Ada apa, Mas?” tanya Widuri.

Ia sudah keluar dari kamar mandi sambil mengenakan bathrobe

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (10)
goodnovel comment avatar
mimi jihan🦋🦋🌹
kan biasa ada kemo yg bisa lbih lama ya
goodnovel comment avatar
Buna Nya Fio
sembuh Ivan ...... aku mau baca cerita bahagianya
goodnovel comment avatar
pipit nurfitri
Semoga ivan bisa sembuh yaa,,hiks hiks hiks
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Hanya untuk Ivan

    “Van, kok ngomong gitu, sih?” protes Nina.Ia sangat kesal saat Ivan berkata seperti itu. Ivan tidak menjawab hanya diam sambil menatap Nina dengan sendu.“DENGER!!! Kamu gak boleh mati. Kamu gak boleh pergi. Kita belum malam pertama, bahkan aku ingin punya anak darimu. Aku akan lakukan apa saja untuk membuatmu sembuh.”Ivan hanya diam menatap Nina dengan mata sayunya. Sebuah senyuman masam terukir sekilas di bibir Ivan.“Jangan bilang kalau kamu menyerah. Jangan bilang kalau kamu lelah. Karena aku, aku yang akan selalu menyemangatimu!! Kamu gak boleh putus asa selama ada aku.”Ivan tersenyum lagi sambil menggelengkan kepala.“Lalu bagaimana kalau Tuhan sudah memanggilku? Kamu tidak bisa mengubahnya, kan?”Nina terdiam sesaat, menghela napas sambil mengatur gemuruh di dadanya. Kemudian menatap Ivan dengan penuh cinta.“Aku akan berdoa setiap malam agar Tuhan menundanya. Bahk

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-08
  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Semua Demi Ivan

    “Rumah sakit? Tentang Ivan?” tanya Fabian.Mata sipit pria itu melebar perlahan seakan ikut bertanya ke Luna. Luna terdiam kemudian mengangguk.“Bukan rumah sakit Ivan, tapi rumah sakit temanku. Sebentar, aku jawab dulu.”Fabian menghela napas lega sambil mengurut dadanya. Sementara Luna sudah bangkit dari duduknya dan terlihat sibuk melakukan pembicaraan di sana. Fabian hanya diam memperhatikan. Luna terlihat serius. Kepalanya terus mengangguk dan hanya sesekali saja bersuara.Cukup lama Luna melakukan panggilan hingga akhirnya dia kembali duduk ke sebelah Fabian.“Apa itu dari temanmu yang baru kamu bicarakan tadi?”Luna mengangguk. “Iya, temanku bilang untuk segera membawa Ivan ke sana. Mereka perlu mendiagnosis awal penyakit Ivan dan menganalisa apa saja yang harus dilakukan. Namun, tentu saja dia tidak bisa berjanji kalau Ivan bisa sembuh seratus persen. Semua dilihat dari tingkat penyakitnya.&r

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-09
  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Malaikat Tak Bersayap

    “Kayaknya untuk saat ini belum bisa, Lun. Aku masih ada kerjaan di sini. Lain waktu saja,” jawab Emran.Luna menganggukkan kepala sambil tersenyum ke arah Widuri. Entah mengapa Luna melihat Widuri hanya terdiam sedari tadi. Luna memang tidak tahu apa yang pernah terjadi di antara Widuri, Emran dan Mawar.Setelah beberapa saat, Widuri dan Emran berpamitan undur diri. Mereka sudah janji akan mengajak Alif dan Alisha jalan-jalan. Kebetulan kedatangan mereka ke kota tersebut juga untuk liburan. Sepanjang perjalanan Widuri hanya diam dan terlihat melamun menatap lalu lintas di luar sana.“Sayang … kamu kenapa? Kok diam saja dari tadi?” tanya Emran penasaran.Widuri tersenyum sambil menggelengkan kepala. Kemudian menoleh ke arah Emran.“Apa kamu tidak ingin ke makam Mawar, Mas?”Emran terdiam tidak menjawab hanya jakunnya naik turun menelan saliva. Setiap saat pembahasan Mawar membuat suasana dingin.

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-10
  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Melawan Takut

    “Kamu sudah siap?” tanya Nina.Hari ini saatnya Ivan pindah ke rumah sakit kanker yang sudah dirujuk. Ivan hanya diam sambil menganggukkan kepala menatap Nina dengan sendu.“Iya, sudah siap, Bu.”Nina mengulum senyum sambil menggelengkan kepala. Dari awal bertemu Ivan, Nina sudah tahu jika Ivan suka bergurau dan selalu tak pernah serius.“Ya udah, kita berangkat, ya!!”Ivan tersenyum lagi sambil mengangguk. Kemudian Nina sudah mendorong kursi roda yang diduduki Ivan. Sebenarnya Ivan sudah lebih baik dari pada beberapa hari yang lalu. Bahkan kali ini mereka berencana menggunakan pesawat untuk tiba di rumah sakit yang dituju.“Van, Nin!! Udah beres semua?” Tiba-tiba Luna muncul dari balik pintu.Nina tersenyum sambil mengangguk. “Iya, Lun.”Luna menghela napas sambil menatap Ivan dengan sendu. Ivan langsung cemberut saat melihat tatapan Luna.“Ngapain kamu s

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-11
  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   New Sister

    “LANI!!” seru Tante Karin.Lani terdiam, mengatupkan rapat bibirnya dan menoleh ke Tante Karin. Luna hanya diam dan berangsur duduk di tempatnya. Fabian terdiam, kini tampak mengelus lembut tangan Luna.“Jangan panggil dia seperti itu!! Dia … dia juga adikmu,” lanjut Tante Karin.Seketika Lani terperangah kaget. Matanya membola dengan mulut terbuka.“Jadi Mama sudah menerimanya sekarang? Mama lupa apa yang dilakukan oleh ibunya?” Lani meninggikan suaranya sambil menunjuk ke arah Luna.“Ibunya … ibunya sudah merebut Papaku, Ma. Aku … aku kehilangan kasih sayang Papa saat aku masih membutuhkannya. Aku kehilangan sosoknya, Ma. Dan itu semua karena ulah ibunya.”Tante Karin tidak menjawab, tapi kepalanya sudah mengangguk mengiyakan semua perkataan Lani. Lani terdiam, matanya berkabut menatap tajam ke arah Tante Karin.“Iya … Mama tahu, Lani. Mama tahu. Itu s

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-12
  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   It's Our Honeymoon

    “Fabian … ,” desis Luna.Fabian mengulum senyum sambil menggelengkan kepala melihat ekspresi Luna.“Kita sudah sampai. Aku sengaja ngebut karena tinggal beberapa meter saja tadi. Memangnya kamu pikir aku akan ngebut terus dan mencelakakan orang kesayanganku, begitu?”Luna tersenyum sambil menggelengkan kepala.“Ayo, buruan turun!! Katanya aku suruh nengokin si Kembar.”Luna memelotot saat mendengar ucapan Fabian. Fabian langsung tersenyum melihat ekspresi Luna.“Apa mau aku gendong sampai kamar?” Fabian kembali menambahkan kalimatnya.“Enggak. Aku bisa jalan sendiri. Malu, Fabian.”Luna buru-buru turun dari mobil. Wajahnya sudah bersemu merah akibat ucapan Fabian tadi. Beberapa hari ini dia memang tidak sempat menikmati kebersamaannya dengan Fabian. Mereka berdua disibukkan dengan kondisi Ivan saat itu. Jadi apa salahnya malam ini mereka nikmati dengan penuh kem

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-13
  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Jangan Pergi, Ivan!!

    “IVAN!! BANGUN!! BANGUN, IVAN!!!” seru Nina.Namun, tubuh pria tampan itu tetap diam tak bergerak. Nina tidak putus asa. Dia memukul dada Ivan berulang kali, tapi sama sekali tidak ada perubahan. Nina menangis, tubuhnya merosot ke lantai. Bersamaan kedatangan suster dan dokter ke ruangan itu.Suster dan dokter tampak sibuk mencoba membantu Ivan. Sementara Nina hanya diam membisu menatap kosong ke arah Ivan. Dia menyesal tertidur lebih dulu semalam. Nina tidak menyadari kalau semalam adalah saat terakhir Ivan dengannya. Padahal ucapan Ivan dan tingkah lakunya seakan memberi isyarat padanya.Untaian air mata mengalir deras dari sudut mata Nina saat dokter dan para perawat di depannya menggeleng dengan lesu. Kemudian salah satu dari mereka menarik selimut Ivan menutup seluruh tubuhnya.Seketika tubuh Nina lemas bagai tak bertulang. Semua harapan hidupnya berangsur sirna hanya bayangan gelap yang memenuhi otak dan pandangannya. Kebahagiaan seakan

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-14
  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Tolong, Jangan Ada Duka!!!

    “Bagaimana kandungannya, Dok?” tanya Fabian.Hari ini Luna dan Fabian baru saja tiba di kota tempat tinggalnya. Sengaja Luna dan Fabian langsung memeriksakan kandungannya. Gara-gara sibuk mengurusi Ivan, mereka hampir melupakan kesehatan kandungan Luna.Dokter wanita paruh baya itu mengulum senyum sambil melihat Luna dan Fabian bergantian. Kalau tidak salah usia kandungan Luna sudah masuk trimester kedua.“Keduanya terlihat sehat dan berkembang sesuai usianya. Lalu sepertinya kalian akan mempunyai dua orang putri yang cantik.”Fabian dan Luna langsung terperangah kaget. Mereka tidak menduga akan mengetahui dengan cepat jenis kelamin buah hatinya.“Beneran, Dok?” tanya Fabian.Dokter wanita paruh baya itu tersenyum kemudian sudah menunjuk monitor.“Itu alat genitalnya!!”Fabian dan Luna langsung terdiam dan tertegun memperhatikan layar monitor.“Semoga saja selalu seha

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-15

Bab terbaru

  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Extra Bab

    “IBU!! Kok di sini?” tanya Dokter Bayu. Untung saja mereka menjeda interaksi mesra, kalau tidak pasti Nayla akan sangat malu. Nayla urung membuka jilbab dan kembali duduk dengan tenang. Sementara Dokter Bayu bangkit menghampiri Bu Narmi. “Perut ibu sakit, jadi bolak balik ke kamar mandi. Ibu pikir Rayhan sudah tidur, ternyata kamu dan Nayla malah di sini.” Dokter Bayu menghela napas panjang sambil mengacak rambutnya. “Ya … gimana gak ke sini. Rayhan tidur di kamarku, tuh.” Dokter Bayu mengatakannya dengan kesal dan wajah cemberut. Bu Narmi hanya mengulum senyum sambil melirik putra serta menantunya. “Ya udah, biar Ibu bangunin Rayhan.” Bu Narmi bersiap pergi, tapi Dokter Bayu mencegahnya. “Gak usah, Bu. Aku tidur di sini saja. Ibu dan Bapak temani Rayhan di kamar sebelah.” Bu Narmi menghela napas panjang sambil mengangguk. “Ya udah kalau gitu. Nanti biar Ibu kasih tahu bapakmu nanti takutnya main nyelonong masuk saja.” Dokter Bayu hanya tersenyum sementara Nayla sudah menunduk

  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Selamat Hari Bahagia Dokter Bayu

    “Saya … saya tidak mau bohong, Dok,” lirih Nayla.Tentu saja mendengar jawaban Nayla membuat Dokter Bayu kebingungan. Kedua alisnya terangkat dengan mata penuh tanya. Perlahan Dokter Bayu menggelengkan kepala.“Aku gak tahu maksud kalimatmu. Kamu gak mau bohong soal apa?”Nayla membisu, tidak mau menjawab malah menundukkan kepala semakin dalam. Dokter Bayu makin bingung melihat sikap Nayla. Kemudian perlahan dan sangat lirih terdengar kalimat dari bibir Nayla.“Saya … juga suka Dokter.”Seketika Dokter Bayu terkesima mendengar jawaban Nayla. Matanya tampak berkaca-kaca dengan sebuah senyum yang terukir indah di wajahnya. Ia terdiam menatap gadis manis berhijab di depannya ini. Ingin rasanya ia mendekat dan menarik Nayla dalam pelukannya, tapi tentu saja itu tidak mungkin.“TANTE!!!” tiba-tiba Rayhan datang dan berhambur memeluk Nayla.Nayla tersenyum dan balas memeluknya. D

  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Kejutan dari Rayhan

    “Kejutan? Kejutan apaan?” gumam Dokter Bayu.Ia baru saja usai membaca pesan yang dikirimkan Rayhan padanya. Dokter Bayu tidak mau banyak berpikir. Ia menyimpan ponselnya dan kembali sibuk memeriksa pasien. Hari ini kebetulan pasiennya sangat banyak sehingga membuat Rayhan menunggu sedikit lama.Pukul sembilan malam saat Dokter Bayu keluar dari ruang praktek. Ia melihat Rayhan sedang duduk di ruang tunggu sambil memainkan ponselnya.“Kamu tidak membuat ulah, kan?” tanya Dokter Bayu.Rayhan mendongak, menghentikan bermain. Matanya membola menatap Dokter Bayu yang berdiri di depannya.“Aku dari tadi duduk diam di sini, Pa. Memangnya mau bikin ulah apa?”Dokter Bayu mengendikkan bahu sambil menggelengkan kepala.“Gak tahu. Kan biasanya kamu yang suka bertingkah aneh.”Rayhan tersenyum cengengesan sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.“Aku kan udah gede, Pa. Lagian

  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Bapak Berduka Anak Berulah

    “Aku serius, Nay,” ucap Dokter Bayu.Nayla hanya diam membisu dengan mata tak berkedip menatap dokter tampan di depannya ini. Sudah kedua kali ini, Dokter Bayu mengutarakan perasaannya secara terang-terangan ke Nayla. Tentu saja semua yang pria ganteng itu lakukan membuat Nayla kebingungan.Perlahan Nayla memalingkan wajah dan menunduk. Lagi-lagi dia dihadapkan pada situasi yang sulit. Bahunya naik turun mengikuti ritme aliran udara di dadanya. Entah apa yang ada di benaknya, yang pasti semua ucapan yang baru saja keluar dari bibir pria di depannya ini benar-benar membuat Nayla kelimpungan sendiri.“Nay … kamu gak mau menjawab pertanyaanku?” Kembali Dokter Bayu bersuara.Nayla menghela napas pelan kemudian mendongak membuat mata mereka saling bertemu untuk beberapa saat.“Saya … saya harus menjawab apa, Dok?” lirih Nayla bersuara.Dokter Bayu tersenyum, matanya sayu menatap gadis manis di depannya ini.“Inginku kamu jawab ‘iya’, tapi tentu saja aku tidak bisa memaksamu. Semua tergantun

  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Tepat Sasaran

    “Tunangan? Jadi kamu sudah bisa move on, Nay?” seru Fery.Nayla langsung tersenyum dan mengangguk dengan mantap. Ia bahkan kini menoleh ke Dokter Bayu yang berdiri di sebelahnya. Menatap pria tampan itu dengan lembut kemudian membalas senyumannya.“Iya. Bukannya masa lalu memang harus dilupakan. Benar kan, Sayang?” Nayla langsung bersuara dengan menambahkan panggilan ‘Sayang’ untuk Dokter Bayu.Dokter Bayu hanya mengulum senyum mendengar Nayla memanggilnya ‘Sayang’. Ia langsung mengangguk, menjawab pernyataan Nayla. Sementara Fery hanya diam. Wajahnya merah padam dengan rahang yang menegang.“Mbak, ini pesanannya sudah selesai.” Suara abang penjual roti bakar menginterupsi interaksi mereka.Nayla langsung menerimanya sementara Dokter Bayu menyelesaikan transaksinya.“Aku duluan, ya!!” pamit Nayla ke Fery.Ia berjalan beiringan dengan Dokter Bayu dan langsung masuk

  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Modus Atau Pertolongan

    “Maaf, Dok … ,” lirih Nayla.Dokter Bayu tersenyum, matanya tampak berbinar menatap wajah manis di depannya. Sementara Nayla terlihat gelisah dan tidak tenang. Sesekali Nayla menggigit bibir bawahnya menunjukkan jika dirinya sedang gugup.“Aku tahu, pasti kamu berpikir ini terlalu cepat. Namun, bagiku tidak, Nay.”Nayla belum menjawab dan kini memutuskan menunduk saja. Ia tidak kuasa menatap mata pria di depannya ini yang bersinar penuh cinta. Selain itu kini dia sibuk menata gemuruh di dadanya yang tiada menentu. Kalau saja dia tidak menggantikan tugas Sari pasti Nayla tidak akan bersama Dokter Bayu saat ini.“Aku akan menunggu jawabannya, tidak perlu cepat. Kamu punya banyak waktu, kok.”Nayla masih membisu dengan wajah yang terus menunduk dan tangan yang sibuk meremas ujung hijabnya. Mimpi apa dia semalam hingga tiba-tiba ditembak Dokter Bayu seperti ini.Dokter Bayu menghela napas panjang sambil

  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Aku Suka Kamu

    “Ray, kamu apa-apaan, sih?” sergah Dokter Bayu.Rayhan tampak marah dan menatap papanya dengan mata meradang. Dokter Bayu mengabaikan tatapannya. Pria tampan itu langsung menarik tangan Rayhan dan mengajaknya berlalu pergi.“Pa … aku gak mau pulang. Aku mau Mama Nayla. Aku mau Mama, Pa!!” ronta Rayhan.Ia bahkan tidak mau menggerakkan kakinya sedikit pun. Dokter Bayu berdecak sambil menatap Rayhan dengan tajam.“Ray, gak semua permintaanmu bisa dipenuhi Papa. Ingat itu!!”Rayhan mendengkus sambil menatap papanya dengan kesal.“Aku gak masalah saat Papa gak jadi ama Tante Widuri. Namun, Papa duluan yang menyimpan foto Tante Nayla di rumah. Itu artinya Papa memang suka Tante Nayla, kan?”Dokter Bayu menghela napas, menghentikan langkahnya dan menoleh ke arah Rayhan.“Kamu masih kecil dan gak tahu apa yang dirasakan orang dewasa. Jadi, Papa harap jangan bahas ini lagi!!&

  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Perasaan Dokter Bayu

    “HEH!!!” seru Nayla tertahan.Rayhan hanya mengulum senyum melihat reaksi Nayla yang kebingungan. Gadis berhijab dengan wajah manis itu hanya diam sambil mengerjapkan mata menatap Rayhan dengan heran.“Kayaknya kamu salah, deh. Saya … saya bukan pacar Dokter Bayu.” Akhirnya Nayla bersuara usai terdiam beberapa saat.Rayhan sontak menggeleng dengan cepat.“Enggak. Saya gak salah. Papa punya foto Tante dan nama Tante Nayla, kan?”Nayla dengan refleks menganggukkan kepala. Untung saja suasana ruang tunggu sudah sepi pengunjung sehingga interaksi mereka berdua tidak menarik perhatian orang.“Kapan Tante mau jadi Mama saya? Nanti saya akan bilang ke Papa, ya?”Kedua alis Nayla sontak terangkat dengan mata yang melihat bingung.“Rayhan … pasti salah. Pasti itu bukan Nayla saya, kan? Saya dan Dokter Bayu hanya ---”“Iya, saya tahu. Orang dewasa sela

  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Gak Boleh Ada Kesedihan

    “Sudah siap untuk melakukan prosedur selanjutnya?” tanya Dokter Bayu.Setelah enam minggu berselang, Nina dan Ivan datang kembali ke tempat Dokter Bayu. Sesuai jadwal, kali ini akan dilakukan pengambilan sel telur dan sel sperma. Nina dan Ivan hanya menghela napas panjang sambil menganggukkan kepala.“Iya, sudah, Dok,” ucap keduanya dengan mantap.“Oke, mari ikut saya!!”Dokter Bayu berdiri bersama seorang suster yang membimbing Nina ke ruang periksa. Sementara Ivan sudah berada di ruangan berbeda. Tidak membutuhkan waktu lama untuk proses tersebut. Bahkan setelahnya Ivan dan Nina bisa kembali melakukan aktivitas seperti biasa.“Apa hanya itu saja, Dok?” tanya Ivan.“Iya. Nanti jika sudah siap, saya akan kembali menghubungi Anda dan melakukan proses selanjutnya. Semoga saja untuk percobaan pertama ini langsung berhasil.”Ivan dan Nina manggut-manggut mendengarnya. Kemudian me

DMCA.com Protection Status