Share

Menikmati Hidup

Penulis: Jannah Zein
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-03 20:00:45

Bab 92

"Aku hanya tidak mau kita terikat, Mas. Lagi pula Mas nggak perlu khawatir soal percintaan kita kemarin. Aku nggak bakalan hamil kok, jadi Mas nggak perlu tanggung jawab. Lagi pula Mas sudah membayarku lewat mami Merry. Jadi kita impas."

"Bahkan jika aku hamil sekalipun, Mas juga nggak perlu tanggung jawab. Aku bisa mengurus diriku sendiri dan kehamilanku...."

"Bukannya begitu. Mas hanya ingin hubungan kita jadi jauh lebih baik."

Rio menelan salivanya sembari terus memikirkan kalimat yang paling memungkinkan untuk membujuk Risty.

Dia punya hutang kepada Hanina dan Akmal. Tidak mungkin jika dia ingkar janji. Seperti apapun dia mencintai Hanina, nyatanya Hanina masih tetap milik Akmal. Dia sudah berusaha sekuat tenaga untuk memperjuangkan perempuan itu, tapi nyatanya gagal. Kenyataan pahit itu selalu saja ia telan, bahkan untuk yang kesekian kali.

Kenapa hidup seolah tidak berpihak kepadanya? Kapan kebahagiaannya akan datang?

Pria itu masih terus memeluk Risty, mengendus bau har
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Ternyata Aku Istri Kedua    Aku Bukan Pelampiasan

    Bab 93Saking kagetnya, Risty tanpa sadar menepis tangan Rio yang bermaksud mempererat dekapannya. Wanita yang tidak mengenakan sehelai benang pun di tubuhnya itu lantas berbaring telentang setelah ia menarik selimut untuk menutupi tubuh mereka."Kita ini sudah kawin, Mas. Jadi buat apa nikah?"Tawa Rio seketika pecah, bahkan saking gelinya ia sampai merasakan perutnya seperti diaduk-aduk. Tawa yang menular pula pada Risty. Suara derai tawa menggema ke seisi kamar, menertawakan kekonyolan ucapan Risty barusan."Kalau soal kawin itu gampang, Ris, tapi Mas ingin kita nikah. Nikah beneran, kita jadi suami istri beneran.""Oh jadi Mas menganggap jika apa yang sudah kita lakukan ini seperti test drive, begitu?! Dicoba dulu. Kalau merasa cocok, baru nikah gitu?" Perempuan itu menutup mulutnya setelah mengucapkan kalimat itu. Ini benar-benar lucu.Seorang pelanggan jasanya mengajak nikah. Ah, yang benar saja! Bukan soal dirinya sudah kotor atau tidak, tapi bagi Risty, dia melakukan pekerjaa

  • Ternyata Aku Istri Kedua    Lupakan Masa Lalumu

    Bab 94Trend belanja masyarakat sekarang yang lebih memilih belanja online ketimbang belanja langsung dengan mengunjungi tokonya membuat menyusutnya jumlah pengunjung yang masuk ke butik miliknya. Penjualan produk Hanina Collection sekarang lebih banyak di online. Omset penjualan memang meningkat seiring dengan banyaknya orderan masuk, tetapi Dira semakin sibuk meski sudah dibantu oleh Rima yang bertugas mempacking semua barang yang diorder oleh pembeli."Aku keluar dulu ya, Dira. Sepertinya Aqila sudah lapar," ujar Hanina sembari mendorong Aqila menuju pintu utama butik ini yang terbuat dari kaca tebal itu."Makan yang banyak ya, Cantik!" teriak Dira sembari melambaikan tangan.Perempuan itu hanya tersenyum tipis. Dia lantas membuka pintu sembari mendorong stroller Aqila. Hanina menyusuri pusat perbelanjaan itu menuju ke sebuah restoran. Aqila terlihat antusias manakala di sepanjang perjalanan mereka nampak toko-toko yang berderet dengan pengunjung yang berlalu lalang.Sejak Akmal

  • Ternyata Aku Istri Kedua    Seberapa Mahal Tubuhmu?

    Bab 95Setelah Hanina benar-benar keluar dari restoran itu, perempuan itu segera bangkit dan berjalan menuju kasir. Dia melakukan pembayaran, walaupun makanan dan minumannya belum habis. Dia bergegas melangkah, tak ingin bayangan Hanina yang tengah mendorong stroller itu luput dari pandangannya. Perempuan itu berjalan perlahan menyelip di antara orang-orang yang lalu lalang di mall itu ,sampai akhirnya dia melihat Hanina berhenti di depan pintu butik, lalu masuk ke dalam.Risty terpaku. Dia mendongak ke atas dan mengeja nama Hanina Collection yang ditulis dengan huruf besar dan diletakkan tepat di atas pintu utama butik."Rupanya Mas Rio nggak bohong. Hanina memang punya butik setelah perusahaannya bangkrut," gumam perempuan itu seraya menggelengkan kepala. Tadi pagi saat mereka akan checkout dari hotel, Rio memang menceritakan semuanya. Pria itu pun juga memprovokasinya agar tidak lagi mengharapkan Akmal."Cinta memang mengalahkan segalanya dan apa yang barusan aku saksikan menguatk

  • Ternyata Aku Istri Kedua    Melayani Tuan Lion

    Bab 96Perempuan itu langsung bergidik saat membayangkan bagaimana nasibnya nanti malam. Dia sudah terlanjur menyetujui tawaran itu dan sekarang sudah tidak bisa mundur lagi.Dia sudah menyetujui, asalkan sesuai dengan bayarannya.Malam ini Risty memilih untuk berangkat dengan menggunakan taksi online, alih-alih bersedia dijemput oleh anak buah mami Merry. Tapi meskipun dia terlihat bebas, bukan berarti dia lepas dari pengawasan. Dia melihat dari balik kaca spion, beberapa motor tampak mengiringi di belakang, meski dari jarak yang cukup aman. Mata Risty dengan jeli tentu bisa membedakan mana pengendara biasa dan pengendara yang menguntit mobil yang ia tumpangi saat ini."Ini belum termasuk jika aku harus berhadapan dengan anak buah Tuan Lion jika seandainya tidak bisa memuaskannya nanti." Perempuan itu menggigit bibirnya, lalu mendesah.Merasakan ketegangan yang diam-diam hinggap, akhirnya Risty memutuskan untuk bermain ponsel. Perjalanan ke hotel Blizz masih memakan waktu sekitar 15

  • Ternyata Aku Istri Kedua    Pertolongan

    Bab 97Tatapan mata itu berkilat-kilat seperti seorang pemangsa yang sedang memangsa buruannya, dan memang benar, Risty adalah binatang buruan itu. Risty mencoba menikmati permainan ini. Dia memekik saat inti kelelakian pria paruh baya itu masuk ke dalam liang senggamanya."Pelan-pelan, Tuan. Sakit," rintih Risty. Dia sudah mencoba untuk menikmati, tetapi rasanya memang benar-benar sakit, padahal ukurannya tidak lebih besar dari punya Rio. Akan tetapi entah kenapa rasanya beda. Rio melakukannya dengan penuh kelembutan, sedangkan pria ini melakukannya dengan begitu kasar. Inti wanitanya terasa seperti terkoyak."Jangan mengingat sakitnya, Cantik. Ingat saja uang lima miliar. Kalau kamu bisa memuaskanku malam ini, kamu akan kaya raya," ucap pria itu bernada mengejek. Dia terus memaju mundurkan inti kelelakiannya, menggempur Risty tanpa ampun. Meskipun Risty berteriak, tetapi pria itu tidak peduli. Bahkan ia malah terlihat sangat menikmati penderitaan partner ranjangnya saat ini.Rasa pe

  • Ternyata Aku Istri Kedua    Pertolongan 2

    Bab 98"Memangnya kenapa, Dok?" tanya Rio hati-hati."Kami menemukan jejak-jejak percintaan di tubuhnya Mbak Risty. Dan maaf, organ intinya terluka. Apa kalian terlalu lama bercinta atau mungkin Mas Rio berlaku sedikit kasar?""Maaf Dok." Seketika Rio menepuk jidatnya. Dia baru sadar jika Risty memang baru saja selesai melakukan tugasnya sebagai seorang wanita panggilan. Mungkin dokter ini mengira jika mereka baru saja bercinta. Ini jika mengingat Rio pula yang membawa Risty ke rumah sakit ini dengan cara menggendong ala bridal. Pantas saja di awal para petugas bertanya apakah dia adalah suami si pasien."Maaf Dok, mungkin karena saya terlalu bersemangat.""Saya paham. Masa pengantin baru memang lagi hangat-hangatnya. Tapi tolong, lain kali jangan diulangi lagi ya, Mas. Kasihan mbaknya. Dia pasti merasa sangat sakit dan perih, apalagi jika mungkin itu adalah pengalaman pertamanya." Pria itu mengangguk-angguk sembari tersenyum kecil.Pengalaman pertama?! Ah yang bener aja.Bukankah Ris

  • Ternyata Aku Istri Kedua    Tolong Jaga Jarak

    Bab 99Dadanya seketika berdesir. Gestur tubuh gadis itu sudah menyatakan apa yang ada di dalam pikirannya. Sebagai seorang perempuan yang sudah dewasa dan mengenal apa artinya cinta, Hanina tentu tahu apa yang ada di dalam pikiran Dira saat ini.Hanina menatap lagi tas itu. Tas yang berukuran cukup kecil, namun terlihat manis dan elegan. Harganya memang tidak murah. Tentu saja Hanina tahu, karena ia sendiri adalah orang yang berkecimpung di dunia fashion"Kakak juga nggak tahu kenapa Rio belakangan ini nggak pernah main kemari. Mungkin dia sibuk," jawab Hanina sekenanya."Biasanya sih sesibuk apapun, Mas Rio selalu menyempatkan diri datang ke butik ini.""Apa kamu benar-benar menginginkan Rio datang kemari?" tanya Hanina. Ini pertanyaan serius. Hanina ingin tahu bagaimana sikap Dira selanjutnya dalam menanggapi umpannya kali ini."Jangan, Kak. Aku takut dia lagi sibuk. Jadinya kan kasihan." Gadis itu kembali menunduk."Memangnya kenapa? Katamu tadi dia selalu meluangkan waktu untuk d

  • Ternyata Aku Istri Kedua    Menikahlah Denganku

    Bab 100"Risty sakit apa?" tanya Hanina setelah ia berhasil menenangkan debar-debar di dadanya."Nggak sakit, cuma kelelahan sehabis bercinta," sahut Rio."Kalian bobo bareng lagi?" Hanina bertanya sembari memegangi dadanya. Dia tidak menyangka, begitu gampangnya Rio tidur dengan seorang wanita. Katanya cinta sama Hanina, tapi dengan gampangnya dia memberikan tubuhnya kepada wanita lain. Ah, tapi jika dipikir-pikir, apa bedanya sih sama Akmal? Akmal dulu pernah sangat mencintai Risty, dan nyatanya pria itu menikahi Hanina tanpa rasa cinta, walaupun kini orientasi perasaan pria itu sudah berubah menjadi mencintai dan menjadikan Hanina sebagai istri satu-satunya.Apa benar hubungan intim bagi seorang pria itu bisa dilakukan tanpa cinta, pokoknya asal mau sama mau, hubungan seperti itu pun bisa terjadi?"Menurutmu?" Pria itu justru tertawa kecil. "Kamu pikir untuk memenangkan hati Risty itu urusan mudah? Setidaknya kami memerlukan penjajakan terlebih dulu sebelum memutuskan untuk menik

Bab terbaru

  • Ternyata Aku Istri Kedua    Berdamai Dengan Takdir

    Bab 119"Dari caramu berpakaian," jawab Reza tanpa melepas tatapannya pada Dira. Begitu intensnya ia menatap gadis itu, membuat wajahnya terlihat memerah. Mungkin Dira merasa risih atau malu. "Kamu masih mengenakan pakaian yang sopan, berbeda dengan para wanita yang biasa di klub itu. Mereka berpakaian, tapi sebenarnya tidak, bahkan terkadang mereka hanya menutup organ vital tubuhnya, yang mungkin sebentar lagi akan terbuka semuanya jika ada pria yang menginginkan," lanjut Reza, masih dengan tatapan intensnya. Meski terasa amat dalam, tapi terasa begitu meneduhkan."Penampilan itu bisa menipu. Bahkan orang bisa saja menggunakan hijab dan cadar sekalipun, tetapi hatinya busuk," sarkas gadis itu acuh. "Iya, boleh jadi begitu. Tapi dari gerak-gerikmu tak bisa berbohong. Kelihatan banget jika kamu masih pemula dalam urusan minuman keras. Minum sedikit saja sudah bikin kamu mabuk.""Sok tahu kamu!" Gadis itu mencoba untuk duduk walaupun masih pusing."Terserah apa anggapan kamu, tapi yan

  • Ternyata Aku Istri Kedua    Sisi Lain Dira

    Bab 118"Mas mandul?" tebak Risty tanpa tedeng aling-aling. Tanpa membuka map itu pun Risty sudah bisa menebak. Tidak mungkin Rio memberikan map itu jika organ reproduksinya tidak bermasalah, bukan?Perempuan itu menatap horor Rio yang hanya bisa menunduk, terlihat jelas pria itu seperti menyembunyikan kepedihannya."Aku pernah mengalami kecelakaan. Ya, meskipun sekarang aku bisa berjalan dengan normal, bahkan untuk urusan ranjang pun aku masih mampu, tetapi itu tidak berlaku pada kemampuanku untuk menghasilkan keturunan. Ada organ di dalam sistem reproduksiku yang rusak, tidak bisa diperbaiki lagi walaupun dengan jalan operasi." Dia kembali duduk di pinggir ranjang dan menutupi tubuhnya dengan selimut."Terkadang aku merasa jika pernikahan kita ini sebagai jalan dari Tuhan agar aku bisa mengecap manisnya hidup berumah tangga. Siapalah yang mau dengan lelaki mandul sepertiku." Rio menelan ludahnya. Pandangannya menerawang. "Aku merasa pernikahan kita ini bukan sekedar untuk menyembuhk

  • Ternyata Aku Istri Kedua    Pasangan Yang Tepat

    Bab 117"Kerja saya kan berpindah-pindah, Bu, dari satu hotel ke hotel lainnya. Di sini saja saya hanya menangani selama 6 bulan dan setelah itu mungkin dipindahkan ke hotel lain oleh manajemen pusat." Akmal memberi alasan yang cukup masuk akal. "Beliau sudah tua dan bagi beliau akan sangat merepotkan jika harus tinggal berpindah-pindah, makanya beliau lebih senang ditinggal di rumah. Tapi alhamdulillah para tetangga sangat perhatian dengan ibu saya.""Tapi setiap kali cuti, Pak Zay pasti pulang, kan?""Tentu saja. Di samping menjumpai ibunda saya, juga menemui istri dan anak saya....""Pak Zay sudah punya istri dan anak? Saya pikir tadi masih single." Kartika terlihat terkejut. Namun tampaknya dia berusaha untuk bersikap biasa saja. Dia langsung menyendok nasi dan mulai menyuap ke mulutnya."Betul, Bu. Saya sudah punya istri dan anak, bahkan istri saya tengah hamil anak kedua kami," jelas Akmal ramah. Dia sama sekali tidak merasa diinterogasi karena Kartika memang sangat ramah kepad

  • Ternyata Aku Istri Kedua    Papa Kerja Dulu

    Bab 116"Selama putri kita nggak berzina, mengapa kita harus repot? Anak kita cuma satu dan sekarang anak kita udah mau punya anak dua. Kenapa kita nggak bersyukur, Ma?? Kalau bukan Hanina dan anak-anaknya, lalu siapa yang akan merawat kita kelak?! Nggak usah kesel, yang penting putri kita nggak berzina. Anak itu ada bapaknya, walaupun Papa masih belum mengizinkan bapaknya untuk membawa mereka. Papa masih ingin mengajari Akmal untuk menjadi kepala keluarga yang baik."Ucapan pria itu sungguh menenangkan dan Liani harus mengakui jika Darmawan memang benar. Hanya saja dia masih belum bisa menerima kehamilan Hanina. Dia merasa kecolongan. Bukannya selama ini dia dan suaminya melarang keras Hanina dan Akmal berhubungan? Lah, ini kok malah hamil?!"Papa masih ingat, kan bagaimana kita susahnya mendapatkan Hanina? Sampai-sampai Mama dikira mandul, karena hampir 10 tahun menikah, belum juga dikaruniai anak. Lalu kenapa setelah ia dewasa malah mendapatkan suami seperti Akmal?! Mama nggak rela

  • Ternyata Aku Istri Kedua    Adik Aqila

    Bab 115" Nah tuh, bener kan? Sudah ada embrio rupanya. Selamat ya, Bu. Ibu positif mengandung. Usia kandungannya sudah 6 minggu," ujar dokter kandungan perempuan yang bernama Herlina itu.Percintaan panasnya dengan Akmal malam itu ternyata membuahkan hasil. Hanina kembali teringat dengan kejadian malam penculikannya. Seharusnya waktu itu Rio lah yang mengeksekusinya. Namun ternyata dia malah bercinta dengan Akmal. Sontak Hanina bergidik. Tak terbayangkan seandainya benih ini milik Rio. Pasti akan sangat rumit. Saat ini Rio sudah menikah dengan Risty.Perempuan itu memejamkan matanya sejenak, berusaha mencerna kejutan yang diterimanya saat ini."Terima kasih, Dok." Hanina kembali bangkit dari tempat tidur setelah selesai pemeriksaan. Dia turun dari tempat tidur di dibantu oleh seorang perawat perempuan yang dengan sigap membawanya duduk di kursi berhadapan dengan sang dokter."Saya resepkan obat anti mual dan vitamin, dikonsumsi secara rutin ya, Bu. Semoga Ibu dan dedek bayinya sehat.

  • Ternyata Aku Istri Kedua    Curhat

    Bab 114"Baru beberapa bulan yang lalu, Bu," sahut Melati sumringah. "Saya nyaman bekerja di perusahaannya Pak Irwan. Sama seperti Ibu, beliau baik dan tidak pernah menekan saya untuk ini dan itu. Namun saya di tuntut harus mendampinginya kemanapun. Ya, mirip-mirip Daisy lah. Cuma beruntungnya, Daisy itu keponakannya Pak Irwan. Jadi aman deh.""Memangnya kenapa? Bukankah mendampingi bos kemanapun itu adalah tugas seorang sekretaris?""Iya, Bu. Tapi yang tidak enaknya itu rumor yang beredar di seputar kantor tentang kedekatan kami," curhat Melati."Memangnya ada apa?" Hanina lagi-lagi merasa tertarik dengan cerita Melati. Dia melambaikan tangan pada ibunya, dan Liani yang paham segera membawa Aqila dari pangkuan Hanina."Pak Irwan itu duda. Jadinya ya.... Bu Hanina bisa membayangkan lah." Wajah sumringahnya berakhir dengan senyum kecut. Melati tak bisa mengabaikan begitu saja tatapan para perempuan di kantornya yang terlihat begitu sinis bercampur iri. Walaupun duda, tetapi Irwan meru

  • Ternyata Aku Istri Kedua    Membuka Lembaran Baru

    Bab 113"Iya." Wajah Hanina kembali dengan mode serius. "Aku akui aku memang sudah memberitahu soal kalian yang akan menikah, lagi pula aku juga tidak mau menutup-nutupi masalah ini. Aku tidak mau dia terlalu berharap sama kamu.""Aku tidak mau tahu ya, tapi yang jelas aku tidak mau kejadian seperti itu terulang kembali. Aku mau kita mentaati kesepakatan yang sudah dibuat. Bukankah itu juga yang kamu dan Akmal inginkan?!" tegas pria itu. "Kamu menekanku?!" Perempuan itu tersentak balas menatap Rio yang entah kenapa pagi ini tatapannya begitu dalam. "Aku tidak ingin membuatmu tertekan, tetapi apapun yang terjadi, kamu harus menangani dan bertanggung jawab. Kamu pastikan agar Dira tidak mengulangi hal yang merugikan dirinya sendiri." Rio bangkit, kemudian mundur selangkah. "Ya sudah, hanya itu yang ingin aku katakan. Sekarang aku harus pergi. Pekerjaanku hari ini sangat banyak."Hanina masih saja ternganga dengan sikap Rio yang dengan langkah cepatnya menghilang dari balik pintu kaca.

  • Ternyata Aku Istri Kedua    Cinta Tidak Bisa Memilih

    Bab 112"Adira, tapi Mas Rio menganggap kamu sebagai seorang adik, nggak lebih. Dia memang sangat baik sama kamu dan dia merasa kamu adalah saudaranya, di saat saudaranya yang lain tidak peduli. Kamu itu terlalu berharga. Ayolah Dira.... jangan seperti ini lagi ya. Kamu akan tetap memiliki cinta Mas Rio walaupun kami sudah menikah. Kamu nggak akan kehilangan Mas Rio," tutur lirih perempuan itu.Dia memang sengaja memancing dengan kata-kata adik, karena dia ingin tahu atau bagaimana tanggapan gadis itu. "Omong kosong! Kak Nina dan Mas Rio itu juga saudara angkat, tapi ternyata Mas Rio mencintai Kak Nina lebih daripada seorang adik. Kenapa itu tidak bisa berlaku kepadaku? Aku dan Kak Nina itu posisinya sama!" Gadis merengut. Bibirnya mengerucut. "Cinta itu tidak bisa memilih, Dira....""Nah bener, kan? Sebenarnya kalian memang saling mencintai, atau jangan-jangan kalian sudah ada hubungan lain di balik Kak Nina dan Mas Akmal?" tuduh gadis itu.Namun Risty menggeleng. "Enggak Dira. Aku

  • Ternyata Aku Istri Kedua    Omong Kosong!

    Bab 111Namun Rio malah menggeleng sembari memperdengarkan kekehannya. "Dia itu masih perawan, Ris. Bagaimana mungkin aku tega memerawani anak orang, terlebih adik angkatku sendiri. Dia akan menyesali seumur hidupnya.""Tapi aku pikir kamu bisa memanfaatkan...." Risty sengaja memancing atensi pria disampingnya ini."Aku bukan pria yang seperti itu. Jika aku mengetahui gadis itu masih perawan, aku tentu tidak akan mengajaknya untuk bersenang-senang. Kasihan. Lagi pula tak mungkin aku merusak adik angkatku sendiri. Dia itu gadis yang baik.""Baik katamu?! Tapi nyatanya dia ke klub malam....""Sepertinya dia ada masalah," bela Rio."Patah hati?" tebak Risty. Jemari lentiknya seketika membelai dada pria itu. "Jangan-jangan patah hati sama kamu?""Kemungkinan besar iya. Tapi aku juga tidak berani mengorek keterangan dari gadis itu. Aku hanya menyuruhnya istirahat dan jangan berpikir yang berat-berat. Setelah itu aku keluar dan pergi meninggalkan hotel. Semoga saja dia baik-baik saja di san

DMCA.com Protection Status