Share

Aku Mau, Mas

Penulis: Jannah Zein
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-31 18:14:18

Bab 87

"Kalau kamu nggak ada hubungan apa-apa sama Sierra, kenapa kamu bisa seintim itu dengan dia?!" gugat perempuan itu. Entah karena perasaannya saja yang terlampau cemburu, sehingga dia merasa tayangan video launching hotel Sierra itu terlihat jika kebersamaan Akmal dan Sierra begitu intim. Atau jangan-jangan apakah itu karena permainan kamera?

"Enggak Sayang, ini nggak seperti yang kamu pikirkan. Sierra itu owner di hotel yang aku pimpin. Dia atasan aku. Kalaupun kami terlihat bersama di depan kamera, itu hanya sekedar untuk pencitraan. Aku nggak ada hubungan apa-apa sama Siera, lagi pula seandainya pun nggak ada kamu, aku juga nggak mungkin memilih cewek kayak gitu. Sierra itu temannya Risty." Akmal menjelaskan panjang lebar. Dia memiringkan tubuhnya dan membelai kepala sang istri penuh sayang.

"Temannya Risty?" Hanina tersentak kaget.

"Iya, sebelumnya aku memang pernah ketemu dengan Sierra di rumahnya saat aku mengantar pesanan snack box dari cafenya Ricky. Ya gitu deh ceritany
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Diandra Nur
seneng banget hanina sama Akmal udah ketemu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Ternyata Aku Istri Kedua    Ini Yang Aku Inginkan, Mas

    Bab 88"Jadi semua ini ulah Rio? Aku kira penculikan ini sebagai kejutan untuk pertemuan kita." Wanita itu mengurungkan niatnya untuk menyuap makanan. Dia menatap serius sang suami yang baru saja menyelesaikan ceritanya"Mana mungkin aku berani ngasih kejutan seperti itu sama kamu. Aku masih waras juga kali." "Kali aja kamu ngasih prank," ujar Hanina sembari nyengir. Akhirnya dia kembali meneruskan menyuap makanannya."Enggak, Sayang. Aku hanya berpikir jika ini memang jalan Tuhan untuk mempertemukan kita. Aku sudah mencarimu kemana-mana. Tapi nggak ketemu. Hanya saja ya, nggak nyangka aja jika Rio sampai senekat itu, padahal seharusnya dia berpikir ulang karena bagaimanapun dia masih anak angkat papa Darmawan dan mama Liani.""Aku juga nggak nyangka, Mas. Aku pikir dengan usahaku yang menjodohkan dengan Dira, sedikitnya perhatian Rio segera teralihkan." Perempuan itu menggeleng seraya mengucap istighfar dalam hati."Kamu menjodohkan Rio dengan Dira?""Iya, Mas. Aku lelah, karena sel

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-01
  • Ternyata Aku Istri Kedua    Sok Alim Kamu!

    Bab 89 "Aku hanya ingin bertemu dengan Hanina, Pa. Jika tidak begitu caranya, bagaimana mungkin aku bisa bertemu dengan Hanina?" tukas pria itu setelah memberi kode kedipan mata kepada istrinya yang membuat Hanina mendesah kesal. Sebenarnya Hanina tidak menyetujui ide Akmal. Namun mengingat nasib Rio sekarang, Hanina berpikir ada baiknya jika menuruti suaminya. Mereka sudah punya kesepakatan dengan Rio. Semoga saja Rio menempati janjinya dan mereka tidak perlu membongkar masalah ini, yang membuat Rio terancam dipecat sebagai anak angkat keluarga Darmawan. Mereka mungkin masih bisa memaafkan kelakuan Rio, tetapi barangkali itu tidak berlaku bagi seorang pria setengah tua yang mencintai putrinya melebihi dari apapun ini. Jangankan Rio, yang sudah memiliki kesalahan dengan menculik Hanina dan bermaksud akan menodainya, Akmal saja harus berjuang mati-matian untuk bisa kembali meluluhkan hati pria setengah tua yang satu ini. "Tapi kamu sudah membawa anak saya tanpa izin!" sergah

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-01
  • Ternyata Aku Istri Kedua    Takut Tergoda?!

    Bab 90Perempuan paruh baya itu seperti kehabisan kata-kata. Ludahnya terasa kelu, sulit baginya untuk mengungkapkan apa yang menjadi bagian terdalam di hatinya.Dia menarik nafasnya dalam-dalam sambil mencoba merangkai kata-kata di dalam hati untuk selanjutnya ia suarakan juga di depan anak dan menantunya."Seandainya waktu itu kamu bukan pria beristri dan bisa memantaskan diri terlebih dahulu sebelum menikahi putri kami, mungkin kami tidak merasa dikecewakan seperti ini. Percayalah, kami tidak pernah memandang seseorang itu dari keturunan dan hartanya. Nak, kami sama sekali tidak merendahkan kamu, hanya saja, kamu yang merendahkan diri sendiri dengan membohongi kami dan keluarga besar ini. Kami ini keluarga besar, Nak. Apa nanti kata anggota keluarga kita jika kondisi rumah tangga kalian seperti ini? Apalagi Hanina kamu jadikan sebagai istri kedua. Itu bahkan seperti aib, meskipun dalam hukum agama hal itu boleh-boleh saja. Namun publik sudah terlanjur menilai Hanina sebagai perebu

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-02
  • Ternyata Aku Istri Kedua    Aku Menginginkanmu

    Bab 91"Jaga dirimu baik-baik, Sayang." Akmal memeluk istrinya begitu erat. Dia bahkan menciumi wajah Hanina berulang kali seperti tidak ada hari esok saja. Tapi memang benar, besok dia tidak akan bisa menyentuh wajah cantik itu lagi, kecuali hanya melihatnya di saat panggilan video."Seharusnya aku yang bilang begitu. Jaga kepercayaanku, Mas. Jangan bohong lagi sama aku seperti yang sudah-sudah." Mata perempuan itu berkaca-kaca. Dan jemari pria itu mengusap mata itu dengan lembut. "Nggak usah menangis. Mas janji suatu saat kita pasti akan berkumpul kembali, hanya kamu tujuan Mas sekarang.""Aku pasti akan selalu menunggu Mas. Masnya aja lagi yang mau kembali atau tidak.""Mas pasti akan kembali. Jaga Aqila juga ya, Sayang."Hanina mengangguk. Mereka mengurai pelukan dan Akmal segera melangkah keluar. Perempuan itu melambaikan tangan, lalu menatap nanar tubuh suaminya yang lenyap dalam kerumunan orang-orang yang akan segera menaiki pesawat. Mati-matian ia menahan tetes air matanya, t

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-03
  • Ternyata Aku Istri Kedua    Menikmati Hidup

    Bab 92"Aku hanya tidak mau kita terikat, Mas. Lagi pula Mas nggak perlu khawatir soal percintaan kita kemarin. Aku nggak bakalan hamil kok, jadi Mas nggak perlu tanggung jawab. Lagi pula Mas sudah membayarku lewat mami Merry. Jadi kita impas.""Bahkan jika aku hamil sekalipun, Mas juga nggak perlu tanggung jawab. Aku bisa mengurus diriku sendiri dan kehamilanku....""Bukannya begitu. Mas hanya ingin hubungan kita jadi jauh lebih baik."Rio menelan salivanya sembari terus memikirkan kalimat yang paling memungkinkan untuk membujuk Risty.Dia punya hutang kepada Hanina dan Akmal. Tidak mungkin jika dia ingkar janji. Seperti apapun dia mencintai Hanina, nyatanya Hanina masih tetap milik Akmal. Dia sudah berusaha sekuat tenaga untuk memperjuangkan perempuan itu, tapi nyatanya gagal. Kenyataan pahit itu selalu saja ia telan, bahkan untuk yang kesekian kali.Kenapa hidup seolah tidak berpihak kepadanya? Kapan kebahagiaannya akan datang? Pria itu masih terus memeluk Risty, mengendus bau har

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-03
  • Ternyata Aku Istri Kedua    Aku Bukan Pelampiasan

    Bab 93Saking kagetnya, Risty tanpa sadar menepis tangan Rio yang bermaksud mempererat dekapannya. Wanita yang tidak mengenakan sehelai benang pun di tubuhnya itu lantas berbaring telentang setelah ia menarik selimut untuk menutupi tubuh mereka."Kita ini sudah kawin, Mas. Jadi buat apa nikah?"Tawa Rio seketika pecah, bahkan saking gelinya ia sampai merasakan perutnya seperti diaduk-aduk. Tawa yang menular pula pada Risty. Suara derai tawa menggema ke seisi kamar, menertawakan kekonyolan ucapan Risty barusan."Kalau soal kawin itu gampang, Ris, tapi Mas ingin kita nikah. Nikah beneran, kita jadi suami istri beneran.""Oh jadi Mas menganggap jika apa yang sudah kita lakukan ini seperti test drive, begitu?! Dicoba dulu. Kalau merasa cocok, baru nikah gitu?" Perempuan itu menutup mulutnya setelah mengucapkan kalimat itu. Ini benar-benar lucu.Seorang pelanggan jasanya mengajak nikah. Ah, yang benar saja! Bukan soal dirinya sudah kotor atau tidak, tapi bagi Risty, dia melakukan pekerjaa

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-04
  • Ternyata Aku Istri Kedua    Lupakan Masa Lalumu

    Bab 94Trend belanja masyarakat sekarang yang lebih memilih belanja online ketimbang belanja langsung dengan mengunjungi tokonya membuat menyusutnya jumlah pengunjung yang masuk ke butik miliknya. Penjualan produk Hanina Collection sekarang lebih banyak di online. Omset penjualan memang meningkat seiring dengan banyaknya orderan masuk, tetapi Dira semakin sibuk meski sudah dibantu oleh Rima yang bertugas mempacking semua barang yang diorder oleh pembeli."Aku keluar dulu ya, Dira. Sepertinya Aqila sudah lapar," ujar Hanina sembari mendorong Aqila menuju pintu utama butik ini yang terbuat dari kaca tebal itu."Makan yang banyak ya, Cantik!" teriak Dira sembari melambaikan tangan.Perempuan itu hanya tersenyum tipis. Dia lantas membuka pintu sembari mendorong stroller Aqila. Hanina menyusuri pusat perbelanjaan itu menuju ke sebuah restoran. Aqila terlihat antusias manakala di sepanjang perjalanan mereka nampak toko-toko yang berderet dengan pengunjung yang berlalu lalang.Sejak Akmal

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-04
  • Ternyata Aku Istri Kedua    Seberapa Mahal Tubuhmu?

    Bab 95Setelah Hanina benar-benar keluar dari restoran itu, perempuan itu segera bangkit dan berjalan menuju kasir. Dia melakukan pembayaran, walaupun makanan dan minumannya belum habis. Dia bergegas melangkah, tak ingin bayangan Hanina yang tengah mendorong stroller itu luput dari pandangannya. Perempuan itu berjalan perlahan menyelip di antara orang-orang yang lalu lalang di mall itu ,sampai akhirnya dia melihat Hanina berhenti di depan pintu butik, lalu masuk ke dalam.Risty terpaku. Dia mendongak ke atas dan mengeja nama Hanina Collection yang ditulis dengan huruf besar dan diletakkan tepat di atas pintu utama butik."Rupanya Mas Rio nggak bohong. Hanina memang punya butik setelah perusahaannya bangkrut," gumam perempuan itu seraya menggelengkan kepala. Tadi pagi saat mereka akan checkout dari hotel, Rio memang menceritakan semuanya. Pria itu pun juga memprovokasinya agar tidak lagi mengharapkan Akmal."Cinta memang mengalahkan segalanya dan apa yang barusan aku saksikan menguatk

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-05

Bab terbaru

  • Ternyata Aku Istri Kedua    Hanya Soal Waktu

    Bab 145"Nggak usah didengerin ucapan Mama. Kalau memang kamu nggak siap melakukan hubungan suami istri, aku bisa menunggu kok. Santai aja," ujar Reza menenangkan Dira yang terlihat amat gelisah saat mereka dalam perjalanan pulang dari bandara untuk mengantar rombongan ibunya."Bukan soal itu. Aku hanya kepikiran soal kita kedepannya. Aku nggak menyangka kita bisa melangkah sejauh ini," keluh gadis itu."Tidak apa-apa. Memang sudah jalannya begitu, yang penting kamu bisa menjalaninya dengan baik.""Aku nggak yakin." Tatapan Dira nampak kosong, meski di sepanjang perjalanan, nampak gedung-gedung pencakar langit berdiri dengan angkuh, mengalahkan rumah-rumah petak di sekitarnya."Aku akan berusaha dengan sungguh-sungguh untuk meyakinkan kamu. Yang penting kamu nggak menentang jalan yang sudah kita ambil. Ini hanya soal waktu, jadi kita kembalikan saja kepada waktu.""Kamu begitu yakin, Reza?""Tidak ada hal yang membuatku tidak yakin, karena kurasa yang ada dalam dirimu itu bukan cinta,

  • Ternyata Aku Istri Kedua    Kamu Nggak Sendirian

    Bab 144Luka itu kembali terbuka. Dia tidak menyangka Rio dan Risty muncul, padahal gadis itu merasa tidak pernah mengundang kedua orang itu. Lalu siapa yang mengundangnya? Apakah Hanina?!"Kamu harus hadapi semuanya, Dira. Jangan menghindar terus, karena terapi yang paling baik buat kesembuhan hati kamu adalah bertemu dengan orang yang membuat hatimu sakit, walaupun mungkin di awal perih. Tapi percayalah, lukamu akan segera sembuh." Hanina berbisik, lalu dia segera undur dua langkah dan memberikan kesempatan kepada para undangan yang lain untuk bersalaman dengan Dira dan Reza.Lagi-lagi gadis itu mengangguk dan anggukan itu pula yang ia tunjukkan saat harus bersalaman dengan Rio dan Risty. Pria di samping Dira itu hanya tersenyum kecut manakala akhirnya bisa bertemu langsung dengan pria yang sangat dicintai oleh Dira.Tanpa sadar dia membandingkan antara ia dengan Rio. Dilihat dari postur tubuh, dia tidak kalah dengan Rio, sama-sama gagah dan tampan, meski tentu struktur wajah mereka

  • Ternyata Aku Istri Kedua    Menjalani Takdir

    Bab 143Aroma bunga yang semerbak tercium dengan jelas dari bunga-bunga yang disebarkan ke seluruh penjuru ruangan ini. Ruangan tamu di rumahnya yang tidak terlalu luas kini disulap menjadi ruangan tempat akad nikah. Pagi ini Reza akan melafalkan akad nikah atas nama dirinya. Dira menghela nafas. Akhirnya dia menyerah. Dia bersedia menikah dengan Reza, meski tak ada sedikitpun rasa cintanya pada pria itu. Sebelumnya dia selalu berkhayal jika ia akan menikah satu kali seumur hidup dengan orang yang ia cintai, tapi kenapa semuanya menjadi begini? Seolah takdir memaksanya untuk menerima pria itu. Dia hanya menganggap Reza sebagai teman, malaikat penolongnya. Seandainya tidak ada Reza waktu itu, maka barangkali dia sudah rusak oleh kecerobohan yang dibuatnya sendiri.Klub malam bukanlah tempat yang baik untuk gadis perawan seperti dirinya."Sebentar lagi mempelai pria akan datang, Nak. Jangan cemberut terus," tegur ibunya yang saat itu sudah masuk ke dalam ruangan dan kini duduk di sis

  • Ternyata Aku Istri Kedua    Rezeki Anak-anak

    Bab 142Hanina celingak-celinguk, sembari mengerjapkan matanya berulang kali. Bayangan yang sempat dilihatnya barusan kini telah lenyap, padahal dia merasa belum lima menit ia memalingkan wajah ke arah lain, tapi sosok yang ia kenali sebagai Reza dan Dira itu sudah lenyap dari pandangannya."Kenapa, Sayang?" Akmal yang tengah menggendong Aqila itu pun memasang tampang keheranan menyaksikan tingkah istrinya. Dia memang lebih fokus pada putrinya dan mengabaikan sekelilingnya."Aku seperti melihat Dira di sini, tapi ke mana ya? Barusan dia ada di situ," tunjuk Hanina pada sebuah bangku dan meja yang memang barusan digunakan oleh Dira dan Reza untuk duduk bersantai sembari menikmati udara dan pemandangan laut."Nggak ada tuh." Akmal menatap arah yang ditunjuk oleh istrinya. Hanya ada sepasang kursi dan meja yang di atasnya dua batok kelapa dan bungkus cemilan."Tapi aku seperti melihat mereka. Aku masih mengenali Dira dan...." Perempuan itu menyanggah."Kok bilang mereka? Memangnya kamu l

  • Ternyata Aku Istri Kedua    Teman Tapi Mesra?

    Bab 141Reza tertegun sejenak. Namun sedetik kemudian dia sudah bisa menguasai diri. "Tenanglah, aku nggak sakit kok. Kamu nggak perlu segitunya." Pria itu menarik tubuh Dira hingga akhirnya gadis itu kembali bangkit dan terduduk di ranjang.Keduanya kini duduk berhadapan dan lagi-lagi Reza menangkup kedua pipi gadis itu."Aku akan tanggung jawab. Sejak awal aku yang membawamu kemari, meskipun itu atas keinginanmu sendiri. Jika memang kedua orang tua kita mengira kita tinggal bersama atau melakukan hal yang tidak benar, aku akan berusaha meluruskannya. Kamu tenang aja." Reza meyakinkan."Bagaimana aku bisa tenang jika sudah seperti ini? Bagaimana kalau nanti kita dipaksa untuk menikah? Aku nggak mau kita terlibat dengan urusan pribadi. Lagi pula kita nggak ada hubungan apa-apa, masa iya dipaksakan gitu? Aku nggak mau tahu, kamu harus pastikan mereka bisa mengerti bahwa kita nggak ada hubungan apa-apa. Aku ke sini cuma untuk kerja," oceh Dira panjang lebar."Ya, tinggal nikah saja." P

  • Ternyata Aku Istri Kedua    Tanggung Jawab

    Bab 140Dengan berat hati, Adira memberikan alamatnya di Jakarta. Kali ini ia tidak punya pilihan, meski perasaannya semakin resah, tak bisa membayangkan bagaimana tanggapan orang tuanya nanti seandainya ibunya Reza benar-benar datang ke rumahnya.Dia tidak kuasa membayangkan kemarahan bapak dan ibunya.Namun menilik dari sikap yang ditunjukkan oleh perempuan tua itu, sepertinya Kartika memang serius. Ibunda dari Reza itu kini sedang menelpon seseorang dan terlibat pembicaraan serius. Bahkan Dira mendengar namanya dan Reza disebut-sebut dalam pembicaraan mereka.Apa yang sedang direncanakan oleh perempuan tua itu?"Baiklah. Sekarang Mama pamit dulu. Dan ingat Reza, jangan macam-macam dengan anak gadis orang selama kamu belum bisa menghalalkannya," pesan Kartika yang iringi anggukan oleh Reza."Iya Ma. Jangan khawatir. Aku bukan pria rendahan yang suka mengumbar hawa nafsuku pada sembarang wanita," sahut Reza menimpali."Kecuali pada gadis ini, kan?" balas Kartika seraya mendengus. Seb

  • Ternyata Aku Istri Kedua    Terlihat Begitu Murahan

    Bab 139Perempuan bernama Kartika itu menatap Adira dari atas ke bawah. "Jadi kamu yang bernama Adira?!""Iya Tante, maaf." Adira seolah kehabisan kata-kata. Dia tidak menyangka jika ternyata ibunda dari Reza ini pagi-pagi sudah sampai di apartemen ini. Apakah Sonya sudah bercerita tentang mereka? Mengapa Sonya bercerita secepat itu? Padahal mereka baru saja bertemu kemarin siang. "Sudah berapa lama kalian tinggal bersama?" Tentu saja perempuan tua itu langsung mengira hal yang tidak-tidak. Saat ini Adira hanya mengenakan celana pendek dengan atasan gaun tanpa lengan, itu pun dari bahan kain yang cenderung menerawang. Adira pun tidak menyadari penampilannya ini karena saat keluar kamar pertama kali usai bangun tidur, dia lupa jika di apartemennya ini ada seorang lelaki dewasa yang berpotensi akan terangsang saat melihat penampilannya yang seksi.Gadis itu meringis saat menyadari penampilannya. Pantas saja tatapan Reza saat ia memasak tadi begitu berbeda. "Ya Tuhan, aku terlihat beg

  • Ternyata Aku Istri Kedua    Memangnya Kamu Mau?

    Bab 138"Malam ini Papa ingin mengunjungimu, Nak. Jangan marah ya," ucap Akmal dalam hati saat ia memulai penyatuan mereka. Hanina memekik tertahan ketika merasakan liang surgawinya yang terasa penuh. Seperti biasa, Akmal memang seperti itu. Dan kali ini pria itu begitu kuat, menghentak di atas tubuhnya.Dia tak munafik. Salah satu alasan yang membuat dia bertahan selama ini adalah karena permainan Akmal di tempat tidur. Sentuhannya, caranya mendamba, serta saat dia meracau nikmat, semua itu membuatnya tak bisa move on, walaupun sudah bertahun-tahun mereka berpisah. Nyatanya Akmal memang sedahsyat itu di atas pembaringan. Jadi tidak heran jika ia dengan mudah hamil Aqila sebulan setelah mereka menikah. Dan hal itu pula yang membuat Sierra begitu tergila-gila dan penasaran karena mendengar cerita Risty tentang Akmal yang begitu luar biasa jika tengah berada di tempat tidur.Satu pelajaran yang membuat semua orang harusnya tahu jika urusan tempat tidur adalah rahasia rumah tangga yang

  • Ternyata Aku Istri Kedua    Bicara Masa Depan

    Bab 137"Lumayan, tapi opening stand Hanina Collection tadi cukup ramai. Para jamaahnya Ustadz Zubair juga terlihat antusias mungkin mereka senang karena mendapatkan barang sekelas butik dengan harga kaki lima." Perempuan itu terkekeh-kekeh mengenang keseruan tadi sore. Dia memang sangat menikmati berinteraksi dengan para jamaahnya Ustadz Zubair yang ramah-ramah. Berasa mendapatkan teman baru saja! "Emak-emak memang begitu. Termasuk aku sendiri. Memangnya siapa sih yang nggak mau dapat barang berkualitas dengan harga murah?"Akmal langsung tepuk jidat. Dia melirik Aqila yang kini sudah berbaring di tempat tidur, berharap semoga saja pembicaraan mereka tidak membuat tidur putrinya terganggu. Aqila tidur di dalam gendongannya saat mereka akan menuju kemari, sehingga Akmal langsung merebahkan putrinya di pembaringan, sementara Hanina menaruh tasnya di atas meja nakas."Para perempuan memang selalu begitu, dan aku nggak masalah, Sayang. Lagi pula kecintaan kamu pada dunia fashion akhirn

DMCA.com Protection Status