Share

Takut Tergoda?!

Author: Jannah Zein
last update Last Updated: 2024-11-02 16:30:15

Bab 90

Perempuan paruh baya itu seperti kehabisan kata-kata. Ludahnya terasa kelu, sulit baginya untuk mengungkapkan apa yang menjadi bagian terdalam di hatinya.

Dia menarik nafasnya dalam-dalam sambil mencoba merangkai kata-kata di dalam hati untuk selanjutnya ia suarakan juga di depan anak dan menantunya.

"Seandainya waktu itu kamu bukan pria beristri dan bisa memantaskan diri terlebih dahulu sebelum menikahi putri kami, mungkin kami tidak merasa dikecewakan seperti ini. Percayalah, kami tidak pernah memandang seseorang itu dari keturunan dan hartanya. Nak, kami sama sekali tidak merendahkan kamu, hanya saja, kamu yang merendahkan diri sendiri dengan membohongi kami dan keluarga besar ini. Kami ini keluarga besar, Nak. Apa nanti kata anggota keluarga kita jika kondisi rumah tangga kalian seperti ini? Apalagi Hanina kamu jadikan sebagai istri kedua. Itu bahkan seperti aib, meskipun dalam hukum agama hal itu boleh-boleh saja. Namun publik sudah terlanjur menilai Hanina sebagai perebu
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Ternyata Aku Istri Kedua    Aku Menginginkanmu

    Bab 91"Jaga dirimu baik-baik, Sayang." Akmal memeluk istrinya begitu erat. Dia bahkan menciumi wajah Hanina berulang kali seperti tidak ada hari esok saja. Tapi memang benar, besok dia tidak akan bisa menyentuh wajah cantik itu lagi, kecuali hanya melihatnya di saat panggilan video."Seharusnya aku yang bilang begitu. Jaga kepercayaanku, Mas. Jangan bohong lagi sama aku seperti yang sudah-sudah." Mata perempuan itu berkaca-kaca. Dan jemari pria itu mengusap mata itu dengan lembut. "Nggak usah menangis. Mas janji suatu saat kita pasti akan berkumpul kembali, hanya kamu tujuan Mas sekarang.""Aku pasti akan selalu menunggu Mas. Masnya aja lagi yang mau kembali atau tidak.""Mas pasti akan kembali. Jaga Aqila juga ya, Sayang."Hanina mengangguk. Mereka mengurai pelukan dan Akmal segera melangkah keluar. Perempuan itu melambaikan tangan, lalu menatap nanar tubuh suaminya yang lenyap dalam kerumunan orang-orang yang akan segera menaiki pesawat. Mati-matian ia menahan tetes air matanya, t

    Last Updated : 2024-11-03
  • Ternyata Aku Istri Kedua    Menikmati Hidup

    Bab 92"Aku hanya tidak mau kita terikat, Mas. Lagi pula Mas nggak perlu khawatir soal percintaan kita kemarin. Aku nggak bakalan hamil kok, jadi Mas nggak perlu tanggung jawab. Lagi pula Mas sudah membayarku lewat mami Merry. Jadi kita impas.""Bahkan jika aku hamil sekalipun, Mas juga nggak perlu tanggung jawab. Aku bisa mengurus diriku sendiri dan kehamilanku....""Bukannya begitu. Mas hanya ingin hubungan kita jadi jauh lebih baik."Rio menelan salivanya sembari terus memikirkan kalimat yang paling memungkinkan untuk membujuk Risty.Dia punya hutang kepada Hanina dan Akmal. Tidak mungkin jika dia ingkar janji. Seperti apapun dia mencintai Hanina, nyatanya Hanina masih tetap milik Akmal. Dia sudah berusaha sekuat tenaga untuk memperjuangkan perempuan itu, tapi nyatanya gagal. Kenyataan pahit itu selalu saja ia telan, bahkan untuk yang kesekian kali.Kenapa hidup seolah tidak berpihak kepadanya? Kapan kebahagiaannya akan datang? Pria itu masih terus memeluk Risty, mengendus bau har

    Last Updated : 2024-11-03
  • Ternyata Aku Istri Kedua    Aku Bukan Pelampiasan

    Bab 93Saking kagetnya, Risty tanpa sadar menepis tangan Rio yang bermaksud mempererat dekapannya. Wanita yang tidak mengenakan sehelai benang pun di tubuhnya itu lantas berbaring telentang setelah ia menarik selimut untuk menutupi tubuh mereka."Kita ini sudah kawin, Mas. Jadi buat apa nikah?"Tawa Rio seketika pecah, bahkan saking gelinya ia sampai merasakan perutnya seperti diaduk-aduk. Tawa yang menular pula pada Risty. Suara derai tawa menggema ke seisi kamar, menertawakan kekonyolan ucapan Risty barusan."Kalau soal kawin itu gampang, Ris, tapi Mas ingin kita nikah. Nikah beneran, kita jadi suami istri beneran.""Oh jadi Mas menganggap jika apa yang sudah kita lakukan ini seperti test drive, begitu?! Dicoba dulu. Kalau merasa cocok, baru nikah gitu?" Perempuan itu menutup mulutnya setelah mengucapkan kalimat itu. Ini benar-benar lucu.Seorang pelanggan jasanya mengajak nikah. Ah, yang benar saja! Bukan soal dirinya sudah kotor atau tidak, tapi bagi Risty, dia melakukan pekerjaa

    Last Updated : 2024-11-04
  • Ternyata Aku Istri Kedua    Lupakan Masa Lalumu

    Bab 94Trend belanja masyarakat sekarang yang lebih memilih belanja online ketimbang belanja langsung dengan mengunjungi tokonya membuat menyusutnya jumlah pengunjung yang masuk ke butik miliknya. Penjualan produk Hanina Collection sekarang lebih banyak di online. Omset penjualan memang meningkat seiring dengan banyaknya orderan masuk, tetapi Dira semakin sibuk meski sudah dibantu oleh Rima yang bertugas mempacking semua barang yang diorder oleh pembeli."Aku keluar dulu ya, Dira. Sepertinya Aqila sudah lapar," ujar Hanina sembari mendorong Aqila menuju pintu utama butik ini yang terbuat dari kaca tebal itu."Makan yang banyak ya, Cantik!" teriak Dira sembari melambaikan tangan.Perempuan itu hanya tersenyum tipis. Dia lantas membuka pintu sembari mendorong stroller Aqila. Hanina menyusuri pusat perbelanjaan itu menuju ke sebuah restoran. Aqila terlihat antusias manakala di sepanjang perjalanan mereka nampak toko-toko yang berderet dengan pengunjung yang berlalu lalang.Sejak Akmal

    Last Updated : 2024-11-04
  • Ternyata Aku Istri Kedua    Seberapa Mahal Tubuhmu?

    Bab 95Setelah Hanina benar-benar keluar dari restoran itu, perempuan itu segera bangkit dan berjalan menuju kasir. Dia melakukan pembayaran, walaupun makanan dan minumannya belum habis. Dia bergegas melangkah, tak ingin bayangan Hanina yang tengah mendorong stroller itu luput dari pandangannya. Perempuan itu berjalan perlahan menyelip di antara orang-orang yang lalu lalang di mall itu ,sampai akhirnya dia melihat Hanina berhenti di depan pintu butik, lalu masuk ke dalam.Risty terpaku. Dia mendongak ke atas dan mengeja nama Hanina Collection yang ditulis dengan huruf besar dan diletakkan tepat di atas pintu utama butik."Rupanya Mas Rio nggak bohong. Hanina memang punya butik setelah perusahaannya bangkrut," gumam perempuan itu seraya menggelengkan kepala. Tadi pagi saat mereka akan checkout dari hotel, Rio memang menceritakan semuanya. Pria itu pun juga memprovokasinya agar tidak lagi mengharapkan Akmal."Cinta memang mengalahkan segalanya dan apa yang barusan aku saksikan menguatk

    Last Updated : 2024-11-05
  • Ternyata Aku Istri Kedua    Melayani Tuan Lion

    Bab 96Perempuan itu langsung bergidik saat membayangkan bagaimana nasibnya nanti malam. Dia sudah terlanjur menyetujui tawaran itu dan sekarang sudah tidak bisa mundur lagi.Dia sudah menyetujui, asalkan sesuai dengan bayarannya.Malam ini Risty memilih untuk berangkat dengan menggunakan taksi online, alih-alih bersedia dijemput oleh anak buah mami Merry. Tapi meskipun dia terlihat bebas, bukan berarti dia lepas dari pengawasan. Dia melihat dari balik kaca spion, beberapa motor tampak mengiringi di belakang, meski dari jarak yang cukup aman. Mata Risty dengan jeli tentu bisa membedakan mana pengendara biasa dan pengendara yang menguntit mobil yang ia tumpangi saat ini."Ini belum termasuk jika aku harus berhadapan dengan anak buah Tuan Lion jika seandainya tidak bisa memuaskannya nanti." Perempuan itu menggigit bibirnya, lalu mendesah.Merasakan ketegangan yang diam-diam hinggap, akhirnya Risty memutuskan untuk bermain ponsel. Perjalanan ke hotel Blizz masih memakan waktu sekitar 15

    Last Updated : 2024-11-06
  • Ternyata Aku Istri Kedua    Pertolongan

    Bab 97Tatapan mata itu berkilat-kilat seperti seorang pemangsa yang sedang memangsa buruannya, dan memang benar, Risty adalah binatang buruan itu. Risty mencoba menikmati permainan ini. Dia memekik saat inti kelelakian pria paruh baya itu masuk ke dalam liang senggamanya."Pelan-pelan, Tuan. Sakit," rintih Risty. Dia sudah mencoba untuk menikmati, tetapi rasanya memang benar-benar sakit, padahal ukurannya tidak lebih besar dari punya Rio. Akan tetapi entah kenapa rasanya beda. Rio melakukannya dengan penuh kelembutan, sedangkan pria ini melakukannya dengan begitu kasar. Inti wanitanya terasa seperti terkoyak."Jangan mengingat sakitnya, Cantik. Ingat saja uang lima miliar. Kalau kamu bisa memuaskanku malam ini, kamu akan kaya raya," ucap pria itu bernada mengejek. Dia terus memaju mundurkan inti kelelakiannya, menggempur Risty tanpa ampun. Meskipun Risty berteriak, tetapi pria itu tidak peduli. Bahkan ia malah terlihat sangat menikmati penderitaan partner ranjangnya saat ini.Rasa pe

    Last Updated : 2024-11-06
  • Ternyata Aku Istri Kedua    Pertolongan 2

    Bab 98"Memangnya kenapa, Dok?" tanya Rio hati-hati."Kami menemukan jejak-jejak percintaan di tubuhnya Mbak Risty. Dan maaf, organ intinya terluka. Apa kalian terlalu lama bercinta atau mungkin Mas Rio berlaku sedikit kasar?""Maaf Dok." Seketika Rio menepuk jidatnya. Dia baru sadar jika Risty memang baru saja selesai melakukan tugasnya sebagai seorang wanita panggilan. Mungkin dokter ini mengira jika mereka baru saja bercinta. Ini jika mengingat Rio pula yang membawa Risty ke rumah sakit ini dengan cara menggendong ala bridal. Pantas saja di awal para petugas bertanya apakah dia adalah suami si pasien."Maaf Dok, mungkin karena saya terlalu bersemangat.""Saya paham. Masa pengantin baru memang lagi hangat-hangatnya. Tapi tolong, lain kali jangan diulangi lagi ya, Mas. Kasihan mbaknya. Dia pasti merasa sangat sakit dan perih, apalagi jika mungkin itu adalah pengalaman pertamanya." Pria itu mengangguk-angguk sembari tersenyum kecil.Pengalaman pertama?! Ah yang bener aja.Bukankah Ris

    Last Updated : 2024-11-07

Latest chapter

  • Ternyata Aku Istri Kedua    Love You, Istriku

    Bab 149"Selamat datang di rumah kita, istriku," bisik Akmal. "Terima kasih, Mas." Mata perempuan itu berkaca-kaca. Tanpa sadar ia menggenggam tangan prianya. Hanina merasa sangat terharu, tak menyangka jika dia masih diberi kesempatan untuk menginjakkan kaki di rumah yang pernah dijualnya ini.Hanina terpaksa menjual rumah ini karena kesulitan keuangan setelah perusahaan mereka bangkrut. Dia perlu modal untuk membangun usaha dan tempat tinggal baru, sementara hampir semua aset mereka sudah habis untuk membayar hutang. Masih untung papanya tidak masuk penjara, karena terlilit hutang. Mereka masih mampu memenuhi kewajibannya, meskipun harus menghabiskan hampir semua aset."Sama-sama, Sayang. Aku juga sangat bersyukur karena akhirnya kita bisa kembali menempati rumah ini. Beruntung orang yang memiliki rumah ini sebelumnya mau mengerti dan bersedia menjual kembali rumah ini kepada kita.""Ya. Kamu sudah berkali-kali cerita soal itu." Perempuan itu akhirnya sampai di sofa dan mendudukka

  • Ternyata Aku Istri Kedua    Kembali Ke Rumah Lama

    Bab 148Dua bulan kemudian.Akmal berjalan mondar-mandir di area depan Hanina Hotel. Dia memastikan semuanya bisa rampung tepat waktu, karena mulai besok hotel ini akan resmi beroperasi. Dengan letak cukup strategis yang sangat dekat dengan tempat wisata religi, menjadi jaminan jika Hanina Hotel akan segera kebanjiran tamu pengunjung.Pria itu tahu apa yang harus ia lakukan setelah memutuskan keluar dari grup Aston. Meski terasa berat, karena bagaimanapun Aston adalah tempatnya bernaung pertama kali, tapi Akmal memutuskan untuk mandiri. Dia ingin merasakan menjadi seorang pengusaha dalam artian yang sebenarnya, bukan hanya sekedar karyawan, meskipun posisi terakhirnya adalah karyawan nomor satu. Namun karyawan tetaplah karyawan.Setelah merasa cukup, Akmal dengan didampingi om Danu segera masuk kembali ke bangunan yang megah itu. Sembari berjalan menuju ruang pertemuan, dia terus menikmati pemandangan yang memanjakan matanya. Area dalam hotel ini sudah benar-benar selesai, dan interi

  • Ternyata Aku Istri Kedua    Berdamai

    Bab 147Dia dan Akmal memang sudah punya cerita masing-masing dan tidak saling mencampuri urusan satu sama lain. Sungguh, Risty hanya sekedar menanyakan. Entah bagaimana penampakan pria itu sekarang. Tentunya lebih keren dibandingkan saat bersamanya dulu. Bersama dengan Hanina, Akmal memperoleh banyak pencapaian dalam hidup dan finansial. Perempuan itu memejamkan mata, lalu segera membuka matanya kembali saat merasakan tepukan lembut di bahunya."Ini bukan saat yang tepat untuk bernostalgia. Kita ke sini datang sebagai tamu, bukan sebagai mantan." Rio mengucapkan dengan cara berbisik, lantaran tak ingin Aqila mendengar ucapannya.Risty mengangguk. Akhirnya dia memilih untuk menggendong Aqila dan membawa balita cantik itu ke halaman rumah.Di halaman ada bangku dan ayunan. Risty membawa Aqila duduk di ayunan yang berbahan besi kuat itu."Aqila mau adik apa? Cowok atau cewek?" tanya Risty sembari menggerakkan batang besi penyangga ayunan, sehingga tempat duduknya sekarang bergerak-ger

  • Ternyata Aku Istri Kedua    Dilarang Mencari Keberadaan Mantan

    Bab 146Rio berusaha mengabaikan pertanyaan sang istri dan memilih untuk berdiri. Dia mengajak Risty menuju ruang makan, meski sebenarnya dia tidak sedang mood. Ternyata semua makanan sudah terhidang rapi di meja makan. Pria itu tersenyum tipis, lalu menarik kursi dan duduk."Mari kita makan, Ris. Terima kasih sudah memasak.""Bukan aku, tapi si Bibik," balas Risty seraya mengambil piring dan mengisinya dengan nasi dan lauk pauk, lalu menyerahkannya kepada Rio."Tapi kamu hebat, bisa belajar dalam waktu singkat. Aku senang melihat perubahan kamu. Kamu terlihat bersungguh-sungguh untuk membuat diri kamu menjadi lebih baik," pujinya tulus."Tapi tetap saja aku sudah punya cacat. Masa laluku bersama dengan mas Akmal sungguh buruk. Aku bahkan pernah menjadi wanita panggilan untuk menyambung hidup." Risty mengulas senyuman, meski sebenarnya ia masih menyimpan berbagai tanya di benaknya soal sikap Rio semenjak mereka pulang dari acara pernikahannya Dira dan Reza."Setiap manusia punya cac

  • Ternyata Aku Istri Kedua    Hanya Soal Waktu

    Bab 145"Nggak usah didengerin ucapan Mama. Kalau memang kamu nggak siap melakukan hubungan suami istri, aku bisa menunggu kok. Santai aja," ujar Reza menenangkan Dira yang terlihat amat gelisah saat mereka dalam perjalanan pulang dari bandara untuk mengantar rombongan ibunya."Bukan soal itu. Aku hanya kepikiran soal kita kedepannya. Aku nggak menyangka kita bisa melangkah sejauh ini," keluh gadis itu."Tidak apa-apa. Memang sudah jalannya begitu, yang penting kamu bisa menjalaninya dengan baik.""Aku nggak yakin." Tatapan Dira nampak kosong, meski di sepanjang perjalanan, nampak gedung-gedung pencakar langit berdiri dengan angkuh, mengalahkan rumah-rumah petak di sekitarnya."Aku akan berusaha dengan sungguh-sungguh untuk meyakinkan kamu. Yang penting kamu nggak menentang jalan yang sudah kita ambil. Ini hanya soal waktu, jadi kita kembalikan saja kepada waktu.""Kamu begitu yakin, Reza?""Tidak ada hal yang membuatku tidak yakin, karena kurasa yang ada dalam dirimu itu bukan cinta,

  • Ternyata Aku Istri Kedua    Kamu Nggak Sendirian

    Bab 144Luka itu kembali terbuka. Dia tidak menyangka Rio dan Risty muncul, padahal gadis itu merasa tidak pernah mengundang kedua orang itu. Lalu siapa yang mengundangnya? Apakah Hanina?!"Kamu harus hadapi semuanya, Dira. Jangan menghindar terus, karena terapi yang paling baik buat kesembuhan hati kamu adalah bertemu dengan orang yang membuat hatimu sakit, walaupun mungkin di awal perih. Tapi percayalah, lukamu akan segera sembuh." Hanina berbisik, lalu dia segera undur dua langkah dan memberikan kesempatan kepada para undangan yang lain untuk bersalaman dengan Dira dan Reza.Lagi-lagi gadis itu mengangguk dan anggukan itu pula yang ia tunjukkan saat harus bersalaman dengan Rio dan Risty. Pria di samping Dira itu hanya tersenyum kecut manakala akhirnya bisa bertemu langsung dengan pria yang sangat dicintai oleh Dira.Tanpa sadar dia membandingkan antara ia dengan Rio. Dilihat dari postur tubuh, dia tidak kalah dengan Rio, sama-sama gagah dan tampan, meski tentu struktur wajah mereka

  • Ternyata Aku Istri Kedua    Menjalani Takdir

    Bab 143Aroma bunga yang semerbak tercium dengan jelas dari bunga-bunga yang disebarkan ke seluruh penjuru ruangan ini. Ruangan tamu di rumahnya yang tidak terlalu luas kini disulap menjadi ruangan tempat akad nikah. Pagi ini Reza akan melafalkan akad nikah atas nama dirinya. Dira menghela nafas. Akhirnya dia menyerah. Dia bersedia menikah dengan Reza, meski tak ada sedikitpun rasa cintanya pada pria itu. Sebelumnya dia selalu berkhayal jika ia akan menikah satu kali seumur hidup dengan orang yang ia cintai, tapi kenapa semuanya menjadi begini? Seolah takdir memaksanya untuk menerima pria itu. Dia hanya menganggap Reza sebagai teman, malaikat penolongnya. Seandainya tidak ada Reza waktu itu, maka barangkali dia sudah rusak oleh kecerobohan yang dibuatnya sendiri.Klub malam bukanlah tempat yang baik untuk gadis perawan seperti dirinya."Sebentar lagi mempelai pria akan datang, Nak. Jangan cemberut terus," tegur ibunya yang saat itu sudah masuk ke dalam ruangan dan kini duduk di sis

  • Ternyata Aku Istri Kedua    Rezeki Anak-anak

    Bab 142Hanina celingak-celinguk, sembari mengerjapkan matanya berulang kali. Bayangan yang sempat dilihatnya barusan kini telah lenyap, padahal dia merasa belum lima menit ia memalingkan wajah ke arah lain, tapi sosok yang ia kenali sebagai Reza dan Dira itu sudah lenyap dari pandangannya."Kenapa, Sayang?" Akmal yang tengah menggendong Aqila itu pun memasang tampang keheranan menyaksikan tingkah istrinya. Dia memang lebih fokus pada putrinya dan mengabaikan sekelilingnya."Aku seperti melihat Dira di sini, tapi ke mana ya? Barusan dia ada di situ," tunjuk Hanina pada sebuah bangku dan meja yang memang barusan digunakan oleh Dira dan Reza untuk duduk bersantai sembari menikmati udara dan pemandangan laut."Nggak ada tuh." Akmal menatap arah yang ditunjuk oleh istrinya. Hanya ada sepasang kursi dan meja yang di atasnya dua batok kelapa dan bungkus cemilan."Tapi aku seperti melihat mereka. Aku masih mengenali Dira dan...." Perempuan itu menyanggah."Kok bilang mereka? Memangnya kamu l

  • Ternyata Aku Istri Kedua    Teman Tapi Mesra?

    Bab 141Reza tertegun sejenak. Namun sedetik kemudian dia sudah bisa menguasai diri. "Tenanglah, aku nggak sakit kok. Kamu nggak perlu segitunya." Pria itu menarik tubuh Dira hingga akhirnya gadis itu kembali bangkit dan terduduk di ranjang.Keduanya kini duduk berhadapan dan lagi-lagi Reza menangkup kedua pipi gadis itu."Aku akan tanggung jawab. Sejak awal aku yang membawamu kemari, meskipun itu atas keinginanmu sendiri. Jika memang kedua orang tua kita mengira kita tinggal bersama atau melakukan hal yang tidak benar, aku akan berusaha meluruskannya. Kamu tenang aja." Reza meyakinkan."Bagaimana aku bisa tenang jika sudah seperti ini? Bagaimana kalau nanti kita dipaksa untuk menikah? Aku nggak mau kita terlibat dengan urusan pribadi. Lagi pula kita nggak ada hubungan apa-apa, masa iya dipaksakan gitu? Aku nggak mau tahu, kamu harus pastikan mereka bisa mengerti bahwa kita nggak ada hubungan apa-apa. Aku ke sini cuma untuk kerja," oceh Dira panjang lebar."Ya, tinggal nikah saja." P

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status