Terima kasih sudah membaca dan mengikuti ceritaku ini. jika ada kesamaan nama dan tempat, percayalah itu adalah kebetulan yang sangat di sengaja :) yuk vote dan komen juga, biar Author semakin semangat update hehe
Layaknya pengantin baru, Sky Yuan mengajak Alin pergi berbulan madu. Sky merahasiakan tempat bulan madunya dari Alin. Salah satu tujuannya adalah agar Matsuyama Seiji tidak mendahuluinya pergi ke lokasi yang menjadi tujuan Sky mengajak Alin. “Sky, Kita pergi sekarang? Kamu tetap gak mau kasih tau aku, kita mau pergi kemana?” “Sebentar lagi. Nanti sore dan kita masih ada waktu untuk …. ” Mata Sky berkedip genit memberi kode pada Alin sambil tersenyum. Sky sedang membaca laporan melalui tabletnya dan menulis beberapa poin di kertas kerjanya di meja kerja di ruangan tamu apartemen minimalis mereka. “Dasar bule mesum! Tiap hari, tiap malam kamu masuk mulu. Emang ga bosan ya? Pinggang ku pegel loh. Baru aja selesai di urut dah kamu goyang-goyang lagi. Ga kasian ya ama pinggangku?” Sungut Alin sambil tertawa. Dia kecup pipi suaminya itu gemas dan mencubit puncak hidung mancungnya. Tadi pagi bangun tidur, Alin memanggil jasa pijat online untuk memijat tubuhnya yang pegel dan lelah. “Kamu
“Och sky! Ini indah sekali!” teriak Alin tanpa malu-malu pada Sky Yuan saat mereka sampai di lantai 60 Five Jumeirah Village. Sky mengecup puncak kepala istrinya lembut. Energi bahagia dan ceria Alin sangat mempengaruhi moodnya. Energi yang selama ini belum pernah Sky Yuan dapatkan. Mr. Keith yang mengantarkan pasangan suami istri bucin itu ikut tersenyum bahagia melihat keantusiasan Alin dan betapa sang suami terlihat sangat mencintai istrinya. Mr. Keith segera keluar setelah menjelaskan beberapa info yang mungkin di butuhkan dan di perlukan pasangan itu, lalu ijin pamit undur diri. Mata Alin bersinar cerah melihat ke sekeliling Five Jumeirah yang terdiri dari 60 lantai dengan taman yang indah di setiap unit kamarnya. Pemandangannya benar-benar sangat indah dan unit kamar yang di tempati Sky dan Alin terlihat semakin berkilau dengan sinar matahari sore di Dubai. “Sky, kalau nginap di sini mahal ya?” bisik Alin perlahan. “Kamu mau menginap di sini wifey? Ga mahal kok, palingannya
Sudah 2 hari Sky Yuan mengalami sakit perut. Alin sudah meminta dokter kepada Staff untuk memeriksa Sky Yuan namun tidak ada penyakit yang perlu di kuatirkan. Sky juga mengatakan bahwa dirinya baik-baik saja, tidak alergi ataupun keracunan makanan. Akan tetapi setiap selesai makan, Sky akan tiba-tiba muntah atau diare. Alin sangat kuatir meskipun Sky tetap mengajaknya bercocok tanam setiap pagi, siang, sore dan malam sebelum tidur dan tenaganya tidak berkurang sedikitpun. “Sky, Mari kita pergi ke destinasi selanjutnya. Sepertinya mungkin udara di sini kurang cocok denganmu” ucap Alin setelah mereka selesai makan dan Sky baru saja selesai mengeluarkan isi perutnya di wastafel. “Kamu yakin ga mau jalan-jalan lagi? Kita belum ke gurun, belum ke Dubai Mall, belum ke museum Ferrari … Banyak tempat lainnya yang belum kita kunjungi loh” “Aku lebih suka pemandangan alam, Sky” jawab Alin tersenyum. Sky memang belum tahu banyak mengenai kesukaan Alin. “Benarkah? Kalau begitu kamu kurang su
Selesai makan siang, Sky Yuan mengajak Alin berbelanja ke pusat perbelanjaan di kota. Mr. Rain dan para pelayan tidak seorangpun yang membahas Mr. Norman ada di ruang sebelah pada Sky Yuan. "Apakah perutmu sudah baikan?" tanya Alin karena Sky tidak memuntahkan isi perutnya kali ini."Aku baik-baik aja, Honey. Jangan kuatir. Hem?" Sky mencubit puncak hidung Alin gemas. Meskipun wajah Alin terlihat kuatir tapi melihat suaminya terlihat baik-baik aja, hatinya lega.Sky membawa Alin berkeliling ke beberapa butik dan meminta Alin mencoba beberapa pakaian sampai wanita itu lelah bolak-balik ke ruang ganti, karena Sky bilang "hm..." yang entah apa artinya dan beberapa pelayan toko datang kembali membawa beberapa pakaian di tangan mereka. Akhirnya hanya di ambil 2 set pakaian yang sedikit tertutup dan sangat cantik di pakai di tubuh Alin. Sky juga membawa Alin membeli pakaian dalam yang dia pilih sendiri juga berbelanja beberapa sandal, sepatu dan booth untuk mereka berdua."Apakah kamu lela
Sudah sebulan Alin dan Sky berada di rumah peninggalan ibunya Sky di belahan Skotlandia. Setiap hari Alin akan pergi berkuda yang di temani Sky atau Lupita.Keadaan Sky Yuan semakin membaik, tidak mengeluarkan isi perutnya lagi setelah makan. Akan tetapi Sky sedang kecanduan makanan penutup yang manis seperti cake atau apapun itu yang manis.Alin sedang di dapur, belajar membuat cake bersama Lupita untuk Sky."Hai, kamu sepertinya betah di sini" tegur Nicholas mengagetkan Alin yang sedang mengatur suhu untuk mengukus cake. "Nic! Kapan kamu datang? Sendiri? Sky ada di ruang kerjanya. Aku membuat cake, nanti cobain ya" Alin sangat antusias bisa melihat Nicholas lagi. Alin tidak menyadari jika Nicholas sudah datang sebelum dia sampai ke rumah peninggalan ibunya Sky itu."Baru saja. Oke, aku cari suamimu dulu. Ingat, untuk sisain aku, hem?""Tentu. Pergilah" balas Alin sumringah melihat kepergian Nicholas naik ke lantai dua menuju ruang kerja Sky Yuan. Akhir-akhir ini Sky Yuan sangat sib
CINTA adalah bahasa universal yang bahkan binatang dan tumbuhan pun bisa mengerti dan memahaminya. Sky memeluk Alin dan membawanya ke dadanya erat, menutup mata Alin agar tidak melihat Izou yang meringkik, merintih meregang nyawa. Nicholas sudah bergerak dan pergi entah kemana. Lupita terduduk di pasir karena kaget, peluru itu nyaris mengenai kepala Alin. Alin melepaskan pelukan Sky. Tangan Alin membelai wajah dan surai Izou. Izou masih meregang nyawa, matanya sudah banjir airmata. "I Love You, Izou! Terima kasih sudah menemaniku dan membuatku bahagia. Pergilah Izou-ku sayang. Aku ikhlas! Aku sangat mencintaimu" tangis Alin kembali pecah dan menciumi wajah kuda jantan yang di hadiahkan Sky untuknya itu untuk terakhir kalinya. Terdengar suara Izou meringkik keras seperti melolong dan sesaat kemudian dia sudah tidak bernyawa lagi. Lutut Alin lemas, dia jatuh ke dalam pelukan Sky yang terus memeluknya kemudian membawanya ke mobil yang di bawakan oleh Mr. Rain untuk menjemput merek
"Hei, apa yang kamu lakukan?" tegur pemuda tampan yang dari tadi memperhatikan Alin sedang sibuk di dapur seorang diri. "Nic!" seru Alin selalu ceria memandang kepada Nicholas. Meskipun pria itu tidak banyak bicara namun dia sangat perhatian pada Alin dan Alin merasa nyaman berdekatan dengan Nicholas. Nicholas menggedikkan bahunya tersenyum lalu berjalan memasuki dapur yang wangi aroma masakan. "Duduklah di sana, aku membuat pasta dan mashed potato" ujar Alin sambil menunjuk ke kursi yang ada di dalam dapur tersebut. "Lupita kemana? Kenapa kamu sendiri di dapur? Dimana pelayan yang lain?" tanya Nicholas yang sepertinya keberatan jika Alin sibuk di dapur. "Mr. Rain membawa Lupita dan para pelayan pergi memanen sayuran dan buah di perkebunan. Aku sedang ingin makan pasta dan mashed potato, jadi aku membuatnya sendiri. Kamu mencari Sky? Sepertinya Sky ada di ruang kerjanya" "Tidak. Aku mencarimu. Bagaimana perasaanmu sekarang? Jangan takut, aku akan melindungimu" bisik Nicholas mend
Sebelum dinihari jet pribadi Sky dan Alin sudah sampai di rooftop kediamannya Sky Yuan.Alin mengajak Sky untuk duduk menikmati udara dinihari pagi yang segar di atas rooftop. Dari ufuk timur sudah terlihat langit kemerahan menandakan pagi segera datang."Anginnya dingin, mendekatlah agar bisa ku peluk" bisik Sky, merengkuh pinggang Alin ke dalam pelukannya."Sky, apakah kamu menyesal menikah denganku?" tanya Alin lirih. Merebahkan kepalanya ke dada Sky Yuan. "Wifey, kenapa bertanya seperti itu? Aku mencintaimu dan aku tidak menyesal. Kamu tidak bahagia bersamaku, Honey?" Sky balik bertanya. "Aku bahagia. Sangat bahagia. Tapi ... Oh ya, Brook tidak bersalah. Katakan pada Nicholas untuk melepaskannya.""Hm, apakah itu insting anak kita di dalam perutmu, Wifey? Jangan kuatirkan apapun. Hem?" Sky membelai wajah Alin yang sedikit terasa dingin. "Wifey, kamu belum sholat subuh, yuk masuk" bujuk Sky lembut. Sky selama ini selalu mengingatkan Alin untuk menjalankan kewajibannya dan selama