Home / Romansa / Terlambat Mencintai Lisa / Episode 19. POV LISA 1

Share

Episode 19. POV LISA 1

Author: Sun Shine
last update Last Updated: 2022-03-03 17:38:41

Sejak membaca pesan obrolan Kak Revin dengan Kak Evans, aku benar-benar patah hati. Di mata Kak Revin, ternyata aku hanyalah seorang jalang, perempuan murahan. Ternyata penilaian Kak Revin tidak ada bedanya dengan penilaian keluargaku yang selalu mengataiku sebagai perempuan jalang dan murahan. Papakulah yang paling suka mencaciku seperti itu.

Padahal sejak kecil hingga aku SMA, aku selalu menjadi anak yang baik. Tiap papaku berangkat ke kantor, aku pasti akan membuatkan kopi yang nikmat kesukaan papaku. Aku juga suka memasak makanan yang enak-enak untuk papaku. Tetapi ternyata apa yang kulakukan selama itu, tidak cukup untuk membuat papa sayang padaku.

Hingga suatu hari, ketika aku masih kelas XII atau kelas tiga SMA, kejadian nahas itu terjadi.

Waktu itu papaku sedang berada di luar kota. Mama tiriku mengajakku pergi berja

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Terlambat Mencintai Lisa   Episode 20. POV LISA 2

    Aku harus puas dengan hanya mengetahui fakta itu saja. Fakta bahwa kejadian malam nahas itu adalah ulah dari mama tiriku. Aku kemudian tanpa ragu memberitahukan segala sesuatunya pada papaku. Tetapi papaku sama sekali tidak percaya padaku karena tidak ada bukti. Papaku malah memaki-makiku karena telah berani memfitnah mama tiriku, juga mengatakan bahwa depresiku sedang kumat makanya berbicara sembarangan.Aku benar-benar sudah tidak tahan. Maka itu, aku memutuskan untuk menuntut harta ibu kandungku, lalu pergi dari rumah itu. Aku sadar bahwa aku telah ditipu habis-habisan, karena aku hanya mendapat sedikit dari harta ibuku. Tetapi tidak apa-apa, yang penting aku lepas dari tempat kejam itu. Dengan harta dari ibuku, aku bisa membeli sebuah apartemen mewah di tengah kota, juga bangunan berlantai dua yang kujadikan sebagai kafe kecil, dan satu unit mobil dengan harga yang cukup lumayan.&n

    Last Updated : 2022-03-03
  • Terlambat Mencintai Lisa   Episode 21. Ada Apa Dengan Lisa?

    Hari sudah petang, Revin merenggangkan tubuhnya di kamar. Dia tutup laptopnya lalu berbaring di ranjang. Capek sekali rasanya karena beberapa tugas kantor sudah mulai diembankan padanya. Syukurnya sebentar lagi skripsinya akan selesai. Tetapi dia butuh hiburan malam ini.Lisa! Itulah yang terlintas dalam pikirannya. Segera dia raih ponselnya dari atas nakas, dan melihat pesan obrolannya dengan Lisa. Kalau dipikir-pikir rasanya seminggu ini Lisa tak pernah menghubunginya duluan. Keningnya mengerut saat menyadari bahwa seminggu ini hanya dirinyalah yang selalu menghubungi Lisa melalui pesan chat. Revin pun duduk, lalu memeriksa panggilan telepon guna memastikan. Dan ternyata memang sama saja. Tidak ada panggilan dari Lisa. Hanya panggilan dari dirinya saja yang tertera di riwayat panggilan. Padahal selama ini Lisalah yang selalu menghubunginya dan mengajaknya bertemu.Ada apa dengan Lisa?Revin menggeleng. Tampaknya dia ti

    Last Updated : 2022-03-03
  • Terlambat Mencintai Lisa   Episode 22. Menemani Lisa Malam Ini

    Lisa mengangguk."Yah, tidak seru! Aku mau mengajakmu ke klub. Mau ya?" bujuk Revin.Lisa menggeleng. Revin pun menghela nafas sedikit kecewa, tetapi dia memperhatikan Lisa sudah memakai gaun tidur berwarna kuning. Berarti Lisa tidak berbohong. Pastilah tadi Lisa memang siap-siap ingin tidur. Gaun tidur itu sangat cocok untuk Lisa. Tidak seksi tapi membuat Lisa tampak sangat imut saat ini di mata Revin. Revin memandang wajah Lisa yang tampak berbeda, muda sekali seperti anak remaja baru gede umur 16, 17 tahun. Padahal usia Lisa sekarang adalah jalan 21 tahun."Kau tidak pakai make-up ya?" tanya Revin memastikan."Iya, kan siap-siap tidur jadi make up-nya dihapus," jawab Lisa apa adanya.Mata Revin lekat menatap Lisa. Kalau tanpa make up, waja

    Last Updated : 2022-03-03
  • Terlambat Mencintai Lisa   Episode 23. Diusir

    Beberapa waktu ini Revin mendengar gosip bahwa Anna semasa SMA pernah tidur dengan murid tertampan di sekolahnya. Tentu saja gosip itu berasal dari mahasiswi-mahasiswi yang tidak menyukai Anna. Maka dari itu, Revin semakin gencar menjajaki Anna.Sayangnya Revin terlalu terburu-buru hingga membuat Anna takut. Revin berkata jika Anna tidak mau tidur dengannya, dia tidak akan memaksanya, tetapi masalahnya, Revin malah mencoba memeriksa keperawanan Anna dengan jarinya. Tentu saja Anna sangat terkejut, marah dan menamparnya. Revin merasa Anna sangat aneh, padahal menurut Anna, Revinlah yang aneh. Bukan cuma aneh tetapi juga jahat.Kejadian itu membuat Revin kesal setengah mati. Biasanya perempuan suka sekali disentuh olehnya, tetapi Anna malah menamparnya. Apa ini yang dinamakan jual mahal kelas tinggi?"Seandainya saja orang tuaku tidak menjodohkanku dengan Anna, aku juga tidak akan sudi mencoba menyentuhnya. Walaupun dia ca

    Last Updated : 2022-03-05
  • Terlambat Mencintai Lisa   Episode 24. Tidak Menyangka

    Lisa sedang menelepon Aisyah, salah satu pegawai kepercayaannya di kafe. "Aisyah, kalau besok pagi petugas panti asuhan datang, kasih saja dua juta ya. Soalnya besok pagi saya ada kuliah," ucap Lisa memberi tahu. Sejak Lisa membuka kafe dan pendapatannya lumayan, Lisa memang memutuskan untuk menjadi salah satu donatur tetap di sebuah panti asuhan khusus untuk anak-anak penyandang cacat, panti asuhan 'Pelangi Anak'. Alasannya, ya, dia ingin saja melakukannya. Tidak ada alasan khusus. Waktu itu, petugas panti asuhan datang ke kafenya untuk mencari donatur. Dan setelah ia berkunjung langsung ke panti asuhan tersebut, melihat langsung keadaan di sana, Lisa pun memutuskan untuk menjadi donatur tetap panti asuhan tersebut. Walaupun sumbangannya mungkin tidak sebesar donatur-donatur kaya lainnya, tetapi Lisa ikhlas melakukannya. "Iya, Mbak. Beres! Ngomong-ngomong, nasi goreng sapi lada hitamnya, makin banyak yang minat lh

    Last Updated : 2022-03-05
  • Terlambat Mencintai Lisa   Episode 25. Lisa Hamil

    Dua minggu lebih telah berlalu sejak kejadian Revin yang datang tiba-tiba ke apartemen Lisa pada tengah malam, lalu melakukan hal itu pada Lisa.Lisa sudah membeli alat tes kehamilan. Dan pagi ini, sewaktu bangun tidur, dia menggunakan alat tes itu. Jantung Lisa berdebar-debar. Sungguh, dia takut sekali hamil. Dia sudah menghitung waktu, dan sudah waktunya dia melihat hasil tesnya.Deg!Garis dua. Dia hamil! Seketika tubuh Lisa menjadi lemas seperti jelly. Dia bersandar di dinding dan kemudian merosot duduk di lantai. Lisa menghela napas berat."Bagaimana ini? Apa aku harus memberi tahu hal ini pada Kak Revin? Bagaimana kalau Kak Revin marah dan kecewa padaku? Bagaimana kalau Kak Revin tidak mau bertanggung jawab? Kak Revin menginginkan istri yang baik, istri yang sempurna. Sementara diriku?"Di mata Revin dia hanyalah jalang, perempuan murahan, yang hanya digunakan Revin untuk m

    Last Updated : 2022-03-06
  • Terlambat Mencintai Lisa   Episode 26. Pikiran Kacau

    Dua minggu lebih Revin tidak pulang ke rumah. Renata, mamanya Revin, selalu menghubunginya agar kembali pulang. Setelah merenungkan apa yang terjadi, Revin pada akhirnya memutuskan untuk pulang. Lebih baik dia mengalah saja, walaupun sebenarnya dia cukup keberatan jika disalahkan atas apa yang dia lakukan pada Anna. Menurut Revin, dia tidak punya salah pada Anna. Saat dia meraba bokong Anna perlahan dan kemudian Anna melarang, dia mau menurut untuk tidak melakukannya lagi. Saat dia meminta cium bibir, dan Anna tidak mau, Revin juga tidak marah. Saat Revin mengajak untuk berhubungan intim dan Anna menolak keras, dia juga bisa terima. Begitu pula saat dia ingin memeriksa keperawanan Anna di mobil waktu itu, Revin sama sekali tidak memaksa Anna. Dia hanya membujuk! Kalau dia memang memaksa, pasti dia sudah berhasil memeriksa Anna dengan jarinya. Revin hanya menyentuh roknya, tetapi Anna sudah keburu naik pitam dan menamparnya hingga dua kali.

    Last Updated : 2022-03-06
  • Terlambat Mencintai Lisa   Episode 27. Marah!

    "Apa yang terjadi sebenarnya?" ucap Revin saat Lisa menutup kembali pintu apartemennya. Lisa langsung melangkah dan duduk di sofa, di hadapan Revin. "Seperti yang tadi kuberitahu di pesan tadi, aku...hamil, Kak," ucap Lisa gugup. "Jangan bercanda. Apa maksudmu hamil? Bukankah kau selama ini minum pil kontrasepsi?" tanya Revin serius. Suaranya menyimpan emosi yang masih tertahan. Lisa menelan ludahnya. Dia bingung cara menjelaskannya. "Aku berhenti meminumnya sebulan lebih ini." BRAKKK! Revin menggebrak meja dengan keras, membuat Lisa terkesiap seketika karena sangat terkejut. Rahang Revin mengeras dan giginya merapat. "Kau menjebakku Lisa," ucapnya dengan suara dingin, penuh emosi. "Aku tidak menjebak Kakak. Ini di luar dugaan," jelas Lisa cepat. "Apa alasanmu berhenti minum itu dan kenapa kau tidak me

    Last Updated : 2022-03-08

Latest chapter

  • Terlambat Mencintai Lisa   Episode 218. TAMAT

    Lisa tetap diam. Hatinya menjadi semakin resah. Sebaliknya daripada menjawab Revin, Lisa mengalihkan pandangannya pada Damian. Dia seolah menunggu kode, tetapi Damian hanya diam tidak berkata apa-apa.Akhirnya dia beralih menatap Revin. Dengan gugup dan malu dia berkata, "Kau bilang, kau... mengetahui fakta tentangku. A-apa kau juga tahu bahwa dulu sewaktu masa sekolah, aku...aku...pernah mengalami..." Lisa diam tidak mampu melanjutkan kata-katanya. Baginya ini sangat menyedihkan dan memalukan. Tapi tiba-tiba Revin memeluknya membuat Lisa terkejut dan melebarkan mata."Tidak usah kau jelaskan, Sayang! Aku tahu semua hal buruk yang menimpamu. Pria itu sudah mendapatkan ganjarannya di penjara. Begitu pula dengan Nafa, mantan ibu tirimu. Sampai sekarang dia masih berada di sana."Mendengar itu, air mata Lisa tiba-tiba jatuh tanpa bisa ia kendalikan. Tubuhnya bergetar dan dia mulai menangis. Dia sudah tahu tentang nasib pria itu dan nasib Nafa dari Damian, tapi saat pria ini yang mengataka

  • Terlambat Mencintai Lisa   Episode 217. Tidak Melepasnya

    Revin terdiam mendengar ucapan Damian yang dari sejak lima tahun lalu sebenarnya selalu ia pikirkan. Apakah Lisa memang membencinya? Apakah itu adalah fakta? Sampai sekarang Revin tidak tahu jawabannya. Dan itu benar-benar berhasil membuatnya merasa gelisah dan dihantui. Tapi dia selalu mengingat saat terakhir ia berbicara pada Lisa waktu itu di mana Lisa masih memberikan perhatian pada luka di sudut bibirnya. Jika Lisa memang membencinya, mana mungkin ia masih memperhatikan hal kecil seperti itu sementara dirinya sendiri sudah di ambang maut. Entahlah! Revin tidak bisa menerkanya."Aku akan membuatnya mencintaiku," jawab Revin singkat pada Damian.Damian kembali mendengkus. "Rasa percaya dirimu terlalu tinggi."Revin mengerutkan kening. "Batu pun akan berlubang jika terus terkena tetesan air. Asalkan aku bertekun berbuat sebaik mungkin untuknya, aku akan mendapatkan hasilnya. Tapi itu bisa terjadi kalau kalian semua setuju untuk tidak ikut campur dalam hubungan kami."Damian menghela

  • Terlambat Mencintai Lisa   Episode 216. Fakta Lima Tahun

    "Mereka tidak terlibat," jawab Damian jujur.Revin sedikit lega mendengarnya ternyata orang tuanya masih memiliki hati nurani. Dia lalu bersedekap. "Kau menyembunyikan istriku selama lima tahun, aku bisa saja menjebloskanmu ke dalam penjara, Damian."Damian menatap Revin. "Laporkan saja, tapi Lisa akan semakin membencimu jika kau melakukan itu.""Dia kehilangan ingatan. Dia lupa padaku, jadi dia tidak memiliki rasa benci," tanggap Revin.Damian mendengkus. "Aku bisa membuatnya membencimu.""Apa pun itu akibatnya. Aku tetap bisa melaporkanmu kalau aku berkehendak," tegas Revin dengan kening mengerut tidak suka akan ancaman Damian.Damian geram mendengarnya. "Lima tahun lalu, Lisa mengalami mati suri. Harusnya kau berterima kasih padaku. Kalau bukan karena aku, Lisa pasti sudah dikubur hidup-hidup. Akulah satu-satunya yang menyadari bahwa Lisa masih hidup karena aku terus memperhatikannya dengan seksama dan langsung membawanya ke rumah sakit untuk memastikan penglihatanku!"Mereka semua

  • Terlambat Mencintai Lisa   Episode 215. Egois Untuk Bersyukur?

    Di ruang rawat, mata Revin terus tertuju pada Lisa. Dan tangannya tak pernah lepas menggenggam tangan Lisa. Sesekali ia mengusap kepala Lisa pelan dengan rasa sayang."Lisa, aku mencintaimu," ucapnya dengan wajah sendu. Hingga detik ini ia masih tidak menyangka bahwa Tuhan telah sangat berbaik hati memberinya kesempatan untuk mengungkapkan perasaannya pada Lisa."Aku tidak akan menyia-nyiakan kesempatan yang Kau berikan padaku ini, Tuhan," ucap Revin di dalam hati dengan penuh rasa syukur.Pikirannya terus berputar merancang masa depan apa yang akan ia jalani bersama Lisa dan putri mereka satu-satunya."Itu sangat bagus jika Lisa benar-benar lupa," gumam Revin. "Aku berharap dia bisa lupa untuk selamanya. Bukankah sangat bagus jika Lisa lupa akan hal yang menyakitkan dalam hidupnya? Aku hanya tinggal membuat kenangan yang baru untuk kami. Kenangan-kenangan baru yang indah yang pantas untuk dikenang."Walaupun hilangnya sebagian ingatan Lisa sama dengan melupakan hubungan mereka, bagi R

  • Terlambat Mencintai Lisa   Episode 214. Suami dan Anak?

    Revin sungguh terpesona saat melihat Lisa keluar dari area toilet. Melihat Lisa secara langsung seperti ini, membuat keyakinan Revin mencapai seratus persen bahwa wanita yang berfoto dengan Lalisa memang adalah Lisa, istrinya. Lisa benar-benar masih hidup! Rasanya seperti mimpi bagi Revin. Tapi dia sadar betul bahwa ini adalah kenyataan! Kenyataan yang sungguh menakjubkan! Lisa terlihat sangat cantik, sama saat pertama kali ia mengenalnya di masa kuliah dulu. Jika dibandingkan dengan masa itu, Lisa sama sekali tidak ada perubahan.Namun, Revin tentu masih sangat mengingat tubuh kurus Lisa dengan perut membuncit dan penyakitan. Saat itu Lisa terlihat sangat menyedihkan. Tapi kini sosok Lisa yang seperti itu sudah tidak ada. Memikirkan hal ini, jelas sekali menunjukkan bahwa Lisa menjalani hidupnya dengan sangat baik selama lima tahun ini."Ternyata Lisa telah mengambil keputusan yang tepat untuk bersembunyi dariku dan Lalisa," ucap Revin dalam hati dengan patah semangat. Sejujurnya dia

  • Terlambat Mencintai Lisa   Episode 213. Tidak Mengenalinya

    "Ini adalah hari bahagia Damian, aku harus semangat, setidaknya untuk hari ini," ucap Lisa di dalam hati.Ia menatap penampilannya di depan cermin toilet. Cermin itu ukurannya memanjang sehingga beberapa wanita bisa bercermin di cermin yang sama secara bersamaan. Saat ia sibuk memperbaiki penampilannya Lisa pun segera menyadari sesuatu. Di dalam cermin, dia melihat pantulan seorang gadis kecil yang sedang menatapnya dengan intens di belakang. Lisa otomatis berbalik dan menatap si gadis kecil. Dia pun langsung terpesona melihat boneka cantik itu."Hai, kenapa sendirian?" sapa Lisa dengan senyuman lembut."Aku tidak sendiri. Papaku ada di luar menunggu." Lalisa langsung melangkah menghampiri Lisa, mendongak menatapnya dengan mata berbinar."Oh begitu.... Siapa namamu?" tanya Lisa sambil merundukkan punggungnya."Namaku Lalisa. Nama Kakak siapa?""Wah! Nama kita hampir sama. Nama Kakak, Lisa.""Mamaku namanya Lisa juga!" ucap Lalisa."Oh ya?""Iya, tapi sudah meninggal," sambung Lalisa ce

  • Terlambat Mencintai Lisa   Episode 212. Dia Mirip Mama!

    "Entahlah!" jawab Lisa dengan rasa ragu. "Apa aku menulis seperti itu di buku harianku? Aku ingin melihat buku harianku itu.""Kau tidak percaya padaku? Aku berkata jujur.""Pokoknya aku ingin melihatnya. Mana tahu aku bisa mengingat masa beberapa tahunku yang hilang.""Buku hariannya tidak ada padaku. Aku tidak tahu sekarang ada di mana. Mereka yang menyimpannya."Lisa menghela napas. "Apa papa sedih saat aku meninggal?" tanya Lisa penasaran"Tepatnya dia dihantui rasa bersalah. Soalnya apa yang dituduhkan mamaku soalmu sudah terbukti tidak benar. Dia mengira bahwa ia sudah tidak memiliki kesempatan untuk menebus kesalahannya padamu. Mungkin itu juga yang membuatnya terkena stroke saat itu juga."Lisa diam merenungkan ucapan Damian. Papanya menyesal? Jika itu benar, bukankah itu bagus! Bukankah itu hal yang diinginkan Lisa selama ini bahwa papanya akhirnya menyadari kebenaran bahwa ia tidak bersalah?"Harusnya kalau kau melihat papaku menyesal, kau tidak perlu membawaku pergi, Damian.

  • Terlambat Mencintai Lisa   Episode 211. Saat itu

    Damian menolak panggilan itu, tetapi saat dia kembali membuka suara, ponselnya berbunyi kembali."Dari siapa? Angkat saja dulu," ucap Lisa, tapi Damian malah mengaktifkan mode pesawat agar telepon tidak dapat masuk."Yang mau kukatakan lebih penting. Jujur, Lisa. Aku sangat terkejut karena kemarin kau tiba-tiba datang kemari tanpa pemberitahuan.""Kalau kuberitahu, kau pasti tidak mengizinkan. Kau terlalu mengkhawatirkanku, padahal aku baik-baik saja sekarang."Damian menghela napas. Lisa datang ke ibukota, cepat atau lambat rahasia yang ia simpan pasti akan terbongkar. Semalaman Damian memikirkan hal ini. Dan kesimpulan yang ia tarik adalah lebih baik jika dia duluan yang mengungkapkan. Walaupun tentu saja tidak semua langsung ia beritahu. Beberapa hal akan dia tahan dulu. Dia takut mental Lisa malah terganggu kembali jika ia memberitahu semuanya sekaligus. "Berjanjilah kau tidak akan marah. Ada rahasia yang ingin kuberitahu." "Baiklah, apa itu?" jawab Lisa cepat. Lisa yakin sepenuhn

  • Terlambat Mencintai Lisa   Episode 210. Bukan Adikmu

    "Bu! Apa Lisa sudah kembali? Aku tidak melihatnya di sana," seru Damian dengan wajah pucat dan napas tidak beraturan begitu sampai ke dalam rumah."Tenanglah, Nak. Dia sudah kembali. Mungkin dia sedang mandi sekarang," jawab ibu tiri Damian dengan suara tenang.Seketika hati Damian melega. Dia pun pergi ke lantai atas untuk menunggui Lisa. Tidak berapa lama Lisa pun muncul. Secara fisik dia sehat. Berat badannya pun normal. Lisa terlihat sangat cantik dan awet muda dengan rambut hitam lurus sebahu. Dia tidak lagi mengecat rambutnya. Dan walaupun usianya sudah 26 tahun, ia terlihat seperti berusia 20 tahun."Lisa!" seru Damian menghampiri Lisa, dan langsung memeluknya."Kenapa pergi ke kuburan sendirian?" tanyanya tak paham setelah melepas pelukannya.Lisa tersenyum. "Kau mengkhawatirkanku?""Kau tahu akulah manusia yang terus mengkhawatirkanmu," lugas Damian dengan bibir cemberut."Kau kan banyak urusan karena akan wisuda, jadi aku memutuskan pergi sendiri. Aku sudah lama sekali tidak

DMCA.com Protection Status