Share

Bab 14

Pada saat ini, terdengar keributan dari luar aula perjamuan. "Lepaskan aku! Biarkan aku masuk! Biarkan aku masuk!"

Suara mabuk dan tidak jelas itu bernada tinggi. Suara ribut itu pun terus terdengar.

Orang-orang menoleh ke arah suara. Staf yang bertanggung jawab atas keamanan segera menjelaskan, "Seorang pemabuk berulah."

Tuan Besar Davinon mengernyit lalu berkata, "Bawa dia pergi. Jangan sampai hadirin terganggu."

Setelah ucapan tersebut terlontar, pria mabuk itu berteriak, "Di mana Janet? Suruh dia keluar? Setelah mendapat orang tua kaya, dia nggak mau mengakuiku?"

Janet tertegun beberapa detik, tatapan panik melintas di matanya.

Kenapa Roger Darwin bisa datang ke tempat ini?

Tidak! Janet tidak boleh membiarkan Roger masuk. Jika tidak, semua orang akan tahu bahwa dia adalah putri dari seorang pecandu alkohol. Orang lain hanya akan makin memandangnya rendah.

"Keluar, Janet! Setelah menemukan ayah baru, kamu nggak mau mengenaliku? Aku beri tahu, aku paling tahu apakah kamu anakku atau bukan! Kalau kamu nggak memberiku seratus miliar setelah masuk ke Keluarga Davinon, aku akan membongkar kebohonganmu!"

"Biarkan dia masuk," perintah Raphael.

Setelah mendapat izin, satpam pun melepaskan Roger. Roger langsung berjalan masuk.

Kemudian terlihatlah seorang pria berjas murahan nan lusuh dan gemuk. Wajah berminyak dan rambut ikal membuatnya terlihat tak terurus.

Selain itu, tatapan layu pria tersebut membuatnya terlihat lebih tua dari Tuan Besar Davinon.

Satu-satunya poin lebih dari Roger mungkin wajahnya yang lumayan tampan. Hanya saja ketampanannya sudah terkikis oleh kemiskinan dan waktu.

Begitu melihat Janet, Roger langsung tersenyum lalu mendekat. "Bagaimana, Janet? Apakah berhasil?"

Janet tampak kesal. Dia menepis tangan Roger dengan panik. "Aku nggak mengenalmu."

Begitu mendengar kalimat itu, ekspresi Roger sontak berubah. "Oh, kamu benar-benar menganggap dirimu sebagai putri Keluarga Davinon? Oke, akui saja siapa pun sebagai ayahmu. Tapi aku sudah membesarkanmu, beri aku seratus miliar. Sepeser pun nggak boleh kurang."

Kemudian Roger mengambil anggur dari sampingnya. Dia sama sekali tidak menghiraukan tatapan jijik di sekitarnya.

"Jangan bicara sembarangan! Aku ...."

"Kamu tahu betul apakah aku sedang bicara sembarangan. Kamu nggak mau mengakuinya? Ayo, aku akan melakukan tes DNA denganmu agar Keluarga Davinon nggak tertipu olehmu."

"Dasar anak nggak tahu diri! Aku sudah membesarkanmu, kamu malah ingin membuangku! Kamu sama nggak tahu dirinya dengan ibumu!"

Roger menarik Janet keluar dengan menjambak rambutnya. Tatapannya penuh dengan kebencian.

Tanaya menyaksikan adegan tersebut tanpa ekspresi sambil mengambil gelas anggur.

Benar, kedatangan Roger itu diatur oleh Tanaya. Sebelumnya Roger juga pernah sukses dan memperlakukan ibu Janet dengan baik. Hanya saja setelah bisnisnya gagal, ibunya Janet malah kabur membawa uang sehingga Roger tidak bisa bangkit lagi.

Awalnya Roger juga memperlakukan Janet dengan baik. Hanya saja perbuatan ibunya Janet dan Janet yang bersikap buruk terhadap Roger membuat Roger berakhir menjadi seorang pecandu alkohol.

Mata Janet basah. Dia merasa tidak terima sekaligus marah, tatapannya penuh dengan penderitaan.

Dia tahu bahwa omongan Tanaya ada benarnya.

Mimpinya untuk menjadi orang kaya telah hancur lebur.

Kenapa?

Kenapa?!

Jelas-jelas satu langkah lagi dia akan berhasil.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status