Share

14. Duel Melawan Ayah

Author: Mawar Mariani
last update Last Updated: 2023-03-18 15:45:17

Layaknya anak pada umumnya, Aron berlari kecil menghampiri ibunya. Leo menggeleng kepalanya saat Aron kegirangan bertemu lagi dengan Emily. Wanita itu menyambut kedatangan mereka.

"Dari tadi ibu menunggu kita? Aku rindu masakan ibu," ucap Aron penuh semangat.

"Tidak biasa kau begini. Ada apa Sayang?" tanya Emily seraya mengelus kepala Aron. Sementara dua bola matanya melirik ke arah Leo.

"Tidak apa-apa," jawabnya singkat yang melepas perlahan pelukan itu. Merasa tubuhnya bau keringat, Aron cepat-cepat membersihkan diri sebelum orang lain menyuruhnya. "Aku mau mandi dulu, yah," pamitnya kian menjauh.

Emily duduk disebelah Leo. Ia sengaja menyandarkan kepalanya di bahu suaminya. Pikirannya sedikit goyah ketika kesibukan semakin menumpuk. Dirasa Aron sudah tidak ada dan mengintip kesana kemari barulah Emily menyampaikan maksudnya.

"Apa yang kalian lakukan tadi? Mengapa Aron terlihat begitu gembira?" tanyanya tanpa basa-basi.

Pandangannya lurus ke depan. "Pengujian tes. Malam ini kita a
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Terlahir Kembali Menjadi Dewa Perang   15. Tantangan

    Sebenarnya ia tidak ingin Aron melakukan tugas mendesak. Ditambah ia tidak ingin terjadil sesuatu pada Aron nantinya. Bagaimanapun juga Aron menyetujui tawaran darinya, itu akan menguji seberapakah kemampuan arang untuk mengatasi sebuah problem. Ia juga tidak akan membohongi ataupun menutupi persoalan Aron yang mengambil tugas pertamanya kepada istrinya.Jemarinya membagikan sebuah lokasi di kontak Aron. "Semoga beruntung, Nak."Ia mengecek lokasi tersebut. Malam ini adalah gelombang dari segala mengujian kemampuannya. Aron menyukai tantangan termasuk apa yang terjadi di hari ini. "Terima kasih, ayah."Aron berjalan lebih dulu. Persiapannya untuk bertugas sebelumnya telah rampung. Dari surat izin mengemudi, kartu identitas dan masih banyak lagi yang telah disiapkan. Aron ditunjukkan beberapa jenis kendaraan. Tetapi ia memilih motor trail keluaran terbarunya. Leo mengizinkan apa yang diminta Aron. Ia bergegas mengambil kunci motor dan berangkat. Begitu juga dengan Leo yang harus melanj

    Last Updated : 2023-03-20
  • Terlahir Kembali Menjadi Dewa Perang   16. Tujuan yang Saling Terhubung

    Leo tak mendapat jawaban dari pesan teks yang ia kirim kepada Aron. Lokasi terakhir yang dibagikan anaknya sebuah homestay yang tidak terlalu dekat atau jauh. Tidak akan ada orang yang mencurigai sang anak. Ia bisa menilai tugas yang dilakukan Aron berhasil. Malam itu Leo tak bisa tidur. Ia menonton televisi. Seorang menteri meninggal diberitakan diberbagai saluran televisi. Kasus kali ini menjadi buah bibir dikalangan masyarakat. Siapa yang tidak mengira mayat wanita itu merupakan artis muda yang tengah naik daun. Semua orang tertarik setiap pembaruan dari berita itu. Hingga pagi pun masih menjadi trending topik di beberapa artikel.Emily terbangun. Ia tak menjumpai wajah suaminya. Bola matanya mencari sosok itu. "Sayang, apa Aron tadi malam pulang bersamamu? Apa dia ada di kamarnya sekarang?"Pria itu tak menjawabnya langsung. Tangan Emily ditarik. "Ini mungkin sulit dipercaya. Tapi Aron menunjukkan keseriusannya," ucap Leo sembari menatap lurus ke depan.Keduanya mendengarkan baik

    Last Updated : 2023-03-24
  • Terlahir Kembali Menjadi Dewa Perang   17. Dia Orlando Louis

    "Pilihan yang bagus dengan sepaket resiko yang akan kamu terima." Leo tak bergerak dari posisinya. Ia melihat keseriusan wajah Aron. Ekspresi yang penuh keyakinan menunjukkan Aron siap dilepas."Tapi, pertanyaan yang tadi belum ayah jawab?" Leo mengangkat alisnya. "Pertanyaan yang mana? Sepertinya tidak ada satupun pertanyaan yang terlewatkan," balasnya.Kepalanya menggeleng. "Maksudnya soal siapa bos mafia itu? Aku butuh namanya untuk mengetahui informasi detail—""Soal itu? Dia Orlando Louis. Tak ada yang tahu seperti apa wajah pria itu. Bisa dikatakan ia pengecut. Bersembunyi dibalik topeng, itu tidak keren," potong Leo sembari tertawa renyah lalu tangannya mengeluarkan secarik potret. Bola mata mengarah pada potret itu. "Dia tipe pria yang tertutup. Saranku, jangan mencoba bergabung dengan organisasi kriminal itu," lanjutnya.Aron menyahut potret tersebut. Ia memperhatikan baik-baik penampakan yang ada di gambar. Otaknya menyimpan informasi penting. Rasa penasarannya sudah terbaya

    Last Updated : 2023-03-30
  • Terlahir Kembali Menjadi Dewa Perang   18. Persiapan Mengambil Alih Atlantik

    "Bos, saya sudah mempersiapkan data Nona Monica—""Bagus!" Ia meletakkan gelas white wine glass. "Dan, sekarang apa rencanamu kalau bocah itu tahu tentang kita? Hahaha, aku tidak butuh jawaban apapun. Kau memang bod*h Bills. Apa kau sudah membunuh wanita sialan itu?"Orlando setengah tak sadarkan diri. Ia masih tak terima mengenai kejadian di kota Luxury. Entah kenapa ia mendadak gelisah dan seperti diawasi. Padahal Orlando tidak pernah secemas ini sebelumnya. Lalu ia menyahut dokumen yang ada di tangan Bills. Beberapa negara tunduk dengan aturan Orlando sebab bisa menghasilkan negara lebih maju dengan mengandalkan sumber daya manusia yang ditingkatkannya. Hal itu pun membuat sukses bahkan masyarakat mengikuti kegiatan yang termasuk barang haram di legalkan. Konyol jika semua dilakukan karena uang.Orlando bak orang gila. Ia cekikikan sendiri. Meski ia seorang bos mafia bukan berarti ia seorang pecandu. Pria itu mengganti-wanti dirinya agar tidak terjerat obat-obatan terlarang. Hanya

    Last Updated : 2023-03-31
  • Terlahir Kembali Menjadi Dewa Perang   19. Apa Rahasiaku Terbongkar?

    "Saya sudah mengikuti saran anda untuk menempati wilayah Luxury. Dokumen sudah saya bagikan kepada anda mengenai perkembangan misi. Di sisi lain, para warga sekitar mulai kembali bersatu agar tidak tercela belah walaupun masih ada diantara mereka yang masih bersekutu dengan organisasi kriminal," jelas Max.Aron mencoba menelaah penjelasan tersebut. Ternyata masih banyak pertanyaan yang ingin diajukan pada ayahnya. Mengenai kota Luxury, ia teringat akan kematian seluruh keluarganya.Ia tak merespon cepat argumen Max. Aron membuka file darinya. Data dari pria yang pernah menindas Angela sudah diketahui. Aron kembali membuka data dokumen yang ia simpan di dalam laci sebelumnya. Ia mencocokan biodata yang ada di dalamnya. Kelengkapan informasi yang dikumpulkan Max sama seperti dokumen itu. Namun, informasi Max lebih detail hingga keseharian Bills di kota Luxury.Tangan meraih ponselnya lagi. "Bagaimana keadaanmu di sana? Apa pria bernama Bills itu masih mengganggunya?""Sejauh ini mereka t

    Last Updated : 2023-04-01
  • Terlahir Kembali Menjadi Dewa Perang   20. Persetujuan

    Di dalam rapat pertemuan keluarga....Semua pria berjas dengan penuh wibawa berkumpul menjadi satu. Mereka saling melirik satu sama lain. Pertemuan penting itu dilaksanakan untuk membahas misi tujuan utama."Tuan Leo Smith, anda menjaga wilayah anda dengan baik. Luxury mulai memperlihatkan sisi baiknya, tapi ancaman akan tertuju pada anda," pungkas pria berambut putih."Seperti perjanjian, Aron Smith selaku putra kandung saya telah mengambil tugas tersebut. Sejauh ini masih tidak ada tanda-tanda pihak yang berprotes. Jika mereka menyerang beberapa kota lain, apakah dari semua pihak yang hadir di sini siap menumpas habis untuk menangani sendirian?" Pertanyaan yang diutarakan Leo menuai keraguan dalam setiap anggota.Pergantian generasi akan dimulai bersamaan dengan pemilihan presiden baru. Diantara dari mereka ada yang sudah mendidik anaknya untuk meneruskan sebagaimana pekerjaan lain dari keluarga Smith, termasuk Leo yang berhasil mendidik anaknya sebagai jebolan pasukan rahasia.Berul

    Last Updated : 2023-04-02
  • Terlahir Kembali Menjadi Dewa Perang   21. Suara untuk Monica Louis

    "Bos, bagaimana rencana anda selanjutnya?" tanya Riko selaku tangan kanan organisasi.Pertanyaan itu memecahkan lamunan Orlando. Ia memutar kursinya. "Kita akan memanfaatkan kepopuleran Monica di publik dengan cara membagikan beberapa sembako dan juga uang kepada masyarakat. Bagilah kepada mereka selagi ada waktu." Bibirnya tersenyum smirk.Kebajikan yang dilakukan ayahnya semata-mata agar putrinya terpilih dalam pemilihan presiden. Ia memang menyerah mengatasi Luxury yang tak ada perkembangan. Bills juga sudah ditendang sekaligus dimusnahkan karena gagal menjalani tugasnya dengan baik. Orlando memang arogan, berdarah dingin tanpa ada kata maaf bila sudah membuat kesalahan.Pengeluaran uang agar mendapatkan suara untuk Monica tidak ada nilainya bagi Orlando. Yang lebih penting adalah anaknya berhasil menduduki suara teratas pemilihan presiden. Lalu ia kembali memantau pergerakan putrinya. Normal, gadis lugu itu patuh dalam kendalinya.Orlando yang sudah siap dengan segala persiapannya

    Last Updated : 2023-04-03
  • Terlahir Kembali Menjadi Dewa Perang   22. Dendam Angela

    "Apa-apaan ini?" Tangannya merobek slogan yang sempat menempel di dinding. Bola matanya seakan keluar. "Tidak mungkin mereka bisa mencampakkan diriku."Napasnya ngos-ngosan meski tak lari beberapa mil. Sesaat ia memandangi area sekitarnya, orang-orang yang mencibirnya. Lalu ia melirik ke jendela kaca halte. Kakinya berjalan mendekat setelah itu berhenti. Ia diam sejenak, mencermati dirinya yang sudah terlihat amburadul."Tidak! Tidak mungkin—" Teriaknya terhenti saat orang-orang mulai memperhatikannya. Ia pun berlari. Megan, panggil ibu tiri Angela, keluyuran tidak jelas. Ia bak orang gila dengan penampilan compang-camping tanpa balutan make up ataupun dress yang cantik. Wajahnya terlihat lusuh. Ia membasuh wajahnya di kran dekat alun-alun kota."Lihatlah wanita itu," ucapnya menuding ke arah Megan. "Kasihan sekali dia. Miris. Kalau dilihat-lihat ..., dari wajahnya mungkin dia seumur dengan ibuku."Temannya itu menoleh tapi langsung menarik gadis itu. "Hei apa yang kau bicarakan? Dia

    Last Updated : 2023-04-05

Latest chapter

  • Terlahir Kembali Menjadi Dewa Perang   64. Bersatu

    Ledakan besar menghancurkan dataran negara Neon, tak satupun anggota bagian Orlando yang selamat dari ledakan bom itu. Tubuh Sora juga ikut terkubur reruntuhan bangunan. Usahanya untuk menyelamatkan diri tak bisa dilakukannya. Kelopak mata setengah terbuka. Pemandangan yang begitu berantakan. Di sela-sela momen itu Sora mencoba mengangkat tumpukan bangunan yang menimbun bagian tubuhnya. Sesekali ia mencari-cari oksigen. "Bila bukan si tua bangka itu, aku tidak akan susah seperti ini," decaknya mencoba keluar.Nahas, kepalanya yang baru saja nampak di permukaan menjadi sasaran tembakan Betabot. Kali ini ia benar-benar kehilangan kesadaran. Arwah Sora menolak untuk mati, sementara tubuhnya tak bisa bertahan lama. "Sialan harusnya aku hidup lebih lama," ucapnya dalam hati. Kepalanya terus mengalirkan darah segar. Hanya dalam tiga detik Sora menghembuskan napas terakhirnya.Mendengar kabar peperangan besar sengit antara Orlando dan musuhnya, menimbulkan perseteruan dari devisi yang ber

  • Terlahir Kembali Menjadi Dewa Perang   63. Antara Hidup dan Mati

    Awalnya Orlando mengira ia akan mendapatkan kemenangan besar. Melihat musuhnya tanpa senjata dan juga sendirian membuat kepercayaan dirinya semakin tinggi. Sayangnya tembakan tadi meleset tak mengenai musuhnya. "Apa?!" Kepalanya memanas menyaksikan Aron yang masih berdiri tegak. Orlando pun segera mengganti isian peluru yang ada di dalam pistolnya. "Arahkan senjata kalian padanya!" teriaknya memerintahkan seluruh pengikutnya.Serangan itu memang diterima oleh Aron. Ia mengubah elemen senjata yang diarahkannya menjadi tameng pelindung untuk mengatasi serangan bertubi-tubi. Menghilangkan rasa belas kasihan, Aron mengandalkan kebenciannya terhadap Orlando. Dendamnya begitu membara. Langkahnya maju mendekati musuhnya, belum menyerang balik mereka berjalan perlahan mundur. Dari balik gedung asap tembakan mulai menyebar. Aron memasang tatapan sinis. Emosinya dilihatkan secara terbuka. Menit-menit inilah yang sudah ia tunggu bertahun-tahun."Sekarang giliranku, Betabot mode musuh!" Dalam be

  • Terlahir Kembali Menjadi Dewa Perang   62. Pesan Singkat

    Max dan Jaz melaksanakan tugasnya sebagai mana yang diperintahkan Aron. Gadis itu hanya membatu menyaksikan pemandangan di depannya. Suara letusan senjata mulai mendengung. "Apa semua ini sudah kalian persiapkan sejak lama?" Pandangan matanya terlihat kosong. Namun dari pertanyaannya itu tidak mendapatkan respon dari keduanya. Lalu, Monica bertanya sekali lagi. "Kenapa kalian merahasiakan ini semua dariku?"Kepala mereka hanya menunduk sebagai jawaban. Tangisnya membasahi pipinya. Tatapannya ke arah jendela. Monica bisa merasakan akan terjadi peperangan besar bila mengaitkan teknologi senjata. Sangking khawatirnya, Monica tak sadarkan diri. Tubuhnya ambruk beberapa detik selanjutnya setelah berdiri tak lama menatap keluar jendela. Kedua bodyguard itu terpaksa menenangkan Monica dengan akses yang diberikan Aron. Untung saja mereka bisa mengatasi hal itu, tetapi nasib Aron masih menjadi tanda tanya. Mereka pun berdiri di samping kapsul tidur Monica. Bola mata mereka saling memandang.

  • Terlahir Kembali Menjadi Dewa Perang   61. Sesuai Rencana

    "Kau sudah kelewatan batas, tuan Orlando," decak kawannya.Wajah datar Orlando tak peduli akan perkataan pria itu. Ia memilih tak peduli dan melanjutkan pesta pernikahan seperti tak ada terjadi sesuatu. Sementara dari kejauhan wajah Sora menundukkan dengan tangan mengepal. Pernikahan mereka memang digelar mewah, sayangnya kekacauan di depan mata membuat mood Sora buruk belum lagi kondisinya yang tengah hamil muda."Apa kau baik-baik saja, Sayang?" tanya Orlando sembari memeluk istrinya. Namun, setelah beberapa detik ia tidak mendapatkan balasan dari mulut Sora.Suasana canggung pun terjadi. Memang Orlando pernah berada di posisi teratas sebelum bisnisnya perlahan menurun. Siapa sangka hari itu juga semua orang yang ada di dalam pesta pernikahannya bersikap acuh tak acuh."Sudah cukup! Hentikan!" bentak Sora yang tak tahan kericuhan terjadi. Tangannya mendorong jauh suaminya itu. Lalu berlari menuju kembali ke kamar.Rasa kesal Orlando meledak seketika. Disaat kehilangan akal untuk men

  • Terlahir Kembali Menjadi Dewa Perang   60. Menjadi Tawanan Orlando

    Tak lama perbincangan mereka terhenti. Alarm keberangkatan berbunyi di setiap sudut ruangan. Sontak hal itu membuat Monica berdiri. Ia sedikit canggung usai mengungkapkan sedikit bagian dari isi hatinya. Aron menggandeng tangannya. Mulanya Monica tak menyadari kalau keduanya mengenakan warna baju yang sama. Hasratnya untuk bertanya semakin memuncak, mengapa pilihan warna yang dipilih tidaklah seperti persiapan sebelumnya.Gadis itu menurutinya. Semua berjalan lancar. Gaya penampilan Aron kini bak seorang bos dari segala bos kriminal. Walaupun tanpa ada tato palsu, wibawanya sudah terlihat. Mereka dikawal beberapa bodyguard. Dimana diantara mereka sebagian adalah anggota kepolisian dua negara sekaligus. Aron berjalan penuh waspada. Sewaktu-waktu, bisa saja para kepolisian tidak memihak padanya."Aku lihat aksimu, nona." Tatapan Aron lurus ke depan.Monica masih berpikir dengan apa yang akan dilakukannya. Meski ia gugup karena penampilannya yang terlihat berbeda dari pekerjaannya. Teta

  • Terlahir Kembali Menjadi Dewa Perang   59. Bersiap

    Monica membuka kelopak matanya. Ia meraba-raba tubuhnya. Sepasang baju tidur melekat di tubuh Monica. "A–apa? Tidakkk!"Teriakan itu terdengar sampai di telinga Jaz. Dengan cepat Jaz menerobos masuk ke kamar. "Apa yang terjadi nona?""Siapa yang menggantikan bajuku?" tanya Monica balik. "Apa kita sudah sampai di negara Neon? Kenapa kau tidak membangunkan aku ketika pesawat sudah mendarat? Butuh beberapa jam lagi untuk bersiap?""Nona tenangkan diri anda. Undangan yang akan anda hadiri masih besok. Tuan sengaja membuat kejutan penampilan anda untuk persiapan besok," jelasnya singkat.Monica menghela napas. Ia meraih botol berisi air mineral, segera Monica meneguk hingga habis. Kakinya merangkak ke kasur. "Baiklah, dimengerti.""Bila ada keperluan lain, silahkan panggil saya," pamit Jaz meninggalkan ruangan tersebut.Monica tak percaya kalau Aron yang menggantikan baju tidur untuknya. Belum lagi ia tertidur di bahu Aron sepanjang perjalanan menuju Neon. Rona pipinya timbul begitu saja.

  • Terlahir Kembali Menjadi Dewa Perang   58. Konsekuensi

    Monica meloncat kecil dengan girang menuju pesawat. Senyumannya diperlihatkan yang membuat semua orang salah paham. Gadis itu membalikkan badan seraya melambai ke arah Aron dan berteriak, "Cepatlah!"Aron memberikan isyarat tangan. Ia menyuruh Monica menikmatinya makanan lebih dahulu. Kakinya sengaja berjalan lebih lambat dari biasanya. Dari kejauhan pandangannya kearah gadis itu."Setibanya disana, biarkan aku yang melancarkan urusan ini. Kau tak perlu mengikutiku, Jaz—""Apa itu tidak terlalu berbahaya?" Langkah kakinya terhenti. Aron meliriknya. "Apapun itu aku akan ikut dengan anda," lanjutnya.Aron tak menggubris kalimat terakhir yang diucapkan Jaz. "Kau masih saja tidak mengerti. Aku tidak ingin melibatkan banyak orang untuk melancarkan misiku. Kau temani Monica setelah sampai di sana."Jaz mengangguk seolah mengerti apa yang dikatakan Aron. Tentu saja Jaz tidak langsung mengiyakan pernyataan itu. Ia memiliki rencana bila tuannya dikeroyok. Melihat keceriaan di wajah Monica, ki

  • Terlahir Kembali Menjadi Dewa Perang   57. Perdebatan

    "Lupakan hal ini." Orlando menghela napas berat. Ia belum percaya apa yang dikatakan pihak keuangan klan. Bahkan disaat pernikahan akan digelar banyak sekali cobaan ekonomi. Orlando tak ingin mengecewakan pujaan hatinya. "Bagaimana dengan gaun—"Orlando mencubit pipi Sora penuh gemas. "Sudah kubilang aku menyiapkan kejutan untukmu. Ayo kita bergegas ke negara Neon," selanya yang tak sabar mengetahui siapa pelaku di balik turunnya saham. Tangannya mengepal erat. Emosinya benar-benar meluap. Beberapa hari sebelum meninggalkan negara Atlantik tidak ada tanda-tanda musuh yang terlihat. Orlando curiga kalau pelaku yang membuatnya akan bangkrut ialah musuhnya sendiri.Pemikiran itu tak pasti, sebab Orlando tidak menemukan bukti yang konkret mengenai musuhnya. Hanya saja penyelidikan kemarin bisa membongkar identitas yang tidak asli. Ia menatap tajam ke arah Sora. Wanita itu menundukkan pandangannya dengan ekspresi sedih. Sesaat keluar keduanya sudah dijemput menggunakan pesawat pribadi.

  • Terlahir Kembali Menjadi Dewa Perang   56. Bukan Monica yang Dulu

    "Nona, simpan dulu pertanyaan anda itu. Mari kita bicarakan setelah sampai di dalam mobil," pinta Jaz dengan suara pelan. Aron mengabaikan pertanyaan itu. Kakinya tetap melangkah. Ia benar-benar bersikap acuh tak acuh. Melihat reaksi Aron yang tidak peduli padanya, Monica memilih diam. Keduanya saling meredam amarah.Beberapa orang yang melintas menyorot ke arah mereka. Monica sekarang sadar apa yang telah dibuatnya. Gadis itu nampak bergegas lari dan segera meraih tangan Aron. Tentu saja hal itu membuat pria keras kepal tersenyum sendiri.Jaz sedikit kepikiran dengan situasi yang tengah terjadi. Mereka cepat-cepat kembali ke dalam mobil. Hatinya merasa tak tenang bila raut wajah bosnya begitu serius. 'Apa jangan-jangan ada pertikaian diantara mereka?'Sesampainya mereka di mobil, Jaz masih mencuri pandang ke arah keduanya. Kepalanya menggeleng-geleng mencoba menghilangkan pikiran buruknya. Ia menoleh ke belakang seraya berkata, "Selanjutnya kita akan kemana, Tuan?""Supaya tidak ada

DMCA.com Protection Status