Share

bab 53 Duka

Teriakan histeris Sintia terdengar hingga seluruh rumah bisa mendengarnya, termasuk Novi yang terbangun karena itu.

“Itu kenapa sih Mbak Sintia masih pagi gini sudah membuat keributan? Gak ngerti apa kalau aku masih ngantuk banget!” gumam Novi seraya tubuhnya menggeliat disertai mulut yang menguap sesaat setelah terbangun.

Teriakan demi teriakan yang terus terdengar bahkan semakin menyayat hati, mau tak mau membuat Novi akhirnya turun dari ranjang dan menemui Sintia untuk memastikan apa yang sebenarnya terjadi walaupun bagaimana pun ia dan Sintia adalah saudara kandung.

Dengan rambut awut-awutan serta bekas iler menempel di pipi dan sesekali menutup mulutnya yang tak henti-hentinya menguap, Novi melangkahkan kaki menuju kamar Miranti.

Perasaan biasa saja saat Novi berhasil melongokkan kepala dan matanya menangkap tindakan Sintia yang berjongkok dan meraung-raung memeluk tubuh kaku ibunya.

“Ada apa ini?” tanyanya polos, berhasil menghentikan tangisan Sintia.

Sontak, Sintia memba
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status