Share

Tentang Maheswara

Jakarta, semasa Maheswara kuliah dulu, masih sedikit tenang, tanpa kepadatan jalan raya yang kini menjadi pemandangan menyebalkan setiap hari. Waktu itu, orang-orang masih menggunakan telepon rumah, atau paling tidak, mengantre di warung telepon. Selain surat, wartel adalah alternatif lain yang sering digunakan seseorang untuk bertukar kabar. Seperti saat itu, seorang pemuda yang berada dalam barisan terakhir antrean, dia menggenggam sebuah kertas yang tertulis nomor telepon kekasihnya. Lelaki itu sedang mengambil studi sarjana satu di salah satu Universitas negeri di Jakarta. Bersama kekasihnya, dia mengambil jurusan Master of Business Administration.

Kakinya sudah pegal menunggu lama, tetapi jika beranjak sebentar saja untuk duduk, maka antreannya bisa diserobot oleh orang lain yang juga ingin cepat bertukar kabar dengan orang terkasih. Waktu itu, bertukar kabar menjadi hal yang sangat berharga, dan menyimpan memori indah kepada mereka yang menggunakan wartel.

Beberapa saat laman
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status