Share

Bab 45

Penulis: Helena Ayu
Tommy sebelumnya sangat lembut pada Angela, tidak pernah membentaknya sedikit pun.

Tommy mengernyitkan, merasa kesal, dan berkata dengan ketus, "Sekarang keadaan sudah seperti ini, kalau bos baru ingin memecat salah satu dari kita, kamu harus mengatakan bahwa kamu yang menggoda aku dan apa yang terjadi hari itu di kantor adalah pertama kalinya!"

Angela sangat terkejut hingga lupa menitikkan air mata, "Apa katamu?"

Apakah Tommy di depannya masih pria bertanggung jawab yang dia kenal?

Tidak mungkin!

Dia tadi pasti sudah salah dengar!

"Kamu hanya mediator, belum pernah menangani kasus di pengadilan. Meninggalkan Frima Hukum Astera nggak akan memengaruhi kariermu! Kalau aku dipecat karena masalah moral, aku akan sulit mencari pekerjaan! Kalau kamu kehilangan pekerjaan, aku bisa menghidupimu. Kalau sebaliknya, apa kamu bisa menghidupku?" Mata Tommy menunjukkan tatapan yang mendesak.

'Angela selalu mudah diperdaya.'

'Dia akan percaya pada apa pun yang kukatakan.'

Air mata Angela seketika men
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 46

    Miana meletakkan sendoknya dan menatap wanita di depannya, Yirana Zowy.Saat pertama kali datang ke firma hukum, mereka sering pergi bersama mencari kerja sama dengan perusahaan lain.Orang-orang sering mempersulit mereka, sering kali minum sampai muntah.Namun, Miana tidak pernah mengeluh dan berusaha keras untuk melewati masa-masa sulit itu.Sebenarnya, di dalam hatinya, Miana selalu sangat berterima kasih kepada Yirana yang menemaninya melewati masa-masa sulit itu.Selama dua tahun terakhir, mereka sesekali bekerja sama untuk mengungkap kebenaran suatu kasus.Kerja sama mereka selalu berjalan dengan baik.Miana bukan orang yang suka berbicara dengan kata-kata yang emosional dan tidak mudah terbuka kepada siapa pun, tetapi dia merasa berbeda terhadap Yirana.Akan tetapi, saat ini, dia tiba-tiba merasa agak sedih di dalam hatinya.Melihat ekspresi Miana tampak tidak baik, Amanda segera mengambil gelas arak yang ada di depan Miana dan menegak habis isinya. "Kak Miana lagi nggak enak ba

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 47

    Sebaliknya, Henry sangat pelit terhadap Miana!"Sudah, kalian jangan iri padaku. Aku mengenal banyak anak orang kaya dari kalangan atas, nanti minta Henry untuk mengatur pertemuannya, siapa tahu kalian bertemu yang cocok!" ujar Janice dengan suara centilnya dan terdengar agak menyombong.Miana menarik napas dalam-dalam, menekan rasa sakit di hatinya.Henry akan memenuhi setiap permintaan Janice, bahkan mungkin akan mengambilkan bintang-bintang di langit untuknya jika diminta!Orang-orang di luar yang memuji Janice baru pergi setelah beberapa saat.Miana memijat keningnya dan keluar dari bilik toilet, lalu mengirim pesan kepada Amanda untuk membantunya mengambil tas.Setelah mendapatkan tasnya, dia pun pergi.Malam itu, pertunjukan kembang api di Kota Jirya sangat menghebohkan.Semua orang tahu bahwa seorang wanita bernama Janice dimanjakan oleh tunangannya.Miana memeluk selimutnya, terjaga hingga hampir subuh baru tertidur.....Keesokan paginya, setelah persidangan selesai dan meraih

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 48

    Mata Henry menatap tangan bos itu tanpa menunjukkan ekspresi apa pun.Namun, si bos terkejut hingga ketakutan dan segera menarik kembali tangannya.'Tatapan Pak Henry sungguh menakutkan! Rasanya tanganku akan putus!'Pada saat ini, ada yang membuka pintu dan suara lembut seorang wanita terdengar, "Henry, kenapa kamu nggak menungguku dan naik duluan!"Mendengar suara Janice, Miana tertegun sejenak. Kemudian, gosip yang diceritakan Amanda kemarin terlintas di benaknya.Amanda bilang, Firma Hukum Astera dibeli oleh seseorang untuk diberikan kepada tunangannya.Sebelumnya, dia menduga mungkin Firma Hukum Astera mungkin diakuisisi oleh Giyan.Ternyata, yang mengakuisisi Firma Hukum Astera adalah Henry.Kemarin adalah ulang tahun Janice, berarti firma ini adalah hadiah ulang tahun untuknya.Seperti yang dia pikirkan, detik berikutnya, Henry berbicara dengan hangat dan tenang, "Aku serahkan Firma Hukum Astera untuk kamu kelola, kamu yang akan bertanggung jawab atas pengaturan dan penempatan k

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 49

    "Aku masih ada urusan di perusahaan, aku pergi dulu." Setelah mengatakan ini, Henry berbalik dan pergi.Janice mengangkat matanya untuk melihat punggung Henry, sudut bibirnya membentuk lengkungan yang indah, dan dengan cepat mengikutinya keluar.Mereka berdua keluar dari kantor satu per satu. Mantan pemilik Firma Hukum Astera menghampiri dengan hormat dan berkata, "Aku sudah memanggil semua orang di kantor ini dan meminta mereka untuk memperkenalkan diri, agar Pak Henry dan Nona Janice dapat mengenal semua orang dengan cepat."Dia menyesal menjual Firma Hukum Astera untuk sesaat, tetapi harga yang dia dapatkan sangat bagus, jadi dia harus bersikap profesional dan melakukan penyerahan pekerjaannya dengan benar.Henry mengangkat alisnya dan langkahnya berhenti.Janice secara naluriah bersembunyi di belakangnya.Di mata orang lain, perilakunya tampak ambigu dan seperti sedang dimanjakan.Miana berdiri di ujung, memandangi dua orang yang berdiri di depan itu, hatinya terasa sangat sakit, d

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 50

    "Bu Miana selalu terlihat dingin dan nggak ramah terhadap orang asing, sama siapa pun dia tetap seperti itu. Menurutku sikapnya hari ini cukup normal.""Sebenarnya, Bu Miana yang akan dipromosikan menjadi ketua tim, tapi sekarang posisinya diambil oleh orang muncul secara mendadak ini. Aku bisa mengerti sedikit perasaannya!""Apa aku satu-satunya yang memperhatikan kalau Pak Henry terus menatap wajah Bu Miana? Mungkinkah Pak Henry ingin memiliki suatu hubungan dengan Bu Miana?""Tanpa perlu menunggu Pak Henry turun tangan, Bu Miana pasti akan menggunakan cara apa pun untuk naik ke ranjangnya dulu! Lagi pula, selama empat tahun ini, dia nggak sedikit melakukan hal itu dengan pria! Pengalamannya pasti banyak!"Miana mendengkus dingin dan berkata dengan tenang, "Kupikir pelajaran yang aku berikan kepada Bu Angela kemarin sudah cukup untuk membuat semua orang diam! Aku nggak menyangka kalian begitu penasaran dengan kehidupan pribadiku! Bagaimana kalau salah satu dari kalian pergi membeli p

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 51

    Melihat Janice datang, Amanda terkejut hingga cepat-cepat berdiri dan memanggil dengan tergagap, "Nyonya ... Bos ...." Setelah ini mengatakan ini, dia ingin sekali menggigit lidahnya sampai putus!Aku sudah gila!Kenapa aku memanggilnya seperti itu!"Janice mengangguk kecil dengan suasana hati yang baik.Saat Miana mendengar panggilan itu, dokumen di tangannya terkoyak menjadi dua. Dia kemudian menarik napas panjang dan berkata kepada Amanda, "Kamu pergi temui klien ini, pahami situasinya lebih mendalam, aku akan bicara dulu dengan Bu Janice."Amanda melirik dokumen di tangan Miana itu sejenak, lalu beranjak pergi, dia tidak berani berlama-lama di sana sedikit pun.Kak Miana kelihatan marah sekali.'Tapi ada yang mengambil posisi ketua tim yang seharusnya milik Kak Miana, dia marah pun wajar-wajar saja."Pemikiran Amanda begitu polos, dia sama sekali tidak memikirkan kemungkinan hubungan antara Miana dan Henry."Miana, apa maksudmu? Kenapa kamu nggak menjawab teleponku!" Begitu Amanda

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 52

    "Barusan, kudengar kalau Miana punya hubungan ambigu dengan bos sebelumnya. Mereka berdua sering pergi bersama. Biasanya, Miana datang ke kantor pasti akan berada di sini hampir seharian! Mereka juga bilang Miana bisa berada di posisi sekarang karena dia mendapatkannya dengan naik ke ranjang si bos! Ada yang juga bilang, dia memiliki banyak hubungan dengan pria-pria di Kota Jirya!" Setelah mengatakan ini, Janice berhenti sejenak, seakan-akan dia ragu-ragu untuk melanjutkan ucapannya."Kamu sekarang seorang pengacara, seharusnya kamu tahu kalau kamu perlu bukti untuk menghukum orang! Kamu malah menceritakan gosip dari firma hukum padaku, kamu nggak tahu aku sangat sibuk? Ke depannya, untuk hal-hal yang nggak berdasar seperti ini, pastikan kebenarannya dulu sebelum memberitahuku!" Nada suara Henry terdengar jelek, dia mencubit keningnya dan tampak kesal.Selama tiga tahun pernikahan, Miana selalu sibuk, tetapi dia tetap bangun pagi setiap hari untuk membuatkan sarapan untuk Henry. Setela

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 53

    Amanda tertegun sejenak sebelum mengangguk. "Aku mengerti!"Hari ini, bos baru datang bersama Janice, berarti secara nggak langsung mengumumkan hubungan mereka. Kalau Janice bukan nyonya bos, jadi siapa?' pikirnya.Tapi, Kak Miana bilang bukan, maka bukan!'Apa pun yang dikatakan Miana, Amanda akan percaya padanya tanpa syarat.Kemudian, dering ponsel mengganggu pembicaraan mereka.Miana mengambil ponselnya, menemukan panggilan dari nomor tidak dikenal.Dia ragu-ragu sejenak sebelum mengangkatnya. "Halo, Miana Senora dari Firma Hukum Astera.""Miana, ini aku." Begitu suara dingin ini terdengar, Miana segera menyadari bahwa yang meneleponnya adalah ibu Henry. Miana mengatup-ngatupkan bibirnya, lalu berkata dengan nada dingin, "Nyonya Felica mencariku ada perlu apa?"Sejak Miana menikah dengan Henry, Felica meminta Miana untuk memanggilnya dengan sebutan Nyonya Felica.Namun, kadang-kadang dia berpura-pura memanggilnya "Ibu" di depan orang lain."Datang ke Cloud Cafe, ada yang ingin kubi

Bab terbaru

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 478

    Kekhawatiran Miana seketika lenyap, digantikan dengan perasaan campur aduk. Dia perlahan berjongkok, dengan lembut mengelus rambut lembut putranya.Saat menyaksikan itu, tatapan Giyan penuh dengan kelembutan dan kelegaan.Detik ini, semua kekacauan dan kekhawatiran berubah menjadi pemandangan yang penuh kehangatan dan ketenangan.Nevan terbangun dari mimpi indahnya ketika merasakan bayangan di depannya. Dia membuka mata dan melihat wajah ibunya yang akrab tetapi sedikit tegas. Saat itu juga, dia teringat apa yang telah dia lakukan. Jantungnya berdebar kencang, dan dengan suara pelan dia memanggil, "Ibu ...."Suaranya mengandung sedikit kebingungan dan ketergantungan.Mendengar panggilan Nevan, mata Miana seketika memerah, seolah-olah emosi yang terpendam lama mencari jalan keluar. Namun, dia dengan cepat menahannya dan menggantinya dengan teguran rendah dan tegas, "Nevan! Siapa yang menyuruhmu berkeliaran sendirian? Apakah kamu tahu, tindakanmu ini membuat seluruh orang di sekolah meni

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 477

    Sherry segera mengangguk dan berkata, "Kamu cepat cari Nevan! Jangan khawatirkan aku, aku nggak akan melakukan hal bodoh!"Saat menyadari kaki kanannya tidak ada, dia merasa seperti hidupnya telah hancur.Ketakutan menghadapi pandangan aneh orang lain dan mendengar orang memanggilnya cacat membuatnya kehilangan keberanian untuk hidup.Namun, Miana meyakinkannya untuk tidak peduli dengan pandangan orang lain dan hidup sesuai keinginannya sendiri.Sepertinya, nasihat itu benar!Dia memutuskan untuk menjalani hidup sesuai dengan keinginannya sendiri."Ya, aku pergi dulu!" Miana khawatir tentang putranya, tanpa banyak bicara lagi, dia bergegas pergi.Saat menuju lobi rumah sakit, dia menelepon Giyan dan menceritakan situasi hilangnya Nevan dengan suara yang terdengar sedikit tersedak.Giyan mencoba menenangkannya dengan suara pelan, "Jangan khawatir, Nevan pasti akan baik-baik saja! Dia sangat pintar, nggak ada yang bisa menipunya! Kamu sekarang di mana? Aku akan menjemputmu, kita pergi ke

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 476

    'Apakah orang itu musuh bebuyutan Pak Henry?'Wiley tidak berani menyampaikan pemikirannya karena Henry pasti akan marah besar.Saat ini, informasi terbaru terus berdatangan dari perusahaan, memperlihatkan kerugian yang kian membengkak.Henry menggenggam erat kedua tangannya, tatapannya tajam. Dia mondar-mandir di dalam kantor sebelum akhirnya berhenti di dekat jendela, memandang hiruk-pikuk kota di luar, dan mengingat serangan siber yang terakhir kali terjadi. Serangan itu otomatis teratasi dan perusahaan hampir tidak mengalami kerugian.Kali ini, serangan siber begitu hebatnya, sehingga kerugian perusahaan telah mencapai ratusan miliar.Henry tahu, waktu adalah segalanya, setiap detik keraguannya dalam mengambil keputusan bisa membuat perusahaan terjerumus ke dalam kehancuran."Segera cari peretas dan selesaikan semua masalah dalam setengah jam! Bayar seberapa pun yang dia mau!" perintah Henry dengan suara rendah namun tegas, menunjukkan determinasi yang tak tergoyahkan.Setelah mere

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 475

    Di taman kanak-kanak, Nevan selalu bersikap sangat baik dan patuh. Setelah makan siang, dia mulai tidur siang.Beberapa anak kecil menangis dan tidak mau tidur.Beberapa lainnya hanya bisa tidur sambil minum susu formula.Alhasil, tiga guru di taman kanak-kanak sangat sibuk.Saat para guru tidak memperhatikan, Nevan diam-diam meninggalkan kelas dengan tasnya.Dengan sinar matahari yang redup tertutup awan, menebarkan bayangan bercorak yang menambah suasana tenang dan misterius. Nevan berjalan sendirian di sekitar sekolah.Akhirnya, dia tiba di sudut terpencil yang terlupakan, dipenuhi semak-semak dan bunga liar yang tumbuh dengan gigih dari celah-celah, seakan menyambut kedatangannya.Setelah memastikan tidak ada orang di sekitar, Nevan dengan cepat melepaskan tas berat dari bahunya. Isinya bukan mainan, melainkan laptop yang sangat canggih.Dengan cekatan, dia menyalakannya, dan layar laptop langsung menyala dengan cahaya biru ungu yang mencolok.Konsentrasinya segera menjadi sangat t

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 474

    "Aku mau merokok," jawab Farel.Perasaan sakit di hatinya tidak tertahankan.Miana mengangguk, membiarkan Farel pergi, lalu berjalan ke sisi ranjang. Ketika melihat kondisi Sherry, dia merasa sangat sedih hingga air mata pun mengalir. "Sherry!" panggilnya.Sherry juga menangis. "Mia, aku sekarang sudah cacat!""Nggak, kamu masih bisa berdiri dan berjalan seperti biasa, menjalani kehidupan normal!" Miana mencoba menenangkan."Aku nggak punya kaki lagi!" tangis Sherry. Walaupun nanti menggunakan kaki palsu, dia tidak bisa lagi memakai rok pendek atau celana pendek seperti dulu. Hidupnya pasti akan lebih sulit."Sher ...." Miana memeluknya dengan erat, ada banyak yang ingin dia sampaikan, tetapi tidak ada satu kata pun yang berhasil terucap.....Setelah bangun dan menyadari tidak ada orang di rumah, Nevan mencuci muka dan sikat gigi dengan tenang. Dia lalu mengambil roti dan susu dari kulkas, makan, dan naik ke atas untuk menyiapkan tas sekolahnya. Saat turun ke ruang tamu, dia terkejut

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 473

    "Apa kamu bilang?" tanya Miana terkejut.Amanda mengambil napas panjang, kemudian berkata dengan tegas, "Henry meminta aku menjadi pengacaranya untuk memenangkan Nevan!"Miana sekarang mendengar dengan jelas dan menyadari situasinya. Wajah dinginnya menegang seketika. "Bilang padanya untuk mencari pengacara lain untuk merebut anakku. Dia pengadilan nanti, aku akan meminta sidang disiarkan secara langsung, dan lihat bagaimana aku mempermalukannya di depan seluruh penduduk Kota Jirya!"Henry berani sekali mencoba merebut anaknya!"Aku sudah menolaknya, tapi dia mengancam akan menghancurkan karirku di dunia hukum di Kota Jirya!" Amanda sekarang adalah seorang pengacara terkenal dengan penghasilan besar, jadi dia tidak takut pada Henry.Dengan Miana sebagai pendukungnya, apa yang perlu dia takutkan?"Beritahu dia, silakan lakukan itu! Lihat bagaimana aku akan mempermalukannya!" Miana berbicara dengan dingin. "Kalau dia masih mencarimu, suruh dia datang langsung padaku!"Miana ingin melihat

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 472

    Giyan berjalan ke sofa dan duduk di samping Miana.Dia merasa senang dan seluruh tubuhnya rileks.Ada perasaan bahagia yang mendalam saat Miana berada di sisinya.Pagi-pagi sekali keesokan harinya, Miana membuka mata, secara refleks mengulurkan tangan untuk meregangkan tubuhnya, lalu tersadar bahwa dia memukul seseorang.Dia tertegun."Sudah bangun?"Detik berikutnya, matanya bertemu dengan sepasang mata yang penuh cinta."Giyan, kenapa kamu ada di tempat tidurku?" Dia ingat berbaring di sofa semalam dan tertidur.Setelah itu, dia tidak ingat apa-apa lagi."Kamu ketiduran di sofa, jadi aku menggendongmu ke kamar. Saat menaruhmu di tempat tidur, kamu memeluk pinggangku dan nggak mau melepaskannya, jadi aku akhirnya tidur di sini," jelas Giyan dengan suara lembut. "Kamu tidur larut sekali, jadi tidurlah sebentar lagi. Aku akan bangun dulu untuk menyiapkan sarapan. Nanti, kalau sudah siap, aku akan membangunkanmu."Baru saja Miana hendak berbicara, ponselnya berdering.Dia cepat-cepat mer

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 471

    Mobil itu sengaja tidak dipasang pelat nomor.'Heh, mereka kira tanpa pelat nomor, pemilik mobil itu nggak akan bisa dilacak?'Mobil penghuni kompleks ini sudah terdaftar, sementara mobil orang luar yang ingin masuk harus menunjukkan KTP dan dicatat kedatangannya. Oleh karena itu, baik penghuni maupun bukan, biasanya informasi pemilik mobil sudah tercatat dan dapat dilacak.Namun, karena niat orang ini menabrak Sherry, dia mungkin menggunakan informasi palsu.Ada juga kemungkinan bahwa pemilik rumah di kompleks ini telah memberi tahu penjaga sehingga mobil bisa langsung masuk.Apa pun situasinya, Miana akan menemukan informasi pemilik mobil dalam waktu singkat.Saat Miana bersiap melanjutkan penyelidikannya, terdengar ketukan di pintu.Dia menutup laptopnya dan menyahut, "Ya, sebentar!"Dia berdiri dan berjalan menuju pintu.Setelah membuka pintu, dia melihat pria berwajah lembut yang membuatnya merasa tenang."Masaknya sudah selesai? Cepat sekali! Ayo, kita turun makan," ujar Miana sa

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 470

    Sherry yang sangat peduli pada penampilan, bagaimana mungkin bisa menerima kenyataan bahwa dia kehilangan satu kakinya.Dengan wajah dingin, Miana mengikuti petugas medis masuk ke kamar perawatan.Setelah memastikan segala sesuatunya, barulah Miana merasa tenang meninggalkan Sherry pada petugas medis.Dia memandang Farel dengan tatapan dingin, lalu berkata dengan ketus, "Ikut aku ke luar, ada sesuatu yang mau kutanyakan padamu!"Farel mendekati sisi ranjang, lalu membungkuk untuk melihat Sherry yang terbaring di sana.Melihat kondisi Sherry yang begitu lemah saat ini, Farel merasa seakan-akan Sherry bisa menghilang kapan pun dari hadapannya.Dengan ekspresi yang tetap dingin, Miana menatap Farel dan berkata, "Kamu nggak bisa melindunginya, nggak ada gunanya kamu menyesal dan bersedih sekarang! Keluar! Ada yang mau kutanyakan padamu!"Farel terpaksa mengalihkan pandangannya, dan mengikuti Miana keluar dari kamar perawatan."Kenapa kamu ada di sana? Apa yang terjadi saat itu?" tanya Mian

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status